tugas sensor
TRANSCRIPT
Baskoro Adi Gumilar
Sermatutar no aka 2010 409
IV LEK 2
SENSOR POSISISensor ini melaporkan posisi suatu benda dgn mengacu pd rujukan
tertentu. Pengukuran posisi dapat dilakukan dengan cara analog
dan digital. Untuk pergeseran yang tidak terlalu jauh pengukuran
dapat dilakukan menggunakan cara-cara analog, sedangkan untuk
jarak pergeseran yang lebih panjang lebih baik digunakan cara
digital.
Hasil sensor posisi atau perpindahan dapat digunakan untuk
mengukur perpindahan linier atau angular. Teknis perlakuan sensor
dapat dilakukan dengan cara terhubung langsung ( kontak ) dan
tidak terhubung langsung ( tanpa kontak ).
Macam – Macam Sensor Posisi
Strain gauge (SG)
Strain gage adalah komponen elektronika yang dipakai untuk
mengukur tekanan (deformasi atau strain) pada alat ini.Strain
gage mengukur gaya luar(tekanan) yang terhubung dengan kawat.
Strain gauge dapat dijadikan sebagai sensor posisi. SG dalam
operasinya memanfaatkan perubahan resistansi sehingganya dapat
digunakan untuk mengukur perpindahan yang sangat kecil akibat
pembengkokan (tensile stress) atau peregangan (tensile strain). Definisi
elastisitas (ε) strain gauge adalah perbandingan perubahan
panjang (ΔL) terhadap panjang semula (L) yaitu:
atau perbandingan perubahan resistansi (ΔR) terhadap resistansi
semula (R) sama dengan faktor gage (Gf) dikali elastisitas starin
gage (ε) :
Secara konstruksi SG terbuat dari bahan metal tipis (foil) yang
diletakkan diatas kertas. Untuk proses pendeteksian SG
ditempelkan dengan benda uji dengan dua cara yaitu:
1. Arah perapatan/peregangan dibuat sepanjang mungkin (axial)
2. Arah tegak lurus perapatan/peregangan dibuat sependek
mungkin (lateral)
Gambar 3.1. Bentuk phisik strain gauge
Faktor gauge (Gf) merupakan tingkat elastisitas bahan metal dari
SG.
• metal incompressible Gf = 2
• piezoresistif Gf =30
• piezoresistif sensor digunakan pada IC sensor tekanan
Untuk melakukan sensor pada benda uji maka rangkaian dan
penempatan SG adalah
• disusun dalam rangkaian jembatan
• dua strain gauge digunakan berdekatan, satu untuk
peregangan/perapatan , satu untuk kompensasi temperatur pada
posisi yang tidak terpengaruh peregangan/ perapatan
• respons frekuensi ditentukan masa tempat strain gauge
ditempatkan
Gambar 3.2. Pemasangan strain gauge: (a) rangkaian jembatan
(b) gage1 dan gage 2 posisi 90 (c) gage 1 dan gage 2 posisi sejajar
Linier Variable Differential Transformer (LVDT)
Sensor Linear Variable Differential Transformers (LVDT) adalah
suatu sensor yang bekerja berdasarkan prinsip trafo diferensial
dengan gandengan variabel antara gandengan variable antara
kumparan primer dan kumparan sekunder. Prinsip ini pertama kali
dikemukakan oleh Schaevits pada tahun 1940-an. Pada masa sekarang
sensor LVDT telah secara luas diunakan. Pada aplikasinya LVDT
dapat digunakan sebagai sensor jarak, sensor sudut, dan sensor
mekanik lainnya.Untuk kali ini sensor ini diaplikasikan sebagai
sensor jarak. Suatu LVDT pada dasarnya terdiri dari sebuah
kumparan primer, dua buah kumparan sekunder, dan inti dari bahan
feromagnetik. Kumparan-kumparan tersebut dililitkan pada suatu
selongsong, sedangkan inti besi ditempatkan didalam rongga
selongsong tersebut. Selongsong ini terbuat dari bahan non-
magnetik. Kumparan primer dililitkan ditengah selongsong,
sedangkan kedua kumparan sekunder dililitkan disetiap sisi
kumparan primer. Kedua kumparan sekunder ini dihubungkan seri
secara berlawanan dengan jumlah lilitan yang sama.
Cara Kerja
– memanfaatkan perubahan induksi magnit dari kumparan primer ke
dua kumparan sekunder
– dalam keadaan setimbang, inti magnet terletak ditengah dan
kedua kumparan sekunder menerima fluks yang sama
– dalam keadaan tidak setimbang, fluks pada satu kumparan naik
dan yang lainnya turun
– tegangan yang dihasilkan pada sekunder sebading dengan
perubahan posisi inti magnetic
– hubungan linier bila inti masih disekitar posisi kesetimbangan
Skema LVDT
Gambar 3.6. LVDT sebagai sensor posisi: (a) konstruksi LVDT, (b) Rangakaian listrik,
(c) rangkaia uji LVDT, (d) Karakteristik LVDT
– rangkaian detektor sensitif fasa pembaca perpindahan dengan
LVDT
KESIMPULAN
1. LVDT adalah suatu sensor yang bekerja berdasarkan prinsip
trafo diferensial dengan gandengan variabel antara kumparan
primer dan kumparan sekunder.
2. LVDT dapat digunakan sebagai sensor jarak dan sensor mekanik
lainnya.
3. Sebelum menggunakan LVDT kita harus mengetahui daerah linier
LVDT tersebut pada tegangan eksitasi tertentu dan frekuensi
tertentu.
4. Perubahan tegangan eksitasi akan menghasilkan tegangan yang
berbeda untuk tiap pergeseran jarak, tetapi tegangan eksitasi
yang lebih besar akan menghasilkan sensitivitas yang tinggi.
5. Perubahan frekuensi akan merubah koefisien dari daerah
linieritas sensor, tetapi daerah kerjanya tetap sama.
Aplikasi
MK30 draw-wire displacement sensor mengukur posisi tempat tidur
rumah sakit. Sensor miniature ini menawarkan pengukuran yang
presisi meskipun dalam aplikasi dimana ruang instalasi sangat
terbatas/sempit sekalipun.
Sensor Kecepatan
proses penginderaan merupakan proses kebalikan dari suatu motor,
dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator
akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan
putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan
menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang
timbul saat medan magnetis terjadi.
Macam-macam sensor kecepetan:
Tachometer
Pada setiap pelatihan audit pengukuran kecepatan misalnya
untuk motor, pengukurannya sangat kritis karena kemungkinan
terdapat perubahan frekuensi, slip pada belt dan pembebanan. Dalam
hal ini ada dua jenis alat pengukur kecepatan
yaitu tachometer dan stroboscope.
Tachometer.
Tachometer sederhana adalah jenis alat kontak, yang dapat
digunakan untuk mengukur kecepatan yang memungkin kan dapat
diakses secara langsung.
Tachometer biasanya merupakan magnet permanen
generator DC kecil. Jika generator berotasi akan menghasilkan
tegangan DC yang proporsional langsung terhadap kecepatan.
Pada tachometer, roda tachometer dikontakkan dengan badan yang
berputar. Karena adanya gesekan diantara keduanya, setelah
beberapa detik kecepatan roda tachometer sama dengan kecepatan
poros berputar. Kecepatan ini ditampilkan pada panel sebagai
putaran per menit (rpm). Kecepatan dari putaram poros diukur
menggunakan magnetik pick up sensor.
Kumparan kecil yang terletak dekat magnet menerima
pulsa setiap kali magnet lewat. Dengan mengukur frekuensi pulsa
maka kecepatan poros bisa ditentukan. Tegangan yang keluar adalah
sangat kecil dan membutuhkan proses penguatan (amplifikasi) untuk
bisa diukur.
Transduser Piezoelectric
Transduser Piezoelectric berkeja memanfaatkan tegangan yang
terbentuk saat kristal mengalami pemampatan
• ion positif dan negatif terpisah akibat struktur kristal
asimetris
• bahan kristal: kuarsa dan barium titanat, elektret
polivilidin florida
• bentuk respons
Gambar 3.14. Transduser Piezoelektrik: (a) konstruksi PE,
(b) rangkaian ekivalen PE
Gambar 3.15. Respons Tegangan PE
Rangkaian pembaca tegangan pada piezoelektrik sensor
• kristal bukan konduktor (tidak mengukur DC, rangkaian
ekivalen) gunakan rangkaian Op-Amp dengan impedansi input tinggi
(FET, untuk frekuensi rendah)
• bila respons yang diukur dekat dengan frekuensi resonansi
kristal, ukur muatan sebagai ganti tegangan
di mana Qx = muatan listrik kristal (coulomb)
Kqe = konstanta kristal (coul/cm)
ε = gaya tekan ( Newton)
• Gambar (a) R tinggi untuk alur DC, (b) saklar untuk
mengukur tegangan strain saat ON dan OFF dan (c) mengukur muatan,
tegangan (Vo)yang dihasilkan adalah :
Gambar 3.16. Rangkaian pembacaan tegangan kristal
Aplikasi
Aplikasi Speed sensor pada anti-lock break system (ABS)
berfungsi untuk memperoleh informasi tentang kecepatan masing-
masing roda, informasi ini diperlukan agar sistem dapat
mengetahui roda mana yang sedang akan terkunci. Speed sensor ini
dapat terpasang terpasang pada setiap roda, atau ada juga yang
dipasang pada diferensial.masing-masing roda agar menghindari
roda terkunci.
Sensor PercepatanSebuah sensor yang berfungsi untuk mengukur percepatan,
mendeteksi dan mengukur getaran, ataupun untuk mengukur
percepatan akibat gravitasi bumi. Accelerometer juga dapat
digunakan untuk mengukur getaran yang terjadi pada kendaraan,
bangunan, mesin, dan juga bisa digunakan untuk mengukur getaran
yang terjadi di dalam bumi, getaran mesin, jarak yang dinamis,
dan kecepatan dengan ataupun tanpa pengaruh gravitasi bumi.
Percepatan merupakan suatu keadaan berubahnya kecepatan terhadap
waktu. Bertambahnya suatu kecepatan dalam suatu rentang waktu
disebut juga percepatan (acceleration). Jika kecepatan semakin
berkurang daripada kecepatan sebelumnya, disebut deceleration.
Percepatan juga bergantung pada arah/orientasi karena merupakan
penurunan kecepatan yang merupakan besaran vektor. Berubahnya
arah pergerakan suatu benda akan menimbulkan percepatan pula.
Prinsip Kerja Accelerometer
Prinsip kerja dari tranduser ini berdasarkan hukum fisika bahwa
apabila suatu konduktor digerakkan melalui suatu medan magnet,
atau jika suatu medan magnet digerakkan melalui suatu konduktor,
maka akan timbul suatu tegangan induksi pada konduktor tersebut.
Accelerometer yang diletakan di permukaan bumi dapat mendeteksi
percepatan 1g (ukuran gravitasi bumi) pada titik vertikalnya,
untuk percepatan yang dikarenakan oleh pergerakan horizontal maka
accelerometer akan mengukur percepatannya secara langsung ketika
bergerak secara horizontal. Hal ini sesuai dengan tipe dan jenis
sensor Accelerometer yang digunakan karena setiap jenis sensor
berbeda-beda sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan pembuatnya. Saat ini hamper semua sensor/tranduser
accelerometer sudah dalam bentuk digital (bukan dengan sistem
mekanik) sehingga cara kerjanya hanya bedasarkan temperatur yang
diolah secara digital dalam satu chip. Berikut ini adalah gambar
bagaimana proses accelerometer analog (dengan sistem mekanik
maupun digital) bekerja
–
Accelerometer digital yang bekerja berdasarakan temperatur
–
Accelerometer analog yang bekerja berdasarakan sistem mekanik
Tipe Accelerometer
Capacitive: lempengan metal pada sensor memproduksi sejumlah
kapasitansi, perubahan kapasitansi akan mempengaruhi percepatan
Piezoelectric: kristal piezoelectric yang terdapat pada
accelerometer jenis ini mengeluarkan tegangan yang selanjutnya
dikonversi menjadi percepatan
Piezoresistive: lempengan yang secara resistan akan berubah
sesuai dengan perubahan percepatan
Hall effect: percepatan yang dirubah menjadi sinyal elektrik
dengan cara mengukur setiap perubahan pergerakan yang terjadi
pada daerah yang terinduksi magnet.
Magnetoresistive: Perubahan percepatan diketahui berdasarkan
resistivitas material karena adanya daerah yang terinduksi magnet
Heat Transfer: percepatan dapat diketahui dari lokasi sebuah
benda yang dipanaskan dan diukur ketika terjadi percepatan dengan
sensor temperatur
Terminology pada sensor percepatan
+1g, posisi diam sensor searah dengan arah vertikal bumi dan
menghadap ke atas)
0g, posisi diam sensor searah dengan arah horizontal bumi
+1g, posisi diam sensor searah dengan arah vertikal bumi dan
menghadap ke atas
Linearitas, selisih maksimum dari kurva antara tegangan yang
dihasilkan dan gravitasi dengan garis lurus
Sensitivitas, ukuran seberapa banyak perubahan yang terjadi pada
hasil output sensor berdasarkan perubahan percepatan yang
dimasukan. Satuan dari sensitivitas adalah volts/g
Spesifikasi Accelerometer
Spesifikasi dinamis:
Sensitivitas
Toleransi sensitivitas
Noise
Amplitudo puncak
Respon frekuensi
Resonansi frekuensi
Temperature output dari sensitivitas
Range temperatur output
Spesifikasi elektrik:
Tegangan input
Arus input
Tegangan bias
Waktu yang diperluakan untuk menyalakan accelerometer
Pelindung
Spesifikasi mekanikal:
Range temperatur
Berat
Material untuk sensor
Desain sensor
Material pelapis (casing)
Contoh Penggunaan Accelerometer
Transportasi: Salah satu pengguaan accelerometer yang sangat umum
yaitu dalam sistem airbag yang terdapat pada kendaraan, khususnya
mobil. Accelerometer ini digunakan untuk mendeteksi penurunan
percepatan yang sangat besar yang biasanya terjadi ketika
terjadinya tabrakan antar kendaraan.
Bidang Medis: Sport Watch, berupa jam tangan olahraga yang juga
dapat menghitung berapa banyak langkah yang telah kita lakukan,
menggunakan accelerometer untuk menghitung kecepatan dan jarak
dari si pelari yang menggunakannya.
Science and Engineering: Accelerometer banyak digunakan untuk
menghitung percepatan dan penurunan percepatan dari sebuah
kendaraan. Accelerometer membantu untuk mengevaluasi performansi
dari mesin dan sistem percepatan dan juga breaking system (sistem
penurunan percepatan). Kecepatan yang biasa ditampilkan pada
kendaraan anda umumnya didapatkan dari penggunaan accelerometer.
Selain itu juga biasa digunakan untuk menghitung vibrasi pada
kendaraan, mesin, bangunan, dan sistem keamanan pada kendaraan
(safety installation). Accelerometer juga dapat mengkalkulasi
percepatan yang diakiabatkan oleh gravitasi bumi. Accelerometer
yang menghitung gravitasi secara spesifik digunakan pada
gravimetry, disebut sebagai gravimeter. Notebook atau laptop juga
dilengkapi dengan accelerometer untuk mengevaluasi goncangan yang
dirasakan oleh laptop tersebut.
Aplikasi
Peralatan Elektronik: Accelerometer pada laptop biasanya
digunakan pada sistem Sudden Motion Sensor, yang biasa digunakan
untuk mendeteksi jatuhnya laptop. Jika kondisi pada saat jatuh
terdeteksi, hard disk drive yang ada akan diproteksi sehingga
tidak terjadi data loss. Sekarang ini juga terdapat notebook yang
menggunakan accelerometer untuk secara otomatis mengubah arah
layar (menjadi miring ataupun terbalik) sesuai dengan arah
monitor tersebut ditegakkan (portrait atau landscape). Terdapat
juga sejumlah handphone yang menggunakan accelerometer untuk
mengubah lagu yang dimainkan (Track Switching). Camera recorder
menggunakan accelerometer untuk menstabilkan gambar (image
stabilization). Camera digital menggunakan accelerometer untuk
menu pilihan anti blur ketika mengambil gambar.