laporan morbili 1212

22
BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1 DEFINISI Campak (Morbili) adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stad ium, yai tu stad ium pro dor mal ( kat aral ), sta dium erupsi dan stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak kop lik. Mor bil i adalah penyakit anak menular yang lazim bia sanya dit andai denga n gejala gejala utama ringan, ruam demam, scarlet, pembesar an serta nyeri limpa nadi. Morbili merupakan penyakit akut yang mudah sekali menular dan sering terjadi komplikasi yang serius. !ampir semua anak di ba"ah # tahun di negara  berkembang akan terserang penyakit ini, sedangkan di negara maju biasanya meny era ng anak usia remaja atau de"asa muda ya ng ti dak terli ndung ol eh imunisasi $enyakit morbili sebenarnya tidak berakibat fatal apabila menyerang anak anak yang sehat dan bergizi baik. %etapi apabila di negara di mana anak yang menderita kurang gizi sangat banyak, morbili merupakan penyakit yang berakibat fatal dan menyebabkan angka kematian semakin meningkat. &ntuk itu sangat perlu diadakan tindakan pencegahan. 'alah satu tindakan yang dinilai paling efektif adalah dengan cara imunisasi. i ndonesia sudah sejak tahun *+ - pro gram imunis asi mor bil i dil aks ana kan ya ng ber tuj uan unt uk menurunkan angka kesakitan dan kematian, bila mungkin mengeradikasi penyakit tersebut. &ntuk mencapai efektivitas optimum, banyak faktor yang harus diperhatikan misal potensi vaksin itu sendiri, umur anak yang divaksinasi, luas jangkauan imu nis asi dan lai nla in. $ot ens i vak sin mor bili yan g bai k men uru t /ad an 0es ehat an un ia (1!2) ada lah vak sin mor bil i ya ng mempun yai pot ens i *3,4,# ml4dosis. Campak hanya akan menulari sekali dalam seumur hidup. /isa terjadi pada anakanak yang masih kecil maupun yang sudah besar. /ila daya tahan tubuh kuat, bisa saja anak tidak terkena campak sama sekali. 1

Upload: nisakhair

Post on 20-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 1/22

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 DEFINISI

Campak (Morbili) adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan

3 stadium, yaitu stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan stadium

konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak 

koplik. Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai

dengan gejalagejala utama ringan, ruam demam, scarlet, pembesaran serta nyeri

limpa nadi.

Morbili merupakan penyakit akut yang mudah sekali menular dan sering

terjadi komplikasi yang serius. !ampir semua anak di ba"ah # tahun di negara

 berkembang akan terserang penyakit ini, sedangkan di negara maju biasanya

menyerang anak usia remaja atau de"asa muda yang tidak terlindung oleh

imunisasi

$enyakit morbili sebenarnya tidak berakibat fatal apabila menyerang anak

anak yang sehat dan bergizi baik. %etapi apabila di negara di mana anak yang

menderita kurang gizi sangat banyak, morbili merupakan penyakit yang berakibat

fatal dan menyebabkan angka kematian semakin meningkat.

&ntuk itu sangat perlu diadakan tindakan pencegahan. 'alah satu tindakan

yang dinilai paling efektif adalah dengan cara imunisasi. i ndonesia sudah sejak 

tahun *+- program imunisasi morbili dilaksanakan yang bertujuan untuk 

menurunkan angka kesakitan dan kematian, bila mungkin mengeradikasi penyakit

tersebut.

&ntuk mencapai efektivitas optimum, banyak faktor yang harus diperhatikan

misal potensi vaksin itu sendiri, umur anak yang divaksinasi, luas jangkauan

imunisasi dan lainlain. $otensi vaksin morbili yang baik menurut /adan

0esehatan unia (1!2) adalah vaksin morbili yang mempunyai potensi

*3,4,# ml4dosis. Campak hanya akan menulari sekali dalam seumur hidup.

/isa terjadi pada anakanak yang masih kecil maupun yang sudah besar. /ila

daya tahan tubuh kuat, bisa saja anak tidak terkena campak sama sekali.

1

Page 2: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 2/22

Morbili (campak) adalah penyakit virus akut yang sangat menular,

disebabkan oleh virus yang umumnya menyerang anak. morbili memiliki gejala

klinis khas yaitu terdiri dari 3 stadium yang masingmasing mempunyai ciri

khusus (*) stadium prodromal dengan gejala pilek dan batuk yang meningkat

dan ditemukan enantem pada mukosa pipi (bercak koplik), faring dan

 peradangan mukosa konjungtiva, dan (-) stadium erupsi, pada stadium ini

muncul ruam makulopapular dengan pola cephalocaudal. . dan (3) satdium

konvalesen selanjutnya ruam menjadi menghitam dan mengelupas.

1.2 EPIDEMIOLOGI

i ndonesia, menurut 'urvei 0esehatan 5umah %angga ('05%) morbilimenduduki tempat ke# dalam urutan macam penyakit utama pada bayi (,67)

dan tempat ke# dalam urutan * macam penyakit utama pada anak usia *8

tahun (,66).

Morbili atau campak merupakan penyakit endemis, terutama di negara

sedang berkembang di ndonesia penyakit morbili sudah di kenal sejak lama. i

masa lampau morbili di anggap sebagai suatu hal yang harus dialami setiap

anak, sehingga anak yang terkena campak tidak perlu diobati, mereka

 beranggapan bah"a penyakit campak dapat sembuh sendiri bila ruan sudah

keluar. 9da anggapan bah"a semakin banyak ruam yang keluar semakin baik.

/ahkan ada usaha dari masyarakat untuk mempercepat keluarnya ruam. 9da

kepercayaan bah"a penyakit campak akan berbahaya bila ruam tidak keluar 

 pada kulit sebab ruam akan muncul di dalam rongga tubuh lain seperti

tenggorokan , paru, perut dan usus. !al ini diyakini akan menyebabkan anak 

sesak nafas atau diare, yang dapat menyebabkan kematian. ari penelitian

retrospektif dilaporkan bah"a morbili di ndonesia ditemukan sepanjang tahun.

'tudi kasus morbili yang dira"at inap di rumah sakit selama kurun "aktu lima

tahun ( *+8*+), memperlihatkan peningkatan kasus pada bulan Maret dan

mencapai puncak pada bulan Mei, 9gustus, 'eptember, dan 2ktober.

$engalaman menunjukkan bah"a epidemi campak di ndonesia timbul

secara tidak teratur. idaerah perkotaan epidemi morbili terjadi setiap -8 tahun.

2

Page 3: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 3/22

1abah terjadi pada kelompok anak yang rentan terhadap campak, yaitu di

daerah dengan populasi balita banyak mengidap gizi buruk dan daya tahan tubuh

yang lemah. %elah diketahui bah"a morbili menyebabkan penurunan daya tahan

tubuh secara umum, sehingga mudah terjadi infeksi sekunder atau penyulit.

$enyulit yang sering dijumpai ialah bronkopneumonia (6#,-7), gastroenteritis

(6,*7), ensefalitis (:,67), dan lainlain (6,+7).

'ecara biologik, campak mempunyai sifat adanya ruam yang jelas, tidak 

diperlukan he"an perantara, tidak ada penularan melalui serangga (vektor),

adanya siklus musiman dengan periode bebas penyakit, tidak ada penularan

virus secara tetap, hanya memiliki satu serotipe virus dan adanya vaksin campak 

yang efektif.

'ifatsifat biologik campak ini serupa dengan cacar. !al ini

menimbulkan optimisme kemungkinan campak dapat dieradikasi dari muka

 bumi sebagaimana yang dapat dilakukan terhadap penyakit cacar. Cakupan

imunisasi campak yang lebih dari +7 akan menghasilkan daerah bebas

campak, seperti halnya di 9merika serikat.

i ndonesia penyakit morbili mendapat perhatian khusus sejak tahun

*+6, setelah terjadi "abah morbili yang cukup serius di $ulau ;ombok 

(dilaporkan 33 kematian di antara *-.*6 kasus) dan di $ulau /angka (:#

kematian di antara 86 pasien) pada tahun yang sama. 'ampai sekarang

 permasalahan morbili masih menjadi sumber perhatian dan keprihatinan. 1abah

dan kejadian luar biasa morbili masih sering terjadi. 'alah satu di antaranya

adalah "abah di 0ecamatan Cikeusal < 0abupaten 'erang pada tahun *+*,

dengan C=5 mencapai *#7. $ada kejadian luar biasa morbili di esa

/ondokodi < 0abupaten 'umba /arat pada bulan 9gustus *+8 sampai =ebruari

*+# , #7 anak balita terserang morbili dengan C=5 #,37.

Menurut kelompok umur kasus morbili yang ra"at inap di rumah sakit

selama kurun "aktu # tahun (*+8*+) menunjukkan proporsi yang terbesar 

dalam golongan umur balita dengan perincian *6,:7 berumur > * tahun, *#,-7

 berumur * tahun, -,37 berumur - tahun, *-,37 berumur 3 tahun dan ,-7

3

Page 4: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 4/22

 berumur 8 tahun.

!ampir semua anak ndonesia yang mencapai usia # tahun pernah

terserang penyakit morbili, "alaupun yang dilaporkan hanya sekitar 3.

kasus pertahun. !asil survei prospektif oleh badan ;itbangkes di 'ukabumi

tahun *+- menunjukkan C=5 morbili pada balita sebesar ,:87. ;aporan

kasus di rumah sakit menunjukkan C=5 morbili yang jauh lebih besar. !al ini

disebabkan kebanyakan kasus morbili yang diba"a ke rumah sakit yang

merupakan kasus yang parah dan hampir selalu dengan penyulit. /agian anak 

5' $ringadi Medan melaporkan bah"a angka kematian akibat penyulit morbili

ratarata -:,87 setiap tahunnya.

0ejadian luar biasa morbili lebih sering terjadi di daerah pedesaanterutama daerah yang sulit dijangkau oleh pelayanan kesehatan, khususnya

dalam program imunisasi. i daerah transmigrasi sering terjadi "abah dengan

angka kematian yang tinggi. i daerah perkotaan khusus, kasus morbili tidak 

terlihat, kecuali dari laporan rumah sakit. !al ini tidak berarti bah"a daerah

urban terlepas dari campak. aerah urban yang padat dan kumuh merupakan

daerah ra"an terhadap penyakit yang sangat menular seperti campak. aerah

semacam ini dapat merupakan sumber kejadian luar biasa penyakit campak.

1.3 ETIOLOGI

?irus berada di sekret nasofaring dan di dalam darah, minimal selama masa

tunas dan dalam "aktu yang singkat sesudah timbulnya ruam. ?irus tetap aktif 

minimal selama 38 jam pada temperatur kamar, *# minggu di dalam penga"etan

 beku, minimal 8 minggu disimpan dalam temperatur 3#@C, dan beberapa hari pada

su @C. ?irus tidak aktif pada p! rendah.

• /entuk ?irus

?irus morbili termasuk golongan paramyAovirus berbentuk bulat dengan tepi

yang kasar dan bergaris tengah *8 nm, dibungkus oleh selubung luar yang

terdiri dari lemak dan protein. i dalamnya terdapat nukleokapsid yang

 berbentuk bulat lonjong, terdiri dari bagian protein yang mengelilingi asam

nukleat (5B9) < yang merupakan struktur heliks nukleoprotein dari myAovirus.

4

Page 5: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 5/22

$ada selubung luar sekali terdapat tonjolan pendek. 'alahsatu protein yang

 berada di selubung luar berfungsi sebagai hemaglutinin.

• 0etahan ?irus

?irus morbili adalah organisme yang tidak memiliki daya tahan tinggi.

9pabila berada di luar tubuh manusia, keberadaannya tidak kekal. $ada

temperatur kamar ia akan kehilangan :7 sifat infektivitasnya setelah 3# hari,

 pada suhu 36@C "aktu paruh usianya - jam, sedangkan pada suhu #:@C hanya

satu jam. 'ebaliknya virus ini mampu bertahan dalam keadaan dingin. $ada suhu

6@C dengan media protein ia dapat bertahan hidup selama #,# tahun,

sedangkan dalam lemari pendingin dengan suhu 8:@C, dapat hidup selama # bulan. %etapi bila tanpa media protein, virus ini hanya mampu bertahan selama -

minggu, dan dapat dengan mudah dihancurkan dengan sinar ultraviolet.

2leh karena selubungnya terdiri dari lemak maka virus campak termasuk 

mikroorganisme yang bersifat ether labile. $ada suhu kamar, virus ini akan mati

-7 ether setelah * menit dan dalam #7 aseton setelah 3 menit. ?irus

camapak juga sensitif terhadap ,*7 betapropiacetone < pada suhu 36@C dalam

- jam, ia akan kehilangan sifat infektivitasnya namun tetap memiliki antigenitas

 penuh. 'edangkan dalam formalin * 4 8., virus ini menjadi tidak efektif 

setelah # hari, tetapi tetap tidak kehilangan antigenitasnya. $enambahan tripsin

akan mempercepat hilangnya potensi antigenik.

• $ertumbuhan ?irus

?irus campak dapat tumbuh pada berbagai macam tipe sel, tetapi untuk 

isolasi primer digunakan biakan sel ginjal manusia atau kera. $ertumbuhan virus

campak lebih lambat daripada virus lainnya, baru mencapai kadar tertinggi pada

fase larutan setelah 6* hari. ?irus tidak akan tumbuh dengan baik pada

 perbenihan primer yang terdiri dari continuous cell lines, tetapi dapat diisolasi

dari biakan primer sel manusia atau kera terlebih dahulu dan selanjutnya virus

ini akan dengan mudah menyesuaikan diri dengan berbagai macam biakan yang

terdiri dari continuous cell lines yang berasal dari sel gana maupun sel normal

manusia. 'ekali dapat menyesuaikan diri pada perbenihan tersebut, ia dapat

5

Page 6: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 6/22

tumbuh dengan cepat dibandingkan dalam perbenihan primer, dan mencapai

kadar maksimumnya dalam -8 hari.

?irus campak menyebabkan dua perubahan sitopatik. $erubahan

sitopatik yang pertama berupa perubahan pada sel yang batas tepinya

menghilang sehingga sitoplasma dari banyak sel akan saling bercampur dan

membentuk anyaman dengan pengumpulan 8 nukleus di tengah.  Inclusion

bodies  tampak pada kedua sitoplasma dan intinya. fek sitopatik yang kedua

menyebabkan perubahan bentuk sel perbenihan dari poligonal menjadi bentuk 

glondong. 'el ini menjadi lebih hitam dan membias daripada sel normal dan jiak 

di cat menunjukakn inclusion bodies yang berada di dalam inti. fek pada selgelondong lebih sering terjadi pada subkultur yang berurutan, terutama apabila

virus telah menyesuaikan diri dalam sel amnion manusia.

9da atau tidak adanya glutamin dalam media mungkin menentukan efek 

sitopatik utama mana yang akan timbul, terutama bial virus ditumbuhkan dalam

sel !.p-. %ipe efek sitopatik yang bervariasi ini tergantung pada tipe sel

 penjamu, media, jalur virus yang dilalui dan genetik strain virus itu sendiri,

struktur serat dan pipa kecil terlihat dalam inti sel yang terinfeksi virus campak,

namun struktur tersebut bukan merupakan partikel virus melaikan tanda

istime"a dari infeksi virus campak. 'truktur serupa juga terlihat pada kasus

 subacute sclerosing encephalitis.

Struktur antigenik 

?irus campak menunjukkan antigenitas yang homogen, berdasarkan

 penemuan laboratorik dan epidemiologik. nfeksi dengan virus campak 

merangsang pembentukan neutralizing antibody, complement fixing antibody

dan haemaglutinine inhibition antibody. munoglobulin kelas gM dan gD

distimulasi oleh infeksi campak, muncul bersamasama diperkirakan *- hari

setelah infeksi dan mencapai titer tertinggi setelah -* hari. 0emudian gM

menghilang dengan cepat sedangkan gD tinggal tidak terbatas dan jumlahnya

terukur. 0eberadaan imunoglobulin kelas gM menunjukkan pertanda baru

terkena infeksi atau baru mendapatkan vaksinasi, sedangkan gD menunjukkan

6

Page 7: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 7/22

 bah"a pernah terkena infeksi "alaupun sudah lama. 9ntibodi g9 sekretori

dapat dideteksi dari sekret nasal dan terdapat di seluruh saluran nafas. aya

efektivitas vaksin virus campak yang hidup dibandingkan dengan virus

campak yang mati adalah adnya g9 sekretori yang hanya dapat ditimbulkan

oleh vaksin virus campak hidup.

'eluruh virion penting untuk infeksi, tetapi antibodi protektif sudah dapat

terbentuk dengan penyuntikan antigen hemaglutinin murni. /ila lebih dari satu

 bagian virus muncul, dapat menyebabkan hemaglutinasi pada sel darah merah

kera dan baboon. 9ntigen ini dapat dipisahkan dari antigen lainnya yang terba"a

 bersama virus, dengan membubuhkan Tween 80 ether. engan pemberian Tween

80 ether, terlepaslah inti kapsul yang bertanggungja"ab terhadap terbentuknyacomplement fixing antibody. !emolisin mungkin berasal dari selubung luar yang

dapat menyebabkan perubahan sitopatik, namun tidak ditularkan

1. PATOGENESIS

$enularannya sangat efektif, dengan sedikit virus yang infeksius sudah

dapat menimbulkan infeksi pada seseorang. $enularan campak terjadi secara

droplet melalui udara, sejak *- hari sebelum timbul gejala klinis sampai 8 hari

setelah timbul ruam. i tempat a"al infeksi, penggandaan virus sangat minimal

dan jarang dapat ditemukan virusnya. ?irus masuk ke dalam limfatik lokal,

 bebas maupun berhubungan dengan sel mononuklear, kemudian mencapai

kelenjar getah bening regional. i sini virus memperbanyak diri dengan sangat

 perlahan dan dimulailah penyebaran ke sel jaringan limforetikular seperti

limpa. 'el mononuklear yang terinfeksi menyebabkan terbentuknya sel raksasa

 berinti banyak (sel 1arthin), sedangkan limfosit% (termasuk T supressor dan T-

he2per yang rentan terhadap infeksi, turut aktif membelah.

Dambaran kejadian a"al di jaringan limfoid masih belum diketahui

secara lengkap, tetapi #: hari setelah infeksi a"al, terbentuklah fokus infeksi

yaitu ketika virus masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebar ke permukaan

epitel orofaring, kunjungtiva, saluran nafas, kulit, kandung kemih dan usus.

7

Page 8: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 8/22

$ada hari ke+*, fokus infeksi yang berada di epitel saluran nafas dan

konjungtiva, akan menyebabkan timbulnya nekrosis pada satu sampai dua lapis

sel. $ada saat itu virus dalam jumlah banyak masuk kembali ke pembuluh

darah dan menimbulkan manifestasi klinis dari sistem saluran nafas dia"ali

dengan keluhan batuk pilek disertai selaput konjungtiva yang tampak merah.

5espons imun yang terjadi ialah proses peradangan epitel pada sistem saluran

 pernafasan diikuti dengan manifestasi klinis berupa demam tinggi, anak 

tampak sakit berat dan tampak suatu ulsera kecil pada mukosa pipi yang

disebut bercak 0oplik, yang dapat tanda pasti untuk menegakkan diagnosis.

'elanjutnya daya tahan tubuh menurun. 'ebagai akibat respons delayed 

hypersensiti!ity terhadap antigen virus, muncul ruam makulopapular pada harike*8 sesudah a"al infeksi dan pada saat itu antibodi humoral dapat dideteksi

 pada kulit. 0ejadian ini tidak tampak pada kasus yang mengalami defisit se*%.

=okus infeksi tidak menyebar jauh ke pembuluh darah. ?esikel

tampak secara mikroskopik di epidermis tetapi virus tidak berhasil tumbuh di

kulit. $enelitian dengan imunofluoresens dan histologik menunjukkan adanya

antigen campak dan diduga terjadi suatu reaksi 9rthus. aerah epitel yang

nekrotik di nasofaring dan saluran pernafasan memberikan kesempatan

infeksi bakteri sekunder berupa bronkopneumonia, otitis media dan lain

lain. alam keadaan tertentu pneumonia juga dapat terjadi, dapat menyebabkan

gizi kurang.

$irogen

! $engaruhi termostat

dalam hipotalamus  titik 

setel termostat meningkat

 suhu tubuh meningkat

$engaruhi nervus vagus

 pusat muntah dimedula

oblongata

Mengendap pada organorgan

yang secara embriologis berasal

dari ektoderm seperti pada

! nfiltrasi selsel radang

mononuklear pada

kelenjar submukosa mulut

 koplikEs spot

! 0ulit proliferasi selselendotel kapiler didalam

8

Page 9: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 9/22

! Muntah

! Malaise

! 9noreAia

korium terjadi eksudasi

serum dan kadangkadang

eritrosit dalam epidermis

 rash4ruam kulit

0onjungtiva terjadi

reaksi peradangan umum

 konjungtivitis

Mukosa nasofaring dan

 bronkus infiltrasi selsel

subepitel dan sel raksasa

 berinti banyak   reaksi

 peradangan secara umum

  pembentukan eksudat

serosa disertai proliferasi

sel monokuler dan

sejumlah kecil poli

morfonuklear

coriza4pilek, cough, batuk 

'aluran cerna

!iperplasia jaringan

limfoid terutama pada

usus buntu  mukosa

usus teriritasi kecepatan

sekresi bertambah

 pergerakan peristaltik 

usus meningkat diare

1." MANIFESTASI KLINIS

iagnosis campak biasanya dapat dibuat berdasarkan kelompok gejala klinis

yang sangat berkaitan, yaitu koriza dan mata meradang disertai batuk dan demam

tinggi dalam beberapa hari, diikuti timbulnya ruam yang memiliki ciri khas,

9

Page 10: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 10/22

yaitu dia"ali dari belakang telinga kemudian menyebar ke muka, dada, tubuh,

lengan dan kaki bersamaan dengan meningkatnya suhu tubuh dan

selanjutnya mengalami hiperpigmentasi dan mengelupas.$ada stadium

 prodromal dapat ditemukan enantema di mukosa pipi vang merupakan

tanda patognomonis campak (bercak 0oplik).

Masa inkubasi * < - hari dan kemudian timbul gejala < gejala yang dibagi

dalam 3 stadium

# Sta$iu% katara& '(r)$)r%a&*.

'tadium ini berlangsung selama 8 < # hari disertai gambaran klinis seperti demam,

malaise, batu, fotofobia, konjungtivitis, coryza. Menjelang akhir dari stadium kataral

an -8 jam sebelum timbul enantem, terdapat bercak koplik ber"arna putih kelabusebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh eritema. ;okasinya dimukosa bukal yang

 berhadapan dengan molar ba"ah . Dambaran darah tep i leu kopeni dan

limfositosis.

F Sta$iu% eru(+i

Coryza dan batuk bertambah. %imbul enantem di palatum durum dan palatum Mole. 0adang < kadang terlihat bercak koplik pada stadium a"alm erupsi. %erjadi

eritem bentuk makulopapuler disertai naiknya suhu badan. iantara makula terdapat

kulit yang normal. Mula < mula eritem timbul dibelakang telinga, bagian atas lateral

tengkuk sepanjang rambut dan bagian belakang ba"ah. 0adang < kadang terdapat

 perdarahan ringan pada kulit. 5asa gatal, muka bengkak. 5uam mencapai anggota

 ba"ah

 pada hari ke 3 dan menghilang sesuai urutan terjadinya. %erdapat pembesaran kelenjar

getah bening disudut mandibula dan di daerah leher belakang. 'edikit terdapat

10

Page 11: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 11/22

splenomegali, tidak jarang disertai diare dan muntah. ?ariasi yang biasa terjadi adalah

/lack Measless yaitu morbili yang disertai dengan perdarahan di kulit, mulut, hidung,

dan traktus digestivus.

,

Sta$iu% k)n,a&e+en+i

rupsi berkurang menimbulkan yang ber"arna lebih tua atau hiperpigmentasi

yang lama kelamaan akan hilang sendiri. 'elain itu ditemukan pula kelainankulit bersisik. !iperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk 

morbili. $ada penyakit < penyakit lain dengan gejala patognomonik untuk 

morbili. $ada penyakit < penyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit

menghilang tanpa hiperpigmentasi. 'uhu menurun sampai normal kecuali bila

ada komplikasi.

Meskipun demikian menentukan diagnosis perlu ditunjang data

epidemiologi. %idak semua kasus manifestasinya sama dan jelas. 'ebagai contoh

 pasien yang mengidap gizi kurang, ruamnya dapat sampai berdarah dan

mengelupas atau bahkan pasien sudah meninggal sebelum ruam timbul. $ada

kasus gizi kurang juga dapat terjadi diare yang berkelanjutan.

Pe%erik+aan -i+ik

Pana+

$anas dapat meningkat hingga hari kelima atau keenam yaitu pada saat

11

Page 12: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 12/22

 puncak timbulnya erupsi. 0adangkadang temperatur dapat bifasis dengan

 peningkatan a"al yang cepat dalam -88 jam pertama diikuti dengan periode

normal selama * hari dan selanjutnya terjadi peningkatan yang cepat sampai

3+@C8,:@C pada saat erupsi ruam mencapai puncaknya.

$ada morbili yang tidak mengalami komplikasi, temperatur turun

diantara hari ke -3, sehingga timbulnya eksantema. /ila tidak disertai

komplikasi, maka - hari setelah timbul ruam yang lengkap, panas biasanya

turun. /ila panas menetap, maka kemungkinan penderita mengalami komplikasi.

)r/0a

%idak dapat dibedakan dengan common cold . /atuk dan bersin diikuti

dengan hidung tersumbat dan sekret yang mukopurulen dan menjadi profus padasaat erupsi mencapai puncaknya serta menghilang bersamaan dengan

menghilangnya panas.

K)nungi,a

$ada stadium a"al periode prodromal dapat ditemukan trans!erse

marginal line in"ection pada palpebra inferior. Dambaran ini sering dihubungkan

dengan adanya inflamasi konjungtiva yang luas dengan disertai adanya edema

 palpebra. 0eadaan ini dapat disertai dengan peningkatan lakrimasi dan

fotofobia. 0onjungtivitis akan menghilang setelah demam turun.

Batuk 

/atuk disebabkan oleh reaksi inflamasi mukosa saluran pernafasan.

ntensitas batuk meningkat dan mencapai puncaknya pada saat erupsi. Bamun

demikian batuk dapat bertahan lebih lama dan menghilang secara bertahap

dalam "aktu #* hari.

Berak K)(&ik+

Merupakan gambaran bercakbercak kecil yang ireguler sebesar ujung

 jarum4 pasir yang ber"arna merah terang dan pada bagian tengahnya ber"arna

 putih kelabu. Dambaran ini merupakan salah satu tanda patognomonik morbili.

$ada hari pertama timbulnya ruam sudah dapat ditemukan adanya bercak 

0oplikEs dan menghilang hari ketiga timbulnya ruam.

12

Page 13: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 13/22

4ua%

%imbul setelah 38 hari panas. 5uam mulai sebagai eritema makulo

 papuler, mulai timbul dari belakang telinga pada batas rambut, kemudian

menyebar kedaerah pipi, leher, seluruh "ajah dan dada serta biasanya dalam

"aktu -8 jam sudah menyebar sampai ke lengan atas dan selanjutnya ke seluruh

tubuh, mencapai kaki pada hari ketiga. $ada saat ruam sudah sampai ke kaki,

maka ruam yang timbul lebih dulu mulai berangsurangsur menghilang.

1.5 DIAGNOSIS BANDING

a. Campak jerman.

$ada penyakit ini tidak ada bercak koplik, tetapi ada pembesaran kelenjar di

daerah suboksipital, servikal bagian posterior, belakang telinga.

 b. ksantema subitum.

$erbedaan dengan penyakit campak. 5uam akan timbul bila suhu badan

menurun.

c. nfeksi enterovirus

5uam kulit cenderung kurang jelas dibandingkan dengan campak. 'esuai

dengan derajat demam dan berat penyakitnya.

d. $enyakit 5iketsia

isertai batuk tetapi ruam kulit yang timbul biasanya tidak mengenai "ajah

yang secara khas terlihat pada penyakit campak.

e. Meningokoksemia

isertai ruam kulit yang mirip dengan campak, tetapi biasanya tidak dijumpai

 batuk dan konjungtivits.

f. 5uam kulit akibat obat

13

Page 14: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 14/22

5uam kulit tidak disertai dengan batuk dan umumnya ruam kulit timbul

setelah ada ri"ayat penyuntikan atau menelan obat.

g. emam skarlantina.

5uam kulit difus dan makulopapuler halus, eritema yang menyatu dengan

tekstur seperti kulit angsa secara jelas terdapat didaerah abdomen yang relatif 

mudah dibedakan dengan campak.

2.6 KOMPLIKASI

o ;aringitis akut

;aringitis timbul karena adanya edema hebat pada mukosa saluran nafas,yang bertambah parah pada saat demam mencapai puncaknya. itandai

dengan distres pernafasan, sesak, sianosis dan stridor. 0etika demam turun

keadaan akan membaik dan gejala akan menghilang

o /ronkopneumonia

apat disebabkan oleh virus campak maupun akibat invasi bakteri. itandai

dengan batuk, meningkatnya frekuensi nafas, dan adanva ronki basah

halus. $ada saat suhu turun, apabila disebabkan oleh virus, gejala pneumonia

akan menghilang, kecuali batuk yang masih dapat berlanjut sampai beberapa

hari lagi. 9pabila suhu tidak juga turun pada saat yang diharapkan dan gejala

saluran nafas masih terus berlangsung dapat diduga adanya pneumonia karena

 bakteri yang telah mengadakan invasi pada sel epitel yang telah dirusak oleh

virus. Dambaran infiltrat pada foto toraks dan adanya leukositosis dapat

mempertegas diagnosis. i negara sedang berkembang dimana malnutrisi

masih menjadi masalah, penyulit pneumonia bakteri bisa teriadi dan dapat

menjadi fatal bila tidak diberi antibiotik.

o 0ejang demam

0ejang dapat timbul pada periode demam, umumnya pada puncak demam

saat ruam keluar. 0ejang dalam hal ini diklasifikasikan sebagai kejang,

demam.

o nsefalitisMerupakan penyulit neurologik yang paling sering terjadi, biasanya terjadi pada

14

Page 15: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 15/22

hari ke86 setelah timbulnva ruam. 0ejadian ensefalitis sekitar dalam *.

kasus campak, dengan mortalitas antara  387. %erjadinya ensefalitis dapat

melalui mekanisme imunologik maupun melalui invasi langsung virus campak 

ke dalam otak.. Dejala ensefalitis dapat berupa kejang, letargi, koma dan

iritabel. 0eluhan nveri kepala, frekuensi nafas meningkat, t"itching,

disorientasi juga dapat ditemukan. $emeriksaan cairan serebrospinal

menunjukkan pleositosis ringan, dengan predominan sel mononuklear,

 peningkatan protein ringan, sedangkan kadar glukosa dalam batas normal

o ''$ #$ubacute $clerosing %anencephalitis

$ubacute sclerosing panencephalitis merupakan kelainan degeneratif susunan

saraf pusat yang jarang disebabkan oleh infeksi virus campak yang persisten.

0emungkinan untuk menderita ''$ pada anak yang sebelumnya pernahmenderita campak adalah ,:-,- per *. infeksi campak. 5isiko terjadi ''$

lebih besar pada usia yang lebih muda, dengan masa inkubasi ratarata 6 tahun.

Dejala ''$ didahului dengan gangguan tingkah laku dan intelektual yang

 progresif, diikuti oleh inkoordinasi motorik, kejang umumnya bersifat

mioklonik. ;aboratorium menunjukkan peningkatan globulin dalam cairan

serebrospinal, antibodi terhadap campak dalam serum (C= dan !9)

meningkat (**-). %idak ada terapi untuk ''$. 5atarata jangka "aktu

timbulnya gejala sampai meninggal antara :+ bulan

o 2titis media

nvasi virus ke dalam telinga tengah umumnya terjadi pada campak.

Dendang telinga biasanya hiperemis pada fase prodromal dan stadium

erupsi. Gika terjadi invasi bakteri pada lapisan sel mukosa yang rusak karena

invasi virus akan terjadi otitis media purulenta. apat pula terjadi mastoiditis.

o nteritis/eberapa anak yang menderita campak mengalami muntah dan mencret pada

fase prodromal. 0eadaan ini akibat invasi virus ke dalam sel mukosa usus. apat

 pula timbul enteropati yang menyebabkan kehilangan protein

o 0onjungtivitis.

$ada hampir semua kasus campak terjadi konjungtivitis, yang ditandai dengan

adanya mata merah, pembengkakan kelopak mata, lakrimasi dan fotofobia.

0adangkadang terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. ?irus campak atau

antigennya dapat dideteksi pada lesi konjungtiva pada harihari pertama sakit.0onjungtivitis dapat memburuk dengan terjadinya hipopion dan panoftalmitis

15

Page 16: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 16/22

hingga menyebabkan kebutaan. apat pula timbul ulkus kornea.

o 'istem kardiovaskular 

$ada 0D dapat ditemukan kelainan berupa perubahan pada gelombang %,

kontraksi prematur aurikel dan perpanjangan interval 9?. $erubahan tersebut

 bersifat sementara dan tidak atau hanva sedikit mempunyai arti klinis.

o 9denitis servikal

o $urpura trombositopenik dan nontrombositopenik 

o $ada ibu hamil dapat terjadi abortus, partus prematurus dan kelainan

kongenital pada bay

o 9ktivasi tuberculosis

o $neumomediastinal

o mfisema subkutan

o 9pendisitis

o Dangguan gizi sampai k"asiorkhor o nfeksi piogenik pada kulit

o 0ankrum oris (noma)

1.7 PEME4IKSAAN PENUNJANG

Pe%erik+aan Penunang

arah tepi jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada komplikasi

infeksi bakteri

$emeriksaan untuk komplikasi, bila terindikasi

• nsefalitis4ensefalopati pemeriksaan cairan serebrospinal, kadar 

elektrolit darah dan analisa gas darah

• nteritis feses lengkap

• /ronkopneumonia pemeriksaan foto thoraks dan analisa gas darah

2.8 PENGOBATAN$asien campak tanpa penyulit dapat berobat jalan. 9nak harus diberikan cukup

cairan dan kalori, sedangkan pengobatan bersifat simtomatik, dengan pemberian

antipiretik, antitusif, ekspektoran, dan antikonvulsan bila diperlukan. 'edangkan

 pada campak dengan penyulit, pasien perlu dira"at map. i rumah sakit pasien

campat dira"at di bangsal isolasi sistem pernafasan, diperlukan perbaikan

keadaan umum dengan memperbaiki kebutuhan cairan dan diet yang memadai.

?itamin 9 *. & per oral diberikan satu kali, apabila terdapat malnutrisi

dilanjutkan *# & tiap hari.

16

Page 17: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 17/22

9pabila terdapat penyulit, maka dilakukan pengobatan untuk mengatasi penyulit

yang timbul, yaitu

• /ronkopneumonia

iberikan antibiotik ampisilin * mg4kg//4hari dalam 8 dosis intravena

dikombinasikan dengan kloramfenikol 6# mg4kg//4hari intravena dalarn 8 dosis,

sampai gejala sesak berkurang dan pasien dapat minum obat per oral. 9ntibiotik 

diberikan sampai tiga hari demam reda. 9pabila dicurigai infeksi spesifik, maka

uji tuberkulin dilakukan setelah anak sehat kembali (38 minggu kemudian) oleh

karena uji tuberkulin bisanya negatif (anergi) pada saat anak menderita campak.

Dangguan reaksi delayed lliperserlsiti!ity disebabkan oleh sel limfosit % yang

terganggu fungsiinya.

• nteritis

$ada keadaan berat anak mudah jatuh dalam dehidrasi. $emberian cairan

intravena dapat dipertimbangkan apabila terdapat enteritis H dehidrasi.

• 2titis media

- 'eringkali disebabkan oleh karena infeksi sekunder, sehingga perlu

diberikan antibiotik kotrimoksazolsulfametokzasol (%M$ 8 mg4 kg//4hari

dibagi dalam - dosis). 0ortikosteroid deksametason * mg4kgbb4ari

sebagai dosis a"al dilanjutkan ,# g4kgbb4hari dibagi 3 dosis sampai

kesadaran membaik (bila pemberian lebih dari # hari dilakukan tapering off ).

• nsefalopati,

$erlu reduksi jumlah pemberian cairan hingga 348 kebutuhan untuk edema otak, di

samping pemberian kortikosteroid. $erlu dilakukan koreksi elektrolit. dan

gangguan gas darah

PENEGA9AN :

!indari kontak dengan penderita campak

munisasi campak pada usia + bulan

munisasi MM5 pada usia *# bulan

Damma globulin

apat diberikan pada anak berusia : bulan sampai - tahun bila ada

ri"ayat kontak dengan penderita

17

Page 18: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 18/22

!anya memberikan perlindungan singkat (I 3 bulan)

osis .- ml4kg//

$encegahan campak dilakukan dengan pemberian imunisasi aktif pada bayi

 berumur + bulan atau lebih. $rogram imunisasi campak secara luas baru

dikembangkan pelaksanaannya pada tahun *+-.

$ada tahun *+:3 telah dibuat dua macam vaksin campak, yaitu (*) vaksin yang

 berasal dari virus campak yang hidup dan dilemahkan (tipe dmonstone /)

dan , vaksin vang berasal dari virus campak yang dimatikan (virus campak 

vang berada dalam larutan formalin vang dicampur dengan garam

aluminium). 'ejak tahun *+:6 vaksin yang berasal dari virus campak vang

telah dimatikan tidak digunakan lagi oleh keren efek proteksimya hanva bersifat

sementara dan dapat mcnimbulkan gejala atypical meales yang hebat. 'ebaliknya

vaksin campak yyaaang berasl dari virus hidup yang dilemahlJan dikembangkan

dari dmonstone strain menjadi strain 'ch"arz (*+:#) dan kemudia menjadi

strain Moraten (*+:) dengan mengembangbiakan virusnya pada embrio

avam. ?aksin dmonstone Kagreb merupakan hasil biakan dalam human

diploid cell yang dapat digunakan secara inhalasi atau aerosol dengan hasil

yang memuaskan.osis baku minimal untuk pemberian vaksin campak yang dilemahkan adalah

*. %C# atau sebanyak ,# ml. %etapi dalam hal vaksin hidup, pemberian

dengan - %C# saja mungkin sudah dapat memberikan hasil yang baik. Cara

 pemberian yang dianjurkan adalah subkutan, "alaupun dari data yang terbatas

dilaporkan bah"a pemberian secara intramuskular tampaknya mempunyai

efektivitas yang sama dengan subkutan. ntranasal dan cara inokulasi

konjungtiva sampai sekarang masih terus dilakukan penyelidikan untuk 

mengetahui efektivitas pemberian vaksin dmonstone / yang dilemahkan.

'ebaliknya pada pemberian vaksin dmonstone Kagreb secara aerosol 

didapatkan respons antibodi yang baik "alaupun pada anak usia di ba"ah +

 bulan. 'ayangnya pemberian aerosol ini sulit dan kurang praktis.

0ombinasi beberapa vaksin dalam satu semprit atau secara simultan di

 beberapa tempat pada "aktu vang sama sering digunakan untuk 

menvederhanakan prosedur dan mengurangi biaya. alam hal demikian ada -

kemungkinan yang mungkin terjadi, vaitu peningkatan respons imun atau

18

Page 19: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 19/22

sebaliknya, menunggu respons imun. ;aporan mengenai peningkatan reaksi

yang lebih baik karena pemakaian vaksin yang dikombinasikan dibandingkan

dengan vaksin tunggal, oleh peneliti tidak ditemukan. ikatakan bah"a pada

kombinasi dengan virus mati tidak didapatkan penurunan respons imun akan

tetapi viruc hidup dapat saling mempengaruhi. ?aksin campak sering dipakai

 bersamasama dengan vaksin rubela dan parotitis epidemika yang dilemahkan,

vaksin polio oral, vaksin difteriatetanus dan lainlain. ;aporan beberapa peneliti

menvatakan bah"a kombinasi tersebut pada umumnva aman dan tetap efektif.

'eperti yang ditemukan oleh 'ch"arz (*+*#), serokonversi dapat terjadi

antara +6*7, sedangkan geoimetric mean fiternva sama tinggi dengan yang

didapatkan pada pemberian vaksin tunggal.

fek proteksi dari vaksin campak diukur dengan berbagai macam cara. 'alahsatu indikator pengaruh vaksin terhadap proteksi adalah penurunan angka

kejadian sakit kasu, campak sesudah pelaksanaan program imunisasi.

0rugman, dkk mencatat bah"a sebagian besar kasus campak dari suatu

 populasi kelompok anak sekolah akan menghilang setelah program

imunisasi berjalan lancar, sedangkan di masyarakat sekitarnya tingkat

 penularan yang tinggi masih dijumpai. !asil pengamatan tersebut sesuai

dengan hasil nilai secara nasional di 9merika 'erikat maupun negara lainnya

yang sudah melaksanakan program imunisasi campak secara meluas. Metode lain

untuk mengukur efek proteksi dari vaksin campak ialah membandingkan angka

kejadian sakit pada kelompok anak yang sudah di imunisasi dan mengukur 

efektivitas vaksin. fektivitas vaksin dapat dihitung dengan memakai pendekatan

kasus dan kontrol, yaitu membandingkan proporsi kasus dan kontrol yang sudah

diimunisasi. an data yang benar, efektivitas vaksin adalah sebesar ++#7 atau

lebih. !asil ini harus didukung dengan data serokonversi. $erhitungan ini sangat

 bermanfaat apabila angka cakupan imunisasi campak sangat tinggi, vaitu lebih

dari +#7. Gika proporsi kasus campak pada kelompok van(, sudah diimunisasi

masih tetap tinggi berarti bah"a vaksinnva yang kurang baik. $roteksi dapat

dicatat dengan memeriksa respons imun dan manifestasi klinis yang timbul

akihat pemberian imunisasi dengan virus vaksin yang tidak ganas. 9kibat setiap

 pemberian imunisasi akan menvebabkan respons imun anamnestik pada kasus

yang tidak menunjukkan gejala klinis dari penvakitnya.

0egagalan vaksinasi perlu dibedakan antara kegagalan primer dan sekunder.

19

Page 20: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 20/22

ikatakan primer apabila tidak terjadi serokonversi setelah diimunisasi dan

sekunder apabila tidak ada proteksi setelah terjadi serokonversi. /erbagai

kemungkinan yang menyebabkan tidak terjadinya serokonversi ialah (a)

9danya antibodi yang diba"a sejak lahir yang dapat menetralisir virus

vaksin campak yang masuk, (b) ?aksinnya yang rusak, (c) 9kibat pemberian

imunoglobulin yang  diberikan bersamasama. 0egagalan sekunder dapat

terjadi karena potensi vaksin yang kurang kuat sehingga respons imun yang

terjadi tidak adekuat dan tidak cukup untuk memberikan perlindungan pada

 bayi terhadap serangan campak secara alami.

1.1; P4OGNOSIS

$rognosis baik pada anak dengan keadaan umum yang baik, tetapi prognosis buruk bila keadaan umum buruk, anak yang sedang menderita penyakit

kronis atau bila ada komplikasi.

9ngka kematian kasus di 9merika 'erikat telah menurun pada tahuntahun ini

sampai tingkat rendah pada semua kelompok umur, terutama karena keadaan

sosioekonomi membaik.

Campak bila dimasukkan pada populasi yang sangat rentan, akibatnya

 bencana. 0ejadian demikian di pulau =aroe pada tahun *8: mengakibatkan

kematian sekitar seperempat, hampir - dari populasi total tanpa memandang

umur.

1.11 KESIMPULAN

Campak merupakan penyakit sangat menular yang disebabkan oleh virus campak.

'ecara epidemiologi penyebab utama kematian terbesar pada anak.Menurut etiologinya

campak disebabkan oleh virus 5B9 dari famili paramiAoviridae, genus Morbillivirus,

yang ditularkan secara droplet.Dejala klinis campak terdiri dari 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi

dan stadium konvalesensi. iagnosis ditegakkan dari gambaran klinis, pemeriksaan

laboratorium dan pemeriksaan penunjang.

0omplikasi dari morbili adalah bronkopneumonia, ensefalitis morbili akut,

komplikasi neurologis, ''$.

$engobatan yang dilakukan hanya terapi simptomatik. $encegahan morbili dapat

dilakukan dengan imunisasi aktif, imunisasi pasif dan isolasi. $rognosis baik pada anak dengan keadaan umum yang baik, tetapi prognosis buruk bila keadaan umum buruk.

20

Page 21: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 21/22

DAFTA4 PUSTAKA

*. $udjiadi, 9ntonius dkk. -*.  %edoman %elayanan &edis 'I(atan )o(ter *na( 

 Indonesia, "ilid +. Gakarta. /adan $enerbitan 9

-. 'umarmo '. $oor"o 'oedarmo, dkk. -*.  ampa(   dalam /uku 9jar lmu

0esehatan 9nak nfeksi L $enyakit %ropis. disi . Gakarta. /adan $enerbitan

9.

3. http44an"arusy."ordpress.com4-+4:4*:4referatmorbilicampak4

8. ampa( dalam /uku 'aku  %elayanan esehatan *na( di umah $a(it . -+.

Gakarta. 1!2

#. epkes, 5.., -8. ampa( di Indonesia. http44""".penyakitmenular . nfo

:. 'oegeng 'oegijanto. -*. /a(sinasi ampa( . alam .D.B. 5anuh, dkk. (ed)

/uku munisasi di ndonesia. Gakarta. $engurus $usat katan okter 9nak 

ndonesia.

21

Page 22: Laporan Morbili 1212

7/24/2019 Laporan Morbili 1212

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-morbili-1212 22/22

6. Maldonado, . --. Ilmu esehatan *na( . Gakarta. DC.

. Cherry G.. -8.  &easles /irus. n =eigin, Cherry, emmler, 0aplan (eds)

%eAtbook of $ediatrics nfectious isease. #th edition. ?ol 3. $hiladelphia. 'aunders

+. http44referensikedokteran.blogspot.com4-*464morbilicampak.html

22