refkas ods pcag dan od pterigium

Upload: rezka-octaviano

Post on 03-Mar-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    1/30

    BAB I

    KASUS

    A. IDENTITAS PASIEN

    Nama : Ny. Robiah

    Usia : 48 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Suku angsa : Ja!a

    Status Perka!inan : "enikah

    Peker#aan : Ibu Rumah $angga

    Alamat : %iri!etan R$ &'(&)* %rabag* "agelang

    $anggal "asuk : '+ No,ember '&)'

    Nomor R" : '-.)&.&+.8&.)&

    B. ANAMNESIS

    Autoanamnesis ilakukan i Poliklinik "ata RS$ /r. Soe#ono "agelang

    paa hari Rabu tanggal '+ No,ember '&)' pukul )&.&& 0I.

    Keluhan Utama :

    "ata kanan an kiri blabur* nyeri paa bola mata* merah an nggan#el.

    Riwayat Penyakit Sekarang :

    Keluhan paa keua matanya irasakan se#ak '& hari yang lalu an

    memberat se#ak )& hari terakhir sampai keua matanya tiak bisa melihat.

    "ata merah 123* mual 13* muntah 13* seperti melihat pelangi(halo 13* air

    mata berlebih 13* kotoran paa mata 13* merasa silau saat melihat

    sinar(5oto5obia 13. Pasien #uga mengeluh aa yang menggan#al paa mata

    kanan se#ak - minggu yang lalu. Sering kontak engan ebu 123. Suah

    menapat obat ari puskesmas tapi tiak aa berubahan.

    Riwayat Penyakit Dahulu :

    elum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Ri!ayat

    hipertensi 123* ri!ayat /" 13. Ri!ayat penggunaan ka6amata 13.

    Ri!ayat operasi paa keua mata 13. Ri!ayat trauma paa keua mata 13.

    1

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    2/30

    Riwayat Penyakit Keluarga :

    /i keluarga tiak aa yang mengalami keluhan serupa.

    C. PEMERIKSAAN ISIK

    Statu! "enerali!ata :

    Kesaaran : 7ompos mentis

    Akti5itas : Normoakti5

    Kooperati5 : Kooperati5

    Status %ii : 7ukup

    $ekanan /arah : )9&()&& mmg

    Statu! #$kali! :

    N$. Pemerik!aan %D %S). ;isus )(/ $ IF 4 gtt I ?/S

    $imolol >/ $ I F ' gtt I ?/S

    ,. %ral : /iamoD No. @I;

    F ) G & G ) KSR No. ;II

    F ) G & G &'. %*erati- :. Pem,erian Ka+amata :

    ". PR%"N%SIS

    A. %DS PCA"

    ). Huo a ,itam : ubia a bonam'. Huo a sanam : ubia a bonam-. Huo a 6osmeti6am : ubia a bonam4. Huo a 5un6tionam : ubia a malam9. Huo a ,isam : ubia a malam

    B. %D PTERI"IUM "RADE I

    ). Huo a ,itam : ubia a bonam'. Huo a sanam : ubia a bonam-. Huo a 6osmeti6am : ubia a bonam4. Huo a 5un6tionam : ubia a bonam9. Huo a ,isam : ubia a bonam

    4

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    5/30

    /. EDUKASI

    ). >mosi 1bingung an takut3 apat menimbulkan serangan akut

    '. inari pemakaian simpatomimetik-. inari pa#anan langsung engan ebu* sinar matahari an angin.

    BAB II

    TIN(AUAN PUSTAKA

    II.&. "#AUK%MA

    II.&.&. De-ini!i

    %lau6oma aalah sekelompok penyakit mata yang se6ara bertahap

    mengakibatkan penurunan ,isus tanpa aanya tanatana terlebih ahulu. Paa

    tahap a!al ari penyakit ini* mungkin tanpa ge#ala. %laukoma isebabkan oleh

    se#umlah penyakit mata yang berbea* alam banyak kasus menyebabkan

    peningkatan tekanan bola mata. "eningkatnya tekanan bola mata ini isebabkan

    oleh 6aangan humor aueous mata yang tiak apat ialirkan se6ara sempurna.

    Seiring !aktu* hal ini apat menyebabkan kerusakan paa ner,us optikus.

    II.&.'. Pat$-i!i$l$gi

    5

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    6/30

    Peningkatan tekanan i alam mata 1intrao6ular pressure3 aalah salah satu

    penyebab ter#ainya kerusakan sara5 mata 1ner,us opti6us3 an menun#ukkan

    aanya gangguan engan 6airan i alam mata yang terlalu berlebih. Ini bisa

    isebabkan oleh mata yang memprouksi 6airan terlalu berlebih* 6airan tiak

    mengalir sebagaimana mestinya melalui 5asilitas yang aa untuk keluar ari mata

    1#aringan trabe6ular mesh!ork3 atau suut yang terbentuk antara kornea an iris

    angkal atau tertutup sehingga menyumbat( memblok pengaliran aripaa 6airan

    mata.

    Gambar 1. Patofisiologi glaukoma

    Sebagian orang yang menerita glaukoma namun masih memilikitekanan i alam bola matanya normal* penyebab ari tipe glau6oma sema6am ini

    iperkirakan aanya hubungan engan kekurangan sirkulasi arah i aerah

    syara5(ner,us opti6us mata. "eski glaukoma lebih sering ter#ai seiring engan

    bertambahnya usia* glaukoma apat ter#ai paa usia berapa sa#a.

    II.&.. akt$r Re!ik$

    Jika seseorang memiliki tekanan intraokular lebih tinggi ari yangseharusnya* akan meningkatkan risiko ter#ainya glaukoma. $ekanan Intraokular

    1I?P3 aalah tingkat tekanan 6airan i alam mata. $ekanan intraokular yang

    normal berkisar antara )'')mmg* meskipun emikian orang engan tekanan

    intraokular yang renah #uga apat menerita glaukoma* sebaliknya orang engan

    tekanan intraokular yang tinggi apat hiup angan mata yang sehat.

    eberapa 5aktor lain yang meningkatkan risiko ter#ainya glau6oma :

    6

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    7/30

    ). U!ia.Usia merupakan 5aktor risiko terbesar alam perkembangan mun6ulnya

    glaukoma. Setiap orang engan usia i atas & th sangat beresiko untuk menerita

    glaukoma* imana paa usia ini resiko akan meningkat hingga kali lipat.

    '. Ra!.Paa ras tertentu* seperti paa orangorang berkulit hitam resiko ter#ainya

    glaukoma meningkat sangat segni5ikan ibaningkan engan ras yang lain. Alasan

    perbeaan ini belum apat i#elaskan. Paa orangorang asia 6enerung untuk

    menerita glaukoma suut tertutup* seangkan paa orang ras yang lain #ustru

    beresiko untuk ter#ai glaukoma meskipun tekanan intraokuler renah.

    -. Riwayat Keluarga )engan "lauk$ma. Jika seseorang memiliki ri!ayat

    keluarga engan glaukoma* akan berpotensi untuk menerita glaukoma* ri!ayat

    keluarga meningkatkan resiko 4 hingga B kali lipat.4. K$n)i!i me)i!./iabetes meningkatkan reskio glaukoma* selain itu ri!ayat

    arah tinggi atau penyakit #antung #uga berperan alam meningkatkan resiko.

    Caktor risiko lainnya termasuk retinal etasemen* tumor mata an raang paa

    seperti u,eitis kronis an iritis. eberapa #enis operasi mata #uga apat memi6u

    glaukoma sekuner.

    9. Ce)era -i!ik.$rauma yang parah* seperti men#ai pukulan paa mata* apat

    mengakibatkan peningkatan tekanan mata. Selain itu 6eera #uga apatmenyebabkan terlepasnya lensa* tertutupnya suut rainase. Selain itu apat #uga

    menyebabkan glaukoma sekuner suut terbuka. %laukoma #enis ini apat ter#ai

    segera setelah ter#ainya trauma atau satu tahun kemuian. 7eera tumpul seperti

    mata memar atau 6eera tumbus paa mata apat merusak sistem rainase mata*

    kerusakan paa sistem rainase ini yang seringkali memi6u ter#ainya glaukoma.

    7eera paling umum yang menyebabkan trauma paa mata aalah akti,itas yang

    berhubungan engan olahraga seperti baseball atau tin#u.. Penggunaan K$rtik$!ter$i) (angka Pan0ang. Resiko ter#ainya glaukoma

    meningkat paa penggunaan kortikosteri alam perioe !aktu yang lama.

    +. Kelainan *a)a Mata1 Kelainan struktural mata apat men#ai penyebab

    ter#ainya glaukoma sekuner* sebagai 6ontoh* pigmentary glaukoma. Pigmentary

    glaukoma aalah glaukoma sekuner yang isebabkan oleh pigmen granule yang

    i lepaskan ari bagian belakang iris* granulegranule ini apat memblokir

    trabe6ular mesh!ork.

    7

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    8/30

    II.&.2. K#ASIIKASI

    /ua #enis %lau6oma yang umum aalah Prymary Open Angle Glaucoma

    atau %laukoma suut terbuka anAcute Angle Closure Glaucomaatau %laukoma

    suut tertutup. Paa umumnya* orang suku A5rika an Asia lebih tinggi risikonya

    untuk menerita %lau6oma an kehilangan penglihatannya aripaa orang kulit

    putih an %lau6oma aalah salah satu penyebab utama kebutaan i Asia.

    $abel ). Kalsi5ikasi glau6oma berasarkan etiologi.

    A. "lauk$ma Primer

    ). %lau6oma suut terbuka

    a. %lau6oma suut terbuka primer 1glaukoma suut terbuka

    kronik* glaukoma seerhana kronik3

    b. %lau6oma tekanan normal 1galukoma tekanan renah3

    '. %lau6oma suut tertutup

    a. Akut

    b. Subakut

    6. Kronik

    . Iris plateu

    B. "lau+$ma K$ngenital

    ). %lau6oma kongenital primer

    '. %lau6oma yang berkaitan engan kelainan perkembangan mata lain

    a. Sinrom pembelahan kamera anterior

    Sinrom ADen5el

    Sinrom Rieger

    Anomal Peter

    b. Aniriia

    -. %lau6oma yang berkaitan engan kelainan perkembangan ekstraokular

    a. Sinrom Sturge0eber

    b. Sinrom "ar5an

    6. Neuro5ibromatosis

    . Sinrom =o!e

    e. Rubella Kongenital

    8

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    9/30

    C. "lau+$ma Sekun)er

    ). %lau6oma pigmentasi

    '. Sinrom eks5oliasi

    -. Akibat kelainan lensa 15akogenik3

    a. /islokasi

    b. Intumesensi

    6. Cakolitik

    4. Akibat kelainan traktus u,ea

    a. U,eitis

    b. Sinekia posterior 1seklusio pupilae3

    6. $umor

    9. Sinrom iriokorneo enotel 1I7>3

    . $rauma

    a. i5ema

    b. Kontusio(resesi suut

    6. Sinekia anterior peri5er

    +. Pas6aoperasi

    a. %laukoma sumbatan siliaris 1glaukoma maligna3b. Sinekia anterior peri5er

    6. Pertumbuhan epitel ke ba!ah

    . Pas6a beah tanur kornea

    e. Pas6a beah pelepasan retina

    8. %alu6oma neo,askular

    a. /iabetes mellitus

    b. Sumbatan ,ena retina sentralis6. $umor intraokular

    B. Peningkatan tekanan ,ena episklera

    a. Cistula karotiska,ernosa

    b. Sinrom Sturge0eber

    )&. Akibat steroi

    D. "lau+$ma A,!$lut : asil akhir semua glaukoma yang tiak terkontrol aalah

    mata yang keras* tiak apat melihat* sering nyeri.

    9

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    10/30

    $abel '. Klasi5ikasi glaukoma berasarkan mekanisme peningkatan tekanan

    intraokular

    A. "lau+$ma !u)ut ter,uka

    ). "embran pratabekular : Semua kelainan ini apat berkembang men#ai

    glau6oma suut tertutup akibat kontraksi membrane pratabekular.

    a. %lau6oma neo,askular

    b. Pertumbuhan epitel ke ba!ah

    6. Sinrom I7>

    '. Kelainan trabekular

    a. %lau6oma suut terbuka primer

    b. %lau6oma kongenital6. %lau6oma pigmentasi

    . Sinrom eks5oliasi

    e. %lau6oma akibat steroi

    5. i5ema

    g. Kontusio atau resesi suut

    h. Iriosiklitis 1u,eitis3

    i. %lau6oma 5akolitik-. Kelainan pas6atrabekular

    a. Peningkatan tekanan ,ena episklera

    B. "lau+$ma !u)ut tertutu*

    ). Sumbatan pupil 1iris bombe3

    a. %lau6oma suut tertutup primer

    b. Seklusio pupilae 1sineksia posterior36. Intumesensi lensa

    . /islokasi lensa anterior

    e. i5ema

    '. Pergeseran lensa ke anterior

    a. %lau6oma sumbatan siliaris

    b. Sumbatan ,ena retina sentralis

    6. Skleritis posterior

    10

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    11/30

    . Pas6abeah pelepasan retina

    -. Penesakan suut

    a. Iris plateau

    b. Intumesensi lensa

    6. "iriasis untuk pemeriksaan 5unus

    4. Sinekia anterior peri5er

    a. Penyempitan suut kronik

    b. Akibat kamera anterior yang atar

    6. Akibat iris bombe

    . Kontraksi membran pratrabekular

    II.&.2.&. %*en Angle "lau+$ma 3"lauk$ma !u)ut ter,uka4

    $ipe ini merupakan yang paling umum(sering paa glaukoma an terutama

    ter#ai paa orang lan#ut usia 1iatas 9& tahun3. Penyebabnya aalah peningkatan

    tekanan i alam bola mata yang ter#ai se6ara perlahanlahan.

    $ekanan bola mata yang meningkat apat membahayakan an

    menghan6urkan selsel sara5(ner,us opti6us i mata. egitu ter#ainya kehan6uran

    se#umlah selsel tersebut* suatu keaaan bintik buta 1blin spot3 mulai terbentuk

    alam suatu lapang panangan. intik buta ini biasanya imulai ari aerah

    samping(tepi 1peri5er3 atau aerah yang lebih luar ari satu lapang panangan.

    Paa tahap lebih lan#ut* aerah yang lebih tengah(pusat akan #uga terpengaruh.

    Sekali kehilangan penglihatan ter#ai* keaaan ini tiak apat kembali normal lagi

    1ire,ersibel3.

    11

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    12/30

    $iak aa ge#alage#ala yang nyata(berhubungan engan glaukoma suut

    terbuka* karenanya sering tiak teriagnosis. Para penerita tiak merasakan

    aanya nyeri an sering tiak menyaari bah!a penglihatannya berangsurangsur

    makin memburuk sampai tahap(staium lan#ut ari penyakitnya. $erapi sangat

    ibutuhkan untuk men6egah berkembangnya penyakit glaukoma ini an untuk

    men6egah pengrusakan lebih lan#ut ari penglihatan.

    Gambar 2. Mekanisme terjadinya glaukoma sudut terbuuka

    II.&.2.&.&. Primary $*en angle glau+$ma

    a. Bata!an

    %lau6koma yang ter#ai karena hambatan pembuangan aquous umor

    akibat konisi primer berupa kelainan paa saluran pembuangan engan suut

    terbuka.,. Pat$-i!i$l$gi

    %ambaran patologik utama paa glaukoma suut terbuka primer aalah

    proses egenerati5 i #alinan trabekular* termasuk pengenapan bahan ekstrasel i

    alam #alinan an iba!ah lapisan enotel kanalis s6helmm. Akibatnya aalah

    penurunan rainase humor akueus yang menyebabkan peningkatan tekanan

    intraokular. Peningkatan tekanan intraokular menahului kelainan iskus optikus

    an lapangan panang.

    12

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    13/30

    +. Diagn$!i!

    Paa anamnesis iapatkan ri!ayat bayangan gelap paa lapang panang

    atau keakti5an sehari G hari mulai terganggu sehingga harus ber#alan engan lebih

    perlahan G lahan.

    Paa pemeriksaan iapatkan:

    ,isus sentral baik 1ke6uali staium lan#ut31 tiak aa hyperemia kon#ungti,a an

    siliar1 kornea #ernih* bilik mata epan alam* pupil normal* 5unuskopi : gaung

    papil 123 inyatakan alam perbaningan antara iameter gaung 16upping3 an

    iameter papil 1isk3 7(/ ratio E &*4* tonometri : $I? E ') mmg1 lapang

    panang : #ika ini : s6otoma aerah superior* #ika lan#ut : s6otoma luas* lapang

    panang sempit1 an gonioskopi : suut bilik mata epan terbuka

    II.&.2.&.'. Pigmentary glauk$ma

    Pigmentary glau6oma aalah suatu bentuk yang iturunkan ari bentuk

    glau6oma suut terbuka yang mana ke#aiannya lebih banyak ter#ai paa pria

    aripaa !anita. ?rang yang engan miop 1berka6a mata minus3 biasanya yang

    lebih sering terkena. entuk anatomi ari mata merupakan 5aktor kun6i untuk

    berkembangnya bentuk ini. Pigmentary glau6oma aalah glaukoma sekuner yangisebabkan oleh pigmen granule yang i lepaskan ari bagian belakang iris*

    granulegranule ini apat memblokir trabe6ular mesh!ork

    II.&.2.&.. N$rmal ten!i$n glauk$ma 3"lauk$ma ,ertekanan n$rmal4

    %lau6oma bertekanan normal aalah suatu keaaan imana ter#ai

    kerusakan yang progresi5 terhaap syara5(ner,us opti6us an ter#ai kehilangan

    lapang panangan meski tekanan i alam bola matanya tetap normal. $ipe

    glaukoma ini iperkirakan aa hubungannya* meski ke6il* engan kurangnyasirkulasi arah i syara5(ner,us opti6us* yang mana mengakibatkan kematian ari

    selsel yang bertugas memba!a impuls(rangsang tersebut ari retina menu#u ke

    otak. Sebagai tambahan* kerusakan yang ter#ai karena hubungannya engan

    tekanan alam bola mata #uga bisa ter#ai paa yang masih alam batas normal

    tinggi 1high normal3* #ai tekanan yang lebih renah ari normal #uga seringkali

    ibutuhkan untuk men6egah hilangnya penglihatan yang lebih lan#ut.

    13

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    14/30

    Sebelum iagnosis glau6oma tekanan renah apat itegakkan* se#umlah

    entitas harus isingkirkan:

    ). Peningkatan tekanan intraokuler yang isebabkan oleh iriosiklitis*

    trauma* atau terapi steroi topi6al.

    '. Kelainan postural paa tekanan intrao6ular engan peningkatan

    men6olik saat pasien berbaring atar.

    -. Peningkatan tekanan intrao6ular intermitten seperti paa penutupan

    suut subakut.

    4. ;ariasi iurnal yang besar paa tekanan intrao6ular engan peningkatan

    men6olok* biasanya paa pagi hari.

    9. Penyebab kelainan iskus optikus an lapang panangan yang lain*termasuk kelainan iskus kongenital an atro5i iapat akibat tumor atau

    penyakit ,as6ular.

    II.&.2.'. Angle +l$!ure glauk$ma 3"lauk$ma !u)ut tertutu*4

    %laukoma suut tertutup paling sering ter#ai paa orang keturunan Asia

    an orangorang yang penglihatan #auhnya buruk* #uga aa ke6enerungan untuk

    penyakit ini iturunkan i alam keluarga* #ai bisa sa#a i alam satu keluargaanggotanya menerita penyakit ini. Paa orang engan ke6enerungan untuk

    menerita glau6oma suut tertutup ini* suutnya lebih angkal ari ratarata

    biasanya. Karena letak ari #aringan trabekular mesh!ork itu terletak i suut

    yang terbentuk imana kornea an iris bertemu* makin angkal suut maka makin

    ekat pula iris terhaap #aringan trabe6ular mesh!ork.

    Gambar !. Glaukoma sudut tertutup

    14

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    15/30

    Kemampuan ari 6airan mata untuk mengalir(mele!ati ruang antara iris

    an lensa men#ai berkurang* menyebabkan tekanan karena 6airan ini terbentuk i

    belakang iris* selan#utnya men#aikan suut semakin angkal. Jika tekanan

    men#ai lebih tinggi membuat iris menghalangi #aringan trabe6ular mesh!ork*

    maka akan memblok aliran. Keaaan ini bisa ter#ai akut atau kronis. Paa yang

    akut* ter#ai peningkatan yang tibatiba tekanan alam bola mata an ini apat

    ter#ai alam beberapa #am serta isertai nyeri yang sangat paa mata. "ata

    men#ai merah* kornea membengkak an kusam* panangan kabur* sb. Keaaan

    ini merupakan suatu keaaan yang perlu penanganan segera karena kerusakan

    terhaap syara5 opti6us apat ter#ai engan 6epat an menyebabkan kerusakan

    penglihatan yang menetap.$iak semua penerita engan glau6oma suut tertutup akan mengalami

    ge#ala serangan akut. ahkan* sebagian apat berkembang men#ai bentuk yang

    kronis. Paa keaaan ini* iris se6ara bertahap akan menutup aliran* sehingga tiak

    aa ge#ala yang nyata. Jika ini ter#ai* maka akan terbentuk #aringan parut iantara

    iris an aliran* an tekanan alam bola mata tiak meningkat sampai terapat

    #umlah #aringan parut yang banyak. Serangan akut bisa i6egah engan

    memberikan pengobatan.

    II.&.2.'.&. "lau+$ma Su)ut Tertutu* Primer Akut

    a. Bata!an

    %lau6oma yang ter#ai karena suut tertutup se6ara akut akibat blok pupil

    karena konisi primer berupa "/ angkal.,. Pat$-i!i$l$gi

    Preisposisi usia meningkat 6etusan berupa kelelahan* menerita sakit 1eD:

    5lu3* 6eera atau pembeahan* perubahan 6ua6a* konsentrasi ,isus #arak ekat

    blok pupil suut tertutup $I? meningkat gangguan integritas struktur

    an 5ungsi segmen anterior.

    +. Tan)a Dan "e0ala

    15

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    16/30

    Keluhan ter#ai karena peningkatan tekanan intraokular yang menaak

    an sangat tinggi antara lain : nyeri periokular* penglihatan sangat menurun*

    melihat !arna pelangi sekitar 6ahaya* mual* muntah. $anatana ari glaukoma

    suut tertutup primer akut antara lain : hiperemi kon#ungti,a an limbal* eema

    kornea* bilik mata epan angkal isertai 5lare an 6ells* tekanan intraokular

    sangat tinggi* papil sara5 optik hiperemia* suut bilik mata epan tertutup* pupil

    berilatasi seang.

    ). Diagn$!i!

    iperemi limbal an kon#ungti,a* eema kornea* bilik mata epan angkal

    engan 5lare an 6ells* iris bombans tanpa aanya rubeosis iriis* pupil ilatasi

    bulat lon#ong ,ertikal re5leks negati5* lensa posisi normal tiak katarak* tekananintraokular sangat tinggi* suut bilik mata epan tertutu p.

    Gambar ". #iperemi limbal dan konjungti$a disertai pendangkalan bilik mata

    depan pada penderita glaucoma akut sudut tertutup

    e. Diagn$!i! Ban)ing

    Iritis akut menimbulkan 5oto5obia lebih besar aripaa glaukoma primer

    akut* tekanan intraokular biasanya tiak meningkat* pupil kontriksi* an kornea

    biasanya tiak eematosa. /ikamera anterior tampak #elas selsel* an terapat

    in#eksi siliaris alam.

    Paa kon#ungti,itis akut* nyerinya ringan atau tiak aa an tiak terapat

    gangguan penglihatan. $erapat tahi mata* in#eksi kon#ungti,a hebat tapi tiak

    terapat in#eksi siliaris. Respon pupil an tekanan intraokular normal* an kornea

    #ernih. Keaaan paa glaukoma akut primer perlu iagnosis baning #uga engan

    16

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    17/30

    glaukoma suut tertutup sekuner* membeakannya engan men6ari penyebab

    sekunernya.

    II.&.2.'.'. "lauk$ma Su)ut Tertutu* Su,akut

    Seperti paa kasus akut* engan 5aktor etiologi yang sama ke6uali bah!a

    episoe peningkatan tekanan intraokular berlangsung singkat an rekuren.

    >pisoe penutupan suut membaik se6ara spontan* tetapi ter#ai akumulasi

    kerusakan paa suut kamera anterior berupa pembentukan sinekia anterior

    peri5er. Kaangkaang penutupan suut men#ai akut.

    Kun6i untuk iagnosis terletak paa ri!ayat* nyeri unilateral berulang*

    kemerahan* an kekaburan penglihatan yang isertai hala isekitarnya* serangansering ter#ai malam hari.

    II.&.2.'.. "lauk$ma Su)ut Tertutu* Primer Kr$nik

    a. Bata!an

    Sama engan glau6oma suut tertutup primer akut* kelainan mata yang

    ter#ai akibat glau6oma suut tertutup primer akut yang berlangsung lama.

    ,. Pat$-i!i$l$gi

    $erapatnya sinekia anterior akibat ari glaukoma suut tertutup primer

    akut yang berlangsung lama menyebabkan tekanan intraokular tetap tinggi isertai

    kerusakan paa papil sara5 optik.

    +. "am,aran Klini!

    Atroti iris* 5iDe semiilate pupil* bilik mata epan angkal* tekananintraokular tinggi* suut bilik mata epan tertutup* an papil sara5 optik suah

    mulai atro5i.

    ). Diagn$!i!

    Ri!ayat serangan glau6oma suut tertutup primer akut beberapa !aktu

    yang lalu isertai ge#ala klinis i atas.

    II.&.2.. Se+$n)ary "lau+$ma

    17

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    18/30

    entuk ini aalah sebagai hasil ari kelainan mata lainnya seperti trauma*

    katarak* atau raang mata. Penggunaan obatobat golongan steroi 1kortison3 #uga

    mempunyai ke6enerungan untuk meningkatkan tekanan i alam bola mata.

    II.&.2.2. C$ngenital glau+$ma

    entuk ini aalah bentuk yang #arang ter#ai* yang isebabkan oleh system

    pengaliran 6airan mata yang abnormal. Ini bisa ter#ai paa !aktu lahir atau

    berkembang i kemuian hari. Para orang tua bisa mengetahui #ika anaknya

    menerita kelainan ini engan 6ara memperhatikan apakah anaknya sensiti5

    terhaap 6ahaya* mata yang besar an bera!an(kusam atau mata berair

    berlebihan. iasanya iperlukan tinakan beah untuk menanganinya.

    Gambar %. Glaucoma kongenital

    II.&.2.2.&. "lau+$ma C$ngenital Primer3Trabekulodisgenesis4

    a. Bata!an

    %lau6oma bayi aalah suatu bentuk glaukoma perkembangan yang

    timbulnya paa usia tahun pertama. Seperempatnya itemukan saat lahir.

    ,. Pat$-i!i$l$gi

    %lau6oma yang timbul karena terhentinya pertumbuhan struktur suut

    paa saat #anin kira G kira berumur tu#uh bulan. Iris hipoplasts an menempel

    paa permukaan trabekula iepan ta#i s6lera yang pertumbuhannya tiak

    sempurna.

    18

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    19/30

    +. Diagn$!i! :

    Anamnesis : epi5ora* mungkin 5oto5obia $onometer : $I? tinggi

    Cunuskopi : gaung papil 123 %onioskopi : bilik mata epan bertambah alam* iris epan menempel

    paa trabekel bukan ke baan siliar %aris tengah kornea bertambah 1E ))*9 mm3* sembab epitel* membrane

    es6ement robek* kekeruhan stroma kornea.

    ). Diagn$!i! ,an)ing

    "egalo kornea %lau6oma sekuner

    Kekeruhan kornea karena 6eera

    II.&.2.2.'. "lau+$ma K$ngenital Sekun)er

    %laukoma yang ter#ai paa bayi atau anak akibat konisi sekuner yang

    ter#ai paa mata sehingga menyebabkan gangguan paa suut "/.

    Konisi sekuner ter#ai :

    Retinopati

    Retinoblastoma Raang

    Paa kasus ini tiak aa 6ara pengobatan yang stanar karena kelainan yang

    menyertainya #uga banyak an sangat ber,ariasi.

    II.&.2.5. "lau+$ma A,!$lut

    "erupakan hasil akhir ari glau6oma yang tiak terkontrol * mata men#ai

    keras* ta#am penglihatan men#ai nol an sering terasa nyeri.

    II.&.5. Pemerik!aan Pa)a "lauk$ma

    Pemeriksaan mata se6ara rutin merupakan 6ara terbaik untuk meneteksi

    ter#ainya glau6oma. erikut merupakan #enis#enis pemeriksaan yang apat

    ilakukan:

    a. T$n$metry :untuk mengukur tekanan intraokuler.

    Aa beberapa ma6am tonometry:

    19

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    20/30

    $onometry inentasi 1s6hiot3

    $onometry aplanasi 1golman3

    $onometry non kontak

    $onometry igital

    Pemeriksaan menggunakan tonometry aalah pemeriksaan yang paling

    sering ilakukan guna meneteksi tekanan bola mata yang meningkat.

    ,. "$ni$!+$*y :untuk memeriksa rainase suut mata.

    /engan genioskopi kita apat menilai lebar an sempitnya suut bilik

    mata epan* ilakukan engan 6ara membius mata engan obatobat tetes

    anasthesi an menempatkan 6onta6t lens khusus yang tebal engan ka6a

    ka6a i alamnya an iletakkan paa mata. Ka6aka6a tersebut

    memungkinkan okter untuk melihat bagian alam mata ari araharah

    yang berlainan. /ari sinilah apat kita tentukan apakah suut mata terbuka

    atau menyempit.

    20

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    21/30

    %enios6opy #uga apat igunakan untuk melihat kelainankelainan paa

    pembuluh arah yang memungkinkan untuk mengganggu aliran humor

    aueous keluar ari mata.

    +. %*hthalm$!+$*y :untuk menge,aluasi semua ker usakan iskus optikus

    Pemeriksaan menggunakan ophthalmoskop ilakukan guna memeriksa

    iskus optikus paa belakang mata* kerusakan paa syara5 opti6* isebut

    6upping o5 the is6 apat tereteksi engan 6ara ini.

    /iskus optikus normal memiliki 6ekungan i bagian tengahnya 1epresi

    sentral3 6a!an ( 6ekungan 5isiologik G yang ukurannya ber,ariasi

    bergantung paa #umlah relati,e serat yang menyusun sara5 optikus

    terhaap ukuran lubang s6lera yang harus ile!ati oleh seratserattersebut. Paa mata hipermetropik* lubang s6lera ke6il sehingga 6ekungan

    opti6 #uga ke6il. Paa mata myopi6 hal yang sebaliknya ter#ai. Atro5i

    optikus akibat glau6oma menimbulkan kelainankelainan iskus khas yang

    terutama itanai oleh berkurangnya substansi iskus G yang itanai

    sebagai pambesaran 6ekungan iskus optikus isertai pemu6atan iskus i

    aerah 6ekungan. entukbentuk lain atro5i optikus menyebabkan

    pemu6atan luas tanpa peningkatan 6ekungan iskus optikus.Paa glau6oma mulamula ter#ai pembesaran konsentrik 6ekunga opti6

    yang iikuti oleh pen6ekungan superior an in5erior yang isertai

    pentakikan 5okal tepi iskus optikus. Kealaman 6ekungan opti6 #uga

    meningkat se!aktu lamina 6ribosa tergeser ke belakang. Seiring engan

    pembentukan 6ekungan* pembuluh retina i iskus tergeser kearah hiung.

    asil akhir paa pen6ekungan berupa 6ekungan beanpot 1periuk3 tempat

    tiak terlihat i bagian tepi.

    21

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    22/30

    Rasio 6ekunganiskus aalah 6ara yang berguna untuk men6atat ukuran

    iskus optikus paa pasien glaukoma. esaran tersebut aalah

    perbaningan antara ukuran 6ekungan terhaap garis tengah iskus * mis.

    7ekungan ke6il aalah &*) an 6ekungan besar &*B. Apabila terapat

    peningkatan tekanan intraokular yang signi5ikan* rasio 6ekunganiskus

    yang lebih besar ari &*9 atau aanya asimetri bermakna antara keua mata

    sangat mengisyaratkan aanya atro5i glaukomatosa.

    Penilaian klinis iskus optikus apat ilakukan engan o5talmoskopi

    langsung atau engan pemeriksaan menggunakan lensa +& ioptri* lensa

    ruby atau lensa kontak kornea khusus yang memberi gambaran tiga

    imensi.ukti klinis lain aanya kerusakan neuron paa glaukoma aalah atro5i

    lapisan serat sara5 . al ini apat tereteksi 1tana oyt3 engan

    o5talmoskopi Gterutama apabila igunakan 6ahaya bebas merah an

    menahului terbentuknya perubahanperubahan paa iskus optikus.

    ). Perimetry :U#i lapang panangan masingmasing mata.

    U#i lapang panangan sangat penting untuk meneteksi glau6oma suut

    terbuka an memantau penurunan ,isus. Setiap penerita yang iugamenerita glau6oma harus iperiksa se6ara perioi6 engan beberapa 6ara:

    a. $angen s6reen( #errum: igunakan untuk meneteksi kelainan

    aerah sentral.

    22

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    23/30

    b. Perimeter golman: untuk memeriksa lapang panangan sentral

    an peri5er

    6. Perimeter automatis

    . $es kon5rontasi: untuk memeriksa lapang panangan peri5er yang

    memiliki arti bila aa glau6oma yang suah lan#ut.

    e. Pe+hymetry :untuk menentukan ketebalan kornea.

    II.&.6. Penatalak!anaan K$n!er7ati-

    II.&.6.&. Su*re!i Pem,entukanHumor Aqueous

    Penghambat beta arenergik aalah obat yang paling luas igunakan untuk

    terapi glaukoma. $imolol &*'9 an &*9* betaksolol &*'9 an &*9.

    Kontrainikasi utama aalah penyakit obstuksi #alan na5as.

    Agonis arenergik al5a '

    >pine5rin an ipi,erin mempunyai e5ek paapembentukan umor aqueous. Inhibitor karbonat anhirase sistemik

    asetaolami aalah yang paling banyak igunakan atau #uga apat igunakan

    iamoD 9&& mg

    II.&.6.'. a!ilita!i Aliran KeluarHumor Aqueous

    Parasimpatomimetik meningkatkan aliran keluar yang beker#a paa

    #aringan trabekular melalui kontraksi otot siliaris. ?bat pilihan aalah pilokarpin

    23

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    24/30

    &*9G 1sering '3. Semua obat parasimpatomimetik menimbulkan miosis

    isertai mereupnya penglihatan.

    II.&.6.. Menurunkan 8$lume K$r*u! 8itreum

    ?bat G obatan hiperosmotik menyebabkan arah hipertonik sehingga

    6airan tertarik keluar ari korpus ,itreum. Selain itu* #uga ter#ai penurunan

    prouksi umor aqueous. %liserin oral ) )*9 g 66(Kg alam satu larutan

    engan sari #eruk alam ,olume yang sama. Jika terapat kontrainikasi apat

    ipakai manitol '& ) 66 (Kg * & G )&& tetes tiap menit I;.

    II.&.6.2. Mi$tik1 Mi)riatik )an Sikl$*egik

    Konstriksi pupil sangat penting alam penatalaksanaan glau6oma suut

    tertutup primer akut. /ilatasi pupil penting alam pengobatan penutupan suutpaa iris bombe karena sinekia posterior. Apabila penutupan suut isebabkan

    oleh pergeseran lensa anterior* Siklopegik apat igunakan untuk melemaskan

    otot siliaris sehingga mengen6angkan apparatus onularis alam usaha untuk

    menarik lensa kebelakang.

    II.&.9. TERAPI BEDA/ )an #ASER

    II.&.9.&. Iri)ekt$mi Dan Iri)$t$mi Peri-er

    0alaupun lebih muah ilakukan* terapi laser memerlukan kornea yang

    relati5 #ernih an apat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular yang

    6ukup besar. Iriotomi peri5er se6ara beah menghasilkan keberhasilan #angkapan#ang yang relati5 baik.

    24

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    25/30

    II.&.9.'. Tra,ekul$*la!ti #a!er

    Penggunaan laser untuk menimbulkan

    luka bakar paa #alinan trabekular an

    kanalis s6hlemm* engan tu#uan

    melan6arkan aliran umor aqueous.

    $eknik ini apat iteapkan untuk

    glaukoma suut terbuka

    II.&.9.. Be)ah Draina!e "lauk$ma

    $inakan beah untuk membuat #alan

    pintas ari mekanisme rainase

    normal* sehingga terbentuk akses

    langsung ari kamera anterior

    ke#aringan subkon#ungti,a atau orbita *apat ibuat engan trabekulotomi

    atau insrsi selang rainase

    8.&.9.2. Sikl$)e!trukti-

    Kegagalan terapi meis an beah apat ipertimbangkan tinakan

    estruksi korpus siliaris engan laser atau beah. Semua teknik sikloestrukti5

    apat menyebabkan ptisis bulbi.

    II.'. PTERI"IUM

    II.'.&. De-ini!i

    Pterigium merupakan pertumbuhan 5ibro,askuler kon#ungti,a yang

    bersi5at egenerati5 an in,asi5* penebalan berupa lipatan berbentuk segitiga yang

    tumbuh men#alar ke kornea engan pun6ak segitiga i kornea. Pterigium berasal

    ari bahasa Lunani* yaitu pteron yang artinya M&ing atau sayap. Insiens

    25

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    26/30

    pterigium i Inonesia yang terletak igaris ekuator* yaitu )-*). /iuga bah!a

    paparan ultra,iolet merupakan salah satu 5aktor risiko ter#ainya pterygium.

    %ambar ). Pterigium

    II.'.'. akt$r Re!ik$

    Caktor risiko yang mempengaruhi antara lain :

    ). Usia

    Pre,alensi pterigium meningkat engan pertambahan usia banyak itemui paa

    usia e!asa tetapi apat #uga itemui paa usia anakanak* pterigium terbanyak

    paa usia ekae ua an tiga.'. Peker#aan

    Pertumbuhan pterigium berhubungan engan paparan yang sering engan sinar

    U;.

    -. $empat tinggal

    /istribusi ini meliputi seluruh unia tapi banyak sur,ei yang ilakukan

    setengah aba terakhir menun#ukkan bah!a negara i khatulisti!a memiliki

    angka ke#aian pterigium yang lebih tinggi.4. Jenis kelamin

    $iak terapat perbeaan risiko antara lakilaki an perempuan.

    9. ereiter

    Pterigium iperengaruhi 5aktor hereiter yang iturunkan se6ara autosomal

    ominan.

    . In5eksi

    uman Papiloma ;irus 1P;3 inyatakan sebagai 5aktor penyebab pterigium.

    26

    http://2.bp.blogspot.com/-FKCsE1WuygI/TtiCukDb22I/AAAAAAAAAUE/lxoFt2ct2mo/s1600/Pterygium-clinical.jpg
  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    27/30

    +. Caktor risiko lainnya

    Kelembaban yang renah an mikrotrauma karena partikelpartikel tertentu

    seperti asap rokok* pasir merupakan salah satu 5aktor risiko ter#ainya

    pterigium.

    II.'.. Kla!i-ika!i

    "enurut Perhimpunan /okter Spesialis "ata Inonesia era#at pertumbuhan

    pterigium ibagi men#ai :

    ). /era#at I : hanya terbatas paa limbus

    '. /era#at II : Suah mele!ati limbus tetapi tiak melebihi ari ' mm

    mele!ati kornea.-. /era#at III : #ika telah melebihi era#at ' tetapi tiak melebihi pinggir pupil

    mata alam keaaan 6ahaya 1pupil alam keaaan normal sekitar -4 mm3

    4. /era#at I; : Jika pertumbuhan pterigium suah mele!ati pupil sehingga

    mengganggu penglihatan.

    II.'.2. "e0ala klinik

    Pterigium umumnya asimptomatis atau akan memberikan keluhan berupamata sering berair an tampak merah an mungkin menimbulkan astigmatisma

    yang memberikan keluhan gangguan penglihatan. Paa kasus berat apat

    menimbulkan iplopia. iasanya penerita mengeluhkan aanya sesuatu yang

    tumbuh i kornea an kha!atir akan aanya keganasan atau alasan kosmetik*

    Keluhan sub#ekti5 apat berupa rasa panas* gatal* aa yang menggan#al.

    II.'.5. Diagn$!i! Ban)ingPterigium harus apat ibeakan engan pseuopterigium.

    Pseuopterigium ter#ai akibat pembentukan #aringan parut paa kon#ungti,a

    yang berbea engan pterigium* imana paa pseuopterygium terapat ahesi

    antara kon#ungti,a yang sikatrik engan kornea an sklera. Penyebabnya

    termasuk 6eera kornea* 6eera kimia!i an termal. Pseuopterygium

    menyebabkan nyeri an penglihatan gana. Penanganan pseuopterygium aalah

    27

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    28/30

    engan melisiskan ahesi* eksisi #aringan kon#ungti,a yang sikatrik an menutupi

    e5ek sklera engan gra5t kon#ungti,a yang berasal ari aspek temporal.

    Selain itu pterigium #uga iagnosis baning engan pinguekula yang

    merupakan lesi kuning keputihan paa kon#ungti,a bulbi i aerah nasal atau

    temporal limbus. $ampak seperti penumpukan lemak bisa karena iritasi ataupun

    karena kualitas air mata yang kurang baik. Paa umumnya tiak iperlukan terapi

    tetapi paa kasus tertentu apat iberikan steroi topikal.

    II.'.6. Penatalak!anaan

    ). Konser,ati5

    Pemberian obatobatan #ika pterigium masih era#at ) an '* seangkantinakan beah ilakukan paa pterigium yang melebihi era#at '. $inakan

    beah #uga ipertimbangkan paa pterigium era#at ) atau ' yang telah

    mengalami gangguan penglihatan. ila pterigium meraang apat iberikan

    steroi atau suatu tetes mata ekongestan.=inungi mata yang terkena

    pterigium ari sinar matahari* ebu an uara kering engan ka6amata

    pelinung. ila terapat tana raang beri air mata buatan bila perlu apat

    iberikan steroi. ila terapat elen 1lekukan kornea3 beri air mata buatanalam bentuk salep. ila iberi ,asokonstriktor maka perlu kontrol alam '

    minggu an bila telah terapat perbaikan pengobatan ihentikan.

    ' . $inakan operati5

    Aapun inikasi operasi menurut Oiegler an %uilermo Pi6o* yaitu :

    ). "engganggu ,isus'. "engganggu pergerakan bola mata

    -. erkembang progresi5

    4. "enahului suatu operasi intraokuler

    9. Kosmetik

    Aa berbagai ma6am teknik operasi yang igunakan alam penanganan

    pterygium i antaranya aalah:

    28

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    29/30

    ). Bare sclera: bertu#uan untuk menyatukan kembali kon#ungti,a engan

    permukaan sklera. Kerugian ari teknik ini aalah tingginya tingkat

    rekurensi pas6a pembeahan yang apat men6apai 4&+9.

    '. Simple closure: menyatukan langsung sisi kon#ungti,a yang terbuka*

    iman teknik ini ilakukan bila luka paa kon#unti,a relati5 ke6il.

    -. Sliding flap: ibuat insisi berbentuk huru5 = isekitar luka bekas eksisi

    untuk memungkinkan ilakukannya penempatanflap.

    4. Rotational flap: ibuat insisi berbentuk huru5 U i sekitar luka bekas

    eksisi untuk membentuk seperti liah paa kon#ungti,a yang kemuian

    iletakkan paa bekas eksisi.

    9. Conjungtival graft: menggunakanfree graftyang biasanya iambil arikon#ungti,a bulbi bagian superior* ieksisi sesuai engan ukuran luka

    kemuian ipinahkan an i#ahit atau i5iksasi engan bahan perekat

    #aringan 1misalnya 'isseel (#) *a+ter #ealtcare) ,earfield) -llionis3.

    6. Amniotic membrane transplantation

    Aa #uga teknik lain yaituAmniotic membrane transplantation) yaitu

    teknikgrafting engan menggunakan membran amnion* yang merupakan

    lapisan paling alam ari plasenta yang menganung membrana basalisyang tebal an matriks stromal a,askular. 7ara ker#a teknik ini aalah

    imana komponen membran basalis ari membran amnion ini serupa

    engan komposisi alam kon#ungti,a.

    II.'.9. K$m*lika!i

    Komplikasi pterigium meliputi sebagai berikut:

    ).Praoperati5a. Astigmatisme

    Salah satu komplikasi yang isebabkan oleh pterigium aalah astigmatisme

    karena pterigium apat menyebabkan perubahan bentuk kornea akibat

    aanya mekanisme penarikan oleh pterigium serta terapat penataran

    aripaa meriian horiontal paa kornea yang berhubungan engan aanya

    astigmat."ekanisme penataran itu seniri belum #elas. al ini iuga

    akibat Mtear meniscus antara pun6ak kornea an peninggian pterigium.

    29

  • 7/26/2019 Refkas Ods Pcag Dan Od Pterigium

    30/30

    b. Kemerahan an iritasi

    6. ekas luka yang kronis paa kon#ungti,a an kornea.

    '. Intraoperati5

    Nyeri* iritasi* kemerahan*graft oedema* corneoscleral dellen1thinning3 an

    perarahan subkon#ungti,al apat ter#ai akibat tinakan eksisi

    engan conjuncti$al autografting* namun komplikasi ini se6ara umum bersi5at

    sementara an tiak mengan6am penglihatan.

    -. Pas6aoperati5

    Komplikasi pas6a eksisi aalah sebagai berikut:

    a. In5eksi* reaksi bahan #ahitan* iplopia* #aringan parut* parut kornea*graft

    kon#ungti,a longgar* per5orasi mata* perarahan ,itreus an ablasi retina.b. Pterigium rekuren.

    II.'.. Pr$gn$!i!

    Penglihatan an kosmetik pasien setelah ieksisi aalah baik. Kebanyakan pasien

    apat berakti,itas lagi setelah 48 #am post operasi. Pasien engan pterygium

    rekuren apat ilakukan eksisi ulang angraftengan kon#ungti,a autograftatau

    transplantasi membran amnion.

    DATAR PUSTAKA

    Ilyas* Siarta. '&&B.-lmu Penyakit Mata. > -. alai Penerbit CK UI: Jakarta.

    ;augan* /aniel % kk. '&&&. Oftalmologi mum. > )4. Penerbit >%7: Jakarta.

    Sanha* http:((!!!.s6rib.6om(o6(94-)4B9(PterigiumCinal

    http://www.scribd.com/doc/54316495/Pterigium-Finalhttp://www.scribd.com/doc/54316495/Pterigium-Final