slide dermatosis eritroskuamosa

48
DERMATOSIS ERITROSKUAMOSA DISUSUN OLEH I KADEK SERISANA WASITA 1102005148 I PUTU GEDE AGUS SURYATAMA DHARMADI 1102005097

Upload: danish-fajarinda

Post on 14-Dec-2015

235 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kulit

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

DERMATOSIS ERITROSKUAMOSADISUSUN OLEHI KADEK SERISANA WASITA1102005148I PUTU GEDE AGUS SURYATAMA DHARMADI1102005097

DEFINISI

Penyakit kulit ditandai oleh adanya eritema dan skuama2 golongan besar: e/ tidak diketahui: psoriasis vulgaris, pitiriasis rosea, liken planus, dermatitis seboroike/ diketahui: MH, lues II, dermatomikosis, lupus eritematosus diskoid kronikus

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.PSORIASIS

DEFINISIAutoimunKronik Residif (sering kambuh)Ditandai dengan adanya :Eritema berbatas tegas dan skuama yang kasar, berlapis-lapis, transparanFenomena tetesan lilinTanda AuspitzFenomena Kbner

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Kulit putih > Kulit berwarnaEropa: 3-7%Amerika Serikat: 1-2%Jepang: 0,6%Pria > WanitaPada semua usia, orang dewasa >>Lebih banyak pada daerah dinginDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.EPIDEMIOLOGIDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.ETIOPATOGENESISEtiologi belum pastiSiklus pembentukan epidermis (turn over time) dipercepat menjadi 3 4 hari, normal 27 hariFaktor yang berperan :Faktor genetikaFaktor imunologiFaktor pencetus

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.ETIOPATOGENESISFaktor yang berperan:Faktor genetika Jika orangtua mengalami psoriasis maka kemungkinan anaknya untuk mengalami psoriasis semakin tinggi 2 jenis :Tipe I Onset cepat; berkaitan dengan faktor genetik HLA-B13, B17, Bw57, Cw6Tipe II Onset Lambat; berkaitan dengan faktor genetik HLA-B27 dan Cw2

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Faktor imunologi:3 jenis sel: limfosit T, sel penyaji antigen (dermal), keratinositLesi matang: >> Limfosit T CD4Lesi baru: >> Limfosit T CD8Peranan sel LangerhansPembentukan epidermis lebih cepat (3-4 hari), seharusnya 27 hari

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.ETIOPATOGENESISDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Faktor Pencetus:Stess PsikikInfeksi fokal: Psoriasis gutataTrauma (Fenomena Kbner)EndokrinGangguan metabolik: hipokalsemia dan dialisisObat-obatan: Beta adrenergic blocking agent, lithium, anti malaria, penghentian mendadak kostikosteroid sistemikAlkoholMerokokDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.ETIOPATOGENESISDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.GEJALA KLINISBercak eritema batas tegasSkuama berlapis-lapis, kasar, kering, putih keperakan melekat pada bagian tengah lesiFenomena:- Bercak lilin (kaarsvlek phenomenon)- Auspitz- Koebner (reaksi isomorfik)Gatal/tanpa keluhanLesi biasanya simetrisDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.11Fenomena Kobner: Fenomena ini tidak spesifik karena bisa dijumpai pada beberapa penyakit kulit lain (misalnya liken planus dan veruka plana juvenilis). Dimana Bila kulit sehat pada orang psoriasis digaruk maka dalam 3 minggu akan timbul lesi psoriasis baru.Fenomena tetesan lilin adalah skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada goresan, seperti lilin yang digores, disebabkan oleh berubahnya indeks bias. Cara menggores dapat dengan pinggir gelas alas.Fenomena Auspitz adalah tampak serum atau darah berbintik-bintik yang disebabkan oleh papilomatosis.Cara mengerjakannya: skuama yang berlapis-lapis itu dikerok, misalnya dengan pinggir gelas alas. Setelah skuamanya habis, maka pengerokan harus dilakukan perlahan-lahan, jika terlalu dalam tidak akan tampak perdarahan yang berbintik-bintik melainkan perdarahan yang merata.

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.GEJALA KLINISPREDILEKSIPredileksi: Kepala, ekstensor ekstremitas, siku, lutut dan daerah lumbosakral, mukosa dan kukuLesi biasanya simetrisDaerah wajah jarang terkena

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.BENTUK KLINISPsoriasis Vulgaris:Paling banyakTipe plak: lesi sebagian besar berupa plakPsoriasis Gutata:Mendadak, disseminata, setelah infeksi Streptococcus di saluran napas atas>> anak dan dewasa mudaDiameter < 1 cmDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.

PSORIASIS VULGARIS

PSORIASIS GUTATAPsoriasis Inversa (Psoriasis Fleksural):Lokasi: Daerah fleksorPsoriasis Eksudativa:Lesi eksudatifSangat jarangPsoriasis Seboroik (Seboriasis):Gabungan psoriasis dan dermatitis seboroikSkuama agak berminyak dan lunakDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.BENTUK KLINISDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.PSORIASIS INVERSA

PSORIASIS EKSUDATIVA

PSORIASIS SEBOROIK

Psoriasis Pustulosa:Bentuk lokalisata (P. P. Palmoplantar/Barber)Lokasi : telapak tangan dan telapak kakiPustul kecil steril, dalam, di atas kulit eritematosa, gatalBentuk generalisata (P. P. Generalisata Akut/Von Zumbusch)Pencetus: obat-obatan, hipokalsemia, sinar matahari, alkohol, stress emosional, infeksi bakteri/virusKulit nyeri, hiperalgesia, demam, malaise, nausea, anoreksiaPlak semakin eritematosa plak edematosapustul milierpustul berkonfluens (lake of pus)Lab: DL (leukositosis sampai 20000/L) dan kultur pus

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.BENTUK KLINISDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.

PSORIASIS PUSTULOSA

Eritroderma Psoriatik Lesi psoriasis khas tidak tampakEritema dan skuama tebal universalPenyebab:Pengobatan topikal terlalu kuatPenyakitnya sendiri meluasDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.BENTUK KLINISDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.HISTOPATOLOGISHiperkeratosisParakeratosisAkantosisTerdapat kelompok sel netrofil pada stratum spinosum Abses MunroPapilomatosis dan vasodilatasi subepidermis

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.DIAGNOSISBerdasarkan gambaran klinis yang khas dan histopatologiDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.25DIAGNOSIS BANDING1.Dermatitis seboroik - Biasanya menunjukkan kulit yang berminyak tanpa skuama yang berlapis-lapis

2.Sifilis stadium II (psoriasiformis) - Skuama berwarna coklat tembaga dan sering disertai demam pada malam hari (dolores nocturnal ); TSS +

3.Pitiriasis rosea - Biasanya berjalan subakut; skuama tidak berlapis-lapis dan efloresensi berupa eritema berbentuk lonjong sesuai dengan garis lipatan kulit.

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.26PENATALAKSANAANPenatalaksanaan SistemikKortikosteroid - Ekuivalen prednison 20-30mg/hari membaik: turunkan dosis dosis pemeliharaanObat sitostatika: metotreksat Dosisnya 3 x 2,5mg dengan interval 12 jam dalam seminggu dengan dosis total 7,5 mg. Bila tidak membaik dosis + 2,5-5mg/minggu. Cara lain i.m. 7,5-25 mg dosis tunggal per mingguLevodova: 2 x 250 mg 3 x 500 mgDDS (diamino difenil sulfon) - Barber 2x100mg/hariRetinoid Eretinat / Asitretin - 1mg/kgBBSiklosporin - 6 mg/kgBB/hari

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Topikal Preparat ter: likuor karbonas detergen 2-5% dikombinasikan dg as.salisilat 3-5%Kortikosteroid topikalAnthralin salep (ditranol) 0,2-0,8%, - jam sehari sekaliVit D3 (Calcipotriol)Penyinaran : PUVA - Psoralen 10-20 mg setelah 2 jam disinar, 4 x seminggu selama 3-4 minggu. maintenance 1x seminggu kombinasi dengan pengobatan preparat terUVB - 12-23 mJ dinaikkan 15%, 3x seminggu

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.PENATALAKSANAANPROGNOSISTidak menyebabkan kematian namun bersifat kronis dan residif (sering kambuh)Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.

PITIRIASIS ROSEA

DEFINISIPenyakit kulit akut, dimulai dengan medalion, disusul lesi yang lebih kecil berupa makula eritem, batas tegas, bentuk oval, tersebar terutama di badan, sembuh sendiri dalam 3 8 minggu

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.ETIOLOGIBelum diketahuiKemungkinan virus (self limiting disease)Obat (bismut, arsen, barbiturat, kaptopril, metronidazol dll) menimbulkan lesi seperti pitiriasis roseaDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.GEJALA KLINISGatal ringanDiawali dgn lesi pertama (herald patch/ medalion) Umumnya di badan, solitar, berbentuk oval dan anular, diameternya 3cm. Terdiri atas eritema dan skuama halus di pinggirLesi berikutnya muncul 4-10 hari setelah lesi pertamaPanjang lesi sejajar sumbu kosta seperti pohon cemara (Christmas tree pattern): vertebra pohonnya , kosta cabang-cabangnya dan lesi sebagai daunnya

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.PREDILEKSIPredileksi: Badan, bagian proksimal lengan atas, paha atas zwempak phenomen (daerah tubuh yang tertutup pakaian, seperti pakaian renang)

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.

36PEMERIKSAAN LABORATORIUMKarena dapat menyerupai sifilis stadium II perlu dilakukan pemeriksaan serologiPemeriksaan kerokan kulit dgn KOH 10% untuk membedakan dengan tinea korporisHistopatologiAkantosis ringan, parakeratosis, ekstravasasi eritrosit ke epidermis, dermis (sel limfosit)

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.DIAGNOSIS BANDING1. Tinea korporis: Bentuk lesi biasanya bulat/polisiklis, jarang tersebar luas dan pada pemeriksaan KOH ditemukan hifa2. Psoriasis gutata: Lesi berupa papul eritem, bentuk bulat, ditutup skuama kasar dan tdk ada cekungan di bagian tengahnya3. Sifilis stadium II: Lesi mirip pitiriasis rosea tetapi berwarna merah tembaga, tidak gatal, disertai pembesaran KGBDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.PENATALAKSANAANDapat sembuh sendiri dalam 3-8 mingguTerapi tidak spesifik, simptomatisUntuk gatal: AntihistaminBedak asam salisilat 1% dgn menthol 0.5% secara topikal, bila berat diberikan krim hidrokortison 1-2,5%Sinar ultraviolet dapat mempercepat involusi

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.PROGNOSISDapat sembuh sendiri dalam 3-8 mingguJarang terjadi kekambuhanDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.DERMATITIS SEBORRHEIC

DEFINISIPeradangan kulit yang kronis pada daerah yang banyak mengandung kelenjar sebasea tetapi bukan merupakan penyakit kelenjar sebasea sendiri, dengan gambaran kemerahan pada daerah kulit kepala dengan batas tidak tegas, kadang odem dan tertutup oleh skuama atau krusta kekuningan.

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.EPIDEMIOLOGI & ETIOLOGIEpidemiologiBelum ada data yg pasti> pada pria, puncak pd masa bayi dan usia 18-40 thnEtiologiBelum diketahui dengan pastiMenurut Plewig ada 3 faktor: (1) faktor hormonal (2) faktor mikroba (3) faktor iklim

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.PADA BAYIDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.Karena faktor hormonal dari ibunya, pada bayi yg baru lahir, kulit kepalanya penuh dgn skuama yg disebut cradle capPada bayi yg baru lahir mempunyai kelenjar sebasea yg relatif lebih besar dan sekresi sebum yang tinggi

GAMBARAN KLINISBerupa eritema dan skuama yg berminyak dan kekuningan (cradle cap), batasnya agak kurang tegasPitiriasis sika (dandruff): Bercak kecil, skuama halus dan kasarPredileksi: Scalp, belakang telinga, liang telinga, muka, kelopak mata, alis, janggut, dada punggung, lipat nasolabialis, lipat ketiak, lipat paha, pubis dll.Kadang-kadang dapat meluas mengenai seluruh badan (eritrodermi), pd bayi dikenal dengan penyakit Leiner

Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.DIAGNOSIS BANDINGPsoriasis: Biasanya berskuama kasar, putih mengkilat dan berlapis-lapisTinea Barbae: Pada daerah jenggot berupa papula-papula menyerupai folikulitis yg dalamTinea kapitis: Bercak-bercak botak dengan abses yg dalam, rambut putus-putus, dan mudah dilepasDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.PENGOBATANCream hidrokortison 1-2,5%Shampo ketokonazol 2% (2x seminggu selama 1 bulan)Shampo selenium sulfida 1% (2x seminggu)AntihistaminVit B kompleksDjuanda, A., Hamzah, M. dan Aisyah, S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.TERIMA KASIH