obsgyn part 2
DESCRIPTION
OBGIN PART2TRANSCRIPT
ABORTUSAbortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke 20 (dihitung dari hari
pertama menstruasi terakhir). Definisi lain menyebutkan abortus adalah
pengeluaran hasil konsepsi dengan berat < 500 g.
Abortus dapat dibagi atas 2 golongan :
Adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor mekanis
ataupun medisinalis, semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
Sekitar 15% -20% terminasi kehamilan merupakan abortus spontan.
Adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-
alat. Abortus ini dibagi lagi menjadi :
a. Abortus Medisinalis ( )
Adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan
dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis).
Biasanya perlu mendapatkan persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
b. Abortus Kriminalis ( )
Adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal
atau tidak berdasarkan indikasi medis.
Adalah perdarahan vagina pada umur kehamilan < 20 minggu. Pada keadaan ini
abortus dapat terjadi, namun keluarnya fetus masih dapat dicegah (ada potensi
untuk terjadinya abortus).
Amenorea, dengan PP test (+)
Vaginal spotting, keluarnya darah minimal/
Diikuti nyeri abdomen ( ) dalam
1. Abortus Spontan ( )
2. Abortus Provokatus ( )
DEFINISI
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Spontaneous Abortion
Induced Abortion
Therapeutic Abortion
Criminal Abortion
light
lower abdominal pain/abdominal cramping
Abortus Iminens/Ancaman Keguguran( Threatened Abortion )
-
-
-
185
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
Obstetri
beberapa jam hingga hari setelah Nyeri biasanya terletak di
anterior dan berirama seperti pada persalinan biasa, serangan nyeri biasanya
berupa nyeri pinggang bawah persisten disertai perasaan tekanan pada
panggul, atau bisa berupa nyeri tumpul pada daerah simfisis pubis yang disertai
nyeri tekan di daerah uterus
Riwayat trauma atau coitus sebelumnya
Ostium Uteri Eksternum (OUE) tertutup
(GS) masih utuh sehingga tidak ada cairan amnion ataupun
jaringan yang keluar
Biasanya fetus masih hidup
USG kehamilan untuk mendeteksi adanya GS dan keadaan janin.
Rujuk ke Sp.OG untuk penatalaksanaan lanjutan
Tidak ada terapi spesifik, sampai 2-3 hari bebas perdarahan.
Pemberian tokolitik
Pemberian sedatif atau obat penenang bila diperlukan
- Beberapa referensi merekomendasikan pemberian analgetik, namun yang harus
diperhatikan disini adalah pemilihan analgetik yang aman pada ibu hamil, karena
pilihannya sangat terbatas.
vaginal spotting.
Gestational Sac
bed rest
-
-
-
-
-
-
-
-
Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN
Obat Sediaan Dosis Nama Dagang
Papaverin Tablet 40 mg, cairan
injeksi 40mg/ml
3 x 40 mg peroral per hari,
sampai bebas rasamulas/perdarahan
Papaverine HCl
No Obat Sediaan Dosis Nama Dagang
1. Luminal
(Fenobarbital)
Tablet 30 mg, 50 mg ;
cairan injeksi 100mg/ml
2 x 30 mg peroral per
hari, sampai 2-3 haribebas perdarahan
Phenobarbital
2. Diazepam Tablet 2mg, 5mg, 10mg ;
sirup 2mg/5 ml ; cairaninjeksi 5 mg/ml, 10mg/2ml ;
enema 5mg/2, 5ml ,
10mg/2,5ml
3 x 2 mg peroral per hari,
selama 5 hari
Diazepam, Lovium,
mentalium, Stesolid,Trankinon, Valium,
Validex, Valisanbe
No Obat Sediaan Dosis Keterangan
1. Paracetamol Berbagai bentuk
sediaan oral
325-1000 mg per
oral, total perharitidak boleh > 4000
mg
Analgetik relatif paling aman
selama kehamilan, efekhepatotoksisitas terjadi pada
dosis yg jauh lebih besar dari yg
dianjurkan
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
186
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
Obstetri
No Obat Keterangan
1. Derivat asam mefenamat (e .g:
Asam Mefenamat)
Efek samping NSAIDs kemungkinan lbh sering terjadi pd trimester
akhir kehamilan. Karena mekanismenya menghambat sintesisprostaglandin, pd janin akan tjd penutupan duktus arteriosus Bottali
yg tll dini shg tjd hipertensi pulmonal, efek samping lainnya berupa
tertunda dan memanjangnya proses persalinan
2. Derivat asam propionat
(e.g: Ibuprofen, Naproksen,
Fenoprofen)
3. Derivat asam fenilasetat
(e.g: diklofenak)
4. Antalgin (Metampiron) Efek samping antalgin ini adalah terjadinya agranulositosis,
walaupun angka kejadiannya relatif s angat jarang.
No Obat Sediaan DosisQ Nama dagang Keterangan1 Amoksisilin Berbagai
bentuksediaaanoral, serbukinjeksi
3 x 500 mgperoral perhari,selama 5 hari
Amoxil,Amoxsan,Decamox,Intermoxil,Lapimox,Opimox,Vibramox,varmoxillin
Golonganpenisilin relatifpaling amandiberikan selamakehamilan,meskipun perlupertimbanganseksama atasindikasi yangketat
2 Ampisilin Kapsul,kaptab,sirup kering,serbukinjeksi
4 x 500 mgperoral perhari,selama 5-10 hari.
Amcillin, Ampex,Bannsipen,Camicilin,Decapen, Hufam,Meprofen,Viccillin.
3 Sefalosporin- Generasi I
SefaklorSefadroksilSefaleksin
- Generasi IISefuroksim
- Generasi IIISefiksim
Sediaan oralSediaan oralSediaan oral
Sediaan oral
Sediaan oral
3 x 250mg perhari2 x 0,5-1 g perhari4 x 250mg perhari
2 x 250mg perhari
200-400mgperhari, dosistunggal ataudibagi dlm 2 dosis
Cefalor,CeclorAlxil,Cefat, QcefCefabiotic,Pralexin
Cefurox,Kalcef
Cefspan, Starcef,Sofix, Ceptik
Relatif amandiberikan padatrimesterpertamakehamilan
NSAIDs lainnya harus digunakan secara hati-hati bahkan penggunaannya harus
dihindari selama kehamilan (kecuali manfaatnya lebih besar daripada risikonya) ,
antara lain :
Dari referensi, pd penatalaksanaan abortus imminens tidak dianjurkan
pemberian antibiotik, namun penerapan di klinis seringkali diberikan antibiotik
sebagai profilaksi, beberapa antibiotik yang aman digunakan selama kehamilan
-
- Beberapa jenis antibiotik yg harus dihindari
187
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
Obstetri
:
- Pengobatan terapi suportif dapat diberikan preparat hematinik seperti sulfas
ferosus 600-1000 mg serta tambahan vitamin C.
Perdarahan mungkin dapat menetap selama berminggu-minggu. Evaluasi
kehamilan yang diperlukan antara lain pemeriksaan serial Vaginal Sonography
untuk mendeteksi , serum hCG, dan serum progesteron.
Adalah abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium yang sudah terbuka dan
ketuban yang teraba. Kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
Amenorea, disertai dengan PP test (+)
Volume darah yang keluar lebih banyak
, atau pergerakan servikal dan nyeri adnexal.
Dilatasi os cervix, namun belum ada jaringan yang keluar
Pecahnya selaput ketuban disertai mengalirnya air ketuban
Rujuk ke dr. Sp.OG untuk penatalaksanaan lanjutan
Karena pecahnya selaput ketuban yang terjadi pada paruh pertama kehamilan,
kemungkinan untuk penyelamatan kehamilan menjadi sangat kecil, sehingga
-
-
-
-
-
-
-
-
gestastional sac
Crampy lower abdominal pain
ABORTUS INSIPIENS/KEGUGURAN SEDANGBERLANGSUNG (INEVITABLE ABORTION)
DEFINISI
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Ginekologi
PENATALAKSANAAN
No Obat Keterangan1. Tetrasiklin Pd trimester pertama kehamilan, tetrasiklin menimbulkan
gangguan pertumbuhan tulang. Pada trimester kedua dan ketigakehamilan menyebabkan diskolorisasi gigi dan hipoplasie enamel
2. Aminoglikosida Sangat tidak dianjurkan pemberiannya pd wanita hamil, krnmeningkatkan angka kejadian malformasi dan kerusakan janin ygbersifat irreversibel, serta kerusakan saraf kranial VIII
3. Kloramfenikol Jika diberikan pd trimester II dan III kehamilan menyebabkan Grey
Syndrome pd bayi4. Gol Sulfonamid Terutama dihindari pd trimester akhir kehamilan, mendesak
bilirubun dari ikatannya dgn protein, shg timbul kern ikterus pdneonatus yg dpt menetap sampai 7 hari setelah lahir
5. Trimetoprim Pd uji hewan terbukti bersifat teratogen pada dosis besar
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
188
Obstetri
kehamilan harus diterminasi dengan cara diinduksi dengan pemberian oksitosin
(oksitosin 10 unit dalam 500 cc D5% dimulai 8 tetes per menit dan naikkan sesuai
kontraksi uterus, shg
harus dipantau ketat) untuk memacu kontraksi uterus sehingga produk
kehamilan dapat dikeluarkan.
Bila tidak lengkap lanjutkan dengan kuretase
- Pasca kuretase diberikan metilergometrin maleat 3 x 1 tablet per hari selama 5
hari dan antibiotika selama 5 hari. Antibiotika yang dapat diberikan :
Pada keadaan servik yang berdilatasi disertai perdarahan yang masif, sebaiknya
dilakukan kuretase, dengan perlindungan infus. Pemberian infus dapat dimulai
dengan kristaloid (RL/NaCl fisiologis) dengan pemberian cairan meliputi
dan ditambah jumlah perdarahan aktif.
Pemeriksaan gol.darah, Rh, darah rutin bila kehilangan darah dalam jumlah
banyak agar dapat segera dilakukan intervensi yang tepat dengan resusitasi
cairan ataupun transfusi darah.
Adalah pengeluaran hasil konsepsi yang tidak lengkap/ekspulsi parsial dari hasil
konsepsi. Fetus biasanya sudah keluar namun terjadi retensi plasenta, sebagian atau
seluruhnya di dalam uterus. Abortus ini terjadi pada usia kehamilan lebih dari 10
minggu
HATI-HATI TERJADINYA KONTRAKSI YG HIPERTONIK
DEFINISI
-
-
-
maintenance
Abortus Inkomplit/Keguguran bersisa (IncompleteAbortion)
No ObatQ Sediaan Dosis Nama dagang
1 Amoksisilin Berbagai bentuk
sediaaan oral, serbukinjeksi
3 x 500 mg peroral per
hari selama 5 hari
Amoxil, Amoxsan,
Decamox, Intermoxil,Lapimox, Opimox,
Vibramox, varmoxillin
2 Ampisilin Kapsul, kaptab, sirupkering, serbuk injeksi
4 x 500 mg peroral perhari selama 5-10 hari.
Amcillin, Ampex,Bannsipen, Camicilin,
Decapen, Hufam,
Meprofen, Viccillin.
3 Eritromisin Kapsul 250mg, 500mg ;
tablet 200mg ; sirup
kering 200mg/5ml ; drops
100mg/2,5ml
4 x 250-500 mg peroral
perhari selama minimal
5 hari
Erysanbe, erythrin,
eruthrocyn, Primacine.
4 Antibiotik berspektrum luas lainnya
189
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
Obstetri
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan ginekologi
Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN
-
-
-
-
-
-
Amenorea dengan PP test (+)
Nyeri perut/ , terkadang nyeri dideskripsikan menyerupai
nyeri saat persalinan
Perdarahan yang bisa sedikit atau banyak, dan biasanya berupa stolsel (darah
beku), sudah ada keluar fetus atau jaringan
Pada abortus yang sudah lama terjadi atau pada abortus provokatus yang
dilakukan oleh orang yang tidak ahli,sering terjadi infeksi
Pada pemeriksaan dalam (V.T.) untuk abortus yang baru terjadi didapati serviks
terbuka, kadang-kadang dapat diraba sisa-sisa jaringan dalam kanalis servikalis
atau kavum uteri
Uterus berukuran lebih kecil dari seharusnya
USG kehamilan untuk mendeteksi adanya retensi produk/sisa kehamilan
Rujuk ke Sp.OG untuk penetalaksanaan lanjutan.
Bila ada tanda-tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan
transfusi darah. Pemberian cairan pada penatalaksanaan syok hipovolumik :
a. Untuk memulihkan status volume, pasang 2 jalur intravena, berikan 1-2 L
kristaloid seperi NaCl 0,9% atau RL secara intravena selama 30-60 menit,
sambil memantau tanda-tanda edema paru, dan teruskan pemberian cairan
berdasarkan tanda vital.
b. Berikan komponen sel darah merah untuk mempertahankan hematokrit >
30%
Keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase
Setelah itu beri obat-obatan uterotonika seperti metilergometrin maleat 3 x 1
tablet per hari selama 5 hari dan antibiotika (lihat pemberian antibiotika pada
tabel diatas). Harus selalu dilakukan observasi perdarahan setelah dilakukan
kuretase.
Bila pasien demam, antibiotik diberikan sebelum dilakukan
abdominal cramping
broad spectrum
-
-
-
-
-
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
190
Obstetri
kuretase untuk mengurangi insidensi dan PID.
Sedangkan pada pasien yang tidak menunjukkan gejala infeksi juga diberikan
terapi profilaksi antibiotik.
Merupakan abortus yang terjadi sebelum usia kehamilan 8 minggu, keseluruhan hasil
konsepsi dikeluarkan (desidua dan fetus), sehingga tak ada yang tertinggal di dalam
kavum uteri.
Amenorea
Terjadi perdarahan pervaginam yang kemudian berhenti spontan setelah semua
produk kehamilan dikeluarkan.
Ada kontraksi uterus yang terasa nyeri yang juga akhirnya berhenti setelah
produk konsepsi keluar.
Ostium uteri eksternum tertutup dengan perdarahan minimal dan tidak
ditemukan adanya jaringan yang keluar
Uterus mengecil.
USG kehamilan gambaran uterus yang bersih tanpa produk konsepsi
postabortal endometritis
Regimen :
Abortus Komplit/Keguguran lengkap(Complete Abortion)
DEFINISI
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN
-
-
-
-
-
No ObatQ Sediaan Dosis Nama dagang1 Doxycycline Kapsul 50mg,
100mg ; tablet100mg, 150mg
2 x 100 mg peroral perhari selama 5-7 hari
Doxin, Dumoxin,Interdoxin, Viadoxin
2 Tetracycline Kapsul 250mg,500mg
4 x 250 mg peroral perhari selama 5-7 hari.
Amicyclin,Combicyclin,Conmycin,Dumocyclin, SuperTetra, Suprabiotic
3 Antibiotik lainnya dengan spektrum yang sama
191
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
Obstetri
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Setelah dipastikan hasil konsepsi telah keluar seluruhnya, kemudian berikan
obat-obatan uterotonik seperti metilergometrin maleat 3 x 1 tablet per hari
selama 5 hari dan antibiotika (lihat pemberian antibiotika pada tabel diatas),
kalau perlu.
Terapi tidak spesifik, namun pastikan pasien untuk kontrol dalam beberapa hari
berikutnya.
Adalah retensi dari produk konsepsi yang telah mati di dalam uterus selama beberapa
minggu. definisi lain yaitu suatu keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada
didalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
Fetus yang telah mati :
bisa keluar dengan sendirinya dalam 2-3 bulan setelah fetus mati
bisa diresorbsi kembali sehingga hilang
bisa terjadi mengering dan menipis disebut
bisa jadi mola karnosa, dimana fetus yang sudah mati 1 minggu akan mengalami
degenerasi dan air ketubannya diresorbsi.
Amenorea
Perdarahan sedikit-sedikit yang berulang pada permulaannya
Nyeri dan kram abdomen yang ringan.
Sekali-kali pasien merasa perutnya dingin atau kosong
Selama observasi fundus tidak bertambah tinggi, tetapi tambah rendah
Bila sebelumnya ada gejala-gejala kehamilan, belakangan menghilang, produksi
hormonal oleh plasenta secara bertahap akan menurun, uterus dan payudara
akan mengalami regresi, sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran uterus tidak
sesuai dengan umur kehamilan. Setelah itu diiringi dengan reaksi kehamilan yang
menjadi negatif pada 2-3 minggu sesudah fetus mati.
Pada pemeriksaan dalam (V.T) serviks tertutup dan ada darah sedikit.
Keguguran Tersembunyi (Missed Abortion)
DEFINISI
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Ginekologis
•
•
•
•
fetus papyraceus
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
192
Obstetri
Pemeriksaan Laboratorium
PENATALAKSANAAN
-
-
-
-
-
-
Hemoglobin, jumlah eritrosit, jumlah lekosit, waktu perdarahan, waktu
pembekuan dan fibrinogen.
Terjadi hipofibrinogenemia dan penurunan jumlah platelet. Hipofibrinogenemia
terjadi karena koagulasi intravaskuler sehingga banyak faktor pembekuan yang
terpakai.
Rujuk ke Sp.OG untuk penatalaksanaan lebih lanjut.
- Berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat
Bila tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase.
Penderita juga diberikan uterotonik seperti metilergometrin maleat 3 x 1 tablet
per hari selama 5 hari dan antibiotika selama 5 hari (pemilihan antibiotik lihat
tabel diatas).
Bila hemostasis ada kelainan :
Transfusi darah segar sampai fibrinogen > 120 mg%
Atau berikan fibrinogen 4 g i.v per infus sampai fibrinogen >200 mg%
Dilatasi dan kuretase dilakukan setelah hemostatis diperbaiki
dikeluarkan.
•
•
•
193
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
Obstetri
Abortus Habitualis/Keguguran berulang(Recurrent Abortus)
DEFINISI
ETIOLOGI
PENEGAKAN DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Adalah keadaan dimana penderita mengalami abortus spontan berturut-turut 3 kali
atau lebih. Abortus spontan terjadi dalam 10% dalam kehamilan dan abortus
habitualis 3,6-9,8% dari abortus spontan.
1. Kelainan dari ovum dan spermatozoa, dimana kalau terjadi pembuahan hasilnya
adalah pembuahan yang patologis
2. Gangguan pada ibu, yaitu disfungsi tiroid, kelainan korpus luteum, kelainan
plasenta, yaitu tidak sanggupnya plasenta menghasilkan progesteron sesudah
korpus luteum atrofi. Ini dapat dibuktikan dengan mengukur kadar pregnandiol
dalam urin. Selain itu juga bergantung pada keadaan gizi si ibu (malnutrisi),
kelainan anatomis uterus, febris undulans (contagious abortion), hipertensi olah
karena kelainan pembuluh darah sirkulasi pada plasenta/villi terganggu, dan
fetus jadi mati. Dapat juga gangguan psikis, serviks inkompeten, atau rhesus
antagonisme.
Diagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan :
1. Histerosalfingografi, untuk mengetahui ada tidaknya mioma uterus submukosa
dan anomali kongenital
2. BMR dan kadar iodium darah diukur untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya
gangguan glandula tiroid.
3. Psikoanalisis
Rujuk ke Sp.OG untuk penatalaksanaan lebih lanjut.
Pengobatan pada kelainan endometrium pada abortus habitualis lebih besar hasilnya
jika dilakukan sebelum ada konsepsi daripada sesudahnya. Merokok dan minuman
alkohol sebaiknya dikurangi atau dihentikan. Pada serviks inkompeten terapinya
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
194
Obstetri
adalah operatif : SHIRODKAR atau McDONALD ( )
Abortus infeksiosus adalah keguguran yang disertai infeksi genital
Abortus septik adalah keguguran yang disertai infeksi berat dengan penyebaran
kuman atau toksinnya ke dalam peredaran darah atau peritoneum.
Hal ini sering ditemukan pada aborus inkomplit dan abortus provokatus terutama
abortus kriminalis tanpa mempehatikan syarat-syarat aseptIk dan antiseptic. Bahkan
pada keadaan tertentu dapat terjadi perforasi rahim.
adanya abortus : amenore dengan PP test (+)
perdarahan, keluar jaringan.
Tanda-tanda infeksi alat genital : demam, nadi cepat, perdarahan, berbau,
puterus besar dan lembek, nyeri tekan, lekositosis.
Pada abortus septik : kelihatan sakit berat, panas tinggi, menggigil, nadi kecil dan
cepat, tekanan darah turun sampai syok. Perlu diobservasi apakah ada tanda
perforasi atau akut abdomen.
Pemeriksaan : kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan, perdarahan, dsb
Rujuk ke Sp.OG untuk penatalaksanaan lebih lanjut
1. Bila perdarahan banyak, berikan transfusi darah dan cairan yang cukup.
Pemberian infus dapat dimulai dengan kristaloid (RL/NaCl 0,9%) dengan
pemberian cairan meliputi dan ditambah jumlah perdarahan
aktif.
Pemberian komponen darah merah untuk mempertahankan hematokrit >
30%
cervical cerclage
Lower abdominal cramping
maintenance
Abortus Infeksiosus (Septic Abortion)
DEFINISI
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Ginekologis
PENATALAKSANAAN
-
-
-
-
-
-
�
�
195
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
Obstetri
2. Berikan antibiotika yang tepat (buat pemeriksaan pembiakan dan uji kepekaan
obat)
Antibiotika berspektrum luas yang dapat diberikan sebelum ada hasil uji
kepekaan kuman:
3. 24 sampai 48 jam setelah dilindungi antibiotika atau lebih cepat bila ada
perdarahan banyak ; lakukan dilatasi dan kuretase untuk mengeluarkan hasil
konsepsi.
4. Infus dan pemberian antibiotika diberikan menurut kebutuhan dan kemajuan
penderita
5. Pada abortus septik, terapi sama saja, hanya dosis dan jenis antibiotika
ditinggikan dan dipilih jenis dan yang tepat sesuai dengan hasil pembiakan dan
uji kepekaan kuman.
6. Tindakan operatif, melihat jenis komplikasi dan banyaknya perdarahan,
dilakukan bila keadaan umum membaik dan panas mereda.
KEPUSTAKAANLeveno, J. K. 2003. Williams : . International Edition. Singapore.
McGraw Hill Company.Berek, J. S. 2002. . Thirteen Edition . Philadephia. Lippincolt
Williams & Wilkins Company.Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri : . Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.Komite Medik RSUP DR.Sardjito. 2002. Standar Pelayanan Medis RSUP DR. Sardjito.
Buku I. Medika, FK UGM. YogyakartaInformatorium Obat nasional Indonesia 2000. 2000. Departemen kesehatan Republik
Indonesia.MIMS 105 Edition 2006/2007
Santoso, B., Suryawati, S., Danu, S.S. 2006. Farmakologi Klinik dan farmakoterapi.Bagian Farmakologi Klinik Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta
Manual of Obstetrics
Novak's Gynecology
Obstetri Fisiologi & Obstetri Patologi
No Obat Sediaan Dosis Nama Dagang
1 Regimen standar:
- Ampicillin
- Gentamisin- Metronidazol
- Oral, injeksi
- Cairan injeksi- Tablet, cairan
infus, suppo
- 3 x 1 g i.v/hr selama 3-5 hr
- 2 x 60 mg i.m- 2x 1 g rektal supositoria
- Amcillin, Vicillin
- Garabiotik,Garamycin- Fladex, Fortagyl,
Promuba, Flagyl
2 Injeksi penisilin Serbuk injeksi 1 juta setiap 6 jam Benzatin Penisilin G,Prokain Penisilin G Meiji
3 Injeksi streptomisin Serbuk injeksi
1g/vial, 5g/vial
500 mg tiap 12 jam Streptomisin sulfat,
streptomycin sulphateMeiji
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
196
Obstetri
KEHAMILAN EKTOPIK (ECTOPIC PREGNANCY)
DEFINISI
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Tanda dan Gejala
Pemeriksaan Ginekologis (Pemeriksaan Dalam)
Adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi diluar endometrium uterus.
Dalam keadaan normal ovum yang telah dibuahi (blastocyst) akan berimplantasi
disepanjang endometrium kavum uteri. Klasifikasi kehamilan ektopik :
(1) kehamilan tuba : interstisial, isthmus, ampula, fimbrial, (2) kehamilan ovarial, (3)
kehamilan abdominal, (4) kehamilan tubo-ovarial, (5) kehamilan intraligamenter, (6)
kehamilan servikal, (7) kehamilan tanduk rahim rudimenter.
: amenorea, dengan derajat yang
bervariasi, biasanya darah berwarna gelap kecoklatan dan keluarnya
intermitten ataupun kontinu.
Perasaan nyeri dan sakit yang tiba-tiba di daerah abdomen dan pelvik, yang
dapat menandakan rupturnya kehamilan ektopik, atau bisa terjadi sebelum
terjadinya ruptur. Gejala gastrointestinal seperti muntah juga dapat muncul
disertai pusing, lemas, hingga pingsan.
, bisa terjadi akibat iritasi diafragma akibat perdarahan.
Perubahan uterus, uterus dapat tumbuh membesar pada 3 bulan pertama akibat
hormon yang dilepaskan plasenta. Uterus dapat terdesak ke sisi yang
berlawanan dengan masa ektopik.
Tekanan darah normal, kecuali bila terjadi ruptur, perubahan yang terjadi antara
lain adanya peningkatan ringan, respon vasovagal seperti bradikardi dan
hipotensi ataupun penurunan tensi tajam disertai peningkatan nadi bila
perdarahan terus berlangsung dan hipovolemia.
Temperatur, setelah perdarahan akut suhu tubuh dapat turun, atau meningkat >
38°C bila ada infeksi
Tanda Cullen : sekitar pusat atau linea alba kelihatan biru hitam dan lebam.
(Kehamilalan ektopik terganggu): amenore, nyeri, perdarahan vaginal.
Pada px bimanual akan teraba massa pelvis
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Abnormal Menstruation vaginal spotting
Pleuritic chest pain
Trias KET
197
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
Obstetri
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Adanya nyeri ayun : dengan menggerakkan porsio dan serviks, ibu akan
merasakan nyeri yang sangat
: rasa nyeri hebat pada penekanan kavum Douglas
Kavum Douglas teraba menonjol karena terkumpulnya darah, begitu pula
teraba masa retrouterin (masa pelvis).
(Doulas Pungsi)
Untuk mengetahui adakah darah dalam kavum Douglas
Bila keluar darah tua berwarna coklat sampai hitam yang tidak membeku
atau hanya berupa bekuan-bekuan kecil maka hal ini dikatakan positif
(fibrinasi) dan menunjukkan adanya hematoma retrouterin.
Px hemoglobin dan hematokrit seri tiap 1 jam menunjukkan penurunan kadar Hb
akibat perdarahan
, dengan metode inhibisi aglutinasi hanya menunjukkan
positif pada kehamilan ektopik sebesar 50-69%.
Serum progesteron, pada kehamilan ektopik kadarnya lebih rendah dibanding
kehamilan normal intrauterin. Kadar < 5 ng/mL menunjukkan kemungkinan
besar adanya kehamilan abnormal. Pemeriksaan ini tidak bisa berdiri sendiri
dalam mendiagnosis kehamilan ektopik.
kehamilan tuba sulit dideteksi dengan metode ini
, untuk mendeteksi yang terletak secara
eksentris di dalam uterus
, untuk mengidentifikasi karakteristik
warna vaskular, apakah terletak di intrauterine atau ekstrauterine.
Peningkatan serum hCG > 2000 mIU/mL disertai intrauterine yang
tidak dapat diidentifikasi, kemungkinan adanya kehamilan ekstrauterin sangat
besar.
Merupakan untuk mendiagnosis kehamilan ektopik. Dengan metode ini
tuba falopi dapat tervisualisasi dengan baik.
Douglas crise
Culdocentesis
Urinary Pregnancy Test
Abdominal Sonography,
Vaginal Sonography gestational sac
Color and Pulsed Doppler Ultrasound
gestational sac
gold standar
•
•
Pemeriksaan laboratorium
Ultrasound Imaging
Laparoskopi
Adanya lekositosis ( dapat mencapai > 30.000/μL)
Serum β-hCG assay
Kombinasi serum β-hCG dan Sonography
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
198
Obstetri
PENATALAKSANAAN
Terapi Pembedahan
Terapi Farmakologis
-
-
-
Segera bawa ke rumah sakit
Transfusi darah dan pemberian cairan untuk mengkoreksi anemia dan
hipovolemia
Bila ada tanda-tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan
transfusi darah. Pemberian cairan pada penatalaksanaan syok hipovolumik :
a. Untuk memulihkan status volume, pasang 2 jalur intravena, berikan 1-2 L
kristaloid seperi NaCl 0,9% atau RL secara intravena selama 30-60 menit,
sambil memantau tanda-tanda edema paru, dan teruskan pemberian cairan
berdasarkan tanda vital.
b. Berikan komponen sel darah merah untuk mempertahankan hematokrit >
30%
Operasi segera dilakukan setelah diagnosis dipastikan.
Kehamilan ektopik dapat diterapi secara pembedahan ataupun farmakologis.
Pemilihan terapi tergantung dari kondisi klinis pasien, letak kehamilan ektopik, dan
sumber daya yang tersedia.
Merupakan terapi yang luas digunakan untuk kehamilan ektopik baik dengan cara
laparotomi ataupun laparoskopi. Laparotomi diindikasikan pada kondisi
hemodinamik pasien yang tidak stabil, sedangkan laparoskopi pada kondisi
hemodinamik pasien yang stabil.
Linear Salphingostomy prosedur pada kehamilan ektopik yang tidak ruptur, dan
pasien yang menginginkan fertilitasnya dipertahankan.
Salpingectomy potensial mengurangi insidensi
Terapi ini dipertimbangkan pada keadaan dengan kehamilan ektopik yang belum
terganggu, terutama pada pasien yang masih memerlukan sistim reproduksi.
Agen-agen yang biasa digunakan adalah
50 mg/m2 i.m, atau 1 mg/kg i.m,
dan leukovorin 0,1 mg/kg i.m berselang seling selama 8 hari
recurrent ectopic pregnancy
methotrexate
Dosis --- single dose variable dose methotrexate
•
dengan monitoring
kadar β-hCG
199
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
Obstetri
Patient selection –
hyperosmolar glucose
laparoscopic direct injection transvaginal ultrasound-
directed injection retrograde salpingography
masa gestasi < 6 minggu, diameter massa tuba < 3,5 cm, fetus
telah mati, dan kadar β-hCG < 15.000 mIU.
• Agen yang masih dalam penelitian antara lain KCl, ,
prostaglandin, RU-486. Agen-agen ini dapat diberikan secara sistemik (i.v, i.m,
oral) ataupun lokal ( ,
, atau ).
KEPUSTAKAANLeveno, J. K. 2003. Williams : . International Edition. Singapore.
McGraw Hill Company.Berek, J. S. 2002. . Thirteen Edition . Philadephia. Lippincolt
Williams & Wilkins Company.Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri : . Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Manual of Obstetrics
Novak's Gynecology
Obstetri Fisiologi & Obstetri Patologi
KEHAMILAN MOLA (MOLAR PREGNANCY)
DEFINISI
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Merupakan kehamilan abnormal, berupa jonjot-jonjot korion (chorionic villi) yang
tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak
cairan sehingga menyerupai buah anggur atau mata ikan. Di Williams disebutkan
bahwa mola hidatidosa ditandai dengan kelainan pada vili korialis yang terdari dari
proliferasi trofoblastik dengan derajat bervariasi dan edema stroma. Kelainan ini
merupakan penyakit trophoblastik yang jinak. Berdasarkan ada tidaknya fetus dan
elemen embrionik, mola diklasifikasikan menjadi mola parsial (inkomplit) dan mola
komplit.
Terdapat gejala-gejala kehamilan yang kadang lebih nyata dari kehamilan biasa
Kadang ada toksemia gravidarum
Terdapat perdarahan yang sedikit atau banyak, tidak teratur, warna tua
kecoklatan
Pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan (lebih besar)
Keluar jaringan mola seperti buah anggur (tidak selalu ada)
-
-
-
-
-
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
200
Obstetri
-
-
-
-
-
-
-
-
Inspeksi :
muka dan kadang badan terlihat berwarna kekuning-kuningan, yang
disebut muka mola (mola face)
kalau gelembung mola keluar dapat dihat dengan jelas
Palpasi :
uterus membesar tidak sesuai dgn umur kehamilan, teraba lembek
tidak teraba bagian-bagian janin dan balotemen, juga gerakan janin
adanya fenomena harmonika : darah dan gelembung mola keluar, dan
fundus uteri turun, lalu naik lagi karena terkumpulnya darah baru
Auskultasi :
tidak terdengar bunyi denyut jantung janin
terdengar bising dan bunyi khas
pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek, tidak ada bagian-bagian janin,
terdapat perdarahan dan jaringan dalam kanalis servikalis dan vagina, serta
evaluasi keadaan serviks.
Reaksi kehamilan : karena kadar HCG yang tinggi maka uji biologik dan uji
imunologik (Galli Mainini dan Planotest) akan positif setelah pengenceran
(titrasi)
Galli Mainini 1/300 (+), maka suspek mola hidatidosa
Galli Mainini 1/200 (+), maka kemungkinan mola hidatidosa atau hamil kembar.
Bahkan pada mola atau koriokarsinoma, uji biologik atau imunologik cairan
serebrospinal dapat menjadi positif
Sonde dimasukkan pelan-pelan dan hati-hati ke dalam kanalis servikalis dan kavum
uteri. Bila tidak ada tahanan, sonde diputar setelah ditarik sedikit, bila tetap tidak ada
tahanan, kemungkinan Mola ( metode Acosta-Sison).
tidak terlihat tulang-tulang janin (pada kehamilan 3-4
bulan)
khusus pelvis
pada mola akan terlihat gambaran badai salju dan tidak terlihat
janin.
o
o
o
o
o
o
o
Pemeriksaan Ginekologis (Px Dalam)
Laboratorium
Uji Sonde
Radiologis
Foto Rontgen Abdomen :
Arteriogram :
Ultrasonografi :
201
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
Obstetri
PENATALAKSANAAN
-
-
Rujuk ke Sp.OG untuk penatalaksanaan lebih lanjut
Kalau perdarahan banyak dan keluar jaringan mola, atasi syok dan keadaan
umum penderita dengan pemberian cairan dan transfusi darah.
Bila ada tanda-tanda syok maka atasi dulu. Pemberian cairan pada
penatalaksanaan syok hipovolumik :
a. Untuk memulihkan status volume, pasang 2 jalur intravena, berikan 1-2 L
kristaloid seperi NaCl 0,9% atau RL secara intravena selama 30-60 menit,
sambil memantau tanda-tanda edema paru, dan teruskan pemberian cairan
berdasarkan tanda vital.
b. Berikan komponen sel darah merah untuk mempertahankan hematokrit >
30%
Tindakan pertama adalah manual digital untuk pengeluaran sebanyak mungkin
jaringan dan bekuan darah, baru dengan tenang dan hati-hati evakuasi sisanya
dengan kuretase.
Rujuk ke sentra untuk penanganan lebih lanjut
-
-
KEPUSTAKAANLeveno, J. K. 2003. Williams : . International Edition.
Singapore. McGraw Hill Company.Berek, J. S. 2002. . Thirteen Edition . Philadephia. Lippincolt
Williams & Wilkins Company.Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri : . Jakarta. Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Manual of Obstetrics
Novak's Gynecology
Obstetri Fisiologi & Obstetri Patologi
PERSALINAN PRETERM
DEFINISI
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan 20-37 minggu.
Usia kehamilan.
Vital sign, gawat janin.
Leopold: TFU (tinggi fundus uteri) taksiran berat janin, posisi dan letak janin.
•
•
•
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
202
Obstetri
•
•
•
•
•
•
Adanya kontraksi uterus yang teratur sedikitnya 3-5 menit sekali selama 45 detik
dalam waktu minimal 2 jam.
Pemeriksaan darah: darah lengkap dan hitung jenis.
Urinalisis.
USG: taksiran berat janin, posisi janin, dan letak plasenta.
Segera rujuk ke rumah sakit. Penangangan awal:
Pasien istirahat baring dan banyak minum.
Berikan obat tokolitik seperti:
Pemeriksaan penunjang
TATALAKSANA
REFERENSIMansjoer, A , 2000, Kapita Selekta Kedokteran, FKUI, Jakarta.
Chandraharan E, Arulkumaran S. Recent advances in management of preterm labor.Review Article. J Obstet Gynecol India Vol. 55, No. 2 : March/April 2005 Pg 118- 124.
Roos MG. 2007. Preterm Labor.
et al
http://www.emedicine.com
Nama obat Sediaan Dosis Paten KeteranganNifedipine Tab 5 mg,
tab 10 mg,tab 20 mg(longacting).
Awal: 20 mg p.o.,selanjutnya 20 mgsetelah 30 menit. Jikamasih kontraksi, berikan20 mg tiap 3-8 jam selama48-72 jam dengan dosismaks 160 mg/hari.Setelah 72 jam, jikadiperlukan pemeliharaan,dapat diberikan long-
acting nifedipine 30-60mg.(Roos, 2007)
Adalat OROS: NifedipinGITS (long acting) tab 20mg,Adalat: tab 5 mg, 10 mg,Cordalat: tab 10 mg,Coronipin: tab salutselaput 10 mg.
Kontraindikasi: alergiterhadap nifedipine,hipotensi, disfungsihepar, pemakaianbersama beta-mimetikatau MgSO4,transdermal nitrates,atau obat antihipertensilain.(Roos, 2007)Nifedipin lebih aman danlebih efektif daripadabeta-mimetik.(Chandraharan, 2005)
Indo-metasin(NSAID)
Kapsul 25mg,Kapsul 100mg
Awal 100 mg p.rektal,diikuti 50 mg p.oral tiap 6jam untuk 8 dosis.(Roos, 2007)
Dialon: kapsul 100 mgAreumatin: kapsul 25 mg
Pilihan untuk kehamilan<30 minggu.Tidak dianjurkan untukkehamilan >32 minggu.(Roos, 2007)
Ritodrin(gol. Betasimpatomimetik)
Tablet 10mg, ampul10 mg/mL
10 mg, per oral, tiap 4jam, sampai 2 hari bebaskontraksi.(Mansjoer, 2002)
Yutopar: tablet 10 mg,ampul 10 mg/mL.
Efek samping serius beta-mimetik pada ibu: edemapulmo, iskemik myokard,aritmia dan kematian.(Chandraharan, 2005)Terbutalin
(gol. Betasimpatomimetik)
Ampul 0,5mg/menit
Per infuse: 10-25µg/menit(maksimal 80 µg/menit)(SPM RS Sardjito)
Bricasma: ampl 0,5mg/menit
Salbutamol(gol. Betasimpatomimetik)
Tablet 4mg, kapsul2 mg, sirup2mg/5 ml,vial 0,5mg/ml
Per infuse: 20-50µg/menit,per oral:4 mg, 2-4kali/sehari.(SPM RS Sardjito)
Salbuven: Tablet 4 mg,sirup 2mg/5 ml.Lasal: kapsul 2 mg, Sirup2 mg/5 ml, vial 0,5 mg/ml.
203
ArtOf
Therapy
ArtOf
Therapy
Obstetri