lapkas tht her

23
Laporan Kasus Seorang Pasien Dengan Kecurigaan Karsinoma Nasofaring Oleh : Vega Ch. Memah (010111057) Fikri Baladaraf (050111069) Yohanes Mambrasar (050111080) Pembimbing: dr. Olive. C. P. Pelealu, Sp. THT- KL

Upload: vega

Post on 15-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ca nasofaring

TRANSCRIPT

Slide 1

Laporan KasusSeorang Pasien Dengan Kecurigaan Karsinoma Nasofaring

Oleh :Vega Ch. Memah (010111057) Fikri Baladaraf (050111069)Yohanes Mambrasar (050111080)Pembimbing:dr. Olive. C. P. Pelealu, Sp. THT- KL

1PENDAHULUANKarsinoma nasofaring :karsinoma yang tumbuh dari mukosa nasofaring tumor ganas yang paling banyak dijumpai diantara tumor ganas THT di Indonesia.terjadi akibat gabungan dari faktor predisposisi genetik, faktor lingkungan, dan infeksi virus Ebstein Barr (EBV).

2Manifestasi klinis massa di leher, epistaksis, obstruksi nasal, perubahan dari kualitas suara, nyeri, otalgia, diplopia, penurunan kesadaran, dan neuropati kranial.

otitis media serosa akibat adanya obstruksi tuba eustacius3Diagnosis pasti pemeriksaan histologis dan sitologis melalui biopsy nasofaring.

Terapi karsinoma nasofaring :terapi spesifik dan suportif

Prognosis tergantung dari :stadium dari kanker, host dan tatalaksana yang baik.

4LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIENNama pasien: Tn. A. LUmur: 47 tahunPekerjaan : PNSAgama: Kristen ProtestanJenis kelamin: Laki-lakiAlamat: Kakas Jaga 3MRS: 13 April 2012

5ANAMNESISKeluhan utama: Benjolan di leher kiri

Riwayat penyakit sekarang: Benjolan di leher di bawah telinga kiri sejak 2 tahun yl.Awalnya benjolan sebesar kelereng benjolan lainnya dengan ukuran yang sama.semakin membesar 1 tahun terakhirsatu kepalan tangan, kenyal, permukaan berbenjol-benjol, nyeri yang dirasakan menghebat sejak 3 bulan terakhir. Penderita juga mengeluhkan suara parau 1 bulan terakhir.penurunan pendengaran, mimisan, ingus bercampur darah, dan melihat ganda disangkal.

6Riwayat penyakit dahulu:Penderita belum pernah menderita keluhan yang sama seperti ini sebelumnya. Tidak ada riwayat keluar cairan dari dalam telinga kiri maupun kanan.Riwayat penyakit keluarga/sosial: Hanya penderita yang sakit seperti ini dalam keluarga

7PEMERIKSAAN FISIKStatus GeneralisKeadaan umum : BaikKesadaran : Compos mentisTanda vital :Tensi: 110/80 mmHgNadi: 92 x/menitRespirasi: 20 x/menitSuhu : 37,7C

8No.Pemeriksaan TelingaTelinga kananTelinga kiri1.TragusNyeri tekan (-), edema (-)Nyeri tekan (-), edema (-)2.Daun telingaBentuk dan ukuran dalam batas normal, hematoma (-), nyeri tarik aurikula (-)Bentuk dan ukuran dalam batas normal, hematoma (-), nyeri tarik aurikula (-)3.Liang telinga Serumen (-), hiperemis (-), furunkel (-), edema (-), otorhea (-)Serumen (-), hiperemis (-), furunkel (-), edema (-), otorhea (-)4.Membran timpaniRetraksi (-), bulging (-), hiperemi (-), edema (-), perforasi (-),cone of light (+)Retraksi (-), bulging (-), hiperemi (-), edema (-), perforasi (-),cone of light (+)

Status LokalisPemeriksaan telinga9Pemeriksaan hidung

Pemeriksaan HidungHidung kananHidung kiriVestibulum nasiNormal, ulkus (-)Normal, ulkus (-)Cavum nasiBentuk (normal), mukosa pucat (-), hiperemia (-) Bentuk (normal), mukosa pucat (-), hiperemia (-)Meatus nasi mediaMukosa hiperemis, sekret (-, bening ketal), massa berwarna putih mengkilat (-). Mukosa hiperemis, sekret (-), massa berwara putih mengkilat (-).Konka nasi inferiorEdema (-), mukosa hiperemi (-)Edema (-), mukosa hiperemi (-)Septum nasiDeviasi (-), perdarahan (-), ulkus (-)Deviasi (-), perdarahan (-), ulkus (-)10Pemeriksaan Tenggorokan

BibirMukosa bibir basah, berwarna merah muda (N)MulutMukosa mulut basah berwarna merah mudaGeligiSulit dievaluasi karena pasien sulit untuk membuka mulut (1 jari).LidahUvulaPalatum moleFaringTonsila palatineFossa Tonsillaris dan Arkus Faringeus11Pemeriksaan leher massa pada colli sinistra ukuran 5 x 3 cm; Batas tegasImmobile terhadap jaringan di bawah dan sekitarnyaPermukaan: licin, tidak rataNyeri tekan: -Keterbatasan gerak leher: +DIAGNOSISSuspect karsinoma NasofaringDIAGNOSIS BANDING Limfoma

12RENCANA TERAPI (sementara/simtomatik)MedikamentosaIVFD RL : D5 = 2:1Cefadroxil 3 x 500mgTramadol Inj amp 3 x 1PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DIUSULKANPemeriksaan Radiologi:Ro Torax PACT-Scan daerah kepala dan leher (terutama nasofaring)Pemeriksaan Histo/PA:FNAB

PROGNOSISDubia et malam

13Follow up pasienHasil Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium (13 April 2012)Leukosit: 9100 mm3Eritrosit: 4,71 x 106 mm3Hb: 13,3 g/dlHematocrit: 41,2%Trombosit: 333.000 mm3Kreatinin: 1,1 mg/dlUreum : 25 mg/dlNatrium: 129 meq/lKalium : 4,7 meq/lClorida: 105 meq/lEKG (16 April 2012)Axis RADEndoskopi (20 April 2012)Suspect karsinoma nasofaring1414/04/2012S: massa di leher kiri (+), Nyeri (+)O: T: 110/80mmHg N: 92x/m R: 20x/m Sb: 37,7C T: serumen (+) H: concha dbn T: T1 T1 Leher: massa (+)A: TNFP: IVFD RL : D5 = 2:1Cefadroxil 3 x 500mgTramadol Inj amp 3 x 115-19/04/12S: massa di leher kiri (+), Nyeri (+)O: T: 120/80mmHg N: 88x/m R: 24x/m Sb: 37,4C T: serumen (+) H: concha dbn T: T1 T1 Leher: massa (+)A: TNFP: IVFD RL : D5 = 2:1Ceftriaxone 2x1 gr IVTramadol Inj amp 3 x 1Ranitidin 2x1 inj amp21-22/04/12S: massa di leher kiri (+), Nyeri (+)O: T: 110/80mmHg N: 84x/m R: 28x/m Sb: 36C T: MAE serumen (+) H: concha dbn T: T1 T1 Leher: massa (+)A: TNFP: IVFD RL : D5 = 2:1Ceftriaxone 2x1 gr IVTramadol Inj amp 3 x 1(k/p)Ranitidin 2x1 inj amp23/04/2012S: minta pulang paksa massa di leher kiri (+), Nyeri (+)O: T: 110/80mmHg N: 84x/m R: 24x/m Sb: 36C T: MAE serumen (+) H: concha dbn T: T1 T1 Leher: massa (+)A: TNFP: Ganti oralCefadroxil 500mg 2x1 caps Tramadol tab 3x1 Ranitidin 2x1 tabNeurodex 2x1 tab15

PEMBAHASAN

Diagnosis anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. anamnesis benjolan di leher sebelah kiri sejak 2 tahun yl Awalnya benjolan hanya sebesar kelerengbenjolan yang lain dan kemudian mulai membesar sejak 1 tahun terakhir.Penderita merasa nyeri pada benjolan, dan mulai menghebat sejak 3 bulan terakhir. suara parau(+)penurunan pendengaran, mimisan, nyeri menelan, dan penglihatan ganda disangkal

16Manifestasi klinis massa di leher, epistaksis, obstruksi nasal, perubahan dari kualitas suara, nyeri, otalgia. Pada tingkat lanjut diplopia, penurunan kesadaran, dan neuropati cranial, bisa juga ditemukan adanya otitis media serosa. Pada kasus ini didapatkan adanya massa di leher disertai nyeri pada massa tersebut, dan adanya perubahan dari kualitas suara berupa suara parau. Sedangkan keluhan yang lainnya disangkal oleh penderita.

17Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan lain selain adanya massa pada regio colli sinistra dengan ukuran 5 x 3 cm, batas tegas, immobile, permukaannya licin, tidak rata, tidak ada nyeri tekan dan terdapat keterbatasan pada gerakan leher.Berdasarkan literatur masa pada leher akibat adanya metastase karsinoma pada leher.

18Epistaksis oleh karena sumbatan hidung diperiksa dengan cermat dengan memakai nasofaringoskoppemeriksaan telinga dapat ditemukan adanya otitis media akibat tersubatnya tuba eustachius. Pada pemeriksaan neurologi dapat ditemukan paresis nervus cranial sebagai gejala lanjut pada karsinoma nasofaring.

19Pemeriksaan penunjang hematologi rutin, EKG dan endoskopi. Pada pemeriksaan hematologi rutin tidak ditemukan adanya kelainan. Pada pemeriksaan EKG didapatkan hasil berupa Axis RAD. endoskopi ditemukan adanya suspek Karsinoma Nasofaring.

20Diagnosis CT-scan daerah kepala dan leher

Diagnosis pasti biopsi nasofaring.

Pada kasus ini seharusnya dilakukan pemeriksaan biopsi sebagai gold standard sebagai penentuan diagnosis dan arah terapi.Pada penderita ini terapi suportif

terapi kasinoma nasofaring terapi spesifik dan suportif.-Terapi spesifik ditujukan untuk karsinoma nasofaring sendiri-terapi suportif ditujukkan untuk efek yang ditimbulkan oleh karsinoma nasofaring.

Pengobatan spesifik berupa radioterapi tidak dilakukan karena tidak tersedia sarana radioterapi di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou21diagnosis banding limfoma. Prognosis dubia et malam.22Terima kasih23