ketoasidosis diabetikum

5
A. Pengertian Ketoasidosis Diabetikum (KAD) adalah suatu keadaan dimana terdapat defisiensi insulin absolute atau relative dan peningkatan hormone kontra legulator (glukagon, katekolamin, kortisol dan hormon pertumbuhan), yang menyebabkan keadaan hipergilkemi (Brunner and Suddart, 2002). Ketoasidosis Diabetik adalah suatu keadaan darurat akibat gangguan metabolic diabetes mellitus berat yang disifati oelh adanya trias hiperglikemi, asidosis, dan ketonemi (Adam, 2001). Ketoasidisis Diabetikum (KAD) merupakan salah satu kompliasi akut DM akibat defisiensi hormone insulin yang tidak dikenal dan bila tidak mendapat pengobatan segera akan menyebabakan kematian (Arif Mansjoer, 2001). B. Etiologi Ketoasidosis diabetikum di dasarkan oleh adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata, yang dapat disebabkan oleh : 1.Insulin diberikan dengan dosis yang kurang. 2.Keadaan sakit atau infeksi pada DM, contohnya : pneumonia, kolestisitis, iskemia usus dan apendisitis. Keadaan sakit dan infeksi akan menyertai resistensi insulin. Sebagai respon terhadap stres fisik (atau emosional), terjadi peningkatan hormon – hormon ”stres” yaitu glukagon, epinefrin, norepinefrin, kotrisol dan hormon pertumbuhan. Hormon – hormon ini akan menigkatakan produksi glukosa oleh hati dan mengganggu penggunaan glukosa dalam jaringan otot serta lemak dengan cara melawan kerja insulin. Jika kadar insulin tidak meningkatkan dalam keadaan sakit atau infeksi, maka hipergikemia yang terjadi dapat berlanjut menjadi ketoasidosis diabetik. 3.Manifestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati. (Brunner and Suddart, 2002) C. Manifestasi Kliniks - Hipergikemia yang menyebabkan poliuri dan polidipsi - Penglihatan kabur - Kelemahan dan sakit kepala

Upload: puspa-damayanti

Post on 17-Dec-2015

48 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ketoasidosis diabetikum

TRANSCRIPT

A. PengertianKetoasidosis Diabetikum (KAD) adalah suatu keadaan dimana terdapat defisiensi insulin absolute atau relative dan peningkatan hormone kontra legulator (glukagon, katekolamin, kortisol dan hormon pertumbuhan), yang menyebabkan keadaan hipergilkemi (Brunner and Suddart, 2002).Ketoasidosis Diabetik adalah suatu keadaan darurat akibat gangguan metabolic diabetes mellitus berat yang disifati oelh adanya trias hiperglikemi, asidosis, dan ketonemi (Adam, 2001).Ketoasidisis Diabetikum (KAD) merupakan salah satu kompliasi akut DM akibat defisiensi hormone insulin yang tidak dikenal dan bila tidak mendapat pengobatan segera akan menyebabakan kematian (Arif Mansjoer, 2001).

B. EtiologiKetoasidosis diabetikum di dasarkan oleh adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata, yang dapat disebabkan oleh :1. Insulin diberikan dengan dosis yang kurang.2. Keadaan sakit atau infeksi pada DM, contohnya : pneumonia, kolestisitis, iskemia usus dan apendisitis.Keadaan sakit dan infeksi akan menyertai resistensi insulin. Sebagai respon terhadap stres fisik (atau emosional), terjadi peningkatan hormon hormon stres yaitu glukagon, epinefrin, norepinefrin, kotrisol dan hormon pertumbuhan. Hormon hormon ini akan menigkatakan produksi glukosa oleh hati dan mengganggu penggunaan glukosa dalam jaringan otot serta lemak dengan cara melawan kerja insulin. Jika kadar insulin tidak meningkatkan dalam keadaan sakit atau infeksi, maka hipergikemia yang terjadi dapat berlanjut menjadi ketoasidosis diabetik.3. Manifestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.(Brunner and Suddart, 2002)

C. Manifestasi Kliniks-Hipergikemia yang menyebabkan poliuri dan polidipsi-Penglihatan kabur-Kelemahan dan sakit kepala-Hipotensi ortotastik (penurunan tekanan darah sistolik 20 mmHg atau lebih pada saat berdiri)-Nadi lemah dan cepat-Gastrointestinal : anoreksia, mual, muntah dan nyeri abdomen.-Nafas bau aseton (manis seperti buah)-Pernafasan kusmaul (pernafasan yang terlalu dalam tetapi tidak berat / sulit)-GCS berfariasi antara pasien, mulai dari komposmetis sampai koma-Dehidrasi (turgor kulit berkurang, lidah dan bibir kering)-Kehilangan elektrolit-Asidosis(Brunner and Suddart, 2002)

D. PatofisiologiDiabetes ketoasidosis disebabakan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata, keadaan ini mengakibatkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.Ada tiga gambaran kliniks yang penting pada diabetes ketoasidosis yaitu dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis.Apabila jumlahinsulin berkurang, jumlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang pula. Disamping itu produksi glukosa oleh hati menjadi tidak terkendali. Kedua faktor ini akan mengakibatkan hipergikemia. Dalam upaya untuk mnghilangkan glukosa yang berlebihan dari dalam tubuh, ginjal akan mengekresikan glukosa bersama sama air dan elektrolit (seperti natrium, dan kalium). Diurisis osmotik yang ditandai oleh urinasi berlebihan (poliuri) ini kan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elekrolit. Penderita ketoasidosis yang berat dapat kehilangan kira kira 6,5 liter air dan sampai 400 hingga 500 mEg natrium, kalium serta klorida selam periode waktu 24 jam.Akibat defisiensi insulin yang lain adalah pemecahan lemak (lipolisis) menjadi asam asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan diubah menjadi benda keton oleh hati. Pada ketoasidosis diabetik terajdi produksi benda keton yang berlebihan sebagai akibat dari kekurangan insulin yang secara normal akan mencegah timbulnya keadaan tersebut. Benda keton bersifat asam, dan bila bertumpuk dalanm sirkulasi darah, benda keton akan menimbulkan asidosis metabolik.(Brunner and Suddart, 2002)F. Pemeriksaan Diagnostik1.Analisa Darah-Kadar glukosa darah bervariasi tiap individu-pH rendah (6,8 -7,3)-PCO2 turun (10 30 mmHg)-HCO3 turun ( 6,0 mEg/L, mereka yang anuri dan penderita gagal ginjal kronik yang biasanya sudah disertai poatsium serum yang tinggi. Potasium diiberikan dengan dosis 10 30 mEg/jam, semakin rendah kadar potasium serum semakin besar dosis yang diberikan sambil memantau kadar dalam serum. Kadar potasium serum harus dipertahankan >3,5 mEg/L.Pemberian sodium bikarbonat diberikan saat pH 7,1.(Adam JMF, 2002)-Rehidrasi : NaCl 0,9% atau NaCl 0,45% tergantung dari ada tidaknya hipotensi dan tinggi rendahnya kadar natrium. Pada umumnya diperlukan 1 2 liter dalam jam pertama, bila kadar glukosa