usus halus
Embed Size (px)
DESCRIPTION
usus halus presentasiTRANSCRIPT

Company
LOGO
USUS HALUSKonsulen:
dr. Helfi.Nikijuluw, Sp.B, KBD

PENDAHULUAN
Usus halus merupakan kompleks organ yang berfungsi sebagai sistem pencernaan, transport vektorial (absorpsi dan sekresi), dan fungsi endokrin
Sebagai barier (pelindung) dari serangan noxious dan bakteteri luminal serta toksin

ANATOMI

Usus halus memiliki panjang 12 sampai 29 kaki dari pilorus ke katup ileosekal atau sekitar 6 meter
3 segmen : duodenum, jejenum, ileum Mempunyai banyak lipatan/ vili Duodenum terletak retroperitoneum dan berbentuk
C yang dikelilingi oleh kaput pankreas. Ukuran 25 cm, Berhadapan dengan kandung kemih dan hepar
Jejenum panjang 1,5 m-1,75 m Ileum Usus penyerapan, panjang 0,75m-3,5m.
Permukaan ileum dipenuhi oleh jonjot-jonjot usus (vili)
Perbatasan jejenum dan ileum tidak jelas dari luar

Vilus
Pusat vilus berisi pembuluh limfe yang buntu
Lakteal, kapiler merupakan cabang arteriola serta bermuara ke venula
Setiap 5 hari diganti

Vili


KONTROL DAN KOORDINASI AKTIFITAS SALURAN PENCERNAAN
Saraf pleksus mienterikus (Auerbach’s) terletak di antara lapisan otot sirkuler & longitudinal. Fungsi koordinasi gerakan otot polos dinding usus
Pleksus Meisner’s di submukosa, fungsi mengontrol aliran darah & mendeteksi sensasi keregangan usus.
Saraf parasimpatis Vagus (dari brain stem) mengatur kecepatan gerakan dan sekresi getah usus serta hormon-hormon (Gastrin, Kolesistokinin (CCK) dan sekretin).

USUS HALUSus

Vaskularisasi
Mesenterium pembuluh darah, pembuluh limfe, kelenjar limfe, dan saraf otonom
Aliran darah kolateral arkade mesenteriumPerdarahan kolateral a. Kolik media dari
cabang a. Mesenterrika superior dan a. Kolik sinistra dari cabang a.Mesenterika inferior.
Terjadi pinggir kolon transversus & kolon desendens

Perdarahan kolateral pangkal a.mesenterika superior & a.mesenterika inferior arkus riolan (lengkung pembuluh)
v. Mesenterika superior & v. Lienalis bersama v. Mesenterika inferior v. porta


Vaskularisasi

FISIOLOGI

Peristaltis, Digesti & Absorpsi Fungsi: Transportasi, pencernaan makanan (digesti),
absorpsi cairan, elektrolit, unsur makanan Proses setelah dicerna aliran darah Semua dpt tercerna, kecuali yang terlindung oleh selulosa Sebagian besar makanan diserap di jejenum, kecuali vit
B12 dan as.Empedu ileum terminale Lapisan mukosa usus halus banyak mengandung
kelenjar brunner produksi getah intestine Jejenum proses pencernaan secara kimiawi. Ileum banyak jonjot2 usus penyerapan makanan
terutama zat-zat hara.

Peristaltis
Terdiri: gerak segmental & gerak longitudinal
Gerak diatur sistem saraf otonom & hormon
Diatur oleh nervus vagus dan serat simpatetik

TIPE PERGERAKAN USUS HALUS SECARA OTONOM
Gerakan ke belakang dan ke depan dari masing-masing vili, hasil kontraksi otot mukosa
Gerakan pendular (ayunan) oleh otot longitudinal
Gerakan sirkuler secara ritmik oleh otot sirkulerGelombang peristaltik (30-120 cm/menit),
mendorong isi usus halus (± 1cm/menit) ke arah usus besar.

Terima Kasih

Daftar Pustaka
Richard A. Hodin and Jeffrey B. Matthews. Small Intestine. In Editors: Norton Jeffrey A., MD, FACS, dkk. Surgery Basic Scienceand Clinical Evidence. Second Edition. Springer. p. 963-68
B. Mark Evers, MD. CHAPTER 48 – Small Intestine. In Editors: Jose Acosta, MD, dkk. Sabiston Textbook of Surgery, 18th ed. Saunders An Imprint of Elsevier.
Sjamsujidajat R, de Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2005. hal. 616-18