laporan praktikum kimia organik

12
Percobaan 5 dan 6 KROMATOGRAFI KOLOM & KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS : Pemisahan Senyawa Nitrofenol dan Pemisahan Zat Pewarna Makanan & Isolasi Kurkumin dari Kunyit (Curcuma longa) Nama : Dwindi Agryanti Johar NIM : 10514015 Kelompok : 2 (dua) Asisten : Kak Shift : Selasa Tanggal Percobaan : 22 September 2015 Tanggal Pengumpulan : 29 September 2015 I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan nilai Rf dari noda-noda yang diperoleh pada pemisahan dan pemurnian nitrofenol. 2. Menentukan nilai Rf dari noda-noda yang muncul pada pemisahan zat pewarna makanan. 3. Menentukan nilai Rf dari noda-noda TLC kurkumin dan TLC preparatif pada percobaan isolasi kurkumin dari kunyit. II. Data Pengamatan Percobaan 5 (Pemisahan Senyawa Nitrofenol & Pemisahan Zat Pewarna Makanan) A. Nitrofenol Nitrasi fenol

Upload: dwindi-agryanti-johar

Post on 05-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Percobaan 5 dan 6KROMATOGRAFI KOLOM & KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS : Pemisahan Senyawa Nitrofenol dan Pemisahan Zat Pewarna Makanan&Isolasi Kurkumin dari Kunyit (Curcuma longa)

TRANSCRIPT

Page 1: laporan praktikum Kimia Organik

Percobaan 5 dan 6

KROMATOGRAFI KOLOM & KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS : Pemisahan Senyawa Nitrofenol

dan Pemisahan Zat Pewarna Makanan

&

Isolasi Kurkumin dari Kunyit (Curcuma longa)

Nama : Dwindi Agryanti Johar

NIM : 10514015

Kelompok : 2 (dua)

Asisten : Kak

Shift : Selasa

Tanggal Percobaan : 22 September 2015

Tanggal Pengumpulan : 29 September 2015

I. Tujuan Percobaan

1. Menentukan nilai Rf dari noda-noda yang diperoleh pada pemisahan dan

pemurnian nitrofenol.

2. Menentukan nilai Rf dari noda-noda yang muncul pada pemisahan zat pewarna

makanan.

3. Menentukan nilai Rf dari noda-noda TLC kurkumin dan TLC preparatif pada

percobaan isolasi kurkumin dari kunyit.

II. Data Pengamatan

Percobaan 5 (Pemisahan Senyawa Nitrofenol & Pemisahan Zat Pewarna Makanan)

A. Nitrofenol

Nitrasi fenol

Fenol + campuran larutan HNO3 berwarna coklat kehitaman. Baunya sangat

menyengat.

Kromatografi Kolom

Page 2: laporan praktikum Kimia Organik

Penampungan cuma sampai 7 fraksi (1 fraksi = 10 ml). satu fraksi terakhir

ada, hanya saja tidak mencukupi 10 ml. Fraksi pertama coklat, fraksi kedua

lebih pudar daripada yang pertama dan fraksi selanjutnya makin memudar

warnanya.

Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Yang di KLT cuma 5 fraksi karena keterbatasan waktu. Setelah di KLT,

didapatkan data sebagai berikut :

Jarak eluen = 3,4 cm

Fraksi 1 = 0,9 cm Rf=0,9 /3,4=0,26

Fraksi 2 = 1,3 cm Rf=1,3 /3,4=0,38

Fraksi 3 = 1,0 cm Rf=1,0 /3,4=0,29

Fraksi 4 = 1,0 cm Rf=1,0 /3,4=0,29

Fraksi 5 = 1,05 cm Rf=1,05 /3,4=0,31

Page 3: laporan praktikum Kimia Organik

Gambar hasil KLT 5 fraksi nitrofenol :

B. Pewarna Makanan

Kromatografi Kolom

Zat warna yang digunakan : biru pekat.

Warna-warna yang ditampung :

Dengan pelarut NaCl 1% = biru pekat (tetapi tidak sepekat awal)

Dengan pelarut etanol:air = 1:4 = warna biru muda

Dengan pelarut butanol:etanol:ammonia 2% = 3:1:2 = warna jingga

Dengan pelarut benzena = warna kuning

KLT

Panjang eluen = 3,2 cm

Jarak noda :

Biru pekat = 0,8 cm

Biru muda = 1 cm

Jingga = 1,1 cm

Kuning = 1,15 cm

Percobaan 6 (Isolasi Kurkumin dari Kunyit)

TLC Kurkumin

Eluen CH2Cl2 : MeOH = 97:3

Page 4: laporan praktikum Kimia Organik

Jumlah spot = 1

Jarak noda dari batas bawah = 1,8 cm

Jarak tempuh pelarut = 3 cm

Eluen CH2Cl2 : MeOH = 99:1

Jumlah spot = 3

Spot A : jarak noda = 0,25 cm

Spot B : jarak noda = 0,6 cm

Spot C : jarak noda = 1,3 cm

TLC Preparatif

Jarak tempuh pelarut = 3 cm

Spot A : jarak noda = 0,5 cm

Page 5: laporan praktikum Kimia Organik

Spot B : jarak noda = 0,85 cm

Spot C : jarak noda = 1,8 cm

III. Pengolahan Data

Percobaan 5

A. Nitrofenol

Rf= Jarak yangditempuh sampelJarak yang ditempuh pelarut

Jarak eluen = 3,4 cm

Fraksi 1 = 0,9 cm Rf=0,9 /3,4=0,26

Fraksi 2 = 1,3 cm Rf=1,3 /3,4=0,38

Fraksi 3 = 1,0 cm Rf=1,0 /3,4=0,29

Fraksi 4 = 1,0 cm Rf=1,0 /3,4=0,29

Fraksi 5 = 1,05 cm Rf=1,05 /3,4=0,31

B. Pewarna Makanan

Pewarna RfBiru pekat 0,25biru muda 0,31

jingga 0,34kuning 0,36

Percobaan 6

Rf= Jarak yangditempuh sampelJarak yang ditempuh pelarut

A. TLC kurkumin

Eluen 1 : Rf=1,8 /3=0,6

Eluen 2 : Rf spot A = 0,083

Rf spot B = 0,2

Rf spot C = 0,43

B. TLC preparatif

Fraksi Rf1 0.262 0.383 0.294 0.295 0.31

Page 6: laporan praktikum Kimia Organik

Sampel yang diuji adalah sampel bagian teratas

Rf Spot A = 0,283

Rf spot B = 0,6

IV. Pembahasan

Sintesis nitrasi fenol

Reaksi nitrasi merupakansuatu reaksi substitusi elektrofilik dimana terjadi reaksi

substitusi atom H pada benzen oleh gugus nitro. Sintesis nitrasi fenol dilakukan dengan

reaksi substitusi elektrofilik aromatik.

Reaksi

Fungsi Reagen

Fungsi reagen HNO3 ialah sebagai penghasil NO2+ yang dipakai untuk reaksi nitrasi.

Fungsi reagen Na2SO4 anhidrat untuk mengikat air yang masih ada dalam larutan yang

menghasilkan larutan berwarna cokelat muda.

Hasil

Hasil nitrasi fenol ialah campuran yangterdiri dari o-nitrofenol sebagai hasil utama

dan p-nitrofenol dalam jumlah yang lebih sedikit, dan 2,4-dinitrifenol serta 2,4,6-

trinitrofenol yang lebih sedikit lagi.

Prinsip kromatografi kolom

Page 7: laporan praktikum Kimia Organik

Kromatografi kolom adalah metode untuk memurnikan senyawa menggunakan

kolom. Kromatografi kolom menggunakan proses adsorpsi, pelarut akan dialirkan pada

kolom terus menerus sampai terjadi pemisahan. Semakin lemah ikatan zat dengan

permukaan silika gel, semakin cepat zat tersebut terpisah.

Hubungan eluen senyawa fasa diam

Metode kromatografi memisahkan dua atau lebih senyawa atau ion berdasarkan

perbedaan migrasi dan distribusi senyawa ion-ion tersebut dalam dua fasa yang berbeda.

Zat terlarut di dalam fasa gerak mengalir pada suatu fasa diam. Fasa gerak yang digunakan

pada kromatografi yang memakai silika gel sebagai fasa diam adalah suatu pelarut organik

atau campuran beberapa pelarut organik. Saat fasa gerak melalui permukaan silika gel, fasa

gerak akan membawa analit organik melalui partikel-partikel pada fasa diam. Kuatnya ikatan

analit dengan permukaan silika gel ditentukan oleh kepolaran pelarut. Pada KLT, fasa diam

yang digunakan adalah pelat tipis, dan pada kromatografi kolom digunakan silika gel sebagai

fasa diam. Fasa gerak yang digunakan pada keduanya adalah pelarut organik.

Pemisahan zat warna

Percobaan ini menggunakan pewarna makanan berwarna coklat. Warna yang

dihasilkan setelah dilakukan pemisahan ialah warna biru, jingga dan kuning. Percobaan ini

juga menggunakan larutan NaCl 1% untuk memadatkan silika gel, karena NaCl menurunkan

pH sehingga merubah bentuk silika gel menjadi lebih padat. Untuk memisahkan pita warna

digunakan pelarut NaCl 1%, etanol-air (1:4), dan aqua dm. Eluen yang digunakan berbeda-

beda karena masing-masing warna hanya terikat oleh pelarut yang berbeda.

Proses isolasi kurkumin

Pada isolasi kurkumin digunakan reagen diklorometana untuk melarutkan kurkumin

yang bersifat nonpolar, sama dengan diklorometana yang juga bersifat nonpolar.

Penambahan reagen n-heksana bertujuan menjenuhkan larutan yang nantinya akan

memadatkan residu dan disaring menggunakan penyaringan vakum. Hasil penyaringan

berupa kurkumin.Proses pemisahan dilakukan dengan menggunakan KLT preparatif. Dengan

KLT praparatif akan terlihat perpisahan warna dan bisa diidentifikasi senyawa yang terpisah

dari kurkumin.

Page 8: laporan praktikum Kimia Organik

Penentuan Nilai Rf

Penentuan nilai Rf suatu standar analit pada KLT pada dasarnya sama dengan

penentuan nilai Rf dalam KK, dimana nilai Rf ditentukan dengan membandingkan jarak noda

yang dihasilkan dari migrasi solvent/ pelarutnya dengan jarak sample/ standar. Nilai Rf

menyatakan ukuran daya pisah suatu zat dengan kromatografi planar (KK mapun KLT),

dimana jika nilai Rfnya besar berarti daya pisah zat yang dilakukan solvent (eluenya)

maksimum sedangkan jika nilai Rfnya kecil berarti daya pisah zat yang dilakukan solvent

(eluenya) minimum. Tidak munculnya noda dalam percobaan kali ini dapat disebabkan oleh

faktor – faktor yang mempengaruhi nilai Rf seperti diatas, akan tetapi ada juga kemungkinan

lain misalnya noda yang tidak nampak, sehingga untuk menampakkan noda tersebut harus

direaksikan dengan reagen penampak warna berupa ion logam transisi untuk membentuk

kompleks, karena salah satu ciri senyawa kompleks adalah berwarna akibat adanya bilangan

koordinasi dari atom pusatnya. Adapun untuk identifikasi dan deteksi zat setelah

terbentuknya noda dilakukan dengan beberapa cara misalnya; planimetri, densitometri,

spektrofotometri, dan fluorensis, dimana masing – masing alat tersebut memiliki kelebihan

dan kekurangan yang jika dijabarkan akan lebih panjang dan rumit karena dihubungkan

dengan proses penggunaanya.

Hasil Percobaan

Pada uji KLT fraksi fraksi nitrofenol, noda yang di dapatkan tidak terlalu jelas, hal ini

disebabkan karena sampel yang dimasukkan ke dalam kolom terlalu sedikit sehingga warna

fraksi yang keluar tidak terlalu jelas. Kemudian, pada uji KLT pewarna makanan, setelah di

kasih eluen, yang warna kuning menghilang dan sangat tidak jelas keberadaannya, hal ini

mungkin disebabkan karena tidak tepatnya pemilihan pelarut dan ketidaktelitian saat

menyaring dan mengambil fraksi. Untuk isolasi kurkumin dari kunyit, seharusnya noda yang

dihasilkan hanya satu, tetapi kami mendapatkan ada dua noda yang terbentuk. Hal ini

disebabkan karena penyaringan yang sebentar sehingga menyebabkan serbuk kurkumin

yang masih basah, tidak hati-hati saat penyaringan sehingga menyebabkan adanya zat lain

yang masuk, dan ketidaktelitian. Dalam percobaan kali ini sangat diperlukan kemampuan

yang cukup handal agar mendapatkan hasil yang maksimal.

V. Kesimpulan

Page 9: laporan praktikum Kimia Organik

Dari pengolahan data yang telah dilakukan di atas maka didapatkan :

1. Nilai Rf dari noda-noda yang diperoleh pada pemisahan dan pemurnian

nitrofenol.

2. Nilai Rf dari noda-noda yang muncul pada pemisahan zat pewarna makanan.

Pewarna RfBiru pekat 0,25biru muda 0,31

jingga 0,34kuning 0,36

3. Nilai Rf dari noda-noda TLC kurkumin dan TLC preparatif pada percobaan isolasi

kurkumin dari kunyit.

TLC kurkumin

Eluen 1 : Rf=1,8 /3=0,6

Eluen 2 : Rf spot A = 0,083

Rf spot B = 0,2

Rf spot C = 0,43

TLC preparatif

Sampel yang diuji adalah sampel bagian teratas

Rf Spot A = 0,283

Rf spot B = 0,6

VI. Daftar Pustaka

Bird, E. W. dan Sturtevant, F. (1992). Extraction of FD&C dyes from

common food sources: Their separation utilizing column

chromatography. J. Chem. Educ., 69 (12), p 996

Fraksi Rf1 0.262 0.383 0.294 0.295 0.31

Page 10: laporan praktikum Kimia Organik

Anderson, A.M., Mitchell, M.S., and Mohan, R.S., Iaolation of Curcumin

from Turmeric, Journal of Chemichal Education, 77 (3), 2000, P.

359-360