itp uns semester 2 laporan kimor acara 1 identifikasi 1

53
ACARA I IDENTIFIKASI I A. Tujuan 1. Uji asam asam martabat dua bertujuan untuk mengetahui reaksi antara asam oksalat pekat dengan H 2 SO 4 pekat dan KMnO 4 encer pada suhu tinggi. 2. Uji amina aromatis bertujuan untuk mengetahui reaksi yang terjadi antara anilin dengan kalium kromat dalam suasana asam dengan pemanasan. 3. Uji air dalam alkohol bertujuan untuk mengetahui adanya air dalam alkohol dengan menggunakan CuSO 4 anhidrat. 4. Uji reaksi oksidasi bertujuan untuk mengetahui reaksi oksidasi etanol oleh KMnO 4 1% dalam suasana asam. 5. Uji reaksi alkohol dengan logam aktif bertujuan untuk mengetahui mekanisme reaksi alkohol dengan logam aktif. B. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan bahan Alkohol adalah salah satu jenis alkohol alifatik yang larut air. Senyawa ini sering juga disebut etil alkohol atau alkohol saja. Alkohol dibuat dari hasil fermentasi, berupa cairan jernih tak berwarna dan rasanya pahit.

Upload: fransiska-puteri

Post on 24-Jun-2015

2.784 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

ACARA I

IDENTIFIKASI I

A. Tujuan

1. Uji asam asam martabat dua bertujuan untuk mengetahui reaksi antara

asam oksalat pekat dengan H2SO4 pekat dan KMnO4 encer pada suhu

tinggi.

2. Uji amina aromatis bertujuan untuk mengetahui reaksi yang terjadi

antara anilin dengan kalium kromat dalam suasana asam dengan

pemanasan.

3. Uji air dalam alkohol bertujuan untuk mengetahui adanya air dalam

alkohol dengan menggunakan CuSO4 anhidrat.

4. Uji reaksi oksidasi bertujuan untuk mengetahui reaksi oksidasi etanol

oleh KMnO4 1% dalam suasana asam.

5. Uji reaksi alkohol dengan logam aktif bertujuan untuk mengetahui

mekanisme reaksi alkohol dengan logam aktif.

B. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan bahan

Alkohol adalah salah satu jenis alkohol alifatik yang larut air.

Senyawa ini sering juga disebut etil alkohol atau alkohol saja. Alkohol

dibuat dari hasil fermentasi, berupa cairan jernih tak berwarna dan

rasanya pahit. Molekul alkohol sangat kecil dan dapat dengan mudah

larut dalam lipid dan air. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan

penggunaan yang paling luas. Alkohol selama ini masih diyakini

sebagai suatu minuman yang tidak berbahaya dan menimbulkan efek

yang menyenangkan serta dianggap sebagai bagian dari gaya hidup

yang terkait dengan budaya setempat (Halim, 2006).

Senyawa aromatik amina banyak digunakan dalam jumlah besar

oleh industri sebagai senyawa antara dalam pembuatan zat berwarna,

pestisida, plastik, kosmetik dan obat-obatan. Selain itu pemakaian

senyawa amina aromatic ini juga dipakai sebagai antioksidan dan anti

ozonan dalam industri karet. Pemakaian dalam jumlah besar ini sudah

Page 2: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

barang tentu dampak akhirnya akan mencemari lingkungan kita

terutama perairan. Senyawa aromatic amina umumnya sangat polar

sehingga mudah larut dalam air. Jadi sudah barang tentu

pencemarannya akan tersebar luas. Senyawa aromatic sifatnya sangat

racun, mutagenik dan sangat karsinogen. Oleh sebab itu, penelitian

analisis senyawa aromatic amina ini sangat penting apalagi apabila

matrik didalamnya sangat kompleks. Sangat kompleks artinya selain

senyawa aromatic amina ada senyawa-senyawa lain yang mirip

sifatnya misalnya didalam hasil degradasinya oleh mikroba

(Sumartini, 2000).

Natrium dalam bentuk logamnya adalah komponen yang penting

dalam pembentukan ester-ester dan dalam industri senyawa organic.

Logam alkali ini juga merupakan komponen dari sodium klorida

(NaCl) yang penting bagi kehidupan. Kegunaan yang lain : dalam

sabun, sebagai campuran dengan asam lemak tertentu. Untuk descale

logam (membuat permukaan logam lebih halus). Untuk memurnikan

lelehan logam. Sedangkan magnesium digunakan pada industri bata

tahan panas, semen oksidkhorid, dan logam magnesium. Disamping itu

juga ada industri yang mempergunakan ion magnesium dalam bentuk

senyawa sebagai bahan pengisi, seperti : industri karet, kertas, tekstil,

minuman, tinta cetak, gelas keramik, kosmetika ,dan untuk industri

farmasi, dapat juga digunakan untuk pertanian (Hapsari, 2008).

Asam oksalat merupakan senyawa dikarboksilat yang atom-atom

C nya mampu mengikat lebih dari satu gugus hidroksil. Asam ini

mempunyai bentuk Kristal rombis pyramid, tidak berwarna dan

transparan, tidak berbau dan higroskopis. Asam oksalat mudah

teroksidasi total dan oleh pengaruh panas yang tinggi akan terurai

menjadi CO2 dan asam formiat. Secara alami asam oksalat bisa terjadi

dalam tumbuh-tumbuhan dan dapat dibuat dengan ekstraksi alkali dari

limbah penggergajian. Kalium permanganat merupakan kristal yang

berwarna ungu menjadi kristal perunggu dan stabil. Apabila kontak

Page 3: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

dengan senyawa yang mudah menyala akan menyebabkan kebakaran

dan dijauhkan dari senyawa pereduksi, asam kuat, material organik,

peroksida, alkohol dan senyawa kimia logam aktif. Kalium

permanganat merupakan oksidator kuat (Mastuti, 2006).

Alkohol merupakan bahan alami yang dihasilkan dari proses

fermentasi yang banyak ditemui dalam bentuk bir, anggur, spiritus dan

sebagainya. Minuman beralkohol dapat digolongkan menjadi dua

bagian yaitu :Produk hasil fermentasi yang dikonsumsi langsung

seperti anggur dan bir. Kemudian produk hasil fermentasi yang

didistilasi lebih dahulu sebelum dikonsumsi seperti whisky

(Santi, 2008).

PH standar adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

tingkat keasaman dan kebasaan. Keasaman dalam larutan itu

dinyatakan sebagai kadar ion hidrogen disingkat dengan [H+], atau

sebagai pH yang artinya –log [H+]. Dengan kata lain pH merupakan

ukuran kekuatan suatu asam. pH suatu larutan dapat ditera dengan

beberapa cara antara lain dengan jalan menitrasi larutan dengan asam

dengan indikator atau yang lebih teliti lagi dengan pH meter. Pengukur

pH tingkat asam dan basa air minum ini bekerja secara digital, PH air

disebut asam bila kurang dari 7, pH air disebut basa (alkaline) bila

lebih dari 7 dan PH air disebut netral bila ph sama dengan 7

(Ranti, 2012).

2. Tinjauan teori

Oksidasi reduksi organik, tidaklah selalu mudah untuk

menentukan apakah sebuah atom memperoleh atau kehilangan

elektron. Namun oksidasi dan reduksi senyawa biasanya hanya

terdapat pada reaksi reaksi yang biasa. Alkohol dapat dioksidasi

menjadi keton, aldehida atau asam karboksilat. Oksidasi digunakan

dalam laboratorium dan industri secara meluas. Pada zat pengoksidasi

laboratorium umumnya mengoksidasi alkohol primer menjadi asam

Page 4: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

karboksilat dan alkohol sekunder menjadi keton. Zat pengoksidasi

yang khas adalah kalium permanganat basa (Keenan, 1986).

Oksidasi ialah perubahan kimia dimana suatu atom melepaskan

elektron sedangkan reduksi adalah menerima elektron. Oksidasi dan

reduksi selalu berlangsung secara serentak dan jumlah elektron yang

dilepaskan pada oksidasi harus sama dengan jumlah elektron yang

didapatkan pada reduksi. Keadaan oksidasi adalah suatu konsep yang

sangat berguna untuk dapat mendiagnosa dengan cepat keadaan

reduksi atau oksidasi suatu atom dalam suatu senyawa seperti MnO2

(Jerome, 1989).

Fenol adalah alkohol alkohol aromatik dari benzena atau

homolognya. Senyawa yang paling sederhana adalah hidroksi benzena

atau fenol. Alkohol aromatik mengandung gugusan CH2OH yang

memperlihatkan sifat khusus alkohol primer. Alkohol aromatik dapat

dioksidasi menjadi aldehid dan asam asam karboksilat. Alkohol

aromatik juga dapat membentuk ester dan eter. Larutan benzilalkohol

ini banyak digunakan dalam industri wangi-wangian (Saroyo, 1982).

Alkohol dengan bobot molekul rendah sangat larut dengan air.

Ini juga diterangkan oleh adanya ikatan hidrogen antara gugus

hidroksil alkohol dan molekul air. Tetapi dengan bertambahnya bobot

atom bagian hidrokarbon menjadi lebih efektif dalam menarik molekul

alkohol lain sehingga mengalahkan pembentukan ikatan hidrogen.

Karena itu alkohol larut dalam air (Keenan, 1986).

Beberapa subtituen misalnya CH3 membuat cincin lebih reaktif

dibandingkan dengan benzenanya sendiri, sedangkan Cl dan NO2

menyebabkan cincin kurang reaktif. Gugus metil adalah penyumbang

elektron dibandingkan dengan hidrogen, sedangkan gugus kloro atau

nitro merupakan penarik elektron jika dibandingkan dengan hidrogen.

Subtituen yang melepas elektron kepada cincin akan mempercepat

reaksi, sedangkan yang menarik elektron akan menurunkan kecepatan

reaksi (Hart, 1983).

Page 5: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat

dipengaruhi oleh ikatan ikatan hidrogen. Sifat molekul yang seperti air

berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon. Akibatnya,

alkohol dengan bobot molekul yang lebih rendah cenderung larut

dalam air. Titik didih dan kelarutan fenol sangat bervariasi tergantung

subtituen yang menempel pada cincin benzena (Petrucci, 1985).

Amina adalah senyawa organik turunan dari amonia dengan satu

atau lebih gugus organik yang mensubtitusi atom H. Amina primer

mempunyai dua atom hidrogen, amina sekunder mempunyai satu

sedangkan amina tersier tidak mempunyai atom hidrogen. Amina yang

bobot molekulnya rendah berbentuk gas dan mudah larut dalam air

menghasilkan larutan basa. Pada amina aromatik, karena

ketidakjenuhan ikatan pada cincin benzena, elektron tertarik ke dalam

cincin sehingga mengurangi kerapatan elektron pada atom nitrogen

(Petrucci, 1985).

Gugus hidroksil dapat digunakan untuk menentukan sintesis

organik. Gugus hidroksil dapat dengan mudah di di hidrolisis dengan

larutan alkali. Biasanya reagen yang digunakan untuk reaksi ini adalah

asetat anhidrat dalam keadaan katalis basa. Larutan garam yang biasa

digunakan seperti CoCl2, TiCl, 4AgClO. Dalam hal ini, kelebihan

larutan asetaldehid adalah pengembangan yang terjangkau, ramah

lingkungan, dan katalis yang bisa digunakan kembali. Biasanya

CuSO.5H2O termasuk dalam larutan katalis organik (Heravi, 2006).

Senyawa aromatik adalah senyawa yang berperan dalam polusi

ozone dan polusi aerosol organik. Senyawa pada atmosfer sebagian

besar digunakan untuk bahan bakar mobil, pelarut untuk industri

seperti benzena, toluena, dan dimetilbenzena ( xylene ), etil benzena,

dan trimetil benzena. Senyawa aromatik juga dapat digunakan dalam

indutri minyak wangi karena mempunyai bau yang wangi yang

disebabkan cincin aromatis yang dimilikinya (Matthew, 2011).

Page 6: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

C. Metodologi

1. Alat

1.1 Asam –asam martabat dua

a. Tabung reaksi

b. Penangas air

c. Penjepit

d. Pipet tetes

e. Pipet volume

f. Propipet

g. Rak tabung reaksi

h. Spiritus

i. Korek api

1.2 Amina aromatis

a. Tabung reaksi

b. Penangas air

c. Penjepit

d. Pipet tetes

e. Pipet volume

f. Propipet

g. Rak tabung reaksi

h. Spiritus

i. Korek api

1.3 Air dalam alkohol

a. Tabung reaksi

b. Pipet volume

c. Propipet

d. Timbangan Analitik

e. Pengaduk

f. Rak tabung reaksi

Page 7: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

1.4 Reaksi oksidasi

a. Tabung reaksi

b. Penangas air

c. Penjepit

d. Pipet tetes

e. Pipet volume

f. Propipet

g. Rak tabung reaksi

1.5 Reaksi alkohol dengan logam aktif

a. Beker glass

b. pH standar

c. pipet volume

d. Propipet

e. Rak tabung reaksi

2. Bahan

2.1 Asam –asam martabat dua

a. 4 tetes H2SO4 pekat

b. 3 tetes KMnO4 encer 1%

c. 6 ml asam oksalat

2.2 Amina aromatis

a. 5 ml H2SO4 encer

b. 4 tetes K2CrO7

c. 3 tetes larutan anilin

2.3 Air dalam alkohol

a. 50 ml alkohol 50%

b. 1 gram CuSO4 anhidrat

2.4 Reaksi oksidasi

a. 1 tetes H2SO4

b. 5 cc KMnO4 1%

c. 3 tetes etanol

Page 8: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

2.5 Reaksi alkohol dengan logam aktif

a. 10 ml alkohol absolut

b. Logam Na+

c. 10 ml aquades

Page 9: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

3. Cara kerja

3.1 Asam – asam martabat dua

4 tetes H2SO4

Dimasukkan kedalam

Larutan asam oksalat 6ml

Dipanaskan sebentar

3 tetes Larutan KMnO4

Ditambahkan

Dipanaskan kembali

Diamati yang terjadi

Page 10: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

3.2 Amina aromatis

3 tetes Anilin

Dilarutkan dalam

5ml H2SO4 encer

4 tetes Larutan K2CrO7

Dipanaskan pelan-pelan

Diamati yang terjadi

Page 11: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

3.3 Air dalam alkohol

5 ml Alkohol 50 %

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

1 gram CuSO4 anhidrat

Digojog dan dibiarkan sebentar

Diamati apa yang terjadi

Ditambahkan kedalam tabung reaksi berisi alkohol

Page 12: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

3.4 Reaksi oksidasi

5cc larutan KmnO4 1%

1 tetes H2SO4 pekat

Ditambahkan 3 tetes etanol

Dipanaskan sebentar dalam penangas air

Ditambahkan kedalam tabung reaksi berisi KmnO4

Diamati apa yang terjadi

Page 13: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

3.5 Reaksi alkohol dengan logam aktif

10 ml alkohol

Dimasukkan ke dalam

Gelas kimia

Diuji dengan pH standar

Logam Na

Dikeringkan

Dimasukkan gelas kimia

Yang berisi alkohol

ditambahkan

10 ml aquades

diuji pH standar

Page 14: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

D. Hasil dan Pembahasan

1. Asam – asam bermartabat dua

a. Hasil pengamatan

Tabel 1.1 Uji Asam asam Bermartabat Dua pada Data Shift A

KelompokPerlakuan

Warna KeteranganPencampuran Panas

1

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat

-Bening Tidak ada

gelembung- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat

Bening Tidak ada gelembung

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat + 3 tetes KMnO4

-Bening Tidak ada

gelembung

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat + 3 tetes KMnO4

Bening Tidak ada

gelembung

6

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat

- Bening Tidak ada gelembung

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat

Bening Tidak ada gelembung

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat + 3 tetes KMnO4

-Bening Tidak ada

gelembung

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat + 3 tetes KMnO4

Bening Tidak ada

gelembung

11

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat

-Bening Tidak ada

gelembung- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat

Bening Tidak ada gelembung

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat + 3 tetes KMnO4

-Bening Tidak ada

gelembung

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat + 3 tetes KMnO4

Bening Tidak ada

gelembung

Sumber : Laporan sementara

Page 15: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

Tabel 1.2 Uji Asam asam Bermartabat Dua pada Data Shift B

KelompokPerlakuan

Warna KeteranganPencampuran Panas

15

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat

- Bening Tidak ada gelembung

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat

Bening Ada sedikit

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat + 3 tetes KMnO4

-Ungu Tidak ada

gelembung

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat + 3 tetes KMnO4

Bening Ada sedikit

20

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat

-Bening Tidak ada

gelembung- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat

Bening Ada sedikit

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat + 3 tetes KMnO4

-Ungu Tidak ada

gelembung

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat + 3 tetes KMnO4

Bening Ada sedikit

25

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat

- Bening Tidak ada gelembung

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat

Bening Ada sedikit

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat + 3 tetes KMnO4

-Ungu Tidak ada

gelembung

- 4 tetes H2SO4 pekat + 6ml asam oksalat + 3 tetes KMnO4

Bening Ada sedikit

Sumber : Laporan sementara

Page 16: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

b. Pembahasan

Asam merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam

air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam

definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton

(ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima

pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi

dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk

garam.

Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu

tambahkan asam ke dalam air daripada air ke dalam asam. Air

memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan

cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air

ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan dapat mendidih

dan bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi adalah

pembentukan ion hidronium:

H2SO4 + H2O → H3O+ + HSO4-

HSO4- + H2O → H3O+ + SO4

2-

Menurut Mastuti (2006), asam oksalat merupakan senyawa

dikarboksilat yang atom-atom C nya mampu mengikat lebih dari

satu gugus hidroksil. Asam ini mempunyai bentuk kristal rombis

pyramid, tidak berwarna dan transparan, tidak berbau dan

higroskopis. Asam oksalat mudah teroksidasi total dan oleh

pengaruh panas yang tinggi akan terurai menjadi CO2 dan asam

formiat. Secara alami asam oksalat bisa terjadi dalam tumbuh-

tumbuhan dan dapat dibuat dengan ekstraksi alkali dari limbah

penggergajian. Kalium permanganat merupakan kristal yang

berwarna ungu menjadi kristal perunggu dan stabil. Apabila

kontak dengan senyawa yang mudah menyala akan menyebabkan

kebakaran dan dijauhkan dari senyawa pereduksi, asam kuat,

Page 17: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

material organik, peroksida, alkohol dan senyawa kimia logam

aktif. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat.

Pada tabel 1.1 dan 1.2 dapat diketahui hasil pengamatan dari

pencampuran antara asam oksalat dengan H2SO4 pekat dan

KMnO4 encer pada suhu yang tinggi. Tabel 1.1 merupakan data

pada shift A yang menunjukkan bahwa dalam pencampuran asam

oksalat dengan H2SO4 pekat dan KMnO4 encer tidak terjadi

perubahan warna yaitu tetap bening dan tidak terdapat gelembung

pada larutan yang dihasilkan. Sedangkan pada Tabel 1.2 adalah

data pada shift B yang menunjukkan bahwa dalam pencampuran

asam oksalat dengan H2SO4 pekat dan KMnO4 encer terjadi

perubahan warna yaitu dari bening menjadi ungu, namun jika

larutan dipanaskan warna kembali bening kembali. Pencampuran

antara asam oksalat dengan H2SO4 pekat dan pencampuran antara

asam oksalat dengan H2SO4 pekat dan KMnO4 encer jika kedua

larutan dipanaskan maka terdapat sedikit gelembung, namun bila

tidak dipanaskan tidak terdapat gelembung pada larutan.

Dalam uji asam asam bermartabat dua dapat diketahui

persamaan reaksi nya saat penambahan H2SO4 adalah

(COOH)2. 2H2O + H2SO4 CO2 + CO + H2O

Dan saat penambahan KMnO4 persamaan reaksinya adalah

2KMnO4 + 3H2SO4 + 5H2C2O4 2MnSO4 + K2SO4 + 10CO2 +

8H2O

Penambahan KMnO4 menghasilkan gelembung udara yang

lebih banyak. Kalium permanganat berfungsi sebagai autokatalis

sehingga reaksi penguraian oksalat lebih cepat. Ketika asam

oksalat ditambahkan dengan asam sulfat, maka reaksi tersebut akan

menghasilkan karbondioksida, air dan karbon monoksida. Asam

oksalat adalah senyawa yang mudah teroksidasi total, sedangkan

KMnO4 merupakan oksidator kuat sehingga ketika mereka

dicampurkan bersama larutan KMnO4 menjadi lebih dominan.

Page 18: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

Kalium permanganat direaksikan dengan asam sulfat dan asam

oksalat sehingga dihasilkan senyawa kalium sulfat dan

mangan(II)sulfat. Dan setelah dipanaskan larutan tersebut menjadi

ada sedikit gelembung. Koefisien reaksi penguraian oksalat untuk

karbondioksida pada penambahan KMnO4 lebih besar daripada

koefisien karbondioksida pada penambahan asam sulfat.

Dikarenakan pelepasan CO dan CO2 dari asam oksalat yang terurai.

2. Amina aromatis

Page 19: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

a. Hasil pengamatan

Tabel 1.3 Uji Amina Aromatik pada Data Shift A

KelompokPerlakuan

Warna KeteranganPerlakuan Panas

2

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin

- Bening ada endapan putih

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin + 4 tetes K2CrO7

- Bening + hijau tua

ada endapan putih

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin + 4 tetes K2CrO7

Bening + hijau tua

ada endapan kehijauan

7

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin

- Bening ada endapan putih

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin + 4 tetes K2CrO7

- Bening + hijau tua

ada endapan putih

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin + 4 tetes K2CrO7

Bening + hijau tua

ada endapan kehijauan

12

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin

- Bening ada endapan putih

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin + 4 tetes K2CrO7

- Bening + hijau tua

ada endapan putih

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin + 4 tetes K2CrO7

Bening + hijau tua

ada endapan kehijauan

Sumber : Laporan sementara

Tabel 1.4 Uji Amina Aromatik pada Data Shift B

Page 20: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

KelompokPerlakuan

Warna KeteranganPerlakuan Panas

16

- 5ml H2SO4 + 3 tetes aniline

- Bening ada endapan putih

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin + 4 tetes K2CrO7

- Kuning ada endapan hitam

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin + 4 tetes K2CrO7

Hitam kehijauan

ada endapan hitam kehijauan

21

- 5ml H2SO4 + 3 tetes aniline

- Bening ada endapan putih

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin + 4 tetes K2CrO7

- Kuning ada endapan hitam

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin + 4 tetes K2CrO7

Hitam kehijauan

ada endapan hitam kehijauan

26

- 5ml H2SO4 + 3 tetes aniline

- Bening ada endapan putih

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin + 4 tetes K2CrO7

- Kuning ada endapan hitam

- 5ml H2SO4 + 3 tetes anilin + 4 tetes K2CrO7

Hitam kehijauan

ada endapan hitam kehijauan

Sumber : Laporan sementara

b. Pembahasan

Page 21: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

Menurut Petrucci (1985), amina adalah senyawa organik

turunan dari amonia dengan satu atau lebih gugus organik yang

mensubtitusi atom H. Amina primer mempunyai dua atom

hidrogen, amina sekunder mempunyai satu sedangkan amina

tersier tidak mempunyai atom hidrogen. Amina yang bobot

molekulnya rendah berbentuk gas dan mudah larut dalam air

menghasilkan larutan basa. Pada amina aromatik, karena

ketidakjenuhan ikatan pada cincin benzena, elektron tertarik ke

dalam cincin sehingga mengurangi kerapatan elektron pada atom

nitrogen.

Anilina, Fenilamin atau aminobenzene adalah senyawa

organik dengan rumus C6H5NH2. Terdiri dari kelompok fenil

dilampirkan ke gugus amino , anilin adalah amina aromatik

prototipikal. Menjadi pelopor untuk bahan kimia industri,

penggunaan utamanya adalah dalam pembuatan perintis

polyurethane. Seperti amina volatile kebanyakan, ia memiliki bau

yang agak tidak menyenangkan dari ikan busuk. Ini mudah

menyatu, terbakar dengan nyala api berasap karakteristik senyawa

aromatik. Anilina tidak berwarna, berminyak dan mengeluarkan

bau menyengat dan bersifat basa, namun perlahan-lahan

mengoksidasi dan resinifies di udara, memberikan cokelat warna

merah untuk sampel berusia.

Pada uji amina aromatis dilakukan 3 perlukan yang berbeda

beda. Perlakuan yang pertama adalah dengan mencampurkan 5 ml

H2SO4 dengan anilin dan hasil yang terlihat pada semua kelompok

adalah adanya endapan putih dan warna larutan yang masih bening.

Adanya endapan putih adalah endapan dari senyawa asam

sulfanilat. Perlakuan yang kedua adalah dengan mencampurkan

H2SO4 dengan anilin ditambah dengan K2CrO7, pada data

kelompok shift A, hasil yang didapatkan adalah warna larutan

bening hijau tua dan ada endapan putih sedangkan pada data

Page 22: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

kelompok shift B hasilnya adalah warna larutan kuning dan ada

endapan hitam. Perlakuan yang ketiga adalah dengan

mencampurkan H2SO4 dengan anilin ditambah dengan K2CrO7 dan

dipanaskan, pada data shift A, hasil yang didapatkan adalah warna

larutan bening hijau tua dan ada endapan kehijauan sedangkan

pada data kelompok shift B hasilnya adalah warna larutan hitam

kehijauan dan ada endapan hitam kehijauan.

Anilin sangat sukar larut dalam air karena anilin merupakan

hidropobik dengan gugus amina. Fungsi setiap penambahan H2SO4

dan K2CrO7 adalah untuk memecah cincin benzena yang terdapat

pada anilin.

Reaksi yang terjadi pada uji amina aromatis adalah

6C6H5NH2 + 19H2SO4 + 4K2CrO7 6C6H4O2 + 4K2SO4 + 4

Cr2(SO4)3 + 16H2O + 3(NH4)2 + SO4

Dalam reaksi ini larutan anilin terpecah menjadi C6H4O2. Hal ini

dikarenakan larutan anilin direaksikan dengan kalium kromat dan

asam sulfat sehingga cincin benzena nya terpecah. Pada tahap

pemanasan larutan, terjadi pertukaran atom hydrogen pada aniline

dan gugus asam sulfanilat. Pada penambahan kalium kromat dan

dipanaskan terjadinya warna hijau kehitaman karena pengaruh Cr3+

yang berasal dari reduksi kalium kromat. Dan terdapat endapan

hitam pada larutan tersebut merupakan aniline black.

3. Air dalam alkohol

Page 23: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

a. Hasil pengamatan

Tabel 1.5 Uji Air dalam Alkohol

Shift KelompokPerlakuan

Warna KeteranganPerlakuan Panas

A

3

- 1 gram CuSO4

anhidrat- Putih -

- 1 gram CuSO4

anhidrat + 5 ml alkohol 50%

- Biru Ada endapan biru dalam larutan

8

- 1 gram CuSO4

anhidrat- Putih -

- 1 gram CuSO4

anhidrat + 5 ml alkohol 50%

- Biru Ada endapan biru dalam larutan

B

17

- 1 gram CuSO4

anhidrat- Putih -

- 1 gram CuSO4

anhidrat + 5 ml alkohol 50%

- Biru Ada endapan biru

22

- 1 gram CuSO4

anhidrat- Putih -

- 1 gram CuSO4

anhidrat + 5 ml alkohol 50%

- Biru Ada endapan biru

Sumber : Laporan sementara

b. Pembahasan

Page 24: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

Menurut Keenan (1986), alkohol dengan bobot molekul

rendah sangat larut dengan air. Ini juga diterangkan oleh adanya

ikatan hidrogen antara gugus hidroksil alkohol dan molekul air.

Tetapi dengan bertambahnya bobot atom bagian hidrokarbon

menjadi lebih efektif dalam menarik molekul alkohol lain sehingga

mengalahkan pembentukan ikatan hidrogen. Karena itu alkohol

larut dalam air.

Tembaga(II) sulfat pentahidrat akan terdekomposisi sebelum

mencair pada 150 °C, akan kehilangan dua molekul airnya pada

suhu 63 °C, diikuti 2 molekul lagi pada suhu 109 °C dan molekul

air terakhir pada suhu 200 °C. Warna tembaga(II) sulfat yang

berwarna biru berasal dari hidrasi air. Ketika tembaga(II) sulfat

dipanaskan dengan api, maka kristalnya akan terdehidrasi dan

berubah warna menjadi hijau abu-abu.

Pada uji air dalam alkohol dilakukan dengan meletakkan

CuSO4 hidrat dalam oven untuk membuatnya menjadi senyawa

anhidrat. Setelah didapat senyawa anhidrat lalu dilakukan uji air

dalam alkohol dengan mencampur 1 gram CuSO4 anhidrat dengan

alkohol 50%. Didapatkan hasil yang sama pada semua kelompok

yaitu endapan CuSO4 menjadi berwarna biru. Ini menandakan

bahwa terdapat air dalam larutan alkohol karena CuSO4 yang

semula berwarna putih yang berarti anhidrat berubah menjadi biru

yang berarti hidrat atau mengandung air.

Fungsi penambahan CuSO4 anhidrat pada larutan alkohol

adalah untuk menguji ada tidaknya kandungan air dalam larutan

alkohol 50%. Persamaan reaksi yang terjadi adalah

C2H5OH + CuSO4 C2H5Cu + H2O + SO4

Hasil yang didapat adalah terjadi perubahan warna CuSO4

menjadi biru yang berarti CuSO4 bersifat hidrat atau mengandung

air. Ini sesuai dengan teori bahwa warna CuSO4 anhidrat adalah

putih dan warna CuSO4 hidrat adalah biru. Dapat disimpulkan

Page 25: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

berari terdapat kandungan air dalam alkohol 50% sebab larutan

alkohol 50% berarti 50 ml larutan alkohol dalam 100 ml pelarut

yaitu air. Sehingga hasil ini sudah sesuai dengan teori yang ada.

Cara mendapatkan CuSO4 anhidrat dari CuSO4 hidrat adalah

dengan memanaskannya pada oven, CuSO4 hidrat yang berwarna

biru dipanaskan dengan suhu lebih dari 100ºC ini supaya air yang

terkandung didalam CuSO4 hidrat cepat menguap dan menjadi

CuSO4 anhidrat yang berwarna putih.

4. Reaksi oksidasi

Page 26: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

a. Hasil pengamatanTabel 1.6 Uji Reaksi Oksidasi pada Data Shift A

KelompokPerlakuan

Warna KeteranganPencampuran Panas

4

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4

- Ungu gelap

Homogen

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4 + 3 tetes etanol

- Coklat tua, ungu tua

Ada pemisahan warna atas coklat tua dan bawah ungu tua

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4 + 3 tetes etanol

Coklat bening

Ada endapan hitam

9

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4

- Ungu gelap

Homogen

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4 + 3 tetes etanol

- Coklat tua, ungu tua

Ada pemisahan warna atas coklat tua dan bawah ungu tua

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4 + 3 tetes etanol

Coklat bening

Ada endapan hitam

13

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4

- Ungu gelap

Homogen

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4 + 3 tetes etanol

- Coklat tua, ungu tua

Ada pemisahan warna atas coklat tua dan bawah ungu tua

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4 + 3 tetes etanol

Coklat bening

Ada endapan hitam

Sumber : Laporan sementara

Tabel 1.7 Uji Reaksi Oksidasi pada Data Shift B

Page 27: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

KelompokPerlakuan

Warna KeteranganPerlakuan Panas

18

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4

- Ungu Tidak ada endapan

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4 + 3 tetes etanol

- Ungu gelap akan coklat

Tidak ada endapan

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4 + 3 tetes etanol

Coklat pekat

Ada endapan hitam

23

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4

- Ungu Tidak ada endapan

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4 + 3 tetes etanol

- Ungu gelap akan coklat

Tidak ada endapan

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4 + 3 tetes etanol

Coklat pekat

Ada endapan hitam

27

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4

- Ungu Tidak ada endapan

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4 + 3 tetes etanol

- Ungu gelap akan coklat

Tidak ada endapan

- 1 tetes H2SO4 + 5 cc larutan KMnO4 + 3 tetes etanol

Coklat pekat

Ada endapan hitam

Sumber : Laporan sementara

b. Pembahasan

Page 28: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

Menurut Keenan (1986), alkohol dapat dioksidasi menjadi

keton, aldehida atau asam karboksilat. Oksidasi digunakan dalam

laboratorium dan industri secara meluas. Pada zat pengoksidasi

laboratorium umumnya mengoksidasi alkohol primer menjadi

asam karboksilat dan alkohol sekunder menjadi keton. Zat

pengoksidasi yang khas adalah kalium permanganat basa.

Menurut Jerome (1989), oksidasi merupakan perubahan

kimia dimana suatu atom melepaskan elektron. Reduksi adalah

perububahan kimia diamna suatu atom menerima elektron.

Oksidasi dan reduksi selalu berlangsung secara serentak dan

jumlah elektron yang dilepaskan pada oksidasi harus sama dengan

jumlah elektron yang didapatkan pada reduksi.

Menurut Mastuti (2006), kalium permanganat merupakan

kristal yang berwarna ungu menjadi kristal perunggu dan stabil.

Apabila kontak dengan senyawa yang mudah menyala akan

menyebabkan kebakaran dan dijauhkan dari senyawa pereduksi,

asam kuat, material organik, peroksida, alkohol dan senyawa kimia

logam aktif. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat.

Menurut Halim (2006), alkohol adalah salah satu jenis

alkohol alifatik yang larut air. Senyawa ini sering juga disebut etil

alkohol atau alkohol saja. Alkohol dibuat dari hasil fermentasi,

berupa cairan jernih tak berwarna dan rasanya pahit. Molekul

alkohol sangat kecil dan dapat dengan mudah larut dalam lipid dan

air. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang

paling luas.

Pada uji reaksi oksidasi pada saat pencapuran H2SO4 dengan

KMnO4 warna yang dihasilkan adalah ungu dan bersifat homogen

juga tidak ada endapan. Tetapi setelah ditambahkan dengan etanol,

data pada shift A dan shift B menunjukkan bahwa warna berubah

menjadi coklat tua dan ada pemisahan warna atas cokelat tua dan

warna bawah larutan ungu tua. Lalu setelah campuran larutan

Page 29: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

H2SO4 dengan KMnO4 dan etanol dipanaskan warnanya berubah

menjadi cokelat bening dan ada endapan hitam di dalam larutan.

Pada reaksi oksidasi ini H2SO4 dan KMnO4 digunakan

sebagai pelarut. Penambahan pelarut ini mengakibatkan terjadinya

perubahan suhu larutan menjadi lebih panas. Hal ini disebabkan

terjadinya KMnO4 mereduksi H2SO4. Reaksi yang terjadi yaitu :

4 KMnO4 + 6 H2SO4 2K2SO4 + MnSO4 + 6H2O + 5 O2

Kemudian ditambahkan etanol berfungsi agar KMnO4

mengoksidasi etanol menjadi asam etanoat. Reaksi yang terjadi

adalah :

12KMnO4 + 6H2SO4 + 5C2H5OH 6K2SO4 + 12MnO +

3CO2 + 21H2O

Dalam oksidasi alkohol, bila suatu alkohol primer dioksidasi bisa

membentuk larutan asam kaboksilat. Dan dalam reaksi ini, alkohol

direaksikan dengan KMnO4 dan asam sulfat sehingga etanol

mengalami oksidasi menghasilkan asam etanoat.

5. Reaksi alkohol dengan logam aktif

Page 30: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

a. Hasil pengamatan

Tabel 1.8 Uji Reaksi Alkohol dengan Logam Aktif

Kelompok Perlakuan Indikator pH Keterangan

5

Alkohol 96 % 10 ml pH standar 5 Bening tidak berwarna

Alkohol 96 % + Na + Aquades

pH standar 13 Keruh, ada endapan, kuning kecoklatan, ada gelembung, suhu hangat

10

Alkohol 96 % 10 ml pH standar 5 Bening tidak berwarna

Alkohol 96 % + Na + Aquades

pH standar 13 Keruh, ada endapan, kuning kecoklatan, ada gelembung, suhu hangat

14

Alkohol 96 % 10 ml pH standar 5 Bening tidak berwarna

Alkohol 96 % + Na + Aquades

pH standar 13 Keruh, ada endapan, kuning kecoklatan, ada gelembung, suhu hangat

19Alkohol 96 % 10 ml pH standar 5 Bening Alkohol 96 % + Na + Aquades

pH standar 14 Keruh

24Alkohol 96 % 10 ml pH standar 5 Bening Alkohol 96 % + Na + Aquades

pH standar 14 Keruh

Sumber : Laporan sementara

b. Pembahasan

Page 31: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

Menurut Hapsari (2008), Natrium dalam bentuk logamnya adalah

komponen yang penting dalam pembentukan ester-ester dan dalam

industri senyawa organic. Logam alkali ini juga merupakan komponen

dari sodium klorida (NaCl) yang penting bagi kehidupan.

Alkohol adalah salah satu jenis alkohol alifatik yang larut air.

Senyawa ini sering juga disebut etil alkohol atau alkohol saja. Alkohol

dibuat dari hasil fermentasi, berupa cairan jernih tak berwarna dan

rasanya pahit. Molekul alkohol sangat kecil dan dapat dengan mudah

larut dalam lipid dan air. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan

penggunaan yang paling luas. Alkohol selama ini masih diyakini

sebagai suatu minuman yang tidak berbahaya dan menimbulkan efek

yang menyenangkan serta dianggap sebagai bagian dari gaya hidup

yang terkait dengan budaya setempat (Halim, 2006).

Pada uji alkohol dengan logam aktif, logam yang digunakan

adalah logam Na. Sebelum ditambahkan logam Na, alkohol diukur

dengan pH standar, sehingga didapatkan pH 5 dan warnanya bening

atau tidak berwarna. Kemudian ditambahkan logam Na. Setelah logam

Na dimasukkan gelas kimia yang berisi alcohol kemudian timbul

gelembung-gelembung pada alcohol karena terbentuknya gas hydrogen

pada hasil reaksi, serta warna berubah menjadi keruh dan terbentuknya

endapan yang berwarna kuning kecoklatan sehingga suhunya juga

meningkat, dikarenakan terjadi reaksi oksidasi yang menyerap panas.

Hal ini terjadi karena alkohol bereaksi dengan logam Na. Setelah

reaksi berhenti, kemudian ditambah aquades 10 ml pHnya berubah

menjadi 13. Endapan yang terbentuk adalah endapan dari substitusi

atom hydrogen dari gugus OH alcohol dengan logam aktif Na. Atom H

dari gugus –OH dapat disubstitusi oleh logam aktif seperti natrium

membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Reaksi ini mirip reaksi

natrium dengan air,tetapi reaksi dengan air berlangsung lebih cepat.

Reaksi ini menunjukan bahwa alkohol bersifat sebagai basa lemah

(lebih lemah daripada air). Dalam praktikum uji reaksi alkohol dengan

Page 32: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

logam natrium menghasilkan gas hidrogen sesuai dengan persamaan

reaksi berikut;

2R- OH +2Na => 2R – Ona + H2 (g)

2CH3- CH2-OH+2Na => 2CH3 – CH2 – Ona + H2 (g)

Etanol                              Natrium Etoksida

Reaksi ini merupakan reaksi yang digunakan untuk membedakan

alkohol dengan eter karena eter tidak dapat bereaksi dengan logam

natrium.

Menurut Ranti (2012), PH standar adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan. Keasaman

dalam larutan itu dinyatakan sebagai kadar ion hidrogen disingkat

dengan [H+], atau sebagai pH yang artinya –log [H+]. Dengan kata

lain pH merupakan ukuran kekuatan suatu asam. pH suatu larutan

dapat ditera dengan beberapa cara antara lain dengan jalan menitrasi

larutan dengan asam dengan indikator atau yang lebih teliti lagi dengan

pH meter. Pengukur pH tingkat asam dan basa air minum ini bekerja

secara digital, PH air disebut asam bila kurang dari 7,

pH air disebut basa (alkaline) bila lebih dari 7 dan PH air disebut netral

bila ph sama dengan 7. Cara kerja alat ini adalah dengan cara

mencelupkan kedalam air yang akan diukur (kira-kira kedalaman 5

cm) dan secara otomatis alat bekerja mengukur pH. Pada saat pertama

dicelupkan angka yang ditunjukkan oleh display masih berubah-ubah,

tunggulah kira-kira 2 sampai 3 menit sampai angka digital stabil.

E. Kesimpulan

Page 33: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

Kesimpulan pada praktikum acara Identifikasi I antara lain :

1. Pada pencampuran antara asam oksalat dengan asam sulfat pada

suhu tinggi menghasilkan gelembung yang berarti gas CO2 yang

lebih sedikit daripada saat ditambahkan kalium permanganat, hal

ini sesuai dengan reaksi :

2KMnO4 + 3H2SO4 + 5H2C2O4 2MnSO4 + K2SO4 + 10CO2 +

8H2O

2. Reaksi pada aniline dengan kalium kromat menghasilkan endapan

putih dalam larutan yang merupakan endapan asam sulfanilat. Dan

setelah dipanaskan terbentuk aniline black yang berupa gumpalan

hitam kehijauan Reaksi yang terjadi adalah

6C6H5NH2 + 19H2SO4 + 4K2CrO7 6C6H4O2 + 4K2SO4 + 4

Cr2(SO4)3 + 16H2O + 3(NH4)2 + SO4

3. Larutan alkohol 50% mengandung air dapat diketahui dengan

berubahnya CuSO4 anhidrat berwarna putih menjadi berwarna biru

yang berarti bersifat hidrat.

4. Alkohol direaksikan dengan KMnO4 dan asam sulfat sehingga

etanol mengalami oksidasi menghasilkan asam etanoat. Larutan

yang dihasilkan berwarna coklat tua. Dan seperti reaksi yang

terjadi adalah :

12KMnO4 + 6H2SO4 + 5C2H5OH 6K2SO4 + 12MnO +

3CO2 + 21H2O.

5. Reaksi antara logam Na dengan alcohol menghasilkan gelembung-

gelembung yang berarti gas hydrogen, dan suhunya juga

meningkat, dikarenakan terjadi reaksi oksidasi yang menyerap

panas. Reaksi etanol dengan logam natrium ini menjadi senyawa

natrium etoksida.

Page 34: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

DAFTAR PUSTAKA

Halim, Hendry. 2006. Pemberian Alkohol Peroral secara Kronis Menurunkan Kepadatan Sel Granula Cerebellum pada Tikus Putih (Rattusnorvegicus) Jantan Dewasa. Jurnal Anatomi Indonesia Volume 01, No. 01, Agustus. Yogyakarta

Hapsari, Nur. 2008. Proses Pemisahan Ion Natrium (Na) dan Magnesium (Mg) Dalam Bittern (Buangan) Industri Garam Dengan Membran Elektrolisis. Jurnal Teknik Kimia, Volume 3, No. 1, September 2008

Hart, Harold. 1983. Kimia Organik Edisi Keenam. Penerbit Erlangga. Jakarta.Kasih, Ranti Yulia. 2012. Pengaruh Penambahan Abu Sekam Terhadap Kuat

Tekan Mortar Dengan Perendaman Asam Sulfat dan Anaisis Larutan. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Airlangga. Malang. Volume 1, No.1, Hal.114-115, November 2012.

Keenan, Charles W. 1986. Ilmu Kimia Untuk Universitas edisi Ketiga Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Keenan, Charles W. 1986. Ilmu Kimia Untuk Universitas edisi Keenam Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Mastuti, Endang. 2006. Pembuatan Asam Oksalat Dari Sekam Padi. Jurnal Ekuilibrrium. Surakarta. Volume 4, No. 1, Juni 2006.

Petrucci, Ralph H. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 3. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Pringgomulyo, Saroyo. 1982. Kimia Umun Untuk Bagian Kimia Industri. Departemen Pendidikan Dan Kejuruan Teknik. Jakarta.

Rosenberg, Jerome. 1980. Teori dan Soal soal Kimia Dasar Edisi Keenam. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Santi, Sintha Soraya. 2008. Pembuatan Alkohol dengan Proses Fermentasi Buah Jambu Mete Oleh Khamir Sacharomices Cerevesiae. Jurnal Penelitian Ilmu Teknik, Volume 8, No. 2, Desember 2008.

Sumartini, Sri. 2000. Identifikasi Senyawa Amina Aromatik Lewat Iodinisasi Menggunakan Kromatografi Gas Spektroskopi Massa. Prosiding Seminar Nasional Kimia VIII. 7 September 2000. Yogyakarta

Page 35: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

LAMPIRAN

Gambar 1.1 Uji Amina Aromatis

Gambar 1.2 Uji Air dalam Alkohol

Page 36: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1

Gambar 1.5 Uji pada Reaksi Oksidasi

Gambar 1.4 Uji pada Reaksi Alkohol dengan Logam Aktif