makalah kimor khu

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH 2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana. Sedangkan Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. B. Rumusan masalah 1. Apa itu asam amino ? 2. Apa itu protein? C. Tujuan

Upload: jumriani

Post on 27-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kimor Khu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino.

Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2

pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan

cara asam amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino

tersebut asan menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein

sederhana.

Sedangkan Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti

"yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi

yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan

satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon,

hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan

penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

B. Rumusan masalah

1. Apa itu asam amino ?

2. Apa itu protein?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu asam amino.

2. Untuk mengetahui apa itu protein.

Page 2: Makalah Kimor Khu

BAB II

PEMBAHASAN

I.   ASAM AMINO

A. Pengertian Asam amino

Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk) protein

adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan

gugus karboksil.  Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang

berdekatan dengan gugus karboksil (C-α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus

amina dan gugus karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon yang

sama.  Rumus asam amino dapat ditunjukkan pada gambar:

     

Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat

empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H),

dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping

yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat

tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus

karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh

karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan

asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia

rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat

asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik

jika nonpolar

Page 3: Makalah Kimor Khu

B. Tatanama asam amino

Selain nama biasa asam amino, juga diberika nama kimia secara sistematik

(IUPAC). Masa ini ada dua sistem tatanama yang dipakai untuk asam amino.

Pertama dengan memberi nama atom karbon yang mengikat gugus karboksil dan

amino sebagai alfa. Karbon yang berikatan selanjutnya (dari rantai R) dinamakan

betha, gamma dan seterusnya.

Sistem ini perlahan didesak oleh sistem dengan pemberian nomor pada

atom atom karbon.

Tabel Nama dan struktur 20 macam asam amino penyusun protein

NO Nama biasa Nama sistematika

1 Alanin As. 2-amino propanoat

2 Valin As. 2-amino-3-metil butanoat

3 Leusin As. 2-amino-4-metil pentanoat

4 Isoleusin As. 2-amino-4-metil pentanoat

5 Prolin As.2-amino-3 fenilpropanoat

6 Fenilalanin As. 2-amino-3 fenilpropanoat

7 Triptofan As. 2-amino-3 (3-idolil)-propanoat

8 Metionin As. 2-amino-4-(metal tin) butanoat

9 Glisin As. 2 amino etanoat

10 Serin As. 2-amino-3-hidroksil propaniat

11 Treonin As. 2-amino-3-hidroksin propaniat

12 Sistein As. 2-amino-3-merkapto propanoat

13 Tirosin As. 2-amino-3-(p-hidroksil fenil) propanoat

14 Asparagin As. 2-amino-suksinat

15 Glutamin As. 2 amino glutaramat

16 Asam

aspartat

As. 2-amino-suksinat

17 Asam

glutamate

As. 2-glutarat

18 Lisin As. 2,6-diamino-heksanoat

Page 4: Makalah Kimor Khu

19 Arginin As. 2-amino-5-guanido valerat

20 Histidin As. 2-amino-3-imidazol propanoat

                           

Tabel nama-nama dan singkatan ke-20 asam amino

No Nama biasa Singkatan (symbol)

3 huruf 1 huruf

1 Alanin Ala A

2 Valin Val V

3 Leusin Leu L

4 Isoleusin Ile I

5 Prolin Pro P

6 Fenilalanin Fen F

7 Triptofan Trp W

8 Metionin Met M

9 Glisin Gli G

10 Serin Ser S

11 Treonin Tre T

12 Sistein Sis C

13 Tirosin Tiv Y

14 Asparagin Asn N

15 Glutamin Gln G

16 Asam aspartat Asp D

17 Asam glutamat Glu E

18 Lisin Lis K

19 Arginin Arg R

20 Histidin His H

Page 5: Makalah Kimor Khu

C. Klasifikasi Asam Amino

Asam amino yang terdapat dalam protein dapat dibagi menjadi 4

golongan berdasarkan relatif gugus R-nya.

1. Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup)

Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak

mempunyai selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Golongan

ini terdiri dari lima asam amino yang mengandung gugus alifatik (Alanin, leusin,

isoleusin, valin,dan prolin) dua dengan R aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan

satu mengandung atom sulfur (metionin).

2. Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan

Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak

mengutub karena gugus  R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen dengan

molekul air. Selain treoinin dan tirosin yang kekutubannya disebabkan oleh

adanya gugus hidroksil (-OH) merupakan asam amino yang termasuk golongan

ini. Selain itu yang termasuk dalam golongan ini juga adalah asparagin dan

glutamine yang kekutubannya disebabkan oleh gugus amida (-CONH2) serta

sistein oleh gugus sulfidril (-SH).

Asparagin dan glutamine, masing masing merupakan bentuk senyawa

amida dari asam aspartat dan asam glutamat dan mudah terhidrolisis oleh asam

atau basa. Sistein yang mengandung gugus tiol dan tirosin yang mengandung

gugus hidroksil fenol bersifat paling mengutub dalam golongan asam amino ini.

3. Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam)

Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan terdiri

dari asam aspartat dan asam glutamat yang masing-masing mempunyai dua gugus

karboksil (COOH).

Page 6: Makalah Kimor Khu

4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa)

Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin,

histidin dan arginin

lisin mengandung satu lagi gugus amino pada posisis e dari rantai R alifatik

Histidin mengandunga gugus lemah imidazolium pada pH 6.0 lebih dari 50 %

molekul histidin bermuatan positif sedangkan pada pH 7.0 kurang dari 10

%bermuatan positif.

Arginin mempunyai gugus guanido pada gugus R-nya

D. Pembagian lain

Dua puluh asam amino alfa alami ini dibagi menjadi tujuh golongan

berdasarkan struktur rantai sampingnya, yaitu (Sultanry, 1985) :

1. Rantai samping alifatik.

Golongan ini terdiri dari asam amino yang memiliki rantai samping

hidrokarbon. Asam amino golongan ini ialah glisina, alanina, valina, lesina,

isolesina, dan prolina.

2. Rantai samping hidrosilik

Asam amino dalam golongan ini ialah serina dan treonina. Keduanya

mempunyai rantai samping alifatik yang mengandung fungsi hidroksi.

3. Rantai samping aromatik

Ada tiga asam amino yang mempunyai cincin aromatik pada rantai

sampingnya, yaitu fenilalanina, tirosina, dan triptofan.

4. Rantai samping asam

Asam aspartat dan glutamat mempunyai rantai samping yang berakhir dengan

asam karboksilat. Pada pH faali yang lazim, yaitu sedikit di atas pH 7, gugus

asam karboksilat ini mengion. Karena alas an ini, maka asam aspartat dan asam

glutamat sering disebut sebagai ion karboksilatnya, yaitu aspartat dan glutamat.

5. Rantai samping amida

Asparagina dan glutamine masing-masing adalah amida dari aspartat dan

glutamat. Rantai sampingnya bermuatan netral pada pH 7,0.

Page 7: Makalah Kimor Khu

6. Rantai samping basa

Dalam golongan ini dijumpai tiga asam amino yang mengandung nitrogen

yang bersifat basa lemah. Nitrogen dari lisina dan arginina adalah basa yang

cukup kuat sehingga dapat mengambil proton dari air pada pH netral. Nitrogen

pada rantai samping histidina sifat basanya lebih lemah dibanding pada lisina

dan arginina.

7. Rantai samping mengandung belerang

Metionina dan sisteina adalah dua asam amino biasa. Sisteina sering terdapat

berhubungan dengan sisteina lain dengan membentuk ikatan disulfida (-S-S-)

dan menghasilkan asam amino sistina.

           

Pembagian lain dari asam amino ialah berdasarkan kebutuhan dari

organisme tersebut dan kemampuan organisme untuk menghasilkan asam amino

tersebut yaitu asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino

esensial ialah asam amino yang penting dan tidak mampu dihasilkan oleh

organisme tersebut sedangkan asam amino nonesensial asam amino yang mampu

dihasilkan oleh tubuh karena itulah kurang penting.

Ini bermacam-macam karena tergantung organismenya contohnya pada

manusia, asam amino esensial yaitu isoleusin, leusin, triptophan, fenilalanin,

metionin, treonin, valin dan histidin dan asam amino nonesensial yaitu alanin,

arginin, asam aspartat, sistein, asam glutamat, glisin, ornitin, prolin dan

serin.Selain 20 asam amino dasar dikenal 150 lebih asam amino yang kurang

umum. Kebanyakan dari asam amino ini tidak ada hubungannya dengan

pembentukan protein dan banyak merupakan turunan sederhana dari 20 asam

amino yang biasa. Asam amino demikian mungkin merupakan bentuk antara

metabolik atau bagian dari suatu biomolekul bukan protein. Ada dua kelompok

amino yang bukan merupakan pembentuk protein (Hart, dkk, 1983) :

1. Yang jarang didapatkan sebagai satuan pembentuk protein.

2. Yang sama sekali tidak merupakan satuan pembentuk protein.

Page 8: Makalah Kimor Khu

Termasuk dalam golongan pertama ialah 4-hidroksil prolin (derivat

prolin yang banya terdapat  pada kolagen), 5-hidroksilesin (derivat lisin yang

banyak terdapat dalam kolagen) dan desmosin (terdapat dalam protein elastin)

yang mempunyai struktur luar biasa yaitu terdiri dari 4 molekul lisin dengan

gugus R bergabung membentuk lingkaran piridin yang tersubtitusi.

Golongan kedua terdiri dari 150 asam amino yang diketahui terdapat

dalam bentuk bebas atau terikat di dalam beberapa sel dan jaringan tetapi tidak

merupakan satuan pembentuk protein. Sebagian besar golongan merupakan

derivat asam amino seperti asam –b- dan g-amino. Beberapa asam amino bukan

protein ini memiliki fungsi penting sebagai sumber atau senyawa antara dalam

metabolisme. b-alanin, umpamanya merupakan sumber vitamin asam pantotenat,

sitrulin dan ornitin merupakan senyawa antara dalam sintesis arginin.

Beberapa asam amino lain bersifat racun terdapat dalam tumbuhan

bersifat racun terhadap kehidupan lain misalnya kanavanin, asam jengkolat, dan

b-sianoalanin.

5. Stereo Kimia asam Amino

Semua asam amino yang didapat dari hasil hidrolisis protein, kecuali

glisin mempunyai sifat aktif optik yaitu dapat memutar bidang polarisasi cahaya

bila diperiksa dengan polarimeter.  Sifat aktif optik disebabkan oleh atom karbon

yang asimetris yaitu atom yang terikat pada empat gugus yang berlainan. Jumlah

stereo isomer yang mungkin terjadi sama dengan 2n. n adalah jumlah atom karbon

asimetris. Semua asam amino yang umum terdapat dalam protein kecuali glisin

mempunyai satu atom karbon asimetris, sedangkan tronina dan isoleusin masing-

masing mempunyai dua atom karbon asimetris.

Konfugurasi absolut struktur asam amino yang optik aktif diturunkan dari

struktur stereo isomer molekul monosakarida yang paling kecil yang mempunyai

atom karbon, yaitu gliseraldehida yang mempunyai satu atom karbon asimetris.

Berdasarkan konvensi kedua bentuk stereo isomer tersebut dinyatakan dengan L

dan D (tidak ada hubungannya dengan destrorotatory dan levorotatory).

Page 9: Makalah Kimor Khu

6. Sintesis asam amino

Beberapa sintesis asam amino yang umum dikenal antara lain:

a. Aminasi asam a-halo (subtitusi)

Asam a-halogen yang diperoleh dari halogenasi asam-asam karboksilat

(Hell-Volhard-Zelinsky) misalnya brominasi asam propanoat. Selanjutnya a-

propionat selanjutnya ditambahkan kedalam ammonia pekat dan larutan yang

diperoleh disimpan pada temperatur kamar selama 4 hari. Setelah itu di uapkan

sampai kering dan diesktraksi dengan etanol absolut panas untuk mengeluarkan

bromide. Asam amino yang diperoleh berupa Kristal putih.

b. Sintesis Strecker

Cara ini adalah hidrolisis a-amino nitril yang diperoleh dengan

mereaksikan aldehid dengan ammonia dan asam sianida. Reaksi berlangsung

c. Amin

Reduksi suatu asam a-keto dengan H2, NH3 dan katalisator Pd akan

menghasilkan suatu asam amino resemit (campuran R dan S asam amino)

7. Reaksi kimia asam amino

a. Reaksi ninhidrin

Merupakan reaksi warna yang biasa digunakan untuk identifikasi asam

amino. Nindhidrin merupakan oksidator yang sangat kuat yang dapat

menyebabkan terjadinya dekarboksilasi oksidatif asam a-amino untuk

menghasilkan CO2.NH2 dan suatu aldehid dengan suatu atom karbon kurang

daripada asam amino induknya. Ninhidrin yang terduksi kemudian bereaksi

dengan amino lepas membentuk kompleks biru-ungu yang maksimal menyerap

cahaya dengan panjang gelombang 570 nm.

b. Reaksi sanger

Reaksi sanger merupakan reaksi antara a-amino dengan 1-fluoro-2,4—

dinitrobenzen (FDNB). Dalam suasana basa lemah FDNB bereaksi dengan asam

a-amino membentuk turunan 2,4-dinitfenil yang disebut DNP-asam amino. Reaksi

ini digunakan untuk penentuan asam amino N-ujung suatu rantai peptide.

Page 10: Makalah Kimor Khu

c. Reaksi edman

Reaksi ini merupakan reaksi antara a-amino dengan fenil isotiosianat

yang menghasilkan turunan fenil tiokarbonil.

d. Peptida

Bila gugus amino dan gugus hidroksil asam amino bergabung

membentuk ikatan peptide, unsur asam aminonya dinamakan residu asam amino.

Suatu peptide terdiri dari 2 residu asam amino atau lebih yang digabungkan oleh

ikatan peptide atau dikatakan pula bahwa jika protein-protein hanya terhidrolisa

sebagian, maka polimer-polimer yang lebih kecil yang terbentuk dari asam-asam

amino disebut peptida.

Peptida sederhana mengandung dua, tiga, empat, atau lebih residu asam

amino, masing-masing disebut dipeptda, tripeptida, tetrapeptida dan seterusnya.

Bila peptida mengandung banyak ikatan  (dikatakan lebih dari 10 ) residu asam

amino, peptida dinamakan polipeptida, banyak hormone atau semua protein

sederhana ialah polipeptida.

Banyak asam amino yang berikatan melalui ikatan peptida membentuk

rantai polipeptida bercabang Satu unit asam amino dalam rantai polipeptida

disebut residu. Rantai polipeptida mempunyai arah sebab unit penyusun

mempunyai ujung yang berbeda yaitu gugus amino-α dan gugus karboksil-α.

Ujung amino diletakkan pada awal rantai polipeptida, berarti urutan asam amino

dalam rantai polipeptida ditulis dengan diawali oleh residu amino-terminal.

Rantai Polipeptida

Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial

bagi mahluk hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan.

Protein merupakan bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang,

otot, darah, hormon, enzim dan organ-organ dalam semuanya tersusun dari

protein.

Asam amino esensial adalah asam amino diperlukan oleh makhluk hidup

sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia

disebut esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut

Page 11: Makalah Kimor Khu

memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan

asam amino yang bersangkutan.

Asam Amino non-essensial yang diproduksi tubuh antara lain:

1. Tirosin : Pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam

amino ini tidak bersifat esencial, tapi pembentukanya

menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim

phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh

institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika

Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagia obat

stimulan dan penenang yang eektif untuk meningkatkan

kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek

samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju,

alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.

2. Sistein : Sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom

sistein hampir sama dengan metionin. Sistein juga di

temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang putih,

bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.

3. Serin : Pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun

1865.

4. Prolin : Fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen

protein.

5. Glisin : Secara umu, protein itu sendiri tidak banyak

mengandung glisin (kecuali pada kolagen yang

mengandung glisin dari dua per tiga kandungannya).

Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang

mencukupi.

6. Asam glutamat : Karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa

type saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di

manfaatkan dalam industri penyedap rasa. Dalam

Page 12: Makalah Kimor Khu

keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di

sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.

7. Asam aspartat :Sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui

sebagia pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf

otot. Aspartat juga dimungkinkan berperan dalam daya

tahan terhadap kepenatan.

8. Ariginin :Sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan

mamalia lain, tetapi ariginin dapat di katakan sebagai

asam amino setengah esensial karena produksinya sangat

bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi

kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting.

Pangan sumber utama ariginin ditemukan pada produk-

produk peternakan seperti daging, susu, telur, dan

berbagai olahannya. Sedangkan dari produk tumbuhan,

ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji kacang

tanah.

9. Alanin :Ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti

daging, ikan, susu, telur, dan kacang-kacangan.

10 . Histidin :Bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang

esensial bagi anak-anak.

11 . Glutamin :Merupakan asam amino yang dikenal pula dengan

sebutan asam glumatik. Asam amino ini berfungsi

sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan

amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses

biokimia. Secara alami, glutamin di temukan dalam

gandum dan kedelai.

12 . Asparagin :Di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga

kesetimbangan dan di perlukan pula dalam transformasi

asam amino. Asparagin di temukan pula pada daging

(segala macam sumber), telur dan susu (serta produk

turunanya).

Page 13: Makalah Kimor Khu

Asam Amino esensial yang tidak di produksi oleh tubuh, antara lain sebagai

berikut:

1. Triptofan : merupakan asam amino esensial, ini merupakan beberapa

sumber di dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat

pada telur, daging, susu skim,pisang, susu, dan keju.

2. Treonin : Terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging,

ikan ,dan bici wijen.

3. Metionin : Bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan

pangan. Sumber utama metionin hádala buah-buahan,

daging (ayam, sapi, ikan,susu (susu murni, beberapa jenis

keju), saturan (bayam, bawang putih, jagung), serta

kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang

merah, tahu tempe).

4. Lisin : Terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan

ikan. Rata-rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.

5. Leusin : Banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti

daging, susu, beras merah dan kacang kedelai. Pada

produk-produk susu kedelai juga banyak di temui

kandungan leusin.

6. Fenilalanin : Merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku

bagi pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal

sebagai peningkat kewaspadaan penting bagi tranmisi

impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada daging ayam,

sapai, ikan, telur, dan kedelai,

7. Valin : Terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging,

telar, susu dan keju. Selain itu, asam amino esensial ini

terdapat pada bici-bijian yang mengandung minyak seperti

kacang tanah, wijen, dan gentil).

Page 14: Makalah Kimor Khu

II. PROTEIN

A. Pengertian protein

Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing

dihubungkan dengan ikatan peptida. Meskipun demikian, pada awal

pembentukannya protein hanya tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai

asam amino dasar atau asam amino baku atau asam amino penyusun protein

(proteinogenik). Asam-asam amino inilah yang disandi oleh DNA/RNA sebagai

kode genetik.

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling

utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang

merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu

sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,

oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting

dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein

lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang

membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan

(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen

penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu

sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang

tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain

polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk

hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak

diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun

1838.

Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik

yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan

bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah",

hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme

pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.

Page 15: Makalah Kimor Khu

B. Sintesa Protein

Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein

akan diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari

asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia

memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat

disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat

disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam

amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah

membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak

esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian

mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum

endoplasma, disebut sebagai translasi.

C. Fungsi protein:

1. Protein struktural (pembangun tubuh): protein selaput atau dinding sel;

jaringan pelindung seperti kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, tanduk, paruh dan

sebagainya, serta jaringan pengikat seperti tulang, urat daging, sendi, dan

sebagainya

2. Protein membran : terdapat dalam membran sel

3. Protein kontraktil : terdapat dalam serat otot

4. Protein transport : mengikat dan mengangkut molekul-molekul lain,

misalnya hemoglobin yang mengangkut O2

5. Protein pelindung: seluruh antibodi dan zat-zat pembeku darah seperti

fibrinogen

6. Protein cadangan : membebaskan  asam-asam amino apabila diperlukan,

misalnya kasein (protein susu) dan ovalbumin (putih telur)

7. Hormon : mengatur pertumbuhan dan metabolisme

8. Enzim-enzim : mengkatalis reaksi-reaksi biokimia

Page 16: Makalah Kimor Khu

D. Ikatan Peptida

1. Ikatan peptida adalah : ikatan amida yang menautkan dua asam amino

2. Senyawa yang terbentuk di sebut senyawa peptide

3. Ikatan peptida ditulis dengan asam amino yang mempunyai gugus +NH3

bebas di sebelah kiri dan asam amino dengan gugus CO- bebas di sebelah

kanan.

E. Ikatan disulfide

Ikatan disulfide adalah ikatan tunggal S-S, yang pada protein menautkan

dua unit asam amino sistein.

F. Struktur Protein

1) Struktur Primer

Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis, dan urutan asam amino

dalam molekul protein

Ikatan antar asam amino adalah ikatan peptida

2) Struktur Sekunder

Heliksα dan lembaran terlipat adalah dua struktur sekunder yang biasa

terdapat dalam protein atau segmen protein Segmen suatu heliks α,

menunjukkan 3 putaran heliks, dengan 3,6 unit asam amino per putaran.

Ikatan hydrogen ditunjukkan dengan garis terputus-putus Segmen dari

struktur lembaran terlipat β-keratin. Rantai yang bersebelahan

mempunyai arah yang berlawanan dan dipegangi oleh ikatan hydrogen

(ditunjukkan dengan warna). Gugus R mencuat ke atas atau ke bawah

bidang rata-rata dari lembaran

3) Struktur Tersier

Struktur tersier menunjukkan kecenderungan polipeptida membentuk

lipatan atau gulungan, dan dengan demikian membentuk struktur yang

lebih kompleks

Dimantapkan oleh beberapa ikatan antara gugus R pada molekul asam

amino yang membentuk protein

Page 17: Makalah Kimor Khu

Beberapa jeni ikatan tersebut meliputi: ikatan elektrostatik, ikatan

hydrogen, interaksi hidrofobik antara rantai sampai nonpolar, interaksi

dipole-dipol, dan ikatan diulfida yaitu suatu ikatan kovalen

Meliputi protein serat dan globular

Struktur tersier dari mioglobin

4) Struktur kuaterner

Struktur kuaterner menunjukkan derajat persekutuan unit-unit protein

Sebagian besar terdiri dari beberapa rantai polipeptida yang terpiah

Struktur Kuaterner Protein globular yang kompleks

G.    Kekurangan Protein

Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada

dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh.

Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat

tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung

dan atlet-atlet.

Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:

1. Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)

2. Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan

protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari

yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam

pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat

dikenali adalah:

hipotonus

gangguan pertumbuhan

3. Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat

kematian.

Page 18: Makalah Kimor Khu

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam

amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada

atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara

asam amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut

asan menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.

 

Berdasarkan sifat polar gugus R, maka asam amino terdiri dari 4 golongan yakni :

1. Asam amino dengan  gugus R yang tidak mengutub

2. Asam amino dengan gugus R  mengutub tidak bermuatan

3. Asam amino dengan gugus R bermuatan negatif/asam amino asam

4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif/asam amino basa

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang

merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu

sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,

oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.

Page 19: Makalah Kimor Khu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2000, Dasar-Dasar Biokimia, UI-PRESS, Jakarta.

Poppy Kumala, 1998, Kamus Kedokteran Dorland, ECG, Jakarta.

Robert K. Murray, et all., 2002, Biokimia Harper, ECG, Jakarta.

Tri Rini Nuringtyas, ASAM AMINO DAN PROTEIN, www.google.com, diakses 6

Nopember 2011.