kimor ekstraksi

Upload: fahmitri

Post on 07-Apr-2018

269 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    1/21

    Dari: http://medicafarma.blogspot.com/2008/11/ekstraksi.html

    1. Pengertiaan

    Ekstraksi adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman obat. Adapun

    tujuan dari ekstraksi yaitu untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam

    simplisia.

    2. Tujuan Ekstraksi

    Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang

    terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa

    komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada

    lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut.

    Secara umum, terdapat empat situasi dalam menentukan tujuan ekstraksi:

    1. Senyawa kimia telah diketahui identitasnya untuk diekstraksi dariorganisme. Dalam kasus ini, prosedur yang telah dipublikasikan dapatdiikuti dan dibuat modifikasi yang sesuai untuk mengembangkan proses

    atau menyesuaikan dengan kebutuhan pemakai.

    2. Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu,misalnya alkaloid, flavanoid atau saponin, meskipun struktur kimia

    sebetulnya dari senyawa ini bahkan keberadaannya belum diketahui.

    Dalam situasi seperti ini, metode umum yang dapat digunakan untuk

    senyawa kimia yang diminati dapat diperoleh dari pustaka. Hal ini diikuti

    dengan uji kimia atau kromatografik yang sesuai untuk kelompok

    senyawa kimia tertentu3. Organisme (tanaman atau hewan) digunakan dalam pengobatan

    tradisional, dan biasanya dibuat dengan cara, misalnya Tradisional

    Chinese medicine (TCM) seringkali membutuhkan herba yang dididihkan

    dalam air dan dekok dalam air untuk diberikan sebagai obat. Proses ini

    harus ditiru sedekat mungkin jika ekstrak akan melalui kajian ilmiah

    biologi atau kimia lebih lanjut, khususnya jika tujuannya untuk

    memvalidasi penggunaan obat tradisional.

    4. Sifat senyawa yang akan diisolasi belum ditentukan sebelumnya dengancara apapun. Situasi ini (utamanya dalam program skrining) dapat timbuljika tujuannya adalah untuk menguji organisme, baik yang dipilih secara

    http://medicafarma.blogspot.com/2008/11/ekstraksi.htmlhttp://medicafarma.blogspot.com/2008/11/ekstraksi.html
  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    2/21

    acak atau didasarkan pada penggunaan tradisional untuk mengetahuiadanya senyawa dengan aktivitas biologi khusus.

    Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut

    organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang

    mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel,

    maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang

    terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam

    dan di luar sel.

    3. Prinsip ekstraksi

    Prinsip Maserasi

    Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk

    simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada

    temperatur kamar terlindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke

    dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya

    perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel.

    Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh

    cairan penyari dengan konsentrasi rendah ( proses difusi ). Peristiwa

    tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan

    di luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan

    pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan yang

    diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.

    Prinsip Perkolasi

    Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia

    dimaserasi selama 3 jam, kemudian simplisia dipindahkan ke dalam

    bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, cairan penyari

    dialirkan dari atas ke bawah melalui simplisia tersebut, cairan penyari

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    3/21

    akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia yang dilalui sampai

    keadan jenuh. Gerakan ke bawah disebabkan oleh karena gravitasi,

    kohesi, dan berat cairan di atas dikurangi gaya kapiler yang menahan

    gerakan ke bawah. Perkolat yang diperoleh dikumpulkan, lalu

    dipekatkan.

    Prinsip Soxhletasi

    Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk

    simplisia ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring

    sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat

    sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi

    molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari

    zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai

    permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat

    melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai

    bila cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau

    sirkulasi telah mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan

    dan dipekatkan.

    Prinsip Refluks

    Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel

    dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan

    penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada

    kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang akan turun

    kembali menuju labu alas bulat, akan menyari kembali sampel yang

    berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung secara

    berkesinambungan sampai penyarian sempurna, penggantian pelarut

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    4/21

    dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh

    dikumpulkan dan dipekatkan.

    Prinsip Destilasi Uap Air

    Penyarian minyak menguap dengan cara simplisia dan air ditempatkan

    dalam labu berbeda. Air dipanaskan dan akan menguap, uap air akan

    masuk ke dalam labu sampel sambil mengekstraksi minyak menguap

    yang terdapat dalam simplisia, uap air dan minyak menguap yang telah

    terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi, lalu akan

    melewati pipa alonga, campuran air dan minyak menguap akan masuk ke

    dalam corong pisah, dan akan memisah antara air dan minyak atsiri.

    Prinsip Rotavapor

    Proses pemisahan ekstrak dari cairan penyarinya dengan pemanasan

    yang dipercepat oleh putaran dari labu alas bulat, cairan penyari dapat

    menguap 5-10 C di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena

    adanya penurunan tekanan. Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan

    penyari akan menguap naik ke kondensor dan mengalami kondensasi

    menjadi molekul-molekul cairan pelarut murni yang ditampung dalam

    labu alas bulat penampung.

    Prinsip Ekstraksi Cair-Cair

    Ekstraksi cair-cair (corong pisah) merupakan pemisahan komponen

    kimia di antara 2 fase pelarut yang tidak saling bercampur di mana

    sebagian komponen larut pada fase pertama dan sebagian larut pada fase

    kedua, lalu kedua fase yang mengandung zat terdispersi dikocok, lalu

    didiamkan sampai terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan

    fase cair, dan komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fase tersebut

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    5/21

    sesuai dengan tingkat kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi

    yang tetap.

    Prinsip Kromatografi Lapis Tipis

    Pemisahan komponen kimia berdasarkan prinsip adsorbsi dan partisi,

    yang ditentukan oleh fase diam (adsorben) dan fase gerak (eluen),

    komponen kimia bergerak naik mengikuti fase gerak karena daya serap

    adsorben terhadap komponen-komponen kimia tidak sama sehingga

    komponen kimia dapat bergerak dengan kecepatan yang berbeda

    berdasarkan tingkat kepolarannya, hal inilah yang menyebabkan

    terjadinya pemisahan.

    Prinsip Penampakan Noda

    a. Pada UV 254 nm

    Pada UV 254 nm, lempeng akan berflouresensi sedangkan sampelakan tampak berwarna gelap.Penampakan noda pada lampu UV 254

    nm adalah karena adanya daya interaksi antara sinar UV dengan

    indikator fluoresensi yang terdapat pada lempeng. Fluoresensi cahaya

    yang tampak merupakan emisi cahaya yang dipancarkan oleh

    komponen tersebut ketika elektron yang tereksitasi dari tingkat energi

    dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi kemudian kembali ke

    keadaan semula sambil melepaskan energi.

    b. Pada UV 366 nm

    Pada UV 366 nm noda akan berflouresensi dan lempeng akan

    berwarna gelap. Penampakan noda pada lampu UV 366 nm adalah

    karena adanya daya interaksi antara sinar UV dengan gugus kromofor

    yang terikat oleh auksokrom yang ada pada noda tersebut. Fluoresensi

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    6/21

    cahaya yang tampak merupakan emisi cahaya yang dipancarkan oleh

    komponen tersebut ketika elektron yang tereksitasi dari tingkat energi

    dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi kemudian kembali ke

    keadaan semula sambil melepaskan energi. Sehingga noda yang

    tampak pada lampu UV 366 terlihat terang karena silika gel yang

    digunakan tidak berfluororesensi pada sinar UV 366 nm.

    c. Pereaksi Semprot H2SO4 10%

    Prinsip penampakan noda pereaksi semprot H2SO4 10% adalah

    berdasarkan kemampuan asam sulfat yang bersifat reduktor dalam

    merusak gugus kromofor dari zat aktif simplisia sehingga panjang

    gelombangnya akan bergeser ke arah yang lebih panjang (UV menjadi

    VIS) sehingga noda menjadi tampak oleh mata.

    4. Jenis Ekstraksi

    1. Ekstraksi secara dingin Metode maserasi

    Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan

    dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama

    beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.

    Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang

    mengandung komonen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari,

    tidak mengandung benzoin, tiraks dan lilin.

    Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya sederhana.

    Sedang kerugiannya antara lain waktu yang diperlukan untuk

    mengekstraksi sampel cukup lama, cairan penyari yang digunakan

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    7/21

    lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang

    mempunyai tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin.

    Metode maserasi dapat dilakukan dengan modifikasi sebagaiberikut :

    Modifikasi maserasi melingkar

    Modifikasi maserasi digesti

    Modifikasi Maserasi Melingkar Bertingkat

    Modifikasi remaserasi

    Modifikasi dengan mesin pengaduk

    Metode Soxhletasi

    Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secara

    berkesinambungan, cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap

    cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-molekul air oleh

    pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klongsong dan

    selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati

    pipa sifon

    Keuntungan metode ini adalah :

    o Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dantidak tahan terhadap pemanasan secara langsung.

    o Digunakan pelarut yang lebih sedikito Pemanasannya dapat diaturKerugian dari metode ini :

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    8/21

    o Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadahdi sebelah bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapatmenyebabkan reaksi peruraian oleh panas.

    oJumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampauikelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap

    dalam wadah dan membutuhkan volume pelarut yang lebih banyak

    untuk melarutkannya.

    o Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untukmenggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi, seperti

    metanol atau air, karena seluruh alat yang berada di bawah

    komdensor perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan uappelarut yang efektif.

    Metode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau

    campuran azeotropik dan tidak dapat digunakan untuk ekstraksi

    dengan campuran pelarut, misalnya heksan :diklormetan = 1 : 1, atau

    pelarut yang diasamkan atau dibasakan, karena uapnya akan

    mempunyai komposisi yang berbeda dalam pelarut cair di dalam

    wadah.

    Adapun prinsip sokletasi ini adalah

    Penyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang didapat sempurna

    dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai,

    maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari. Metode

    sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat

    melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak

    melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.

    Metoda sokletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda

    maserasi dan perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri ( distilasi uap

    ), tidak dapat digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan

    digunakan atau yang akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    9/21

    yang diinginkan untuk maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik

    yang didapatkan untuk pemisahan ini adalah sokletasi

    Sokletasi digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan carapemanasan, sehingga uap yang timbul setelah dingin secara kontunyu akan

    membasahi sampel, secara teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam

    labu dengan membawa senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut. Pelarut

    yang telah membawa senyawa kimia pada labu distilasi yang diuapkan dengan

    rotary evaporator sehingga pelarut tersebut dapat diangkat lagi bila suatu

    campuran organik berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu zat padat, maka

    dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut yang diinginkan.

    Syarat syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi :

    1. Pelarut yang mudah menguap

    Ex : heksan, eter, petroleum eter, metil klorida dan alkohol

    2.Titik didih pelarut rendah.

    3. Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan.

    4. Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.

    5. Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan.6. Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau nonpolar.

    7. Ekstraksi sinambung dengan menggunakan alat soklet merupakan suatu

    prosedur ekstraksi kontituen kimia tumbuhan dari jaringan tumbuhan yang telah

    dikeringkan.

    Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan secara berurutan pelarut

    pelarut organik dengan kepolaran yang semakin menigkat. Dimulai dengan

    pelarut heksana, eter, petroleum eter, atau kloroform untuk memisahkan

    senyawasenyawa trepenoid dan lipidlipid, kemudian dilanjutkan dengan

    alkohol dan etil asetat untuk memisahkan senyawasenyawa yang lebih polar.

    Walaupun demikian, cara ini seringkali tidak menghasilkan pemisahan yang

    sempurna dari senyawasenyawa yang diekstraksi.

    Cara menghentikan sokletasi adalah dengan menghentikan pemanasan

    yang sedang berlangsung. Sebagai catatan, sampel yang digunakan dalam

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    10/21

    sokletasi harus dihindarkan dari sinar matahari langsung. Jika sampai terkena

    sinar matahari, senyawa dalam sampel akan berfotosintesis hingga terjadi

    penguraian atau dekomposisi. Hal ini akan menimbulkan senyawa baru yang

    disebut senyawa artefak, hingga dikatakan sampel tidak alami lagi. Alat

    sokletasi tidak boleh lebih rendah dari pipa kapiler, karena ada kemungkinan

    saluran pipa dasar akan tersumbat. Juga tidak boleh terlalu tinggi dari pipa

    kapiler karena sampel tidak terendam seluruhnya.

    Dibanding dengan cara terdahulu ( destilasi ), maka metoda sokletasi ini lebih

    efisien, karena:

    1. Pelarut organik dapat menarik senyawa organik dalam bahanalam secara berulang kali.

    2. Waktu yang digunakan lebih efisien.3. Pelarut lebih sedikit dibandingkan dengan metoda maserasi

    atau perkolasi.

    4. Pelarut tidak mengalami perubahan yang spesifik.Keunggulan sokletasi :

    1. Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang ulang.

    2. Jumlah pelarut yang digunakan sedikit.

    3. Proses sokletasi berlangsung cepat.4. Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.

    5. Pelarut organik dapat mengambil senyawa organik dalam bahan berulang

    kali.

    Kelemahan sokletasi :

    1. Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan bahan tumbuhan yang mudah

    rusak atau senyawa senyawa yang tidak tahan panas karena akan terjadi

    penguraian.

    2. Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan menggunakanpereaksi meyer, Na, wagner, dan reagen reagen lainnya.

    3. Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah

    menguap.

    Metode Perkolasi

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    11/21

    Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan penyari

    melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.Keuntungan metode ini

    adalah tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat (marc)

    telah terpisah dari ekstrak. Kerugiannya adalah kontak antara sampel

    padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks,

    dan pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak

    melarutkan komponen secara efisien.

    2. Ekstraksi secara panas

    Metode refluks

    Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk

    mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan

    tahan pemanasan langsung..

    Kerugiannya adalah membutuhkan volume total pelarut yang

    besar dan sejumlah manipulasi dari operator.

    Metode destilasi uap

    Destilasi uap adalah metode yang popular untuk ekstraksi

    minyak-minyak menguap (esensial) dari sampel tanaman

    Metode destilasi uap air diperuntukkan untuk menyari simplisia

    yang mengandung minyak menguap atau mengandung komponen

    kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal.

    Sumber :

    Ditjen POM, (1986), "Sediaan Galenik", Departemen KesehatanRepublik Indonesia, Jakarta.

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    12/21

    Wijaya H. M. Hembing (1992), Tanaman Berkhasiat Obat diIndonesia, Cet 1 , Jakarta .

    Sudjadi, Drs., (1986), "Metode Pemisahan", UGM Press,Yogyakarta

    Alam, Gemini dan Abdul Rahim. 2007. Penuntun PraktikumFitokimia. UIN

    Alauddin: Makassar. 24-26. Stahl, Egon. 1985. Analisis Obat Secara Kromatografi dan

    Mikroskopi. ITB: Bandung. 3-5.

    Dari : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/teknologi-

    proses/ekstraksi/

    Tanggal 10 mei jam 21.49 wib

    Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan

    pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat

    tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke

    pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair

    (misalnyabahan alami)tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan denganmetode pemisahan mekanis atau termis yang telah dibicarakan. Misalnya

    saja,karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka

    terhadap panas,beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam

    konsentrasi yang terlalu rendah.

    Dalam hal semacam. itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya proses

    yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Sebagaicontoh pembuatan ester (essence) untuk bau-bauan dalam pembuatan

    sirup atau minyak wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi atau

    biji coklat dan yang dapat dilihat sehari-hari ialah pelarutan komponen-

    komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah

    dibakar atau digiling.

    http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/teknologi-proses/ekstraksi/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/teknologi-proses/ekstraksi/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/teknologi-proses/ekstraksi/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/teknologi-proses/ekstraksi/
  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    13/21

    2.3. Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan plarut4. SelektivitasPelarat hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan

    komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi. Dalam praktek,terutama

    pada ekstraksi bahan-bahan alami, sering juga bahan lain (misalnya

    lemak, resin) ikut dibebaskan bersama-sama dengan ekstrak yangdiinginkan. Dalam hal itu larutan ekstrak tercemar yang diperoleh harus

    dibersihkan, yaitu misalnya diekstraksi lagi dengan menggunakan pelarut

    kedua.

    5. KelarutanPelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yangbesar (kebutuhan pelarut lebih sedikit).

    6. Kemampuan tidak saling bercampurPada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh (atau hanya secara terbatas)

    larut dalam bahan ekstraksi.

    7. KerapatanTerutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaan

    kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi. Hal inidimaksudkan agar kedua fasa dapat dengan mudah dipisahkan kembali

    setelah pencampuran (pemisahan dengan gaya berat). Bila beda

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    14/21

    kerapatannya kecil, seringkali pemisahan harus dilakukan dengan

    menggunakan gaya sentrifugal (misalnya dalam ekstraktor sentrifugal).

    8. ReaktivitasPada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia

    pada komponenkornponen bahan ekstarksi. Sebaliknya, dalam hal-haltertentu diperlukan adanya reaksi kimia (misalnya pembentukan garam)

    untuk mendapatkan selektivitas yang tinggi. Seringkali Ekstraksi juga

    disertai dengan reaksi kimia. Dalam hal ini bahan yang akan dipisahkan

    mutlak harus berada dalam bentuk larutan.

    9. Titik didihKarena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara

    penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didit kedua bahan itu

    tidak boleh terlalu dekat, dan keduanya tidak membentuk

    ascotrop.Ditinjau dari segi ekonomi, akan menguntungkan jika pada

    proses ekstraksi titik didih pelarut tidak terlalu tinggi (seperti juga halnya

    dengan panas penguapan yang rendah).

    Prosedur Kerja

    1.Timbang berat kosong labu soklet + batu didih beberapa nutor secara

    analitik.

    2. Pasang rangkaian unit sokletasi dalam keadaan kosong, alirkan airpendingin, untuk meyakinkan alat siap dan tidak ada kebocoran.

    3. Buat selongsong atau thimble dari kertas saring seukuran tabung

    soklet.4. Timbang contoh sejumlah yang ditentukan oleh dosen/ass, secara

    analitik.

    5. Ikat thimble dengan benang, agar contoh tidak tumpah

    Pembahasan

    Untuk mengekstrak minyak dari kacang tanah dapat dilakukan dengan

    metoda sokleasi seperti percobaan di atas. Namun sebelum proses sokletnya,

    perlu dilakukan pemecahan kacang tanah guna mempermudah pelepasan

    minyak dari kacang. (menurut respati05).

    Dari percobaan yang dilakukan rendemen yang didapat adalah 64,91%.

    Nilai ini didapat dari perbandingan berat minyak yang didapt dengan berat

    kacang yang diekstrak dalam hitungan persen.

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    15/21

    Menurut literatur, nilai rendemen minyak kacang tanah adalah sekiar 70-

    75% sedangkan yang didapat pada percobaan ini sebesar 64,91%. Perbedaan

    rendemen ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti lamanya proses

    berlangsung(banyaknya refluk terjadi) karena semakin banyak refluk yang

    terjadi semakin banyak pula minyak yang larut oleh pelarut heksan.

    X. Kesimpulan

    Rendemen yang didapat adalah 64,91% dengan lama proses selama 6 jam.

    Hasil yang didapat berupa minyak berwarna kuning.

    XI.

    Daftar Pustaka

    Ralp J. Fessenden Joan S. Fessenden, 1990, Kimia Organik 3rd Edition,Penerbit Erlangga:Jakarta

    Sudjadi, Drs., (1986), "Metode Pemisahan", UGM Press, Yogyakarta http://marnalajoshua.wordpress.com/2010/05/03/pelarut-organik/tanggal

    11 mei pukul 9.30

    http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/senyawa-organik-dan-senyawa-anorganik.htmltanggal 11 mei pukul 09.30

    www.che-mis-try.com http://www.dokterkimia.com/2010/06/pemisahan-iod-dengan-metode-ekstraksi.htmldi akses tanggal 9 mei pukul 19.30 Lukum, Astin. 2006. Bahan Ajar DDPA. Gorontalo: UNG http://eskariachandra.wordpress.com/2010/03/04/soklet/ tanggal 11

    mei jam 10.58

    Drs. Ersanghono Kusuma MS, MS. 2003. Sintesis Organik. JurusanKimia FMIPA UNNES:Semarang

    http://marnalajoshua.wordpress.com/2010/05/03/pelarut-organik/http://marnalajoshua.wordpress.com/2010/05/03/pelarut-organik/http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/senyawa-organik-dan-senyawa-anorganik.htmlhttp://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/senyawa-organik-dan-senyawa-anorganik.htmlhttp://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/senyawa-organik-dan-senyawa-anorganik.htmlhttp://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/senyawa-organik-dan-senyawa-anorganik.htmlhttp://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/senyawa-organik-dan-senyawa-anorganik.htmlhttp://www.che-mis-try.com/http://www.che-mis-try.com/http://www.dokterkimia.com/2010/06/pemisahan-iod-dengan-metode-ekstraksi.htmlhttp://www.dokterkimia.com/2010/06/pemisahan-iod-dengan-metode-ekstraksi.htmlhttp://www.dokterkimia.com/2010/06/pemisahan-iod-dengan-metode-ekstraksi.htmlhttp://www.dokterkimia.com/2010/06/pemisahan-iod-dengan-metode-ekstraksi.htmlhttp://www.dokterkimia.com/2010/06/pemisahan-iod-dengan-metode-ekstraksi.htmlhttp://eskariachandra.wordpress.com/2010/03/04/soklet/http://eskariachandra.wordpress.com/2010/03/04/soklet/http://eskariachandra.wordpress.com/2010/03/04/soklet/http://www.dokterkimia.com/2010/06/pemisahan-iod-dengan-metode-ekstraksi.htmlhttp://www.dokterkimia.com/2010/06/pemisahan-iod-dengan-metode-ekstraksi.htmlhttp://www.che-mis-try.com/http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/senyawa-organik-dan-senyawa-anorganik.htmlhttp://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/senyawa-organik-dan-senyawa-anorganik.htmlhttp://marnalajoshua.wordpress.com/2010/05/03/pelarut-organik/
  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    16/21

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    17/21

    Tabel sifat-sifat pelarut umum

    Solvent Rumus kimiaTitik

    didih

    Konstanta

    Dielektrik

    Massa

    jenis

    PelarutNon-Polar

    HeksanaCH3-CH2-CH2-CH2-

    CH2-CH369 C 2.0

    0.655

    g/ml

    Benzena C6H6 80 C 2.30.879

    g/ml

    Toluena C6H5-CH3 111 C 2.40.867

    g/ml

    Dietil eter CH3CH2-O-CH2-CH3 35 C 4.30.713

    g/ml

    Kloroform CHCl3 61 C 4.8

    1.498

    g/ml

    Etil asetatCH3-C(=O)-O-CH2-

    CH377 C 6.0

    0.894

    g/ml

    PelarutPolarAprotic

    1,4-Dioksana /-CH2-CH2-O-CH2-CH2-O-\

    101 C 2.3 1.033g/ml

    Tetrahidrofuran

    (THF)

    /-CH2-CH2-O-CH2-

    CH2-\66 C 7.5

    0.886

    g/ml

    Diklorometana(DCM) CH2Cl2 40 C 9.11.326

    g/ml

    http://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_didihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_didihhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konstanta_Dielektrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konstanta_Dielektrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenishttp://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nonpolar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nonpolar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nonpolar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Heksanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Benzenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Benzenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Toluenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Toluenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dietil_eterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kloroformhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etil_asetathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chemical_polarity&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chemical_polarity&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aprotic&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aprotic&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aprotic&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1,4-Dioksana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tetrahidrofuranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tetrahidrofuranhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diklorometana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diklorometana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diklorometana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tetrahidrofuranhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1,4-Dioksana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aprotic&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chemical_polarity&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Etil_asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kloroformhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dietil_eterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Toluenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Benzenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Heksanahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nonpolar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenishttp://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konstanta_Dielektrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konstanta_Dielektrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_didihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_didihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimia
  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    18/21

    Asetona CH3-C(=O)-CH3 56 C 210.786

    g/ml

    Asetonitril(MeCN) CH3-CN 82 C 37 0.786g/ml

    Dimetilformamida

    (DMF)H-C(=O)N(CH3)2 153 C 38

    0.944

    g/ml

    Dimetil sulfoksida

    (DMSO)CH3-S(=O)-CH3 189 C 47

    1.092

    g/ml

    Pelarut PolarProtic

    Asam asetat CH3-C(=O)OH 118 C 6.21.049

    g/ml

    n-ButanolCH3-CH2-CH2-CH2-

    OH118 C 18

    0.810

    g/ml

    Isopropanol(IPA) CH3-CH(-OH)-CH3 82 C 180.785

    g/ml

    n-Propanol CH3-CH2-CH2-OH 97 C 20 0.803g/ml

    Etanol CH3-CH2-OH 79 C 300.789

    g/ml

    Metanol CH3-OH 65 C 330.791

    g/ml

    http://id.wikipedia.org/wiki/Asetonahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asetonitril&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asetonitril&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dimetilformamida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dimetilformamida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dimetil_sulfoksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dimetil_sulfoksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protic&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protic&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protic&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Butanol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Butanol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isopropanol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isopropanol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1-Propanol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1-Propanol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1-Propanol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isopropanol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Butanol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Protic&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dimetil_sulfoksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dimetilformamida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asetonitril&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asetona
  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    19/21

    Asam format H-C(=O)OH 100 C 581.21

    g/ml

    Air H-O-H 100 C 80 1.000g/ml

    PRINSIP SOXHLET

    Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yangumumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstandengan adanya pendingin balik.

    Soklet terdiri dari:

    http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_formathttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_format
  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    20/21

    1. pengaduk / granul anti-bumping2. still pot (wadah penyuling)3. Bypass sidearm4. thimble selulosa5. extraction liquid6. Syphon arm inlet7. Syphon arm outlet8. Expansion adapter9. Condenser (pendingin)10.Cooling water in11.Cooling water out

    Bahan yang akan diekstraksi ialah jagung, dedak, tepung ikan, pelet. Penentuan

    kadar lemak dengan pelarut organik, selain lemak juga terikut Fosfolipida,

    Sterol, Asam lemak bebas, Karotenoid, dan Pigmen yang lain . Karena itu hasilekstraksinya disebut Lemak kasar .

    MEKANISME KERJA

    Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5-10 gram dan kemudian dibungkus

    atau ditempatkan dalam Thimble (selongsong tempat sampel) , di atas sampleditutup dengan kapas.

    Pelarut yang digunakan adalah Petroleum Spiritus dengan titik didih 6080C.Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk

    meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan

    Petroleum Spirit 6080C sebanyak 175 ml. Digunakan petroleum spirituskarena kelarutan lemak pada pelarut organik.

    Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet . Soxhlet

    disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta

    kondensor . Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingindijalankan dan alat ekstraksi lemak

    mulai dipanaskan .

    Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soklet menuju ke pipa

    pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser

    mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes

    ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul

    dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat

    sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai

    refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam.

  • 8/3/2019 kimor ekstraksi

    21/21

    Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui prosespenyulingan dan dikeringkan.