pembahasan kimor 2.docx

54
Toluena adalah suatu senyawa tidak berwarna, cairan berbau aromatic yang khas dimana tidak setajam benzena. Asal kata toluena diambil dari sebuah resin alami, kata tolu, merupakan sebuah nama dari sebuah kota kecil di Colombia, Amerika Selatan. Toluena ditemukan antara produk degradasi dengan cara pemanasan resin tersebut. Toluena dikenal juga sebagai metilbenzena ataupun fenilmetana yaitu cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air dengan aroma seperti pengencer cat dan berbau harum seperti benzene. Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagai bahan pelarut bagi industri lainnya. Seperti pelarut-pelarut lainnya, toluena juga digunakan sebagai obat inhalan oleh karena sifatnya yang memabukkan. Toluena juga mudah sekali terbakar. (Wikipedia, 2011) Sebelum perang dunia pertama, sumber utama dari toluena adalah pemanasan batu arang. Pada waktu itu, trinitrotoluena (TNT) menghasilkan daya ledak yang tinggi dan produksi toluena dalam jumlah besar diperlukan untuk pembuatan TNT tersebut. Toluena secara umum diproduksi bersama dengan benzene, xylene, dan senyawa aromatik C9 dengan pembentukan katalitik dari nafta. Hasil pembentukan kasar ini diekstraksi, kebanyakan terjadi dengan sulfolane atau tetraetilena glikol dan zat terlarut, ke dalam sumur campuran dari benzene, toluena, xylena dan senyawa C9-aromatik dimana dipisahkan dengan cara fraksinasi. Toluena sangat lipofilik yang dapat mempengaruhi system pusat saraf jika kita terpapar, oleh karena itu Badan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja (OSHA) menetapan batas maksimum konsentrasi toluene di udara yaitu 200 ppm.. II. TEORI DASAR 2.1 Tatanama Golongan: Hidrokarbon Aromatik Sinonim/nama dagang: Toluol, Tolu-Sol, Methylbenzene, Metha- cide, Phenylmetana, Methylbenzol. Nomor Identifikasi: Nomor CAS : 108-88-3 Nomor EU : 203-625-9 Nomor RTECS : XS5250000 Nomor UN : 1294 2.2 Sifat Fisika Rumus Molekul : C 7 H 8 Rumus Bangun :

Upload: marhamah-amah

Post on 08-Nov-2015

151 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Toluena adalah suatu senyawa tidak berwarna, cairan berbau aromatic yang khas dimana tidak setajam benzena. Asal kata toluena diambil dari sebuah resin alami, kata tolu, merupakan sebuah nama dari sebuah kota kecil di Colombia, Amerika Selatan. Toluena ditemukan antara produk degradasi dengan cara pemanasan resin tersebut. Toluena dikenal juga sebagai metilbenzena ataupun fenilmetana yaitu cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air dengan aroma seperti pengencer cat dan berbau harum seperti benzene.Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagai bahan pelarut bagi industri lainnya. Seperti pelarut-pelarut lainnya, toluena juga digunakan sebagai obat inhalan oleh karena sifatnya yang memabukkan. Toluena juga mudah sekali terbakar. (Wikipedia, 2011)Sebelum perang dunia pertama, sumber utama dari toluena adalah pemanasan batu arang. Pada waktu itu, trinitrotoluena (TNT) menghasilkan daya ledak yang tinggi dan produksi toluena dalam jumlah besar diperlukan untuk pembuatan TNT tersebut.Toluena secara umum diproduksi bersama dengan benzene, xylene, dan senyawa aromatik C9 dengan pembentukan katalitik dari nafta. Hasil pembentukan kasar ini diekstraksi, kebanyakan terjadi dengan sulfolane atau tetraetilena glikol dan zat terlarut, ke dalam sumur campuran dari benzene, toluena, xylena dan senyawa C9-aromatik dimana dipisahkan dengan cara fraksinasi. Toluena sangat lipofilik yang dapat mempengaruhi system pusat saraf jika kita terpapar, oleh karena itu Badan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja (OSHA) menetapan batas maksimum konsentrasi toluene di udara yaitu 200 ppm..II.TEORI DASAR2.1TatanamaGolongan: Hidrokarbon AromatikSinonim/nama dagang: Toluol, Tolu-Sol, Methylbenzene, Metha- cide, Phenylmetana, Methylbenzol.Nomor Identifikasi:Nomor CAS: 108-88-3Nomor EU: 203-625-9Nomor RTECS: XS5250000Nomor UN: 1294

2.2Sifat FisikaRumus Molekul : C7H8Rumus Bangun :Warna: tidak bewarnaBau: ciriAmbang Bau : 0,2 68,6 ppmpH : tidak berlakuTitik lebur: - 95oCTitik didih: 110,6oC (1,013hPa)Titik nyala : 4oCBatas ledakan : 1,2% - 8%Tekanan uap: 29 hPa (20oC)Density uap: 3,18Density relatif : 0,87 gr/cm3 (20oC)Kelarutan dalam air : 0,52 gr/ l(20oC)Viscositas: 0,6 mPa.s (20oC)Suhu nyala: 535oCKonduktifitas : (metanol, etanol, klorofm, asam asetat) > (n-heksan, parafin, minyak goreng) > butanol.DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2012.Penuntun Praktikum Farmasi Fisik I. Universitas Haluoleo. Kendari.DirjenPOM.1972.Farmakope Indonesia.. Edisi Ke-I.Jakarta : Departemen Kesehatan RI.Iqmal. 2012. Kaidah Kelarutan Bahan.http://iqmal.staff.ugm.ac.id/?p=2425. Diakses 25 November 2012.Kurniawan. Y., Muhammad. N. 2005. Studi Pemodelan Dinamika Proton Dalam Ikatan Hidrogen H2O Padatan Satu Dimensi.Jurnal Fisika.Vol.8, No.3.Lestari. A.P. 2009. Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Melalui Subtitusi Pupuk Anorganik dengan Pupuk Organik.Jurnal Agronomi.Vol.13, No.1.Martin,Alfred.1993.Farmasi Fisik Dasar-Dasar Kimia Fisik Dalam Ilmu Farmasetik. Edisi Ketiga 1. UI Press. Jakarta.Munawaroh. S.,Prima.AH. 2010. Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrixD.C.) Dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana.Jurnal Kompetensi Teknik.Vol. 2. No.1.Hal : 73-78.Siregar. 2012. Senyawa Organik dan Anorganik.http://chemicalregar.blogspot.com/2012/04/senyawa-organik-dan-anorganik.html. Diakses 17 November 2012.Wiratmaja. I.G., I Gusti. BWK., I Nyoman. SW. 2011, Pembuatan Etanol Generasi Kedua Dengan Memanfaatkan Limbah Rumput Laut Eucheuma Cottonii Sebagai Bahan Baku,Jurnal Ilmiah Teknik Mesin,Vol. 5 No.1.Sudhir, CV., NY. Sharma., p. Mohanan. 2007. Potentil of Waste Cooking Oils as Biodiesel Feed Stock.Journal for Engineering Research.12 (3).Hal:69-75.

Pertanyaan :1. Simpulkan perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik !2. Tuliskan persamaan reaksi untuk percobaan 1a1; 1a2; 1a3dan 1b !3. Tuliskan persamaan reaksi untuk percobaan 2a !4. Simpulkan hasil pengamatan percobaan 2b!5. Simpulkan hasil ppengamatan percobaan 2c !Jawab :1. Perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik : Senyawa organik memiliki atom karbon pada senyawanya, sedangkan senyawa anorganik tidak memiliki atom karbon pada senyawanya Ikatan yang menyusun molekul senyawa organik yaitu ikatan kovalen, sedangkan ikatan yang menyusun molekul senyawa anorganik yaitu ikatan ionik dan kovalen polar Senyawa organik memiliki titik didih yang rendah sehingga cepat mengalami penguapan, sedangkan senyawa anorganik memiliki titik didih yang tinggi Senyawa organik bukan senyawa elektrolit, tidak mampu terionisasi sehingga tidak dapat menghasilkan gelembung gas, sedangkan senyawa anorganik merupakan senyawa elektrolit, mampu terionisasi sehingga menghasilkan gelembung gas ketika diberikan kawat panas. Apabila dibakar, senyawa organik akan mengalami perubahan warna menjadi hitam yang disebabkan oleh adanya karbon dalam senyawanya, sedangkan senyawa anorganik tidak akan mengalami perubahan warna menjadi hitam.1. 2. 3. 4. Percobaan 2c :Senyawa organik yaitu kloroform bukanlah senyawa yang dapat membentuk ion atau mengalami ionisasi sehingga ketika ditambahkan AgNO3maka tidak terjadi ionisasi, sedangkan senyawa anorganik yang terikat secara ionik ketika ditambahkan AgNO3, ikatan ioniknya akan merenggang dan putus menyebabkan terbentuknya ion-ion bermuatan sehingga senyawa anorganik dapat terionisasi dan tidak pada senyawa organik.About these adsShare this: Twitter Facebook1 TerkaitR&A : PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIKFARMAKOLOGI FARMASI UNHALU 2012 KEDUDUKANAmilase >>> faktor-faktor yang mempengaruhi kerjanyaMENINGGALKAN KOMENTARNavigasi posPos SebelumnyaR&A : PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWAANORGANIKBerikan BalasanTop of Form

Bottom of FormSEARCHTop of FormCariBottom of Form1.SAYA BERSUMPAH / BERJANJI AKAN MEMBAKTIKAN HIDUP SAYA GUNA KEPENTINGAN PERIKEMANUASIAAN TERUTAMA DALAM BIDANG KESEHATAN.2.SAYA AKAN MERAHASIAKAN SEGALA SESUATU YANG SAYA KETAHUI KARENA PEKERJAAN SAYA DAN KEILMUAN SAYA SEBAGAI APOTEKER.3.SEKALIPUN DIANCAM, SAYA TIDAK AKAN MEMPERGUNAKAN PENGETAHUAN KEFARMASIAN SAYA UNTUK SESUATU YANG BERTENTANGAN DENGAN HUKUM PERIKEMANUSIAAN.4.SAYA AKAN MENJALANKAN TUGAS SAYA DENGAN SEBAIK - BAIKNYA SESUAI DENGAN MARTABAT DAN TRADISI LUHUR JABATAN KEFARMASIAN.5.DALAM MENUNAIKAN KEWAJIBAN SAYA, SAYA AKAN BERIKHTIAR DENGAN SUNGGUH - SUNGGUH SUPAYA TIDAK TERPENGARUH OLEH PERTIMBANGAN KEAGAMAAN, KEBANGSAAN, KESUKUAN, KEPARTAIAN, ATAU KEDUDUKAN SOSIAL.6.SAYA IKRAR SUMPAH / JANJI INI DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH DENGAN PENUH KEINSYAFANSONGFACEBOOKIin Armadasida's Klein Fraulent

Buat Lencana AndaMY CALENDERSSRKJSM

Nov

12

3456789

10111213141516

17181920212223

24252627282930

31

Desember 2012

TWITTER TERBARU Kecewa penonton seminar kkn kaga jdi diadain8monthsago RT @yongsarang: K-FOOD SONG LYRICS .. written and composed by YONG HWA JUNGhttp://t.co/EtQbQquPN91yearago RT @CNBMinhyuk_ID: 130905 MinHyuk @ Incheon airport go to GuangZhou (12) cr: kpopstarztwitpic.com/dc3ndxtwitpic.com/dc3ngqhttp1yearago @NuruLawaliahciee io tawwa mulai mi dewasa#mulaidewasamulaidewasamulaidewasa1yearago nilainya belum kluar,gimana mw menawar !! TT___TT1yearagoBLOG DI WORDPRESS.COM.|THE SOMETHING FISHY THEME.IkutiFollow R & A. BlogTop of FormGet every new post delivered to your Inbox.

Bottom of FormBuat situs dengan WordPress.comasam formatPosted on1 July 2011bylestariekaAsam format2.1 Pengertian Asam Formiat Kata formiat berasal dari nama sejenis semut merah formica rufa yang dapat mengeluarkan asam dan terbentuk sebagai asam bebas.Asam ini banyak dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan, pada bulu-bulu jelatang dan hasil dari fermentasi bakteri pada karbohidrat.Beberapa ilmuwan melakukan penelitian yang berhubungan dengan Asam formiat dari semut tersebut. Brunfles pada permulaan abad ke-16 menyelidiki uap dari semut gunung penyebab warna merah dari tumbuh-tumbuhan. Et-Muller pada tahun 1684 telah mendistilasi sejumlah semut gunung yang menghasilkan suatu acid spirit yang dapat merusak besi. Fisher mendistilasi sejumlah semut dengan air dan ditemukan pada larutan distilatnya suatu asam menyerupai spirit of vinegar. Pada umumnya, Asam formiat yang dijual dipasaran mempunyai kadar 85% dan 90% sedangkan dalam bentuk anhidrat tersedia dalam jumlah bebas. Asam formiat banyak digunakan untuk koagulan karet, conditioner pada pencelupan tekstil, industri kulit serta sintesa bahan-bahan farmasi dan bahan kimia lain.2.2 Sifat Fisika dan Kimia Asam Formiat 2.2.1 Sifat Fisika Asam Formiat Asam semut atau asam formiat atau asam metanoat, yang memiliki rumus molekul HCOOH, merupakan turunan pertama Asam karboksilat yang paling kuat dengan gugus molekul yang paling pendek dibandingkan dengan asam karboksilat yang lain. Asam formiat termasuk dalam katagori asam organik lemah, tapi bersifat sangat korosif,tidak berwarna, mempunyai bau yang menyengat, dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan dapat melepuhkan kulit. Asam formiat dapat melarut sempurna dengan air, aseton,eter, etil asetat, metanol, etanol, dan gliserin. Asam ini dapat membentuk azeotrop dengan air pada kandungan asam formiat 67% berat (0,1 bar), 78% berat (1 bar), dan 84% berat (3 bar). Campuran asam formiat dan air memiliki titik eutektik yang membeku pada suhu 48,5oC dibawah nol dengan komposisi 70% berat asam formiat. Tekanan Asam formiat sebagai berikut: Tabel 8: Tekanan Uap Asam Formiat pada Berbagai Temperatur Temperatur (oC) Tekanan Uap (mmHg) 0,00 11,16 20,00 33,55 29,96 54,36 39,89 85,18 49,93 130,1 59,98 192,7 79,93 395,6 100,68 762,5 (Kemira Oy Engineering,1980)Tabel 9.: Sifat sifat Fisik Asam formiat Sifat Nilai Berat molekul 46,03 gr/mol Titik didih (760 mmHg) 100,8 oC Titik leleh 8,4 oC Spesifik gravity (20oC) 1,22647 Konstanta ionisasi (20 oC) 1,765 10-4 Tegangan permukaan (22 oC) 37,67 dyne/cm Viskositas (25 oC) 1,57 cp Kapasitas panas cairan (0 oC) 82,8 joulel/mol K Panas pembentukan laten 3031 kal/mol Panas penguapan laten 104 kal/mol Panas pembakaran cairan (25 oC) 60,9 kkal/mol Panas pembentukan cairan (25 oC) 101,52 kkal/molHC T: 578K HCOOCH = CH2 As formiat Asetilen Vinil formiat 2. Bereaksi dengan Olefin (dengan bantuan hidrogen peroksida) membentuk Glikol formiat.2.2.2 Sifat Kimia Asam Formiat Asam formiat dapat bercampur sempurna dengan air dan sedikit larut dalam benzene, karbon tetra klorida, toluene dan tidak larut dalam hidrokarbon alifatik seperti heptana dan oktana. Asam formiat dapat melarutkan nilon, poliamida tetapi tidak melarutkan Poli Vinil Chlorida (PVC). Campuran Asam formiat dan air membentuk campuran azeotrop (yaitu campuran larutan yang mempunyai titik didih mendekati titik beku) dengan kandungan maksimum Asam formiat 77,5% pada tekanan atmosfer. Asam formiat akan terdekomposisi menjadi Karbon dioksida dan air pada temperatur 100 oC atau dalam temperatur kamar bila ditambahkan katalis Palladium. Asam formiat terhidrasi oleh Asam sulfat pekat dan menghasilkan Karbon monoksida dan air. Reaksi reaksi lain yang terjadi pada Asam formiat adalah: 1. Bereaksi dengan Asetilen membentuk Vinil formiat. Reaksinya: HCOOH + HC3. Dekomposisi Pada temperatur 200oC, asam formiat terdekomposisi menjadi karbon monoksida dan air dengan katalis Alumina. Reaksinya: HCOOH Al2O3,T: 200C CO + H2O4. Bereaksi dengan Keton dan Amina menjadi Amina primer.2.2.3. Kegunaan Asam Formiat Asam formiat memiliki banyak kegunaan dan digunakan pada berbagai macam industri dan reaksi- reaksi. Salah satu industri yang sering menggunakan asam formiat adalah industri karet. Dalam industri karet, asam formiat digunakan sebagai bahan koagulan untuk meng-koagulasi karet dari lateks. Kualitas karet yang dihasilkan dengan asam formiat lebih baik dibandingkan dengan jenis koagulan lainnya. Industri lain yang menggunakan asam formiat adalah industri tekstil dan kulit. Pada indi=ustri tekstil, asam formiat digunakan untuk mengatur pH pada proses pemutihan, pencelupan/ pewarnaan. Asam formiat merupakan asam yang lebih kuat dari asam asetat sehingga menghasilkan produk yang lebih baik. Pada industri kulit, asam formiat digunakan dalam proses penyamakan kulit yaitu sebagai bahan pembersih zat kapur dan pengatur pH saat pencelupan. Asam formiat digunakan untuk menetralkan kapur (deliming) agar kulit menjadi lebih besar dan padat. Asam formiat merupakan bahan yang mudah menguap sehingga tidak akan tertinggal pada serat kulit. Asam formiat juga sering digunakan pada peternakan. Pada peternakan, asam formiat untuk mengawetkan membunuh bakteri yang terdapat pada makanan ternak. Apabila disemprotkan pada jerami, asam formiat dapat menahan proses pembusukan dan membuat makanan ternak dapat mempertahankan nutrisinya lebih lama. Kegunaan-kegunaan lain dari asam formiat adalah sebagai berikut: a. Reagen pada reaksi kimia organik, sebagai sumber gugus formil dan ion hidrogen. b. Cleaning / disinfection, sebagai bahan produk pembersih komersial dan disinfektan tong kayu untuk membuat anggur atau bir. c. Membersihkan logam asam (industri electroplating) d. Desulfurisasi flue gas, digunakan dalam proses desulfurisasi SHU (Saarberg-Hoelter-Umwelttlechnik) e. Sebagai bahan baku dalam industri farmasi f. Sebagai bahan aditif pada pengeboran minyakAsam format(nama sistematis:asam metanoat) adalahasam karboksilatyang paling sederhana. Asam format secara alami terdapat pada antara lainsengatlebahdansemut. Asam format juga merupakan senyawaintermediat(senyawa antara) yang penting dalam banyaksintesiskimia. Rumus kimia asam format dapat dituliskan sebagaiHCOOH atau CH2O2.Di alam, asam format ditemukan pada sengatan dan gigitan banyakseranggadariordoHymenoptera, misalnya lebah dan semut. Asam format juga merupakan hasil pembakaran yang signifikan daribahan bakar alternatif, yaitu pembakaranmetanol(danetanolyang tercampur air), jika dicampurkan denganbensin. Nama asam format berasal dari kataLatinformicayang berarti semut. Pada awalnya, senyawa ini diisolasimelaluidistilasisemut. Senyawa kimia turunan asam format, misalnya kelompokgaramdanester, dinamakanformatataumetanoat.Ionformat memiliki rumus kimia HCOO.Asam formiat atau asam metanoat yang juga dikenal sebagai asam semut adalah senyawa organik yang mengandung gugus karboksil (-CO2H) dan merupakan bagian dari senyawa asam karboksilat. Asam formiat ini pertama kali diperoleh oleh ahli kimia pada abad pertengahan melalui proses penyulingan semut merah dengan rumus molekul HCOOH.Sifat dari asam formiat ini adalah mudah terbakar, tidak berwarna, berbau tajam/menusuk dan mempunyai sifat korosif yang cukup tinggi. Asam formiat ini mudah larut dalam air dan beberapa pelarut organik, tetapi sedikit larut dalam benzene, karbon tetraklorida dan toluene, serta tidak larut dalam dalam karbon alifatik.Asam formiat mempunyai bobot molekul 46,03 g/mol dan merupakan asam paling kuat dari deretan gugus asam karboksilat serta berfungsi sebagai reduktor. Asam formiat dalam keadaan murninya mempunyai titik leleh 8oC, titik didih 101oC, dan rapatan sebesar 1,2 g/ml pada suhu 20oC, secara ideal struktur karbonil senyawa asam formiat mencerminkan ikatan hydrogen yang kuat antara molekul-molekul asam karboksilat (kira-kira 10 kkal/mol untuk 2 ikatan hydrogen), maka asam karboksilat ini sering dijumpai dalam bentuk dimer asam karboksilat / bahkan dalam fasa uap (Fesenden & Fesenden, 1995).Pemakaian asam formiat didalam negeri terutama untuk :1. Koagulasi Karet AlamSebagai koagulan aid yang akan menghasilkan kualitas karet yang lebih baik.2. Conditioner Pada Proses Pencelupan TekstilDigunakan sebagai bahan kimia pembantu dalam proses pencelupan atau pewarnaan anti kusut dan anti ciut.3. Conditioner Pada Proses Penyamakan KulitDigunakan dalam proses pembersihan, penghilangan zat kapur dan pewarnaan kulit.4. SilaseUntuk pencampuran pada makanan ternakSebagai penemuan baru Asam Formiat digunakan pula didaerah-daerah pengeboran minyak dalam tanah yang diduga mengandung minyak, yang seringkali ditemui terjadinya kebuntuan pada aliran saluran minyak karena adanya partikel-partikel yang ikut terbawa dalam minyak, dengan pemberian Asam Formiat dilokasi penyebab kebuntuan maka agrerat-agrerat tersebut akan terhancurkan sehingga aliaran saluran keluarnya minyak yang dibor akan hancur kembali.Pembuatan Asam Formiat1. Hidrolisis Metil FormiatPembuatan asam formiat pada proses ini diperoleh melalui dua tahap reaksi, yaitu reaksi karbonisasi methanol dan reaksi hidrolisis metil formiat. Reaksi ini berlangsung secara endotermis dan asam formiat yang terbentuk bersifat otokatalis (Ziakowski & Bayne, 1980).2. Sintesis Langsung Karbon Monoksida dengan AirAsam formiat pada proses ini diperoleh dengan cara menghidrolisis gas karbon monoksida secara lansung dengan menggunakan tembaga klorida sebagai katalis.3. Proses FormamidProses ini diperkenalkan pertama kali oleh Meyer dkk, dengan cara mereaksikan karbon monoksida dan amonia pada 200oC dengan tekanan 150-200 atm, kemudian formamid yang terbentuk direaksikan dengan asam sulfat menghasilkan asam formiat dan ammonium sulfat.4. Oksidasi AlkanaPada proses ini asam formiat yang diperoleh sebagai hasil samping pada reaksi oksidasi butane dalam proses pembuatan asam asetat. Asam formiat yang diperoleh sebesar 5 % [w/w], dan proses ini kurang efektif untuk pembuatan asam formiat secara besar-besaran.5. Reaksi Alkali dengan Karbon MonoksidaProses ini diawali dengan mereaksikan karbon monoksida dengan natrium hidroksida membentuk natrium asetat, kemudian natrium asetat yang terbentuk direaksikan dengan asam sulfat membentuk asam formiat dan garam natrium sulfat. Asam formiat yang terbentuk mempunyai kapasitas kecil dan garam natrium sulfat yang terbentuk sebagai produk samping dapat mengakibatkan kerugian pada proses ini (Ziakowski & Bayne, 1980).