hemofili makalah

62
KATA PENGANTAR Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini. Tak lupa Shalawat serta Salam atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah diutus kemuka bumi ini sebagai Rahmatanlil Alamin yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir nanti. Makalah ini disusun untuk mengetahui lebih lnjut tentang penyakit hemofilia yang sudah cukup terkenal di dalam materi pembelajaran biologi. Dimana dalam makalah ini diharapkan lebih membuka wawasan berpikir dibidang terkait dengannya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Wallahu Waliyyut Taufiq Wal – Hidayah Wassalamualaikum Wr.Wbr.

Upload: krismaputri

Post on 09-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pediatric

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur kami panjatkan kehadiratAllah SWT karena atas berkat rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini. Tak lupa Shalawat serta Salam atas junjungan Nabi BesarMuhammad SAWyang telah diutus kemuka bumi ini sebagai Rahmatanlil Alamin yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.

Makalah ini disusun untuk mengetahui lebih lnjut tentang penyakit hemofilia yang sudah cukup terkenal di dalam materi pembelajaran biologi. Dimana dalam makalah ini diharapkan lebih membuka wawasan berpikir dibidang terkait dengannya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Wallahu Waliyyut Taufiq Wal HidayahWassalamualaikumWr.Wbr. September2013 PenulisI.PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG Kita hidup hidup didunia ini pasti tidak terlapas dari apa yang bernama penyakit atau sesuatu yang membuat diri kita tidak nyaman dan ingin menghilangkannya secapat mungkin. Penyakit di dunia ini banyak jenis dan penyebabnya. Ada yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan yang lainnya Ada penyakit yang kurang berbahaya,menengah, sampai mengancam jiwa kita. Ada yang dapat disembuhkan maupun sulit disembuhkan dan memerlukan waktu singkat maupun sangat panjang. Tetapi yan jelas semua jenis penyakit itu ada yang menyebabkan dan ada obatnya.

Penyakit yang kurang berbahaya seperti: batuk, pilek, pusing, dan lain lain. Penyakit yang menengah seperti: patah tulang, ambeyen, demam, terkilir, dan lain lain. Sedangkam penyakit yang dapat mengancam jiwa antara lain: kanker, kegagal fungsi dari berbagai organ vital dalam tubuh individu, HIV, Antrag, dan lain lain.

Dalam hal ini kami akan mengususkan pada salah satu penyakit yang cukup terkenal tetapi diderita oleh orang orang kusus saja yaitu penyakit hemofilia atau sukar membekunya sel darah merah karena kekurangan sejumlah factor pembekuan darah tertentu. Secara umum jenis penyakit hemofilia merupakan penyakit keturunan. Karena penyakit ini termasuk jenis penyakit yang terkanal dan cukup unik kami ingin mengetahui lebih lanjut tentang penyakit yang satu ini.

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas, timbul pemasalahan pemasalahan seperti:

1. Bagaimana sejarah penemuan hemofilia?

2. Apakah yang disebut hemofilia?

3. Bagaimana gangguan pembekuan darah itu dapat terjadi?

4. Seberapa banyak penderita hemofilia ditemukan?

5. Siapa saja yang dapat mengalami hemofilia?

1. Adakah tingkatan dalam hemofilia?

\Bagaimanakah tanda dan gejala dari hemofilia?

1. Bagaimana pengobatan dan pencegahan penyakit hemofilia?

2. Apakah yang dimaksud Faktor VIII dan Faktor VII

3. Apakah yang disebut inhibitor?

10. Mengapa bisa timbul inhibitor?

11. Bagaimanakah keturunan dari si penderita hemofilia?

12. Adakah hal hal penting yang harus diperhatikan oleh si penderita hemofilia?

13. Adakah vaksin yang perlu untuk penderita hemofilia?

1. 14. Apakah komplikasi yang timbul dari pendarahan berulang yang disebabkan hemofilia?

C. TUJUANTujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk:

1. Dapat menambah pengetahuan kita tentang Hemofilia.

2. Dapat melakukan pertolongan pertama pada penderita hemofilia.

3. Mengetahui definisi hemofilia

4. Mengetahui etiologi hemofilia

5. Mengetahui tanda dan gejala hemofilia

6. Mengetahui pemeriksaan penunjang hemofilia

7. Mengetahui penatalaksanaan dan pencegahan hemofilia

II PEMBAHASAN1. A.Sejarah HemofiliaSeorang dokter asal Arab, Albucasis, yang hidup pada abad ke 12 telah menulis tentang sebuah keluarga yang setiap anak laki-lakinya meninggal setelah terjadi perdarahan akibat luka kecil.

Kemudian pada tahun 1803, Dr. John Conrad Otto, seorang dokter asal Philadelphia menulis sebuah laporan mengenai perdarahan yang terjadi pada suatu keluarga tertentu saja. Ia menyimpulkan bahwa kondisi tersebut diturunkan hanya pada pria. Ia menelusuri penyakit tersebut pada seorang wanita dengan tiga generasi sebelumnya yang tinggal dekat Plymouth, New Hampshire pada tahun 1780.

Kata hemofilia pertamakali muncul pada sebuah tulisan yang ditulis oleh Hopff di Universitas Zurich, tahun 1828. Dan menurut ensiklopediaBritanica, istilah hemofilia (haemophilia) pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter berkebangsaan Jerman, Johann Lukas Schonlein pada tahun 1928.

Sepanjang hidupnya Schonlein berusaha menjadikan kedokteran sebagai sebuah cabang ilmu pengetahuan alam. Upaya Schonlein dalam hal inilah yang memungkinkan kedokteran mengembangkan metode pengajaran dan praktek kedokteran klinik.

Schonlein yang adalah seorang guru besar kedokteran di tiga universitas besar di Jerman adalah dokter pertama yang memanfaatkan mikroskop untuk melakukan analisis kimiawi terhadap urin dan darah guna menegakkan diagnosis atas penyakit yang diderita seorang pasien.

Hemofilia seringkali disebut dengan The Royal Diseases atau penyakit kerajaan. Ini di sebabkan Ratu Inggris, Ratu Victoria adalah seorang pembawa sifat/carrierhemofilia. Anaknya yang ke delapan, Leopold adalah seorang hemofilia dan sering mengalami perdarahan. Keadaan ini di beritakan padaBritish Medical Journalpada tahun 1868. Leopold meninggal dunia akibat perdarahan otak pada saat ia berumur 31 tahun. Salah seorang anak perempuannya, Alice, ternyata adalahcarrierhemofilia dan anak laki-laki dari Alice, Viscount Trematon, juga meninggal akibat perdarahan otak pada tahun 1928.

Hal terpenting dalam sejarah hemofilia adalah keberadaan penyakit tersebut di dalam keluarga kerajaan Rusia. Dua dari anak perempuan Ratu Victoria, Alice dan Beatrice, adalahcarrier. Mereka menyebarkan penyakit hemofilia ke Spanyol, Jerman dan Keluarga Kerajaan Rusia.

Alexandra, cucu perempuan dari Ratu Victoria, menikah dengan Tsar Nicholas II, Kaisar Rusia, pada awal tahun 1900-an. Alexandra seorang yang telah menjadi Ratu Rusia, adalah seorangcarrierhemofilia, dan anak laki-lakinya yang pertama, Pangeran Alexei adalah penderita hemofilia. Nicholas dan Alexandra menaruh perhatian penuh terhadap masalah kesehatan anak mereka, pada saat itu Rusia sedang dalam keadaan kacau. Seorang biarawan Rusia, Rasputin, memperoleh keuntungan dengan pengaruhnya yang besar dalam lingkungan kerajaan Rusia, sebagian di karenakan hanya dia satu satunya yang dapat menolong sang Pangeran Muda. Ia menggunakan ilmu sihirnya-nya untuk menghilngkan rasa sakit Alexei. Penggunaan ilmunya tidak hanya menghilangkan rasa sakit, tapi juga dapat memperlambat dan menghentikan perdarahan Alexei.

Pada abad ke 20, pada dokter terus mencari penyebab timbulnya hemofilia. Hingga mereka percaya bahwa pembuluh darah dari penderita hemofilia mudah pecah. Kemudian pada tahun 1937, dua orang dokter dari Havard, Patek dan Taylor, menemukan pemecahan masalah pada pembekuan darah, yaitu dengan menambahkan suatu zat yang diambil dari plasma dalam darah. Zat tersebut disebut dengan anti hemophilic globulin. Di tahun 1944, Pavlosky, seorang dokter dari Buenos Aires, Argentina, mengerjakan suatu uji coba laboratorium yang hasilnya

memperlihatkan bahwa darah dari seorang penderita hemofilia dapat mengatasi masalah pembekuan darah pada penderita hemofilia lainnya dan sebaliknya. Ia secara kebetulan telah menemukan dua jenis penderita hemofilia dengan masing masing kekurangan zat protein yang berbeda yaitu Faktor VIII dan Faktor IX. Dan hal ini di tahun 1952, menjadikan hemofilia A dan hemofilia B sebagai dua jenis penyakit yang berbeda

Kemudian di tahun 1960-an,cryoprecipitateditemukan oleh Dr. JudithPool.Dr. Pool menemukan bahwa pada endapan di atas plasma yang mencair mengandung banyak Faktor VIII. Untuk pertama kalinya Faktor VIII dapat di masukkan pada penderita yang kekurangan, untuk menanggulangi perdarahan yang serius. Bahkan memungkinkan melakukan operasi pada penderita hemofilia.

Di akhir tahun 1960-an dan sekitar awal 1970-an, intisari yang berisi Faktor VIII dan Faktor IX yang dikemas dalam bentuk bubuk yang kering dan beku telah ditemukan. Sehingga dapat disimpan di rumah dan digunakan sewaktu waktu jika dibutuhkan. Dan sekarang para penderita hemofilia tidak selalu tergantung pada rumah sakit. Mereka dapat melakukan perjalanan, bekerja dan hidup normal. Tragisnya, beberapa pengobatan yang dihasilkan dari darah telah tercemar beberapa jenis virus, seperti hepatitis c dan HIV. Banyak penderita hemofilia yang terkena dampaknya.

Meskipun hemofilia telah lama dikenal di dalam kepustakaan kedokteran, tetapi di Jakarta baru tahun 1965 diagnosis laboratorik diperkenalkan oleh Kho Lien Keng dengan Thromboplastin Generation Time (TGT) di samping prosedur masa perdarahan dan masa pembekuan. Pengobatan yang tersedia di rumah sakit hanya darah segar, sedangkan produksiCryoprecipitateyang dipakai sebagai terapi utama hemofilia di Jakarta, diperkenalkan oleh Masri Rustam pada tahun 1975.Atas jasa Profesor Issarangkura dari Thailand yang telah memperkenalkan programWorld Federation of Hemophiliamaka Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah mulai mengorganisir pelayanan hemofilia. Pada saat itu 81 pasien hemofilia telah didiagnosis di Bagian Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo.

Cryoprecipitatemerupakan terapi utama, dan biaya untuk produksi atauservice costdibayar dengan dana rumah sakit. Konsumsicryoprecipitatesekitar 8.000 kantong yang setara dengan 500.000 unit F-VIII per tahun.

MelaluiInternational Hemophilia Training Centerdari WFH, telah diberikan biaya untuk pelatihan 4 orang tenaga medis di luar negeri dan beberapa sponsorship untuk penyelenggaraan workshop dalam bidang hemofilia, kedokteran transfusi, dan bergabung dalamtwinning programdengan Pusat Hemofilia Bangkok.

Pada tahun 1995, dimulai upaya untuk mengumpulkan data dari beberapa tempat di Indonesia. Pada waktu itu, responsnya masih sangat kurang, hanya 288 pasien hemofilia yangdilaporkan.Padatahun 1997, dibentuk tim pelayanan terpadu untuk hemofilia. Tim ini terdiri atas spesialis anak, penyakit dalam, patologi klinik, ortopedik, rehabilitasi medik, dokter gigi, psikiatri, kedokteran transfusi dan perawat. Mereka memberikan pelayanan sesuai disiplinnya masing-masing, dan tiap masalah didiskusikan dalam pertemuan berkala.

Yayasan Hemofilia Indonesia juga dibentuk pada tahun yang sama. Bersama dengan yayasan, pengumpulan data terusdilanjutkan.Padatahun 2000 hemofilia yang dilaporkan ada 314, pada tahun 2001 kasus yang dilaporkan mencapai 530. Diantara 530 kasus ini, 183 kasus terdaftar di RSCM, sisanya terdaftar di Bali, Bangka, Bandung, Banten, Lampung, Medan, Padang, Palembang, Papua, Samarinda, Semarang, Surabaya, Ujung Pandang danYogyakarta.Diantara 183 pasien hemofilia yang terdaftar di RSCM, 100 pasien telah diperiksa aktivitas faktor VIII dan IX. Hasilnya menunjukkan 93 orang adalah hemofilia A dan 7 pasien adalah hemofilia B. Sebagian besar pasien hemofilia A mendapatcryoprecipitateuntuk terapi pengganti, dan pada tahun 2000 konsumsicryoprecipitatemencapai 40.000 kantong yang setara dengan kira-kira 2 juta unit faktor VIII.

Pada tahun 2001, Tim Pelayanan Terpadu Hemofilia menerima bantuan konsentrat F VIII dari WFH danAmerican Red Cross. Konsentrat F VIII ini telah digunakan untuk mengatasi berbagai episode perdarahan dan beberapa operasi. Konsumsi cryoprecipitate menurun menjadi 34.000 kantong.Dengan kondisi Tim Pelayanan Terpadu Hemofilia telah dicapai beberapa keberhasilan antara lain operasitotal knee replacement, V-P shunt, pengobatan pasien dengan perdarahan berat dan alergi terhadap cryoprecipitate dan 2 kasus perdarahan berat denganinhibitor. Sampai saat iniinhibitorF VIII telah dideteksi pada 9 pasien Hemofilia yaitu 4 dari Jakarta, 3 dari Jawa Barat dan 1 dariBangka.Daripemeriksaan skrining yang telah dilakukan pada 94 pasien hemofilia di Jakarta, didapatkan tidak ada yang terinfeksi HIV (0%), yang terinfeksi HCV 44 orang (47%) dan yang terinfeksi HBV 5 orang (5%).

Pada saat ini Tim Pelayanan Terpadu juga mempunyai komunikasi yang baik dengan Tim Hemofilia dari negara lain. Pada Hari Hemofilia Sedunia tahun 2002, Pusat Pelayanan Terpadu Hemofilia RSCM telah ditetapkan sebagai Pusat Pelayanan Terpadu HemofiliaNasional.Padatahun 2002 pasien hemofilia yang telah terdaftar di seluruh Indonesia mencapai 757, diantaranya 233 terdaftar di Jakarta, 144 di Sumatera Utara, 92 di Jawa Timur, 86 di Jawa Tengah dan sisanya tersebar dari Nanggroe Aceh Darussalam sampai Papua.

1. B.Pengertian HemofiliaHemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari dua kata yaituhaimayang berarti darah danphiliayang berarti cinta atau kasih sayang.Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebutdilahirkan.Darahpada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal.

Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya.Penderita hemofilia kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit; seperti luka memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat; pembengkakan pada persendian, seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.

Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu :

-Hemofilia A; yang dikenal juga dengan nama :

-

Hemofilia Klasik; karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah.

-

Hemofilia kekurangan Factor VIII; terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.

-Hemofilia B; yang dikenal juga dengan nama :

-

Christmas Disease; karena di temukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada

-

Hemofilia kekurangan Factor IX; terjadi karena kekurangan faktor 9 (Factor IX) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.

1. C.Penyebab Hemofilia

penyakithemophiliadisebabkan oleh mutasi genetik. Mutasi tersebut melibatkan gen yang membentuk kode untuk protein yang penting dalam proses pembekuan darah. Gejala-gejala perdarahan timbul karena penggumpalan darah terganggu.Proses pembekuan darah melibatkan serangkaian mekanisme yang kompleks, biasanya melibatkan 13 protein yang berbeda, secara klasik ditandai dengan kode I sampai XIII dan ditulis dengan angka Romawi. Jika lapisan pembuluh darah menjadi rusak, trombosit akan direkrut ke daerah luka untuk membentuk kaitan awal untuk proses pembekuan darah. trombosit teraktivasi ini melepaskan zat kimia yang memulai kaskadeproses pembekuan darah,mengaktifkan serangkaian 13 protein yang dikenal sebagai faktor pembekuan. Pada akhirnya, terbentuk fibrin, protein yang mempunyai ikatan silang dengan dirinya sendiri untuk membentuk jala yang membentuk bekuan darah akhir.

Protein yang terlibat dengan hemophilia A adalah faktor VIII (faktor 8) dan pada hemophilia B adalah faktor IX (faktor 9).Hemofilia A disebabkan oleh mutasi pada gen faktor VIII, sehingga ada kekurangan dalam faktor pembekuan ini. Hemofilia B (juga disebut penyakitChristmas) merupakan hasil dari kekurangan faktor IX karena mutasigen.Adajuga sebuah kondisi yang disebut sebagai hemofilia C, yang melibatkan kekurangan faktor pembekuan XI. Kondisi ini jauh lebih langka daripada hemofilia A dan B dan biasanya menyebabkan gejala ringan. Hemofilia C ini juga tidak diwariskan dan mempengaruhi orang-orang dari kedua jenis kelamin.

Hemofilia A adalah lebih umum daripada hemofilia B. Sekitar 80% dari orang dengan hemofilia merupakan pengidap hemofilia A. Hemofilia B terjadi pada sekitar 1 dari setiap 25.000 sampai 30.000 orang. Sebuah subkelompok orang dengan hemofilia B memiliki apa yang disebut sebagai Leyden fenotip, yang dicirikan oleh hemofilia parah di masa kecil yang meningkat saat pubertas.

Gangguan itu dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari jumlah normal, bahkan hampir tidak ada. Perbedaan proses pembekuan darah yang terjadi antara orang normal(Gambar 1) dengan penderita hemofilia (Gambar 2).Gambar 1danGambar 2menunjukkan pembuluh darah yang terluka di dalam darah tersebut terdapat faktor-faktor pembeku yaitu zat yang berperan dalam menghentukan perdarahan.

a.

Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.

b.

Pembuluh darah mengerut/ mengecil.

c.

Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.

d.

Faktor-faktor pembeku da-rah bekerja membuat anyaman (benang benang fibrin) yang akan menutup luka sehingga darah berhenti mengalir keluar pembuluh.

Gambar 1

a.

Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.

b.

Pembuluh darah mengerut/ mengecil.

c.

Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.

d.

Kekurangan jumlah factor pembeku darah tertentu, mengakibatkan anyaman penutup luka tidak terbentuk sempurna, sehingga darah tidak berhenti mengalir keluar pembuluh.

Gambar 2

Hemofilia A atau B adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan. Hemofilia A terjadi sekurang kurangnya 1 di antara 10.000 orang. Hemofilia B lebih jarang ditemukan, yaitu 1 di antara 50.000 orang.

Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna kulit atau suku bangsa.Hemofilia paling banyak di derita hanya pada pria. Wanita akan benar-benar mengalami hemofilia jika ayahnya adalah seorang hemofilia dan ibunya adalah pemabawa sifat (carrier). Dan ini sangat jarang terjadi. Sebagai penyakit yang di turunkan, orang akan terkena hemofilia sejak ia dilahirkan, akan tetapi pada kenyataannya hemofilia selalu terditeksi di tahun pertama kelahirannya.

Hemofilia A dan B dapat di golongkan dalam 3 tingkatan, yaitu :

Klasifikasi

Kadar Faktor VII dan Faktor IX di dalam darah

Berat

Kurang dari 1% dari jumlah normalnya

Sedang

1% 5% dari jumlah normalnya

Ringan

5% 30% dari jumlah normalnya

Penderita hemofilia parah/berat yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau faktor IX kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya, dapat mengalami beberapa kali perdarahan dalam sebulan. Kadang kadang perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.

Penderita hemofilia sedang lebih jarang mengalami perdarahan dibandingkan hemofilia berat. Perdarahan kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olah raga yang berlebihan.

Penderita hemofilia ringan lebih jarang mengalami perdarahan. Mereka mengalami masalah perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau mangalami luka yang serius. Wanita hemofilia ringan mungkin akan pengalami perdarahan lebih pada saat mengalami menstruasi.

1. D.Tanda dan Gejala HemofiliaHemofilia (Hemophilia) adalah suatu penyakit keturunan, yang artinya ia dapat diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan.

Hemofilia atau Hemophilia dapat bervariasi dalam tingkat keparahannya, tergantung pada tipe mutasi (kerusakan genetik) yang terjadi. Derajat gejala tergantung pada kadar faktor pembekuan yang terkena. Penyakit hemophilia berat didefinisikan sebagai aktivitas faktor