endoftalmitis power point

24
ENDOFTALMITIS EKSOGEN PASCA TRAUMA Joses Prima 102011451

Upload: nurul-widya-effrani

Post on 12-Sep-2015

82 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

power point blok 23 endoftalmitis eksogen pasca trauma. skenario 3gejalaepidimiologipengobatanterapidan pencegahan

TRANSCRIPT

Endoftalmitis Eksogen Pasca Trauma

Endoftalmitis Eksogen Pasca TraumaJoses Prima102011451Skenario 3Seorang anak laki laki 8 tahun, datang ke poliklinik ditemani ibunya dengan keluhan utama mata merah dan penglihatan kabur. Awalnya mata merah dan perih namun sehari kemudian anaknya berkata bahwa pandangan mata kanannya menjadi kabur dan nyeri hebat. Hal ini terjadi setelah mata kanan terkena ranting pohon 2 hari yang lalu. Ibunya berkata bahwa ia melihat ada sesuatu yang berwarna keputihan pada mata anaknya.

Anak usia 8 tahun mata kanan merah dan penglihatan kabur setelah mata terkena ranting pohon 2 hari yg lalupenunjangdiagnosisanamnesispemeriksaanfisikbandingkerjaUveitisetiologiepidemiologiEndoftalmitis Pasca TraumapenatalaksanaanGejala klinikpatofisiologikomplikasiPanoftalmitisUlkus KorneaAnamnesisIdentitas : Anak laki-laki usia 8 tahunKeluhan Utama: Mata merah dan penglihatan kaburRiwayat Penyakit SekarangPerkiraan ketajaman penglihatan sebelum dan sesudah mata cederaSifat gangguan penglihatan Penggunaan obat intra venaProsedur oftalmologis invasifRiwayat trauma Riwayat demam

Pemeriksan FisikPemeriksaan Fisik Pemeriksaan reflex pupilPosisi dan gerakan bola mataPemeriksaan segmen posterior bola mataPemeriksaan visus / ketajaman bola mataPemeriksaan lapang pandangCatatan Pemeriksaan fisik :

visus 20/100 OD, 20/20 OS.

OD : palpebra bengkak, konjungtiva bulbi hiperemis dan kemotik, kornea keruh tampak ada lesi abrasi,lensa tampak jernih, COA terdapat hipopion setinggi pupil, refleks fundus suram, dan TIO 21mmHg

OS: pemeriksaan yang lain dalam batas normal

6Pemeriksaan PenunjangKultur dan sensitivitaskutub posterior jika pandangan fundus burukAnatomi Mata

Anatomi Bola Mata

Differential DiagnosisUlkus korneaUlkus kornea merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan korneaditemukan oleh adanya kolagenase yang dibentuk oleh sel epitel baru dan sel radang. 2 bentuk ulkus pada kornea yaitu sentral dan marginal atau perifer.Penyebab : bakteri, jamur, akantamuba, dan herpes simpleks.Panoftalmitisperadangan seluruh bola mata (sklera dan kapsul tenon)bakteri : cepat dan berat. jamur : perlahan-lahan dan malahan gejala baru terlihat beberapa minggu sesudah infeksi. Gejala kemunduran tajam penglihatan disertai rasa sakit, mata menonjol edema kelopakkonjungtiva kemotik kornea keruh, bilik mata dengan hipopion dan refleks putih di dalam fundus dan okuliUveitisperadangan mengenai iris dan jaringan badan siliar (iridosiklitis).Keluhan pasien mata sakit, merah, fotofobia, penglihatan turun ringan dengan mata berair, dan mata merahKeluhan sukar melihat dekat pada pasien uveitis akibat ikut meradangnya otot-otot akomodasi.Working DiagnosisMerupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat infeksi setelah adanya trauma ataupun tindakan pembedahanDisebut juga Abses Badan Kaca

ENDOFTALMITISKlasifikasiPatofisiologiNORMALSawar darah mata sebagai pertahanBAKTERI dapat masukMengapa??Karena rusaknya rintangan okularInvasi langsung(Emboli septik)Melalui vaskularJalur endogenPenetrasi korneaJalur eksogenAktivasi sel-sel InflamasiGejala KlinisMata merahLakrimasiPenurunan visusFotofobia Gejala Khusus EndoftalmitisKelopak mata bengkak dan eritema Konjungtiva tampak chemosis Kornea edema, keruh, tampak infiltrateHipopion (lapisan sel-sel inflamasi dan eksudat di ruang anterior)

EtiologiEndoftalmitis tipe endogenakibat penyebaran bakteri, jamur, ataupun parasit dari fokus di dalam tubuh

Endoftalmitis tipe eksogenakibat trauma tembus, benda asing, tindakan pembedahan membuka bola mata atau melalui darah pada keadaan septikemia. Endoftalmitis pasca bedah intraokuler terjadi sesudah pembedahan katarak, kapsulotomi, bedah strabismusEpidemiologiEndoftalmitis endogen jarang terjadi, hanya terjadi pada 2-15%. Kejadian rata-rata tahunan adalah sekitar 5 per 10.000 pasien yang dirawat.Mata kanan dua kali lebih mungkin terinfeksi sebagai mata kiri, mungkin karena lokasinya yang lebih proksimal untuk mengarahkan aliran darah ke arteri karotid kanan. Endoftalmitis eksogen (sekitar 60%) terjadi setelah operasi intraokular. Di Amerika Serikat, endoftalmitis postcataract merupakan bentuk yang paling umum, dengan sekitar 0,1-0,3%PenatalaksanaanPenyakit tersebut dapat mengenai mata satunya, sehingga perlu dilakukan pengawasan yang ketat tentang adanya tanda-tanda inflamasi pada mata.Penderita menderita diabetes yang memerlukan pengontrolan yang ketat baik secara diet maupun medikamentosa. Perlunya menjaga kebersihan gigi mulut, sistem saluran kencing

FarmakologiIntravitreal antibiotik Pilihan pertama : Vancomicin 1 mg dalam 0.1 ml + ceftazidine 2.25 mg dalam 0.1mlPilihan kedua : Vancomicin 1 mg dalam 0.1ml + amikacin 0.4 mg dalam 0.1 mlPilihan ketiga : Vancomicin 1 mg dalam 0.1ml + gentamicin 0.2 mg dalam 0.1 ml

Antibiotik topikalVancomicin (50 mg/ml) atau cefazolin (50 mg/ml), danAmikacin (20 mg/ml) atau tobramycin (15mg%)

Antibiotik sistemik (jarang)Ciprofloxacin intravena 200 mg BD selama 2-3hari, diikuti 500 mg oral BD selama 6-7 hari, atauVancomicin 1gm IV BD dan ceftazidim 2g IV setiap 8 jam

Terapi steroidDexamethasone intravitreal 0.4 mg dalam 0.1 mlDexamethasone 4 mg (1 ml) OD selama 5 7 hariTerapi suportifSiklopegik. Disarankan tetes mata atropin 1% atau bisa juga hematropine 2% 2 3 hari sekali.Acetazolamide (3 x 250 mg) atau Timolol (0.5 %) 2 kali sehariOperatifVitrectomy

KomplikasiPeradangan mengenai ketiga lapisan mata (retina, koroid dan sklera) mengakibatkan panoftalmitisPenurunan visus, kebutaan dan rusaknya struktur bola mata.PrognosisBergantung durasi dari endoftalmitis, jangka waktu infeksi sampai penatalaksanaan, virulensi bakteri dan keparahan dari trauma. Diagnosa yang tepat dalam waktu cepat dengan tatalaksana yang tepat mampu meningkatkan angka kesembuhan endoftalmitis.

KesimpulanDari kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa anak berusia 8 tahun tersebut didiagnosis menderita endoftalmitis okuli dekstra akibat trauma karena terkena ranting.