lapkas endoftalmitis oke

Upload: yulliza-kurniawaty-l

Post on 03-Jun-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    1/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Mata dapat terkena berbagai macam kondisi, beberapa yang lainnya bersifat primer

    sedangkan yang lainnya bersifat sekunder akibat kelainan pada sistem organ tubuh lain.

    Kebanyakan dari kondisi tersebut dapat dicegah bila terdeteksi lebih dini sehingga dapat di

    kontrol dan penglihatan dapat dipertahankan. Infeksi dan peradangan dapat terjadi pada

    beberapa struktur mata. Tetapi sebagian orang mengira penyakit radang mata dengan gejala

    mata merah hanya penyakit biasa dan hanya diberikan obat tetes mata biasa sudah cukup.

    Padahal bila infeksi tersebut tidak segera ditangani dengan baik dapat menyebabkan

    gangguan bahkan kerusakan pada mata dan dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi,

    salah satu infeksi yang dapat terjadi pada mata adalah endoftalmitis.

    Endoftalmitis merupakan kejadian yang jarang, namun merupakan komplikasi yang

    membahayakan. Endoftalmitis sering terjadi setelah trauma pada mata termasuk setelah

    dilakukannya operasi mata. Hasil pengobatan akhir endoftalmitis sangat bergantung pada

    diagnosis awal, maka penting untuk melakukan diagnosis sedini mungkin.

    1.2Tujuan

    Pembuatan laporan kasus ini bertujuan untuk lebih memahami mengenai

    endoftalmitis, dari mulai penyebab hingga penanganannya yang lebih lanjut. Dalam laporan

    kasus ini juga dibahas perjalanan penyakit dan manifestasi klinis yang timbul pada pasien,

    serta penegakan diagnosa penyakit ini.

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    2/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 2

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. ANATOMI

    2.1.1. Anatomi Bola Mata

    Bola mata berbentuk bulat dengan diameter anteroposterior 24 mm, bola mata

    dibagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat

    bentuk dengan 2 kelengkungan yang berbeda. 1

    Bola mata dilapisi oleh 3 lapis jaringan yaitu :

    1. Sklera

    Merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata, merupakan

    bagian terluar yang melindungi bola mata. Bagian terdepan sklera disebut kornea

    yang bersifat transparan yang memudahkan cahaya dapat masuk ke dalam mata.

    Kelengkungan kornea lebih besar dibanding sklera.1

    2. Uvea

    Merupakan jaringan vaskular yang terdiri atas iris, badan siliar (corpus si li are) dan

    koroid.

    o Pada iris akan membentuk pupil mempunyai kemampuan mengatur secara

    otomatis masuknya sinar ke dalam bola mata. Kemampuan ini diatur oleh 3

    susunan otot yaitu otot dilator, sfingter iris dan otot siliar. Reaksi pupil ini juga

    merupakan indikator untuk fungsi simpatis (midriasis) dan parasimpatis

    (miosis) pupil.1

    o Badan siliar yang terletak di belakang iris ini akan menghasilkan cairan bilik

    mata (aquous humour) yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak

    pada pangkal iris di batas kornea dan sklera (limbus). Badan siliar merupakan

    susunan otot melingkar dan mempunyai sistem ekskresi di belakang limbus.

    Radang pada badan siliar ini akan mengakibatkan melebarnya pembuluh darah

    di sekitar limbus yang akan mengakibatkan mata merah yang merupakan

    karakteristik peradangan intraokular. Otot longitudinal badan siliar bila

    berkontraksi akan membuka anyaman trabekula dan mempercepat pengaliran

    cairan mata melalui sudut bilik mata. Sedangkan otot melingkar badan siliar

    bila berkontraksi pada akomodasi akan menyebabkan pengenduran dari zonula

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    3/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 3

    zinn sehingga lensa mencembung. Kedua otot ini dipersyarafi oleh saraf

    parasimpatik dan bereaksi baik terhadap obat parasimpatomimetik.1

    Gambaran Anatomi Bola Mata

    3.

    Retina

    Retina merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima

    rangsangan cahaya, terletak paling dalam dan mempunyai susunan lapis sebanyak 10

    lapisan yang merupakan lapis membran neurosensoris yang akan merubah sinar

    menjadi rangsangan pada syaraf optik dan diteruskan ke otak.Adapun 10 lapisan dari retina diantaranya adalah :

    1.

    Lapisan epitel pigmen retina

    Merupakan perbatasan antara retina dan koroid

    2. Lapisan fotoreseptor

    Merupakan lapis terluar retina yang terdiri atas sel batang dan sel kerucut.

    3. Membran limitan eksterna

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    4/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 4

    Merupakan membran ilusi.

    4. Lapisan nukleus luar

    Merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan batang, ketiga lapis

    diatas avaskular dan mendapat metabolisme dari kapiler koroid.

    5. Lapisan fleksiform luar

    Merupakan lapis aselular dan merupakan tempat sinapsis sel fotoreseptor

    dengan sel bipolar dan sel horizontal.

    6. Lapisan nukleus dalam

    Merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel muller, lapis ini

    mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.

    7. Lapisan fleksiform dalam

    Merupakan lapis aselular merupakan tempat sinaps sel bipolar, sel amakrin

    dengan sel ganglion.

    8. Lapisan sel ganglion

    Merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua.

    9. Lapisan serabut syaraf

    Merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke arah syaraf optik. Di dalam

    lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina.

    10.

    Membran limitan interna

    Merupakan membran hialin antara retina dan badan kaca.

    Pembuluh darah di dalam retina merupakan cabang arteri oftalmika, arteri

    retina sentral masuk retina melalui papil syaraf optik yang akan memberikan nutrisi

    pada retina dalam. Lapisan luar retina atau sel kerucut dan batang mendapat nutrisi

    dari koroid. 1

    Gambaran Retina

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    5/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 5

    2.2. ENDOFTALMITIS

    2.2.1. Definisi

    Endoftalmitis merupakan peradangan berat yang terjadi pada seluruh jaringan

    intraokular yang mengenai dua dinding bola mata, yaitu retina dan koroid tanpa melibatkan

    sklera dan kapsula tenon yang biasanya terjadi akibat adanya infeksi setelah trauma atau

    bedah atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang supuratif di dalam rongga mata dan

    struktur di dalamnya.1

    2.2.2. Epidemiologi

    Endoftalmitis endogen jarang terjadi, hanya terjadi pada 2-15% dari semua kasus

    endoftalmitis. Kejadian rata rata tahunan adalah sekitar 5 per 10.000 pasien yang dirawat.

    Dalam beberapa kasus, mata kanan dua kali lebih mungkin terinfeksi daripada mata kiri,

    mungkin dikarenakan lokasinya yang lebih proksimal untuk mengarahkan aliran darah ke

    arteri karotid kanan.3

    Sebagian besar endoftalmitis eksogen (sekitar 60%) terjadi setelah operasi intraokular.

    Ketika operasi merupakan penyebab timbulnya infeksi, endoftalmitis biasanya dimulai dalam

    waktu 1 minggu setelah operasi. Di Amerika serikat, endoftalmitis post katarak merupakan

    bentuk yang paling umum, dengan sekitar 0,1 0,3 % dari operasi menimbulkan komplikasi

    ini, yang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.3

    Post traumatic endoftalmitis terjadi pada 4-13 % dari semua cedera penetrasi okular.

    Insiden endoftalmitis dengan cedera menyebabkan perforasi pada bola mata, di pedesaan

    lebih tinggi bila dibandingkan dengan daerah perkotaan. Keterlambatan dalam perbaikan luka

    tembus pada bola mata berkorelasi dengan peningkatan resiko berkembangnya endoftalmitis.

    Kejadian endoftalmitis yang disebabkan oleh benda asing intraokular adalah 7-31 %. 3

    2.2.3. Klasifikasi

    Secara umum endoftalmitis diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Endoftalmitis Eksogen

    a. Post operatif

    b. Post Trauma

    2. Endoftalmitis Endogen

    3.

    Endoftalmitis Fakoanafilaktik.

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    6/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 6

    1. Endoftalmitis Eksogen

    Pada endoftalmitis eksogen organisme yang menginfeksi mata berasal dari

    lingkungan luar, endoftalmitis eksogen dikategorikan menjadi :

    a. Endoftalmitis Post Operatif

    Pada endoftalmitis post operatif, bakteri penyebab tersering merupakan flora

    normal pada kulit dan konjungtiva. Endoftalmitis post operatif sering terjadi

    setelah tindakan operatif sebagai berikut :

    Katarak

    Implantasi IOL (Intra Okular Lens)

    Glaukoma

    Keratoplasti

    Eksisi pterigium

    Pembedahan strabismus

    Parasentesis

    Pembedahan vitreus

    b. Endoftalmitis Post Trauma

    Endoftalmitis paling sering terjadi setelah trauma mata, yaitu trauma yang

    menimbulkan luka robek pada mata.4

    2. Endoftalmitis Endogen

    Pada endoftalmitis endogen, organisme disebarkan melalui aliran darah.

    Endoftalmitis endogen beresiko terjadi pada :

    Memiliki faktor predisposisi seperti : diabetes melitus, gagal ginjal, penyakit

    jantung rematik, sistemik lupus eritematosus, AIDS.

    Invasif prosedur yang dapat mengakibatkan bakterimia seperti hemodialisis,

    pemasangan kateter, total parenteral nutrisi.

    Infeksi pada bagian tubuh lain, seperti : endokarditis, urinary tract infection,

    artritis, pyelonefritis, faringitis, pneumonia.

    Pada endoftalmitis endogen kuman penyebabnya sesuai dengan fokus

    infeksinya seperti Streptococcus Sp (Endokarditis), Staphylococcus aureus

    (infeksi kulit) dan Bacillus (invasive prosedur). Sementara bakteri gram

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    7/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 7

    negatif, misalnya Neisseria meningitidis, Neisseria gonorrhoe, H. Influenzae

    dan bakteri enterik sepertiEscherichia collidanKlebsiella. 4

    3. Endoftalmitis Fakoanafilaktik

    Merupakan suatu proses autoimun terhadap jaringan tubuh (lensa) sendiri,

    akibat lensa yang tidak terletak di dalam kapsul (membran basalis lensa). Pada

    endoftalmitis fakoanafilaktik, lensa dianggap sebagai benda asing oleh tubuh,

    sehingga terbentuk antibodi terhadap lensa yang menimbulkan reaksi antigen

    antibodi.

    Protein lensa bersifat organ spesifik dan tidak spesifik, pada tubuh terbentuk

    antibodi terhadap lensa sehingga terjadi reaksi antigen antibodi yang akan

    menimbulkan gejala endoftalmitis fakoanafilaktik atau fakoantigenik. 1,4

    2.2.4. Etiologi

    Penyebab endoftalmitis dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

    1. BakteriPost operatif

    a.

    Akut

    Endoftalmitis terjadi 1- 42 hari setelah operasi

    Staphylococcus epidermidis

    Staphylococcus aureus

    Bakteri gram negatif : pseudomonas proteus, Eschericia coli dan

    Miscellaneous ( Serratia, Klebsiella, Bacillus)

    Streptococcus sp.

    b. Kronis

    Endoftalmitis terjadi 6 minggu2 tahun setelah operasi

    Staphylococcus epidermidis

    Propionibacterium acnes

    2.

    BakteriPost trauma

    Bacillus cereus

    Staphylococcus sp

    Streptococcal sp

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    8/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 8

    3. BakteriEndogen

    Streptococcus (pneumococcus viridens)

    Staphylococcal sp

    4.

    Fungal Post Operatif Volutella

    Neurospora

    Fusarium

    Candida

    5.

    Fungal Endogen

    Candida

    6.

    Fungal Trauma Fusarium

    Aspergillus

    2.2.5. Patofisiologi

    Dalam keadaan normal, sawar darah mata (blood-ocular barrier) memberikan

    ketahanan alami terhadap serangan dari mikroorganisme. Masuknya bakteri ke dalam mata

    terjadi karena rusaknya rintangan rintangan okular. Ini bisa disebabkan oleh invasi langsung

    atau oleh perubahan dalam endothelium vaskular yang disebabkan oleh substrat yang

    dilepaskan selama infeksi. Penetrasi melalui kornea atau sklera mengakibatkan gangguan

    eksogen pada mata. Jika masuknya lewat sistem vaskular, maka jalur endogen akan

    terbentuk. Setelah bakteri bakteri memperoleh jalan masuk ke dalam mata, proliferasi akan

    berlangsung dengan cepat. Kerusakan jaringan intraokular dapat juga disebabkan oleh invasi

    langsung oleh mikroorganisme dan atau dari mediator inflamasi dari respon kekebalan.

    Vitreus bertindak sebagai media yang sangat bagus bagi pertumbuhan bakteri. Bakteri

    yang sering menyebabkan endoftalmitis adalah Stafilokokus, Streptokokus, Pneumokokus,

    Pseudomonas dan Bacillus cereus. Bakteri sebagai benda asing, memicu suatu respon

    inflamasi. Masuknya produk produk inflamasi menyebabkan tingginya kerusakan pada

    rintangan okular-darah dan peningkatan rekrutmen sel inflamasi.

    Kerusakan pada mata terjadi akibat rusaknya sel sel inflamasi yang melepaskan enzim

    enzim proteolitik serta racun-racun yang dihasilkan oleh bakteri. Kerusakan terjadi di semua

    level jaringan yang berhubungan dengan sel sel inflamasi.1,2,6.

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    9/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 9

    Endoftalmitis dapat terlihat nodul putih yang halus pada kapsul lensa, iris, retina atau

    koroid. Hal ini juga dapat timbul pada peradangan semua jaringan okular, mengarah kepada

    eksudat purulen yang memenuhi bola mata. Selain itu, peradangan dapat menyebar ke

    jaringan lunak orbita. Setiap prosedur operasi yang mengganggu integritas bola mata dapat

    menyebabkan endoftalmitis eksogen. 3

    2.2.6. Manifestasi Klinik

    Adapun gejala dari endoftalmitis yang dikeluhkan pasien diantaranya :

    Severe ocular pain

    Mata merah

    Penurunan visus

    Lakrimasi

    Fotofobia

    Sedangkan Tanda dari endoftalmitis yang dapat ditemukan antara lain :

    Kelopak mata oedema dan eritema

    Injeksi konjungtiva dan injeksi siliar

    Kornea edema, keruh dan tampak infiltrate

    Hipopion (lapisan sel sel inflamasi dan eksudat di ruang anterior)

    Iris edema dan keruh

    Pupil tampak yellow reflex

    Eksudat pada vitreus

    TIO (Tekanan Intraokular) meningkat atau menurun.1,3

    Gambaran Endoftalmitis

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    10/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 10

    2.2.7. Pemeriksaan Fisik

    Pada pemeriksaan luar mata, funduskopi dan slitlamp dapat ditemukan :

    Palpebra edema dan eritema

    Injeksi konjungtiva dan injeksi siliar Hipopion

    Vitreitis

    Kemosis

    Red reflex berkurang atau hilang

    Proptosis

    Leukokoria

    Edema kornea

    Gambaran flare pada COA (Camera Oculi Anterior).1,3

    2.2.8. Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien endoftalmitis adalah :

    a. Laboratorium

    Melakukan kultur dan sensitivitas terhadap sampel sampel aqueous dan sampel

    vitreus untuk menentukan jenis organisme dan sensitivitas antibiotik. Yaitudengan aspirasi 0,51 ml korpus vitreus dengan anestesi lokal melalui sklerotomi

    pars plana dengan menggunakan jarum 2023, kemudian aspirat diperiksa secara

    mikroskopis.

    Jika bakteri bakteri endoftalmitis endogen dicurigai, penanganan yang sistemik

    atas sumber infeksi tersebut perlu dilakukan. Penanganan ini meliputi hal hal

    berikut :

    Kultur darah

    Kultur urine.4

    b. Studi pencitraan

    B- Scan Ultrasound

    Merupakan pemeriksaan dengan melakukan ultrasound terhadap kutub

    posterior jika pandangan fundus buruk. Biasanya, penebalan korodial dan

    gema- gema ultrasound dalam vitreus anterior dan posterior akan

    membantu diagnosis. Ultrasound juga penting untuk menyediakan

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    11/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 11

    landasan pijak sebelum intervensi intraocular dan untuk menilai tampak

    vitreus posterior dan daerah daerah traksi yang mungkin. Retina yang

    robek jarang terlihat bersama sama dengan endoftalmitis. 4

    CT Scan

    Jarang dilakukan kecuali terjadi trauma. Penebalan sclera dan jaringan

    jaringan uvea yang berhubungan dengan berbagai tingkatan densitas yang

    tinggi dalam vitreus dan struktur struktur jaringan periokular dapat

    terlihat.4

    2.2.9. Diagnosis

    Dengan mengetahui gejala subjektif dan gejala objektif yang didapatkan dari

    pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, maka diagnosis endoftalmitis sudah dapat

    ditegakkan.

    2.2.10. Penatalaksanaan

    Pengobatan tergantung pada penyebab yang mendasari endoftalmitis. Hasil akhir ini

    sangat bergantung pada penegakan diagnosis dan pengobatan tepat waktu. Tujuan dari

    terapi endoftalmitis adalah :

    1. Mensterilkan mata.

    2. Mengurangi kerusakan jaringan dari produk bakteri dan reaksi peradangan.

    3. Mempertahankan penglihatan.

    Dalam kebanyakan kasus terapi yang diberikan adalah antimikroba intravitreal,

    periokular dan topikal. Sedangkan dalam kasus yang tergolong buruk dilakukan vitrektomi.

    3,4,5

    1. Penatalaksanaan Non Farmakologi

    Perlu dijelaskan bahwa :

    1. Penyakit yang diderita dapat memiliki prognosa yang buruk dan dapat mengancam

    fungsi bola mata (penglihatan) apabila tidak tertangani secepatnya.

    2. Penyakit tersebut dapat mengenai mata sebelahnya, sehingga perlu dilakukan

    pengawasan yang ketat tentang adanya tanda tanda inflamasi pada mata seperti mata

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    12/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 12

    merah, bengkak, turunnya tajam penglihatan, kotoran pada mata untuk segera

    diperiksakan ke dokter mata.

    3.

    Penderita menderita diabetes yang memerlukan pengontrolan yang ketat baik secara

    diet maupun medikamentosa. Hal ini disebabkan oleh karena kondisi hiperglikemia

    akan meningkatkan resiko terjadinya bakteriemia yang dapat menyerang tidak hanya

    satu bola mata namun dapat menyebar ke bola mata sebelahnya, atau bahkan dapat

    berakibat fatal jika menyebar ke otak.

    2. Penatalaksanaan Farmakologi

    1. Antibiotik

    Terapi antimikroba empiris harus komperhensif dan harus mencakup semua

    kemungkinan patogen dalam konteks pengaturan klinis. Antibiotik yang dapat

    diberikan antara lain :

    a. Vancomycin

    Antibiotik yang ampuh untuk melawan organisme organisme gram positive dan

    efektif untuk melawan spesies enterococcus. Diindikasikan untuk para pasien

    yang tidak bisa mendapat atau gagal merespon penisilin serta sepalosporin dan

    yang mengalami infeksi dengan staphylococcus yang resisten.

    b.

    Ceftazidine

    Pilihan untama untuk intravitreal gram negative. Cephalosporine generasi ketiga

    dengan spektrum luas, aktivitas gram-negatif, kurang ampuh melawan organisme

    gram positif, lebih efektif melawan organisme organisme yang kebal.

    Menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengikat satu atau lebih protein

    pengikat penisilin.

    c. Amikacin

    Pilihan kedua bagi injeksi intravitreal untuk mengatasi gram-negative. Untuk

    melawan infeksi infeksi bakteri gram negative yang kebal terhadap gentamisin

    dan tobramycin. Efektif melawan pseudomonas aeruginosa.

    d. Ciprofloxacin.

    Termasuk kedalam antibiotik golongan fluorokuinolon yang memiliki sifat

    spektrum luas terhadap bakteri gram positif dan gram negatif.

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    13/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 13

    Pemberian antibiotik dapat diberikan secara Intravitreal, Subkonjungtiva,

    Topikal dan Sistemik.

    a. Antibiotik Intravitreal

    Antibiotik yang biasa digunakan adalah kombinasi antibiotik yang efektif

    untuk bakteri gram positif dan gram negatif

    o Pilihan pertama : vancomycin 1 mg dalam 0,1 ml dan ceftazidine

    2,25 mg dalam 0,1 ml.

    o Pilihan kedua : vancomycin 1 mg dalam 0,1 ml dan amikacin

    0,4 mg dalam 0,1 ml.

    o Pilihan ketiga : vancomycin 25 mg dalam 0,5 ml ditambahkan

    cefuroxime 125 mg dalam 0,5 ml.

    b. Antibiotik Subkonjungtiva

    Diberikan per hari selama 57 hari

    o Pilihan pertama : vancomycin 25 mg dalam 0,5 ml ditambahkan

    ceftazidine 100 mg dalam 0,5 ml.

    o Pilihan kedua : vancomycin 25 mg dalam 0,5 ml ditambah

    dengan cefuroxime 125 mg dalam 0,5 ml.

    c. Antibiotik Topikal

    Sebaiknya juga diberikan dengan frekuensi tiap 30 menit sampai 1 jam.

    o Vancomycin (50 mg/ml) dan cefazolin (50 mg/ml) ditambah

    dengan amikacin (20 mg/ml) atau tobramycin (15 mg/ml).

    d. Antibiotik Sistemik

    Pengobatan endoftalmitis dengan antibiotik sistemik pilihannya antara

    lain:

    o Ciprofloxacin intravena (infuse 200 mg 2 x sehari selama 34 hari

    diikuti oral 500 mg 2 x sehari selama 6 hari) atau

    o Vancomycin 1 gram intravena 2 x sehari dan ceftazidine 2 gram

    intravena tiap 8 jam, atau

    o Cefazoline 1,5 gram intravena tiap 6 jam dan amikacin 1 gram 3

    kali sehari. 1,3

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    14/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 14

    2. Anti fungal

    Pilihan antifungal yang digunakan adalah Amphotericin B 150 mikrogram sub

    konjungtiva, selain itu juga dapat di berikan Voriconazole, Ketokonazole, Nistatin.1,3

    3. Terapi Steroid

    Diberikan terapi steroid karena memiliki sifat anti-inflamasi. Obat obatan

    kortikosteroid mengubah respon kekebalan tubuh terhadap stimulus stimulus yang

    berbeda. Pemberian steroid dimulai setelah 12-24 jam pemberian antibiotik intensif.

    a. Prednisolone acetate

    Mengobati inflamasi inflamasi akut setelah operasi mata atau jenis gangguan

    pada mata lainnya. Mengurangi inflamasi dan neovaskularisasi kornea.

    Menghambat migrasi leukosit dan menghentikan kebocoran pembuluh kapiler.

    Dalam kasus infeksi bakteri, penggunaan berbarengan dengan antibiotik

    dilakukan, jika tanda dan gejala klinis tidak membaik setelah 2 hari, dilakukan

    pemeriksaan kembali.

    b. Dexamethasone

    Untuk bermacam macam penyakit alergi dan inflamasi, mengurangi

    peradangan dengan cara menghambat perpindahan leukosit polymorfonuclear

    dan mengurangi kebocoran pembuluh kapiler.

    o Cara pemberian :

    Dexamethasone 0,4 mg dalam 0,1 ml.

    Dexamethasone 4 mg selama 57 hari.

    Steroid sistemik : terapi harian dengan prednisolone dengan

    50 mg, 40 mg, 30 mg, 20 mg dan 10 mg selama 2 hari.3,5

    4.

    Terapi suportif

    a.

    Siklopegik : disarankan tetes mata atropin 1 % atau bisa juga hematropine 2 % 2-3

    hari sekali. Mengurangi ciliary spasm yang bisa menyebabkan nyeri. Agen agen

    siklopegik juga adalah mydriatic, dan praktisi harus memastikan bahwa pasien

    tidak menderita glaukoma. Pengobatan ini bisa memicu serangan angle-closure

    yang akut.

    b. Obat obat antiglaucoma disarankan untuk pasien dengan peningkatan tekanan

    intraokular. Acetazolamide (3 x 250 mg) atau Timolol (0,5 %) 2 kali sehari.3,4,5

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    15/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 15

    3. Tindakan operatif

    Vitrektomi adalah tindakan bedah dalam terapi endoftalmitis. Bedah debridemen

    rongga vitreus terinfeksi menghilangkan bakteri, sel sel inflamasi, dan zat beracun lainnya

    untuk memfasilitasi difusi viteral, untuk menghapus membran vitreus yang dapat

    menyebabkan ablasio retina, dan membantu pemulihan penglihatan. Endoftalmitis vitrektomi

    study (EVS) menunjukkan bahwa di mata dengan akut endoftalmitis operasi postcataract

    lebih baik dari persepsi cahaya.

    Pada kasus yang berat dapat dilakukan vitrektomi pars plana yang bertujuan utuk

    mengeluarkan organisme beserta produk toksin serta enzim proteolitiknya yang berada dalam

    vitreous, meningkatkan distribusi antibiotik dan mengeluarkan membran siklitik yang

    terbentuk yang potensial menimbulkan ablasi serta mengembalikan kejernihan viterous. 5,6.

    Gambaran Tindakan Operatif Vitrektomi

    Gambaran Tindakan Operatif Vitrektomi

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    16/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 16

    2.2.11. Komplikasi

    Komplikasi yang dapat terjadi jika proses peradangan mengenai ketiga lapisan mata

    (retina, koroid dan sklera) dan badan kaca akan mengakibatkan panoftalmitis. Panoftalmitis

    merupakan peradangan pada seluruh bola mata termasuk sklera dan kapsula tenon. Selain itu,

    bisa mengakibatkan penurunan visus, kebutaan dan rusaknya struktur bola mata. Bila terjadi

    komplikasi perlu di lakukan enukleasi. 1,2.

    Berikut ini merupakan perbedaan Endoftalmitis dan Panoftalmitis :

    Endoftalmitis Panoftalmitis

    Radang Intraokular Intraokular, intraorbita

    Demam Tidak nyata Nyata

    Nyeri Okular + ++

    Pergerakan Bola Mata Dapat digerakkan Nyeri bila digerakkan

    Eksoftalmus - +

    Bedah Eviserasi Enukleasi bulbi

    2.2.12. Prognosis

    Prognosis dari endoftalmitis sendiri bergantung dari durasi endoftalmitis, jangka

    waktu infeksi sampai penatalaksanaan, virulensi bakteri dan keparahan dari trauma. Diagnosa

    yang tepat dalam waktu cepat dengan tatalaksana yang tepat mampu meningkatkan angka

    kesembuhan endoftalmitis.

    Endoftalmitis endogen lebih buruk dari pada endoftalmitis eksogen. Karena

    berhubungan dengan tipe organisme yang berhubungan (tingkat virulensi, organisme, daya

    tahan tubuh penderita dan keterlambatan diagnosis). 4

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    17/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 17

    BAB III

    LAPORAN KASUS

    I.

    IDENTITAS PASIEN

    Nama : Bunyamin

    Umur : 60 tahun

    Jenis kelamin : laki-laki

    Alamat : Sungai pauh

    Tanggal masuk : 14-11-2013

    II.PEMERIKSAAN SUBJEKTIF

    Keluhan Utama :

    Mata kiri nyeri berdenyut, merah dan penglihatan kabur sejak satu minggu yang lalu.

    Riwayat Penyakit Sekarang :

    Pasien datang ke IGD RSUD langsa dengan keluhan mata kiri nyeri berdenyut dan

    merah disertai penglihatan kabur yang dialami sejak satu minggu yang lalu. Hal ini

    disebabkan karena mata sebelah kiri pasien terkena debu setelah itu mata pasien dikucek-kucek. Setelah 2 hari kemudian mata kiri pasien menjadi merah dan nyeri, lalu pasien berobat

    ke mantri dan diberi obat tetes mata yang kemasannya berwarna kuning, dan beberapa

    macam obat minum yang pasien tidak tahu nama obatnya. Namun setelah beberapa hari

    keluhan tidak juga berkurang malah tambah bengkak dan mata kiri tidak nampak lagi.

    Kemudian pasien berobat berobat ke praktek dokter spesialis dan disarankan untuk dirawat

    inap di rumah sakit.

    Riwayat Penyakit Dahulu :

    -

    Pasien mengaku belum pernah menderita penyakit seperti sekarang ini sebelumnya.

    - Hipertensi (+)

    - Diabetes mellitus (-)

    -

    Riwayat sakit lambung/ pencernaan (+)

    - Riwayat pembedahan mata (-)

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    18/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 18

    Riwayat Penyakit Keluarga :

    - Pasien mengaku tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit seperti

    yang dialami pasien sekarang ini.

    - Riwayat penggunaan kacamata : (-)

    - Riwayat hipertensi : (-)

    -

    Riwayat diabetes mellitus : (-)

    Riwayat pengobatan:

    - Pasien sebelumnya berobat ke mantri diberi obat tetes mata yang kemasannya berwarna

    kuning, dan beberapa obat minum namun pasien tidak tahu nama obatnya.

    Riwayat Alergi :

    - Riwayat asma (-)

    - Riwayat alergi obat (-)

    Riwayat Kebiasaan Pribadi

    - Riwayat merokok (-)

    - Riwayat konsumsi alkohol (-)

    III.PEMERIKSAAN FISIK

    A. Status Generalis

    Keadaan Umum : Tampak Sakit sedang

    Kesadaran : Compos mentis

    Status Gizi : Baik

    Tekanan Darah : 190/110 mmHg

    Frekuensi Nadi : 100 x /menit

    Frekuensi Nafas : 24 x/menit

    Suhu : 37,00C

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    19/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 19

    B. Status Oftalmologis

    OD OS

    OD OS

    Orthoforia Kedudukan bola mata Orthoforia

    Baik ke segala arah Pergerakan bola mata Baik ke segala arah

    6/60 Visus 1/300

    Edema (-)

    Hiperemis (-)

    Sikatrik (-)

    Nyeri (-)

    Benjolan (-)

    Palpebra Superior

    Edema (+)

    Hiperemis (+)

    Sikatrik (-)

    Nyeri (+)

    Benjolan (-)

    Edema (-)

    Hiperemis (-)

    Hematom (-)

    Sikatrik (-)

    Benjolan (-)

    Palpebra Inferior

    Edema (+)

    Hiperemis (-)

    Hematom (-)

    Sikatrik (-)

    Benjolan (-)

    Hiperemis (-) Konjungtiva Tarsalis Superior Hiperemis(+)

    Injeksi Siliar (-),injeksi

    konjungtiva (-)Konjungtiva Bulbi

    Injeksi siliar (+),injeksi

    konjungtiva(+)

    Hiperemis (-) Konjungtiva Tarsalis Inferior Hiperemis(+)

    Ulkus (-), infiltrate (-) Kornea Keruh,udem (+),

    keratomalasia (+),

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    20/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 20

    desemetokel (+)

    Sedang, jernih,hipopion (-) COA dangkal, keruh

    Warna coklat Iris Warna coklat

    Diameter : 3 mm, refleks

    cahaya (+)Pupil Tak dapat dinilai

    Keruh (+) Lensa Tak dapat dinilai

    Tidak dilakukan pemeriksaan TIOTidak dilakukan

    pemeriksaan

    IV.

    PEMERIKSAAN PENUNJANG:-

    Pemeriksaan Slit Lamp

    V. RESUME

    Pasien berjenis kelamin laki-laki usia 60 tahun datang ke RSUD Langsa dengan

    keluhan mata kiri nyeri berdenyut dan merah disertai penglihatan menurun yang dialami

    sejak satu minggu yang lalu. Hal ini disebabkan karena mata sebelah kiri pasien terkena debu

    setelah itu mata pasien dikucek-kucek. Pasien mengaku memiliki riwayat berobat ke mantri

    namun keluhan mata pasien tidak berkurang. Di jumpai visus OD 6/60 dan visus OS 1/300.

    Pada pemeriksaan fisik dijumpai palpebra superior udem dan hiperemis, pada konjungtiva

    bulbi dijmpai injeksi konjungtiva (+) dan ijeksi siliar (+), pada kornea dijumpai kornea keruh,

    udem, keratomalasia (+), desemetokel (+), COA dangkal dan keruh, pupil dan lensa tidak

    dapat dinilai. Pasien sebelumnya tidak menggunakan kacamata, riwayat hipertensi (+),

    riwayat pembedahan mata (-). Keluhan seperti ini baru dirasakan os pertama kali.

    VI.DIAGNOSA BANDING

    -

    Endoftalmitis ocular sinistra

    -

    Panoftalmitis

    -

    Ulkus kornea

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    21/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 21

    VII.DIAGNOSA KERJA

    Endoftalmitis ocular sinistra + HT fc II ec HHD

    VIII. TERAPI

    Non medikamentosa :

    -

    Tirah baring

    - Diet makanan biasa

    - Tutup mata dengan kassa steril.

    - Hindari terkena air pada mata kiri.

    Medikamentosa :

    - Levofloxacin 1 tetes tiap 2 jam

    -

    Gentamisin zalp 1x malam

    - Inj.cefotaxim 1 g /12 jam

    - Clindamisin 300 mg 3x1

    -

    Metyl prednisolon 3x1

    Terapi dr. Gunardi Sp.PD

    -

    Captopril 3x25 mg

    - Amlodipin 1x10 mg

    - Furosemid 2x1

    -

    Bisoprolol 1x1

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    22/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 22

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Dari anamnesa yang didapatkan, pasien mengeluhkan nyeri mata kiri disertai

    penglihatan yang menurun. Nyeri disebabkan karena terjadi reaksi inflamasi serta terjadi

    penekanan saraf pada kornea maupun iris. Sedangkan penglihatan menurun dimana visusnya

    1/300, dikarenakan kornea sebagai unsur utama dalam media refraksi mengalami infeksi

    dengan infiltrat yang menutupi kornea, sehingga mengganggu proses refraksi. Dari situlah

    muncul keluhan pandangan kabur bahkan hanya bisa melihat lambaian tangan yang di alami

    oleh pasien tersebut.

    Injeksi atau hiperemis pada konjungtiva maupun siliar merupakan tanda yang muncul

    setiap endoftalmitis yang terjadi akibat reaksi inflamasi dan infeksi yang terjadi pada bola

    mata, karena bertujuan untuk meningkatkan imunitas ke kornea dan ke jaringan pada mata,

    Debu yang mengenai mata umumnya hanya menyebabkan iritasi ringan, namun pada

    hal ini pasien mengucek-ngucek matanya sehingga debu yang masuk akan menggores cornea

    dan dapat menyebabkan erosi pada lapisan kornea selain itu jari-jari tangan yang tidak bersih

    data menyebabkan infeksi pada mata. Adapun keluhan pasien yang semakin berat setelah

    memaki obat tetes mata dari mantri adalah diduga karena obat tetes tersebut mengandung

    steroid, dimana pengguaan obat etets mata yang mengandung steroid adalah kontra indikasi

    pada pasien dengan kornea yang tidak utuh (erosi) yang justru akan menghambat proses

    reepitelisasi n menyebabkan peradangan ada mata semakin berat.

    Berdasarkan dari gejala-gejala yang dialami pasien seperti yang tercantumkan di atas

    dan riwayat pasien , hal ini menunjukkan bahwa pasien mengalami endoftalmitis yang

    merupakan peradangan berat yang terjadi pada seluruh jaringan intraokular yang mengenai

    dua dinding bola mata, yaitu retina dan koroid tanpa melibatkan sklera dan kapsula tenon.

    Indikasi pasien dirawat adalah untuk menenangkan nyeri pada mata kiri pasien, dan

    juga untuk observasi agar desematokel yang ada pada kornea tidak sampai pecah terlebih lagi

    kornea mata pasien sudah mengalami keratomalasia atau sudah lembek. Dari hasil follow

    yang telah dilakukan selama 5 hari, perkembangan pasien memang tidak terlalu signifikan.

    Hal ini dikarenakan karena pasien sedikit terlambat datang ke RSUD. Yang menyebabkan

    perkembangan infiltrat pada kornea dan proses peradangan lebih sulit untuk dihentikan.

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    23/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 23

    Mata kiri pasien ditutup dengan kasa penutup untuk menghindari debu-debu, terkena

    tangan pasien yang kadang-kadang menggaruk tanpa disadari,dan agar mengurangi gesekan

    kornea dengan kelopak mata saat berkedip yang akan menambah rasa nyeri serta mengurangi

    penularan terhadap orang lain.

    Penatalaksanaan pasien berupa non medikamentosa dan medikamentosa. Pada non

    medikamentosa kita lakukan bed rest, makan makanan biasa, serta hindari mata kiri terkena

    air. Sedangkan penatalaksanaan medikamentosa yang diberikan pada pasien tersebut :

    OBAT FUNGSI

    Levofloxacin Levofloxacin memiliki aktivitas berinterisid terutama terhadap

    bakteri gram negatif seperti P. aeruiginosa E.sp, Proteus dan

    Klebsiella sp, juga terhadap strain yang sensitif dari Staphylococci

    (termasuk S.aureus dan Streptococci) juga termasuk S.pneumoniae.

    Gentamisin zalp Gentamycin mengandung antibiotik gentamisin sulfat, suatu

    antibiotik golongan aminoglikosida. Gentamisin mempunyai aktivas

    terhadap bakteri Staphylococcus, Pseudomonas aeruginosa, dan

    bakteri yang rentan lainnya.

    Cefotaxim Termasuk golongan sefalosporin dengan indikasi penyakit infeksi

    berat, terutama infeksi gram negative.

    Clindamisin Klindamisin Efektif untuk pengobatan infeksi serius yang

    disebabkanoleh bakteri anaerob, streptokokus, pneumokokus dan

    stafilokokus.

    Klindamisin dapat bekerja sebagai bakteriostatik maupun bakterisida

    tergantung konsentrasi obat pada tempat infeksi dan organisme

    penyebab infeksi.

    Metylprednisolon Adalah suatu glikokortikoid sintetik yang bekerja sebagai

    antiinflamasi melalui efeknya yang bekerja mengurangi produksi

    prostaglandin dan leukotrien, berkurangnya degranulasi sel mast dan

    kolagen.

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    24/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    Page 24

    BAB V

    KESIMPULAN

    Endoftalmitis adalah peradangan berat yang terjadi pada seluruh jaringan intraokular,

    yang mengenai dua dinding bola mata, yaitu retina dan koroid tanpa melibatkan sklera dan

    kapsula tenon. Endoftalmitis dapat di klasifikasikan menjadi Eksogen, Endoftalmitis

    Endogen dan Endoftalmitis Fakoanafilaktik.

    Gejala subjektif antara lain adalah nyeri pada bola mata, penurunan tajam

    penglihatan, neyri kepala, mata terasa bengkak, kelopak mata merah, bengkak kadang sulit

    dibuka. Sedangkan dari pemeriksaan fisik ditemukan edema pada palpebra superior, injeksi

    konjungtiva dan injeksi sklera, serta edema pada kornea. Pemeriksaan penunjang yang dapat

    dilakukan diantaranya adalah pemeriksaan laboratorium dan studi pencitraan. Pengobatan

    pasien endoftalmitis adalah dengan antibiotika atau anti fungi yang diberikan secepatnya

    secara intravitreal. Sedangkan pemberian steroid masih kontroversi meskipun terbukti

    manfaatnya, kadang dapat diberikan pula sikloplegik. Bila dengan pengobatan malah terjadi

    perburukan maka segera dilakukan tindakan vitrektomi. Prognosa akan semakin baik jika

    diagnosa cepat dan tepat untuk kasus ini sehingga tatalaksana dapat dilakukan secepat

    mungkin untuk mencegah komplikasi yang lebih lanjut.

  • 8/11/2019 Lapkas Endoftalmitis Oke

    25/25

    BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA

    LAPORAN KASUS ENDOFTALMITIS

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Ilyas, Sidarta H. 2010. Ilmu Penyakit Mata Edisi ketiga. Balai Penerbit FK-UI : Jakarta.

    2. Ilyas, Sidharta H. Mailangkay, T.H. 2002. Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter dan

    Mahasiswa Kedokteran Edisi kedua. CV Sagung Seto : Jakarta.

    3. Vaughan, D.G. 2002. Oftalmologi Umum Edisi 14. Widya Medika : Jakarta.

    4. Graham, R. 2006. Endoftalmitis Bacterial. Di unduh dari www.Emedicine//emerg.2006.html.

    5.

    Wijaya. N, et.al. 1993. Ilmu Penyakit Mata. FK-UI : Jakarta.

    6.

    James, Bruce . 2006. Lecture Notes Oftalmologi. Erlangga Medical Series : Jakarta.

    http://www.emedicine/emerg.2006.htmlhttp://www.emedicine/emerg.2006.html