bab iv klmpok 4

24
Pola Tanam Jumlah Populasi HST 7 14/10/15 14 21/10/15 21 28/10/15 28 04/11/15 35 11/11/15 Monokult ur 2 15,5 27 44 65 76,5 3 15,3 24,6 43,6 59,3 74,6 4 19,5 31,2 47 51,7 62,2 Polikult ur 2 3,7 16 24,5 41 53,5 4 7 17,7 27,7 43,5 58 6 10,5 17,8 32,6 41,6 51,8 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Parameter Pengamatan Tabel 1. Media Tanam : 25% tanah, 75% kompos Rata-Rata Tinggi Tanaman (cm) Tabel 2. Media Tanam : 25% tanah, 75% kompos Tabel Rata-Rata Jumlah Daun (helai) Pola Tanam Jumlah Populasi HST 7 14/10/15 14 21/10/15 21 28/10/15 28 04/11/15 35 11/11/15 2 2 5 7 8 9

Upload: gerald-siahaan

Post on 31-Jan-2016

246 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

contoh bab 4 perhitungan pb

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV KLMPOK 4

Pola

Tanam

Jumlah

Populasi

HST

7

14/10/15

14

21/10/15

21

28/10/15

28

04/11/15

35

11/11/15

Monokultur

2 15,5 27 44 65 76,5

3 15,3 24,6 43,6 59,3 74,6

4 19,5 31,2 47 51,7 62,2

Polikultur

2 3,7 16 24,5 41 53,5

4 7 17,7 27,7 43,5 58

6 10,5 17,8 32,6 41,6 51,8

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Parameter Pengamatan

Tabel 1. Media Tanam : 25% tanah, 75% kompos Rata-Rata Tinggi Tanaman (cm)

Tabel 2. Media Tanam : 25% tanah, 75% kompos Tabel Rata-Rata Jumlah Daun (helai)

Pola

Tanam

Jumlah

Populasi

HST

7

14/10/15

14

21/10/15

21

28/10/15

28

04/11/15

35

11/11/15

Monokultur

2 2 5 7 8 9

3 1 4 6 7 8

4 1 4 6 7 8

Polikultur

2 1 5 9 14 19

4 3 8 13 17 19

6 4 8 12 14 17

Page 2: BAB IV KLMPOK 4

Tabel 3. Media Tanam : 25% tanah, 75% kompos Berat Segar Total Tanaman

Pola Tanam BSST (gram)

Monokultur (2 benih jagung) 195,3

Monokultur (3 benih jagung) 241,7

Monokultur (4 benih jagung) 210,8

Polikultur (1 benih jagung dan 1 benih kacang) 150,0

Polikultur (2 benih jagung dan 2 benih kacang) 221,8

Polikultur (3 benih jagung dan 3 benih kacang) 232,1

Tabel 4. Media Tanam : 50% tanah, 50% kompos Tabel Rata-Rata Tinggi tanaman (cm)

Pola

Tanam

Jumlah

Populasi

HST

7

14/10/15

14

21/10/15

21

28/10/15

28

04/11/15

35

11/11/15

Monokultur

2 12 43,5 70,5 86,2 93,2

3 11,3 36,3 66 79,4 87

4 12,5 44 64 77 85,75

Polikultur

2 7 22 31,5 56,3 69

4 7,7 26 38,75 61 70,3

6 2,6 11,5 17,2 24 29,5

Tabel 5. Media Tanam : 50% tanah, 50% kompos Tabel Rata-Rata Jumlah Daun (helai)

Pola

Tanam

Jumlah

Populasi

HST

7

14/10/15

14

21/10/15

21

28/10/15

28

04/11/15

35

11/11/15

Monokultur

2 2 4 5 7 8

3 1 3 5 7 8

4 2 4 5 8 9

Page 3: BAB IV KLMPOK 4

Polikultur

2 2 2 3 3 4

4 1 6 8 9 9

6 1 4 10 11 13

Tabel 6. Media Tanam : 50% tanah, 50% kompos Berat Segar Total Tanaman

Pola Tanam BSST (gram)

Monokultur (2 benih jagung) 51,5

Monokultur (3 benih jagung) 36,7

Monokultur (4 benih jagung) 84,9

Polikultur (1 benih jagung dan 1 benih kacang) 29,7

Polikultur (2 benih jagung dan 2 benih kacang) 62,8

Polikultur (3 benih jagung dan 3 benih kacang) 18,8

Tabel 7. Media Tanam : 75% tanah, 25% kompos Tabel Rata-Rata Tinggi tanaman (cm)

Pola

Tanam

Jumlah

Populasi

HST

7

14/10/15

14

21/10/15

21

28/10/15

28

04/11/15

35

11/11/15

Monokultur

2 9 17 20 29 43

3 4 20 27,25 35,3 49,2

4 3 12 14,75 32,34 50,3

Jumlah

populasi

(polikultur)

Umur tanaman

7 14 21 28 35

Jagun

g

Kaca

ng

tanah

Jagun

g

Kacan

g

tanah

Jagun

g

Kaca

ng

tanah

jagu

ng

Kaca

ng

tanah

Jagun

g

Kacan

g tanah

Page 4: BAB IV KLMPOK 4

2 6 0 8 10 10 13 34.5 22 44.5 26

4 6 2,5 14 8 19 13 33.5 23.5 53.5 26.5

6 5 1 11 12 17 16 31.6 25.3 51.6 27.3

Tabel 8. Media Tanam : 75% tanah, 25% kompos Tabel Rata-Rata Jumlah Daun (helai)

Pola

Tanam

Jumlah

Populasi

HST

7

14/10/15

14

21/10/15

21

28/10/15

28

04/11/15

35

11/11/15

Monokultur

2 3 5 7 7,5 8

3 3 7 10 12 13

4 3 8 11 11 12

Jumlah

populasi

(polikultur)

Umur tanaman

7 14 21 28 35

Jagun

g

Kaca

ng

tanah

Jagun

g

Kacan

g

tanah

Jagun

g

Kaca

ng

tanah

Jagu

ng

Kaca

ng

tanah

Jagun

g

Kacan

g tanah

2 2 2 3 4 4 5 8 6 9 7

4 2 1 4 5 7 7 7.5 8 9 8

6 3 2 6 8 7 12 8 14 9.2 15

Page 5: BAB IV KLMPOK 4

Tabel 9. Media Tanam : 75% tanah, 25% kompos Berat Segar Total Tanaman

Pola Tanam BSST (gram)

Monokultur (2 benih jagung) 209,9

Monokultur (3 benih jagung) 242,7

Monokultur (4 benih jagung) 199,5

Polikultur (1 benih jagung dan 1 benih kacang) 175,6

Polikultur (2 benih jagung dan 2 benih kacang) 189,6

Polikultur (3 benih jagung dan 3 benih kacang) 153,4

Tabel 10. Media Tanam : 100% tanah Tabel Rata-Rata Tinggi tanaman (cm)

Pola

Tanam

Jumlah

Populasi

HST

7

14/10/15

14

21/10/15

21

28/10/15

28

04/11/15

35

11/11/15

Monokultur

2 14 20 24 44,5 52,5

3 12,2 23 33 34 44,5

4 11,95 21 31 35 51,25

Jumlah

populasi

(polikultur)

Umur tanaman

7 14 21 28 35

Jagun

g

Kaca

ng

tanah

Jagun

g

Kacan

g

tanah

Jagun

g

Kaca

ng

tanah

Jagu

ng

Kaca

ng

tanah

Jagun

g

Kacan

g tanah

2 14,5 5 18 10 28 12 43 19,5 50 19,5

4 13,5 7 23,5 13,5 33 16,5 35 19 43 20,75

6 14,5 5 24 13 29 32 34 21,25 39,33 26

Page 6: BAB IV KLMPOK 4

Tabel 11. Media Tanam : 100% tanah Tabel Rata-Rata Jumlah Daun (helai)

Pola

Tanam

Jumlah

Populasi

HST

7

14/10/15

14

21/10/15

21

28/10/15

28

04/11/15

35

11/11/15

Monokultur

2 2 4 5 6 6

3 2 4 4 5 5,33

4 2 4 5 5,25 8,75

Jumlah

populasi

(polikultur)

Umur tanaman

7 14 21 28 35

Jagun

g

Kaca

ng

tanah

Jagun

g

Kacan

g

tanah

Jagun

g

Kaca

ng

tanah

Jagu

ng

Kaca

ng

tanah

Jagun

g

Kacan

g tanah

2 2 3 3 9 4 12 6 20 7 24

4 2 3 3 9 4 12 5 18 6,5 22

6 2 3 3 9 4 12 5 16 6,33 24

Tabel 12. Media Tanam : 100% tanah Berat Segar Total Tanaman

Pola Tanam BSST (gram)

Monokultur (2 benih jagung) 63,4

Monokultur (3 benih jagung) 49,2

Monokultur (4 benih jagung) 72,5

Polikultur (1 benih jagung dan 1 benih kacang) 39,5

Polikultur (2 benih jagung dan 2 benih kacang) 43,6

Polikultur (3 benih jagung dan 3 benih kacang) 68,6

Page 7: BAB IV KLMPOK 4

4.2 Pembahasan

Tanah 25% Kompos 75% (Tinggi, Jumlah Daun dan Berat Segar Total Tanaman)

Dari analisa sidik ragam diketahui bahwa perlakuan kombinasi tinggi tanaman per

polybag dan komposisi media tanam pada semua umur pengamatan yaitu pada 7, 14, 21, 28 dan

35 HST.

Dari tabel 1, terlihat bahwa pola tanam Monokultur pada 7 HST terlihat yang memiliki rata-rata

tertinggi adalah monokultur 4 tanaman dengan 19,5, pada 14 HST tertinggi adalah monokultur 4

tanaman dengan rata-rata 31,2, pada 21 HST tertinggi adalah monokultur 4 tanaman dengan 47,

pada 28 HST tertinggi pada monokultur 2 tanaman dengan rata-rata 65, pada 35 HST tertinggi

adalah monokultur 2 tanaman dengan 76,5.

Sedangkan pada pola tanam Polikultur pada 7 HST terlihat yang memiliki rata-rata tertinggi

adalah polikultur 6 tanaman dengan 10,5, pada 14 HST tertinggi adalah polikultur 6 tanaman

dengan rata-rata 17,8, pada 21 HST tertinggi adalah polikultur 6 tanaman dengan 32,6, pada 28

HST tertinggi pada polikultur 4 tanaman dengan rata-rata 43,5, pada 35 HST tertinggi adalah

polikultur 4 tanaman dengan 58.

Dari analisa sidik ragam diketahui bahwa perlakuan kombinasi jumlah tanaman per

polybag dan komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah daun per tanaman pada

semua umur pengamatan yaitu pada 7, 14, 21, 28 dan 35 HST.

Tabel 2, menunjukkan pola tanam monokultur yang tertinggi adalah monokultur 2 tanaman dari

7 HST sampai dengan 35 HST dengan rata-rata 2, 5, 7, 8 dan 9.

Sedangkan pada pola tanam polikultur 7 HST yang tertinggi rata-rata nya adalah polikultur 6

tanaman dengan 4, pada 14 HST seimbang antara polikultur 4 tanaman dengan 6 tanaman yaitu

rata-rata 8, pada 21 HST yang tertinggi polikultur 4 tanaman dengan 13, pada 28 HST tertinggi

polikultur 4 tanaman dengan 17, pada 35 HST seimbang antara polikultur 2 tanaman dengan 4

tanaman yaitu 19.

Dari tabel 3, terdapat jumlah berat segar total tanaman yang di dapat yaitu monokultur 2

tanaman 195,3 gram, monokultur 3 tanaman 241,7 gram, monokultur 4 tanaman 210,8 gram.

Pada polikultur 2 tanaman di peroleh 150 gram, polikultur 4 tanaman 221,8 gram, dan polikultur

6 tanaman 232,1 gram. Perolehan berat segar total tanaman tertinggi adalah monokultur 3

tanaman yaitu 241,7 gram.

Page 8: BAB IV KLMPOK 4

Tanah 50% Kompos 50% (Tinggi, Jumlah Daun dan Berat Segar Total Tanaman)

Hasil rata-rata tinggi tanaman yang di dapat dengan perlakuan Tanah 50% Kompos 50%

sebagai berikut, pada tabel 4 terlihat bahwa pola tanam Monokultur pada 7 HST terlihat yang

memiliki rata-rata tertinggi adalah monokultur 4 tanaman dengan 12,5, pada 14 HST tertinggi

adalah monokultur 4 tanaman dengan rata-rata 44, pada 21 HST tertinggi adalah monokultur 2

tanaman dengan 70,5, pada 28 HST tertinggi pada monokultur 2 tanaman dengan rata-rata 86,2,

pada 35 HST tertinggi adalah monokultur 2 tanaman dengan 93,2.

Sedangkan pola tanam polikultur di dapat rata-rata tertinggi pada polikultur 4 tanaman mulai dari

7 HST hingga 35 HST dengan rata-rata 7,7 , 26 , 38,75 , 61 dan 70,3.

Dari analisa sidik ragam diketahui bahwa perlakuan kombinasi jumlah tanaman per

polybag dan komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah daun per tanaman pada

semua umur pengamatan yaitu pada 7, 14, 21, 28 dan 35 HST.

Pada tabel 5 di dapat rata-rata jumlah daun per tanaman pola tanam monokultur tertinggi pada 7

HST adalah monokultur 2 tanaman dan 4 tanaman dengan rata-rata 2, pada 14 HST monokultur

2 tanaman dan 4 tanaman dengan rata-rata 4, pada 21 HST tinggi rata-rata seimbang antara 2

tanaman, 3 tanaman dan 4 tanaman dengan rata-rata 5, pada 28 HST 4 tanaman rata-rata 61, pada

35 HST 4 tanaman dengan rata-rata 9.

Sedangkan pada pola tanam polikultur 7 HST yang tertinggi rata-rata nya adalah polikultur 2

tanaman dengan 2, pada 14 HST polikultur 4 tanaman yaitu rata-rata 6, pada 21 HST yang

tertinggi polikultur 6 tanaman dengan 10, pada 28 HST tertinggi polikultur 6 tanaman dengan 11,

pada 35 HST polikultur 6 tanaman yaitu 13.

Tabel 6 menunjukan hasil jumlah berat segar total tanaman yang di dapat yaitu

monokultur 2 tanaman 51,5 gram, monokultur 3 tanaman 35,7 gram, monokultur 4 tanaman 84,9

gram. Pada polikultur 2 tanaman di peroleh 29,7 gram, polikultur 4 tanaman 62,8 gram, dan

polikultur 6 tanaman 18,8 gram. Di dapat jumlah berat segar total tanaman yang tertinggi oleh

monokultur 4 tanaman dengan 84,9 gram.

Page 9: BAB IV KLMPOK 4

Tanah 75% Kompos 25% (Tinggi, Jumlah Daun dan Berat Segar Total Tanaman)

Dari tabel 7, terlihat bahwa pola tanam Monokultur pada 7 HST terlihat yang memiliki

rata-rata tinggi tanaman tertinggi adalah monokultur 2 tanaman dengan rata-rata 9, pada 14 HST

tertinggi adalah monokultur 3 tanaman dengan rata-rata 20, pada 21 HST tertinggi adalah

monokultur 3 tanaman dengan 27,25, pada 28 HST tertinggi pada monokultur 3 tanaman dengan

rata-rata 35,3, pada 35 HST tertinggi adalah monokultur 4 tanaman dengan 50,3.

Sedangkan pola tanam Polikultur tinggi tanaman jagung pada 7 HST rata-rata tertinggi pada

polikultur 2 dan 4 tanaman yaitu 6, pada 14 HST tertinggi adalah polikultur 4 tanaman rata-rata

nya 14, pada 21 HST rata-rata tertinggi pada tinggi tanaman jagung adalah polikultur 4 tanaman

yaitu 19, pada 28 HST pada polikultur 2 tanaman dengan rata-rata 34,5 dan pada 35 HST rata-

rata tertinggi pada polikultur 4 tanaman dengan 53,5.

Polikultur tinggi tanaman kacang tanah pada 7 HST rata-rata tertinggi pada polikultur 4 tanaman

yaitu 2,5, pada 14 HST tertinggi adalah polikultur 6 tanaman rata-rata nya 12, pada 21 HST rata-

rata tertinggi pada tinggi tanaman jagung adalah polikultur 6 tanaman yaitu 16, pada 28 HST

pada polikultur 6 tanaman dengan rata-rata 25,3 dan pada 35 HST rata-rata tertinggi pada

polikultur 6 tanaman dengan 27,3.

Dari analisa sidik ragam diketahui bahwa perlakuan kombinasi jumlah tanaman per

polybag dan komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah daun per tanaman pada

semua umur pengamatan yaitu pada 7, 14, 21, 28 dan 35 HST.

Tabel 8, menunjukkan pola tanam monokultur rata-rata jumlah daun yang tertinggi pada 7 HST

adalah seimbang antara monokultur 2 tanaman, 3 tanaman dan 4 tanaman yaitu dengan rata-rata

3, pada 14 HST tertinggi adalah 4 tanaman dengan 8, rata-rata tertinggi 21 HST adalah 4

tanaman dengan 11, pada 28 HST tertinggi 3 tanaman dengan rata-rata 12 dan pada 35 HST rata-

rata tertinggi pada 3 tanaman dengan 13.

Sedangkan pola tanam Polikultur jumlah daun per tanaman jagung pada 7 HST rata-rata tertinggi

pada polikultur 6 tanaman yaitu 3, pada 14 HST tertinggi adalah polikultur 6 tanaman rata-rata

nya 6, pada 21 HST rata-rata tertinggi pada tinggi tanaman jagung adalah polikultur 4 dan 6

tanaman yaitu 7, pada 28 HST pada polikultur 2 dan 6 tanaman dengan rata-rata 8 dan pada 35

HST rata-rata tertinggi pada polikultur 6 tanaman dengan 9,2.

Page 10: BAB IV KLMPOK 4

Polikultur jumlah daun tanaman kacang tanah pada 7 HST rata-rata tertinggi pada polikultur 2

dan 6 tanaman yaitu 2, pada 14 HST tertinggi adalah polikultur 6 tanaman rata-rata nya 8, pada

21 HST rata-rata tertinggi pada tinggi tanaman kacang adalah polikultur 6 tanaman yaitu 12,

pada 28 HST pada polikultur 6 tanaman dengan rata-rata 14 dan pada 35 HST rata-rata tertinggi

pada polikultur 6 tanaman dengan 15.

Dari tabel 9, terdapat jumlah berat segar total tanaman yang di dapat yaitu monokultur 2

tanaman 209,9 gram, monokultur 3 tanaman 242,7 gram, monokultur 4 tanaman 199,5 gram.

Pada polikultur 2 tanaman di peroleh 175,6 gram, polikultur 4 tanaman 189,6 gram, dan

polikultur 6 tanaman 153,4 gram. Perolehan yang di dapat berat segar total tanaman tertinggi

adalah monokultur 3 tanaman yaitu 242,7 gram.

Tanah 100% (Tinggi, Jumlah Daun dan Berat Segar Total Tanaman)

Dapat di lihat pada tabel 10, terlihat bahwa pola tanam Monokultur pada 7 HST terlihat

yang memiliki rata-rata tinggi tanaman tertinggi adalah monokultur 2 tanaman dengan rata-rata

14, pada 14 HST tertinggi adalah monokultur 3 tanaman dengan rata-rata 23, pada 21 HST

tertinggi adalah monokultur 3 tanaman dengan 33, pada 28 HST tertinggi pada monokultur 2

tanaman dengan rata-rata 44,5, pada 35 HST tertinggi adalah monokultur 2 tanaman dengan

52,5.

Sedangkan pola tanam Polikultur tinggi tanaman jagung pada 7 HST rata-rata tertinggi pada

polikultur 2 dan 4 tanaman yaitu 6, pada 14 HST tertinggi adalah polikultur 4 tanaman rata-rata

nya 14, pada 21 HST rata-rata tertinggi pada tinggi tanaman jagung adalah polikultur 4 tanaman

yaitu 19, pada 28 HST pada polikultur 2 tanaman dengan rata-rata 34,5 dan pada 35 HST rata-

rata tertinggi pada polikultur 4 tanaman dengan 53,5.

Polikultur tinggi tanaman kacang tanah pada 7 HST rata-rata tertinggi pada polikultur 2 dan 6

tanaman yaitu 14,5, pada 14 HST tertinggi adalah polikultur 6 tanaman rata-rata nya 24, pada 21

HST rata-rata tertinggi pada tinggi tanaman jagung adalah polikultur 6 tanaman yaitu 16, pada

28 HST pada polikultur 6 tanaman dengan rata-rata 29 dan pada 35 HST rata-rata tertinggi pada

polikultur 2 tanaman dengan rata-rata 50.

Dari analisa sidik ragam diketahui bahwa perlakuan kombinasi jumlah tanaman per

polybag dan komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah daun per tanaman pada

semua umur pengamatan yaitu pada 7, 14, 21, 28 dan 35 HST.

Page 11: BAB IV KLMPOK 4

Tabel 11, menunjukkan pola tanam monokultur rata-rata jumlah daun yang tertinggi pada 7 HST

adalah seimbang antara monokultur 2 tanaman, 3 tanaman dan 4 tanaman yaitu dengan rata-rata

2, pada 14 HST seimbang dengan rata-rata 4, pada 21 HST tertinggi 2 dan 4 tanaman dengan

rata-rata 5, pada 28 HST tertinggi 2 dengan 6 dan pada 35 HST tertinggi pada monokultur 4

tanaman dengan 8,75.

Sedangkan pola tanam Polikultur jumlah daun per tanaman jagung pada 7 HST rata-rata tertinggi

pada polikultur 2, 4 dan 6 tanaman yaitu 2, pada 14 HST tertinggi adalah seimbang antara

polikultur 2,4 dan 6 tanaman rata-rata nya 3, pada 21 HST rata-rata tertinggi seimbang antara 2,

4 dan 6 dengan rata-rata 4, pada 28 HST pada polikultur 2 tanaman dengan rata-rata 6 dan pada

35 HST rata-rata tertinggi pada polikultur 2 tanaman dengan 7.

Polikultur jumlah daun tanaman kacang tanah pada 7 HST rata-rata tertinggi seimbang antara

polikultur 2, 4 dan 6 tanaman yaitu 3, pada 14 HST tertinggi adalah seimbang antara polikultur

2,4 dan 6 tanaman rata-rata nya 9, pada 21 HST rata-rata tertinggi pada tinggi tanaman kacang

tanah seimbang dengan rata-rata 12, pada 28 HST pada polikultur 2 tanaman dengan rata-rata 20

dan pada 35 HST rata-rata tertinggi pada polikultur 2 dan 6 tanaman dengan 24.

Dari tabel 12, terdapat jumlah berat segar total tanaman yang di dapat yaitu monokultur 2

tanaman 63,4 gram, monokultur 3 tanaman 49,2 gram, monokultur 4 tanaman 72,5 gram. Pada

polikultur 2 tanaman di peroleh 39,5 gram, polikultur 4 tanaman 43,6 gram, dan polikultur 6

tanaman 68,6 gram. Perolehan yang di dapat berat segar total tanaman tertinggi adalah polikultur

6 tanaman yaitu 68,6 gram.

Rata-rata Tinggi dan Jumlah Daun. Berat Segar Total Tanaman

Penanaman pada polybag dengan mengatur komposisi media tanam yang tepat, hal

tersebut juga merupakan salah satu cara dalam penerapan pertanian perkotaan. Penanaman pada

polybag tentunya memiliki kekurangan, salah satunya adalah seringnya terjadi pemadatan media

tanam saat sudah berada didalam polybag setelah beberapa waktu tertentu, salah satu upaya ialah

dengan pengaturan komposisi media tanam yang tepat agar pertumbuhan dan hasilnya optimal.

Hal itu bisa dilakukan antara lain dengan pemberian bahan oganik. Media tanam yang baik harus

memenuhi syarat sebagai berikut: dapat menjadi tempat berpijak tanaman, mampu mengikat air

dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, mempunyai aerase dan drainase yang baik, dapat

Page 12: BAB IV KLMPOK 4

mempertahankan kelembaban di sekitar perakaran, tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman,

tidak mudah lapuk, mudah didapat dan harganya relatif murah.

Jumlah daun berhubungan dengan pertumbuhan batang atau tinggi tanaman dimana

batang tersusun dari ruas yang merentang diantara buku-buku batang tempat melekatnya daun.

Jumlah buku dan ruas sama dengan jumlah daun sehingga dengan bertambah panjangnya batang

akan menyebabkan jumlah daun yang terbentuk juga semakin banyak (Puspitasari, 2012).

Pengaturan komposisi media tanam yang baik dan sesuai bagi tanaman akan

mempengaruhi produksinya demikian pula dengan pengaturan jumlah tanaman per polybag.

Jumlah tanaman per polybag sangat mempengaruhi jumlah produksi tanaman karena terkait

dengan pemanfaatan media tumbuh. Pengaturan jumlah tanaman per polybag yang tepat

dimaksudkan untuk menekan kompetisi antara tanaman selain itu untuk mengetahui pada

perlakuan berapa jumlah tanaman per polybag yang mana, produksi yang maksimum didapatkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kombinasi jumlah tanaman per polybag dan

komposisi media tanam pada pertumbuhan dan hasil tanaman.

Page 13: BAB IV KLMPOK 4

DOKUMENTASI

Gambar 1

7 HST

Monokultur 1 Monokultur 2 Monokultur 3

Polikultur 1 Polikultur 2 Polikultur 3

Page 14: BAB IV KLMPOK 4

Gambar 2

14 HST

Monokultur 1 Monokultur 2 Monokultur 3

Polikultur 1 Polikultur 2 Polikultur 3

Page 15: BAB IV KLMPOK 4

Gambar 3

21 HST

Monokultur 1 Monokultur 2 Monokultur 3

Polikultur 1 Polikultur 2 Polikultur 3

Page 16: BAB IV KLMPOK 4

Gambar 4

28 HST

Monokultur 1 Monokultur 2 Monokultur 3

Polikultur 1 Polikultur 2 Polikultur 3

Page 17: BAB IV KLMPOK 4

Gambar 5

35 HST

Monokultur 1 Monokultur 2 Monokultur 3

Polikultur 1 Polikultur 2 Polikultur 3

Page 18: BAB IV KLMPOK 4

Gambar 6

BSTT

Monokultur 1 Monokultur 2 Monokultur 3

Polikultur 1 Polikultur 2 Polikultur 3