presentasi klmpok 1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
prosedur imunisasiTRANSCRIPT
-
Prosedur Imunisasi di PUSKESMAS NgemplakKelompok:Debora J . (G0008007)Amalia P. (G0008051)Emyke Fitria A. (G0008091)Ramadhan T. (G0008153)Alveus K. (G0008195)Salma Asri N. (G0008239)
-
ImunisasiImunisasi adalah suatu proses yang membuat subjek menjadi imun (kebal), yang dapat dilakukan dengan aktif maupun pasif.Dalam melaksanakan sistem kesehatan nasional (SKN), imunisasi adalah salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita.
-
Dengan melakukan imunisasi terhadap seorang anak, tidak hanya memberikan perlindungan terhadap anak tersebut tetapi juga berdampak kepada anak lainnya karena terjadi tingkat imunitas umum yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi.Untuk dapat melakukan pelayanan imunisasi dengan baik dan benar diperlukan pengetahuan dan keterampilan tentang vaksin (vaksinologi), ilmu kekebalan (imunologi), dan cara atau prosedur pemberian yang tepat.Saat ini banyak penyakit telah dapat dicegah dengan imunisasi.
-
Dasar pembuatan vaksinPada dasarnya vaksin untuk imunisasi dibuat dari:Kuman yang telah dilemahkan / dimatikanZat racun (toksin) yang telah dilemahkan (toksoid)Bagian kuman tertentu / komponen kuman yang biasanya berupa protein khusus.
-
Imunisasi wajib pada bayi
VaksinFrekuensi pemberianUmur waktu pemberian (bulan)BCG1 X0DPT3 X2, 3, 4Polio4 X1,2, 3, 4Campak1 X9Hepatitis B3 X0, 2, 6
-
Imunisasi pada anak sekolah (SD)
KelasVaksin yang diberikan1Difteri, tetanus, campak masing-masing 0,5 cc2Tetanus toksoid 0,5 cc3Tetanus toksoid 0,5 cc
-
Imunisasi Tetanus toksoid pada wanita usia subur
Vaksin tetanusDosisPemberianMasa PerlindunganT-10,5 ccT-20,5 ccEmpat minggu setelah T-13 tahunT-30,5 ccEnam bulan setelah T-25 tahunT-40,5 ccSatu tahun setelah T-310 tahunT-50,5 ccSatu tahun setelah T-425 tahun
-
Imunisasi di PUSKESMAS NgemplakMenghitung jumlah sasaran bayi : dilakukan dengan cara pendataan riilMenghitung jumlah sasaran ibu hamil : 1,1 x jumlah bayiMenghitung jumlah sasaran ibu bersalin : 1,05 x jumlah bayiMenghitung jumlah sasaran anak sekolah tingkat dasar : berdasarkan data dari Dinas Pendidikan setempat.
-
Menghitung jumlah sasaran wanita usia subur / WUS : 21,9 x jumlah pendudukMenetukan target cakupan : target cakupan yang ditentukan maksimal adalah 100 %, dan minimal harus memenuhi SPM (Standar Pelayanan Minimal) sekitar 90 95% Menghitung kebutuhan vaksin: jumlah sasaran/ indeks pemakaian vaksinPemantauan wilayah setempat : Hb0, DPT3, campak, BCG, Polio 1
-
Instrumen di ruang imunisasiLemari es : untuk menyimpan vaksin, dibuka maksimal 3 kali dalam sehari dan dalam membuka tidak boleh lebih dari 5 menit.Vaccine carrier : untuk membawa vaksin dari dinkes ke PUSKESMAS.Thermos : untuk membawa vaksin dari PUSKESMAS ke Posyandu-posyandu di daerah.Cold pack : sebagai penahan dingin dan kestabilan suhu, berupa kotak plastik yang terisi air dingin agar vaksin tak rusak (rantai dingin harus diperhatikan).
-
Safety Box : merupakan kotak tempat pembuangan limbah medis tajam.Auto Disposible Syringe : untuk imunisasi BCG.Spuit oplos : untuk oplos campak dan BCG.Freeze tag/ treeze watch : untuk mengukur suhu di lemari es.
-
Vaksin yang diberikanHb0 : untuk imunisasi neonatal pada waktu berumur 0 7 hariPolio : pemberian lewat oral dengan cara diteteskan. Vaksin polio bebas kontra indikasi. Efek samping biasanya terjadi diare ringan.BCG : pemberian secara intrakutan di lengan sebelah kanan. Pada reaksi imunisasi tidak terjadi demam. Setelah 1,5 bulan akan timbul ngoreng.
-
DPT : pemberian secara intramuskular. Reaksi imunisasi diikuti dengan demam ringan, pembengkaan dan nyeri ditempat suntikan selama 1-2 hari. Kontraindikasi pada anak yang pernah mengalami kejang.Campak : pemberian secara subkutan pada lengan sebelah kiri. Kontraindikasi pada anak yang pernah mengalami kejang. Bila terjadi demam pada anak yang melakukan imunisasi bisa diberi tablet Pamol 3 x 1, 10 mg/ kg BB
-
Pengelolaan peralatan vaksin dan rantai vaksinPenyimpanan vaksin:Semua vaksin disimpan pada suhu +2C s/d +8CBagian bawah lemari es diletakkan cold pack sebagai penahan dingin dan kestabilan suhuPeletakan dus vaksin berjarak minimal 1-2 cmVaksin yang sensitif terhadap panas (BCG, Campak, Polio) diletakkan dekat evaporatorVaksin yang sensitif terhadap dingin (DT,TT,DPT,HB) diletakkan jauh dari evaporator
-
Penggunaan di tempat pelayanan imunisasiVaksin disimpan dalam thermos yang berisi cold packDiletakkan di meja yang tidak terkena matahari langsungDalam penggunaannya vaksin diletakkan di atas spon yang berada dalam thermosDalam thermos tidak boleh ada air yang merendam vaksin
-
Penggunaan vaksin dari vial yang sudah di buka:Vaksin tidak melewati tanggal kadaluwarsaTetap disimpan pada suhu +2C s/d +8CKemasan vaksin tidak pernah terendam airVVM (Vaccine Vial Monitor : stiker yang ditempel pada botol vaksin ) masih bagusPada label ditulis tanggal vaksin pertama kali dibukaVaksin Polio dapat digunakan hingga 2 minggu setelah dibukaVaksin DPT,DT, TT,HB dapat digunakan hingga 4 mingguVaksin Campak hanya boleh digunakan tidak lebih 6 jam setelah dilarutkanVaksin BCG hanya boleh digunakan tidak lebih 3 jam setelah dilarutkan.
-
Pemantauan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)Klasifikasi KIPI :Reaksi vaksinKesalahan programKebetulan (coincidental)Injection reactionPenyebab tidak diketahui
-
Pelaporan KIPI :Identitas anak lengkap dan jelasJenis vaksin yang diberikan, dosis, nomor batch, siapa yang memberikanNama dokter yang bertanggung jawabRiwayat KIPI pada imunisasi terdahuluGejala klinis yang timbul dan atau diagnosis (bila ada)Waktu pemberian imunisasiLama interval waktu antara pemberian imunisasi dengan terjadinya KIPIAdakah tuntutan dari keluarga
-
KIPI yang harus dilaporkan 24 jam pasca imunisasi:Reaksi anafilaksisMenangis menjerit yang tidak berhenti selama > 3 jamToxic shock syndromeKIPI yang harus dilaporkan 5 hari pasca imunisasi:Reaksi lokal hebatSepsisAbses pada tempat suntikan
-
KIPI yang harus dilaporkan 30 hari pasca imunisasi:EnsefalopatiKejangMeningitis aseptikTrombositopeniaLumpuh layuhMeninggal, dirawat di RSReaksi lokal yang hebatNeuritis Brakhial
-
Posisi Bayi ketika di Imunisasi
-
PelaksanaanPeralatan (sarana dan prasarana) untuk pelaksanaan imunisasi sudah lengkap dan memadaiPenempatan cold box sebaiknya jauh dari jangkauan umum dan di tempat yang lebih teduh/gelapPelayanan sudah berjalan baikTenaga kesehatan yang menangani imunisasi perlu ditambah