makalah trematoda

31
NEMERTEA & NEMATODA MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biosistematik Hewan Yang Dibina Oleh Ibu Dwi Santy Damayati, SKm. Mkes. Disusun Oleh: M. Irfan Hilmi ( 1211702056 ) Neneng Solihat ( 1211702058 ) R. Robbi Januari ( 1211702060 ) Selly Purnamasari ( 1211702071 ) Tsamrotul Fuadah ( 1211702079 ) Vinni Destiani ( 1211702082 ) JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Upload: beatle-kang-nanang

Post on 31-Dec-2014

146 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Trematoda

NEMERTEA & NEMATODAMAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biosistematik Hewan Yang Dibina Oleh Ibu Dwi Santy Damayati, SKm. Mkes.

Disusun Oleh:

M. Irfan Hilmi ( 1211702056 )

Neneng Solihat ( 1211702058 )

R. Robbi Januari ( 1211702060 )

Selly Purnamasari ( 1211702071 )

Tsamrotul Fuadah ( 1211702079 )

Vinni Destiani ( 1211702082 )

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2011/2012

Page 2: Makalah Trematoda

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Nematoda dan Nemertea”

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang penulis susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Bandung, 22 November 2012

Penulis

Page 3: Makalah Trematoda

Pengertian Nematoda

Nematoda atau cacing bulat, berbeda secara keseluruhan dari platyhelminthes dan

nemertines. Nematode dikenal dengan kulit ari tebal kasar di sisi luarnya dan didalamnya ada

tekanan hidrostatik yang tinggi. Mereka terlihat sama (gambar 8.1a) dan memberikan

tekanan. Sulit untuk melihat bagaimana bentuk lain dapat dijaga, karena ada sekitar satu juta

spesies. Pilum ini ada dimana-mana : nematoda hidup bebas di laut, air tawar dan habitat

darat juga parasit pada hewan dan tumbuhan. Mereka adalah hewan yang memiliki jumlah

banyak dan memainkan peran penting dalam siklus energi dan materi biosphere. Buchsbaum

(Animals Without Backbones, 1938) menulis, ‘jika semua materi di alam semesta kecuali

nematoda, tersapu, dunia kita masih dikenali samar-samar, dan jika, jiwa terbuhuh, kita bisa

menyelidikinya, kita harus menemukan gunungnya, bukit, lembah, sungai, danau dan laut.

Lokasi kota akan terurai, pohon-pohon akan berdiri berjajar menakutkan’. Ada yang

mengatakan pada kita bahwa empat dan setengah juta individu nematoda ditemukan di satu

meter persegi di lumpur laut Belanda dan 90.000 di apel busuk. Nematoda parasit sangat

berbahaya bagi manusia karena menyebabkan penyakit dan kerusakan pertanian, ada banyak

jumlah pentingnya nematoda sebagai hewan yang ada dimana saja, berjumlah banyak dan

parasit yang sukses dengan siklus hidup bervariasi.

Nematoda adalah cacing silinder, melingkar dengan belahan menyilang dan jarak

panjangnya dari 200 µ sampai 40 cm (pada Ascaris, parasit dalam usus manusia) dan 9 meter

pada parasit dalam paus. Cacing ini triploblastik, tanapa segmen dan terututup , kulit ari yang

fleksibel tapi liat, dibawahnya hanya ada lapisan otot melintang. Tidak ada sistem darah atau

sirkulasi lainnya. Rongga tubuhnya tidak mempunyai garis dalam mesoderm dan itu bukan

coelom; itu diperoleh secara langsung dari blastocoel . Terdiri dari banyak tabung untuk

sistem reproduksi dan juga saluran cerna, yang terbuka di setiap ujung cacing.

2.2.2 Sistem Fisiologi

a. Sistem Reproduksi

Dalam filum nematoda reproduksi selalu dilakukan secara seksual. Umumnya

dioecious, dan jantan ditandai dengan ekor berbentuk kait, berukuran lebih kecil dari betina.

Alat repoduksi jantan terdiri atas testis, rongga vesika, seminalis, dan sebuah lubang kelamin.

Alat reprodusi betina terdiri atas ovarium, receptacolom seminalis, uterus, vagina, pulpa.

Telur yang telah dibuahi akan menetas ± 8 hari dan menjadi larva yang besarnya 0,2 mm

kemudian menjadi dewasa setelah 4 minggu. Pembuahan terjadi di dalam uterus, telur yang

Page 4: Makalah Trematoda

telah dibuahi mendapat cangkang yang tebal dan keras. Permukaan cangkang dihiasi  ukiran

yang spesifik untuk masing-masing spesies, hingga bentuk telur dipakai untuk identifikasi

infeksi parasit dari pengamatan tinja penderita.

Sistem reproduksi cacing betina terdiri dari satu atau dua gulungan tubulus yang

menyatu membentuk suatu vagina yang bermuara keluar melewati vulva. Vulva biasanya

terletak di bagian anterior tubuh. Ujung distal tubulus tersebut diatas membentuk ovarium,

bagian-bagian selanjutnya adalah oviduk, dan sisanya adalah uterus. Bagian anterior yang

berkelenjar dari uterus mempunyai aktifitas metabolik dan sintetik yang tinggi. Lipida

cenderung melimpah pada organ reproduksi baik pada yang jantan maupun betina.

Bentuk telur pada nematoda sangat bervariasi. Kulit telur terdiri dari tiga lapis pokok.

Paling luar atau lapisan vitelinaadalah submikroskopik dan kemungkinan berasal dari

oolema. Lapisan tersebut diselubungi oleh lapisan uterina. Berikutnya adalah lapisan

kitinosa merupakan lapisan yang paling jelas dan mengandung berbagai macam jumlah kitin.

Paling dalam adalahlapisan lipida yang dibentuk paling akhir, dan diduga bertanggung jawab

terhadap impermeabilitas kulit telur. Protein pada kulit telur mengandung kira-kira 35%

prolina.

Pembelahan telur-telur Nematoda yaitu melalui perkembangan embrio melalui

beberapa stadia yaitu :

         Stadium morula, yang berbentuk ellipsoid.

         Stadium blastula.

         Stadium gastrula, dengan cara invaginasi terbentuk stomodaeum, dan embrio

memanjang.

         Stadium cacing muda yang berubah menjadi dewasa.

Cacing jantan mempunyai organ reproduksi yang juga merupakan modifikasi dari

gulungan tabung yang panjang. Cacing nematoda biasanya hanya mempunyai satu testis,

yang berada di ujung distal tabung yang melanjutkan sebagai vas deferens dan bersatu

dengan ujung bawah usus pada kloaka. Sebelum persatuan itu, vasdeferens melebar

membentuk vesikula seminalis sebagai kantung penyimpanan sperma.

b. Sistem Pencernaan Makanan

Kebanyakan nematoda yang hidup bebas karnivor dan memakan metazoa kecil,

termasuk jenis nematoda yang lain. Spesies lain baik laut maupun air tawar adalah

phytophagus, memakan diatom, ganggang dan jamur. Spesies terestrial merupakan hama

tanaman komersial. Ada pula spesies laut, air tawar dan terestrial “deposit feeder”, memakan

Page 5: Makalah Trematoda

lumpur dan memanfaatkan bakteri dan bahan organik yang terkandung dalam lumpur.

Beberapa spesies memakan sampah organik seperti kotoran hewan, bangkai dan tanaman

busuk.

Nematoda yang bersifat parasit, memperoleh makan dari hospesnya. Cara-cara

memperoleh makanan ini antara lain:

a.       Dengan menghisap darah, contoh : Ancylostoma.

b.      Dengan merusak jaringan hospes, contoh : Trichuris.

c.       Dengan memakan atau menghisap sari-sari makanan dalam intestinum hospes,

contoh : Ascaris.

d.      Dengan mengabsorbsi sari-sari makanan dari cairan tubuh hospes, contoh : Fillaria.

Makanan masuk melalui mulut  pharinx  esopagus usus halus rekton

pendek  anus. Saluran pencernaan nematoda berupa tabung sederhana terdiri dari sel-sel

yang tersusun dalam lapisan tunggal. Mulut menuju ke kapsul bukalis (tidak selalu ada),

kemudian ke esofagus yang berotot yang selanjutnya ke usus. Tonjolan-tonjolan kecil

dinamakan mikrovilimelapisi permukaan dalam usus telah ditemukan pada beberapa spesies.

Anus terdapat hampir diujung posterior cacing, dan sebuah pelebaran yang dinamakan

rektum terletak tepat di anterior anus. Sel-sel usus biasanya kaya akan mitokondria, kompleks

golgi, ribosom, glikogen, protein, lipida, dan retkulum endoplasmik. Sel- sel kelenjar di

daerah mulut dan anus berfungsi mensintesis protein dan mukopolisakarida, dan hasilnya

dikeluarkan ke dalam saluran pencernaan atau langsung keluar tubuh.

c. Sistem Saraf

Lingkaran cincin syaraf mengelilingi oesophagus merupakan otak, dan berhubungan

dengan enam benang syaraf anterior yang pendek dan enam benang syaraf posterior. Alat

indera pada nematoda adalah papila, setae dan amphid. Setaeterdapat di kepala dan seluruh

permukaan tubuh. Amphid di jumpai pada nematoda yang hidup bebas, terutama spesies

laut.Amphid ialah lubang kutikula yang buntu dan bercilia, berfungsi sebagai chemoreceptor.

Bentuk dari amphid bermacam-macam karena itu di gunakan untuk identifikasi. Banyak

nematoda yang mempunyai phasmid pada bagian ekornya, yaitu sepasang kelenjar uniseluler

yang bermuara di kedua sisi lateral tubuh cacing, berfungsi sebagai chemoreseptor. Beberapa

spesies laut dan air tawar mempunyai bintik mata.

Page 6: Makalah Trematoda

d. Sistem Ekskresi

Alat ekskresi nematoda bukan protonephridia, melainkan suatu sistem sel kelenjar,

dengan atau tanpa saluran yang terletak pada anterior. Pseudecoelom terisi hemolimpha yang

mengandung berbagai substansi yang terlarut didalamnya, mungkin juga hasil-hasil excresi.

Hasil axcresi itu antara lain nitrogen sebagai ammonia, asam urat, ureum, yang akan

dikeluarkan dari tubuh melalui porus excretorius.

Pada spesies laut biasanya terdapat satu atau dua sel kelenjar yang besar, tanpa

saluran, terletak dekat pharinx dan mempunyai sebuah lubang ekskresi, disebut kelenjar

renette. Jenis lain mempunyai sistem kelenjar dengan saluran, seperti bentuk huruf H.

e. Sistem Pernafasan

Nematoda tidak mempunyai organ pernapasan yang spesial. Respirasi dilakukan

secara anaerob. Energi diperoleh dengan cara mengubah glikogen menjadi CO2 dan asam

lemak yang di ekskresikan melalui kutikula. Haemoglobin terjadi pada cairan perivisceral

beberapa parasitik nematoda. Ini terbentuk dengan terang oleh organisme, selama ini berbeda

dari haemoglobin tuan rumah, dan haemoglobin dari sifat yang berbeda kadang-kadang

terjadi pada dinding tubuh dan cairan periviscera.

f. Sistem Otot

      Nematoda mempunyai dua macam otot :

1. Somatik (yang tidak mengkhusus) yang terdiri dari satu lapis langsung di bawah

hipodermis.

2. Khusus, yang memiliki berbagai fungsi, tergantung pada lokasinya, sebagai contoh otot

spikuler berguna untuk mengeluarkan spikulum pada yang jantan.

Otot-otot dinding tubuh terletak longitudinal dan bertanggung jawab untuk melakukan

gerakan cacing seperti ular. Zona yang banyak berserabut pada setiap ujung serabut otot

melekat pada hipodermis, sedangkan ujung lain yang kurang berserabut dari sel otot itu

dihubungkan dengan batang-batang syaraf dorsal maupun ventral, yang akan memberi

stimulasi motor kepada otot-otot tersebut. Bagian yang non kontraktil dari otot somatik

bertindak sebagai penyimpan glikogen. Diantara lapisan otot dan saluran pencernaan terdapat

rongga tubuh yang dikenal sebagai pseudoselom, yang berfungsi sebagai kerangka

hidrostatik.

Page 7: Makalah Trematoda

g. Sistem Gerak

Gerak pada Nematoda disebabkan oleh adanya otot-otot yang terdapat pada dinding

tubuh. Otot-otot itu terletak diantara tali epidermal, dan membujur sepanjang tubuh. Otot-otot

itu terbagi menjadi empat kuadran, dua kuadran terletak pada sisi dorsal, dan yang lain pada

sisi ventral. Kontraksi dan relaksasi daari otot-otot menyebabkan tubuh cacing memendek

dan memanjannng. Koordinasi gerak dari keempat kuadran otot menyebabkan cacing

bergerak dengan cara meliuk-liuk.

2.2.3 Klasifikasi Nematoda

Pada kelas Nematoda sudah dikenal ada 17 Ordo, dari tujuh ordo yang pertama dari

ke-17 ordo yang tersebut di bawah ini kebanyakan hidup bebas dan mempunyai tanda-tanda

karakteristik sebagai berikut:

  Ukuran relative kecil, kecuali Ordo Mermithoidea

  Jelas mempunyai bulu-bulu kaku yang bersifat sensoris atau mempunyai papillae pada

ujung anterior yang tersusun dalam gelang-gelang atau lingkaran-lingkaran tertentu

  Amphid relative besar

  Ada glandula adhesive caudalis

a)  Kelas 1. Aphasmida (Adenophorea)

Phasmid tidak ada, amphid besar, kebanyakan hidup bebas.

Ordo 1: Cromadorida

Hidup bebas, amphid spiral dan melingkar, kantung oesophagus terbagi menjadi tiga

bagian, hidupnya di laut dan air tawar. Kebanyakan hidup di laut, bersifat aquatis, cuticula

halus atau tersusun dalam cincin-cincin, capsula buccalis dilengkapi dengan gigi-gigi dan

pharynx ujung posteriornya membesar.

Contoh            : Chromadora sp, Wilsonema dan Monhystera

Ordo 2: Enoploidea

Pada Enoploidea tidak ada cincin-cincin cuticula, tetapi cuticula halus, seringkali

dilengkapi dengan bulu-bulu kaku. Pada bagian ujung anterior terdapat 6 papillae labiales, 10

atau 12 bulu-bulu kaku di dalam 1 atau 2 gelang-gelang atau lingkaran, sepasang celah

cephal, dan amphid berbentuk cyathiform, hidup bebas di laut. Oeshophagus terbagi menjadi

Page 8: Makalah Trematoda

dua bagian, amphid berbentuk kantung panjang atau seperti tabung, hidup bebas dan parasit

di laut, air payau, dan air tawar

Contoh            : Metocholaimus pristiurus, hidup bebas di laut di benua Amerika Utara dan

Eropa, Enoplus dan Nygolaimus

Ordo 3 : Dorylamoidea

Dorylamoidea umumnya hidup di dalam tanah dan air tawar, cuticula halus, tanpa

bulu-bulu kaku, ujung anterior dengan 2 lingkaran papillae yang masing-masing terdiri atas 6

dan 10 papillae, amphid cyathiform, pharynx bersifat muscular dan jarang bagian

posteriornya membesar,

contoh : Dorylaimus sp.

b)  Phasmida (Secernatea)

Pada ekor terdapat sepasang lubang phasmid, amphid seperti lubang.

Ordo 1: Araeolaimoidea

Adanya 4 bulu kaku di daerah kepala, cuticula licin, kadang-kadang dengan bulu-bulu

kaku, ada papillae labials, amphid berbentuk spiral.

Contoh            : Araeolaimus sp.

Ordo 2 : Rhabdiasoidea

Rhabdiasoidea yang bersifat gonochoristis adalah hidup bebas sedang yang bersifat

hermaprodit atau parthenogenesisi adalah bersifat parasit. Terdiri dari 2 famili. Oesophagus 3

bagian, terutama pada larva, hidup bebas dan parasit

 Rhabdiacidae, yang bersifat parasit dalam pulmo Amphibia dan reptilian

 Strongyloididae.

Contoh            : Rhabdias bufonis dan Diplogaster

Ordo 3 : Strongylida

Parasit pada vertebrata darat, mempunyai mulut yang tanpa labia tetapi seringkali

terdapat corolla, cacing betina umumnya mempunyai ovejector dan cacing jantan mempunyai

bursa copulatrix yang di sokong oleh 13 jari-jari otot, parasit pada vertebrata darat

Contoh : Strongylus vulgaris

Page 9: Makalah Trematoda

Ordo 4 : Ascarida

Parasit pada siput darat, serangga dan vertebrata, mempunyai mulut yang dibatasi

oleh 3 labia, pharynx tanpa bulbus posterior atau jika ada tidak bervalvula.

Contoh : Ascaris lumbricoides

Ordo 5 : Spirudida

Umumya mempunyai 2 labia laterals yang kadang-kadang masing-masing terdiridari

4-6 papillae, seringkali terdapat interlabia yang berfungsi sebagai alat muscular.

  Parasit pada vertebrata ( Dracunculus dan Wucheria )

  Parasit pada ikan ( Cammalanus dan Spinitectus )

Contoh : Spirura talpae

Ordo 6 : Mermithoidea

Stadium larva Mermithoidea bersifat parasit pada Avertebrata, umumnya hidup bebas

dalam tanah, bersifat terrestrial aquatis dalam air bersifat aquatis terutama air tawar,

Mermithoidea dewasa tubuhnya halus, berbentuk filiform, panajng 50cm atau lebih pendek,

umumnya ada 16 papillae, cacing-cacing  jantan lebih kecil daripada yang betina dengan 1

tau 2 spiculae dan dengan beberapa papillae genetales pada ujung posteriornya, bersifat

gonoshoristis atau parthenogenesis.

Contoh : Mermithonema entomophilum, Paramermis contorta(bersifat aquatis).

Ordo 7 : Monhysteroidea

Amphid circuler, bersifat aquatis dan terestrial, tetapi yang hidup di laut umumnya

cincin cuticulanya halus dan terkadang terdapat bulu-bulu kaku yang tersebar, ujung anterior

tubuh terdapat 4,6 atau 8 bulu-bulu kaku, ovarium tunggal atau sepasang.

Contoh            : Monhystera sp.

Ordo 8 : Demoscolecoidea

Cuticulanya jelas bercincin-cincin dengan bulu-bulu kaku di seluruh bagian tubuh

atau hanya pada bagian-bagian yang menyempit saja. Amphid berbentuk bulan sabit atau

setengah bola, hidup di laut.

Contoh            : Demoscolex sp. Dan Greeffiela sp.

Page 10: Makalah Trematoda

Ordo 9 : Rhabtitoidea

Hidup bebas tau bersifat parasit, cuticula halus atau bercincin-cincin, amphid kecil

berbentuk kantong, glandula adhesive caudalis tidak ada, tetapi phasmid ada

Contoh            : Rhabdites coarctata

Ordo 10 : Oxyuroidea

Mempunyai pharynx dengan bulbus posterior, cacing betina dengan ekor yang

panjang, cacing jantan mempuyai 1 spicula atau 2 spiculae yang equal, bersifat zooparasite

obligat terutama pada vertebrata, di derah kepala terdapat 8 atau 10 papillae yang tersusun

dalam 1 lingkaran, umumnya terdapat 3 atau 6 labia, amphid berbentuk kantong tubuler.

Contoh            : Leidynema appendiculata.

Ordo 11 : Dracunculoidea

Berbentuk filiform tanpa labia, terdapat 8 bulu-bulu kaku yang tersusun dalam 1

lingkaran atau 2 lingkaran dengan masing-masing bulu kaku.

Contoh : Dracunculus modinensis.

Ordo 12 : Filarioidea

Bersifat filiform, cacing jantan lebih kecil daripada cacing betina, labia atau capsula

buccalis tidak ada atau rudimeter,

Contoh : Wuchereria bancrofti

Ordo 13 : Trichuroidea

Bagian anterior bersifat filiform, mulut tanpa labia, pharynx langsing, cacing jantan

tanpa alat kopulasi atau dengan cirrus, kadang-kadang ada 1 spikula.

Contoh : Trchuris ovis

Ordo 14 : Dioctophymoidea

Mulutnya tanpa labia, tetapi dikelilingi oleh 6, 12 atau 18 papillae, pharynx panjang

tanpa bulbus, dinding dalam bersifat muscular berbentuk seperti genta.

Contoh : Dioctophyme renale.

Page 11: Makalah Trematoda

2.2.4 Analisis Genetik

Analisis genetik berdasarkan pada perkembangan mutan. Kelebihan terpenting

Caenorhabditis elegans adalah genetik dapat dikombinasikan dengan hewan beresolusi sel

tunggal. Kemampuan hermaprodit ,menjadi dirinya atau fertilisasi menyilang adalah fitur

berguna lainnya. Keturunan sel merusak mutan dapat digambarkan, dan perubahan dapat

dipahami dalam istilah perkembangan perubahan dalam individu sel. Mutasi mungkin

menghasilkan sebuah transfformasi diskrit penentuan sel pada titik silsilah, atau mungkin

tertukar selama terjadinya perkembangan keturunan. Penyelidikkan Caenorhabditis elegans

menyatakan ada 10 kali lebih mutasi yang terjadi dari yang diperkirakan, yang pertama

menunjukkan bahwa mutasi tidak sejarang teori yang telah diungkapkan. Perluasan dari

gen, dan proses dasar biologi, telah dijaga selama evolusi adalah hal yang paling

mengejutkan dan penemuan penting untuk memunculkan dari persaingan yang ada pada

nematoda, lalat buah dan mamalia.

Perbandingan genome Caenorhabditis elegans dengan ragi (jamur sel satu)

menyatakan tingkat kemiripan yang sama: perbedaanya mungkin membantu memberi kita

definisi genetik hewan multiseluler. Pada waktu yang sama, sekitar 400 gen ditemukan yang

mirip dengan nematoda, contohnya struktur biokimianya yang unik seprti kulit ari. Gen

tersebut bisa berguna untuk mengatur hama nematoda tanpa merusak hewan lainnya.

Caenorhabditis elegans mempunyai kesamaan sekitar setengah gen manusia yang diketahui,

beberapa diantaranya menawarkan kesempatan medis: prinsipnya adalah ketika sebuah gen

diketahui dapat menyebabkan penyakit, gen tersebut dapat disisipkan pada cacing untuk

mengetahui apa yang terjadi. Untuk memberi beberapa contoh penggunaan potensial

kesempatan yang ditawarkan :

1. Gen yang mengontrol sel mati dalam Caenorhabditis elegans menjadi penting dalam

penyembuhan kanker

2. Satu gen ditemukan untuk merubah angka metabolisme dan penuaan nematoda, gen ini

bisa diterima manusia sebagai reseptor insulin.

3. Yang baru saja ditemukan bentuk RNA disebut RNAi telah dibuat oleh Caenorhabditis

elegans dimana ini ditemukan untuk mengontrol penyusunan neurones. RNAi bersisi bagian

kecil RNA helai ganda yang dapat menghambat tanda gen dari tempat mereka diperoleh

dengan menghancurkan mRNA mereka. Penyisipan yang bisa mematikan mereka merupakan

alat yang menakjubkan untuk menyelidiki fungsi gen: RNAi telah digunakan pada gen

Page 12: Makalah Trematoda

nematoda yang menghubungkan dengan gen penyebab pennyakit pada mamalia. Cara itu

sudah terbuka untuk pengobatan menggunkan gen tanapa menyebabkan kerusakan pada

tubuh manusia hidup .

2.2.5 Penyakit yang disebabkan oleh Nematoda

Parasit adalah hewan renik yang dapat menurunkan produktivitas hewan yang

ditumpanginya. Parasit dapat menyerang manusia dan hewan, seperti menyerang kulit

manusia. Parasitoid adalah parasit yang menggunakan jaringan organisme lainnya untuk

kebutuhan nutrisi mereka sampai orang yang ditumpangi meninggal karena kehilangan

jaringan atau nutrisi yang dibutuhkan. Nah, mari kita dekati parasit-parasit itu dengan

berbagai data berikut ini:

NB: untuk memperbesar gambar daur hidup masing-masing parasit, klik saja gambarnya!

Hookworm (Cacing Tambang)

Cacing tambang manusia termasuk ke dalam spesies nematoda,Ancylostoma

duodenale dan Necator americanus. Kebanyakan kelompok dari cacing tambang yang

menginfeksi hewan dapat juga menyerang dan bersifat parasit terhadap manusia, mereka juga

dapat menembus kulit manusia. 

Page 13: Makalah Trematoda

Ascariasis

Ascaris lumbricoides adalah nematoda terbesar (cacing gelang) yang bersifat parasit pada

usus manusia. (betina dewasa:  20 sampai 35 cm; jantan dewasa: 15 sampai 30 cm.) 

Ascaris lumbricoides terdistribusi di seluruh dunia. Tingkat kejadian tertinggi berada di

daerah tropis dan subtropis, serta daerah dengan sanitasi yang tidak memadai.

Balantidiasis

Balantidium coli adalah protozoa parasit yang memiliki silia.

Page 14: Makalah Trematoda

Balantidium coli tersebar di seluruh dunia. Infeksi ke manusia lebih sering terjadi di daerah

yang memiliki populasi babi tinggi, selain itu hewan seperti tikus dan primata (bukan

manusia) juga memiliki peran besar.

Schistosomiasis

Schistosomiasis disebabkan oleh trematoda. Tiga spesies utama menginfeksi manusia

adalah Schistosoma haematobium, S. japonicum, dan S. mansoni. Dua spesies lain, yang

terlokalisasi secara geografis, adalah S. mekongi dan S. intercalatum. Selain itu, spesies lain

darischistosomes, yang bersifat parasit pada burung dan mamalia, dapat

menyebabkan cercarial dermatitis pada manusia.

Page 15: Makalah Trematoda

Kontak manusia dengan air perlu mendapat perhatian juga karena bisa saja terserang infeksi

yang disebabkan oleh schistosomes. Berbagai hewan, seperti anjing, kucing, tikus, babi, kuda

dan kambing, berfungsi sebagai inang untuk S. japonicum, dan anjing untuk S.

mekongi. Schistosoma mansoni ditemukan di sebagian Amerika Selatan dan Karibia, Afrika,

dan Timur Tengah; S. haematobium di Afrika dan Timur Tengah; dan S. japonicum di Asia

Timur. Schistosoma mekongi danS. intercalatum ditemukan di Asia Tenggara dan bagian

tengah Afrika Barat.

Clonorchiasis

Daerah endemis berada di Asia termasuk Korea, Cina, Taiwan, dan

Vietnam. Clonorchiasis telah dilaporkan di daerah non endemis (termasuk Amerika Serikat).

Dalam kasus tersebut, infeksi ditemukan pada imigran Asia, atau mereka yang telah

mengonsumsi ikan air tawar impor mentah (tanpa dimasak terlebih dahulu) yang

mengandung metaserkaria.

Page 16: Makalah Trematoda

Echinostomiasis

Genus Echinostoma tersebar di seluruh dunia, dan sekitar sepuluh spesies telah dicatat oleh

manusia, termasuk E. Hortense, E. macrorchis,E. revolutum, E. ilocanum dan E. perfoliatum.

Kasus echinostomiasis terjadi di seluruh dunia, tetapi terjadi paling sering di Asia Tenggara

dan di daerah di mana siput, ikan air tawar, dan kerang dimakan mentah atau setengah

matang.

Amuba Usus

Page 17: Makalah Trematoda

Entamoeba coli, E. hartmanni, E. polecki, Endolimax nana, dan Iodamoeba

buetschlii umumnya dianggap non patogen dan berada di usus besar manusia. Entamoeba

gingivalis juga dianggap non patogen dan berada dalam rongga mulut manusia, tepatnya di

kantung gingiva di dasar gigi.

Tidak dikenal ada tahap kista pada Entamoeba gingivalis; tropozoit hidup di rongga mulut

manusia, yang berada di kantung gingiva dekat dasar gigi. Mereka tidak dianggap patogen,

dan memakan bakteri dan kotoran lainnya. Tropozoit ditularkan dari orang yang satu ke

Page 18: Makalah Trematoda

orang lain secara lisan dengan mencium atau menggunakan peralatan makan yang sama.

Tahap tropozoit dari E. gingivalis memiliki ciri morfologis yang mirip dengan E. histolytica.

Semua enam spesies ini tersebar di seluruh dunia. Di alam, Entamoeba polecki menjadi

parasit terutama untuk babi dan monyet, serta terjadinya infeksi pada manusia yang lebih

sering di daerah di mana orang memiliki kontak yang dekat dengan hewan.

Amebiasis

Beberapa spesies protozoa dalam genus Entamoeba bersifat parasit pada manusia, tetapi tidak

semuanya berhubungan dengan penyakit.Entamoeba histolytica dianggap sebagai amoeba

patogen, terkait dengan infeksi usus dan ekstraintestinal.

Tersebar di seluruh dunia, dengan  tingkat kejadian yang lebih tinggi terdapat di negara

berkembang. Di negara industri, terdapat kelompok risiko seperti laki-laki homoseksual,

wisatawan, dan imigran baru.

Enterobiasis

Enterobius vermicularis (sebelumnya Oxyuris vermicularis) juga disebut cacing kremi pada

manusia. (Betina dewasa: 8 sampai 13 mm, jantan dewasa. 2 sampai 5 mm), E.

vermicularis dianggap sebagai inang dari manusia. Selain itu Enterobius Gregorii, telah

dijelaskan dan dilaporkan dari Eropa, Afrika, dan Asia. E. Gregorii sifatnya identik

dengan E. vermicularis.

Page 19: Makalah Trematoda

Enterobius vermicularis tersebar di seluruh dunia, dengan infeksi lebih sering di sekolah atau

prasekolah anak. Enterobiasis tampaknya lebih sering terjadi pada negara-negara yang

memiliki iklim tropis. Ini adalah infeksi cacing yang paling umum di Amerika Serikat

(sekitar 40 juta orang yang terinfeksi).

Fascioliasis

Fasciola hepatica (yang disebut cacing hati) dan Fasciola gigantica, adalah parasit herbivora

yang dapat menginfeksi manusia.

Fascioliasis terjadi di seluruh dunia. Infeksi manusia dengan F. hepaticaditemukan di daerah

di mana  banyak terdapat domba dan sapi, dan di mana manusia mengonsumsi selada air

Page 20: Makalah Trematoda

mentah (tanpa dimasak), termasuk Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Infeksi dengan F.

giganticatelah dilaporkan, tapi lebih jarang, hanya di Asia, Afrika, dan Hawaii.

Taeniasis

Taenia saginata (cacing pita pada sapi), T. solium (cacing pita pada babi) dan T.

asiatica (cacing pita Asia). Taenia solium juga dapat menyebabkan sistiserkosis.

Taenia saginata dan T. solium adalah  parasit yang tersebar di seluruh dunia. Taenia

solium lebih sering ditemukan pada masyarakat miskin di mana manusia hidup dalam kontak

dekat dengan babi dan makan daging babi kurang matang bahkan mentah. Taenia

asiatica terbatas pada kawasan Asia dan ini sering terdapat terutama di daerah Republik

Korea, Cina, Taiwan, Indonesia, dan Thailand.

Filariasis

Filariasis disebabkan oleh nematoda (cacing gelang) yang mendiami jaringan limfatik dan

subkutan. Delapan spesies utama menginfeksi manusia. Tiga dari delapan spesies tersebut

bertanggung jawab untuk sebagian besar morbiditas akibat filariasis: Wuchereria

bancrofti danBrugia malayi penyebab filariasis limfatik, dan Onchocerca

volvulusmenyebabkan onchocerciasis (river blindness). Lima lainnya spesies Loa

loa, Mansonella perstans, M. streptocerca, M. ozzardi, dan Brugia timori. (Spesies terakhir

juga menyebabkan filariasis limfatik.)

Page 21: Makalah Trematoda

Di antara banyak agen filariasis limfatik, Wuchereria bancrofti ditemui di daerah tropis di

seluruh dunia; Brugia malayi terbatas hanya di kawasan Asia, dan Brugia timori terbatas

pada beberapa pulau di Indonesia. Agenriver blindness, Onchocerca volvulus, banyak terjadi

terutama di Afrika, dan beberapa di Amerika Latin serta Timur Tengah. Di antara spesies

yang lain, Loa loa dan Mansonella streptocerca ditemukan di Afrika;Mansonella

perstans terjadi di Afrika dan Amerika Selatan, dan Mansonella ozzardi hanya terjadi di

benua Amerika.

2.2.6 Peranan Nematoda

Nematoda mempunyai peranan :

1.      Nematoda mampu memodifikasi lingkungan dan menyediakan unsur hara bagi

organisme lain.

2.      Nematoda dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit tifus dan sebagai bahan kosmetik

dalam bentuk tepung untuk menghaluskan kulit. Di Cina dimanfaatkan sebagai bahan

campuran kue. Di Indonesia digunakan untuk makanan ternak.

3.      Berperan dalam sustainable agriculture yang berprinsip mengurangi pupuk kimia yang

mencemari lingkungan  dan polusi air tanah yang akan mempengaruhi kahidupan organisme

perairan.

4.      Nematoda berperan sebagai parasit pada tanaman dan hewan.

5.      Merupakan parasit pada manusia dan mamalia di Afrika dan Asia. Larvanya terdapat

dalam tubuh cyclops di perairan tawar.

Page 22: Makalah Trematoda

DAFTAR PUSTAKA

R. Gibson, British Nemerteans (Cambridge: Cambridge University Press, 1982).

C. Little, The Terrestrial Invasion (Cambridge: Cambridge University Press, 1990).

J. Hodgkin, H. R. Horvitz, B. R. Jasny & J. Kimble, C. elegans: sequence to biology.

Science, 282 (1998), 2011. Introduction to a special issue of Science devoted

to C. elegans.

Janet Moore.2001.E-Book An introduction of Invertebrates. Cambridge: Cambridge

University Press.

R. H. A. Plasterk, The Year of the Worm. BioEssays, 21 (1999), 105_109.

M. Blaxter, Two worms are better than one. Nature, 426 (2003), 395_396.

P. Cohen, Review of work on RNA interference (RNAi). New Scientist,

14 September 2002, 28_33.