trematoda hati dan paru.pdf

8/16/2019 Trematoda Hati dan Paru.pdf

1/26

TREMATODA HATI DAN PARU M. Ibn


2/26

TUJUAN PEMBELAJARAN

TIU :

• Mahasiswa dapat menjelaskan cacing trematoda hati dan paru ymenginfeksi manusia

TIK :

Mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan morfologi telur, larva dan cacing dewasa tremdan paru

2. Menjelaskan siklus hidup cacing trematoda hati dan paru

3. Menjelaskan epidemiologi cacing trematoda hati dan paru

4. Menjelaskan terapi farmakologi cacing trematoda hati dan par


3/26

TREMATODA HATI (Liver


4/26

Distribusi GeografiSpesies Negara

Ophistorchis felineus Eropa Timur dan Tengah, Siberia

Ophistorchis viverini Eropa Timur dan Tengah, Siberia

Clonorchis sinensis Jepang, RRC dan Korea

Faciola hepatica Amerika latin, Perancis, negara sekitar


5/26

Morfologi Trematoda Hati

C.sinensis O.viverrin i

Cacing dewasa

• Ukuran : 10-25 mm x 3

• Bentuk : pipih, lonjong,

O. felineus F.


6/26

Anatomi

Trematoda Hati

Faciola hepatica


7/26

• Egg ovoidal (light-

• with pronounced s

narrow, raised ope

• abopercular end whook projection

• sometimes incom

• size : 27 to 35 x 1

• in feces or duode

C. sinen


8/26

• Egg ovoidal (light-b

• with a slightly raised

• relatively broad ope

• abopecular end with

prominent papilla• Size : 23 to 33 x 12

• from feces or duode

O.viverini


9/26

Faciola he• Bentuk bulat

• Ukuran : 140 x 90 m

• Keluar dari saluran

dalam tinja dalam

belum matang


10/26

Siklus HidupTrematoda


11/26

Siklus hidup Faciola hepatica


12/26

Spesies HP 1 HP 2

Opistorchis felineus Bulinus sppIkan air tawar

Cyprinus carpio

Anjing,

rubah d

Opistorchis viverini Bulinus sppIkan air tawar

Cyprinus carpioKucing

Clonorchis sinensis Keong air Ikan air tawarManus

mamal

Faciola hepatica Lymnaea spp Tumbuhan airManus

domba

Hospes Definitif


13/26

Spesies Patologi

Clonorchis sinensis

Opistorchis felenius

Opistorchis viverrini

Patologi klonorkiasis terjadi di saluran empedu bagian

lobus kiri hati.

Lesi utama disebabkan oleh aksi iritasi dan sekresi toks

Iritasi menyebabkan proliferasi adenomatous epitel em

pembentukan kriptus.

Dilatasi saluran empedu yang besar, fibrosis periducta

epitel, pembentukan saluran empedu baru dan kolang

• Rongga sering ditempati oleh parasit , telur dan leuk

• Epitel saluran tersebut mengalami atropi.

• Ulserasi terjadi karena bakteri patogen

Faciola hepatica Migarasi cacing dewasa muda ke saluran empedu menimkerusakan parenkim hati.

Saluran empedu mengalami peradangan, penebalan dan

sehingga menimbulkan serosis semiportal.

Sekresi prolin oleh cacing dewasa diduga menjadi peneb

saluran empedu.

Patologi Trematoda Hati


14/26

Gejala KlinisSpesies Gejala Klinis

O. felineus

• Stadium akut: demam, sakit perut, mual, muntah.

• Stadium kronik: penyumbatan saluran empedu, inflamasi, fib

abses hati, pankreatitis, cholangitis bernanah.

O.viverini

• Stadium akut: lesu, letih, lemas, dispepsia (gangguan pencernaan

nafsu makan, hepatomegali sedang.

• Stadium kronik: jaundice, sirosis, cholangitis bernanah, cholecy

empedu. Risiko menjadi tumor malignan/ganas pada saluran emp

C.sinensis

• Stadium akut: demam, diare, tidak nafsu makan,rash, edema,

pembesaran hati, swollen abdominal.• Stadium kronik: penyumbatan empedu, pembentukan ba

cholangitis bernanah, cholecystitis, cholelithiasis, abses ha

pankreatitis, dan hepatitis. Risiko menjadi tumor malignan/ga

empedu.

Faciola hepatica • Demam, nyeri bagian kanan atas abdomen, hepatomegali,

eosinofilia


15/26

Spesies Epidemiologi

Ophistorchis felineus • Manusia dan hewan reservoar terinfeksi karena me

tawar mentah yang mengandung metaserkaria.

• Penyaji makanan ikan/tukang ikan memasukan met

mulut dari tangan yang terkontaminasi.

• Pemeliharaan ikan di kolam. Ikan diberikan tinja ma

Prevalensi pada anak balita rendah.

Ophistorchis viverini

Clonorchis sinensis

Faciola hepatica

• Menelan/memakan tanaman air tawar yang terinfe

metaserkaria seperti watercress.

• Negara Sedang Berkembang; kebiasaan bercocok ta

Greenhouse, tanaman air atau tanaman lain terinfe

dengan fasciolosis.

• Kebiasaan memakan daging hati mentah di timur te

Epidemiologi


16/26

Diagnosis

• Diganosis ditegakkan :

1. Menemukan telur dalam tinja, cairan duodenum, atau caiempedu

2. Serologi : ELISA

3. USG : menegakkan diagnosis fasioliasis bilier


17/26

Trematoda Paru


18/26

Umumnya ditemukan di negara1. Asia

2. Afrika

3. Amerika Selatan.

• Hospes definitive (HD) : manusia dan karnivora pelihar

Cara penularan : makan daging kepiting/udang batu yamengandung metaserkaria.

Paragonimus westerma

f l


19/26

Morfologi

Cacing bulat coklat kemerah-merah spt kopi/buah

Ukuran cacing 4-10 mm. Telur berukuran 55x85µ


20/26


21/26

DAUR HIDUP DI TUBUH MANUSIA

• Metserkaria usus halus ekskistasi trematomuda menembus dinding usus diafragma penetrasi ke paru-paru menjadi kista (1-2 cm)

matang bertelur telur dikeluarkan bersama s(Jika sputum tertelan, telur ditemukan di dalam t

DAUR HIDUP


22/26

Spesies HP 1 HP 2

P. westermani Keong air tawar Kepiting air tawar, udang airtawar, daging babi hutan yang

liar

manumama

Hospes


23/26

Gejala Klinis

Stadium akut• Batuk

• Demam

• sputum berdarah

•

kehilangan selera makan.

Stadium kronik• batuk dengan sputum kecoklat-c

• sakit dada

• berkeringat pada malam hari

•

paragonimiasis ektopik misal ke • Cacing meletakan telur shg men

abses Granulomatous gejala s


24/26


25/26

• Pengobatan dan Pemberantasan Praziquantel 3 x 25 mg/kg bb selam 2 hari.

• Pencegahan

1. Memasak crustaceans (udang, kepiting).

2. Kondisi sanitasi diperbaiki.

Pengobatan dan pencegah


26/26

TERIMA

KASIH

trematoda hati dan paru.pdf

Documents