parasitologi plathyhelminthes trematoda - andareas

35
PLATHYHELMINTHES (TREMATODA) PARASITOLOGI

Upload: pangeranandareaspanggabean

Post on 05-Nov-2015

312 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Parasit Trematoda

TRANSCRIPT

PARASITOLOGI

PLATHYHELMINTHES (TREMATODA)PARASITOLOGIMemahami morfologi, siklus hidup, epidemiologi, diagnosis, dan pencegahan dari infeksi trematoda yang menyerang hati (Fasciola hepatica, Clonorchis sinensis); menyerang usus (Fasciliopsis buski,); menyerang darah (Schistosoma japonica).Tujuan PerkuliahanTrematoda yang menyerang hati1. Fasciola hepaticaMenyebabkan penyakit yang dikenal Fasioliasis.Sering ditemukan pada sapi, biri-biri, kambing dan hewan pemakan tumbuhan lainnya.Habitat pada saluran empedu hati pada hospes definitif.Penyebarannya di negara memelihara sapi dan biri-biri secara besar-besaran (Amerika Utara, Amerika Tengah, Kepulauan Karibean dan Puerto Riko.Memiliki kemampuan melakukan paedogenesis.Bersifat monoecious.

KlasifikasiKingdom: AnimaliaFilum: PlatyhelminthesClass: TrematodaOrdo: EchinostomidaFamilia: FasciolidaeGenus: FasciolaSpesies: Fasciola hepatica(Linnaeus, 1758)

Fasciola HepaticaFasciola HepaticaCacing dewasaCacing dewasa berbentuk pipih seperti daun tanpa rongga tubuh.Ukuran 20-30 mm x 8-13 mm.Integumen bersisik.Ujung anterior mempunyai tonjolan seperti kerucut disebut cephalic cone, sedangkan bagian posteriornya tumpul.Morfologi

Cepalic coneFasciola HepaticaAnatomi

(Elfick, 2012)

Fasciola HepaticaSiklus HidupTelur(Telur berbentuk oval, ukuran 130-150 x 63-90 , warna kuning kecoklatan, mempunyai operculum).Larva Perairan - MiracidiaHospes Perantara 1 - sporokista - redia - cercariaHospes Perantara 2 - MetacercariaCacing dewasa

Fasciola HepaticaEpidemiologiLuasnya wilayah penyebaran telur cacing hati di lapangan oleh pencemaran ternak peliharaan.Kondisi lingkungan tempat tersebarnya telur cacing.Peningkatan populasi dan penyebaran hospes perantara (Lymnaea tementosa).Cara menggembalakan ternak.Manusia terinfeksi karena memakan tanaman air yang mengandung larva infektif.Terinfeksinya penduduk tergantung pada kebiasaan makanan penduduk.Orang Perancis terinfeksi lebih sering daripada orang Jerman.Fasciola HepaticaDiagnosaDitemukannya telur dalam feaces.Aspirasi cairan duodenumPemeriksaan penunjang (uji serologis) dengan C.F.T (Complement Fixation Test) PengobatanEmetine HCl : 30 mg/hari selama 17-18 hari.Biothiomol 50 mg/hari selama 20 hari.Metronidazole 1,5 gr/hari selama 13-21 hari.

Fasciola HepaticaPencegahanPemberantasan penyakit pada hewan.Membasmi siput air.Memasak sayur dengan sempurna (jangan makan sayur mentah).Memanaskan hati.Trematoda yang menyerang hati2. Clonorchis sinensisOriental Liver FlukesFood born Parasite601 million people are currently at risk, 570 million of which live ini China and TaiwanAn estimated 30 million people are infected with Clonorchis sinensis.The parasite may live up to 45 years in humans.

Kingdom: AnimaliaPhylum: PlathelminthesClass: TrematodaOrder: OpisthorchiidaFamily: OpisthorchiidaeGenus: ClonorchisSpecies: Clonorchis sinensis

Clonorchis sinensisKlasifikasi

Clonorchis sinensisMorfologiTelurBerbentuk oval dengan ukuran (28-35) x (12-19) .Memiliki operkulum konvex.Bagian posterior menebal.Telur berada dalam saluran empedu.Telur yang keluar bersama tinja dapat bertahan selama 2 hari pada suhu 26 oC dan 5 hari pada 4-8 oC.

Clonorchis sinensisMorfologi & AnatomiLarvaPerantara 1 - Miracidium - sporokista - redia - cercariaPerantara 2 - Metacercaria

Clonorchis sinensisCacing DewasaBentuk cacing pipih memanjang.Ukuran (10-25) x (3-5) mm.Transparan.Posterior membulat.Integumen tidak berduri.Batil isap kepala lebih besar dari batil isap perut dan terletak pada 1/3 anterior tubuh.Letak testis sebelah posterior dari ovarium yang lebih kecil dan juga berlobus.Uterus berkelok-kelokMorfologi & Anatomi

Clonorchis sinensisSiklus Hidup

TelurLarvaPerantara 1 - Miracidium - sporokista - redia - cercariaPerantara 2 - MetacercariaCacing dewasa

Clonorchis sinensisEpidemiologiKebiasaan makan ikan yang diolah kurang matang.Pemeliharaan ikan.Pembuangan tinja di kolam ikan.Peningkatan populasi dan penyebaan hospes perantara.

Clonorchis sinensisDiagnosisMenemukan telur dari tinja.Aspirasi duodenum.Diagnosis secara imunologi.

PengobatanPrazikuantel dosis 25 mg/kg berat badan, 3 kali sehari.Kemoterapi Emetinhydrochlorid intra venous (iv)Resochin dengan oral.Neoantimosan secara intramuskuler.

Clonorchis sinensisPencegahanMengurangi sumber infeksi dengan melakukan pengobatan pada penderita.Memasak makanan dengan sempurna.Sanitasi lingkungan.Edukasi promosi kesehatan.

Trematoda yang menyerang ususFasciolopsis buskiAdalah cacing daun raksasa yang menyebabkan penyakit fasciolopsiasis pada manusia.Fasciolopsis buski ditemukan oleh Busk (1843) pada tubuh seorang pelaut di London.Fasciolopsis buski merupakan cacing daun terbesar yang dapat hidup di dalam usus manusia dan babi.Ditemukan kasus pada penduduk di Kalimantan Selatan.Selain pada babi terkadang ditemukan pada anjing, kelinci, dan manusia

KlasifikasiFasciolopsis buskiKingdom: AnimaliaPhylum: PlathelminthesClass: TrematodaOrder: EchinostomidaFamily: FasciolidaeGenus: FasciolopsisSpecies: Fasciolopsis buski

Cacing DewasaUkuran (20-75) x (8-20) mm, dengan tebal (0,5-3) mm.Diameter basil isap kepala 0,5 mm, batil isap perut 2-3 mm.Porus genitalis terletak sebelah depan dari acetabulum.Integumen berduri serta tidak tidak memiliki cephalic cone.Caecum tidak bercabang.Testis dua bercabang letaknya berurutan sebelah posterior ovarium, dengan uterus berkelok

Morfologi dan AnatomiFasciolopsis buski

Fasciolopsis buskiMorfologiTelurTelur menyerupai telur Fasciola hepatica, berukuran (130-140) x (80-85) .Memiliki operkulum.Telur berada dalam usus hospes.Telur membutuhkan pematangan di air dalam waktu (3-7 minggu).

Fasciolopsis buskiSiklus Hidup1. Telur2. LarvaHospes perantara 1 - Miracidium - Sporokista - Redia 1 - Redia 2 - CerciaHospes perantara II - Metesercia3. Cacing DewasaHospes definitif. - Cacing dewasa (pada duodenum selama 3 bulan).

Fasciolopsis buskiEpidemiologiTersebar di negara RRC, Taiwan, Vietnam, India, Bangladesh dan Indonesia.Di Indonesia, infeksi ditemukan di desa Sei Papuyu, Kalimantan Selatan dengan prevalensi 27 % di antara 548 sampel. Prevalensi tertinggi umur 5-14 thn yaitu 56,8 %.

Fasciolopsis buskiDiagnosisMenemukan telur-telur yang khas pada tinja.Terkadang cacing dewasa terdapat pada tinja.Terkadang cacing dewasa dimuntahkan.Pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukositosis dan eosinofil sedang.Diagnosis banding.

Gejala KlinisTidak begitu jelas.Diare, sakit perut, Rasa nyeri lapar.Mual, muntah.Lemah, lesu.Fasciolopsis buskiPencegahanCara penularan berhubungan dengan kebiasaan makan (food habits).Makanan harus dimasak dengan baik.Pemakaian tinja sebagai pupuk dihindari.Trematoda yang menyerang darahSchistosoma japonicaDiketahui terdapat 2 strain:Thailand-MalaysiaSulawesi Menyebabkan penyakit Skistosomiasis /bilharziasis/ katayama/ demam keong.Banyak ditemukan di negara berkembang.Penyakit terkait dengan cara hidup penduduk yang berhubungan erat dengan air.Habitat pada vena mesenterica superior.Bersifat diocieus

Schistosoma japonicaKlasifikasiKingdom: AnimaliaPhylum: PlathelminthesClass: TrematodaOrder: StrigeatidaFamily: SchistosomatidaeGenus: SchistosomaSpecies: Schistosoma japonicum

Morfologi & AnatomiSchistosoma japonicaPanjang tubuh cacing jantan (12-20 mm), diameter 0,50-0,55 mm.Panjang tubuh cacing betina 26 mm, diameter 0,3 mm.Integumen ditutupi duri-duri sangat halus dan lancip.Jantan memiliki (6-8) buah testis.Ovarium dibelakang pada pertengahan tubuh.

Siklus HidupSchistosoma japonica1. Telur2. LarvaDi perairan - MiracidiumHospes perantara I - Sporokista - Cercaria (infective stage)3. Cacing DewasaHospes definitif. - Cacing dewasa (Sirkulasi vena)

EpidemiologiSchistosoma japonicaDi Indonesia (Pulau Sulawesi) keadaan endemik tinggi di daerah Danau Lindu.Pada tahun 1971, pemeriksaan tinja terdapat infeksi 53% dari 126 penduduk usia 7-70 thn (Pinardi, dkk., 1972).Bentuk infektif adalah larva serkaria yang keluar dari hospes perantara.Serkaria mampu menembus kulit manusia.Penyebaran telur sampai ke medulla spinalis & otak.

DiagnosisSchistosoma japonicaPenemuan telur di dalam tinja penderita.Diagnosis serologis posistif serta dengan riwayat klinis penderita pernah tinggal di daerah endemik.Proktoskopi.Biopsi.

PencegahanSchistosoma japonicaJangan menggunakan tinja manusia sebagai pupuk pada daerah endemik.Amonium nitrat mampu membunuh telur.Membasmi hospes perantara dengan mouscida (Niclosamide, Sodium Pentachlorphenate, Yurimin).Perbaikan sanitasi lingkungan.Agroengineering.

TUGAS TERSTRUKTUR PARASITOLOGITugas INDIVIDUBuat makalah tentang Fasciola hepatica, Clonorchis sinensis, Fasciliopsis buski, Schistosoma japonicum, Hymenolepis nana, Taenia saginata, Taenia solinum, Diphyllobotrium latum.Isi Makalah :Gambar nyata & gambar skematis beserta keterangan bagian tubuh.Fungsi dari bagian-bagian tersebut.Siklus hidup (disertai gambar)pencegahanDaftar Referensi Makalah ditulis tangan pada kertas folio.Dateline 1 juli 2015.