laporan pbl fix

20
UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Tn. Y DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA ASMA BRONKIAL TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA Nama kepala keluarga : Tn. Y (57 tahun) Alamat : Kahuripan Baru Ngadirgo, RT 6 RW 4 desa Wonolopo Mijen Semarang Jawa Tengah Bentuk keluarga : Nuclear family Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah No . Nama Kedudukan L/ P Umur Pendidik an Pekerja an Pasie n Keteran gan . Tn. Y Kepala keluarga L 57 th SD kelas 4 Serabut an Pasie n Asma bronkia l 2. Ny. S Istri P 49 th - Ibu rumah tangga - - 3. An. S Anak L 38 th SMP Perceta kan - - 4. An. A Anak L 33 th SMP Pegawai Bengkel - - 5. An. D Anak P 16 th SMP Siswa & Pegawai Pabrik Roti - - Kesimpulan tahap I :

Upload: ibowl-deewee

Post on 08-Sep-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kjj

TRANSCRIPT

UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Tn. YDALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA ASMA BRONKIAL

TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama kepala keluarga: Tn. Y (57 tahun)

Alamat: Kahuripan Baru Ngadirgo, RT 6 RW 4 desa Wonolopo Mijen Semarang Jawa Tengah

Bentuk keluarga: Nuclear family

Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah

No.

Nama

Kedudukan

L/P

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Pasien

Keterangan

.

Tn. Y

Kepala keluarga

L

57 th

SD kelas 4

Serabutan

Pasien

Asma bronkial

2.

Ny. S

Istri

P

49 th

-

Ibu rumah tangga

-

-

3.

An. S

Anak

L

38 th

SMP

Percetakan

-

-

4.

An. A

Anak

L

33 th

SMP

Pegawai Bengkel

-

-

5.

An. D

Anak

P

16 th

SMP

Siswa & Pegawai Pabrik Roti

-

-

Kesimpulan tahap I :

Di dalam keluarga Tn. Y berbentuk nuclear family didapatkan pasien atas nama Tn. Y usia 57 tahun, pendidikan SD kelas 4 bekerja serabutan dengan penyakit Asma Bronkial.

TAHAP II. STATUS PASIEN

A. IDENTITAS PENDERITA

Nama: Tn. Y

Umur: 59 tahun

Jenis kelamin: Laki-laki

Pekerjaan: Serabutan

Pendidikan: SD kelas 4

Agama: Islam

Alamat: Kahuripan Baru Ngadirgo, RT 6 RW 4 desa Wonolopo Mijen Semarang Jawa Tengah

Suku: Jawa

Tanggal periksa: 23 Juli 2013

B. ANAMNESIS

1. Keluhan Utama

Sesak napas

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak tahun 1975, pasien sering mengeluhkan sesak napas dan batuk yang terus menerus. Beberapa hari yang lalu, pasien mengalami jatuh yang menyebabkan trauma di dada sebelah kiri. Hal ini menimbulkan sesak napas yang cukup berat. Apabila serangan sesak timbul, sampai kaki dan tangan terasa dingin, dan pernah pingsan. Batuk dan sesak timbul apabila terkena udara dingin atau karena melakukan aktivitas berat. Keluhan pasien terasa lebih ringan setelah minum obat.

Pasien biasa memeriksakan dirinya ke Puskesmas Mijen, dan apabila mengalami serangan yang hebat langsung ke RS Permata Medika. Oleh dokter yang menangani dikatakan sakit asma. Pasien kontrol ke puskesmas jika terdapat serangan asma atau obatnya habis.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat asma: (+) sejak tahun 1975

Riwayat sakit gula: disangkal

Riwayat hipertensi: disangkal

Riwayat sakit jantung: disangkal

Riwayat sakit ginjal: disangkal

Riwayat alergi: disangkal

Riwayat mondok: sudah berkali-kali, >10x, di RS Permata Medika, penanganannya hanya sampai pemasangan nebulizer.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat asma: disangkal

Riwayat hipertensi: disangkal

Riwayat sakit gula: disangkal

Riwayat sakit jantung: disangkal

5. Riwayat Kebiasaan

Riwayat merokok: (+)

Riwayat minum alkohol: disangkal

Riwayat olahraga teratur: disangkal

6. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien adalah seorang suami yang sudah tidak bekerja. Sebelumnya bekerja serabutan. Pasien tinggal serumah dengan istri dan satu orang anak perempuannya. Istri bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan anak perempuannya bekerja sebagai karyawan percetakan. Status ekonomi kurang.

7. Riwayat Gizi

Pasien makan tidak teratur, karena tidak ada yang menyiapkan makanan di rumah. Istri dan anaknya sibuk bekerja. Makan hanya sekali sehari dengan nasi, sayur, mie instan, lauk pauk dikonsumsi tidak sering (tahu, tempe). Status gizi kesannya kurus sekali.

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital

Tekanan darah: 100/70 mmHg

Nadi: 110 kali permenit

Frekuensi nafas: 32 kali permenit

Suhu: 37C

2. Status Gizi

BB = 35 kg

TB = 154 cm

IMT= = = 14,75 kg/ (kurus sekali)

3. Mata: dalam batas normal

4. Leher: dalam batas normal

5. Jantung: dalam batas normal

6. Pulmo:

Inspeksi: tidak ada striae, tidak ada krepitasi, jaringan lemak tipis

Perkusi: sonor

Palpasi: terdapat nyeri pada hypocondriaca sinistra

Auskultasi: wheezing (+)

7. Abdomen: dalam batas normal

8. Ekstremitas: dalam batas normal

9. Status neurologis: dalam batas normal

D. RESUME

Pada tanggal 9 Juli 2013, (2 minggu sebelum periksa) pasien mengeluhkan sesak napas dan batuk yang terus menerus. Saat serangan sesak, kaki dan tangan pasien sampai terasa dingin, bahkan hampir pingsan. Sebelumnya pasien terjatuh dan terdapat trauma di dada sebelah kiri. Pasien berobat ke puskesmas, lalu dirujuk ke RS Permata Medika, dan didiagnosis asma dan diberi obat cetrizine 1x1, asam mefenamat, paracetamol, seretide diskus salmeterol xinafoate, fluticasone propionate.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg dan status gizi kurus sekali.

Pasien rajin kontrol ke puskesmas jika obatnya habis atau mengalami keluhan. Pasien sudah tidak bekerja dan tidak mengkonsumsi makanan yang sesuai kebutuhan gizi.

PATIENT CENTERED DIAGNOSIS

1. Diagnosis Holistik

Tn. Y usia 57 tahun nuclear family, asma bronkial, status gizi kurus sekali, hubungan keluarga kurang harmonis, hubungan dengan masyarakat sekitar terjalin baik.

2. Diagnosis Biologis

Asma bronkial

3. Diagnosis Psikologis

Pasien tidak mengalami beban pikiran terhadap penyakitnya, tetapi pasien mengalami beban pikiran terhadap keadaan keluarganya yang kurang perhatian dengan kondisinya, namun dia menyangkal.

Hubungan pasien dengan anggota keluarga lainnya kurang baik, anggota keluarga kurang memperhatikan kondisi kesehatan pasien, karena masing-masing anggota memiliki kesibukan sendiri. Bahkan apabila pasien periksa ke puskesmas atau RS, tidak ada yang mengantarnya.

4. Diagnosis Sosial, Ekonomi, Budaya

Penderita merupakan anggota masyarakat biasa dan hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik.

PENATALAKSANAAN

1. Non medikamentosa

Menghindari debu, bau-bau yang dapat menyebabkan napas menjadi sesak.

Pola hidup sehat, makan yang teratur

Menghangatkan badan ketika cuaca dingin

Berolahraga dengan teratur

Menjaga higienitas rumah dan lingkungan

2. Medikamentosa

Cetrizine 3x1

Paracetamol 3x1

Inhaler Seretide diskus 2x1

FOLLOW UP

Tanggal 24 Juli 2013

Subyektif: -

Obyektif: masih agak sesak dan batuk, pilek

Tanda vital

Tensi: 100/80 mmHg

Nadi: 90 kali permenit

RR: 34 kali permenit

Suhu: 37C

Assesment: Asma bronkial permitten

Planning: Terapi medikamentosa berupa Cetrizine 3x1, Paracetamol 3x1, Seretide diskus 2x1. Terapi non medikamentosa berupa menghindari debu dan bau-bau yang menyebabkan napas sesak, menghangatkan badan ketika cuaca dingin, pola hidup sehat, makan yang teratur, istirahat cukup, dan olahraga teratur.

FLOW SHEET

Nama: Tn. Y (57 tahun)

Diagnosis: Asma bronkial

Tabel 2. Flowsheet penderita

Tanggal

Tanda Vital

Keluhan

Rencana Terapi

Target

24/07/13

Tensi : 100/80 mmHg

Nadi : 90x/menit

RR : 34x/menit

Suhu : 37C

Sesak nafas, batuk, pilek

Medikamentosa :

Cetrizine 3x1

Paracetamol 3x1

Seretide diskus 2x1

Non medikamentosa :

Menghindari debu, bau-bau yang dapat menyebabkan napas menjadi sesak.

Pola hidup sehat, makan yang teratur

Menghangatkan badan ketika cuaca dingin

Berolahraga dengan teratur

Menjaga higienitas rumah dan lingkungan

Sesak nafas berkurang

TAHAP III. IDENTIFIKASI FUNGSI FUNGSI KELUARGA

Fungsi Holistik

1. Fungsi Biologis

Keluarga terdiri atas penderita (Tn. Y 57 tahun), istri (Ny. S, 49 tahun), tiga orang anaknya (Sdr. S 38 tahun, Sdri. A 33 tahun, Sdri. Dian 16 Tahun) yang sudah tidak tinggal satu rumah dengan penderita.

2. Fungsi Psikologis

Hubungan keluarga kurang harmonis, kurang mendukung, dan tidak perhatian satu sama lain.

3. Fungsi Sosial

Penderita dan keluarga hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Hubungan dengan masyarakat sekitar baik dan cukup aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Penderita sudah tidak bekerja lagi, istri bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan penghasilan tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, status ekonomi kurang.

5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi

Komunikasi anggota keluarga kurang baik, dan bila terdapat permasalahan tidak diselesaikan dengan cara dimusyawarkan.

Fungsi Fisiologis

Tabel 3. APGAR score keluarga Tn. Y

Kode

APGAR

Tn.Y

A

Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya mendapat masalah.

2

P

Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya.

2

G

Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru.

2

A

Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll.

2

R

Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama.

2

Total (kontribusi)

10

Bila jawaban sering/selalu diberikan nilai 2, jawaban kadang-kadang diberikan nilai 1 sedang jawaban jarang / tidak pernah diberikan nilai 0. Bila penjumlahan kelima nilai diatas adalah antara :

7 10 berarti keluarga yang dinilai adalah sehat, dalam arti setiap anggota keluarga saling mendukung satu sama lain

4 6 berarti keluarga yang dinilai adalah kurang sehat, dalam arti hubungan antar anggota keluarga masih perlu untuk lebih ditingkatkan

0 3 berarti keluarga yang dinilai sama sekali tidak sehat, dalam arti sangat memerlukan banyak perbaikan untuk lebih meningkatkan hubungan antar anggota keluarga

Rata-rata APGAR score keluarga Tn. Y = 2 + 2 + 2 + 2+2 = 10

1

Kesimpulan : berarti keluarga yang dinilai adalah sehat, dalam arti setiap anggota keluarga saling mendukung satu sama lain.

Fungsi Patologis

Tabel 4. Fungsi Patologis SCREEM keluarga Tn.Y

Sumber

Patologi

Keterangan

Social

Interaksi sosial cukup, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

+

Cultural

Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, banyak tradisi budaya yang masih diikuti.

-

Religion

Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama, ketaatan ibadah cukup baik

+

Economic

Penghasilan keluarga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan (di bawah UMR)

-

Education

Tingkat pendidikan keluarga kurang, Tn.Y hanya tamat SD (tidak menempuh wajib belajar 9 tahun).

-

Medical

Kesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup baik. Jika sakit pasien segera berobat ke dokter, puskesmas, rumah sakit.

+

Kesimpulan : Terdapat fungsi patologis pada keluarga Tn. Y yaitu fungsi ekonomi dan edukasi.

GENOGRAM

(: laki-laki, perempuan meninggal: pasien asma: tinggal serumah: laki-laki: perempuanKeterangan :Tn.YNy.SAn.DDiagram 1. Genogram keluarga Tn. YKesimpulan : Penyakit yang diderita pasien tidak ditemukan pada anggota keluarganya. Dari genogram tersebut tidak ada penyakit yang diturunkan maupun penyakit menular)

Pola Interaksi keluarga

(Ny.R) (Tn.T) (Keterangan : : Hubungan baik : Hubungan tidak baik)

(An.D)

(Diagram 2. Pola interaksi keluarga Tn. TKesimpulan : Pola interaksi 2 arah antar anggota keluarga berjalan kurang baik dan harmonis.)

Faktor Perilaku

a. Pengetahuan

Tingkat pendidikan keluarga ini masih kurang. Penderita hanya lulusan SD dan istrinya tidak menempuh jenjang pendidikan serta ketiga anaknya hanya lulusan SMP. Pengetahuan penderita tentang kesehatan dan pola hidup sehat masih kurang

b. Sikap

Penderita dan keluarga sudah memiliki kesadaran tentang pentingnya kesehatan secara umum namun belum menerapkan pola hidup sehat. Penderita dan keluarga kurang menjaga kebersihan rumah.

c. Tindakan

Penderita dan keluarga cukup menyadari pentingnya arti hidup sehat karena setiap ada anggota keluarga yang sakit akan diperiksakan ke dokter praktek atau puskesmas. Namun penderita belum terbiasa melakukan kontrol rutin, penderita hanya berobat saat ada keluhan saja.

Faktor non perilaku

a. Lingkungan

Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn.Y kurang memadai. Keadaan di dalam dan di luar rumah kurang bersih, sampah hanya dikumpulkan di dalam kantong kresek dan di letakkan di luar rumah, sumber air kurang terjaga kebersihannya, keadaan belakang rumah kurang bersih, masih terdapat genangan airdi bekas pecahan-pecahan atap, pencahayaan dan ventilasi kurang. Kondisi rumah secara keseluruhan kurang rapi.

b. Keturunan

Tidak terdapat faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit penderita.

c. Pelayanan Kesehatan

Unit pelayanan kesehatan tersedia dengan baik. Apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung berobat ke puskesmas atau dokter yang praktek di sekitar tempat tinggal penderita. Penderita memiliki kartu jamkesmas

Lingkungan Indoor

Keluarga Tn. Y tinggal di sebuah rumah berukuran 12 x 8 m2 dan kurang memadai. Rumah menghadap ke selatan dan tidak memiliki pagar pembatas. Terdiri dari ruang tamu kecil, tiga kamar tidur, ruang keluarga yang dilengkapi TV, satu kamar mandi, satu wc, dan ruang makan yang menjadi satu dengan dapur. Pintu masuk dan keluar ada satu di bagian depan rumah . Dinding terbuat batu bata yang belum di cat, lantai rumah berupa plesteran. Ventilasi dan pencahayaan rumah kurang. Atap rumah tersusun dari genteng dan tidak ditutup langit-langit. Perabotan rumah tangga sederhana. Sumber air untuk kebutuhan sehari-harinya keluarga ini menggunakan air sumur dengan mesin pompa. Sehari-hari keluarga memasak menggunakan tungku kayu bakar.

Lingkungan Outdoor

Rumah penderita terletak di pinggir jalan dengan kondisi jalan sudah beraspal dan tanpa pagar. Lingkungan sekitar rumah berupa perkampungan dengan kondisi masyarakat akrab dan baik. Rumah satu dengan yang lainnya saling berdempetan. Jarak antara rumah dengan kandang ternak terlalu dekat. Terdapat selokan untuk menyalurkan limbah rumah yang terdapat di depan rumah namun alirannya tidak lancar. Sampah dikumpulkan di dalam kantong kresek dan di letakkan di depan rumah.

(Tn. Y 59 th,Asma bronkialKesadaran kesehatan penderitadan keluarga kurangPengetahuan pola hidupsehat kurangPola hidup tidak sehatSanitasi diri danlingkungan burukMasalah ekonomi dan keluargaAsupan gizi kurangDiagram 3. Diagram permasalahan pasien)

TAHAP IV. HUBUNGAN GAYA HIDUP TIDAK SEHAT DENGAN ASMA

Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversible dimana trakea dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.

Asma adalah penyakit paru-paru kronis, asma ditandai dengan mengi (wheezing ), batuk dan rasa sesak di dada yang timbul secara episodik atau kronis akibat bronkokonstriksi.

Ada beberapa hal yang merupakan penyebab dari asma bronchial yaitu : Allergen seperti debu rumah, tungau debu, apora jamur, serpih kulit kucing, anjing dan sebagainya, Infeksi saluran pernafasan, serangan virus, tekanan jiwa, obat-obatan, dan polusi udara.

Terdapat beberapa masalah yang ditemukan terkait dengan terjadinya asma yang dialami penderita. Penderita dan keluarganya belum menyadari pentingnya kesehatan sehingga tidak terlalu memperhatikannya. Dimulai dari gaya hidup yang tidak sehat, makan yang tidak teratur menyebabkan asupan gizi yang sangat kurang karena ketidakmampuan pasien dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pasienpun jarang melakukan olahraga sehingga badan gampang terserang penyakit serta pasienpun kurang menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan rumahnya sendiri dibuktkan dengan keadaan rumah yang kurang bersih. Lingkungan yang higienitas sangat kurang dimana banyak debu yang dapat memicu terjadinya serangan asma itu sendiri dibuktikan dengan tempat. Dan dari psikologis pasien yang sering terbebani oleh pikiran karena merasa pasien hanya membebani keluarga dengan sakitnya pasien yang sedang dirasakan sekarang.

TAHAP V. SIMPULAN DAN SARAN

V-A. SIMPULAN

Diagnosis Holistik :

1. Diagnosis Biologis

Asma bronkial

2. Diagnosis Psikologis

Penderita tidak memiliki beban pikiran maupun mental akan penyakitnya. Hubungan antar anggota keluarga kurang harmonis dan tidak saling mendukung.

3. Diagnosis Sosial

Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik, kondisi lingkungan dan rumah kurang sehat, pendidikan penderita dan keluarganya juga kurang, penderita menyadari arti pentingnya kesehatan, namun penderita tidak mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya dengan baik.

V-B. SARAN

Saran Komprehensif

Saran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya adalah sebagai berikut:

1. Promotif

Edukasi kepada penderita mengenai asma yang diderita Tn. Y dan juga komplikasinya sehingga dapat membantu memperbaiki pola makan, menjaga kebersihan lingkungan terutama rumah dan sekitarnya.

2. Preventif

Menghindari faktor pencetus seperti debu, polusi udara

Menghangatkan badan ketika cuaca dingin

Minum obat secara teratur dan sesuai petunjuk aturan minum obat

3. Kuratif

Cetrizine 3x1,

Paracetamol 3x1,

Inhaler seretide diskus 2x1.

4. Rehabilitatif

Berolahraga secara teratur setiap harinya, misalnya senam asma.