bismillah - hipertensi
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ked-famTRANSCRIPT

KASUS
HIPERTENSI URGENCY
Oleh:
BISUKMA YUDHA PRADITYA
208.121.0025
KEPANITERAAN KLINIK ILMU FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISMA
MALANG
2013
1

ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Ahmad Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 60 tahun Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam Pendidikan : SMA
Alamat : Malang Suku : Jawa
ANAMNESIS
a. Keluhan Utama: Sering pusing
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
Seorang bapak umur 60 tahun, perokok 1 pak perhari sejak muda.
Sekarang mengeluh sering pusing dan sakit dibelakang kepala. Tekanan
darah 200/110 mmHg, ingin muntah dan jantung sedikit membesar dan
paru-paru tidak bersih pada pemeriksaan rontgen.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat hipertensi : disangkal
- Riwayat sakit jantung : disangkal
d. Riwayat Keluarga
- Tidak diketahui
PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : cukup, kesaradaran compos mentis
b. Vital Sign :
- Tensi : 200/110 mmHg
- Nadi : 88x/menit
- Suhu : 36,20 C
- RR : 20x/menit
2

RESUME
Pasien, laki-laki, usia 60 tahun datang ke UGD RSI Unisma Malang dengan
keluhan sering pusing dan sakit dibelakang kepala. Disamping itu, pasien ingin
muntah. Kebiasan merokok 1 pak perhari sejak muda. Dari pemeriksaan fisik,
vital sign : Tekanan darah 200/110 mmHg, dan pemeriksaan rontgen jantung
sedikit membesar dan paru-paru tidak bersih.
1. DIAGNOSIS KERJA
- Hipertensi Urgency
2. IDENTIFIKASI PROBLEM
a. Pusing dan sakit dibelakang kepala
b. Tekanan darah 200/110 mmHg
c. Ingin muntah
d. Perokok
e. Jantung sedikit membesar
f. Paru-paru tidak bersih
3. TUJUAN TERAPI
- Menurunkan tekanan darah
- Menghilangkan gejala simptomatis yang dirasa mengganggu (pusing,
sakit dibelakang kepala, ingin muntah).
4. P-TREATMENT
a. Non Farmakologi (KIE)
- MRS (tirah baring)
- Diet rendah garam
- Pantau tekanan darah
- Kurangi merokok, bila perlu berhenti merokok
- Teratur mengkonsumsi obat
- Meningkatkan konsumsi buah dan sayur
3

b. Farmakologi
Nifedipine tab sublingual mg 10, 1x1/2
Captopril tab mg 12,5. 2 kali sehari 1 jam sebelum makan
Hidroclorothiazid tab mg 25mg, 1 kali sehari, pagi
Metoclopramide tab mg 10, (1-3 kali sehari) bila perlu
4

4. P Drug
A. Obat Antihipertensi
Nama Golongan
Nama GenerikEFFICACY SAFETY SUITABILITY
COSTFarmakodinamik Farmakokinetik Efek Samping Peringatan
Diuretik Hidrochlor Tiazid
Menghambat transport bersama (symport) Na-Cl di tubulus distal ginjal ekskresi Na+ dan Cl- meningkat
A : cepat di GIT, bioavailibility 65-70%, efek muncul setelah 2 jam per oral, kadar puncak setelah 4 jam, durasi 6-12 jam D : ikatan ke eritrosit, volume distribusi 0,8 l/kg, melewati plasenta dan ke ASI, ikatan protein 64%M : E : hampir sempurna dieliminasi ginjal tanpa diubahTidak efektif pada creatinin clearence < 30 ml/menitT ½ 5-15 jam
Gangguan metabolik pada dosis tinggiHiperglikemi & glukosuri pada DMHiperurisemi serangan GOUTGangguan elektrolit alkalosis hipokloremi, hipokalemi, hiponatremi, hipomagnesemi mulut kering, haus, lemah, nyeri & keram perut, kejang, oliguri, hipotensi, gangguan GITAnorexia, iritasi gaster, mual, muntah, konstipasi, diareHipersensitifKolestitis jaundice, pankreatitis, diskrasia darah, ulkus usus
Gangguan cairan & elektrolit (tua)Gangguan hepar berat,CHF, DM, Addison disease, hiperkalsemi, gangguan ginjal, SLE, porfiria, gout, hamil, laktasi
Rp. 49.005 /btl/ 1000 tablet ( 25 mg)
Furosemide Loop diuretik yang membantu ekskresi natium, klorida, kalium dan menghambat resorpsi air dan elektrolit dengan aksi langsung pada
A : bioavailibility 60% (berkurang bila bersamaan dengan makan, dan pada insuffisiensi jantung kanan)D : volume distribusi 0,1 l/kg
Hiponatremi, hipovolemi, hipotensi, resiko tinggi tjd trombosishipomagnesemi, hipokalsemi, hipokalemi (kadang terjadi alkalosis hipokloremi), urea &
Hamil, laktasi, DM, gout, ggn keseimbangan elektrolit & cairan tubuh, ggn berkemih, ggn fs.hati, SLE, BPH, pre koma pada sirosis hepatis, ggn ginjal
24.570 /btl/ 250 tablet(40 mg)
5

ascending limb loop of henle
(pada bayi baru lahir 0,8 l/kg), ikatan protein 98%M : di hepar 10%E : 90% di ginjal utuh (terutama sekresi tubuler)
asam urat, gangguan GIT, pankreatitis, ikterus, Konsentrasi plasma > 25 g/ml kesulitan mendengar karena gangguan telinga dalam& tinnitus (terutama IV cepat)Fotosensibilitas, urtikaria, dermatitis exfoliata, eritema multiforme dosis tinggi pada insuffisiensi ginjalJarang : trombositopeni, agranulositosisPada kehamilan akhir : ototoksik dan alkalosis hipokalemi bagi fetus, ¯ & hambatan laktasi
Spironolakton Diuretik hemat kalium yang mempengaruhi reabsorbsi natrium dengan secara kompetitif menginhibisi aktivitas aldoteron di tubulus distalis, yang menstimulasi ekskresi natrium dan air serta meningkatkan retensi kalium
A : diabsorbsi baik di GIT, bioavailibility 70%, absorbsi ditingkatkan oleh makananD : Vd 0,05 l/kgIkatan protein plasma > 98%M : menjadi cantreonat yang aktif dan metabolit lain di hepar E : T ½ : 1,5 jam
Hiperkalemi (pada fungsi ginjal terganggu)Hiponatremi, dehidrasi, hiperkalsiuri, eskresi magnesium berkurang, asidosis hiperkloremik pada sirosis hepatis dekompensataLibido ¯, impoten, ginekomasti, gangguan menstruasi (efek anti androgen)Gangguan GITSakit kepala, mengantuk, kebingungan, jarang : ataksia, urtikaria
Ggn fungsi Ginjal, laktasi, hamil, anastesi, tua, gangguan fungsi Hepar, DM, asidosis
Rp. 142.420/ktk 10 x 10 tablet (100 mg)
Central Alfa Agonist
Metildopa Kerja sentral, mengalami decarboxylasi di CNS menjadi
A : bervariasi dan inkomplete bioavailibility 50%D : Vd 0,4 l/kg,
Mengantuk, sedatif, sakit kepala, nervositas, parestesi, parkinsonoid, jarang : parese fasialis,
Penyakit hati, gangguan mental, disfungsi ginjal berat, laktasi
36.759/ btl /100 tablet (250 mg)
6

metilnoradrenalin stimulasi 2 adrenoseptor penurunan tonue simpatis dan tekanan darah
ikatan protein 10% melewati blood brain barrierM : di dinding usus dan hepar terutama menjadi metabolit yang bersifat farmakolofik aktif ringan yaitu methyldopa-O-sulfat E : di ginjal bentuk utuh dan metabolitnyaT ½ : 2 jam
chore, halusinasi, depresi, psikosisHipotensi ortostatik, pusing, lemah, bradikardi s/d serangan angina pectoris & carotis-sinus syndromeRetensi Na & air, edema perifer, berat badan bertambahMulut kering, pembengkakan mukosa hidung, luka pada lidah (glossophytie)Libido ¯, hiperprolaktinemia, ginekomasti, laktasi, amenoreMual, muntah, mencret/obstipasi, jarang : pankreatitis, sialodenitisSering : gangguan hati ringan, kadang dengan demam, hepatitis akut (dan juga kronis) atau kolestasisExantema, gatal, eosinofilia, demam, sindrom mirip SLE, miokarditis, perikarditisCoombs tes (+) (10-20%) dgn gangguan reaksi silang sebelum transfusi, anemia hemolitik (5%), jarang : leukopeni, granulositopeni, trombopeni reversibel, depresi sutulANA, sel LE, faktor Rheuma (+), sakit otot dan sendi,
7

pembengkakan sendiClonidine Efek sentral
menurunkan tonus simpatis menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, serta denyut jantung. stimulasi 2 adrenoseptor dan reseptor imidazoline sentral. (efek simphatethic outflow)
A : baik di GIT, kadar puncak setelah 3-5 jam, bioavailibility 75%, efek muncul setelah 30-60 menit, durasi 8 jamD : Vd 2 l/kg, ikatan protein 20-40%M : 50% di heparE : 40-60% utuh lewat ginjal, 20% lewat feses melalui sirkulasi enterohepaticT ½ : 6-24 jam
Mulut kering, pembengkakan mukosa hidung, parotis dan mata keringMengantuk, sedasi, tidak bisa tidur, penekanan dari fase tidur REM, halusinasi, takut, depresiPusing, kolaps, hipotensi ortostatik sbg tanda kelebihan dosisSinus bradikardi, gangguan penghantaran AVRetensi Na & air dengan hilangnya efek antihipertensi dari clonidinHiperglikemi krn ¯ pembebasan insulinGinekomasti (jarang), “Rebound Phenomenon” tensi, nervositas, sakit kepala, gemetar, mualPada kelebihan dosis atau IV cepat stimulasi 2 reseptor perifer vasokonstriksi & TDJarang : Raynaud phenomenon, parastesi, parotis terasa sakit, exantema, gatal, urtikaria, alopesia, edema angineuritik
Ggn ritme & konduksi AV, ggn ginjal, ggn perfusi otak dan perifer, depresi, polineuropati, konstipasi, ggn mengemudi atau mengoperasikan mesin, penghentian obat tiba-tiba.Hamil laktasi
Rp. 27.675/ ktk/ 10 x 10 tablet(0,15 mg)
Post ganglionik simpatetik Neuro terminal bloker
Reserpine Mengurangi katekolamin dan 5-hydroxytryptamine di banyak organ
A: onset lambat dan efek perlahanBioavaibilty50% IV D: protein binding
Mengantuk, depresi, lethargi, hidung tersumbat, mulut kering, gangguan GI, diare,
DepresiParkinsonEpilepsiFeokromositoma
25.380/ btl 250 tablet (0,10 mg)
8

termasuk otak dan medulla adrenal. (menghambat proses penyimpanan/uptake0 katekolamin (epinefrin & norepinefrin) ke dlm vesikel Depresi fungsi saraf simpatis sehingga menurunkan heart rate dan menurunkan tekanan darah arterial
96%, dapat melewati plasenta dan didapatkan di air susuM: -E: melalui urine dan fesesT1/2 33 jam
perdarahan, nafsu makan meningkat, edema, impotensi, galaktore, ginekomastiaDosis tinggi parkinsonisme, edema serebral, gangguan postural, purpura.
Ulkus peptikumKolitis ulserativeMAOIHamilLaktasi
Selektif α1 bloker
Prazosin Antagonis adrenergic α 1 perifer-> mendilatasi arteri & vena
A: diabsorpsi dari usus 80%D: Po: Bioav: 50 %, ik.potein : 90%,tersebar luas dlm jar.tubuh, melintasi plasenta, BBB, & ASIM: sebag.dimetab dihatiE: urin(prop. bebas, konj,& metabolit,), 1-4%(tinja)T ½ 2-3 jam
Hipotensi (postural) pada pemberian pertama mendadak & hebat. Kekurangan Na (sering akibat diet/Tx diuretic pd Px HT). jg bisa tjd edema, mulut kering, kongesti, sakit kepala, mimpi buruk, disfungsi seksual & letargiEfek sentral (rasa kantuk, halusinasi, depresi), ggn lambung-usus, Rx kulit (gatal-gatal, ruam, kesemutan). HDL↑, LDL &TG↓. Penggunaan lamatoleransi
Ibu hamil& menyusui
Selektif β1 bloker
Bisoprolol Anti hipertensi yg memblok adrenerguk reseptor β1 pada jaringan jantungEfek: memperlambat denyut jantung
A: baik diserap dari GITD: protein binding 25-33%M: di heparE: melalui urineT ½ 9-12 jam (meningkat pd
Frequent: Hipotensi-pusing, mual, sakit kepala, akral dingin, lemas, konstipasi atau diareOccasional:Insomnia, Flatulence, sering kencing,
Gangguan ginjal dan hati, bronkospasme,DM
94.028/ ktk 3 x 10 tablet (5 mg)
9

sinus dan menurunkan tek. Darah
gagal ginjal) impotensi atau penurunan libidoJarangRash, nyeri sendi dan otot, hilang nafsu makan
Selektif β1 bloker non ISA
Atenolol Memblok res. Adr.β1, ↓frek.jantung& curah jantung ↓pelepasan rennin. Efek bronkokontriksi kurang disbanding zat yg berikatan dgn res.β2
A: Po.±50% dosis diserap dr sal.cernaD: ke seluruh jaringan,penetrasi ke otak buruk (efek SSP>sedikit). M: tidak/sedikit dimetabolisme di hati.E:urin, dlm bentuk tdk dimetab. Turunkan dosis pd disfungsi ginjalT ½ 6-7 jam
Lebih jauh menekan gagal jantung, depresi & sedasi SSPGgn sal.cerna, nafas, CNS, trigliserida serum meningkat, pruritus, hipoglikemia
KI: diabetes berat, bradikardi, blok jantung parsial, gagal jantung, asma, emfisema.
36.422/ ktk 10 x 10 tablet/ (50 mg)
Non selektif β1 bloker
Propranolol Memblok reseptor β1 dan β2, ↓frekuensi jantung & curah jantung, ↓pelepasan rennin. Bronkokontriksi mll antag.res β2
A: diabsorbsi baik di GITD: ikatan protein 93%, didistribusi luasM: di heparE: terutama melalui urineT ½ 3-5 jam
Sal.cerna: mual muntah, diare, konstipasi, kembung, keram abdomen, xerostomiaKarvas:palpitasi, bradikardi yg parah, blok jantung A-V, henti jantung, hipotensiPernafasan: dispnea, laringospasme, bronkuspasmeSSP: konfusi, agitasi, pusing, vertigo, sinkop
Penghentian medadak rebound HT & takikardia↑resiko strok, angina, aritmia & infark
Rp. 10.395/ ktk 10 x 10 tablet/ (10 mg)
Angiotensin Converting
Enzyme Inhibitor(ACE-I)
Captopril Gol ACE inhibitor yang menekan sistem angiotensi-aldosteron dan menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II
A: cepat diabsorbsi di GITD: protein binding 25-30%M: di heparE: melalui urineT ½ < 3 jam
Batuk kering, stomatitis, ruam, pruritus, demam, anemia, iritasi GI, hipotensi, angioedema,takikardia, proteinuria, peningkatan ureum, creatinin.
Angioedema HamillaktasiStenosis aortahipersensitif
Rp. 7.800/ 100 tablet (12,5 mg)
10

Menurunkan kadar angiotensin II, meningkatkan aktivitas renin, dan menurunkan sekresi aldosteron.Menurunkan tahanan periferDgradasi bradikinin dihambat
Lisinopril Gol ACE inhibitor yang menekan sistem angiotensi-aldosteron dan menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin IIMenurunkan kadar angiotensin II, meningkatkan aktivitas renin, dan menurunkan sekresi aldosteron.Menurunkan tahanan periferDegradasi badikinin dihambat
A: tidak sempurna dari GI & lambatPeak 7 jamD: protein binding 25%M: -E: melalui urine dlm bentuk utuhT ½ 12 jam
Sakit kepala, postural hipotensi, ruam, pruritus, demam, anemia, iritasi GI,, angioedema,takikardia, proteinuria, peningkatan ureum, creatinin, porphyria.
Angioedema HamillaktasiStenosis aortahipersensitif
Rp. 23.383 /ktk 3 x 10 tablet (10 mg)
Angiotensin II Reseptor Antagonis
Losartan Menghambat sekresi aldosteron, hipoproliferasi ot. Polos, efek kardioprotektif blok Ang II (AT1) reseptor pd system karvas & renal
A:absorpsi di usus baik, tetapi BA 33%, FPE besar. po: puncak3-4 jam,respon puncak 6 jam, Bioav po 25-35%. <10% efek makanan; ik.protein 98% (Sebag.dimetab dihepar CYP2C9, 3A4metab aktif,
CNS : pusing, insomniaCV: ortostatik hipotensi, sinkopEENT: kongesti nasal, ggn sinusGI:diare, dispepsi,↑enz.liverGU:↑BUN, kreatininHeme:anemia, purpuraMetab: hiperkalemiMS: nyeri punggung, ny.kaki, keram otot,
Depresi volume intravascular, gangguan hepar, stenosis arteri renalis bilateral
11

ekskresi min.mll urin (13%), eliminasi T1/2 1.5-2 jam (metabolit 4-9 jam)
mialgiaLain-lain: angioedema
Kalsium Kanal Bloker
(dihidropiridin)
Amlodipin Agen kalsium Chanell blocker Vaskuloselektif yang menghambat influks kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard.
A: lambat diabsorbsi di GID: protein binding 93%M: di heparE: melalui urineT ½ 30-50 jam
Edema perifer, sakit kepala, flushing, palpitasi, mual, bradikardia, & hipotensi
HipersensitifSyok kardiogenikStenosis aorta beratUnstable anginaIMAHipotensi beratGangguan hati
Rp. 64.800/ ktk 5 x 10 tablet (5 mg)
Nifedipine Agen Antiangina dan antihipertensi yang menghambat pergerakan ion kalsium melewati membran sel, menekan kontraksi jantung dan otot polos vaskulerEfek: meningkatkan denyut jantung dan cardiac output, menurunkan resistensi vaskuler dan tek. darah
A: lengkap diabsorbsi di GITD: protein binding 92%-98%M: di heparE: melalui urineT ½ 2-5 jam
Frequent: Edema perifer-pusing,, sakit kepala, Occasional:Mual, gemetar kram otot dan nyeri, mengantuk, palpitasi, kongesti nasal, batuk, sesak, wheezingJarangHipotensi, rash pruritus, urticaria, konstipasi, rasa tidak nyaman di perut, flatulense
Hipotensi parah, DM 17.415 / ktk 10 x 10 tablet (10 mg)
Kalsium Kanal Bloker (non
dihidropiridin)
Verapramil Agen Kalsium chanell bloker dan anti angina, anti aritmia, dan anti hipertensiYg menghambat penyebrangan ion kalsium ke jantung dan membran otot polos vaskuler. Menyebabkan dilatasi darai arteri koroner, arteri
A: baik diserap dari GITD: protein binding 90% (60% pada bayi)M: First pass metabolismedi heparE: melalui urineT ½ 2-8 jam
Sering konstipasi,Pusing, sakit kepala, asthenia, mual, edema perifer, hipotensiJarang bradikardi, dermatitis
Hipertropic Cardiomyophaty, gangguan fungsi hati
12

perifer, dan arterilesEfek: Menurunkan denyut jantung dan kontraksi myocardial dan melambtkan konduksi SA dan AV. Menurunkan resistensi perifer
Diltiazem Berikatan dengan subunit α1pada kanal L sehingga menghambat masuknya ion Ca²+ melewati slow channel yang terdapat pada membran selinotropik negative, kronotropik negative, penghambatan konduksi nodus AV dan nodus SA, vasodilatasi perifer, penurunan frekuensi denyut jantung, meningkatkan suplai oksigen dan menurunkan kebutuhan oksigen
A: peak 11-18 POIV 2-5 mntOnset < 3 mnt IV, dan > 30 mnt POD: protein binding 70-80%M: di hepar melalui enzim cytochrome P450Bioavaibilias 40-65%. Metabolit utama diltiazem adalah desasetildiltiazem yang aktif, mempunyai efek vasodilatasi separuh diltiazemE: Eksresi IV 3,4 jam, ER 4 -9 jam, dan IR 3-4,5 jam. Sekitar 2%-4% tidak mengalami perubahan saat dieksresi dalam urineT ½ 3-8 jam
Bradikardia, first-degree AV block, angina, aritmia, AV block (second- or third-degree), bundle branch block, CHF, ECG abnormal, hipotensi, palpitasi, sincope, tachycardia, ventricular extrasystoles, edema perifer, asystole, dan MI, Dizziness (6%), sakit kepala, fatigue, depressi, hallusinasi, insomnia, tremor, gejala extrapiramidalNausea, vomiting, anorexia, konstipasi, diare, mulut kering, haus, abdominal discomfort, kram, dyspepsia, dan gingival hyperplasia., Albuminuria, crystalluria, hyperuricemia, impotensi, nocturia, polyuria, gynecomastia, Hyperglycemia, penambahan berat badan, kram otot, nyeri pada persendian., batuk dan
sick sinus syndrome tanpa pace makerSecond or third degree AV blockHipotensi (sistolik < 90 mmHg)Hipersensitif terhadap diltiazemInfark miokard akut
Rp.20.470/ ktk 10 x 10 tablet (30 mg)
13

dyspneu
Pilihan P Drug Hipertensi Urgensi : Nifedipin
Alasan:
- Pemberian secara sublingual onset (5-10 menit), bekerja menghambat pergerakan ion kalsium melewati membran sel, menekan
kontraksi jantung dan otot polos vaskuler
- Efek: meningkatkan denyut jantung dan cardiac output, menurunkan resistensi vaskuler dan tekanan darah.
- Harga murah
P Drug Maintanance Hipertensi: Kombinasi Captopril dan Hidroklorotiazid
Alasan :
- Kombinasi Diuretik dan ACE Inhibitor diberikan pada Hipertensi grade II.
- Hidroklorotiazid bekerja dengan cara menghambat transport bersama (symport) Na-Cl di tubulus distal ginjal ekskresi Na+
dan Cl- meningkat.
- Captopril bekerja cara menekan sistem angiotensi-aldosteron dan menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II.
Menurunkan kadar angiotensin II, meningkatkan aktivitas renin, dan menurunkan sekresi aldosteron serta menurunkan tahanan
perifer.
- Harga murah
14

B. Obat Anti emetik
Nama Golongan
Nama Generik EFFICACY SAFETY SUITABILITY COSTMekanisme kerja ADME Efek Samping Obat Perhatian
Antagonis Reseptor Dopamin (D2)
Domperidon Antagonis selektif reseptor dopamine(D2). Sedikit menembus sistem saraf, tetapi karena dasar ventrikel keempat, dimana CTZ terdapat, dapat ditembus, serta memperkuat peristaltikPropulsivum
A: diberikan oral/rektalD:Bioavailabilitas rendah (±15%), kadar rendah memasuki CNS & menimbulkan efek yang rendah. Menstimulasi spinkter esophagus bag.bawah.digunakan u/GERDM:dimetabolisme di dinding usus & heparE: urin
Sedasi, reaksi ekstrapiramidal, parkinsonisme, diskinesia Tardif (jarang), galaktorea, ginekomastia, hiperprolaktinemi
Gagal ginjal merubah farmakokinetik domperidon
Tablet 10 mg ktk 10 x 10 tablet Rp. 54.489
Metoklopramid Derivat benzamid memblok reseptor dopamine di CTZ, serta memperkuat peristaltik (propolsivum)
A: diberikan oral, injeksi im atau iv. absorpsi dari usus cepat, mula kerja 20 menitD:ik.protein:20%, bioavailabilitas 40-100%, menembus BBB.indikasi u/ GERDM:dihepar & ginjalE:T ½ 4-6 jam, 80% dalam keadaan utuh (urin)
Reaksi ekstrapiramidal, pusing, lelah, mengantuk, depresi, gelisah, gangguan GIT,
Gagal ginjal merubah farmakokinetik Metoklopramid
tablet 10 mg ktk 10 x 10 tablet Rp.9.709
Antagonis Reseptor Muskari-nik
Dimenhidrinat Antihistamin dan antikolinergik berkompetisi pada reseptor H1 pada sel efektor GIT, pembuluh darah
A:diabsorpsi dgn baik, kerja cepatD:bioavailabilitas 72%, dapat bertahan 4-5 jamM:menghambat
Sebagai antihistamin, Depresi CNS, sedative.rasa mengantuk, mulut kering, gangguan penglihatan, obstipasi.
Kehamilan tablet 50 mg btl 100 tablet Rp. 12.960
15

dan traktus respiratorius. Aksi antikolinergik ↓ stimulasi vestibular dan mendepresi fungsi labirin
CYP ZD6.E: T ½ 2.4-8 jam
Scopolamine Antkolinergik menurunkan eksitabilitas reseptor labirintine, mendepresi konduksi pada jaras cerebellum vestibular. Memblok aksi Ach pada reseptor muskarinik post-ganglionik . efek terapi: menurunkan sekresi (kelenjar saliva, keringat dan bronchial)serta asam lambung dan menurunkan motilitas GI dan traktus urinarius.U/ motion sickness & vertigo, lebih kurang keaktivannnya dari atropine di jantung, bronchial dan otot polos GIT
E:T ½ : 8 jam Sering: mulut kering, keringat menurun, konstipasiKadang-kadang: pandangan kabur, kembung, somnolen, sakit kepala, intoleransi pada cahaya, loss of taste,cemas flushing, insomnia, impotensi, Iritasi local (parenteral)Rx serius: overdosis dapat menyebabkan paralisis otot silier, dilatasi pupil, takikardia, palpitasi, kulit kering, hipertermia, ↑RR, abnormalitas EKG, mual,muntah, ruam di muka dan trunkus sup,stimulasi CNS, psikosis
KI: obstruksi GI, miastenia gravis, glukoma, ileus paralitik, colitis ulseratif yang berat.
Anti Histamin
Prometazin Fenotiazin berfungsi sebagai antihistamin, antiemetic, dan hipnotik-sedatif. Sebagai antiemetic, menurunkan
A: diabsorbsi dengan baik di lambung setelah pemberian imD: distribusi luasM: dimetabolisme di hepar
Somnolen, disorientasi; pada lanjut usia: hipotensi, kebingungan, sinkopSering: mulut, hidung, kerongkongan kering, retensi urin, pengentalan
Pada anak-anak: dpt menyebabkan Rx paradoksal seperti eksitasi, gugup, tremor, reflex hiperaktif, dan kejangBayi depresi CNS
tablet 25 mg ktk 100 tablet Rp. 6.770
16

stimulasi vestibular dan mendepresi fungsi labirin dan bekerja di CTZ.Sebagai sedative –hipnotik menyebabkan depresi CNS dengan menurunkan stimulasi ke formasi reticular brain stem
E: urine, tidak dapat disingkirkan dengan hemodialisis. T1/2 : 16-19 jam
sekresi bronkusKadang-kadang: distress epigastrium, flushing, gangguan visual, gangguan pendengaran, parastesia, diaphoresis, menggigilJarang: pusing, urtikaria, fotosensitifRx serius: Diskrasia darah: agranulositosis
e.g. depresi nafas, sleep apnea,sudden infant death syndromePenggunaan lama Gx ekstrapiramidal, eg: distonia(pergerakan abN), pronounced motor restlessness)
Antagonis Reseptor Serotonin (5HT3)
Ondansen-tron Antagonis selektif pada reseptor (5HT3) di area postrema dan nucleus traktus.solitarius dan pada terminal aferen N.vagus serta memiliki aksi antiemetik sentral dengan menghambat reflex muntah yang disebabkan stimulasi vagus ketika 5-HT dilepaskan di usus saat merespon obat sitotoksik dan radiasi
A: diabsorpsi segera di dalam lambungD: ikatan protein 70-76%, M:dimetabolisme di heparoleh sitokrom P450 diikuti glukoronidase atau konjugasi sulfat.E: primer dieksresi melalui urin.T ½ :4 jam
Nyeri kepala, obstipasi, rasa panas di muka (flushes) dan perut bagian atas, jarang sekali gangguan ekstra-piramidal dan reaksi hipersensitivitas
Ibu hamil, menyusui dan lanjut usia
17

Pilihan : Metoclopramide
Alasan :
1. Merupakan Derivat benzamid yang memblok reseptor dopamine di CTZ, serta memperkuat peristaltik
(propolsivum)Propulsivum.
2. Dosis yang digunakan ialah 10mg.
3. Disamping itu, dari segi harga lebih murah.
18

5. Prescribe
19
Bisukma Yudha Praditya, S.KedSP/SIP 208.121.0025
Jl. ST Surya No.4A, Malang Praktek : Senin – JumatTelp 08563456792 Jam 18.00 – 21.000
Malang, 20 November 2013
R/ Nifedipine tab sublingual mg 10 No. I
∫ 1 dd tab ½
R/ Metoclopramide tab mg 10 No. V
∫ prn (1-3) dd tab 1
R/ Captopril tab mg 12,5 No. XV
∫ 2 dd tab 1 1h a.c
R/ Hidroclorothiazid tab mg 25mg No. VII
∫ 1 dd tab 1
Pro : Tn.Ahmad BB : 62 kg
Alamat : Tlogomas Usia : 60 tahun
Pro : Umur : Alamat: BB :

6. Informasi Obat
Nifedipin: diberikan secara sublingual untuk mempercepat kerja obat,
jangan diberikan bersamaan dengan grapefruit juice karena akan
mengurangi kerja obat.
Hidroklorotiazid: Dikonsumsi pada pagi hari. Tidak baik diberikan
bersamaan dengan indometasin dan AINS karena dapat mengurangi
efek obat.
Captopril: Baik dikonsumsi 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan,
karena dapat mengurangi absorbsi 30 % jika diberikan bersamaan
dengan makanan.
Metoclopramid : Dikonsumsi sebelum makan karena obat dapat
menekan pusat muntah, merangsang nafsu makan, menetralisasi asam
lambung, serta menekan sekresi asam lambung
20

DAFTAR PUSTAKA
Arief Mansjoer, Kuspuji Triyanti, Rakhmi Savitri, et al, eds. Kapita Selekta
Kedokteran, edisi 3, jilid I. Jakarta: Penerbit Media Aesculapius, 2001; 518-
522
Ganiswara, G. Sulistia. 1995. Farmakologi dan Terapi, edisi 4. Jakarta : Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Supandiman, I., Fadjari, H. 2006. Anemia pada Penyakit Kronik. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid II. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Pp: 651-
652
Yogiantoro, M. Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simardibrata K. M.,
Setiati, S. 2006. Hipertensi Esensial. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi
IV. Jilid I. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Pp: 610-614
21