presentasi referat abses leher dalam

51
+ REFERAT : ABSES LEHER DALAM Agatha Marcelline I.W (17120110068) Grace Megasonia Zebua (17120110073)

Upload: agatha-marcellinne

Post on 07-Oct-2015

114 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Presentasi referat stase THTUniversitas Pelita HarapanRS Angakatn Laut Marinir Cilandak

TRANSCRIPT

REFERAT : ABSES LEHER DALAM

REFERAT : ABSES LEHER DALAMAgatha Marcelline I.W (17120110068)Grace Megasonia Zebua (17120110073)

+Anatomi Leher DalamAnatomi dari fasia servikalisAnatomi ruang potensial leher dalam+Anatomi Fasia ServikalisFasia Servikalis SuperfisialisFasia Servikalis ProfundaSuperfisialMediaProfunda+Fasia Servikalis Superfisialis

Berjalan dari prosesus zigomatikus menuju ke arah toraks dan aksila

Struktur yang terdapat didalamnya:m.platysman.fasialisKelenjar limfe superfisialVena jugularis eksterna+Fasia Servikalis Profunda : Superfisial (Investing Layer)Menyelimuti seluruh area leher dari dasar tulang tengkorak hingga toraks dan aksilaStruktur yang terdapat didalamnya:m.sternokleidomastoideusm.masseterKelenjar ParotisKelenjar Submandibula

+Fasia Servikalis Profunda : Media (Pretrakeal)Berjalan diantara tulang hyoid dan toraksBersatu dengan perikardiumStruktur yang terdapat didalamnya:Divisi Muskular:m.infrahioidDivisi Viseral:Kelenjar tiroid, trakea, esofagus+Fasia Bukkofaringeal :Bagian posterior dari divisi viseralTerletak dibelakang faring dan esofagusMenutupi m.buccinator dan m.konstriktor

+Fasia Servikalis Profunda : Profunda(Prevertebral)Berjalan dari dasar tengkorak hingga mediastinumMelapisi kolumna vertebralis dan otot-otot vertebralis (m.scalene, m.prevertebral)Menyelubungi pembuluh darah aksila dan pleksus brakialis sebagai axillary sheath

+Terbagi menjadi dua divisi:Divisi Alar: dinding anterior danger spaceDivisi Prevertebra: dinding posterior danger space

+Selubung Karotis (Carotid Sheath)Merupakan gabungan dari ketiga fasia superfisialis profundaBerjalan dari dasar tengkorak hingga dasar leherStruktur yang terdapat didalammnya : a.karotis komunis, v.jugularis interna, n.vagus

+Anatomi Ruang Potensial Leher DalamRuang ParafaringealRuang SubmandibularRuang MastikatorRuang RetrofaringealRuang ParotidRuang Peritonsilar

+Ruang ParafaringealTerletak lateral dari fasia bukkofaringealBatas-batas :Batas Superior: Dasar tengkorakBatas Inferior:Tulang HyoidBatas Lateral:m.pterygoid, mandibula, dan selubung karotisBatas Anterior:Pterygomandibular rapheBatas Posterior:Vertebra servikalis dan otot-otot paravertebraBatas Medial:Orofaring dan nasofaringBatas Posterolateral:Selubung karotisBatas Posteromedial:Ruang Potensial Retrofaringeal

+Rute infeksi yang sering terjadi pada ruang ini adalah infeksi dari lidah, kelenjar submandibula, ruang parotid,dan abses peritonsillar

+Ruang SubmandibulaTerbagi dua oleh m.mylohyoid menjadi : Ruang SublingualRuang SubmaksilarisMylohyoid Cleft mengandung struktur-struktur penting seperti : Kelenjar Wharton, persyarafan lidah, n.hipoglosus, cabang-cabang pembuluh darah fasial, dan kelenjar limfe Infeksi yang sering terjadi adalah Ludwigs Angina

+Ruang MastikatorStruktur yang terdapat di dalam ruang ini : m.masseter, m.pterygoid, ramus dari mandibula, insersi dari otot-otot temporalis Infeksi yang terdapat di ruang mastikator juga dapat menginfeksi ruang temporalInfeksi yang paling sering terjadi di ruang ini adalah infeksi dari gigi molar

+Ruang RetrofaringealTerletak diantara servikalis fasia profunda divisi prevertebral dan fasia bukkofaringeal Terbagi menjadi dua :Ruang Potensial Retrofaringeal Danger Space / Ruang Potensial Prevertebral / Ruang Grodinsky

+Ruang ParotidTerletak diantara kapsul superfisial dan kapsul profunda kelenjar parotid Infeksi dari Ruang Potensial Parotid dapat menyebar ke arah medial menuju Ruang Potensial Retrofaringeal karena kapsul lateral yang sangat kuat yang berasal dari servikalis fasia superfisial

+Ruang PeritonsillarBatas Ruang Peritonsillar:Batas Superior:Pilar Anterior TonsilBatas Inferior:Pilar Posterior TonsilBatas Lateral:m.superior pharyngeal constrictorBatas Medial:Kapsul dari tonsil palatina

+

+ABSES LEHER DALAMAbses Peritonsil (Quinsy)Abses RetrofaringealAbses ParafaringAbses SubmandibulaLudwigs Angina+Abses Peritonsillar (Quincy)EtiologiKomplikasi dari infeksi tonsilitis akut Obstruksi dari kelenjar weber PatofisiologiAbses peritonsil terjadi di Ruang Potensial Peritonsil Komplikasi dari akut tonsilitis yang menyebar ke daerah peritonsil dan Kelenjar Weber+Tahapan Perjalanan Penyakit :Tahap Awal : palatum mole bengkak dan hiperemis , uvula terdorong kontralateralTahap SupurasiM.pterigoid terinfeksi trismusKelenjar Weber ikut terinfeksiSelulitisAbsesAbses pecah spontan

+Gejala dan Tanda :Riwayat sakit tenggorokan dan demam selama 4-5 hari Odinofagia (nyeri saat menelan )Otalgia (nyeri telinga) unilateral Muntah Foetor ex ore (mulut berbau )Hipersalivasi hot potato voice Trismus Pembengkakan kelenjar submandibula dengan nyeri tekan +DiagnosisPenegakan diagnosis utama : pemeriksaan fisikPalatum mole yang tampak membengkak, menonjol kedepan, dan teraba fluktuasi Uvula bengkak dan terdorong ke sisi kontralateral Pembengkakan , hiperemis, dan dislokasi dari tonsil Detritus Pungsi dari abses dan insisi

+TatalaksanaStadium awal : diberikan antibiotik (penisilin atau klindamisin) , obat-obatan simptomatik , kumur dengan cairan hangat dan kompres dingin pada leher Abses : Insisi dan drainase abses

Tonsilektomi:tonsilektomi achaud : dilakukan bersamaan dengan drainasetonsilektomi atiede : dilakukan 3-4 hari sesudah drainasetonsilektomi afroid : dilakukan 4-6 minggu setelah drainaseIdealnya dilakukan 2-3 minggu setelah drainase

+KomplikasiAbses pecah spontan perdarahan, aspirasi paru, dan piemia (septikemia) Infeksi dari Ruang Potensial Peritonsillar menuju Ruang Potensial Retrofaringeal infeksi mediastinumPenjalaran infeksi ke daerah intrakranial trombus sinus kavernosus, meningitis, dan abses otak

+Abses RetrofaringealEtiologiinfeksi bakteri aerob, anaerob, dan juga bakteri gram negatif pada kelenjar limfa infeksi saluran nafas atas trauma dinding belakang faring oleh benda asing tuberkulosis vertebra servikalis bagian atas

+PatofisiologiUmumnya terjadi pada anak dibawah usia 5 tahunFungsi kelenjar limfe di ruang retrofaring adalah untuk menerima aliran limfa dari hidung, sinus paranasal, nasofaring, faring, tuba eustachius, dan telinga tengah. Organisme penyebab tersering : staphylococcus aureus dan streptococcus beta-hemoliticus grup A Dapat menyebabkan kematian +Gejala dan TandaDemam Sakit tenggorokan dan sulit menelan Kekakuan otot leher Sesak napas StridorPerubahan suaraAir liur yang menetes-netes

+Diagnosis:Riwayat infeksi saluran nafas atas, trauma pada faring, dan berdasarkan gejala Foto x-ray jaringan lunak leher lateral Pelebaran ruang retrofaring lebih dari 7mm pada anak dan dewasa Pelebaran ruang retrotrakeal lebih dari 14mm pada anak dan lebih dari 22mm pada dewasaCt-scan dengan kontras

+TatalaksanaTerapi medikamentosa :Antibiotik dosis tinggi parenteral (penicillin, clindamycin)Bedakan dengan adenitis retrofaringInsisi dan pungsi abses

+KomplikasiPenjalaran infeksi ke ruang parafaring dan ruang vaskular visera Mediastinitis Asfiksi karena obstruksi jalan napas Pneumonia aspirasi Abses paru Abses epidural Trombosis vena jugularis Erosi dari arteri karotis +ABSES PARAFARINGEtiologiTonsilitisSinusitisFaringitisMastoiditisInfeksi gigiInfeksi dari vertebra servikal, ruang peritonsil., retrofaring, atau submandibulaJarum suntik terkontaminasi (Tonsilektomi)

+PatofisiologiParafaring terletak di dekat naso- dan oro-faring antara tengkorak kepala dan tulang hyoid. Lokasinya yang dekat dengan struktur lain seperti sinus paranasal, ruang retrofaring, mengakibatkan mudahnya kemungkinan terkena infeksi dari struktur lain disekitarnya.

+Gejala dan TandaDemam- Kaku leherMalaise- TrismusOdinofagia- DehidrasiDisfagia- LimfadenopatiPtialisme- IndurasiIpsilateral otalgiaPembengkakan dinding lateral faring dan menonjol ke arah medial

+DiagnosisRiwayat penyakitTanda dan gejala klinisCT scan

TatalaksanaPengamanan jalan nafas (Intubasi/ Trakeostomi)Koreksi dehidrasi

+AntibiotikAmoksisilin dengan Asam Klavulanat IV (150 mg/kg)Metronidazole IV (0.5 gm) setiap 6 jam bakteri anaerob

InsisiInsisi eksternalInsisi intraoral

+KomplikasiRuptur spontan dari absesRuptur arteri karotidTrombosis vena jugularAspirasi ke trakeobronkialSindrom LemierreMediastinitisMeningitis+ABSES SUBMANDIBULAEtiologiInfeksi dari gigi, dasar mulut, faring, kelenjar liur/kelenjar limfa submandibula, saluran nafas atasTrauma saluran nafas atas atau organ pencernaan atasBenda asingIntervensi alat-alat medis+PatofisiologiRuang submandibular terdiri dari ruang sublingual dan submaksila. Ruang sublingual dipisahkan dari ruang submaksila oleh otot mylohyoid. Ruang sublingual superior terhadap otot mylohyoid dan ruang submaksila inferior terhadap otot mylohyoid. Dikarenakan kontinuitas dasar mulut dan ruang submandibular yaitu daerah sekeliling batas posterior otot mylohyoid dan dalamnya akar-akar gigi molar dibawah mylohyoid, maka infeksi supuratif pada mulut dan gigi dapat timbul di ruang submandibularis.

+

+Gejala dan TandaDemamPembengkakan di bawah mandibula dan di bawah lidahNyeri leherLimfadenopati+DiagnosisDitegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik, riwayat penyakit.Tomografi komputerRontgen leher posisi lateralCT scan kontras+TatalaksanaEvakuasi absesAntibiotik terhadap kuman aerob dan anaerob

KomplikasiObstruksi jalan nafasAspirasiTrombosis vena jugularRuptur arteri karotid

+DisfoniaSindrom HornerShock sepsisEmboli paru dan otakNecrotizing Cervical FascilitisOsteomyelitis

+LUDWIGS ANGINAEtiologiInfeksi di area gigi molar 2 dan 3Grup A Streptokokus

+PatofisiologiLudwig angina terjadi di ruang submandibula dan biasanya terjadi bilateral. Infeksi di area gigi molar 3 dapat menyebar dengan mudah ke area lain dikarenakan posisi molar 3 yang strategis yaitu di persimpangan beberapa ruang fascia.Jika dilihat secara horizontal, penyebaran infeksi dapat menyebar secara lateral ke ruang buccal, arah posterior ke ruang masticator, arah medial ke ruang lateral faring, atau arah lingual ke ruang sublingual (gambar a). Jika dilihat secara koronal, rute penyebaran infeksi adalah kearah ruang buccal, submandibula, dan sublingual (gambar b).

+Gejala dan TandaDemamDroolingDisfagiaTrismusLidah terasa nyeriLimfadenopatiPembengkakan di seluruh ruang submandibula, teraba keras dengan kulit terasa kencang.

+DiagnosisGejala dan tanda klinisRiwayat penyakit gigi atau cabut gigi

TatalaksanaAntibiotika (Klindamisin atau Ampisilin)Insisi eksternal atau intraoralPengobatan gigiPengamanan jalan napas (Intubasi atau Trakeostomi)

+KomplikasiAsfiksiaMediastinitisSepsis

+TERIMA KASIH+