abses leher dalam,dewi

95
ABSES LEHER DALAM By : Kurnia Kumala Puteri

Upload: dewi-kurnia

Post on 11-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    1/95

    ABSESLEHERDALAMBy : Kurnia Kumala Puteri

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    2/95

    ANATOMILEHERDALAM

    Pada daerah leher terdapat beberapa ruang

    potensial yang dibatasi oleh fasia servikafasia

    superfisial dan fasia profunda

    Ruang potensial leher dalam dibagi menjadi :

    Ruang yang melibatkan sepanjang leher terdiri dari:

    ruang retrofaring, ruang bahaya (danger space), ruang

    prevertebra.

    Ruang suprahioid terdiri dari: ruang submandibula,

    ruang parafaring, ruang parotis, ruang mastikor, ruangperitonsil , ruang temporalis.

    Ruang infrahioid: ruang pretrakeal.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    3/95

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    4/95

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    5/95

    ABSES

    Abses adalah kumpulan nanah (netrofil) yang telahmati) yang terakumulasi di sebuah kavitas jaringankarena adanya proses infeksi (biasanya olehbakteri atau parasit) atau karena adanya benda

    asing (misalnya serpihan, luka peluru, atau jarumsuntik)merupakan reaksi perlindungan olehjaringan untuk mencegah penyebaran/perluasaninfeksi ke bagian lain dari tubuh.

    Abses leher dalam adalah terkumpulnya nanah

    (pus) di dalam ruang potensial di antara fasia leherdalam sebagai akibat penjalaran dari berbagaisumber infeksi, seperti gigi, mulut, tenggorok, sinusparanasal, telinga dan leher.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    6/95

    Pembentukan abses merupakan hasil

    perkembangan dari flora normal dalamtubuhmencapai daerah steril dari tubuh baik

    secara perluasan langsung maupun melalui

    laserasi atau perforasi.

    Sebagian besar abses leher dalam disebabkanoleh campuran berbagai kuman, baik kuman aerob,

    anaerob, maupun fakultatif anaerob.

    Kuman aerob : stafilokokus, Streptococcus sp,

    Haemofilus influenza, Streptococcus Peneumonia,Moraxtella catarrhalis, Klebsiell sp, Neisseria sp

    Kuman anaerob Bacteroides, Prevotella,

    Fusobacterium.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    7/95

    Sumber infeksi paling sering pada abses leher

    dalam berasal dari infeksi tonsil dan gigi. Infeksi

    gigi dapat mengenai pulpa dan periodontal.

    Penyebaran infeksi dapat meluas melalui foramen

    apikal gigi ke daerah sekitarnya.

    Apek gigi molar I yang berada di atas mylohyoid

    menyebabkan penjalaran infeksi akan masuk

    terlebih dahulu ke daerah sublingual, sedangkan

    molar II dan III apeknya berada di bawah mylohyoidsehingga infeksi akan lebih cepat ke daerah

    submaksila

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    8/95

    JALURPENYEBARANINFEKSI

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    9/95

    9

    Klasifikasi

    AbsesLeherDalam

    AbsesRetrofaring

    Abses

    Parafaring

    Abses

    submandibula

    Abses

    Peritonsil

    Plus :

    Angina

    Ludovici

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    10/95

    ABSESPERITONSIL

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    11/95

    Kumpulan pus yang terlokalisir pada

    jaringan peritonsillarsebagai hasil

    dari suppurative tonsillitis.

    Abses peritonsil

    Abses peritonsil terbentuk oleh karena

    penyebaran infeksi tenggorokan ke salah saturuangan aereolar yang longgar disekitar faring

    menyebabkan pembentukan abses, menembus

    kapsul tonsil tetapi tetap dalam batas otot

    konstriktor faring.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    12/95

    Epidemiologi

    Usia: umur 10-60 tahun, umur 10-60

    tahun

    Jenis kelaminperempuan = laki-laki

    Etiologi

    Aerob :Streptococcus pyogenes (Group A

    Beta-hemolitik streptoccus), Staphylococcus

    aureus, danHaemophilus influenzae.

    Anaerob: Fusobacterium, Prevotella,

    Porphyromonas, Fusobacterium, dan

    Peptostreptococcus spp.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    13/95

    PATOFISIOLOGI

    Unknown kemajuan (progression) episode tonsillitiseksudatif pertama menjadi peritonsillitis pembentukan abses yang sebenarnya (frank abscessformation).

    Daerah superior dan lateral fosa tonsilaris jaringanikat longgar, sehingga terjadi infiltrasi supurasi keruang potensial peritonsil tersering menempatidaerah ini tampak palatum mole membengkak.

    Abses peritonsil bagian inferior, namun jarang.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    14/95

    Pada stadium permulaan, (stadium infiltrat): bengkak tampak jugapermukaan yang hiperemis Bila proses berlanjut, daerah tersebut

    lebih lunak dan berwarna kekuning-kuningan Tonsil terdorong ke

    tengah, depan, dan bawah, uvula bengkak dan terdorong ke sisi

    kontra lateral dapat pula menyebabkan iritasi pada m.pterigoid

    interna timbul trismus. Abses dapat pecah spontan, sehingga dapat

    terjadi aspirasi ke paru

    o PTA suatu gambaran dari

    infeksi virus Epstein-Barr(mononucleosis).

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    15/95

    GEJALAKLINIS

    Gejala dan tanda tonsilitis akut :

    Odinofagia (nyeri menelan) yang hebat

    Gejala demam

    muntah (regurgitasi)

    mulut berbau (foeter ex ore)

    (rinolalia) kadang-kadang (trismus), serta

    pembengkakan kelenjar submandibula

    dengan nyeri tekan.

    Bila ada nyeri di leher (neck pain) dan

    atau terbatasnya gerakan

    leher (limitation in neck mobility), makaini dikarenakan lymphadenopathy

    dan peradangan otot tengkuk (cervical

    muscle inflammation).

    Kasus berat : disfagia yang

    nyata

    nyeri alih ketelinga pada sisiyang terkena

    hipersalivasi, dankhususnyatrismus.

    Pembengkakanmengganggu

    artikulasi dan jikanyata, bicaramenjadi sulit danbergumam.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    16/95

    DIAGNOSIS

    Terlihat pembengkakan peritonsilaris yang luas,mendorong uvula melewati garis tengah ke arah yangsehat

    Edema dari palatum mole dan penonjolan dari jaringan

    ini ke arah garis tengah Tonsil bengkak, hiperemis, mungkin banyak detritus dan

    terdorong kearah tengah, depan dan bawah. Palpasi,jika mungkin, membantu membedakan abses dariselulitis

    Pemeriksaan Fisik

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    17/95

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    18/95

    Pemeriksaan Penunjang

    Prosedur diagnosis: Aspirasi jarum (needle

    aspiration).*Tempat aspiration dibius / dianestesi menggunakan

    lidocaine dengan epinephrine dan jarum besar

    (berukuran 1618) yang biasa menempel pada syringe

    berukuran 10cc.

    *Aspirasi material yang bernanah (purulent) merupakantanda khas, dan material dapat dikirim untuk dibiakkan.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    19/95

    Hitung darah lengkap (complete blood count), pengukuran

    kadar elektrolit (electrolyte level measurement), dan kultur

    darah (blood cultures).

    Tes Monospot (antibodi heterophile) perlu dilakukan pada

    pasien dengan tonsillitis dan bilateral cervical

    lymphadenopathy. Jika hasilnya positif, penderitamemerlukan evaluasi/penilaian hepatosplenomegaly.

    Liver function tests perlu dilakukan pada penderita dengan

    hepatomegaly.

    Throat culture atau throat swab and culture:

    untuk identifikasi organisme yang infeksius.

    Hasilnya dapat digunakan untuk pemilihan

    antibiotik yang tepat dan efektif, untuk mencegah

    timbulnya resistensi antibiotik.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    20/95

    Plain radiographs: pandangan jaringan lunak

    lateral (Lateral soft tissue views) dari nasopharynx

    dan oropharynx dapat membantu dokter dalam

    menyingkirkan diagnosis abses retropharyngeal.

    Computerized

    tomography (CT scan):

    biasanya tampakkumpulan cairan

    hypodense di apex tonsil

    yang terinfeksi (the

    affected tonsil), dengan

    peripheral rimenhancement

    Ultrasound, contohnya:

    intraoral ultrasonography.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    21/95

    DIAGNOSISBANDING

    Infiltrat peritonsilTumor

    abses retrofaring

    abses parafaring

    aneurisma arteri karotis interna

    infeksi mastoid

    Mononucleosis

    infeksi kelenjar liur infeksi gigi

    adenitis tonsil

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    22/95

    TERAPI

    Stadium infiltrasi: antibiotika dosis tinggi, dan

    obat simtomatik. Juga perlu kumur-kumur

    dengan cairan hangat dan kompres dingin pada

    leher.

    Antibiotik : penisilin 600.000-1.200.000unit atau ampisilin/amoksisilin 3-4 x

    250-500 mg atau sefalosporin 3-4 x

    250-500 mg, metronidazol 3-4 x 250-

    500 mg.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    23/95

    Abses : pungsi diinsisi untuk mengeluarkan nanah.Tempat insisi ialah di daerah yang paling menonjol

    dan lunak, atau pada pertengahan garis yangmenghubungkan dasar uvula dengan geraham atasterakhir. Intraoral incision dan drainase dilakukandengan mengiris mukosa overlying abses, biasanyadiletakkan di lipatan supratonsillar. Drainase atau

    aspirate yang sukses menyebabkan perbaikan segeragejala-gejala pasien.

    Terapi

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    24/95

    Bila terdapat trismus, maka untuk mengatasinyeri, diberikan analgesia lokal Xylocain atauNovocain 1% di ganglion sfenopalatum.

    Tonsilektomi merupakan indikasi absolut pada

    oranga yang menderita abses peritonsilaris

    berulang atau abses yang meluas pada ruang

    jaringan sekitarnya. Abses peritonsil mempunyai

    kecenderunganbesaruntukkambuh. Penggunaansteroidsmasihkontroversial.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    25/95

    KOMPLIKASI1. Abses pecah spontan, mengakibatkan terjadi

    perdarahan,aspirasiparuataupiemia.

    2. Penjalaran infeksidanabseskedaerah parafaring,

    terjadi abses parafaring. Pada penjalaran

    selanjutnya, masuk ke mediastinum, sehingga

    terjadimediastinitis.

    3. Bila terjadi penjalarankedaerah intrakranial,dapat

    mengakibatkan thrombus sinus kavernosus,meningitis,danabsesotak

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    26/95

    PROGNOSIS

    Absesperitonsilhampir selaluberulangbila tidakdiikutidengantonsilektomi.

    Tonsilektomisebaiknyaditundasampai6minggusetelah episode infeksi pada saattersebut peradangan telah mereda, biasanyaterdapatjaringanfibrosadangranulasipadasaatoperasia

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    27/95

    ABSESRETROFARING

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    28/95

    [[

    Suatu peradangan yang disertai pembentukan pus

    pada daerah retrofaring sumber infeksi pada

    ruang retrofaring berasal dari proses infeksi dihidung, adenoid, nasofaring dan sinus paranasal,

    yang menyebar ke kelenjar limfe retrofaring.

    bses Retrofaring

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    29/95

    ANATOMI

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    30/95

    EPIDEMIOLOGI

    pada usia tersebut ruang retrofaring masih berisikelenjar limfe (nodes of Rouviere), masing-masing 2-5buah pada sisi kanan dan kiri. Kelenjar ini menampungaliran limfe dari hidung, sinus paranasal, nasofaring,tuba Eustachius dan telinga tengah. Pada usia diatas 6tahun kelenjar limfa akan mengalami atrofi

    Usia : < 5

    Tahun

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    31/95

    (1) Infeksi saluran napas atas yang menyebabkan

    limfadenitis retrofaring.(2) Trauma dinding belakang faring oleh benda asing

    seperti tulang ikan atau tindakan medis, sepertiadenoidektomi, intubasi endotrakea dan endoskopi.

    (3) Tuberkulosis vertebra servikalis bagian atas dimana

    pus secara langsung menyebar melalui ligamentumlongitudinal anterior.

    (4) Infeksi TBC pada kelenjar limfe retrofaring yangmenyebar dari kelenjar limfe servikal.

    Etiologi

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    32/95

    Pada anak yang lebih tua atau dewasa terjadi sekunder akibat

    dari penyebaran abses spatium parafaringeum atau gangguan

    traumatik dari batas dinding faring posterior oleh trauma yang

    berasal dari benda asing.

    Pada anak-anak akumulasi pus antara dinding faring posterior

    dan fasia prevertebra yang terjadi akibat supurasi dan

    pecahnya nodi limfatisi pada jaringan retrofaring Nodi-nodi

    ini terletak anterior terhadap vertebra servikalis kedua danpada anak-anak yang lebih tua tidak ditemukan lagi.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    33/95

    Etiologi

    Aerob : Streptococcus betahemolyticus

    group A (paling sering), Streptococcus

    pneumoniae, Streptococcus non

    hemolyticus, Staphylococcus aureu ,

    Haemophilus sp

    Anaerob : Bacteroides sp, Veillonella,

    Peptostreptococcus, Fusobacteria. Padabanyak kasus sering dijumpai adanya

    kuman aerob dan anaerob

    secara bersamaan.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    34/95

    MANISFESTASIKLINIS

    Gejala dan tanda klinis yang sering dijumpai pada anak : Demam

    Sukar dan nyeri menelan, menyebabkan anak menangisterus (rewel) dan tidak mau makan atau minum.

    Croupy cough Suara sengau

    Dinding posterior faring membengkak (bulging) danhiperemis pada satu sisi.

    Pada palpasi teraba massa yang lunak, berfluktuasi dannyeri tekan.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    35/95

    Pembesaran kelenjar limfe leher (biasanya unilateral).

    Pada keadaan lanjut keadaan umum anak menjadi lebihburuk, dan bias dijumpai adanya :

    Kekakuan otot leher (neck stiffness) disertai nyeri

    pada pergerakan. Dapat ditemukan adanya torticollis(leher terputar ke arah terbentuknya abses yangdiikuti dengan hiperekstensi leher).

    Obstruksi saluran nafas seperti mengorok, stridor,

    dispnea.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    36/95

    Gejala orang dewasa

    berat dibandingkan dengan anak. Dari anamnesis riwayat tertusuk benda asing pada

    dinding posterior faring, pasca tindakan endoskopi atauadanya riwayat batuk kronis.

    Gejala yang dapat dijumpai adalah :

    Demam

    Sukar dan nyeri menelan

    Rasa sakit di leher (neck pain)

    Keterbatasan gerak leher

    Dispnea

    Pada bentuk kronis, perjalanan penyakit lambat dantidak begitu khas sampai terjadi pembengkakan yangbesar dan menyumbat hidung serta saluran nafas.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    37/95

    DIAGNOSIS

    Berdasarkan riwayat infeksi saluran napas bagian atas

    atau trauma.

    Pemeriksaan penunjang

    foto rontgen jaringan lunak leher lateral.

    Pada foto rontgen akan tampak pelebaran ruang retrofaring (level

    C2) lebih dari 7 mm pada anak dan dewasa serta pelebaran

    retrotrakeal (level C6) lebih dari 14 mm pada anak dan lebih dari22 mm pada orang dewasa.

    Dapat terlihat berkurangnya lordosis vertebra servikal akibat

    spasme dari otot prevertebral.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    38/95

    RADIOGRAFI

    Jaringan lunak lateral leher menunjukkan bayanganjaringan lunak yang jelas antara saluran udarafaring dan korpus vertebra servikalis.

    Pada fase akut dapat ditemukan air-fluid level dan

    gas. Pada fase kronis ditemukan bayangan homogenous

    pada prevertebral. Laring dan trakea ditunjukkandalam posisi ke arah depan.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    39/95

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    40/95

    DIAGNOSISBANDING

    1.Adenoiditis2.Tumor

    3.Abses peritonsil

    4.Abses parafaring

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    41/95

    TERAPIMempertahankan jalan nafas yang adekuat :

    Posisi pasiensupinedengan leher ekstensi

    Pemberian O2

    Intubasi endotrakea dengan visualisasi langsung /intubasifiber optik

    Trakeostomi / krikotirotomi

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    42/95

    ANTIBIOTIKPARENTERAL

    Antibiotik kuman aerob dan anaerob, gram positipdan gram negatif.

    kombinasi Penisilin G dan Metronidazole sebagai terapi utama, tetapisejak dijumpainya peningkatan kuman yang menghasilkan Blaktamase kombinasi obat ini sudah banyak ditinggalkan.

    Pilihan utama adalah clindamycin yang dapat diberikan tersendiriatau dikombinasikan dengan sefalosporin generasi kedua(cefuroxime ) atau betalactamaseresistant penicillin sepertiticarcillin/clavulanate, piperacillin/tazobactam, ampicillin/sulbactam.

    Pemberian antibiotik biasanya dilakukan selama lebih kurang 10 hari.

    Simtomatis

    Bila terdapat dehidrasi, diberikan cairan untuk memperbaikikeseimbangan cairan elektrolit.

    Pada infeksi Tuberkulosis diberikan obat tuberkulostatika.

    Terapi

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    43/95

    OPERATIF

    Aspirasi pus (needle aspiration)

    Insisi dan drainase : Pendekatan intra oral (transoral) : untuk abses yang kecil dan

    terlokalisir. Pendekatan eksterna (external approach) baik secara anterior atau

    posterior : untuk abses yang besar dan meluas ke arah hipofaring.

    Pendekatan anterior membuat insisi secara horizontalmengikuti garis kulit setingkat krikoid atau pertengahan antaratulang hioid dan klavikula.

    Pendekatan posterior melakukan insisi pada batas posterior m.sternokleidomastoideus.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    44/95

    KOMPLIKASI

    (1) Penjalaran ke ruang parafaring, ruang vaskuler visera

    (2) Mediastinitis

    (3) Obstruksi jalan napas sampai asfiksia

    (4) Bila pecah spontan, dapat menyebkan pneumonia

    dan abses paru.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    45/95

    ABSESPARAFARING

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    46/95

    Ruang

    Parafaring

    o Ruang berbentuk seperti corong ,dasarnya terletak pada dasar tengkorak

    pada setiap sisi berdekatan dengan foramen jugularis dan apeksnya pada

    kornu mayor tulang hyoid.

    o Batas bagian dalam ramus asenden mandibula dan perlekatan otot

    pterigoideus media dan bagian posterior kelenjar parotis.

    o Batas bagian dorsal terdiri dari otot-otot prevertebra.

    o Setiap fosa dibagi menjadi dua bagian yang tidak sama besar oleh prosesus

    stiloideus dan perlekatan otot-otot.

    o Bagian anterior (prestiloideus) merupakan bagian yang lebih besar. Dan bagian inidapat terkena proses supuratif sebagai akibat dari tonsil yang terinfeksi, beberapa

    bentuk mastoiditis atau petrositis, karies gigi, dan pembedahan.

    o Bagian posterior yang lebih kecil terdiri dari arteri karotis interna, vena jugularis,

    saraf vagus, dan saraf simpatis. Bagian ini dipisahkan dari spatium retrofaring

    oleh selaput fasia yang tipis.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    47/95

    RUANG PARAFARING

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    48/95

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    49/95

    ETIOLOGI Sebelum ditemukan antibiotika, 70% dari kasus abses

    dalam disebabkan oleh penyebaran infeksi yangberasal dari faring dan tonsil

    Setelah ditemukan antibiotika, infeksi gigi merupakansumber terbanyak yang menyebabkan abses leher

    dalam Pada 20% kasus tidak ditemukan sumber infeksinya

    Ruang parafaring dapat mengalami infeksi secara : langsung akibat tusukan jarum pada saat melakukan

    tonsilektomi dengan anastesi lokal

    proses supurasi kelenjar limfe bagian dalam, gigi, tonsil,faring, hidung, sinus paranasal, mastoid dan vertebraservikalis

    penjalaran infeksi dari ruang peritonsil, retrofaring atausubmandibula

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    50/95

    GEJALA DAN TANDA

    Trismus

    Indurasi atau pembengkakan

    disekitar angulus mandibula

    Demam tinggi

    Pembengkakan dindinglateral faring

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    51/95

    DIAGNOSIS

    Diagnosis abses parafaring ditegakkan berdasarkan :

    Anamnesis, Pemeriksaan fisik

    Gejala klinis berupa demam, nyeri pembengkakan di sekitar angulus

    mandibula, pembengkakan dinding lateral faring hingga menonjol ke

    arah medial

    Pemeriksaan penunjang Foto polos jaringan lunak lehergambaran deviasi trakea, udara

    di daerah subkutis, cairan di dalam jaringan lunak dan

    pembengkakan daerah jaringan lunak leher

    Tomografi komputermenggambarkan lokasi dan perluasan

    abses. Dapat ditemukan adanya daerah densitas rendah,

    peningkatan gambaran kontras pada dinding abses dan edema

    jaringan lunak disekitar abses

    Pemeriksaan kultur dan tes resistensimengetahui jenis kuman

    dan pemberian anitbiotika yang sesuai

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    52/95

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    53/95

    PENATALAKSANAANPemberian antibiotika

    Antibiotika parenteral diberikan terhadap kuman

    aerob dan anaerob

    Penentuan antibiotika apa yang digunakan

    tergantung hasil biakan kuman dan tes kepekaan

    terhadap bakteri penyebab infeksi

    Penggantian antibiotika dilakukan bila tidak ada

    perbaikan klinis dalam waktu 2-3 hari dan antibiotika

    dihentikan sesudah 2-3 hari gejala dan tanda klinis

    reda

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    54/95

    PENATALAKSANAANDrainase abses

    Pada abses yang tidak terlalu besar dengan keadaan

    umum pasien masih baik tanpa komplikasi dan faktor

    resiko, tindakan drainase dapat ditunda 24-48 jam

    dalam perawatan dan observasi yang ketat

    Tindakan drainase pada abses parafaring dilakukan

    dengan anestesi general

    Drainase eksterna dilakukan secara teknik Mosher

    Insisi intra oral dilakukan pada dinding lateral faring,

    dilakukan bila perlu dan sebagai terapi tambahan dari

    insisi eksternal

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    55/95

    INSISIMOSHERS

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    56/95

    ALGORITMAPENATALAKSANAANABSES

    LEHERDALAM

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    57/95

    KOMPLIKASI

    Berbagai komplikasi dapat terjadi sebagai akibatketerlambatan diagnosis, penatalaksanan yang tidak

    tepat dan tidak adekuat

    Proses infeksi menjalar secara hematogen, limfogen dan

    langsung (perkontinuitatum) ke daerah sekitarnya

    Penjalaran ke superior bisa menyebabkan komplikasi

    peradangan intrakranial

    Ke inferior menyebabkan nekrosis pembuluh karotis

    yang bisa menyebabkan ruptur sehingga terjadi

    perdarahan hebat

    Mediastinis terjadi jika infeksi sampai ke mediastinum

    yang bisa berlanjut menjadi sepsis

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    58/95

    ABSESSUBMANDUBULA

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    59/95

    Abses submandibula adalah suatu peradangan

    yang disertai pembentukan pus pada daerah

    submandibula.

    Keadaan ini merupakan salah satu infeksi pada

    leher bagian dalam (deep neck infection).

    Pada umumnya sumber infeksi pada ruang

    submandibula berasal dari proses infeksi dari gigi,

    dasar mulut, faring, kelenjar limfe submandibula.

    Mungkin juga kelanjutan infeksi dari ruang leherdalam lain

    Abses

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    60/95

    AbsesSubmandibula

    Ruang submandibula terdiri dari ruang sublingual dan

    ruang submaksila.

    Ruang sublingual dipisahkan dari ruang submaksila oleh

    otot milohioid. Ruang submaksila selanjutnya dibagi lagi atas ruang

    submental dan ruang submaksila (lateral) oleh otot

    digastrikus anterior.

    Abses dapat terbentuk di ruang submandibula atau salah

    satu komponennya sebagai kelanjutan infeksi dari daerah

    kepala leher.

    ANATOMI

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    61/95

    ANATOMI

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    62/95

    Eti l i

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    63/95

    Etiologi

    1. Kuman dapat berupa aerob dan anaerob.2. Ruang potensial ini terletak berdekatan dengan

    spatium faringomaksilaris termasuk otot

    pterigoideus interna, otot maseter, dan ramus

    mandibula.3. Infeksi pada spatium faringomaksilaris yang

    berdekatan terutama akibat infeksi pada faring,

    ruang mastikator paling sering terkena sekunder

    dari infeksi yang berasal dari gigi.

    4. Penyebab lainnya adalah infeksi pada kelenjar

    air liur dan sinus.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    64/95

    Kuman aerob :

    Stafilokokus,

    Streptococcus sp,Haemofilus influenza,

    Streptococcus

    Pneumonia, Moraxtella

    catarrhalis, Klebsiell sp,

    Neisseria sp.

    Kuman anaerob :

    Bacteroides, Prevotella,

    maupun Fusobacterium

    Etiologi

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    65/95

    - Infeksi dapat bersumber dari gigi, dasar,mulut, faring, kelenjar limfe submandibula.

    - Mungkin juga kelanjutan infeksi dari ruang

    leher dalam lain.

    - Sebanyak 61% kasus abses submandibula

    disebabkan oleh infeksi gigi.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    66/95

    Infeksi gigi:

    Nekrosis pulpa, pericoronitis & periodontal pocket dalam mencapai

    jaringan periapikal maka infeksi yang terjadi akan menyebar ke

    tulang spongiosa sampai tulang cortical. Jika tulang ini tipis, maka

    infeksi akan menembus dan masuk ke jaringan lunak. Penyebaran

    infeksi ini tergantung dari daya tahan jaringan tubuh.

    Odontogenperkontinuitatum, hematogenous,dan limfogenous.

    Paling sering terjadi adalah penjalaran secara perkontinuitatum

    karena adanya celah/ruang di antara jaringan yang berpotensi

    sebagai tempat berkumpulnya pus.

    Patogenesis

    Penjalaran infeksi pada rahang atas dapat membentuk abses

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    67/95

    j p g p

    palatal, abses submukosa, abses gingiva, cavernous sinus

    thrombosis, abses labial, dan abses fasial.

    Penjalaran infeksi pada rahang bawah dapat membentuk absessubingual, abses submental, abses submandibular, abses

    submaseter, dan angina Ludwig.

    Ujung akar molar kedua dan ketiga terletak di belakang bawah

    linea mylohyoidea (tempat melekatnya m. mylohyoideus) yang

    terletak di aspek dalam mandibula, sehingga jika molar kedua

    dan ketiga terinfeksi dan membentuk abses, pusnya dapat

    menyebar ke ruang submandibula melalui beberapa jalan yaitu

    secara langsung melalui pinggir myolohioid, posterior dari ruang

    sublingual, periostitis dan melalui ruang mastikor.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    68/95

    Perjalanan infeksi

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    69/95

    Infeksi pada ruang submental biasanya terbatas

    karena ada kesatuan yang keras dari fasia servikalprofunda dengan m. digastricus anterior dan tulang

    hyoid. Edema dagu dapat terbentuk dengan jelas.

    Infeksi pada ruang submaksilar biasanya terbatas di

    dalam ruang itu sendiri, tetapi dapat pula menyusurisepanjang duktus submaksilar Whartoni dan mengikuti

    struktur kelenjar menuju ruang sublingual, atau dapat

    juga meluas ke bawah sepanjang m. hyoglossusmenuju

    ruang-ruang fasia leher.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    70/95

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    71/95

    GEJALA& TANDA

    Pembengkakan dan nyeri tekan terjadi di atasramus mandibula.

    Fetor ex ore

    Hipersalivasi Disfagia

    Odinofagia

    Trismus

    Obstruksi jalan nafas juga ditemukan. Lidah tidak

    mungkin ditekan karena pembengkakan dan

    edema dari dasar mulut.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    72/95

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    73/95

    PEMERIKSAAN

    Laboratoriumpemeriksaan darah rutinleukositosis. Mikrobiologi Aspirasi material yang bernanah

    (purulent) uji resistensi antibiotik

    Radiologis Rontgen jaringan lunak kepala AP

    Rontgen panoramikapabila penyebab abses submandibukaberasal dari gigi.

    Rontgen thoraksevaluasi mediastinum, empisema subkutis,pendorongan saluran nafas, dan pneumonia akibat aspirasiabses.

    Tomografi komputer (CT-scan)CT-scan dengan kontrasmerupakan pemeriksaan baku emas pada abses leher dalam.Gambaran abses yang tampak adalah lesi dengan hipodens(intensitas rendah), batas yang lebih jelas, dan kadang adaair fluid level.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    74/95

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    75/95

    TERAPI

    Antibiotik dosis tinggi terhadap kuman aerob dananaerob secara parenteral. Jika infeksi gagal

    diatasi setelah satu minggu dengan terapi antibiotik

    yang intensif, maka perlu dilakukan pembedahan

    drainase. Evakuasi abses dapat dilakukan dalam anestesi lokal

    untuk abses yang dangkal dan terlokalisasi atau

    eksplorasi dalam narkosis bila letak abses dalam dan

    luas.

    Insisi dibuat pada tempat yang paling berfluktuasi

    atau setinggi os hioid, tergantung letak dan luas

    abses. Pasien dirawat inap sampai 1-2 hari gejala

    dan tanda infeksi reda.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    76/95

    KomplikasiProses peradangan dapat

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    77/95

    Komplikasi menjalar secara hematogen,limfogen atau langsung

    (perkontinuitatum) ke daerah

    sekitarnya

    Infeksi kejaringan lunak(selulitis fasial, angina

    Ludwig).

    Infeksi kejaringan tulang(osteomielitis mandibula

    atau maksila).

    Infeksi ke bagian tubuhlain menyebabkan abses

    serebral , endokarditis,pneumonia, dll

    periflebitis, endoflebitis,

    dapat timbul

    tromboflebitis dan

    septikemia

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    78/95

    ANGINALUDWIG

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    79/95

    DEFINISI

    Angina Ludwig:

    Selulitis yang menyebar dengan cepat, potensial

    menyebabkan kematian, yang mengenai ruang

    sublingual dan submandibular

    Pembengkakan seluruh ruang submandibula

    Tidak membentuk abses keras pada perabaan

    submandibula.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    80/95

    ANATOMI

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    81/95

    EPIDEMIOLOGI

    Kebanyakan kasusIndividu yang sehat

    Usia: 20-60 tahun

    Laki-laki: perempuan=

    3:1/4:1

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    82/95

    FAKTORRISIKO

    Angina

    LudwigAlkoholik

    Glomerulone

    fritis

    Diabetes

    Mellitus

    LES

    Miotitis

    DermatitisAnemia

    aplastik

    Neutropenia

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    83/95

    ETIOLOGI

    Angina Ludwig

    Biasanya disebabkan oleh infeksi

    odontogenik

    50% kasuspolimikroba (aerob &

    anaerob)

    Penyebab lain:

    Sialadenitis

    Abses peritonsil

    Fraktur mandibula terbuka

    Kista duktus tiroglossal yang terinfeksi

    Epiglotitis

    Injeksi intravena obat ke leher

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    84/95

    MANIFESTASIKLINIS

    Pembengkakan yang

    nyeri pada dasar mulut

    Demam

    Takipnea

    TakikardiaDisfagia

    Odinofagia

    Fetid breath

    Stridor

    Distress pernafasan

    Sianosis

    KecemasanPosisi duduk

    Gejala Klinis

    Tanda

    Obstruksi jalan

    nafas

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    85/95

    MANIFESTASIKLINIS

    Pembengkakan

    pada area

    submandibular

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    86/95

    DIAGNOSIS

    4 tanda kardinal:

    bilateral atau lebih ruang

    jaringan dalam

    gangrene dengan pus

    serosanguinous, perabaan terasa

    keras

    keterlibatan jaringan ikat,

    fasia, dan otot tetapi tidak

    mengenai struktur kelenjar

    penyebaran melalui ruang

    fasial lebih jarang daripada

    melalui sistem limfatik

    Pembengkakan pada dasar

    mulut atau bagian anterior leher

    Riwayat sakit gigi,mengorek/cabut gigi

    AnamnesisPemeriksaan

    Fisik

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    87/95

    PEMERIKSAANPENUNJANG

    Foto polos leher dan dadapembengkakan

    soft-tissue, adanya udara, dan adanya

    penyempitan saluran nafas

    Sonografimengidentifikasi penumpukan

    cairan di dalam soft-tissue

    CT scanmengidentifikasi adanyapembengkakan soft-tissue, penumpukancairan, dan gangguan jalan nafas

    MRI

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    88/95

    PEMERIKSAANPENUNJANG

    Foto Polos

    menunjukkan adanya

    pembengkakan

    supraglotik (tanda

    panah)

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    89/95

    PEMERIKSAANPENUNJANG

    CT scan menunjukkan

    adanya pembengkakan

    supraglotik dan adanya

    udara dalam soft-tissue

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    90/95

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    91/95

    TATALAKSANA

    Antibiotik dosis tinggi spektrum luas secaraparenteralLakukan eksplorasi yang dilakukan untuktujuan dekompresi (mengurangi ketegangan)

    Evakuasi pus atau jaringan nekrosisInsisi di garis tengah secara horizontalsetinggi os hioid (3-4 jari dibawahmandibula)

    Lakukan pengobatan terhadap sumberinfeksiuntuk mencegah kekambuhanPasien dirawat inap sampai infeksi mereda.

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    92/95

    Algoritma

    diagnosis dan

    manajemen

    Angina Ludwig

    K lik i

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    93/95

    Komplikasi Sumbatan jalan napasAsfiksia

    Thrombosis sinus kavernosus

    Abses serebri

    Infeksi dinding karotis dan rupture arteri

    Tromboflebitis supuratif dari vena jugularis

    Mediastinitis

    Empiema

    P i

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    94/95

    Prognosis Sangat tergantung kepada proteksi segera jalan nafas dan

    pada pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi

    Tingkat kematian pada era sebelum adanya antibiotik

    sebesar 50%, tetapi dengan adanya antibiotik tingkat

    mortalitas berkurang menjadi 5%

    T K

  • 5/21/2018 Abses Leher Dalam,Dewi

    95/95

    TERIMAKASIH