makalah alkohol dan fenol oranik
DESCRIPTION
fenolTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Kimia organik, istilah alkohol merupakan nama suatu golongan senyawa
organik yang tersusun dari unsure-unsur C, H, dan O dengan struktur yang khas. Bila ditinjau
dari kemanfatannya, dalam sintsesis senyawa organik, alkohol mempunyai peranan penting.
Hal ini karena dari alkohol dapat dibuat menjadi berbagai senyawa organik yang termasuk
golongan lain, misalnya alkil halida, aldehida, keton, dan asam karboksilat. Di samping
sebagai bahan dasar dalam sintesis, alkohol sering kali digunakan sebagai pelarut yang
digunakan untuk melangsungkan sejumlah reaksi organik. Dalam kehidupan sehari-hari, ada
beberapa anggota golongan alkohol yang memilki kegunaan khusus, misalnya methanol
digunakan sebagai bahan anti pembekuan, etanol digunakan sebagai sumber panas karena
mempunyai nyala yang jernih dan panas, dan laoril alkohol digunakan dalam pembuatan
detergen. Di samping manfaatnya yang cukup banyak, alkohol juga mempunyai struktur yang
cukup beragam yang semuanya ditandai dengan adanya gugus –OH (hidroksil) sebagai gugus
fungsi golongan alkohol. Dalam makalah ini akan dibahas struktur, klasifikasi, tatanama, dan
sifat-sifat alkohol dan fenol.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara penamaan senyawa alcohol dan fenol ?
2. Bagaimana sifat keasaman yang dimiliki oleh senyawa alcohol dan fenol ?
C. Tujuan
1. Mengetahui cara penamaan senyawa alkohol dan fenol
2. Mengetahui sifat keasaman yang dimiliki oleh senyawa alkohol dan fenol
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur alkohol dan fenol
Rumus umum golongan alkohol dam fenol adalah sama, yaitu ROH, dengan
ketentuan bahwa R dapat berupa gugus alkil, gugus alkil tak jenuh, gugus alkil tersubstitusi,
dan mungkin bila rantai siklik. Di samping itu dikenal pula golongan alkohol yang
mengandung lebih dari satu gugus –OH. Keberagaman struktur alkohol dapat dilihat dari
contoh-contoh berikut ini:
CH3CH2CH2OH
CH2=CHCH2OH
Berdasarkan gugus OH yang terdapat dalam masing-masing strukturnya, golongan
alkohol dapat dibedakan menjadi:
1. Alkohol monohidroksi, yaitu yang mempunyai satu gugus –OH
Contoh: CH3CH2OH
2. Alkohol dihidroksi, yaitu yang mempunyai dua gugus –OH
Contoh: CH2CH2 OH OH
3. Alkohol trihidroksi
Contoh: CH2CHCH2OH OH OH
Apabila dalam suatu rumus struktur senyawa terdapat gugus –OH yang langsung
terikat pada cincin aromatik, maka senyawa tersebut bukan termasuk golongan alkohol,
melainkan golongan fenol.
B. Tata Nama Alkohol dan Fenol
Untuk golongan alkohol, khususnya alkohol alifatik jenuh yang mengandung satu
gugus –OH dikenal tiga cara pemberian nama, yaitu:
1. Tata nama IUPAC
Dalam tata nama ini pada dasarnya digunakan ketentuan yang berlaku untuk
golongan alkana. Perbedaan pokoknya adalah digunakannya akhiran –ol sebagai
pengganti akhiran –a dalam nama alkana yang terkait. Untuk pemberian nomor pada
rantai karbon yang terpanjang harus dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan
atom C yang mengikat gugus –OH.
Contoh:
CH3OH metanol
CH3CH2OH etanol
CH3CH2CH2OH 1-propanol
CH3CHCH3 2-propanol
OH
2. Tata Nama Trivial
Menurut tata nama ini, alkohol diberi nama dengan menyebutkan nama gugus
alkil yang mengikat gugus –OH kemudian diikuti dengan kata alkohol.
Contoh :
CH3OH : metil alkohol
CH3CH2OH : etil alkohol
CH3CH2CH2OH : n-propil alkohol
CH3CHCH3 : isopropil alkohol
OH
CH3
H3C – C – OH : tersier-butil-alkohol
CH3
3. Tata Nama Karbinol
Sistem penamaan alcohol yang lain adalah dengan menggunakan nama karbinol.
Sistem penamaan alcohol ini diturunkan dari metil alcohol, CH3OH dengan
menggantikan atom-atom hydrogen pada gugus metil dengan gugus lain. Penamaan
dengan menyebutkan gugus-gugus alkil sebagai pengganti atom-atom hydrogen CH 3
yang terikat pada C-OH dan kemudian ditambah dengan akhiran karbinol. Nama-nama
substituent disebut berdasarkan alfabetis. Contoh :
CH3CH2OH : metil karbinol
(CH3)3COH : trimetil karbinol
C. Sifat-Sifat Fisika
1. Alkohol secara umum mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu:
Alkohol monohidroksi suku rendah (1 sampai 4 atom C) berupa cairan tidak
berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan.
Makin tinggi berat molekul alkohol makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya.
Alkohol yang mengandung 12 atau lebih atom C berupa zat padat yang tidak
berwarna.
Alkohol-alkohol suku rendah tidak mempunyai rasa tapi memberikan kesan panas
dalm mulut
2. Sifat fisik fenol
Anggota fenol yang sederhana merupakan zat padat dengan titik lebur rendah.
Karena adanya ikatan hydrogen diantara molekul-molekulnya, maka titik didih cairannya
tinggi. Fenol (C6H5OH) sedikit larut dalam air (9 gram per 100 gram air) sedangkan
anggota fenol yang lain pada dasarnya tidak larut dalam air. Bila dalam struktur fenol tidak
terdapat gugus penyebab timbulnya warna, maka senyawanya juga tidak berwarna. Seperti
halnya golongan amina aromatik, golongan fenol mudah sekali teroksidasi, dan
memberikan hasil oksidasi yang berwarna (kecuali bila derajat kemurniannya tinggi).
BAB III
KESIMPULAN
Alkohol dan fenol memiliki rumus umum yang sama yaitu ROH, dengan ketentuan
bahwa R dapat berupa gugus alkil, gugus alkil tak jenuh, gugus alkil tersubstitusi, dan
mungkin bila rantai siklik. Berdasarkan jenis atom karbon yang mengikat gugus –OH,
golongan alkohol dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: alkohol primer, alkohol sekunder dan
alkohol tersier. Dalam cara pemberian tata nama alkohol dan fenol, dilakukan dengan tiga cara
yaitu, tata nama IUPAC, tata nama trivial dan tata nama karbinol.
DAFTAR PUSTAKA
Aloysius Hadyana P. 1982. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Fessenden, J.S & Joan S. Fessenden. 1986. Kimia Organik.Jakarta:Erlangga.
Hard, Harold, dkk. 2003. Kimia Organik.Jakarta:Erlangga.
Hardjono, Sastrohamidjojo.2011.Kimia Organik Dasar.Yogyakarta:Gadjah Mada University
Press.
Suminar Setiati Ahmadi. 2003. Kimia Organik, Suatu Kuliah Singkat. Jakarta: Erlangga.