7 - alkohol, fenol, eter, epoksida

66
 Alkohol Fenol Eter dan Epoksida disusun oleh BUDI ARIFIN, SSi BAGIAN KIMIA ORGANIK DEPARTEMEN KIMIA FMIPA IPB Bahan Kuliah Kimia Organik Layanan HO R OR O

Upload: luluannisa

Post on 08-Oct-2015

477 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

fenol bagian dari alkohol

TRANSCRIPT

  • Alkohol, Fenol,

    Eter, dan Epoksida

    disusun oleh

    BUDI ARIFIN, SSi

    BAGIAN KIMIA ORGANIK

    DEPARTEMEN KIMIA FMIPA IPB

    Bahan Kuliah Kimia Organik Layanan

    HO

    R OR

    O

  • A. Tata Nama (dan Penggolongan)

    Nama IUPAC = alkana, akhiran a diganti -ol

    Nama trivial: nama gugus alkil + alkohol.

    A. 1. ALKOHOL

    R OHgugus alkil gugus hidroksil

    RCH2OH: primer (1o)

    R2CHOH: sekunder (2o)

    R3COH: tersier (3o)

    a

  • A. Tata Nama (dan Penggolongan)

    CH3OH1 2 3

    1-propanol

    n-propil alkohol

    CH3CH2OH CH3CH2CH2OH

    etanol

    etil alkohol

    metanol

    metil alkohol

    CH3CHCH2CH3

    OH

    2-butanol

    sec-butil alkohol

    CH3CHCH2OH

    CH32-metil-1-propanol

    isobutil alkohol

    CH3 C

    CH3

    CH3

    OH

    2-metil-2-propanol

    tert-butil alkohol

    3 2 1 4

    (1o) (1o) (1o)

    (2o) (1o) (3o)

  • A. Tata Nama (dan Penggolongan)

    CH2 CHCH2OH

    2-propen-1-ol

    alil alkohol

    1 2 3

    (alilik)

    H

    OHsikloheksanol

    sikloheksil alkohol

    (2o)

    CH2OH

    fenilmetanol

    benzil alkohol

    (benzilik)

    ClCH2CH2OH2-kloroetanol

    (1o)

    1 2

    CH3C CCH2CH2OH3-pentun-1-ol

    1 2 3

    (1o)

    4 5

  • A. Tata Nama (dan Penggolongan)

    CH2 CH2

    HO OH

    1,2-etanadiol

    etilena glikol

    td 198 oC

    Antibeku permanen dalam radiator mobil.

    Bahan baku dalam pembuatan Dakron.

    Senyawa polihidroksi (> 1 OH): Karbohidrat (Bab XII)

    CH2 CH

    HO OH

    CH2

    OH

    1,2,3-propanatriol

    gliserol

    td 290 oC (mengurai)

    Seperti-sirup, tak berwarna, dan sangat manis.

    Digunakan dalam sabun cukur, sabun mandi,

    dan dalam obat batuk tetes/sirup.

    Lemak & minyak (Bab XIII): triester dari gliserol.

  • A. 2. FENOL

    A. Tata Nama (dan Penggolongan)

    Untuk tata nama fenol, lihat kembali Bab IV.

    OH OH

    Br

    Br Br1

    2

    4

    6

    fenol 2,4,6-tribromofenol

    OH

    NO2p-nitrofenol

    CO2H

    OH

    asam m-hidroksibenzoat

  • Latihan:

    a. BrCH2CH2CH2OH c. CH2=CHCH2CH2OH

    b.

    A. Tata Nama (dan Penggolongan)

    CH2CH2OH

    1. Namai alkohol berikut dengan sistem IUPAC:

    CH3 OH d. CH3CHOHCH2CH2CH3

    e.

    2. Golongkan alkohol-alkohol di atas sebagai 1o, 2o, atau 3o.

    3. Tulislah struktur (a) p-etilfenol

    (b) o-hidroksiasetofenon.

  • A. Tata Nama (dan Penggolongan)

    Nama IUPAC: alkoksialkana

    Nama trivial:

    nama kedua gugus alkil (urut abjad Inggris) + eter.

    A. 3. ETER

    R OR'rantai induk alkana

    (atom C lebih banyak)

    cabang alkoksi

    (atom C lebih sedikit)

  • A. Tata Nama (dan Penggolongan)

    C2H5OCH3

    1 2 3

    2-metoksipentana

    CH3CH2OCH2CH3 CH3CHCH2CH2CH3

    OCH3etoksietana (di)etil eter

    metoksietana

    etil metil eter

    CH3CHCH(CH3)2

    OCH2CH32-etoksi-3-metilbutana

    3 2 1 4

    4 5

    1,3,5-trimetoksibenzena

    ETER TAKSIMETRIK ETER SIMETRIK

  • A. Tata Nama (dan Penggolongan)

    fenoksibenzena

    difenil eter

    trans-2-metoksisikloheksanol

    Latihan:

    1. (CH3)2CHOCH3 3.

    2.

    Namai eter berikut dengan sistem IUPAC:

  • A. Tata Nama (dan Penggolongan)

    A. 4. EPOKSIDA/OKSIRANA

    Nama IUPAC: nama cabang (no. 1 di atom O) + oksirana

    Nama trivial: nama analog alkenanya + oksida.

    oksirana

    etilena oksida

    metiloksirana

    propilena oksida

    trans-2,3-dimetiloksirana

    trans-2-butena oksida

    1

    2 3

  • B. Sifat Fisis

    B. 1. TITIK DIDIH

    Bobot molekul

    CH3CH2OH CH3OCH3

    Titik didih (oC)

    46 46

    +78,5 24

    CH3CH2CH3

    44

    42

    Bobot molekul

    CH3(CH2)3OH C2H5OC2H5

    Titik didih (oC)

    74 74

    118 35

    CH3(CH2)3CH3

    72

    36

    Contoh:

  • B. Sifat Fisis

    Eter tidak dapat berikatan hidrogen dengan sesamanya:

    (gaya van der Waals yang dominan) td eter

  • B. Sifat Fisis

    B. 2. KELARUTAN

    Alkohol juga dapat berikatan hidrogen dengan air:

    alkohol ber-BM rendah bercampur sempurna dengan air.

    Kelarutan dengan semakin panjangnya R TABEL 7.1

  • B. Sifat Fisis

    Eter dapat berikatan hidrogen dengan alkohol dan air:

    alkohol dan eter biasanya saling melarutkan.

    dimetil eter sangat larut dalam air.

    kelarutan dietil eter dalam air ~ 1-butanol.

  • B. Sifat Fisis

    B. 3. ETER SEBAGAI PELARUT

    1. Eter relatif lembam: tidak bereaksi dengan asam encer,

    basa encer, oksidator, dan reduktor yang umum.

    Eter juga tidak bereaksi dengan logam Na, salah satu

    sifat yang membedakannya dari alkohol.

    2. Kebanyakan senyawa organik bersifat larut-eter.

    3. Titik didih eter rendah mudah diuapkan dari ekstrak

    dan mudah dipulihkan melalui penyulingan.

  • B. Sifat Fisis

    1. Eter sangat mudah terbakar, dan tak boleh digunakan

    jika ada nyala dalam laboratorium yang sama.

    2. Eter yang lama disimpan dapat mengandung peroksida

    organik yang bersifat eksplosif:

    suatu hidroperoksida organik

    Pengocokan dengan FeSO4 mereduksi peroksida ini.

  • B. Sifat Fisis

    B. 3. 1 Reagen Grignard: Senyawa Organologam

    Merupakan contoh pemanfaatan daya solvasi oleh eter.

    fenilmagnesium bromida

    metilmagnesium iodida

    Contoh:

  • B. Sifat Fisis

    Eter yang lazim digunakan:

    dietil eter tetrahidrofuran (THF)

    Pasangan elektron bebas pada oksigen eter membantu

    menstabilkan Mg melalui koordinasi (sebagai basa Lewis).

  • B. Sifat Fisis

    Kebasaan:

    Rd- (karbanion) basa konjugat dari hidrokarbon (RH),

    asam yang sangat lemah.

    Reagen Grignard bersifat basa kuat dan bereaksi dengan

    atom-H asam (yang terikat pada atom N, O, S, atau CC),

    termasuk dengan air:

  • B. Sifat Fisis

    basa kuat asam kuat asam lemah basa lemah

    Latihan:

    1. Tuliskan persamaan reaksi antara

    (a) metilmagnesium iodida dan air

    (b) fenilmagnesium bromida dan metanol

    2. Jelaskan apakah mungkin membuat reagen Grignard dari

    (a) HOCH2CH2CH2Br (b) CH3OCH2CH2CH2Br

  • B. Sifat Fisis

    Senyawa organologam:

    Reagen Grignard termasuk senyawa organologam karena

    mengandung ikatan karbon-logam. Asetilida (Bab III) dan

    senyawa organolitium juga merupakan organologam.

    alkillitium

    Latihan: Tuliskan persamaan untuk pembuatan

    (a) propillitium (b) asetilida dari 1-butuna

  • C. Keasaman Alkohol dan Fenol

    Keasaman fenol (pKa = 10,0) >> alkohol (pKa CH3OH =

    15,5; C2H5OH = 15,9; keduanya pKa air (15,7)).

    Ion fenoksida terstabilkan oleh resonansi (muatan negatif

    terdelokalisasi ke dalam cincin aromatik) kesetimbangan

    pembentukannya lebih disukai daripada ion alkoksida.

    Cermati TABEL 7.2

  • O O O O O

    Alkohol: RORO H + H+

    ion alkoksida

    (muatan negatif terkonsentrasi pada atom oksigen)

    Fenol: OH H+ +

    (muatan negatif terdelokalisasi pada posisi cincin orto dan para melalui resonansi)

    ion fenoksida:

    C. Keasaman Alkohol dan Fenol

  • Keasaman 2,2,2-trifluoroetanol (pKa = 12,4) > etanol.

    1. Pendekatan sebelum serangan:

    Atom F menarik elektron (efek induktif negatif)

    atom C-a makin d+ atom H-hidroksil kurang terperisai.

    F C

    F

    F

    CH2

    O H

    d-

    d-

    d-

    d d

    H+

    C. Keasaman Alkohol dan Fenol

  • 2. Pendekatan sesudah serangan:

    Atom F menarik elektron menjauhi ion alkoksil muatan

    negatif tersebar pada lebih banyak atom (lebih stabil).

    F C

    F

    F

    CH2

    O

    d-

    d-

    d-

    dMuatan d+ pada atom Ca terletak

    dekat d- pada atom O, yang dapat

    secara parsial menetralkannya

    sehingga lebih stabil.

    C. Keasaman Alkohol dan Fenol

  • Gugus penarik elektron meningkatkan keasaman:

    1. Elektronegativitas (daya tarik elektron):

    FCH2CH2OH > ClCH2CH2OH > BrCH2CH2OH > ICH2CH2OH

    2. Jumlah gugus:

    Cl3CCH2OH > Cl2CHCH2OH > ClCH2CH2OH > CH3CH2OH

    3. Jarak gugus dari OH:

    BrCH2OH > BrCH2CH2OH > BrCH2CH2CH2OH dst.

    C. Keasaman Alkohol dan Fenol

  • Latihan:

    Urutkan kelima senyawa berikut dengan keasaman yang

    semakin meningkat: 2-kloroetanol etanol

    p-klorofenol fenol

    p-metilfenol

    Sebaliknya, gugus pendorong elektron (gugus alkil)

    menurunkan keasaman.

    C. Keasaman Alkohol dan Fenol

  • Basa NaOH atau KOH tidak cukup kuat untuk menggaram-

    kan alkohol, tetapi dapat menetralkan fenol.

    RO H + Na+ -OH

    O H + Na+ -OH O + H2ONa

    +

    Sodamida/natrium amina (NaNH2; Bab III)

    Pereaksi Grignard (RMgX; Bab VIII)

    Logam Na atau K, atau natrium hidrida (NaH) AL

    KO

    HO

    L

    C. Keasaman Alkohol dan Fenol

  • Latihan:

    RO H(l) RO2 + 2 Na/K(s) 2 + H2(g)Na+/K+(aq)

    alkohol natrium/kalium alkoksida

    RO H RO+ NaH + H2(g)Na+

    1. Tuliskan persamaan reaksi t-butil alkohol dengan logam

    kalium. Namai produknya.

    2. Tuliskan persamaan reaksi dengan KOH berair, jika ada,

    untuk (a) p-nitrofenol dan (b) sikloheksanol.

    C. Keasaman Alkohol dan Fenol

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    Sifat amfoter dari alkohol:

    1. Alkohol sebagai asam: ROH RO- + H+

    2. Alkohol sebagai basa: ROH R+ + OH- basa kuat

    (gugus pergi yang buruk)

    Protonasi menghasilkan gugus pergi yang baik:

    R OH + H+

    R OH2 R+ + H2O

    ion alkiloksonium basa lemah

    (gugus pergi yang baik)

  • H+

    D. 1. ELIMINASI (DEHIDRASI)

    D. Reaksi-reaksi Alkohol

    CH3CH2OHH+

    180 oCH2C CH2 + H2O

    H

    H2C CH2

    OH2

    H

    H2C CH2

    OH2

    d

    d

    E2

    etanol

    (1o) etilena

    keadaan peralihan

    b -H+

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    H+

    kalorH2C C + H2OCH3 C

    CH3

    CH3

    OHCH3

    CH3

    CH3 C

    CH3

    CH3

    OH2E1

    H2C C

    CH3

    CH3

    H

    + H2O

    t-butil alkohol (3o) 2-metilpropena

    (isobutilena)

    karbokation t-butil

    b

    H+-H+

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    Kebalikan reaksi hidrasi terkatalisis-asam pada alkena.

    Kemudahan dehidrasi alkohol ialah 3o > 2o > 1o.

    Jika terdapat > 1 jenis atom Hb, terdapat > 1 produk alkena.

    H2C C

    OH

    CH3

    CH

    H

    CH3

    HH+

    kalor- H2O

    H2C C

    CH3

    CH2CH3 H3C C

    CH3

    CHCH3+

    2-metil-2-butanol 2-metil-1-butena 2-metil-2-butena

    Produk yang dominan ditentukan oleh aturan Saytseff

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    C C

    CH3

    CH2CH3

    H

    H H3C C

    CH3

    C

    H

    CH3

    2 H

    2 R 2 R

    1 R, 1 H

    gugus R lebih sedikit

    (produk tambahan)

    gugus R lebih banyak

    (produk utama)

    Latihan:

    Tuliskan struktur semua produk dehidrasi yang mungkin dari

    (a) 3-metil-3-pentanol (b) 1-metilsikloheksanol

    Dalam setiap kasus, tentukan produk yang dominan.

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    D. 2. SUBSTITUSI NUKLEOFILIK

    R OH + H X R X + H OHalkohol alkil halida

    (CH3)3C OHrt

    15 min(CH3)3C Cl + H2O+ HCl

    (CH3)3C OH2SN1

    (CH3)3C

    t-butil alkohol (3o) t-butil klorida

    karbokation

    t-butil

    (X = Cl, Br, I)

    H+Cl-

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    CH3(CH2)3 OH HCl CH3(CH2)3 Cl H2O+ +kalor, ZnCl2

    beberapa jam

    C O

    H

    H

    CH3CH2CH2

    HH

    1-butanol

    (1o)

    Cl-

    via KP

    (SN2)

    Laju reaksi alkohol 3o > 2o > 1o (uji Lucas)

    Reaksi pada alkohol 1o memerlukan bantuan ZnCl2 sebagai

    katalis asam Lewis (berperan seperti H+).

    H+

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    Cara lain: (untuk alkohol 1o dan 2o)

    R OH SOCl2 R Cl SO2(g) + HCl(g)+ +kalor

    alkohol alkil klorida tionil klorida

    Keuntungan:

    Produk gas SO2 & HCl akan menguap dari campuran reaksi,

    menyisakan alkil klorida yang diinginkan.

    Kekurangan:

    Alkil klorida yang atsiri (rantai R pendek) akan ikut meninggalkan

    campuran reaksi.

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    Untuk sintesis alkil halida bertitik didih rendah:

    R OH PX3 R X H3PO3+ +3 3fosforus trihalida (X = Cl, Br)

    Latihan:

    (a) CH3

    OH

    1. Tuliskan persamaan reaksi alkohol berikut dengan HBr

    pekat: (b) OH

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    (a) CH2Br

    (b) Cl

    2. Tuliskan persamaan reaksi untuk pembuatan alkil halida

    berikut dari alkoholnya dan SOCl2, PCl3, atau PBr3:

    3. Pengolahan 3-buten-2-ol dengan HCl pekat menghasilkan

    campuran 3-kloro-1-butena dan 1-kloro-2-butena. Tuliskan

    mekanisme reaksi untuk menjelaskan hasil ini.

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    D. 3. ESTERIFIKASI

    asam karboksilat alkohol ester organik

    R C

    O

    OH + HO R'H+, Q

    R C

    O

    OR' + H2O

    Selain dengan asam karboksilat, reaksi esterifikasi seperti

    di atas juga berlangsung dengan H2SO4, HNO2, HNO3, atau

    H3PO4. Produknya disebut ester anorganik.

    (Bab X)

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    R OH

    HO N O

    HO S

    O

    O

    OH

    HO N

    O

    O

    HO P

    O

    OH

    OH

    R ONO

    R ONO2

    R OSO3H

    R OPO3H2

    +0 oC

    + H2O

    asam sulfat

    asam nitrit

    asam nitrat

    asam fosfat

    ester sulfat

    ester nitrit

    ester nitrat

    ester fosfat

    diester sulfat

    diester fosfat/

    triester fosfat

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    CH3CH2 OH H2SO4 CH3CH2 OSO3H H2O0 oC

    + +

    CH3CH2 OH H2SO4

    CH3CH2O

    CH2CH3

    H2O+140 oC

    2 +

    CH3CH2 OH H2SO4 H2C CH2 H2O180 oC

    + +

    Cermati perbedaan suhu yang digunakan!

    etanol etil sulfat ESTERIFIKASI

    dietil eter

    ETERIFIKASI

    (Bab VIII)

    etilena ELIMINASI

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    D. 4. OKSIDASI

    R C

    H

    H

    OH[O]

    [H]R C H

    O[O]

    [H]R C OH

    O

    alkohol 1o aldehida asam karboksilat

    R C

    H

    R'

    OH[O]

    [H]R C R'

    O

    alkohol 2o keton

    Alkohol 3o tidak memiliki atom H-a tidak dapat dioksidasi

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    Oksidator kuat: KMnO4, K2Cr2O7, oksidator Jones (CrO3

    dalam H2SO4(aq) dengan pelarut aseton).

    OHCrO3

    H+, aseton(reagen Jones)

    O

    CH3(CH2)6CH2OH CH3(CH2)6CO2HreagenJones

    sikloheksanol sikloheksanon

    1-oktanol asam 1-oktanoat

    Contoh:

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    CrO3 + HCl + N N H CrO3Cl-

    CH3(CH2)6CH2OHPCC

    CH2Cl2, 25 oC

    CH3(CH2)6CHO

    anhidrida

    kromat PCC

    1-oktanol oktanal

    Oksidator khusus:

    Alkohol 1o aldehida: piridinium klorokromat (PCC; CrO3

    dilarutkan dalam HCl lalu ditambah piridina)

    Contoh:

  • D. Reaksi-reaksi Alkohol

    Tuliskan persamaan untuk oksidasi

    (a) 1-heksanol (b) 4-fenil-2-butanol,

    masing-masing dengan (i) reagen Jones dan (ii) PCC.

    Latihan:

  • E. Reaksi-reaksi Fenol

    E. 1. SUBSTITUSI ELEKTROFILIK AROMATIK

    Fenol tidak dapat menjalani mekanisme SN1 maupun SN2:

    1. Kation fenil sangat sulit terbentuk: hibridisasi atom C+

    seharusnya sp (linear), dicegah oleh cincin benzena (sp2).

    R OH2 R + H2O

    OH2 + H2O

    sp vs sp2

    kation fenil

  • 2. Gugus fenil merintangi serangan Nu:- & menyulitkan

    pembalikan konfigurasi.

    E. Reaksi-reaksi Fenol

    OHNu:

    X

    Fenol menjalani mekanisme SEAr (Bab IV):

    OH gugus pengaktif dan pengarah o-/p-.

    OH OHO2N+ HONO2 + H2O

    asam nitrat

    encer

    p-nitrofenol

    (+ isomer o-)

  • E. Reaksi-reaksi Fenol

    OH

    + 3 Br2H2O

    OH

    + 3 HBr

    Br Br

    Br

    2,4,6-tribromofenol

    Latihan:

    Bandingkan reaksi siklopentanol dan fenol dengan

    (a) HBr (b) H2SO4, kalor

  • E. Reaksi-reaksi Fenol

    E. 2. OKSIDASI

    OH

    Na2Cr2O7

    O

    OOH

    H2SO4, 30 oC

    hidrokuinon

    (1,4-dihidroksibenzena)

    tak berwarna, tl 171 oC

    kuinon

    (1,4-benzokuinon)

    kuning, tl 116 oC

    Fenol dengan 2 gugus OH yang berposisi o- atau p- dapat

    dioksidasi.

  • E. Reaksi-reaksi Fenol

    Kemudahan fenol teroksidasi membuatnya dapat mencegah

    oksidasi senyawa lain dengan cara mengorbankan dirinya

    teroksidasi FENOL SEBAGAI ANTIOKSIDAN.

    OH

    + HO

    O

    + H2O

    + ROO + ROOH

    radikal peroksi/

    hidroksi

    (sangat reaktif)

    radikal fenoksi

    (terstabilkan

    resonansi)

  • F. Sintesis Eter dan Epoksida

    F. 1. Eter

    CH3CH2 OH H2SO4

    CH3CH2O

    CH2CH3

    H2O+140 oC

    2 +

    dietil eter

    1. Dehidrasi terkatalisis-asam alkohol pada 140 oC, untuk

    mensintesis eter simetrik dari alkohol 1o:

    Latihan:

    Tuliskan persamaan untuk sintesis propil eter dari 1-propanol.

  • CH3CH2OHH+

    CH3CH2OH

    C OH2

    CH3

    HH

    C

    CH3

    HH

    CH3CH2O OH2

    Hd d

    -H2OCH3CH2O C

    CH3

    HH

    H-H+

    CH3CH2O C

    CH3

    HH

    Reaksi menggunakan mekanisme SN2 karena melibatkan

    alkohol 1o yang tidak menyukai pembentukan karbokation.

    F. Sintesis Eter dan Epoksida

  • 2. Sintesis eter Williamson:

    2 ROH + 2 Na atau K 2 RO- Na+ atau K+ + H2

    RO- Na+ + RX ROR + Na+ X-

    Langkah kedua reaksi SN2 tidak berjalan baik jika R 3o.

    CH3 O CH2CH2CH3

    CH3O-+Na + XCH2CH2CH3

    CH3X + Na+-OCH2CH2CH3

    a

    b

    (X biasanya Cl, Br, atau I.)

    Contoh:

    F. Sintesis Eter dan Epoksida

  • (a):

    (b):

    2 CH3CH2CH2OH + 2 Na 2 CH3CH2CH2O- Na+ + H2

    CH3CH2CH2O- Na+ + CH3X CH3CH2CH2OCH3 + Na

    + X-

    2 CH3OH + 2 Na 2 CH3O- Na+ + H2

    CH3O- Na+ + CH3CH2CH2X CH3OCH2CH2CH3 + Na

    + X-

    Latihan:

    Tuliskan persamaan untuk sintesis (a) (CH3)3COCH3 dan

    (b) anisol dengan metode Williamson.

    F. Sintesis Eter dan Epoksida

  • F. 2. Epoksida

    1. Sintesis etilena oksida, epoksida komersial yang paling

    penting, terutama untuk bahan baku etilena glikol:

    H2C CH2 + O2katalis Ag

    250 oC, tekananH2C CH2

    O

    2. Sintesis epoksida lainnya (asal-usul nama trivial):

    +

    RC

    O

    OO

    H

    +

    RC

    O

    OH

    O

    perasam sikloheksena oksida

    F. Sintesis Eter dan Epoksida

  • Skala besar: asam perasetat (R = CH3).

    Lab organik: asam m-kloroperbenzoat

    (m-CPBA; R = m-klorofenil).

    Latihan:

    Tuliskan persamaan reaksi siklopentena dengan m-CPBA.

    F. Sintesis Eter dan Epoksida

  • G. Reaksi Eter dan Epoksida

    G. 1. PEMUTUSAN ETER

    Seperti alkohol, pasangan elektron bebas pada atom O eter

    membuatnya bersifat basa Lewis:

    R O R' + H+

    R O R'

    H

    R O R' + BBr3 R O R'

    BBr Br

    Br

  • 1. Jika R dan/atau R 1o atau 2o, nukleofili kuat seperti I- atau

    Br- dapat memutus ikatan ke oksigen melalui proses SN2.

    CH3CH2 O CH(CH3)2 CH3CH2 I HO CH(CH3)2+ HIkalor

    +

    CH3CH2 O CH(CH3)2H+

    CH3CH2 O CH(CH3)2

    H

    CH3CH2 O CH(CH3)2

    H

    CH3CH2I HOCH(CH3)2I- + +

    SN2

    Mekanisme reaksi:

    (Ingat bahwa 1o > 2o pada reaksi SN2.)

    G. Reaksi Eter dan Epoksida

  • OCH3 OH+ BBr31. kalor

    2. H3O+ + CH3Br

    (Ingat bahwa metil >> aril pada reaksi SN2.)

    2. Jika R atau R 3o, nukleofili kuat tidak diperlukan karena

    reaksi terjadi melalui mekanisme SN1 (atau E1).

    OC(CH3)3 OHH+

    H2O+ (CH3)3OH

    [dan (CH3)2CH=CH2]

    G. Reaksi Eter dan Epoksida

  • Mekanisme reaksi:

    O C(CH3)3H+

    OH

    O

    H

    C(CH3)3

    C(CH3)3H2O HOC(CH3)3

    H

    HOC(CH3)3

    -H+

    +

    Ikatan CO dekat gugus t-butil yang putus, sebab

    dihasilkan karbokation yang jauh lebih stabil.

    G. Reaksi Eter dan Epoksida

  • G. 2. PEMBUKAAN CINCIN EPOKSIDA

    Cincin beranggota-tiga regang epoksida jauh lebih

    reaktif daripada eter (mengalami pembukaan cincin).

    CH2H2C

    O

    H+

    CH2H2C

    OH

    H2OH O

    H

    CH2 CH2 OH

    HO CH2 CH2 OH

    -H+SN2

    Contoh:

    G. Reaksi Eter dan Epoksida

  • Latihan:

    Tuliskan persamaan reaksi berkataliskan asam antara siklo-

    heksena oksida dan air. Ramalkan stereokimia produknya.

    CH2H2C

    O

    H OCH3H+

    H2C CH2

    OCH3OH

    +

    Contoh lain:

    CH2H2C

    O

    H OCH2CH2OHH+

    H2C CH2

    OCH2CH2OHOH

    +

    G. Reaksi Eter dan Epoksida

  • Senyawa organologam juga dapat membuka cincin

    epoksida menghasilkan alkohol 1o dengan 2 atom C lebih

    banyak daripada senyawa organologamnya:

    R MgX H2C

    O

    CH2 RCH2CH2O- +MgX

    H OH

    RCH2CH2OH + Mg2+(OH-)X-

    +d

    d-magnesium alkoksida

    G. Reaksi Eter dan Epoksida

  • Latihan:

    1. Tuliskan persamaan reaksi antara etilena oksida dan

    (a) CH3CH2MgCl diikuti hidrolisis.

    (b) H2C=CHLi diikuti hidrolisis.

    (c) CH3CC-Na+ diikuti hidrolisis.

    2. Tunjukkan bagaimana membuat 1-pentanol dari

    (a) propena (b) 1-propanol.

    G. Reaksi Eter dan Epoksida