lapsus superimposed ppt

30
Lapsus superimposed

Upload: john

Post on 02-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Superimposed

TRANSCRIPT

Lapsus superimposed

Lapsus superimposedDiagnosis Diagnosis preeklampsia ringan ditegakkan jika terdapat gejala sebagai berikut:HipertensiTekanan darah 140/90 mmHg dan kurang dari 160/110 mmHgKenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHgKenaikan tekanan darah diastolik 15 mmHgProteinuria 0,3 g/L dalam 24 jam atau secara kualitatif sampai +2

Preeklampsia berat didiagnosis bila didapatkan satu atau lebih gejala di bawah ini Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan diastolik 110 mmHg. Tekanan darah ini tidak turun meskipun ibu hamil sudah dirawat dan menjalani tirah baringProteinuria lebih dari 5 g/L dalam 24 jam atau kualitatif +4Oligouria. Jumlah produksi urine kurang dari 500 cc dalam 24 jam yang disertai kenaikan kadar kreatinin darahAdanya keluhan subjektifGangguan visus: mata berkunang-kunangGangguan serebral: kepala pusingNyeri epigastrium pada kuadran kanan atas abdomenHiperrefleks

Adanya sindroma HELLPSianosisPJT

Penatalaksanaan PreeklampsiaPenatalaksanaan Preeklampsia Ringan1. Rawat jalan (pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu)a. Banyak istirahat (berbaring/tidur miring)b. Diet biasac. Dilakukan pemeriksaan fetal assessment (USG dan NST) setiap 2 minggud. Pemeriksaan laboratorium: darah lengkap, homosistein, urin lengkap, fungsi ginjal, gula darah acak.e. Kunjungan ulang setiap 1 mingguf. Jika terdapat peningkatan proteinuria dirawat sebagai preeklampsia berat

2. Rawat inapa. Kriteria untuk rawat inapHasil fetal assessment meragukan atau jelek sehingga dalam hal ini harus dilakukan terminasiKecenderungan menuju preeklampsia beratBila dalam dua kali kunjungan tidak ada perbaikan (2 minggu)b. Evaluasi atau pengobatan selama rawat tinggalTirah baring totalPemeriksaan laboratorium: darah lengkap, homosistein, fungsi hati/ginjal, urin lengkapDilakukan fetal assessment Dilakukan pemeriksaan indeks gestosis

Evaluasi hasil pengobatanPada dasarnya evaluasi pengobatan dilakukan berdasarkan hasil dari fetal assessment. Bila didapatkan hasil: a. Jelek, dilakukan terminasi kehamilanb. Ragu-ragu, dilakukan evalasi ulang NST kesejahteraan janin, 1 hari kemudianc. BaikPenderita dirawat sekurang-kurangnya 4 hariBila preterm penderita dipulangkanBila aterm dengan PS baik (lebih dari 5), dilakukan terminasi dengan drip oksitosin d. Bila didapatkan keluhan subjektif seperti di bawah ini, dirawat sebagai preeklampsia beratNyeri ulu hatiMata berkunang-kunangIritabelSakit kepalae. Bila umur kehamilan aterm (lebih dari 37 mg) langsung dilakukan terminasi kehamilan

Penatalaksaaan Preeklampsia Berat1. Perawatan konservatifa. Bila umur kehamilan kurang dari 37 minggu tanpa adanya keluhan subjektif dengan keadaan janin baik.b. Pengobatan dilakukan di kamar bersalin (selama 24 jam)1). Tirah baring2).Infus ringer laktat yang mengandung 5% dekstrose, 60-125 cc/jam3). Pemberian MgSO4 Dosis awal MgSO4 40% 10 gr (im), dilanjutkan dengan MgSO4 40% 5 gr (im) tiap 6 jam sampai dengan 24 jamDosis pemeliharaan: MgSO4 40% 5 gr tiap 6 jam sampai 24 jamIngat, harus selalu tersedia Ca glukonas 10% sebagai antidotum

4). Diberikan antihipertensi, yang digunakan adalah: Bila sistolik 180 mmHg atau diastolik 110 mmHg, digunakan injeksi 1 ampul clonidine yang dilarutkan dengan 10 cc larutan. Mula-mula disuntikan 5 cc perlahan-lahan selama 5 menit, 5 menit kemudian tekanan darah diukur, bila belum ada penurunan maka diberikan lagi 5 cc intravena dalam 5 menit sampai tekanan diastolik normal, dilanjutkan dengan nifedipin 3 x 10 mgBila tekanan darah sistolik < 180 mmHg dan diastolik < 110 mmHg, antihipertensi yang diberikan adalah nifedipin 3 x 10 mg5).Dilakukan pemeriksaan laboratorium tertentu (fungsi hati dan ginjal), dan jumlah produksi urine 24 jam6).Konsultasi dengan bagian penyakit dalam, bagian mata, bagian jantung, dan yang lain sesuai dengan indikasiPengobatan dan evaluasi selama rawat tinggal di ruang bersalin (selama 24 jam di ruang bersalin)1). Tirah baring2). Medikamentosa3). Pemerikaan laboratorium: darah lengkap dan hapusan darah tepi, homosistein, fungsi ginjal dan hati, urine lengkap, produksi urine 24 jam, penimbangan berat badan setiap hari dan indeks gestosis4). Diet biasa5). Dilakukan penilaian kesejahteraan janin (USG/NST/Doppler USG)

d. Perawatan konservatif dianggap gagal bila:1). Adanya tanda-tanda impending eklampsia (keluhan subjektif)2). Kenaikan progresif dari tekanan darah3). Adanya sindroma HELLP4). Adanya kelainan fungsi ginjal5). Penilaian kesejahteraan janin jeleke. Penderita boleh pulang bila penderita sudah mencapai perbaikan dengan tanda-tanda preeklampsia ringan, perawatan dilanjutkan sekurang-kurangnya selama 3 hari lagif. Bila keadaan penderita tetap, dilakukan pematangan paru dilanjutkan dengan terminasi2. Perawatan aktif a. Indikasi : 1). Hasil penilaian kesejahteraan janin jelek2).Adanya keluhan subjektif3). Adanya sindroma HELLP4). Kehamilan aterm (sama dengan atau lebih dari 37 mg)5). Apabila perawatan konservatif gagal6). Dalam 24 jam setelah pengobatan konservatif di kamar bersalin tekanan darah tetap 160/110 mmHg b. Pengobatan medisinal1). Segera rawat inap2). Tirah baring miring ke satu sisi3). Infus ringer laktat yang mengandung dekstrose 5%, 60-125 cc/jam4).Pemberian anti kejang MgSO4, dosis awal MgSO4 20%, 4 gr (iv) dan MgSO4 40% 10 gr (im), dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan MgSO4 40% 5 g (im) setiap 6 jam s/d 24 jam pasca persalinan

5). Pemberian anti hipertensi berupa clonidine (iv) dilanjutkan dengan nifedipin 3 x 10 mg atau metildopa 3 x 250 mg, dapat dipertimbangkan bila:Sistolik 180 mmHgDiastolik 110 mmHgc. Pengobatan obstetrik1). Sedapat mungkin sebelum perawatan aktif setiap penderita dilakukan pemeriksaan kesejahteraan janin2). Tindakan sektio sesaria dilakukan bila:Hasil kesejahteraan janin jelekPenderita belum inpartu dengan PS jelek (kurang dari 5)Kegagalan drip oksitosin3). Induksi dengan drip oksitosin dikerjakan dengan NST baik dan PS baik4). Pada preeklampsia berat persalinan harus terjadi dalam 24 jam

KomplikasiKomplikasi ibuSistem Saraf pusatPerdarahan intrakranialThrombosis vena centralhipertensi ensefalopatiEdema cerebriEdema retinaRetinal detachmentKebutaan korteks

Gastrointestinal-hepatikSubskapular hematoma heparRuptur kapsul heparGinjalGagal ginjal akutNekrosis tubular akutHematologikDICThrombositopeniaKardiopulmonerEdema paruDepresi atau arrest pernafasanKardiac arrestIskemia miokardiumLain-lainasites

Komplikasi janinIUGRSolusio plasentaIUFDKematian neonatalPenyulit akibat prematuritasCerebral palsy

LAPORAN KASUS

Identitas pasienNama: NGNJenis Kelamin: PerempuanUmur: 38 tahunAlamat: GianyarAgama: HinduKebangsaan: IndonesiaPendidikan: Tamat SMAPekerjaan: Ibu rumah tangga

AnamnesisTanggal : 26 mei 2015Keluhan Utama : Sakit Perut Hilang Timbul -Pasien datang dengan keluhan utama Sakit Perut Hilang timbul sejak 3 jam SMRS (5.00 wita). Sakit perut dirasakan dari perut atas dan bawah dan juga dirasakan sampai ke punggung, makin lama makin sering dan dirasakan makin keras serta tidak hilang dengan istirahat. Keluhan sakit perut tersebut disertai dengan keluar lendir bercampur darah (09.30 WITA). Gerak anak baik. Gerak anak dirasakan baik, pertama kali dirasakan pada bulan Desember 2014.

-HPHT : 23 Agustus 2014-TP : 30 Mei 2015Riwayat ANC -Pasien pernah control kehamilan dibidan dan di dokter spesialis kehamilan. -Pasien juga pernah USG di SPOG secara teratur, USG ( >3x )Riwayat persalinan -Anak I. , 3300 gram, spt, bidan, 6 tahunII. ini

Riwayat nikah-Pasien menikah sebanyak 1 kali dan usia pernikahan saat ini 6 tahun.

Riwayat kontrasepsi-Pasien menggunakan KB jenis kondom.

Riwayat penyakit-Pasien menderita hipertensi sejak umur kehamilan 16-17 minggu. -Penyakit asma, ginjal,jantung, dan DM disangkal pasien.-Pasien menyangkal riwat hipertensi dalam kehamilan di keluarga.

Riwayat SosialPasien sebagai ibu rumah tangga. Suami pasien bekerja di swasta. Riwayat merokok aktif maupun pasif disangkal oleh pasien. Riwayat mengkonsumsi minuman beralkohol disangkal oleh pasien

Pemeriksaan fisikStatus PresentKU: sedangKesadaran: E4V5M6Tinggi Badan: 152 cmBerat Badan: 50 kgTekanan Darah: 150/100 mmHgNadi: 80x/mntPernafasan: 18x/mntTemp.axila: 36,7 cStatus GeneralMata: anemis -/- , ikterus -/-THT: kesan tenangThoraxCor: S1S2 tgl reg murmur Po: ves +/+, rh -/-, wh-/-Abdomen: sesuai status obstetri

Status ObstetriAbdomen : Inspeksi Luka bekas operasi (-) Kelainan (-)2. PalpasiTFU : 32 cm Tafsiran berat janin : 3100 grLetak punggung : kiriPresentasi : kepalaBagian terendah : 4/5 (perlimaan)His : 3x /10 mnt lama 30-35 detik

3. AuskultasiBU (+) NDJJ 148x/mntVagina : 1. Inspeksi : Pengeluaran pervaginam : bloody show (+), keluar air (+)2. Vagina Touche (VT) ( pk.11.00 ) P 4 cm, effacement 50 %, ket (-) Teraba kepala, UUK kiri melintang , HI ttb. bagian kecil/tali pusat

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan26/052015SatuanURINE LENGKAPProtein+1-PH6,0-Sedimen leukosit2-5-Sedimen epitel3-6-KIMIANatrium139mmol/lKalium3,3mmol/lChlorida105mmol/lUreum23mg/dlSC0,8mg/dlSGOT23IU/LSGPT16IU/LProtein Total6.75g/dlALB3,81gr/dlGlobulin2,90gr/dlGula Sewaktu136mg/dlDARAH RUTINWBC12,7103/LHGB11,8gr/dlPLT242103/LHCT34,2%BT2 00-CT7 30-DIAGNOSIS KERJA

G2P1001, 39 minggu 6 hari T/H + Hipertensi Kronis + Superimphosed PE+ PK 1 (keluar air).

PENATALAKSANAAN

Pdx: DL, BT/CT, UL, RFT, LFT, elektrolit GDSTx: MRSIVFD RL 28 tpmBed restMgSO4 ~ protap MgSO4 40% 10 gr im dilanjutkan 5 gr im @ 6 jam selama 24 jam (12.00, 18.00, 24.00, 06.00)Ekspetatif Pervaginam- percepat kala II dengan VaEMx: obs Vital sign, keluhan, djj, tanda, HIS, toleransi MgSO4KIE

Placenta fundus corpus posterior gr III

Perjalanan persalinan penderitaPK 13.20 (26/05/2015)Pasien ingin mengedan Evaluasi :Abdomen : His (+) 4-5x/10 ~ 40-45DJJ (+) 152x/mntVT : p lengkap, ketuban (-) Teraba kepala, UUK depan, HIII +Ttb bagian kecil/tali pusatAss : G2P1001 39-40 minggu, T/H, Superimposed PE, PK IIPdx : -Tx : pimpin persalinan Percepat kala II dengan VaEMx : His, DJJKIE : cara meneran

PK 13.30 WITA (26/05/2015)Lahir bayi , dengan VaE, segera menangis, 3100 gr, AS : 8-9, anus (+), kelainan kongenital (-)Dilakukan MAK III Inj. Oksitosin 10 iu imPTTMasase fundus uteri setelah plasenta lahir

PK 13.40 WITA (26/05/2015)Lahir plasenta kesan lengkap, hematoma (-), kalsifikasi (-)Evaluasi :TFU 2 jari bpxKontraksi (+) baikRuptur perineum gr II hecting Perdarahan aktif (-)Pemasangan IUD pasca plasentaAss : P2002 post VaE hari 0 + follow up superimposed PE + akseptor IUDPdx : Cek UL @ 24 jamTx : IVFD D5 % + 6 gr MGSO4 40%, 28 tpm s/d 24 jam pp IVFD RL + 20 iu oksitosin ~ 28 tpm Cefadroxil 2x500 mg p.o Metronidazole 3x500 mg p.o Paracetamol 4x500 mg p.o Na diclofenac 2x50 mg p.o Mx : observasi 2 jam pp KIE : mobilisasi dini, ASI eksklusif, vulva hygiene, KB postpartum

Tabel observasi 2 jam postpartum

WaktuTDNRRKontraksi uterusPerdarahanaktifKandung kemihTinggif. uteri14.05150/908220+-Kosong2 jr bpst14.20150/908420+-Kosong 2 jr bpst14.35150/908418+-Kosong2 jr bpst14.50150/908018+-Kosong2 jr bpst15.05150/908218+-Kosong2 jr bpst15.20150/908420+-Kosong2 jr bpstPerkembangan kesehatan pasien