lapsus mata 2 keratokonjungtivitis

Upload: ghea-ananta-adrian

Post on 09-Oct-2015

116 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

keratokonjungtivitis

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    1/23

    Laboratorium Ilmu Kesehatan Mata Tutorial Kasus

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Mulawarman

    KERATOKONJUNTI!ITI"

    Oleh :

    #es$ Nur Fatma "ari

    hea Ananta

    Pembimbing :

    dr% "$amsul &ida$at' "(%M

    #ibawakan #alam Ran)ka Tu)as Ke(aniteraan Klinik

    "MF*Laboratorium Ilmu Kesehatan Mata

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Mulawarman

    +,-.

    0

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    2/23

    /A/ I

    0EN#A&ULUAN

    -%-% Latar belakan)

    Keratokonjungtivitis yang merupakan peradangan pada kornea dan konjungtiva

    yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan seringkali mengalami kekambuhan.

    Keratoconjunctivitis siccadigunakan ketika peradangan karena kekeringan. ("Sicca"

    berarti "kering" dalam konteks medis. !al ini terjadi dengan #$ pasien %&' stilah

    " )ernal keratokonjunctivitis"()K* digunakan untuk merujuk keratokonjungtivitis

    terjadi di musim semi+ dan biasanya dianggap karena alergen' &topikkeratokonjunctivitis adalah salah satu manifestasi dari atopi' ,pidemi

    keratokonjunctivitis disebabkan oleh infeksi adenovirus' Keratokonjungtivitis limbus

    superior diduga disebabkan oleh trauma mekanik.-

    Konjungtivitis sendiri yang merupakan peradangan pada konjungtiva merupakan

    penyakit mata yang paling sering di dunia dan menyerang semua usia. $ dari seluruh

    kunjungan ke dokter adalah untuk pemeriksaan mata dengan /$ nya adalah antara

    konjungtivitis atau abrasi kornea. 0ntuk konjungtivitis yang infeksius+ /$ sampai 1#$

    adalah bakterial+ 2$ chlamydial+ dan -2$ sampai 3#$ adalah viral. Konjungtivitis viral

    menggambarkan hingga #$ dari seluruh konjungtivitis akut di poli umum.

    konjungtivitis dapat pula bertambah parah menjadi infeksi akut yang mengganggu

    penglihatan apabila telah terjadi komplikasi seperti adanya keterlibatan kornea.-43

    nsidensi keratokonjungtivitis relatif kecil+ yaitu sekitar #+l$44#+$ dari pasien

    dengan masalah mata yang berobat+ dan hanya $ dari semua pasien yang diperiksa di

    klinik mata. !al yang perlu mendapat perhatian ialah bagaimana cara penatalaksanaan

    kasus ini agar dapat mengalami penyembuhan maksimal dan mencegah terjadinya

    rekurensi ataupun komplikasi yang dapat mengurangi kualitas hidup.

    -%+% Tu1uan

    &dapun tujuan penulisan laporan kasus ini ialah untuk meningkatkan keilmuan

    dokter muda agar dapat memahami anamnesis+ pemeriksaan fisik+ pemeriksaan

    1

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Keratoconjunctivitis_sicca&usg=ALkJrhgEP-byPlmM0zcP9Q1hp8pgZdavbAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Vernal_keratoconjunctivitis&usg=ALkJrhjlFcUj7qqcovEwLVSoZsI-mo8HJAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Spring_(season)&usg=ALkJrhjHOHlXbY4bD8lkPHtm9VpuCorEfwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Allergen&usg=ALkJrhhdgmoJUhue1E2tI-_GE9SJsEQsvAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Atopy&usg=ALkJrhjUL6TH7JRPT1aVr_h21uEScuy5bQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Adenovirus&usg=ALkJrhj-6o1sD3ibdFeIpf9CQqC9HYGmkAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Keratoconjunctivitis_sicca&usg=ALkJrhgEP-byPlmM0zcP9Q1hp8pgZdavbAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Vernal_keratoconjunctivitis&usg=ALkJrhjlFcUj7qqcovEwLVSoZsI-mo8HJAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Spring_(season)&usg=ALkJrhjHOHlXbY4bD8lkPHtm9VpuCorEfwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Allergen&usg=ALkJrhhdgmoJUhue1E2tI-_GE9SJsEQsvAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Atopy&usg=ALkJrhjUL6TH7JRPT1aVr_h21uEScuy5bQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Adenovirus&usg=ALkJrhj-6o1sD3ibdFeIpf9CQqC9HYGmkA
  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    3/23

    penunjang+ penetapan diagnosis kerja maupun diagnosis banding serta penatalaksanaan

    hingga prognosis pasien keratokonjungtivitis.

    /A/ II

    TINJAUAN 0U"TAKA

    +% A

    +%-% Anatomi dan Fisiolo)i

    +%-%-% Kornea

    Kornea adalah jaringan transparan yang merupakan selaput bening mata yang

    tembus cahaya dan menutup bola mata sebelah depan dan terdiri dari lapisan. lapisan

    tersebut antara lain lapisan epitel (yang bersambung dengan epitel konjungtiva bulbaris+

    lapisan 5o6man+ stroma+ membran 7escement dan lapisan endotel. 5atas antara sklera

    dan kornea disebut limbus kornea. Kornea juga merupakan lensa cembung dengan

    kekuatan refraksi sebesar 8 /2 dioptri. 9ika terjadi oedem kornea akan bertindak sebagai

    prisma yang dapat menguraikan sinar sehingga penderita akan melihat halo.-+1

    apisan epitel

    2

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    4/23

    ;ebalnya #

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    5/23

    adalah pembuluh4pembuluh darah limbus+ humour a?uos dan air mata. Kornea

    superfisial juga mendapat oksigen sebagian besar dari atmosfir. ;ransparansi kornea

    dipertahankan oleh strukturnya yang seragam+ avaskularitas dan deturgensinya.1

    @ambar -. &natomi Kornea

    @ambar . &natomi Konjungtiva

    +%-%+% Kon1un)tiva

    Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang

    membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis dan

    permukaan anterior sklera (konjungtiva bulbaris. Konjungtiva bersambungan dengan

    kulit pada tepi kelopak (persambungan mukokutan dan dengan epitel kornea di limbus.

    Konjungtiva terdiri dari tiga bagian:1

    -. Konjungtiva palpebralis (menutupi permukaan posterior dari palpebra.

    . Konjungtiva bulbaris (menutupi sebagian permukaan anterior bola mata.

    2. Konjungtiva forniks (bagian transisi yang membentuk hubungan antara bagian

    posterior palpebra dan bola mata

    Konjungtiva palpebralis melapisi permukaan posterior kelopak mata dan melekat

    erat ke tarsus. 7i tepi superior dan inferior tarsus+ konjungtiva melipat ke posterior

    (pada fornices superior dan inferior dan membungkus jaringan episklera dan menjadi

    konjungtiva bulbaris. Konjungtiva bulbaris melekat longgar ke septum orbitale di

    fornices dan melipat berkali4kali. Pelipatan ini memungkinkan bola mata bergerak dan

    memperbesar permukaan konjungtiva sekretorik. (7uktus4duktus kelenjar lakrimalis

    4

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    6/23

    bermuara ke forniks temporal superior. Kecuali di limbus (tempat kapsul ;enon dan

    konjungtiva menyatu sejauh 2 mm+ konjungtiva bulbaris melekat longgar ke kapsul

    tenon dan sklera di ba6ahnya. Struktur epidermoid kecil semacam daging (karunkula

    menempel superfisial ke bagian dalam plika semilunaris dan merupakan >ona transisi

    yang mengandung elemen kulit dan membran mukosa.1

    Konjungtiva forniks struktumya sama dengan konjungtiva palpebra. ;etapi

    hubungan dengan jaringan di ba6ahnya lebih lemah dan membentuk lekukan4lekukan.

    9uga mengandung banyak pembuluh darah. Oleh karena itu+ pembengkakan pada tempat

    ini mudah terjadi bila terdapat peradangan mata. 9ika dilihat dari segi histologinya+

    lapisan epitel konjungtiva terdiri dari dua hingga lima lapisan sel epitel silinder

    bertingkat+ superfisial dan basal. apisan epitel konjungtiva di dekat limbus+ di atas

    karunkula+ dan di dekat persambungan mukokutan pada tepi kelopak mata terdiri dari

    sel4sel epitel skuamosa. Sel4sel epitel superfisial mengandung sel4sel goblet bulat atau

    oval yang mensekresi mukus. =ukus mendorong inti sel goblet ke tepi dan diperlukan

    untuk dispersi lapisan air mata secara merata di seluruh prekornea. Sel4sel epitel basal

    ber6arna lebih pekat daripada sel4sel superfisial dan di dekat limbus dapat mengandung

    pigmen.

    1

    Stroma konjungtiva dibagi menjadi satu lapisan adenoid (superfisialdan satu

    lapisan fibrosa (profundus. apisan adenoid mengandung jaringan limfoid dan di

    beberapa tempat dapat mengandung struktur semacam folikel tanpa sentrum

    germinativum. apisan adenoid tidak berkembang sampai setelah bayi berumur atau 2

    bulan. !al ini menjelaskan mengapa konjungtivitis inklusi pada neonatus bersifat

    papiler bukan folikuler dan mengapa kemudian menjadi folikuler. apisan fibrosa

    tersusun dari 9aringan penyambung yang melekat pada lempeng tarsus. !al ini

    menjelaskan gambaran reaksi papiler pada radang konjungtiva. apisan fibrosa tersusun

    longgar pada bola mata. Kelenjar airmata asesori (kelenjar Krause dan Aolfring+ yang

    struktur dan funginya mirip kelenjar lakrimal+ terletak di dalam stroma. Sebagian besar

    kelenjar Krause berada di forniks atas+ dan sedikit ada di forniks ba6ah. Kelenjar

    Aolfring terletak di tepi atas tarsus atas. 1

    5

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    7/23

    +%+% #e2inisi

    Keratokonjungtivitis adalah peradangan("4itis" dari kornea dan konjungtiva.Ketika hanya kornea yang meradang+ hal itu disebut keratitis+ ketika

    hanya konjungtivayang meradang+ hal itu disebut konjungtivitis.-+1

    +%3% Etiolo)i

    Konjungtivitis dapat diakibatkan oleh virus+ bakteri+ fungal+ parasit+ toksik+

    chlamydia+ kimia dan agen alergik. Konjungtivitis viral lebih sering terjadi daripada

    konjungtivitis bakterial. nsidensi konjungtivitis meningkat pada a6al musim semi.

    ,tiologi konjungtivitis dapat diketahui berdasarkan klinis pasien. Pada tingkat selulerterdapat infiltrat seluler dan eksudat pada konjungtiva. ,tiologi keratitis superfisial

    antara lain adalah infeksi (bakteri+ viral+ dan fungal+ degeneratif (dry eye+ defek

    neurotropik atau berhubungan dengan penyakit sistemik+ toksik dan alergi. =orfologi

    dan distribusi lesi pada kornea dapat membantu mengetahui penyebab keratitis. &da

    beberapa penyebab potensial keratokonjungtivitis yaitu kekeringan+ infeksi virus+

    manifestasi dari atopi atau allergen maupun trauma mekanik.

    +%.% Klasi2ikasi

    Keratokonjunctivitis sicca digunakan ketika peradangan karena

    kekeringan. ("Sicca" berarti "kering" dalam konteks medis. !al ini terjadi

    dengan #$ pasien %&.

    stilah " )ernal keratokonjunctivitis "()K* digunakan untuk merujuk

    keratokonjungtivitis terjadi di musim semi+ dan biasanya dianggap

    karenaalergen.

    &topik keratokonjunctivitis adalah salah satu manifestasi dari atopi.

    ,pidemi keratokonjunctivitis disebabkan oleh adenovirusinfeksi.

    Keratokonjungtivitis limbus superior diduga disebabkan oleh trauma mekanik

    +%4% 0ato2isiolo)i

    6

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Inflammation&usg=ALkJrhj0-rQKhBLOxIa14dHg-_uY2Fa9fQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cornea&usg=ALkJrhjoebBCb5-B_YA-4sNMNbByX4HBKwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Conjunctiva&usg=ALkJrhjyGu_m2pZVpiMx20Br7LlHmkFiSQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cornea&usg=ALkJrhjoebBCb5-B_YA-4sNMNbByX4HBKwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Keratitis&usg=ALkJrhhVO8Kjw4_gtuC9LrudrAyPN16hkAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Conjunctiva&usg=ALkJrhjyGu_m2pZVpiMx20Br7LlHmkFiSQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Conjunctivitis&usg=ALkJrhgHZXbk_W3B9wYjL4uXsN2KqtmX4whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Conjunctivitis&usg=ALkJrhgHZXbk_W3B9wYjL4uXsN2KqtmX4whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Keratoconjunctivitis_sicca&usg=ALkJrhgEP-byPlmM0zcP9Q1hp8pgZdavbAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Vernal_keratoconjunctivitis&usg=ALkJrhjlFcUj7qqcovEwLVSoZsI-mo8HJAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Spring_(season)&usg=ALkJrhjHOHlXbY4bD8lkPHtm9VpuCorEfwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Allergen&usg=ALkJrhhdgmoJUhue1E2tI-_GE9SJsEQsvAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Atopy&usg=ALkJrhjUL6TH7JRPT1aVr_h21uEScuy5bQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Adenovirus&usg=ALkJrhj-6o1sD3ibdFeIpf9CQqC9HYGmkAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Inflammation&usg=ALkJrhj0-rQKhBLOxIa14dHg-_uY2Fa9fQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cornea&usg=ALkJrhjoebBCb5-B_YA-4sNMNbByX4HBKwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Conjunctiva&usg=ALkJrhjyGu_m2pZVpiMx20Br7LlHmkFiSQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cornea&usg=ALkJrhjoebBCb5-B_YA-4sNMNbByX4HBKwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Keratitis&usg=ALkJrhhVO8Kjw4_gtuC9LrudrAyPN16hkAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Conjunctiva&usg=ALkJrhjyGu_m2pZVpiMx20Br7LlHmkFiSQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Conjunctivitis&usg=ALkJrhgHZXbk_W3B9wYjL4uXsN2KqtmX4whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Keratoconjunctivitis_sicca&usg=ALkJrhgEP-byPlmM0zcP9Q1hp8pgZdavbAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Vernal_keratoconjunctivitis&usg=ALkJrhjlFcUj7qqcovEwLVSoZsI-mo8HJAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Spring_(season)&usg=ALkJrhjHOHlXbY4bD8lkPHtm9VpuCorEfwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Allergen&usg=ALkJrhhdgmoJUhue1E2tI-_GE9SJsEQsvAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Atopy&usg=ALkJrhjUL6TH7JRPT1aVr_h21uEScuy5bQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dkeratoconjunctivitis%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D505%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Adenovirus&usg=ALkJrhj-6o1sD3ibdFeIpf9CQqC9HYGmkA
  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    8/23

    Konjungtivitis alergika disebabkan oleh respon imun tipe - terhadap alergen.

    &lergen terikat dengan sel mast dan reaksi silang terhadap g, terjadi+ menyebabkan

    degranulasi dari sel mast dan permulaan dari reaksi bertingkat dari peradangan. !al ini

    menyebabkan pelepasan histamin dari sel mast+ juga mediator lain termasuk triptase+

    kimase+ heparin+ kondroitin sulfat+ prostaglandin+ tromboksan+ dan leukotrien. histamin

    dan bradikinin dengan segera menstimulasi nosiseptor+ menyebabkan rasa gatal+

    peningkatan permeabilitas vaskuler+ vasodilatasi+ kemerahan+ dan injeksi konjungtiva.++1

    Konjungtivitis infeksi timbul sebagai akibat penurunan daya imun penjamu dan

    kontaminasi eksternal. Patogen yang infeksius dapat menginvasi dari tempat yang

    berdekatan atau dari jalur aliran darah dan bereplikasi di dalam sel mukosa konjungtiva.Kedua infeksi bakterial dan viral memulai reaksi bertingkat dari peradangan leukosit

    atau limfositik meyebabkan penarikan sel darah merah atau putih ke area tersebut. Sel

    darah putih ini mencapai permukaan konjungtiva dan berakumulasi di sana dengan

    berpindah secara mudahnya mele6ati kapiler yang berdilatasi dan tinggi

    permeabilitas.+2+

    Pertahanan tubuh primer terhadap infeksi adalah lapisan epitel yang menutupi

    konjungtiva. %usaknya lapisan ini memudahkan untuk terjadinya infeksi. Pertahanan

    sekunder adalah sistem imunologi (tear-film immunoglobulin dan lisozyme yang

    merangsang lakrimasi.

    +%5% #ia)nosis

    @ejala penting konjungtivitis adalah sensasi benda asing+ yaitu tergores atau

    panas+ sensasi penuh di sekitar mata+ gatal dan fotofobia. Sensasi benda asing dan

    tergores atau terbakar sering berhubungan dengan edema dan hipertrofi papiler yang

    biasanya menyertai hiperemi konjungtiva. Sakit pada iris atau corpus siliaris

    mengesankan terkenanya kornea. ;anda penting konjungtivitis adalah hiperemia+ berair

    mata+ eksudasi+ pseudoptosis+ hipertrofi papiler+ kemosis (edem stroma konjungtiva+

    folikel (hipertrofi lapis limfoid stroma+ pseudomembranosa dan membran+ granuloma+

    dan adenopati pre4aurikuler.1

    7

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    9/23

    !iperemia adalah tanda paling mencolok pada konjungtivitis akut. Kemerahan

    paling nyata pada forniks dan mengurang ke arah limbus disebabkan dilatasi pembuluh4

    pembuluh konjungtiva posterior. Aarna merah terang mengesankan konjungtivitis

    bakteri dan keputihan mirip susu mengesankan konjungtivitis alergika. 5erair mata

    (epiphora sering mencolok+ diakibatkan oleh adanya sensasi benda asing+ terbakar atau

    gatal. Kurangnya sekresi airmata yang abnormal mengesankan keratokonjungtivitis

    sicca. ,ksudasi adalah ciri semua jenis konjungtivitis akut. ,ksudat berlapis4lapis dan

    amorf pada konjungtivitis bakterial dan dapat pula berserabut seperti pada konjungtivitis

    alergika+ yang biasanya menyebabkan tahi mata dan saling melengketnya palpebra saat

    bangun tidur pagi hari+ dan jika eksudat berlebihan agaknya disebabkan oleh bakteri

    atau klamidia. Pseudoptosis adalah turunnya palpebra superior karena infiltrasi ke

    muskulus muller (=. ;arsalis superior. Keadaan ini dijumpai pada konjungtivitis berat.

    =isalnya ;rachoma dan keratokonjungtivitis epidemika.1

    !ipertrofi papila adalah reaksi konjungtiva non4spesifik yang terjadi karena

    konjungtiva terikat pada tarsus atau limbus di ba6ahnya oleh serabut4serabut halus.

    Ketika berkas pembuluh yang membentuk substansi papila (selain unsur sel dan

    eksudat sampai di membran basal epitel+ pembuluh ini bercabang4cabang di atas papilamirip jeruji payung. ,ksudat radang mengumpul di antara serabut4serabut dan

    membentuk tonjolan4tonjolan konjungtiva. Pada penyakit yang mengalami nekrosis

    (mis.+trachoma+ eksudat dapat digantikan oleh jaringan granulasi atau jaringan ikat.1

    5ila papilanya kecil+ konjungtiva umumnya tampak licin mirip beludru.

    Konjungtiva papiler merah mengesankan penyakit bakteri atau klamidia

    (mis.+konjungtiva tarsal merah mirip beludru adalah khas untuk trachoma akut.

    nfiltrasi nyata ke konjungtiva menghasilkan papilla besar dengan atap rata+ poligonal+

    dan ber6arna merah4keputihan. Pada tarsus superior papilla seperti ini mengesankan

    keratokonjungtivitis vernal dan konjungtivitis papiler besar dengan sensitivitas lensa

    kontak' pada tarsus inferior+ mengesankan keratokonjungtivitis atopik. Papila besar

    dapat pula timbul di limbus+ terutama di daerah yang biasanya terpapar saat mata dibuka

    (antara pukul dan / dan antara pukul 1 dan -#. 7i sini papila tampak berupa tonjolan4

    8

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    10/23

    tonjolan gelatinosa yang dapat meluas sampai ke kornea. Papila limbus khas untuk

    keratokonjungtivitis vernal tetapi jarang pada keratokonjungtivitis atopi.1

    Kemosis dari konjungtiva sangat memberi kesan konjungtivitis alergik akut tapi

    dapat juga timbul pada konjungtivitis gonococcal atau meningococcal akut dan terutama

    pada konjungtivitis adenoviral. Kemosis dari konjungtiva bulbar terlihat pada pasien

    dengan trichinosis. Kadang4kadang+ kemosis dapat muncul sebelum infiltrat seluler atau

    eksudasi terlihat.1

    Bolikel terlihat pada kebanyakan kasus konjungtivitis virus. Pada semua kasus

    konjungtivitis klamidia kecuali konjungtivitis inklusi pada neonatus+ pada beberapa

    kasus konjungtivitis parasitik+ dan pada beberapa kasus konjungtivitis toksik yang

    disebabkan obat4obatan topikal seperti idoCuridine+ dipivefrin+ dan miotic. Boikel pada

    forniks inferior dan pada batas tarsus mempunyai nilai diagnostik yang rendah+ tapi saat

    terletak pada tarsus (terutama tarsus atas+ konjungtivitis klamidial+ viral+ atau toksik

    (yang menyertai obat4obatan topikal harus dicurigai. Bolikel terdiri dari hiperplasia

    limfoid fokal berada dalam lapisan limfoid konjungtiva dan biasanya mengandung

    sentrum germinativum. Secara klinis+ folikel dapat dikenali sebagai struktur bulat+ putih

    atau abu4abu avaskuler. 7engan pemeriksaan slitlamp+ pembuluh darah kecil dapat

    terlihat timbul dari batas folikel dan mengelilingi folikel.1

    Pseudomembran dan membran adalah hasil proses eksudatif dan berbeda

    derajatnya. Sebuah pseudomembran adalah pengentalan di atas permukaan epitel. 5ila

    diangkat+ epitel tetap utuh. Sebuah membran adalah pengentalan yang meliputi seluruh

    epitel dan jika diangkat akan meninggalkan permukaan yang kasar dan berdarah.

    Pseudomembran atau membran dapat menyertai keratokonjungtivitis epidemika+

    konjungtivitis herpes simpleC virus primer+ konjungtivitis streptokokal+ difteri+ cicatrical

    pemphigoid+ dan eritema multiforme mayor. 9uga mungkin timbul sebagai akibat buruk

    luka bakar kimia6i+ khususnya basa.1

    @ranuloma konjungtiva selalu mengenai stroma dan yang paling sering adalah

    chala>ia. Penyebab endogen lain termasuk sarcoid+ sifilis+ cat4scratch disease+ dan+ yang

    jarang koksidiomikosis. ParinaudDs oculoglandular syndrome meliputi granuloma

    9

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    11/23

    konjungtival dan nodus limfe periaurikuler yang menonjol+ dan kelompok penyakit ini

    memerlukan pemeriksaan biopsy untuk menegakkan diagnosa.1

    imfadenopati periaurikuler adalah tanda penting dari konjungtivitis. Eodus

    periaurikuler yang terlihat mencolok tampak pada ParinaudDs oculoglandular syndrome

    dan+ yang jarang+ pada epidemic keratoconjunctivitis. Eodus periaurikuler yang besar

    maupun kecil+ kadang sedikit nyeri tekan+ muncul pada konjungtivitis herpes simpleC

    primer+ keratokonjungtivitis epidemika+ konjungtivitis inklusi+ dan trachoma. Eodus

    periaurikuler yang kecil dan tidak nyeri tekan muncul pada demam faringokonjungtival

    dan konjungtivitis hemoragik akut. Kadang4kadang limfadenopati periaurikuler dapat

    terlihat pada anak dengan infeksi kelenjar meibomian.1

    Pemeriksaan mata a6al termasuk pengukuran ketajaman visus+ pemeriksaan

    eksternal dan slit4lamp biomikroskopi. Pemeriksaan eksternal harus mencakup elemen

    berikut ini:1

    F imfadenopati regional+ terutama sekali preaurikulerF Kulit: tanda4tanda rosacea+ eksema+ seborrhea

    F Kelainan kelopak mata dan adneksa: pembengkakan+ perubahan 6arna+ malposisi+

    kelemahan+ ulserasi+ nodul+ ekimosis+ keganasanF Konjungtiva: bentuk injeksi+ perdarahan subkonjungtiva+ kemosis+ perubahan

    sikatrikal+ simblepharon+ massa+ secret

    Slit4lamp biomikroskopi harus mencakup pemeriksaan yang hati4hati terhadap:

    F =argo palpebra: inflamasi+ ulserasi+ sekret+ nodul atau vesikel+ sisa kulit ber6arna

    darah+ keratinisasi

    F 5ulu mata: kerontokan bulu mata+ kerak kulit+ ketombe+ telur kutu

    F Punctum lacrimal dan canaliculi: penonjolan+ secretF Konjungtiva tarsal dan forniks: &danya papila+ folikel dan ukurannya' perubahan

    sikatrikal+ termasuk penonjolan ke dalam dan simblepharon' membran dan

    psudomembran+ ulserasi+ perdarahan+ benda asing+ massa+ kelemahan palpebraF Konjungtiva bulbarGlimbus: folikel+ edema+ nodul+ kemosis+ kelemahan+ papila+

    ulserasi+ luka+ flikten+ perdarahan+ benda asing+ keratinisasiF Kornea: 7efek epithelial+ keratopati punctata dan keratitis dendritik+ filament+

    ulserasi+ infiltrasi+ termasuk infiltrat subepitelial dan flikten+ vaskularisasi+ keratik

    presipitatF 5ilik mata depan: rekasi inflamasi+ sinekia+ defek transiluminasi

    10

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    12/23

    F *orak pe6arnaan: konjungtiva dan kornea

    @ambar 2. Keratokonjungtivitis epidemika @ambar /. Keratokonjungtivitis alergi

    @ambar . Keratokonjungtivitis limbus superior @ambar H. Keratokonjungtivitis vernalis

    11

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    13/23

    +%6% #ia)nosis /andin)

    e1ala sub$ekti2

    dan ob$ekti2

    laukoma

    akut

    Uveitis

    akut

    Keratitis K /akteri K% virus K% aler)i

    Penurunan)isus 888 8G88 888 4 4 4

    Eyeri 88G888 88 88 4 4 4

    Botofobia 8 888 888 4 4 4

    !alo 88 4 4 4 4 4

    ,ksudat 4 4 4G88 888 88 8@atal 4 4 4 4 4 88

    7emam 4 4 4 4 4G88 4

    njeksi siliar 8 88 888 4 4 4

    njeksi konjungtiva 88 88 88 888 88 8

    Kekeruhan kornea 888 4 8G88 4 4G8 4

    Kelainan pupil =idriasis

    nonrekatif

    =iosis

    iregular

    EormalG

    miosis

    E E E

    Kedalaman *O& 7angkal E E E E E

    ;ekanan

    intraokular

    ;inggi %endah E E E E

    Sekret 4 8 8 88G888 88 8

    Kelenjarpreaurikular

    4 4 4 4 8 4

    +%7% Kom(likasi

    Kebanyakan konjungtivitis dapat sembuh sendiri+ namun apabila konjungtivitis

    tidak memperoleh penanganan yang adekuat maka dapat menyebabkan komplikasi:-

    a. 5lefaritis marginal hingga krusta akibat konjungtivitis akibat staphilococcus

    12

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    14/23

    b. 9aringan parut pada konjungtiva akibat konjungtivitis chlamidia pada orang

    de6asa yang tidak diobati adekuat

    c. Keratitis punctata akibat konjungtivitis virald. Keratokonus (perubahan bentuk kornea berupa penipisan kornea sehingga

    bentuknya menyerupai kerucut akibat konjungtivitis alergi.e. 0lserasi kornea marginal+ perforasi kornea hingga endoftalmitis dapat terjadi

    pada infeksiN. gonorrhoeae, N. kochii, N. meningitidis, H. aegypticus, S. aureus

    dan M. catarrhalis.f. Pneumonia terjadi -#4# $ pada bayi yang mengalami konjungtivitis chlamydia

    g. =eningitis dan septikemia akibat konjungtivitis yang diakibatkan

    meningococcus.

    +%8% 0enatalaksanaan

    =asing4masing jenis konjungtiva memberikan gejala klinis yang berbeda.

    Penatalaksanaan keratokonjungtivitis tergantung pada berat ringannya gejala klinik.

    Pada kasus ringan sampai sedang+ cukup diberikan obat tetes mata tergantung jenis

    penyebabnya seperti pada KK) dapat diberikan anti histamin topikal dan dapat

    ditambahkan vasokontriktor+ kemudian dilanjutkan dengan stabilasator sel mast. Pada

    kasus yang berat dapat dikombinasi dalam pengobatannya ataupun dilakukan

    pembedahan.

    -+1

    Pada konjungtivitis virus yang merupakan Iself limiting diseaseJ penanganan

    yang diberikan bersifat simtomatik serta dapat pula diberikan antibiotic tetes mata

    (chloramfenikol untuk mencegah infeksi bakteri sekunder. Steroid tetes mata dapat

    diberikan jika terdapat lesi epithelial kornea+ namun pemberian steroid hanya

    berdasarkan penga6asan dokter spesialis mata karena bahaya efek sampingnya cukup

    besar bila digunakan berkepanjangan+ antara lain infeksi fungal sekunder+ katarak

    maupun glaucoma.+-#

    Penanganan primer keratokonjungtivitis epidemika ialah dengan kompres dingin

    dan menggunakan tetes mata astrigen. &gen antivirus tidak efektif. &ntibiotic topical

    bermanfaat untuk mencegah infeksi sekunder. Steroid topical 2 kali sehari akan

    menghambat terjadinya infiltrate kornea subepitel atau jika terdapat kekeruhan pada

    kornea yang mengakibatkan penurunan visus yang berat+ namun pemakaian

    13

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    15/23

    berkepanjangan akan mengakibatkan sakit mata yang berkelanjutan. Pemakaian steroid

    harus di tapering off setelah pemakaian lebih dari - minggu.-+--+-

    Penanganan konjungtivitis bakteri ialah dengan antibiotika topical tetes mata

    (misalnya kloramfenikol yang harus diberikan setiap jam dalam / jam pertama

    untuk mempercepat proses penyembuhan+ kemudian dikurangi menjadi setiap empat

    jam pada hari berikutnya. Penggunaan salep mata pada malam hari akan mengurangi

    kekakuan pada kelopak mata di pagi hari. &ntibiotik lainnya yang dapat dipilih untuk

    gram negative ialah tobramisin+ gentamisin dan polimiksin' sedangkan untuk gram

    positif icefa>olin+ vancomysin dan basitrasin.-#

    Penanganan infeksi jamur ialah dengan natamisin $ setiap -4 jam saat

    bangun+ atau dapat pula diberikan pilihan antijamur lainnya yaitu mikona>ol+

    amfoterisin+ nistatin dan lain4lain.-

    +%-,% 0ro)nosis

    Prognosis pada kasus keratokonjungtivitis tergantung pada berat ringannya

    gejala klinis yang dirasakan pasien+ namun umumnya baik terutama pada kasus yang

    tidak terjadi parut atau vaskularisasi pada kornea.1

    14

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    16/23

    /A/ III

    LA0ORAN KA"U"

    3% A

    &namnesa dilakukan secara autoanamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan

    pada hari Kamis+ -H Oktober #-/ di Poliklinik =ata %S07 &bdul Aahab Sjahranie

    Samarinda pukul -#.## A;&.

    Identitas 0asien

    Eama : ;n. &

    0sia : 2 tahun9enis kelamin : aki 4 laki

    Pekerjaan : 5uruh

    &lamat : =uara 5adak %;. #H

    Anamnesis

    Keluhan Utama 9 mata sebelah kiri merah

    Riwa$at 0en$akit "ekaran)9

    =ata sebelah kiri merah sejak - minggu yang lalu. &6alnya pada mata sebelah

    kiri timbul kemerahan dan kemudian dirasakan sedikit nyeri+ pasien kemudian

    mengeluhkan di matanya terasa seperti ada pasir serta keluar sedikit kotoran+ dan

    kemudian penglihatan pada mata kirinya terasa kabur. Selain itu pasien juga

    mengeluhkan mata kirinya terasa silau dan berair. Sebelum datang ke poliklinik mata+

    pasien sudah berobat ke Puskesmas di beri obat tetes mata namun hingga sekarang tidak

    15

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    17/23

    ada perubahan hingga akhirnya pasien memutuskan untuk berobat ke %S. ;idak ada

    keluhan lain seperti demam+ pilek+ ataupun nyeri tenggorokan yang dirasakan pasien.

    Selain itu pasien juga mengaku ada kontak sebelumnya dengan orang yang

    mengalami hal serupa+ yaitu keluarga pasien yang tinggal satu rumah.

    Riwa$at 0en$akit #ahulu9

    Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa seperti ini sebelumnya. ;idak ada

    ri6ayat hipertensi+ diabetes melitus maupun asma atau alergi sebelumnya. Pasien juga

    tidak pernah mengeluhkan penglihatannya yang kabur. Selama ini penglihatan pasien

    baik 4 baik saja.

    Riwa$at 0en$akit Keluar)a9

    &da anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.

    0emeriksaan Fisik

    Keadaan sakit : sakit sedang

    Kesadaran : komposmentis

    ;anda )ital : ;ekanan 7arah : -#G1# mm!g Brekuensi Eadi : 1 kaliGmenit

    Brekuensi Eafas : # kaliGmenit

    Status generalisata : KepalaGleher : pembesaran K@5 preauriukuler (4

    ;horaC : dalam batas normal

    &bdomen : dalam batas normal

    ,kstremitas : dalam batas normal

    Status Oftalmologi :

    Pemeriksaan Subjektif: )O7 : HGH

    )OS : HG-

    0emeriksaan O:uli #e;tra O:uli "inistra

    Posisi bola mata Ortoforia Ortoforia

    Pergerakan bola mata Eormal ke segala arah Eormal ke segala arah

    Sekret 4 8

    16

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    18/23

    Palpebra inferior Oedem (4

    =assal (4

    !ematoma (4Ptosis (4

    agoftalmus (4,ksoftalmus (4

    aserasi (4

    Skuama (4

    Oedem (8

    =assal (4

    !ematoma (4Ptosis (4

    agoftalmus (4,ksoftalmus (4

    aserasi (4

    Skuama (4

    Konjungtiva dan sklera !iperemis (4

    njeksi konjungtiva (4

    njeksi siliar (4Papil (4

    Bolikel (4

    Perdarahansubkonjungtiva (4

    Pterygium (4

    !iperemis (8

    njeksi konjungtiva (8

    njeksi siliar (8Papil (4

    Bolikel (4

    Perdarahansubkonjungtiva (4

    Pterygium (4

    Kornea 9ernih Keruh

    *O& 7alam 7alam

    Pupil

    4 5entuk

    4 7iameter 4 %efleks

    5ulat

    2 mm8

    5ulat

    2 mm8

    ris Aarna coklat5ombans (4

    Aarna coklat5ombans (4

    ensa 9ernihris shado6 (4

    9ernihris shado6 (4

    ;O (palpasi Eormal Eormal

    Slitlamp Eormal 5intik4bintik putih kecil

    pada kornea

    Bunduskopi ;idak dievaluasi ;idak dievaluasi

    #ia)nosis 9 Keratokon1un)tivitis O:uli "inistra

    #ia)nosis /andin)

    4 0veitis akut

    4 @laukoma akut

    0enatalaksanaan

    4 LimeC optiCitrol ,7 / gtt - O7

    4 &sam mefenamat ## mg tab C - tab

    17

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    19/23

    4 5ecom * - dd tab -

    4 K,: menggunakan pelindung mata (kacamata agar terhindar dari kotoran+

    menjaga kebersihan mata serta menjaga kesehatan tubuh (cuci tangan+ kontrol

    kembali satu minggu untuk mengavaluasi kembali kemajuan terapi.

    0ro)nosis

    7ubia ad bonam

    /A/ I!

    0EM/A&A"AN

    .% A7iagnosis keratokonjungtivitis ditegakkan berdasarkan anamnesa+ pemeriksaan

    fisik dan pemeriksaan penunjang. Konjungtivitis sebaiknya dibedakan dengan keratitis

    dengan perbedaan sebagai berikut:

    Tanda Kon1un)tivitis Keratitis

    Ta1am (en)lihatan Eormal ;urun nyata

    "ilai ;idak ada Eyata

    "akit Pedas+ rasa kelilipan Sakit

    Mata merah njeksi konjungtiva njeksi siliar

    "ekret Serous+ mukous+ purulen ;idak adaLen)ket kelo(ak ;erutama pagi hari ;idak ada

    Edem kelo(ak

    mata

    ;idak adaGringan+ terutama

    pada konjungtivitis adenoviral

    ;idak adaGberat

    0u(il Eormal =engecil

    Kornea Eormal Keruh+ defek epitel pada

    pe6arnaan fluoresein

    5eradasarkan hasil anamnesa diperoleh kombinasi gejala dan tanda pada

    penyakit konjungtivitis dan keratitis sehingga pasien ini didiagnosis dengan

    keratokonjungtivitis. @ejala dan tanda konjungtivitis pada pasien ini antara lain mata

    merah+ terasa seperti ada yang mengganjal serta adanya sekretGkotoran mata. Selain itu

    bukti keterlibatan kornea ialah adanya keluhan penglihatan yang menjadi kabur dan rasa

    nyeri yang dirasakan seperti ada benda asing.

    Pada literatur disebutkan bah6a pemeriksaan penunjang untuk kelainan mata

    luar dengan pemeriksaan biomikroskop (slitlamp dengan atau tanpa pe6arnaan

    18

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    20/23

    fluoresein juga dapat dilakukan. Pemeriksaan dengan mata telanjang tidak akan

    memperlihatkan kekeruhan kornea+ namun penggunaan slitlamp akan tampak adanya

    kekeruhan pada kornea baik berupa gambaran infiltrat seperti titik putih kecil atau

    becabang+ bentuk dan lokasi lainnya. Pada pasien ini ditemukan adanya gambaran

    beberapa titik putih kecil di kornea namun halus dan sedikit tersebar.

    =eskipun melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik dapat diperkirakan etiologi

    keratokonjungtivitis+ pemeriksaan penunjang lain seperti hapusan dari konjungtiva

    maupun kornea juga dapat dilakukan guna penegakan diagnosis. 7engan melakukan

    apusan serta pe6arnaan untuk menemukan beberapa gambaran berupa sel4sel yang khas

    ditemukan pada masing4masing kasus keratokonjungtivitis.

    Penatalaksanaan keratokonjungtivitis disesuaikan dengan etiologinya. Pada

    kasus ini diberikan medikamentosa meliputi CimeC optiCitrol (deCametasone Ea

    phoshate - mg+ neomysin sulfat 2+ mg+ polimyCin 5 sulfat H.### iu yang merupakan

    pengobatan topikal steroid dengan kombinasi antibiotik. Sebenarnya pemakaian steroid

    harus dalam penanganan dokter spesialis mata mengingat bahaya efek sampingnya yang

    cukup besar. &nalgetik asam mefenamat yang merupakan golongan ES&7 dapat

    diberikan untuk mengurangi nyeri yang dirasakan pasien. Sedangkan vitamin *+ 5 dan*a4pantotenat dalam sediaan 5ecom * merupakan tambahan untuk proses reepitelisasi

    kornea.

    ,dukasi yang diberikan ialah menggunakan pelindung mata seperti kacamata

    untuk menghindari mata dari pajanan luar. 9angan mengusap atau menggaruk mata

    karena dapat memperburuk kondisi peradangan pada mata. =embudayakan cuci tangan

    dan perbaikan higiene agar mencegah infeksi ulang maupun sekunder serta mencegah

    penularan. Selain itu melakukan pengobatan sesuai yang dianjurkan dan kembali kontrol

    - minggu kemudian untuk memantau kemajuan maupun respon penyakit terhadap terapi

    yang diberikan serta mengontrol efek samping obat yang mungkin timbul.

    Prognosis keratokonjungtivitis ini tergantung pada luasnya jaringan parut kornea

    yang terbentuk dimana penanganan dini dan tepat dapat mencegah kerusakan mata

    permanen. Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad bonam karena infiltrat yang

    19

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    21/23

    ditemukan sebenarnya tidak banyak dan hanya berupa titik kecil yang mana proses

    penyembuhan kembali lagi pada ketahanan dan kepatuhan pasien sendiri.

    /A/ !I

    0ENUTU0

    4% A

    ;elah dilaporkan kasus pada seorang laki 4 laki berusia 2 tahun+ yang

    merupakan pasien ra6at jalan di poliklinik mata %S07 &A S6jahranie. 7ari hasil

    anamnesa+ pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dieproleh+ ditegakkan

    diagnosis keratokonjungtivitis. Penderita diberikan terapi antiradang+ antibiotik dan

    vitamin. Prognosis pasien ini dubia ad bonam.

    20

  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    22/23

    #AFTAR 0U"TAKA

    -. lyas 7S=+ Sidarta+. Penuntun lmu !enyakit Mata. "akultas #edokteran

    $niversitas ndonesia. 9akarta. ##H.. &merican &cademy of Ophthalmology. Preferred practice pattern: conjunctivitis+

    nd ed. San Brancisco+ *&: &merican &cademy of Ophthalmology' ##2.

    2. Stenson S+ Ee6man %+ Beduko6ic> !. aboratories studies in acute conjunctivitis.

    &rch Opthalmology. -1' -##: -34-33./. Aeiss &+ 5rinser 9+ Easae4Ste6art ). &cute conjunctivitis in childhood. 9 Pediatr

    =ed. -2' -:-#4-/.

    . @igliotti B+ Ailliams A;+ !ayden B@. ,tiology of acute conjunctivitis in children. 9.

    Pediatr. -1-'1: 2-42H.

    H. Bitch *P+ %apo>a P&+ O6ens S. ,pidemiology and diagnosis of acute conjunctivitis

    at an inner4city hospital. Opthalmology. -1'H:--4-#.

    3. Sambursky %P+ Bram E+ *ohen ,j. ;he prevalence of adenoviral conjunctivitis at the

    Aills ,ye !ospital emergency room. Optometry. ##3'31:2H4-/.1. )aughan+ 7aniel @. dkk. Oftalmologi 0mum. Aidya =edika. 9akarta. ###.

    . Scott 0 and uu K. *onjunctivitis+ viral.

    http%&&'''.emedicine.medscape.com&article&(()*+(.MOnlineN ,medicine+ &pril

    #-.

    -#. Kha6 P;+ Shah Pand ,lkington &%. &5* of ,yes. Bourth edition. 5=9 Publishing

    @roup+ ##/.

    --. 5a6a>eer & and !odge A@. Keratoconjunctivitis ,pidemic.

    http%&&emedicine.medscape.com&article&(()*(-print.MOnlineN ,medicine. 9anuary

    3+ ##1.

    -. anoff+ =yron+ 7uker 9S and &ugsburger 99. Opthalmology nd edition: =osby+

    ##2.

    21

    http://www.emedicine.medscape.com/article/1197851http://emedicine.medscape.com/article/1192751-printhttp://www.emedicine.medscape.com/article/1197851http://emedicine.medscape.com/article/1192751-print
  • 5/19/2018 Lapsus Mata 2 keratokonjungtivitis

    23/23

    22