lapsus mata katarak- nika

31
BAB I PENDAHULUAN Katarak berasal dari yunani katarrhakies, inggris cataract, dan latin cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun. 1 Katarak adalah kekeruhan lensa yang mengarah kepada penurunan ketajaman visual dan/atau cacat fungsional yang dirasakan oleh pasien. 2.3 Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), katarak merupakan kelainan mata yang menyebabkan kebutaan dan gangguan penglihatan yang paling sering ditemukan, yaitu 39,1% dari seluruh penyakit mata. 4 Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia dan telah menyebabkan kebutaan pada hampir 25 juta orang, serta kegagalan visual berat pada 10 juta orang. Angka kebutaan yang disebabkan katarak meningkat pada orang tua. 5 Katarak memiliki derajat kepadatan yang sangat bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, biasanya 1

Upload: nika-sterina-skripsiana

Post on 16-Apr-2015

154 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lapsus Mata Katarak- Nika

BAB I

PENDAHULUAN

Katarak berasal dari yunani katarrhakies, inggris cataract, dan latin cataracta

yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti

tertutup air terjun.1 Katarak adalah kekeruhan lensa yang mengarah kepada penurunan

ketajaman visual dan/atau cacat fungsional yang dirasakan oleh pasien.2.3

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), katarak merupakan

kelainan mata yang menyebabkan kebutaan dan gangguan penglihatan yang paling

sering ditemukan, yaitu 39,1% dari seluruh penyakit mata.4

Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia dan telah

menyebabkan kebutaan pada hampir 25 juta orang, serta kegagalan visual berat pada 10

juta orang. Angka kebutaan yang disebabkan katarak meningkat pada orang tua.5

Katarak memiliki derajat kepadatan yang sangat bervariasi dan dapat disebabkan

oleh berbagai hal, biasanya akibat proses degenatif. Pada penelitian yang dilakukan di

amerika serikat didapatkan adanya 10% orang menderita katarak, dan prevalensi ini

meningkat sampai 50% pada mereka yang berusia 65-75 tahun dan meningkat lagi

sekitar 70% pada usia 75 tahun. Katarak kongenital, katarak traumatic dan katarak jenis

jenis lain lebih jarang ditemukan.3

Katarak merupakan keadaan kekeruhan pada lensa atau kapsula lensa, atau dapat

pula merupakan hilangnya transparansi lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi

(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya. Adanya

kekeruhan pada lensa yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke mata

agar tepat di retina, menyebabkan gangguan penglihatan.1,5-7

1

Page 2: Lapsus Mata Katarak- Nika

Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga

akibat kelainan kongenital, infeksi, trauma, kelainan metabolisme seperti Diabetes

Melitus, dan karena penyinaran.1

Secara garis besar katarak diklasifikasikan menjadi: 1,6

1. Katarak Degeneratif, berdasarkan usia digolongkan menjadi:

a. Katarak juvenile (katarak yang terlihat pada usia > 1 tahun dan < 40 tahun)

b. Katarak presenile (katarak yang terlihat pada usia 30 – 40 tahun)

c. Katarak senile (katarak yang terlihat pada usia > 40 tahun)

2. Katarak Developmental, merupakan kelainan kongenital (katarak yang terlihat pada

usia < 1 tahun)

3. Katarak Komplikata

4. Katarak Traumatika, biasanya akibat trauma tumpul maupun trauma tembus

Lensa katarak memiliki ciri berupa edema lensa, perubahan protein, perubahan

proliferasi dan kerusakan kontinuitas serat serat lensa. Secara umum udema lensa

bervariasi sesuai stadium perkembangan katarak. Katarak imatur (insupien) hanya sedikit

opak. Katarak matur yang keruh total mengalami sedikit edema. Apabila kandungan air

maksimum dan kapsul meregang, katarak disebut mengalami intumesensi

(membengkak). Pada katarak hipermatur relatif mengalami dehidrasi dan kapsul

mengkerut akibat air keluar dari lensa dan meninggalkan kekeruhan.3

Prosedur bedah katarak (ekstraksi lensa) yang dipakai adalah ekstraksi intra- atau

ekstrakapsular. Dinamakan intrakapsular (ICCE) apabila lensa diambil intoto, yaitu

seluruh kapsul diambil melalui limbus superior. Sedangkan pada ekstraksi ekstrakapsular

(ECCE) juga dibuat insisi limbus superior, kemudian kapsul anterior dirobek dan

diambil, inti diekstraksi, dan korteks lensa diirigasi dan diaspirasi agar keluar dari mata,

2

Page 3: Lapsus Mata Katarak- Nika

sedangkan kapsul posterior dipertahankan tetap pada tempatnya. Pada lima tahun

belakangan ini sebagian besar bedah katarak dilakukan secara ekstrakapsular (ECCE).

Alasan utamanya adalah bahwa kapsul posterior yang masih utuh memungkinkan untuk

ditanam lensa intraokular ke dalam bilik mata belakang. Dengan ekstraksi lensa akan

memperbaiki tajam penglihatan pada lebih dari 90% kasus.3,8

Berikut ini dilaporkan kasus katarak senilis OD (Oculi Dextra) stadium imatur

pada penderita perempuan usia 63 tahun yang dirawat di ruang Mata RSUD Ulin

Banjarmasin.

3

Page 4: Lapsus Mata Katarak- Nika

BAB II

LAPORAN KASUS

IDENTITAS

Nama : Ny. Sabariah

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 63 tahun

Alamat : Pengambangan RT. 04 No. 32 banjarmasin

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

ANAMNESIS

Hari/tanggal : Senin, 3 Oktober 2011

Keluhan Utama : Pandangan mata kanan kabur

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien mengeluh pandangan mata kabur sejak 6 bulan yang lalu. Pandangan kabur

dirasakan pada mata sebelah kanan dan kabur dirasakan berangsur-angsur, dan semakin

bertambah parah sehingga tidak dapat membaca dengan mata kanannya. Pada mata kiri,

pandangan kabur dirasakan baru 2 minggu terakhir. Pasien juga mengeluhkan kadang

merasakan silau pada pandangannya. Pasien tidak mengeluhkan mata merah, mata sakit

maupun mata gatal.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien mengaku tidak ada riwayat trauma, dahulu tidak pernah mengalami operasi mata,

tidak pernah memakai kacamata dan tidak ada riwayat alergi obat. Pasien tidak ada

riwayat hipertensi maupun diabetes mellitus.

4

Page 5: Lapsus Mata Katarak- Nika

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Komposmentis

Status Generalis : Dalam Batas Normal

Tanda Vital TD : 120/80 mmHg

Nadi : 78 x/menit

RR : 20 x/menit

Status Lokalis :

Oculus Dextra Oculus Sinistra2/300 Visus 3/300

Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukanSentral Kedudukan Sentral

Ke segala arah Pergerakan Ke segala arahKenyal Bulbus Oculi Kenyal

Tidak ada Paresis/Paralisis Tidak adaHitam Supersilia Hitam

Hiperemis (-), Edem (-) Palpebra superior Hiperemis (-), Edem (-)Hiperemis (-), Edem (-) Palpebra inferior Hiperemis (-), Edem (-)Hiperemis (-), Sekret (-) Conjungtiva palpebra Hiperemis (-), Sekret (-)Hiperemis (-), Sekret (-) Conjungtiva fornices Hiperemis (-), Sekret (-)Hiperemis (-), Sekret (-) Conjungtiva bulbi Hiperemis (-), Sekret (-)

Putih Sklera Putih Arkus senilis (+), jernih Kornea Arkus senilis (+), jernih

Cukup Camera okuli anterior CukupKripte (+), reguler Iris Kripte (+), reguler

Sentral, regular, reflek cahaya (+) 3 mm,

leukokoria (+)

Pupil Sentral, regular, reflek cahaya (+) 3 mm, (+) leukokoria (-)

Keruh Lensa Keruh - Fundus refleksi -- Corpus vitreum -- Tens oculi -- Sistim kanalis

lakrimalis-

- Lain-lain -

5

Page 6: Lapsus Mata Katarak- Nika

DIAGNOSIS BANDING

1. Katarak senilis OD stadium imatur

2. Katarak senilis OD stadium matur

KESAN/DIAGNOSIS KERJA

Katarak senilis OD stadium imatur

RENCANA PEMERIKSAAN TAMBAHAN/ PENUNJANG

Cek laboratorium

PENATALAKSANAAN

Pro operasi ECCE (ekstraksi ekstrakapsular)

PROGNOSIS

Dubia ad bonam

FOLLOW UP

Selasa, 4 Oktober 2011

S) Pandangan mata kabur (+/<)

O) TD: 120/80 mmHg

N : 76 x/menit

RR: 20 x/menit

T: 36,8oC

6

Page 7: Lapsus Mata Katarak- Nika

Pemeriksaan Ophtalmologi :

Oculus Dextra Oculus Sinistra2/300 Visus 3/300

Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukanKenyal Bulbus Oculi Kenyal

Tidak ada Paresis/Paralisis Tidak adaHitam Supersilia Hitam

Hiperemis (-), Edem (-) Palpebra superior Hiperemis (-), Edem (-)Hiperemis (-), Edem (-) Palpebra inferior Hiperemis (-), Edem (-)Hiperemis (-), Sekret (-) Conjungtiva palpebra Hiperemis (-), Sekret (-)Hiperemis (-), Sekret (-) Conjungtiva fornices Hiperemis (-), Sekret (-)Hiperemis (-), Sekret (-) Conjungtiva bulbi Hiperemis (-), Sekret (-)

Putih Sklera Putih Arkus senilis (+), jernih Kornea Arkus senilis (+), jernih

Cukup Camera okuli anterior CukupKripte (+), reguler Iris Kripte (+), reguler

Reflek cahaya (+) 3 mm Pupil Reflek cahaya (+) 3 mmKeruh Lensa Keruh

- Fundus refleksi -- Corpus vitreum -- Tens oculi -- Sistim kanalis

lakrimalis-

- Lain-lain -

A) Katarak senilis OD stadium imatur

P) Pro operasi ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction)

Selasa, 5 Oktober 2011

S) Pandangan mata kabur (+/<)

Pusing (+)

O) TD: 140/90 mmHg

7

Page 8: Lapsus Mata Katarak- Nika

N : 80 x/menit

RR: 22 x/menit

T: 36,0oC

Pemeriksaan Ophtalmologi :

Oculus Dextra Oculus Sinistra2/300 Visus 3/300

Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukanKenyal Bulbus Oculi Kenyal

Tidak ada Paresis/Paralisis Tidak adaHitam Supersilia Hitam

Sulit dievaluasi Palpebra superior Hiperemis (-), Edem (-)Sulit dievaluasi Palpebra inferior Hiperemis (-), Edem (-)Sulit dievaluasi Conjungtiva palpebra Hiperemis (-), Sekret (-)Sulit dievaluasi Conjungtiva fornices Hiperemis (-), Sekret (-)Sulit dievaluasi Conjungtiva bulbi Hiperemis (-), Sekret (-)Sulit dievaluasi Sklera Putih Sulit dievaluasi Kornea Arkus senilis (+), jernihSulit dievaluasi Camera okuli anterior CukupSulit dievaluasi Iris Kripte (+), regulerSulit dievaluasi Pupil Reflek cahaya (+) 3 mmSulit dievaluasi Lensa Keruh Sulit dievaluasi Fundus refleksi -Sulit dievaluasi Corpus vitreum -Sulit dievaluasi Tens oculi -Sulit dievaluasi Sistim kanalis

lakrimalis-

Sulit dievaluasi Lain-lain -

A) Katarak senilis OD stadium imatur

P) Pro operasi ECCE

Rabu, 6 Oktober 2011

S) Pandangan mata kabur (+/<)

8

Page 9: Lapsus Mata Katarak- Nika

Pusing (-)

O) TD: 130/90 mmHg

N : 80 x/menit

RR: 20 x/menit

T: 36,1oC

Pemeriksaan Ophtalmologi :

Oculus Dextra Oculus Sinistra4/60 Visus 1/60

Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukanKenyal Bulbus Oculi Kenyal

Tidak ada Paresis/Paralisis Tidak adaHitam Supersilia Hitam

Hiperemis (-), Edem (-) Palpebra superior Hiperemis (-), Edem (-)Hiperemis (-), Edem (-) Palpebra inferior Hiperemis (-), Edem (-)Hiperemis (+), Sekret (-) Conjungtiva palpebra Hiperemis (-), Sekret (-)Hiperemis (+), Sekret (-) Conjungtiva fornices Hiperemis (-), Sekret (-)Hiperemis (+), Sekret (+) Conjungtiva bulbi Hiperemis (-), Sekret (-)

Putih Sklera Putih Arkus senilis (+), jernih Kornea Arkus senilis (+), jernih

Cukup Camera okuli anterior CukupKripte (+), reguler Iris Kripte (+), regulerRefleka cahaya (+) Pupil Reflek cahaya (+)

jernih Lensa jernih- Fundus refleksi -- Corpus vitreum -- Tens oculi -- Sistim kanalis

lakrimalis-

- Lain-lain -

B) Post operasi ECCE OD

P) Bebat mata

Cendo cytrol ed 3x1 tetes (OD)

9

Page 10: Lapsus Mata Katarak- Nika

Kamis , 7 Oktober 2011

S) Pandangan mata kabur (-/-)

Pusing (-)

Mata terasa mengganjal (+/-)

O) TD: 120/70 mmHg

N : 82 x/menit

RR: 20 x/menit

T: 36,5oC

Pemeriksaan Ophtalmologi :

Oculus Dextra Oculus SinistraSulit dievaluasi Visus 1/60Sulit dievaluasi Koreksi Tidak dilakukanSulit dievaluasi Bulbus Oculi Kenyal Sulit dievaluasi Paresis/Paralisis Tidak adaSulit dievaluasi Supersilia Hitam Sulit dievaluasi Palpebra superior Hiperemis (-), Edem (-)Sulit dievaluasi Palpebra inferior Hiperemis (-), Edem (-)Sulit dievaluasi Conjungtiva palpebra Hiperemis (-), Sekret (-)Sulit dievaluasi Conjungtiva fornices Hiperemis (-), Sekret (-)Sulit dievaluasi Conjungtiva bulbi Hiperemis (-), Sekret (-)Sulit dievaluasi Sklera Putih Sulit dievaluasi Kornea Arkus senilis (+), jernihSulit dievaluasi Camera okuli anterior CukupSulit dievaluasi Iris Kripte (+), regulerSulit dievaluasi Pupil Reflek cahaya (+) Sulit dievaluasi Lensa JernihSulit dievaluasi Fundus refleksi -Sulit dievaluasi Corpus vitreum -Sulit dievaluasi Tens oculi -Sulit dievaluasi Sistim kanalis

lakrimalis-

- Lain-lain -

10

Page 11: Lapsus Mata Katarak- Nika

C) Post operasi ECCE OD

P) Bebat mata

Cendo cytrol ed 3x1 tetes (OD)

11

Page 12: Lapsus Mata Katarak- Nika

BAB III

DISKUSI

Dilaporkan wanita berusia 63 tahun yang dirawat di ruang mata RSUD ulin

Banjarmasin dengan diagnosis katarak senilis okulus dekstra stadium imatur.

Katarak yang berkaitan dengan umur (senilis) merupakan katarak yang paling

sering dijumpai. Dimana penglihatan yang semakin kabur dan terjadinya distorsi

penglihatan adalah gejala utamanya. Pada katarak pada umumnya terjadi perubahan

kimia di dalam lensa baik terhadap nukleus maupun korteksnya. Dimana terjadi

penurunan dari “oxygen up-take” disertai peningkatan penyerapan air yang kemudian

diikuti proses dehidrasi. Selain itu terjadi pula penimbunan ion-ion natrium dan kalsium,

disertai penurunan ion kalium, asam askorbat dan protein.1,7,9

Menurut tebal tipisnya kekeruhan lensa, katarak senilis dibagi menjadi 4 stadium

yaitu sebagai berikut.1,3,10

1. Katarak insipien, kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeruji menuju korteks

anterior dan posterior (katarak kortikal)

Katarak subkapsular psoterior, kekeruhan mulai terlihat di anterior subkapsular

posterior, celah terbentuk, antara serat lensa dan korteks berisi jaringan degeneratif

(beda morgagni) pada katarak insipien

Katarak intumesen. Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang

degeneratif menyerap air. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks hingga lensa

akan mencembung dan daya biasnya bertambah, yang akan memberikan miopisasi

2. Katarak imatur, sebagian lensa keruh atau katarak. Merupakan katarak yang belum

mengenai seluruh lapis lensa. Volume lensa bertambah akibat meningkatnya tekanan

12

Page 13: Lapsus Mata Katarak- Nika

osmotik bahan degeneratif lensa. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat

menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaukoma sekunder

3. Katarak matur, pada katarak matur, kekeruhan telah mengenai seluruh lensa.

Kekeruhan ini bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila katarak

imatur tidak dikeluarkan, maka cairan lensa akan keluar sehingga lensa kembali pada

ukuran normal dan terjadi kekeruhan lensa yang lama kelamaan akan mengakibatkan

kalsifikasi lensa pada katarak matur. Bilik mata depan berukuran dengan kedalaman

normal kembali, tidak terdapat bayangan iris pada shadow test, atau disebut negatif.

4. Katarak hipermatur, merupakan katarak yang telah mengalami proses degenerasi

lanjut, dapat menjadi keras, lembek dan mencair. Massa lensa yang berdegenerasi

keluar dari kapsul lensa, sehingga lensa menjadi kecil, berwarna kuning dan kering.

Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan terlihat lipatan kapsul lensa. Kadang

pengkerutan berjalan terus sehingga hubungan dengan zonula zinn menjadi kendur.

Bila proses katarak berlajut disertai dengan penebalan kapsul, maka korteks yang

berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar, maka korteks akan memperlihatkan bentuk

sebagai sekantong susu disertai dengan nukleus yang terbenam didalam korteks lensa

karena lebih berat, keadaan tersebut dinamakan katarak morgagni

13

Page 14: Lapsus Mata Katarak- Nika

Gambaran bentuk dari katarak senilis dapat dilihat pada gambar berikut.10

Gambar. Gambaran bentuk pada katarak senilis.10

Diagnosis katarak ditegakkan atas adanya tanda-tanda klinik subyektif dan

obyektif. Tanda subyektif antara lain berupa adanya kemunduran tajam penglihatan,

positif skotoma berupa kaluhan seperti bercak hitam dilapang pandang yang tidak

bergerak tapi selalu mengikuti arah gerak mata, monocular polipia, seperti melihat benda

menjadi lebih dari satu pada satu mata, kadang seperti melihat bayangan “halo” disekitar

14

Page 15: Lapsus Mata Katarak- Nika

sumber cahaya, kadang penderita merasa lebih enak tanpa kacamata baca untuk melihat

dekat karena terjadi “artificial myopia”.1,9

Pada pemeriksaan obyektif antara lain visus menurun sesuai dengan tebal tipis

lensa, stadium matur dan hipermatur visus menurun mencapai 1/300 – 1/; dengan

senter ditemukan kekeruhan lensa; dengan oftalmoskopi pada stadium insipien dan

imatur tampak kekeruhan kehitaman dengan latar belakang jingga, sedang stadium matur

hanya didapatkan warna kehitaman tanpa latar belakang atau reflek fundus negatif.1,9

Katarak biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan rutin mata. Sebagian besar

katarak tidak dapat dilihat oleh pengamat awam sampai menjadi cukup padat (matur atau

hipermatur) dan menimbulkan kebutaan. Namun, katarak, pada stadium

perkembangannya yang paling dini, dapat diketahui melalui pupil yang didilatasi

maksimum dengan ophtalmoskop, kaca pembesar, atau slitlamp.11

Fundus okuli menjadi semakin sulit dilihat seiring dengan semakin padatnya

kekeruhan lensa, sampai reaksi fundus sama sekali hilang. Pada stadium ini katarak

biasanya telah matang dan pupil mungkin tampak putih.3

Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien katarak adalah pemeriksaan sinar celah

(slit-lamp), funduskopi pada kedua mata bila mungkin, tonometer selain daripada

pemeriksaan prabedah yang diperlukan lainnya seperti adanya infeksi pada kelopak

mata, konjungtiva, karena dapat penyulit yang berat berupa panoftalmitis pasca bedah

dan fisik umum.3

Pada penderita berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik didiagnosa dengan

katarak senilis OD stadium imatur karena didapatkan penglihatan mata kanan kabur

secara progresif. Mata penderita sering silau apabila terkena cahaya terang.Tidak ada

keluhan mata merah, mata sakit maupun gatal. Pasien tidak ada riwayat trauma. Dari

15

Page 16: Lapsus Mata Katarak- Nika

pemeriksaan fisik tajam penglihatan (visus) mata kanan 2/300 sedangkan mata kiri

3/300. Tidak ditemukan kelainan pada palpebra, konjungtiva, kornea, sklera dan bilik

mata depan pada kedua mata. Mata kanan dan kiri pupil tampak putih (leukokoria), yang

menunjukkan kekeruhan lensa yang tidak merata hanya sedikit opak namun lebih berat

pada mata kanan.

Pada umumnya perjalanan katarak senilis progresif lambat dan berlangsung

beberapa tahun. Tidak ada pengobatan untuk katarak kecuali tindakan bedah.

Pembedahan dilakukan apabila penurunan tajam penglihatan mengganggu pekerjaan

sehari-hari dan tidak dapat dikoreksi dengan kacamata, pada katarak matur sebelum

menjadi hipermatur yang akan menimbulkan penyulit (uveitis dan glaukoma), katarak

telah menimbulkan penyulit seperti katarak intumesen yang menimbulkan glaukoma.1,12

Predisposisi pasien katarak sering berupa mata kering yang disebabkan berbagai

faktor seperti usia, trauma bedah dan obat-obatan. Pembedahan itu sendiri dapat

mengandung masalah pada beberapa cara, dimulai dari pemeriksaan preoperatif seperti

tonometri, scanning dan sebagainya dimana anestesi lokal digunakan secara liberal

bersama dengan obat-obat yang mendilatasi.13

Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi. Akan tetapi jika gejala

katarak tidak mengganggu, tindakan operasi tidak diperlukan. Kadang kala cukup

dengan mengganti kacamata. Hingga saat ini belum ada obat-obatan, makanan, atau

kegiatan olah raga yang dapat menghindari atau menyembuhkan seseorang dari

gangguan katarak. Penelitian meununjukan, penggunaan Aldose reductase inhibitors,

yang dipercaya dapat menghambat konversi glukosa mejadi sorbitol menujukkan hasil

yang memuaskan. Obat-obatan lain yang sedang diteliti yaitu sorbitol-lowering agents,

aspirin, glutathione-raising agents, dan anti oksidan ,vitamin C dan E.10

16

Page 17: Lapsus Mata Katarak- Nika

Penatalaksanaan definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Lebih dari

bertahun-tahun, tehnik bedah yang bervariasi sudah berkembang dari metode yang kuno

hingga tehnik hari ini phacoemulsifikasi. Hampir bersamaan dengan evolusi IOL yang

digunakan, yang bervariasi dengan lokasi, material, dan bahan implantasi. Bergantung

pada integritas kapsul lensa posterior, ada 2 tipe bedah lensa yaitu intra capsuler cataract

ekstraksi (ICCE) dan ekstra capsuler cataract ekstraksi (ECCE). Berikut ini akan

dideskripsikan secara umum tentang prosedur operasi pada ekstraksi katarak yang sering

digunakan yaitu ICCE, ECCE, dan phacoemulsifikasi.3,14,15

1. Intra Capsuler Cataract Ekstraksi (ICCE)

Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Seluruh

lensa dibekukan di dalam kapsulnya dengan cryophake dan dipindahkan dari mata

melalui incisi korneal superior yang lebar. Sekarang metode ini hanya dilakukan hanya

pada keadaan lensa subluksatio dan dislokasi. Pada ICCE tidak akan terjadi katarak

sekunder dan merupakan tindakan pembedahan yang sangat lama populer.

ICCE tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien berusia kurang dari 40 tahun

yang masih mempunyai ligamen hialoidea kapsular.

Penyulit yang dapat terjadi pada pembedahan ini astigmatisme, glukoma, uveitis,

endoftalmitis, dan perdarahan

2. Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)

Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa

dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan kortek

lensa dapat keluar melalui robekan.

Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel,

bersama-sama keratoplasti, implantasi lensa intra ocular posterior, perencanaan

17

Page 18: Lapsus Mata Katarak- Nika

implantasi sekunder lensa intra ocular, kemungkinan akan dilakukan bedah glukoma,

mata dengan prediposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca, mata sebelahnya telah

mengalami prolap badan kaca, sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata dengan

sitoid macular edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan

pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca.

Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katarak sekunder.

3. Phakoemulsifikasi

Phakoemulsifikasi (phaco) maksudnya membongkar dan memindahkan kristal lensa.

Pada tehnik ini diperlukan irisan yang sangat kecil (sekitar 2-3mm) di kornea. Getaran

ultrasonic akan digunakan untuk menghancurkan katarak, selanjutnya mesin PHACO

akan menyedot massa katarak yang telah hancur sampai bersih. Sebuah lensa Intra

Okular yang dapat dilipat dimasukkan melalui irisan tersebut. Karena insisi yang kecil

maka tidak diperlukan jahitan, akan pulih dengan sendirinya, yang memungkinkan

pasien dapat dengan cepat kembali melakukan aktivitas sehari-hari.

Tehnik ini bermanfaat pada katarak kongenital, traumatik, dan kebanyakan katarak

senilis. Tehnik ini kurang efektif pada katarak senilis padat, dan keuntungan incisi

limbus yang kecil agak kurang kalau akan dimasukkan lensa intraokuler, meskipun

sekarang lebih sering digunakan lensa intra okular fleksibel yang dapat dimasukkan

melalui incisi kecil seperti itu.

4. SICS

Teknik operasi Small Incision Cataract Surgery (SICS) yang merupakan teknik

pembedahan kecil. Teknik ini dipandang lebih menguntungkan karena lebih cepat

sembuh dan murah

18

Page 19: Lapsus Mata Katarak- Nika

Pemasangan lensa intraokular setelah bedah katarak masih dianggap cukup mahal

jika dibandingkan dengan kacamata dan lensa kontak korneal, akan tetapi memiliki

beberapa kelebihan, antara lain lapang pandangnya lebih baik dari kacamata dan tidak

terjadi pembesaran bayangan diretina.1

Jika digunakan tehnik insisi kecil, maka penyembuhan pasca operasi biasanya

lebih pendek. Pasien dapat bebas rawat jalan pada hari itu juga, tetapi dianjurkan untuk

bergerak dengan hati-hati dan menghindari peregangan atau mengangkat benda berat

selama sekitar satu bulan, olahraga berat jangan dilakukan selama 2 bulan. Mata dapat

dibalut selama beberapa hari pertama pasca operasi atau jika nyaman, balutan dapat

dibuang pada hari pertama pasca operasi dan mata dilindungi dengan kacamata atau

dengan pelindung seharian. Kacamata sementara dapat digunakan beberapa hari setelah

operasi, tetapi biasanya pasien dapat melihat dengan baik melui lensa intraokuler sambil

menantikan kacamata permanen ( Biasanya 6-8 minggu setelah operasi).1,3

Pada pasien ini, paska operasi menggunakan bebat mata untuk melindungi mata

dan Cendo cytrol ed 3x1 tetes (OD). Pada hari perawatan ke-4 pasien diizinkan pulang.

19

Page 20: Lapsus Mata Katarak- Nika

BAB IV

PENUTUP

Telah dilaporkan kasus katarak senilis okuli dekstra stadium imatur pada

penderita perempuan usia 63 tahun. Dari anamnesa diketahui bahwa penglihatan mata

kanan (OD) penderita menurun selama ± 6 bulan secara berangsur-angsur dan tidak ada

riwayat trauma sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan visus OD 2/300 dan OS

3/300, tidak ada kelainan pada palpebra, konjungtiva, kornea, sclera dan bilik mata

depan. Pupil tampak putih (leukokoria) dan kekeruhan lensa yang tidak merata. Penderita

didiagnosa sebagai katarak senilis OD stadium imatur dan dilakukan ekstraksi lensa

dengan cara ECCE.

20