lapsus katarak vania
DESCRIPTION
Lapsus mataTRANSCRIPT
LAPORAN KASUSLAPORAN KASUSPembimbing :dr. Bagas Kumoro,
Sp. Mdr. Iwan Dewanto,
Sp. MOleh :
Vania Salsabila Kamil
102011101057
LAB/ SMF ILMU KESEHATAN MATA
FK UJ - RSD dr. SOEBANDI JEMBER
2014
ANAMNESISANAMNESIS• IDENTITAS PASIEN
o Nama : Tn. N
o Jenis Kelamin : Laki-laki
o Umur : 50 Tahun
o Agama : Islam
o Alamat : Cempaka Pakis Panti
o Pekerjaan : Petani
o No. RM : 04.23.53
o Tanggal pemeriksaan : 29 Agustus 2014
• Keluhan Utama
Penglihatan mata kanan dan kiri kabur sejak 1 tahun yang lalu
• Riwayat Penyakit Sekarang
OD: Sejak 1 tahun terakhir pasien mengeluhkan mata kanan
menjadi semakin kabur namun tidak separah mata kirinya.
Sebelumnya pasien merasa kurang jelas melihat jauh dan lebih
nyaman melihat dekat, namun pasien tidak menghiraukan, dan
akhirnya pandangan pasien menjadi kabur seperti berkabut. Mata
tidak merah, tidak gatal, kadang sering berair dan tidak terasa nyeri.
Saat melihat lampu pasien merasa tidak melihat pelangi di sekitar
lampu dan tidak ada rasa silau. Pasien tidak pernah melihat seperti
didalam terowongan, tidak ada bintik hitam saat melihat. Pasien
merasa tidak pusing,mual muntah disangkal.
OS:
o Sejak 1 tahun yang lalu pasien mengeluhkan mata kiri
pasien semakin kabur. Awalnya pasien tidak dapat
melihat jauh kemudian penglihatan semakin kabur
seperti melihat dalam kabut. Mata tidak merah, tidak
gatal, tidak berair dan tidak terasa nyeri. Pasien
merasa mata pasien bewarna putih ditengahnya. Saat
melihat lampu pasien merasa tidak melihat pelangi di
sekitar lampu dan tidak ada rasa silau. Tetapi mata
terasa berat dan melihat seperti bayangan berkabut.
Pasien tidak seperti melihat di dalam terowongan.
Pasien merasa tidak pusing,mual muntah disangkal
RPD• DM (?), HT (?)• Riwayat trauma mata (-), Riwayat sakit mata sebelumnya (-)
RPK• Tidak ada keluarga pasien yg pernah sakit seperti pasien
RPO• (-)
RPKM• Pasien tidak pernah memakai kacamata
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN FISIKFISIK• Status Generalis
KU : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign
TD : 130/90 mmHg
RR : 20x/menit
Tax : 36,9 °C
Nadi : 80x/menit
• Status Oftalmologi
ODOD OSOS
Visus 1,5/60 PH tidak maju 1/300PH tidak maju
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sklera Putih Putih
Kornea Jernih Jernih
BMD Cukup dalam Cukup dalam
Pupil Bulat, reguler, isokor, 3 mm
Refleks pupil (+), leukokorea (+)
Bulat, reguler, isokor, 3 mm
Refleks pupil (+), leukokorea (+)
Iris Coklat, radier Coklat, radier
Lensa Keruh sebagian Keruh menyeluruh
Pre Midriasil
OCCULAR DEXTRA OCCULAR SINISTRA
Pre Midriasil
PEMERIKSAAN TAMBAHANPEMERIKSAAN TAMBAHAN
• Tonometri
TOD: 5/5,5 = 17,3 mmHgTOS : 5/5,5 = 17,3 mmHg
Hasil tonometri normal ODS ditetesi midriatikum
• Post Midriasil
ODOD OSOS
Visus 1,5/60 1/300
Pupil Bulat, reguler, isokor, 7 mm, refleks
cahaya (+), leukokorea (+)
Bulat, reguler, Isokor, 7 mm, refleks
cahaya (+), leukokorea (+)
Kekeruhan Lensa Keruh sebagian Keruh menyeluruh
Iris Shadow (+) (-)
Fundus Refleks (+) (-)
OCCULAR DEXTRA OCCULAR SINISTRA
Post Midriasil
RESUMERESUMEPasien laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan mata kanan
dan kiri kabur sejak 1 tahun yang lalu. Mata kiri lebih kabur daripada mata
kanan. Pasien seperti melihat dalam kabut. Mata Pasien tidak merah, gatal,
dan tidak berair. Pasien merasa matanya kirinya bewarna putih ditengah.
Pasien tidak pusing, mual, muntah. Pasien tidak merasa melihat dalam
terowongan.
Pemeriksaan mata didapatkan: OD Visus 1,5/60 PH tidak maju OD
post midriasil Visus 1,5/60 PH tidak maju. Lensa sebagian keruh sebagian, iris
shadow (+), fundus reflex (+). OS Visus 1/300 PH tidak maju, post midriasil
1/300. Iris shadow (-), fundus reflex (-), lensa keruh menyeluruh. TOD: 17,3
mmHg ; TOS: 17,3 mmHg.
DIAGNOSIS KERJADIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING• OS Katarak Senilis Immatur• OS Katarak Senilis hipermatur• OD Katarak Senilis Matur• ODS Retinopati• ODS Senilis Macula Degeneration (SMD)
OS Katarak Senilis MaturOD Katarak Senilis Immatur
TATALAKSANATATALAKSANA• Pro OS ECCE + IOLPro OS ECCE + IOL
PLANNING OF ACTION (POA)PLANNING OF ACTION (POA)
POA DiagnosisPOA Diagnosis• Optotip snellen • Slit lamp ODS• Funduskopi OD
POA TERAPI• Optotip Snellen, tujuan mengetahui tajam penglihatan penderita• Slit lamp ODS, tujuan 1. Melihat letak dan tebal kekeruhan lensa 2. Melihat apakah kekeruhan lensa sebanding dengan penurunan visus, jika tidak sebanding maka perlu dicurigai adanya penyakit penyerta 3. Melihat ada atau tidaknya komplikasi• Funduskopi ODS: untuk melihat kelainan pada segmen posterior
POA EdukasiPOA Edukasi• Menjelaskan kepada pasien bahwa gangguan
penglihatan pada kedua mata disebabkan adanya lensa yang keruh. Kekeruhan pada lensa merupakan proses degeneratif yang umumnya terjadi pada usia lanjut.
• Pengobatan katarak dengan operasi katarak.• Gangguan penglihatan pada mata pasien
disebabkan adanya lensa yang keruh, biasanya terdapat bilateral tapi progesifitas kedua mata tidak sama.
• Pada saat operasi berlangsung akan ditanam lensa (IOL), untuk mencegah timbulnya penglihatan ganda pasca operasi.
• Bila setelah operasi tajam penglihatan masih kabur mungkin disebabkan karena adanya kelainan di belakang lensa. Untuk menegakkan diagnosa diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
• Meminta pasien berhenti merokok (jika pasien perokok aktif)
• Menganjurkan pasien untuk menjaga pola makan yang sehat.
POA RehabilitasPOA Rehabilitasii
Penggunaan kacamata menyesuaikan hasil pemeriksaan refraksi OOS S add add
+3 dioptri+3 dioptri
Kontrol sesuai jadwal yang diberikanKontrol sesuai jadwal yang diberikan
Pasien tidak boleh mengucek mata, membungkuk terlalu dalam, Pasien tidak boleh mengucek mata, membungkuk terlalu dalam,
mengagkat berat, mengedan terlalu keras saat BAB, dan tidak boleh mengagkat berat, mengedan terlalu keras saat BAB, dan tidak boleh
beraktifitas berat.beraktifitas berat.
Pasien memakai penutup mata sesuai dengan yang dianjurkan dan Pasien memakai penutup mata sesuai dengan yang dianjurkan dan
memakai obat yang diberikan secara teratur.memakai obat yang diberikan secara teratur.
TERIMA KASIHTERIMA KASIH