askep hiperemesis jadi
TRANSCRIPT
MAKALAH
ASKEP MATERNITAS
Hiperemesis Pada Ibu
Hamil
Dosen Pengampu: Siti Munawaroh S.Kep.Ns
Disusun oleh :
1. Ramadhian Fian F.
(20121031)
2. Ricka Kusumaningrum
(20121032)
3. Rifki Eko Prasetyo
(20121033)
4. Siti Basiroh (201210)
PENDIDIKAN DIPLOMA III
AKPER MUHAMMADIYAH KENDAL
2013/2014
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT
atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Askep
Maternitas : Hiperemesis Pada Ibu Hamil”. Dengan
terselesaikannya makalah ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Siti Munawaroh S. Kep. Ns., selaku Dosen pembinbing
maternitas yang telah membimbing penulis sehingga
terselesaikannya Askep Maternitas : Hiperemesis
Pada Ibu Hamil ini.
2. Orang tua kami yang telah memberi dorongan dan
semangat.
3. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
penulisan laporan ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa apa yang penulis susun ini
jauh dari kata sempurna, untuk itu mengharapkan kritik,
saran dan pendapat yang sifatnya membangun, dan tidak
lupa penulis ucapkan terima kasih atas segala perhatian
dan penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Kendal, Maret 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah
gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan
trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,
tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam
hari.Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu
setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung
selama kurang lebih 10 minggu.Mual dan muntah terjadi
pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60% multi
gravida.Satu diantara seribu kehamilan, gejala – gejala
ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini desebabkan
oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
(Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum. (Wikipedia
Id)
Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum
jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau
pengosongan lambung yang berkurang.Pada umumnya wanita
dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun
demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat
berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari – hari
menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk.Keadaan inilah yang disebut hiperemesis
gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologis
menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo,
2009)
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan umum :
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat
tentang hiperemesis gravidarum yaitu mual muntah
yang berlebihan sehingga mengganggu aktifitas
sehari-hari.
Tujuan khusus :
1. Untuk mengetahui pengertian hiperemesis
gravidarum
2. Untuk mengetahui etiologi hiperemesis gravidarum
3. Untuk mengetahui patofisiologi hiperemesis
gravidarum
4. Untuk mengetahui diagnosis hiperemesis
gravidarum
5. Untuk mengetahui klasifikasi hiperemesis
gravidarum
6. Untuk mengetahui pencegahan hiperemesis
gravidarum
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan hiperemesis
gravidarum
8. Untuk mengetahui prognosis hiperemesis
gravidarum
9. Untuk mengetahui komplikasi hiperemesis
gravidarum
C. MANFAAT PENULISAN
1. Mahasiswa
Diharapkan mahasisiwa keperawatan untuk
mengerti dan memahami tentang hiperemesis
gravidarum sehingga dapat melakukan pencegahan
dan penatalaksanaan pada ibu hamil yang
mengalami hiperemesis gravidarum.
2. Masyarakat
Diharapkan masyarakat mengerti dan memahami
tentang hiperemesis gravidarum sehingga
menambah wawasan.
3. Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan mengerti dan
memahami tentang hiperemesis gravidarum
sehingga dapat melakukan pencegahan dan
penatalaksanaan pada ibu hamil yang mengalami
hiperemesis gravidarum.
BAB II
KONSEP TEORI
A. DEFINISI
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah
yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari
terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk.
(Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 2009).
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang
terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu
hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum
dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan
pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun,
dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena
penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan
sebagainya (zerich150105.wordpress.com).
Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis
Gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu
hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di
minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor
kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton
dalam air kencing (healthblogheg.blogspot.com).
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan
pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah
yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus
pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas
Penyuluhan Gizi Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie
Samarinda (Wikipedia, 2010).
B. ETIOLOGI
Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui
secara pasti.Perubahan-perubahan anatomik pada otak,
jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh
kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat
inanisi.
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang
ditemukan :
1. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan
adalah primigravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola
hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan
bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada
kedua keadaan tersebut hormon Khorionik
gonadotropin dibentuk berlebihan.
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal
dan perubahan metabolik akibat hamil serta
resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap
perubahan ini merupakan faktor organik.
3. Alergi. Sebagai salah satu respon dari
jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai
salah satu faktor organik.
4. Faktor psikologik memegang peranan yang penting
pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan
terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui
dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan
pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan
persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai
ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat
memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi
tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil
atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup.
Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru
sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah
klien(zerich150105.wordpress.com/).
C. PATOFISIOLOGI
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual
adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh
karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.
Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak
jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau
akibat berkurangnya pengosongan lambung.Penyesuaian
terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun
demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-
bulan.
Hiperemesis garavidarum yang merupakan
komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila
terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi
dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis
hipokloremik.Belum jelas mengapa gejala ini hanya
terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor
psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor
hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan
sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak
suka makan dan mual, akan mengalami emesis
gravidarum yang berat.
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi.Karena oksidasi lemak yang tak
sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya
asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton
dalam darah.Kekurangan cairan yang diminum dan
kehilangan cairan karena muntah menyebabkan
dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma
berkurang.Natrium dan Khlorida darah turun, demikian
pula Khlorida air kemih.Selain itu dehidrasi
menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah
ke jaringan berkurang.
Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan
oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah
zat metabolik yang toksik.Kekurangan Kalium sebagai
akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat
ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang
lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah
lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
(zerich150105. wordpress.com)
D. MANIFESTASI KLINIK
1. Dehidrasi berat, ikterik, takikardia
2. Suhu meningkat
3. Alkalosis
4. Kelaparan gangguan emosional yang berhubungan
dengan kehamilan dan hubungan keluarga
5. Menarik diri dan depresi
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya
gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :
1. Tingkatan I :
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan
umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan
tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada
epigastrium.Nadi meningkat sekitar 100 kali per
menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit
berkurang, lidah mengering dan mata cekung.
2. Tingkatan II :
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor
kulit lebih berkurang, lidah mengering dan
nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
kadang naik dan mata sedikit ikterus.Berat badan
menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendah,
hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.Aseton
dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena
mempunyai aroma yang khas dan dapat pula
ditemukan dalam kencing.
3. Tingkatan III:
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti,
kesadaran menurun dan somnolen sampai koma, nadi
kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi
menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada
susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati
Wemicke, dengan gejala : nistagtnus dan
diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B
kompleks.Timbulnya ikterus adalah tanda adanya
payah hati. (healthblogheg.blogspot.com)
E. PEMERISAAN PENUNJANG
1. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) :
mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi
multipel, mendeteksi abnormalitas janin,
melokalisasi plasenta.
2. Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.
3. Pemeriksaan fungsi hepar:
AST, ALT, dan kadar LDH.
(zerich150105.wordpress.com)
F. PENATALAKSANAAN
Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum
perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan pcnerapan
tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu
proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa
mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang
flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang
setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah
makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil
tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera
turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk
makan roti kering atau biskuit dengan teh
hangat.Makanan yang berminyak dan berbau lemak
sebaiknya dihindarkan.Makanan dan minuman sebaiknya
disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
1. Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah
Phenobarbital.Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1
dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan
antiemetik sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau
Khlorpromasin.Anti histamin ini juga dianjurkan
seperti Dramamin, Avomin.
2. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang
tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. Tidak
diberikan makan/minuman selama 24 -28 jam.
Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala
akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit
dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh
karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta
menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya
dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
4. Cairan parenteral
Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit,
karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5% dalam
cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per
hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan
vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin
C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan
pula asam amino secara intra vena.
5. Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi
baik, bahkan mundur.Usahakan mengadakan
pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan
memburuk.Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus
anuria dan perdarahan merupakan manifestasi
komplikasi organik.Dalam keadaan demikian perlu
dipertimbangkan untuk mengakhiri
kehamilan.Keputusan untuk melakukan abortus
terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di
satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat,
tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai
terjadi gejala ireversibel pada organ vital.
6. Diet
a) Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis
tingkat III.
Makanan hanya berupa rod kering dan buah-
buahan. Cairan tidak diberikan bersama
makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan
ini kurang dalam semua zat – zat gizi,
kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan
selama beberapa hari.
b) Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual
dan muntah berkurang.
Secara berangsur mulai diberikan makanan yang
bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan
bersama makanan .Makanan ini rendah dalam
semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.
c) Diet hiperemesis III diberikan kepada
penderita dengan hiperemesis ringan.
Menurut kesanggupan penderita minuman boleh
diberikan bersama makanan.Makanan ini cukup
dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.
7. Prognosis
Dengan penanganan yang baik prognosis Hiperemesis
gravidarum sangat memuaskan.Penyakit ini biasanya
dapat membatasi diri, namun demikian pada
tingkatan yang berat, penyakit ini dapat
mengancam jiwa ibu dan janin.
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Aktifitas istirahat
Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi
meningkat (> 100 kali per menit).
2. Integritas ego
Konflik interpersonal keluarga, kesulitan
ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya,
kehamilan tak direncanakan.
3. Eliminasi
Pcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan
frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan
konsentrasi urine.
4. Makanan/cairan
Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) ,
nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (5 –
10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah,
Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor
kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
5. Pernafasan
Frekuensi pernapasan meningkat.
6. Keamanan
Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat
jatuh dalam koma
7. Seksualitas
Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu
membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.
8. Interaksi sosial
Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan,
perubahan peran, respon anggota keluarga yang
dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan
sakit, sistem pendukung yang kurang.
9. Pembelajaran dan penyuluhan
a) Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan,
apalagi apalahi kalau belangsung sudah lama.
b) Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berast
badan normal
c) Turgor kulit, lidah kering
d) Adanya aseton dalam urine
B. PATHWAYHiperemesis Gravidarum
Faktor Alergi Faktor PredisposisiPeningkatan Estrogen
Penurunan PengosonganEmesis Gravidarum Lambung
Peningkatan TekananPenyesuaian Gaster
Komplikasi
Hiperemesis Gravidarum
Intake Nutrisi Kehilangan Cairan BerlebihMenurun
Pengeluaran nutisi BerlebihDehidrasi
Gangguan nutrisiKebutuhan tubuh cairan eksa selulerhemokonsentrasi
Dan plasma
Gangguan Keseimbangan aliran darahke
Cairan dan Elektrolit Jaringan menurun
Metabolisme intra PerfusiSel menurun jaringan otak
Otot lemah penurunanKesadaran
intoleransi Kelemahanaktifitas tubuh
C. DIAGNOSA
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah
berlebihan.
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan yang berlebihan.
3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan
psikologi kehamilan.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan.
D. INTERVENSI
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah
berlebihan.
Intervensi
a) Batasi intake oral hingga muntah berhenti.
Rasional : Memelihara keseimbangan cairan
elektfolit dan mencegah muntah selanjutnya.
b) Berikan obat anti emetik yang diprogramkan
dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-
20mg/i.v.
Rasional : Mencegah muntah serta memelihara
keseimbangan cairan dan elektrolit
c) Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan.
Rasional : Koreksi adanya hipovolemia dan
keseimbangan elektrolit
d) Catat intake dan output.
Rasional : Menentukan hidrasi cairan dan
pengeluaran melului muntah.
e) Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : Dapat mencukupi asupan nutrisi yang
dibutuhkan tubuh
f) Anjurkan untuk menghindari makanan yang
berlemak
Rasional : dapat menstimulus mual dan muntah
g) anjurkan untuk makan makanan selingan seperti
biskuit, roti dan the (panas) hangat sebelum
bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidur
Rasional : Makanan selingan dapat mengurangi
atau menghindari rangsang mual muntah yang
berlebih
h) Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat
diberikan dalam periode tertentu.
Rasional : Untuk mempertahankan keseimbangan
nutrisi.
i) Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut.
Rasional : Untuk mengetahui integritas inukosa
mulut.
j) Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta
penggunaan cairan pembersih mulut sesering
mungkin.
Rasional : Untuk mempertahankan integritas
mukosa mulut
k) Pantau kadar Hemoglobin dan Hemotokrit
Rasional : Mengidenfifikasi adanya anemi dan
potensial penurunan kapasitas pcmbawa oksigen
ibu. Klien dengan kadar Hb < 12 mg/dl atau
kadar Ht rendah dipertimbangkan anemi pada
trimester I.
l) Test urine terhadap aseton, albumin dan
glukosa..
Rasional : Menetapkan data dasar ; dilakukan
secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial
resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan
karbohidrat, Diabetik kcloasedosis dan
Hipertensi karena kehamilan.
m) Ukur pembesaran uterus
Rasional : Malnutrisi ibu berdampak terhadap
pertumbuhan janin dan memperberat penurunan
komplemen sel otak pada janin, yang
mengakibatkan kemunduran pcrkembangan janin dan
kcmungkinan-kemungkinan lebih lanjut
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan yang berlebihan
Intervensi
a) Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
Rasional :Memberikan data berkenaan dengan
semua kondisi. Peningkatan kadar hormon
Korionik gonadotropin (HCG), perubahan
metabolisme karbohidrat dan penurunan
motilitas gastrik memperberat mual/muntah pada
trimester
b) Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis
lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis.
Rasional :Membantu dalam mengenyampingkan
penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus
dalam mengidentifikasi intervensi.
c) Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran
mukosa, TD, input/output dan berat jenis
urine. Timbang BB klien dan bandingkan dengan
standar
Rasional : Sebagai indikator dalam membantu
mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.
d) Anjurkan peningkatan asupan minuman
berkarbonat, makan sesering mungkin dengan
jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat
seperti : roti kering sebelum bangun dari
tidur.
Rasional : Membantu dalam meminimalkan
mual/muntah dengan menurunkan keasaman
lambung.
3. Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif;
perubahan psikologi kehamilan
Intervensi :
a) Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjung
Rasional : Untuk mencegah dan mengurangi
kecemasan
b) Kaji tingkat fungsi psikologis klien
Rasional : Untuk menjaga intergritas
psikologis
c) Berikan support psikologis
Rasional : Untuk menurunkan kecemasan dan
membina rasa saling percaya
d) Berikan penguatan positif
Rasional : Untuk meringankan pengaruh
psikologis akibat kehamilan
e) Berikan pelayanan kesehatan yang maksimal
Rasional : Penting untuk meningkatkan
kesehatan mental klien
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
kelemahan
Intervensi :
a) Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan
isrirahat yang cukup.
Rasional : Menghemat energi dan menghindari
pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk
meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus
b) Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat
berat.
Rasional : Aktifitas yang ditoleransi
sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk
wanita beresiko.
c) Bantu klien beraktifitas secara bertahap
Rasional : Aktifitas bertahap meminimalkan
terjadinya trauma seita meringankan dalam
memenuhi kebutuhannya.
d) Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi
sesuai indikasi
Rasional : Tingkat aktifitas mungkin periu
dimodifikasi sesuai indikasi.
E. EVALUASI
1. Mual dan mutah tidak ada lagi.
2. Keluhan subyektif tidak ada.
3. Tanda-tanda vital baik.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada makalah ini dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Hiperemesis gravidarum merupakan mual dan muntah
yang terjadi berlebihan sehingga menyebabkan
turunya BB dan dehidrasi. Jika tidak diatasi
diatasi dapat membahayakan ibu dan janin.
2. Penyebab Hiperemesis gravidarum yaitu diantaranya
perubahan hormon selama kehamilan, sterss fisik
dan pdikologis kehamilan, pengosongann lambung
lebih lambat.
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mencegahsupaya tidak terjadi hiperemesis
gravidarum, maka ibu bisa melakukan diantaranya
adalah makanlah lebih banyak zat tepung.
2. Ketika ibu merasakan mual muncul, ibu menjadi
tidak nafsu makan tapi usahakan agar ibu tetap
makan dengan cara makanlah dalam jumlah sedikit
tetapi sering dengan keadaan makanan hangat.
3. Hiperemesis gravidarum harus dipelajari untuk
lebih memaksimalkan
dalam pemahaman ilmu keperawatan.
DAFTAR PUSAKA
Ali Yusni, 2007, Hiperemesis
Gravidarumhttp://healthblogheg.blogspot.com/ Diakses : 7
Februari 2014
Prawirohardjo Sarwono, 2009, Buku Ajar Ilmu Kebidanan,
Jakarta
Wikipedia, 2006, Hyperemesis Gravidarum,
http://en.wikipedia.org/wiki/Hyperemesis_gravidarum
Diakses : 7 Februari 2014
Zerich, 2007, Hiperemesis
Gravidarumfrom
:http://zerich150105.wordpress.com/2007/10/25/hiperemes
is-gravidarum/ Diakses : 7 Februari 2014