jadi fotografer ( ini rahasianya )

32

Upload: independent

Post on 18-Nov-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan limpahan rahmatNyalah maka kami dapat menyelesaikan sebuah E-book dengan tepat

waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah E-Book dengan judul "Analisi kekhalifahan

setelah jaman nabi". Menurut kami, E-book ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita

yang ingin belajar fotografi.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon

permakluman bila mana isi E-book ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang

tepat atau menyinggung perasaan pembaca.Dengan ini saya mempersembahkan E-book ini

dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat

memberikan manfaat.

Semarang, 25 Desember 2015

Tim Penyusun

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………………..2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………………….3

FOTOGRAFI ………………………………………………………………………………………………………………………………4

BSB 1 KAMERA ………………………………………………………………………………………………………………………….5

Komponen Kamera ………………………………………………………………………………..5

Tips Merawat Kamera DSLR …………….……………………………………………………..8

BAB 2 FOTOGRAFI ………………………………………………………………………………………………………………….11

Jenis-Jenis Fotografi ……………………………………………………………………………..11

Dasar-Dasar Fotografi……………………………………………………………………………16

Angle Dalam Fotografi …………………………………………………………………………..19

Komposisi Dalam Fotografi ……………………………………………………………………21

Teknik Dasar Fotografi …………………………………………………………………………..26

QUOTES …………………………………………………………………………………………………………………………………….31

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………. ,,32

4

Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu

"photos" : Cahaya dan "Grafo" : Menggambar/menulis). Fotografi bisa di definisikan dengan

“menggambar menggunakan cahaya”.Fotografi adalah proses untuk menghasilkan gambar atau

foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada

media yang peka terhadapcahaya.

Alat paling popular untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada

foto yang bisa dibuat.Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan

sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan

ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang

memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).Untuk menghasilkan intensitas cahaya

yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah

mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya

tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture),

dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut

sebagai pajanan (exposure).Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan

film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.

5

BAB 1. KAMERA Komponen Kamera

Sebagai seorang fotografer, Apakah perlu mengetahui komponen-komponen dari

kamera? Jawabannya sangat perlu, karena akan membantu Anda untuk lebih mudah mengikuti

instruksi penggunaan kamera.Sebagai contoh, disini kami akan menampilkan gambar kamera

canon 600D. Bila kamera Anda dari merk lain, jangan khawatir. Semua kamera memiliki fitur

dan bagian-bagian yang mirip hanya berbeda tempat dan nama saja, sedangkan fungsinya

tetaplah sama. Berikut bagian-bagian pada kamera dan fungsinya :

Sumber : http://www.kelasfotografi.com

6

1. Lensa merupakan bagian pokok dari kamera yang bekerja sama dengan body kamera

2. Tombol Stabilizer ( IS, VR, VC) yang berfungsi untuk menstabilkan getaran oleh tangan

(hand shake) saat memotret yang berpotensi membuat hasil foto menjadi motion/blur.

3. Tombol pembuka lensa yang funsginya untuk membantu melepaskan lensa dari body.

Cara penggunaannya yaitu tombol ditekan sambil lensa dilepas dengan cara diputar ke

kiri.

4. Tombol Fokus terdiri dari dua mode yaitu Auto Focus (AF) dan Manual Focus (MF).

Bila Anda menggunakan mode auto berarti kerja fokus digerakkan oleh mesin secara

auto. Namun bila memilih mode manual maka kerja fokus Anda yang digerakkan secara

manual.

5. Tombol Pembuka Flash digunakan untuk membuka lampu flash pada kamera. Tombol ini

hanay berfungsi bila kamera dalam keadaan menyala / standby.

6. Built-in Flash Light merupakan lampu blitz atau flash. Fungsi utamanya yaitu untuk

membantu pencahayaan pada kondisi gelap dengan mencahayai / menerangi obyek yang

kekurangan cahaya agar terekspos dengan baik.

7. Tombol Shutter merupakan tombol yang Anda tekan untuk mengambil gambar.

8. Grip merupakan salah satu bagian menonjol dibagian kanan anatomi kamera yang

fungsinya sebagai pegangan pada kamera.

9. Anti Red Eye berfungsi sebagai penangkal untuk menghindari mata yang terlihat merah

(red eye) pada hasil foto yang merupakan efek dari lampu flash.

10. Tombol preview gunanya untuk melihat hasil foto Anda pada layar LCD kamera.

11. Tombol Delete berfungsi untuk menghapus foto dan data lainnya didalam kamera.

12. Tombol Navigasi berfungsi untuk membantu anda mengendalikan program dalam

kamera termasuk menggeser pilihan pada menu di kamera. Tidak semua kamera memiliki

bentuk tombol navigasi yang sama, ada berupa scroll, analog, dan tombol 4 arah. Pada

canon 600D atau sekelasnya tombol ini memiliki multi fungsi atau dua peran yaitu

sebagai tombol navigasi untuk menggeser pilihan (kiri, kanan, atas, bawah) dan juga

sebagai tombol shortcut untuk mengatur white balance (WB), jenis fokus, picture style,

dan drive mode.

13. Tombol fn/Q yang berfungsi untuk merubah / mengalihkan fungsi pada tombol navigasi

diatas ke fungsi shortcut.

7

14. Tombol AV mempunyai fungsi untuk mengatur bukaan diafragma atau aperture

15. Tombol Zoom berfungsi untuk memperbesar hasil foto dan juga untuk memperdekat

jarak objek ketika anda mengaktifkan mode livefiew saat memotret

16. Thumb-Wheel merupakan menu untuk memilih dan mengganti mode eksposure /modus

pemotretan. Disini anda bisa menemukan beberapa mode auto instan yang telah disiapkan

khusus seperti untuk memotret olahraga, kembang api, malam hari, closeup, dan juga

mode manual (M)

17. Tombol lifeview berfungsi untuk mengganti atau mengalihkan layar bidik dari viewfinder

ke lifeview yang tampil pada layar LCD. Pada EOS 600D tombol ini juga berfungsi

untuk merekam video.

18. Viewfinder merupakan jendela bidik yang Anda gunakan untuk melihat objek saat

memotret. Pada viewfinder ini Anda bisa melihat titik fokus dan informasi lainnya seperti

light meter, nilai shutter speed, aperture, ISO, dan metering. Pada bagian Viewfinder

terdapat karet seperti bantalan yang disebut eye pieces, fungsinya untuk menahan cahaya

yang masuk viewfinder agar objek terlihat benar-benar real.

19. Tombol menu untuk menuju pengaturan untuk kamera, sedangkan tombol info untuk

mengetahui informasi data termasuk informasi foto-foto Anda.

20. Layar LCD memiliki multi fungsi yaitu yang pertama untuk menampilkan keterangan

settingan pada kamera kemudian untuk melihat hasil foto Anda dan terakhir sebagai layar

bidik besar untuk melihat objek yang akan difoto secara live, yang disebut livefiew.

21. Tombol ISO merupakan tombol shortcut untuk mengatur ISO

22. Dial berfungsi sebagai navigasi untuk menggeser pilihan pada menu tertentu

23. Tombol Display fungsinya untuk mengaktifkan mode standby dan untuk menghidupkan

kembali dari mode standby. Ketika dalam mode standby kamera masih tetap dalam

keadaan menyala, hanya saja dengan diistirahatkan dan bukan dalam keadaan off.

24. Tombol On / Off merupakan tombol yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan

kamera.

8

Tips Merawat Kamera DSLR

Sumber : www.kelasfotografi.com

Kamera DSLR memiliki mesin dan banyak kompartmen sensitive didalamnya, sehingga

membutuhkan perlakuan khusus dalam hal perawatan termasuk cara yang benar menyimpannya.

Berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk merawat kamera kesayangan Anda :

1. Cara Yang Benar Menyimpan Kamera

Pertama, yang harus Anda perhatikan adalah besarnya suhu di daerah Anda, Suhu ideal

yang direkomendasikan agar kamera Anda terbebas dari jamur adalah 40-60 derajad celcius.

Untuk

mendapatkan suhu tersebut maka gunakan kotak kedap udara atau kotak yang tertutup rapat.

Sebaliknya yang harus Anda hindari yaitu jangan menyimpan kamera didalam tas kamera dalam

jangka waktu yang lama, Jangan menyimpan kamera pada tempat yang terkena sinar matahari

langsung karena bisa menyebabkan terjadinya kekeringan pada mesin kamera, jangan

menyimpan kamera di tempat terbuka yang penuh debu.

9

Sumber : www.belajarfotografiuntukpemula.com

2. Perhatikan Kebersihan Kamera

Ketika Anda pulang dari memotret di area terbuka yang rentan debu, sebaiknya jangan

langsung memasukkan kamera ke tempatnya. Bersihkan dahulu kamera Anda menggunakan

peralatan khusus pembersih kamera. Alat ini umumnya dijual di toko kamera atau toko

elektronik. Alangkah baiknya, jangan tunggu kamera Anda keluar dari tempatnya baru Anda

membersihkan. Coba lakukan pembersihan secara rutin setidaknya sekali seminggu, apalagi jika

kamera Anda disimpan pada tempat yang kurang aman.

3. Cara Membersihkan Body Kamera

Untuk bagian luar body kamera yang perlu Anda perhatikan kebersihannya adalah

viewfinder, area lampu flash, tombol navigasi, layar LCD dan body kamera itu sendiri.

Sedangkan untuk memberishkan view finder Anda bisa menggunakan Cotton Bud yang

diberikan cairan khusus pembersih kamera. Sedangkan pada tombol navigasi kamera, Anda bisa

menggunakan kuas tipis untuk membersihkan debu yang ada di sela-sela tombol navigasi.

10

4. Cara Membersihkan Lensa Kamera

Sumber: canonborneo.blogspt.com

Lensa kamera merupakan salah satu bagian sensitif yang sangat perlu diperhatikan

kebersihannya. Karena lensa merupakan bagian kamera yang paling sering dikeluhkan terserang

jamur. Jadi, sebaiknya Anda selalu siapkan alat-alat pembersih khusus berupa Cleaning Kit

seperti blower, kain bersih khusus lensa dan kuas halus kecil.

5. Jangan Diamkan Kamera Anda, Sesekali Lakukan Pemotretan

Dikarenakan ingin irit shutter count sehingga ada beberapa orang yang lebih memilih

untuk menympan kameranya dalam kurun waktu yang lama ketimbang menggunakannya untuk

hal yang dianggapnya tidak atau kurang pentig. Padahal, lensa yang jarang dipakai dan tersimpan

dalam tempat yang lembab akan lebih rentan terkena jamur. Jadi, sebaiknya minimal seminggu

sekali Anda menghidupkan kamera lalu potret lah apa saja disekitar Anda. Hal ini dilakukan agar

mesin Anda tidak macet atau kaku.

11

BAB II. FOTOGRAFI

Jenis-Jenis Fotografi

Dalam dunia fotografi banyak dikenal jenis-jenis fotografi yang dapat dijadikan

spesialisasi Anda, baik fotografer profesional maupun amatir mempunyai spesialisasi atau

ketertarikan yang berbeda terhadap jenis fotografi. Seorang fotografer profesional boleh jadi

menjadikan fotografi jurnalistik sebagai spesialisasi nya sedangkan fotografer amatir boleh jadi

tertarik pada fotografi makro. Tidak ada aturan yang baku mana jenis fotografi yang harus Anda

pilih, itu semua tergantung pada ketertarikan Anda saja. Berikut adalah beberapa jenis-jenis

fotografi yang umum diketahui :

1. Human Interest

Fotografi human interest (HI) adalah potret dari kehidupan seseorang yang

menggambarkan suasana/mood dan menimbulkan simpati dari orang yang melihatnya.

Awalnya, human interest photography lebih termasuk kedalam bagian dari

fotojurnalisme, yaitu menggambarkan kehidupan dan interaksi manusia dengan

lingkungannya, dan lalu bertujuan supaya mengetuk hati orang-orang untuk bersimpati

dan melakukan sesuatu untuk membantu subjek foto.

Human Interest cukup luas cakupannya tapi sering dicampur-adukkan adukkan

dengan kategori lain seperti Portrait photography, culture photography (budaya), street

photography, travel photography, conceptual photography, dll. Kebanyakan foto human

interest adalah menggambarkan kehidupan masyarakat dengan ekonomi lemah atau di

daerah pedalaman, tapi sebenarnya human interest tidak membatasi pada subjek

masyarakat kelas bawah saja, tapi juga termasuk potret keberhasilan dari masyarakat

kelas atas.

12

Sumber : erdan69.wordpress.com

Tips dalam memotret Human Interest

• Untuk membuat foto human interest yang bagus, dibutuhkan karakter yang kuat/menarik,

ekspresi yang hidup dan cerita yang menyentuh.

• Human interest biasanya dibuat dengan candid, yaitu orang yang dipotret tidak merasa

difoto, tidak diarahkan oleh fotografer/penata gaya sehingga berkesan alami dan orisinil.

Jika diarahkan dan setting lampu, special effect, atau olah digital/manipulasi secara

berlebihan, jadinya hasil foto lebih cocok masuk dalam kategori portrait atau conceptual

photography.

• Momen dalam memotret sangat penting, menguasai pengaturan kamera merupakan

keharusan.

• Masih kaitannya dengan menangkap momen, gunakan foto berturut-turut untuk

menangkap momen yang setiap detiknya berubah dengan cepat.

• Lensa telefoto yang memiliki jarak fokus antara 50-300mm akan membantu untuk

memotret secara candid, meskipun lensa menengah dan lebar juga bisa untuk human

interest jika Anda memiliki hubungan yang baik dengan subjek foto.

• Memotret dengan kamera compact bisa juga efektif terutama memotret dari jarak dekat.

Subjek tidak akan merasa terintimidasi dan bereaksi seperti saat kita mengunakan kamera

DSLR dan lensa yang besar.

13

• Komposisi yang baik adalah yang menonjolkan ekspresi atau bahasa tubuh subjek foto

dari lingkungan hidupnya.

2. Landscape

Landscape photography adalah fotografi pemandangan alam. Atau dalam pengertian lain

adalah salah satu jenis fotografi yang merekam keindahan alam, namun ada pula yang

mengkombinasikan dengan yang lain seperti manusia, hewan dan yang lainnya, tapi tetap

yang menjadi fokus utamanya adalah alam.Untuk mendapatkan foto landscape yang bagus

banyak faktor yang mempengaruhinya seperti kamera dan lensa yang digunakan, aperture

yang akan mempengaruhi tingkat depth of field atau tingkat ketajaman keseluruhan suatu

gambar, semakin menyeluruh dan tajam foto kita semakin bagus foto landscape kita.

Sumber : abduzeedo.com

3. Makro

Fotografi makro adalah fotografi dengan jarak sangat dekat untuk mendapatkan

detail yang tinggi namun tidak memerlukan bantuan alat pembesar optik seperti

mikroskop. Fotografi makro biasanya memiliki rasio 1:1 yaitu besar gambar yang

dihasilkan sama ukurannya dengan benda aslinya. Sebagai contoh, pada film 35 mm,

lensa harus dapat fokus pada area sekecil 24×36 mm, yaitu ukuran gambar pada film.

14

Untuk fotografi makro, lensa makro adalah pilihan yang tepat. Lensa tipe ini

biasanya memiliki perbesaran 1:1 atau bahkan lebih. Namun sayang, lensa makro identik

dengan harga yang mahal. Oleh karena itu, anda dapat menggunakan alternatif lain

seperti menggunakan extension tube, reverse ring atau filter close up. Berikut adalah cara

cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan foto makro dengan biaya yang murah.

Cara pertama adalah dengan Filter close up.Filter close up adalah filter yang

dipasang di depan lensa (seperti filter biasa) yang fungsinya seperti kaca pembesar yhang

berguna untuk mendapatkan pembesaran fokus yang diinginkan. Dengan cara ini

walaupun tidak memiliki lensa makro, dengan lensa kit biasa juga sudah bisa digunakan

untukfoto makro. Cara kedua adalah menggunakan reverse ring. Sebenarnya cara

kerjanya reverse ring ini sama dengan membalik lensa agar bisa digunakan untuk foto

makro. Reverse ring hanya sebuah alat bantu yang funsingnya untuk menyatukan badan

kamera dengan lensa yang dibalik. Cara ketiga adalah dengan makro extention tube.

Extention tube ini berbentuk seperti pipa yang dipasang di antara badan kamera dengan

lensa. Tujuannya adalah untuk mendapatkan jarak fokus yang lebih dekat agar bisa fokus

untuk memotret benda yang kecil.

15

Tips dalam Makro Fotografi

1. Gunakanlah Aperture Sempit

Mengeksekusi foto makro biasanya dilakukan dengan jarang yang sangat dekat. Dan foto

yang dihasilkan akan memiliki ruang tajam (DoF) yang sangat sempit. Oleh karena itu,

gunakanlah aperture sempit (f/8 keatas) untuk memperluas ruang tajam yang didapat.

2. Cobalah untuk tidak menggunakan ISO tinggi

Jika alat yang anda pergunakan tidak memungkinkan mendapatkan perbesaran yang wah,

dan berniat melakukan perbesaran dengan cara cropping, cobalah untuk tidak menggunakan ISO

terlalu tinggi. ISO yang terlalu tinggi akan menimbulkan grain pada hasil foto, terlebih ketika

anda melakukan cropping. Grain juga cenderung mengurangi ketajaman foto.

3. Pastikan kamera tidak shake/goyang

DoF yang sempit pada foto makro berdampak pada susahnya untuk melakukan fokus

pada objek. Sedikit guncangan saja, maka fokus dipastikan dapat meleset. Untuk mengatasi ini,

pastikan kamera tidak mengalami shake ketika akan melakukan eksekusi. Anda dapat

menggunakan tripod jika ingin. Namun hal ini bisa diatasi dengan menggunakan speed tinggi

diatas 1/125. Hal ini juga berguna untuk mengantisipasi pergerakan serangga.

4. Gunakan bantuan cahaya lampu flash

Foto makro yang dihasilkan dengan cahaya alami tentu saja sangat baik. Namun saya

jarang sekali dapat mengeksekusi foto makro dengan setingan aperture sempit – ISO rendah –

speed tinggi tanpa bantuan flash. Jika anda tidak memiliki external flash, anda dapat

menggunakan internal flash pada kamera.

5. Cobalah untuk selalu menggunakan manual fokus

Untuk mendapatkan perbesaran maksimal, cobalah untuk selalu menggunakan manual

fokus. Caranya, setting lensa anda pada manual fokus, dan gunakan titik fokus terdekat. Lalu

16

temukan fokus yang tepat dengan memaju-mundurkan lensa di depan objek hingga mendapatkan

fokus yang pas.

Dasar-Dasar Fotografi

sumber : belajarfotograficyber.wordpress

a. Shutter Speed (Rana)

Kecepatan rana merupakan kecepatan celah kamera membuka dan menutup kembali.

Dengan demikian, kecepatan rana juga memengaruhi banyak dan sedikitnya cahaya yang

masuk. Kecepatan rana yang dinyatakan pada kamera merupakan bilangan per detik. Jika

pada kamera Anda nyatakan shutter speed 125 maka celah kamera akan membuka dan

menutup kembali selama 1/125 detik. Maka, semakin besar angka shutter speed pada kamera,

semakin cepat celah lensa dalam membuka dan menutup kembali dan cahaya yang masuk

akan semakin sedikit.

17

Urutan Rana (Shutter Speed) dari lambat ke cepat (dari banyak cahaya yang masuk ke

sedikit cahaya yang masuk) :1 – 2 – 4 – 8 – 15 – 30 – 60 – 125 – 250 – 500 – 1000 – 2000.

Dengan speed cepat (mis 1/250 detik) maka dihasilkan suatu gambar yang tajam pada

seluruh sasaran atau menghentikan gerakan. Sedangkan pada speed lambat (mis 1 / 4 detik)

akan menghasilkan gambar kabur pada objek yang bergerak. Biasanya menimbulkan kesan

gerakan sebuah gambar.

b. Exposure

Eksposure merupakan jumlah paparan cahaya yang terima oleh sensor dalam kamera kita

dalam suatu pemotretan. Jika paparan cahaya yang diterima terlalu banyak atau lama maka

hasil foto menjadi terlalu terang / over exposure. Begitu sebaliknya, jika paparan cahaya

yang diterima sensor terlalu sedikit atau cepat maka hasil foto menjadi terlalu gelap / under

exposure. Hampir semua kamera digital saat ini sudah dilengkapi dengan pengukur cahaya

yang akan mengatur paparan cahaya / exposure secara otomatis untuk memperoleh hasil yang

optimal. Kebanyakan dari kita sering mengandalkan eksposur otomatis yang sudah terdapat

pada kamera kita. Padahal, jika kita tahu bagaimana mengontrol eksposur tersebut, justru kita

bisa mendapatkan foto-foto yang lebih kreatif dan kadang-kadang malah lebih baik.

c. ISO

ISO amerupakan salah satu fitur yang ada pada kamera. ISO sendiri merupakan tingkat

sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya. Bagi para hobi fotografi, ISO merupakan salah

satu hal yang penting karena mempengaruhi hasil gambar jika saat mengatur salah atau

berlebih. Dalam dunia fotografi ISO masuk ke dalam segitiga exsposure selain Aperture dan

juga shutter speed. Semakin besar ISO yang digunakan maka akan semakin besar dan sensitif

terhadap cahaya yang didapatkan.

Biasanya pada kamera DSLR atau juga kamera digital memiliki nilai ISO yang berbeda-

beda. Selain terdapat fitur AUTO yang secara otomatis kamera akan mengatur ISO, adapula

nilai ISO dimulai dari angka 50, 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, sampai dengan 25000 untuk

kamera DSLR professional. Selain dapat menambah tingkat sensitifitas cahaya yang ada, ISO

juga dapat menimbulkan noise pada hasil jika terlalu berlebih dalam penggunaannya. Noise

18

sendiri merupakan istilah yang ada dalam fotografi yang merupakan terlalu terang dan

berlebih dengan hasil bintik-bintik pada gambar. Tetapi Anda jangan terlalu khawatir dengan

hasil yang noise, karena kamera digital saat ini sudah menggunakan teknologi canggih, ISO

tinggi sudah bukan menjadi permasalahan yang ada. Namun yang perlu diingat adalah saat

penggunaannya jangan terlalu berlebihan.

d. Diafragma

Sumber : askthephotographer.com437

Diafragma merupakan salah satu komponen dalam kamera manual yang fungsinya

sebagai pengatur besar kecilnya bukaan lensa.Dalam kamera manual fungsi diafragma

terletak pada gelang pengatur yang melingkar pada lensa. Simbol yang dipakai adalah huruf

f. Kalau kita perhatikaan di seputar gelang tersebut tertera angka dari 1,4 2 2,8 4 5,6 8 11 16

22 angka tersebut sebenarnya merupakan angka pecahan yang menggambarkan perbandingan

antara besar kecilnya intensitas cahaya di luar kamera dengan intensitas cahaya yang ada di

dalam lensa.

Dengan demikian, misalnya f/1 sebagai bukaan yang paling besar dari sebuah lensa ,itu

artinya intensitas cahaya di luar dan di dalam lensa adalah sama. Kita ambil f/1 tadi sebagai

bukaan yang paling besar dari sebuah lensa maka bukaan-bukaan selanjutnya merupakan

separuh dari kekuatan sebelumnya. Diperoleh 1/1,4=1,4 lalu 1,4x1,4=1,96 yang kemudian

19

dibulatkan menjadi f/2 dan selanjutnya secara berturut-turut diperoleh f/2,8 –4-5,6 –8 –11

dst. Karena setiap stop selisihnya separuh atau setengahnya dari angka kiri kanannya, maka

dengan mudah dapat kita temukan bahwa pada f/4 cahaya yang masuk adaalah

1/2x1/2x1/2x1/2=1/16 dan pada f/8 adalah 1/2x1/2x1/2x1/2x1/2x1/2=1/64 karena angka-

angka yang tertera dalam gelang diafragma tersebut sebenarnya adalah angka pecahaan

maka, Angka yang kecil menunjukkan bukaan diaafragma terbesar, sedang angka yang besar

menunjukkan bukaan diafragma yang kecil.

Angle Dalam Fotografi

Angledalam fotografi merupakan sudut pengambilan foto yang menekankan posisi

kamera pada situasi tertentu dalam membidik objek. Angle ini akan menciptakan foto-foto

yang berbeda. Bila sebuah objek lebih menarik jika difoto dengan low angle, belum tentu

akan menarik jika dipotret dengan angle lainnya. Ada 5 macam sudut pengambilan gambar

(angle) yang umum digunakan dalam fotografi, yaitu:

20

1. Eye Level

Sudut pandang ini adalah sudut pandang atau angle yang umum digunakan. Pada angle

ini lensa kamera dibidik sejajar dengan tinggi objek. Posisi dan arah kamera memandang objek

yang akan dipotret layaknya mata kita melihat objek secara biasa. Pengambilan angle ini

kebanyakan untuk memotret manusia dan aktifitasnya (Human interest).

2. Low Angle

Pada sudut pengambilan foto ini, kamera diposisikan lebih rendah dari objek. Low angle

biasanya digunakan untuk menunjukkan kesan elegan, megah dan tangguh. Sudut pandang

pemotretan ini sering juga diterapkan pada fotografi cityscape, contohnya pada foto gedung-

gedung penacakar Langit

3. High Angle

Angle ini digunakan untuk menangkap kesan luas dari objek yang difoto. Pada angle ini

kamera diposisikan lebih tinggi dari objek, sehingga memberi kesan kecil dari objek yang difoto.

Dengan angle ini kita bisa memasukkan elemen-elemen pendukung komposisi ke dalam frame.

Penerapan high angle bisa juga diterapkan pada foto pemandangan (landscape)..

4. Bird Eye View

Anda bisa mencoba mendapatkan hasil yang berbeda dengan mengambil foto dari titik

yang terletak diketinggian. Dalam sudut pemotretan ini, posisi objek berada di bawah atau lebih

rendah dari kita berdiri. Dari sudut pandang ini, kita memiliki area pandang yang sangat luas,

termasuk juga perspektif objek dan hubungannya dengan benda - benda di sekelilingnya.

5. Frog Eye View

Pada pemotretan dengan angle ini kamera disejajarkan dengan tanah. Angle ini biasanya

digunakan untuk objek yang posisinya di atas tanah. Untuk memotret dengan sudut pandang ini

terkadang fotografer harus tiduran di tanah, untuk menghasilkan foto yang bagus.Pada intinya

sudut pengambilan gambar (angle) dalam fotografi adalah merupakan kreatifitas dari fotografer.

21

Perlu kreatifitas dan mata jeli dari fotografer dalam melihat objek, untuk menghasilkan foto yang

bagus.

Komposisi Dalam Fotografi

Komposisi merupakan jalan termudah untuk mempertajam kemampuan dalam fotografi.

Nilai komposisi sangat penting dalam dunia fotografi. Menyusun komposisi merupakan upaya

menyususn elemen-elemen foto yang esensial seperti bentuk, warna, pola, dan tekstur didalam

batasan ruang. Tujuannya yaitu untuk mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling

berlainan, menjadi sedimikan rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling

mengisi, serta mendukung satu sama lainnya, sehingga lebih enak dipandang. Penyusunan

komposisi membutuhkan adanya suatu ruang tertentu :Format. Format adalah mengikat, dengan

pengertian bahwa suatu komposisi yang baik dan pas pada format tertentu belum tentu cocok

atau sesuai dalam format yang lain. Untuk memperoleh komposisi yang baik, dituntut agar

memiliki kepekaan tersendiri, yang dapat diperoleh melalui latihan-latihan berkesinambungan

secara tekun, serius dan intensif. Komposisi dalam fotografi memerlukan batasan. Tanpa adanya

pembatas yang jelas akan sulit untuk memahami ujung pangkal sebuah komposisi.

Elemen-Elemen Visual

Dasar komposisi dalam fotografi untuk merancang atau menyatukan berbagai aspek

fotografi yaitu elemen-elemen visual.Penggunaan elemen visual yang tepat akan lebih

memudahkan dalam perancangan sebuah karya fotografi. Elemen-elemen visual terdiri dari :

Garis, Tekstur, Warna, Bentuk, Ruang.

22

1. Garis

Sumber: tipsfotografi.net395

Unsur visual yang paling tua. Garis memiliki arah, bisa naik, tegak, datar atau

menyilang. Memiliki dimensi atau tanpa dimensi, bebas atau diatur, bersambung atau

terputus, melengkung atau melingkar.

2. Tekstur

Sumber : edhysekenbta.blogspot.com340

23

Tekstur dapat ditangkap melalui indera penglihatan maupun indera peraba. Warna

dan tekstur saling berhubungan satu dengan lainnya. Dalam tekstur hal yang perlu

diperhatikan adalah jatuhnya sinar terhadap benda tersebut. Penyinaran dapat

memberikan kesan datar dan kontras.

3. Warna

Sumber: askthephotographer.com300

Warna dapat memberikan kekuatan elemen yang sangat kuat di dalam fotografi.

Dengan warna dapat mempengaruhi besar kecilnya sebuah bentuk. Foto dengan tampilan

warna-warna yang menarik dapat memberikan atau terasa ‘lebih hidup’ dan memiliki

banyak nuansa. Warna mengandung nilai, nada dan corak. Warna dapat mempengaruhi

emosi serta pengaruh latar belakang terhadap warna yang dilihat. Warna dapat menipu

pandangan karena warna dapat tampil pasif atau menyolok, tampil ke depan atau

belakang.

24

4. Bentuk

Sumber : ocierdigital.blogspot.com496

Bentuk merupakan dasar desain yang pokok dalam fotografi. Bentuk berhubungan

dengan bagaimana sebuah subjek akan ditampilkan sebagai suatu wujud baik besar, kecil,

sebagai bangun (shape) atau sebagai bentuk. Arah jatuhnya sinar terhadap objek sangat

mempengaruhi bagaimana bentuk akan tampil pada pandangan kita. Sinar dapat merusak

kesan (dimensi) bentuk dan membuatnya tampak datar. Dalam ‘bentuk’ perlu

memperhatikan persamaan bentuk (form) dan bangun (shape) pada objek yang berbeda.

25

5. Ruang

Sumber : cameralabs.org600

Ruang merupakan daerah sekeliling objek. Ruang di depan dan belakang objek

menciptakan kesan tiga dimensi terhadap komposisi. Perspektif membantu untuk

menciptakan kesan ruang.

Setelah mengenal dasar komposisi melalui elemen-elemen visual, kita masuk lebih dalam

menegnai berbagai macam komposisi.

1. Komposisi 1/3 bidang, merupakan suatu perpotongan dari sebuah bidang persegi panjang

atau bujur sangkar, dalam hal ini yaitu format foto.

2. Komposisi arah gerak / pandang merupakan ruang didepan objek lebih luas daripada

dibelakang objek

3. Komposisi center of interest, merupakan sebuah objek atau warna yang menajdikan pusat

perhatian

4. Komposisi Diagonal, merupakan kesan garis yang memotong dari sudut ke sudut persegi

panjang.

26

Selain dasar-dasar elemen visual dan beberapa hal tentang komposisi dalam

fotografi ada yang perlu diperhatikan untuk membuat karya fotografi tampil menarik dan

memberi ‘Nilai Tambah’, yaitu :

1. Framing

Teknik framing dapat menambah kreasi kita untuk membentuk sebuah objek

tampil menarik dan menambah keindahan pada bentuk.

2. Simmiliar Shape (memadukan bentuk serupa)

Mengkomposisikan elemen-elemen sebentuk secara harmonis didalam suatu

bingkai foto sehingga memberikan dinamika pada gambar. Dalam hal ini perlu

memperhatikan volume dan harmonisasi.

3. Penentuan format gambar

Hal ini mendapatkan daya Tarik subjek dan abgaimana menampilkan subjek

dengan baik bersama suasana disekitarnya. Ada dua jenis format gambar dalam

fotografi, yaitu : Format Vertikal, kesan yang ditimbulkan yaitu terang, santai, luas,

damai, kalem, kompak. Format Horizontal, Kesan yang ditimbulkan yaitu tinggi, agung,

kuat, kokoh, angkuh.

4. Dimensi

Dimensi dalam fotografi dapat mengangkat ‘rasa’. Dengan dimensi, selain

memberi

kan kesan ruang juga untuk memgangkat suasana aslinya seperti menghadirkan

kesan ‘hidup’. Hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan dimensi : menggunakan

garis arah, mengatur pembagian ruang, perbandingan ukuran, mengendalikan kedalaman

ruang, susunan warna, dan susunan kecerahan.

Teknik Dasar Fotografi

a. Teknik Panning

Panning merupakan salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk

membekukan gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini yaitu untuk

mengatasi masalah dalam menangkap obyek yang bergerak cepat. Ciri-ciri foto dengan

27

menggunakan teknik panning ini adalah fokus tajam terhadap obyek yang bergerak

sedangkan backgroundnya blur aatu kabur.

Sumber : http://infofotografi.com

b. Teknik Blurring

Teknik ini adalah kebalikan dari teknik panning. Memotret gerak dengan

kecepatan rana cukup lambat namun tidak dengan menggerakkan kamera. Tujuan dari

teknik ini adalah menangkap momen bergerak sehingga yang bergerak menjadi blur

tetapi latar belakang atau ada obyek yang tidak sepenuhnya blur. Secara teknis, caranya

mirip dengan panning. Satu-satunya perbedaan adalah kamera harus tetap stabil (tidak

digerakkan) saat memotret.

c. Teknik Bulb

Teknik fotografi Bulb adalah teknik dengan menggunakan speed selambat

mungkin. Hasil dari speed yang lambat inilah akan menghasilkan lintasan cahaya. Teknik

ini sudah banyak dikembangkan, sehingga memunculkan banyak seni melukis dengan

menggunakan cahaya. Bentuk yang dihasilkannya pun akan beragam, tergantung kemana

28

cahaya tersebut melintas.Untuk mendapatkan gambar dengan teknik ini tidak sulit. Hal

yang terpenting adalah menjaga agar kamera tidak bergetar sedikitpun, maka sangat

disarankan untuk menggunakan tripod, atau jika tidak ada kita bisa meletakan kamera di

tempat yang datar untuk menggantikan fungsi tripod. Sedikit saja ada getaran (biasanya

dari tangan) maka akan membuat gambar tidak jelas atau blur.

sumber : ekspresifotografi.blogspot.com

d. Teknik Freeze

Teknik freeze merupakan teknik memotret pada sebuah objek yang sedang

bergerak dengan seolah-olah hasil foto kita bisa menghentikan objek yang bergerak

tersebut. Teknik ini menggunakan kecepatan/speed lensa yang tinggi sehingga objek

seolah-olah membeku. Kenapa kita harus menggunakan kecepatan rana yang tinggi

karena jika kita menggunakan rana dengan speed rendah pada subjek yang bergerak akan

menimbul kan blur yang memberi kesan gerak dan dipastikan efek foto yang dihasilkan

menjadi tidak jelas dan kabur.

29

Sumber : www.gurphotography.com

e. Teknik Zooming

Zooming merupakan teknik foto untuk memberikan kesan gerak dengan

mengubah panjang fokus lensa pada saat eksposure. Perubahan panjang fokus hanya

dapat dilakukan dengan lensa zoom. Untuk mendapatkan kesan gerak, Anda harus

menggunakan kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik.

Sumber : bushidosyauqi.wordpress.com

30

Pada saat pemotretan, dalam waktu bersamaan dengan proses eksposure, titik

fokus lensa diubah dengan menarik lensa zoom ke dalam atau ke arah luar (untuk jenis

zoom yang ditarik) atau dengan cara menggeser titik fokus lensa ke kiri atau ke kanan

(untuk lensa zoom jenis gelang). Sebaiknya, gunakan tripod untuk menopang kamera

pada saat pemotretan. Tempatkan subjek utama pada bagian tengah foto. Pada bagian ini,

ketajaman gambar relatif lebih baik dari bagian lain.

Efek zooming terbaik akan diperoleh jika background memiliki kontras dan warna

yang bervariasi. Besarnya efek zooming yang diperoleh tergantung pada berapa cepat

gerakan tangan Anda mengubah fokus pada saat eksposure. Teknik ini dapat digunakan

baik pada siang hari atau pada malam hari/kondisi pencahayaan kurang. Jika pemotretan

dilakukan malam hari, Anda dapat memakai waktu pencahayaan lama dan akan

memperoleh efek lampu yang membentuk garis-garis panjang cahaya

31

Quotes

“Cahaya menciptakan fotografi, Rangkullah cahaya, Kagumilah, Cintailah. Tapi yang utama,

kenalilah cahaya. Kenalilah dan Anda akan mengetahui kunci fotografi” –George Eastman-

“Fotografi merupakan semacam realitas virtual dan ada baiknya jika Anda dapat menciptakan

suatu ilusi berada di sebuah dunia yang menarik” –Steven Pinker-

“Fotografi membutuhkan banyak dedikasi, hasrat dan kerja keras. Temukan tempatmu sendiri,

gali dalam-dalam kemudian ukirlah dengan hatimu sehingga menjadi istimewa” -Steve

McCurry-

“Fotografi itu sebuah bahasa, pikirkan apa yang akan diperbincangkan” -Jonas Bendiksen-

“Pelajari foto karya fotografer terdahulu dan lukisan klasik, lihat dan belajar dari film” -Elliott

Erwitt-

“Potretlah sebanyak-banyaknya, depresilah karena foto tersebut. Lalu fotolah lagi. Asah terus

skill dan berinteraksilah dengan dunia” -Chris Steele-Perkins-

“Cobalah semuanya. Fotojurnalisme, portrait, fashion… apapun. Kamu tidak akan tahu mana yg

cocok sebelum pernah mencobanya” -Alec Soth-

32

Daftar Pustaka

Anonim. (2015). “Belajar Fotografi” diunduh dari http://belfot.com/teknik-foto-zoom-blur/ pada

21 November 2015

Anonim. (2013). “Tips Zooming Dalam Fotografi” diunduh dari http://tipsfotografi.net/teknik-

zooming-dalam-fotografi.html pada 21 November 2015

Bernard T. dan Wahyu W., Buku Pintar Fotografi dengan kamera DSLR untuk Pemula, Jakarta:

Indonesia Tera, 2011

Pratama, Darwis Roy., Fotografi Digital untuk Pemula, Yogyakarta: Klik Publishing, 2011.

Tjin, Enche. “Human Interest” diunduh dari http://www.infofotografi.com/blog/2013/12/apa-itu-

foto-human-interest/pada tanggal 1 Desember 2015

Wahyudi, Irfan. (2012). “Panning, Blurring, dan Freezing” diunduh dari http://panopticon-

idea.blogspot.co.id/2012/04/panning-blurring-dan-freezing.html pada 21 November 2015

https://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi_makro

http://belfot.astatik.com/Magnum_Blog_Article_Wear_Good_Shoes_Advice_to_young_photogr

aphers.pdf