surat dakwaan jadi
TRANSCRIPT
Surat Dakwaan Tunggal
KEJAKSAAN NEGERI SURAKARTA
“ UNTUK KEADILAN”
SURAT DAKWAAN
NO.REG.PERK. : PDM-01/SKA/Ft.1/IV/2009
I. TERDAKWA :
Nama Lengkap : HAMIDA NADYA, S.E.
Tempat Lahir : Jakarta
Umur / Tgl Lahir : 37 tahun / 22 Juni 1970
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : WNI
Tempat tinggal : Jl. Kahuripan No 45 Surakarta
Agama : Kristen
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : Strata 1
II. PENAHANAN :
Telah dilakukan penahanan sebagaimana terlampir.
III. DAKWAAN
PERTAMA
Bahwa TERDAKWA HAMIDA NADYA, S.E selaku dirtektur HAMIDA
PROPERTY AND CO, setidak–tidaknya pada tanggal di bulan
Januari tahun 2008, bertempat di Grand Ballroom Hotel
Bianglala Jalan Slamet Riyanto No. 32 Surakarta atau setidak –
tidaknya ditempat lain yang masih dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Surakarta, secara bersama – sama dengan
ARTALITA SURYADHARMA (dalam berkas tersendiri), sebagai orang
yang menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan
tipu muslihat ataupun rankaian kebohongan, menggerakan orang
lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya
memberi hutang maupun menghapuskan piutang, yang dilakukan
oleh TERDAKWA dengan cara sebagai berikut :
Bahwa TERDAKWA dan ARTALITA SURYADHARMA ( (rekan kerja dan
pengelola keuangan HAMIDA PROPERTY AND CO.) mengnyelenggarakan
acara seminar kewirausahaan. Di Hotel Bianglala pada tanggal
13 Januari 2008. dengan tujuan mencari investor-investor untuk
menamkan modala pada HAMIDA PROPERTY AND CO.
Bahwa TERDAKWA membujuk korban yaitu Adam, Markus, Beni, Susi,
Rudi, Tuti, dan Albertha pada Januari 2008 untuk menjadi
investor di perusahaan jual beli property/rumah milik TERDAKWA
yang bernama Dharmi Property and Co. Dan berlokasi di Hotel
Bianglala
Bahwa ternyata perusahaan jual beli property/rumah milik
TERDAKWA yang bernama Dharmi Property and Co. Dan berlokasi di
Jalan Samber Nyawa nomor 13 adalah fiktif
Bahwa TERDAKWA mengaku pada para korban bahwa ia telah
menjalankan usahanya selama empat (4) tahun.
Bahwa TERDAKWA mengiming-imingi para korban dengan keuntungan
10 % per bulan dari jumlah uang yang disetorkan.
Perbuatan terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP.
KEDUA
Bahwa ia terdakwa Hamida Nadya, S.E. selaku Direktur HAMIDA
PROPERTY AND CO, setidak–tidaknya pada tanggal di bulan
Januari 2008 bertempat di Surakarta, yang dengan sengaja
memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah
kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan
karena kejahatan, yang dilakukan oleh TERDAKWA dengan cara
sebagai berikut:
Bahwa TERDAKWA terhitung sejak bulan Januari 2009 telah tidak
memenuhi kewajibannya membayarkan keuntungan sebesar 10% dari
jumlah investasi para investor seperti yang telah
diperjanjikan dan tertulis dalam sertifikat investasi modal.
Perbuatan terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP.
Surakarta, 15 Maret 2009
Jaksa Penuntut Umum,
Akbar Muhammad SH.
Surat Dakwaan Alternatif
SURAT DAKWAAN
NOMOR REGISTER PERKARA-205 SEMAR/EP.1/09/2010
A. TERDAKWA :
Nama Lengkap : EVA BINTI HASAN
Umur/tempat Tgl. Lahir : 40 Tahun/ Semarang,
21 Juli 1970
Jenis kelamin : Perempuan
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Kutut No.
72, Kota Semarang
Agama : Islam
Pekerjaan : Ahli
Pengobatan Altenatif (Dukun)
Pendidikan :
SMA
B. PENAHANAN :
Jenis Tahanan : RUTAN
Obyek Penyidik : Sejak tanggal 1
Agustus 2010 sampai dengan 20 Agustus 2010
Diperpanjang KAJARI : Sejak tanggal 21
Agustus 2010 sampai dengan 10 September 2010
Oleh Penuntut Umum : Sejak tanggal 11
September 2010 sampai dengan 1 Oktober 2010
C. DAKWAAN :
PRIMAIR
Bahwa ia Terdakwa EVA BINTI HASAN pada hari Jumat tanggal 25
Maret 2010 sekitar pukul 11.00 WIB atau setidak-tidaknya pada
waktu-waktu lain dalam bulan Maret tahun 2010 atau setidak-
tidaknya dalam tahun 2010 bertempat di rumah Terdakwa di Jalan
kutut No. 72 Semarang atau setidak-tidaknya di suatu tempat
yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Semarang telah terjadi tindakan aborsi/menggugurkan kandungan
seorang perempuan bernama VINA (Saksi/Terdakwa pada kasus yang
sama dan diadili secara terpisah) dengan atas izin perempuan
tersebut, dimana Terdakwa dalam hal ini bertindak sebagai
seorang ahli pengobatan alternatif (dukun) untuk membantu
menggugurkan kandungan atau melakukan tindak kejahatan
sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 348 KUHP.
Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai
berikut :
Bahwa pada tanggal 22 Maret 2010, sekitar Jam 17.00 terdakwa
didatangi VINA dan MARIO, mereka adalah sepasang kekasaih yang
meminta tolong kepada Terdakwa untuk menggugurkan kandungan
VINA.
Tetapi pada waktu itu Terdakwa sedang sibuk sehingga tidak
dapat melayani VINA. Maka VINA dan MARIO berjanji kepada
Terdakwa untuk datang lain kali.
Bahwa pada tanggal 25 Maret 2010 sekitar jam 11.00 WIB, VINA
dan MARIO datang kembali ke tempat Terdakwa. Tetapi pada saat
itu MARIO tidak masuk kedalam rumah Terdakwa, sehingga hanya
VINA yang bertemu dengan Terdakwa pada saat itu.
VINA lalu menunggu Terdakwa menyelesaikan perkerjaannya di
ruang tamu, tidak lama kemudian, Terdakwa datang dan menyuruh
VINA masuk ke dalam kamar serta menyuruh VINA membuka celana
(dalamnya).
Kemudian Terdakwa berjalan kebelakang untuk memetik dua batang
ranting kayu damar putih yang ditanam di pagar belakang rumah
Terdakwa. Setelah itu Terdakwa menemui kembali VINA dan
menyuruh VINA masuk ke kamar belakang dan mengunci kamar
tersebut dari dalam.
Kemudian Terdakwa menyuruh VINA membuka celana panjang dan
celana dalamnya, serta meminta VINA berbaring di atas tempat
tidur sambil kakinya dibuka. Setelah itu, Terdakwa memegang-
megang perut VINA dan mengambil ranting Damar Putih, serta
memasukannya secara perlahan-lahan ke bagian rahim VINA
melalui vagina VINA, sampai Terdakwa memastikan betul bahwa
kayu tersebut sudah sampai di rahim VINA.
Bahwa Terdakwa membiarkan ranting damar putih itu tertanam
dalam rahim VINA, setelah itu Terdakwa menyuruh VINA bangun
dan memakai kembali celannya sambil berpesan kalau sampai di
rumah ada rasa sakit dan tanda mens, ranting tersebut dicabut
saja.
Setelah bangun, VINA mengambil uang sebesar Rp 250.000,- (Dua
Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), menyerahkannya pada Terdakwa
dan langsung pamit pulang. Terdakwa mengantar VINA sampai ke
ujung jalan dimana Mario menunggu.
Pada tanggal 30 Maret 2010 VINA di rawat di Rumah Sakit karena
menderita demam. Kemudian pada tanggal 31 Maret 2010, VINA
dirujuk ke bagian kebidanan (ruang khusus patologi). VINA
datang dengan keluhan ada pendarahan setelah diadakan
pemeriksaan ternyata bayi VINA sudah meninggal dan terjadi
infeksi dalam rahim VINA. Pada waktu itu VINA datang dalam
kondisi siap melakukan proses persalinan, yang kemudian
ditolong oleh bidan Marni dan Yuni.
Bahwa tanggal 1 April 2010 sekitar pukul 11.30 WIB, lahir bayi
perempuan yang telah meninggal dengan berat 11 gram, panjang
40 cm, tali pusar terputus sehingga ari-ari tertinggal di
rahim. Tali pusat bayi terputus saat proses persalinan, karena
rapuh akibat kematian bayi dalam rahim. Penyebab kematian bayi
karena kadar Hemoglobinnya rendah dan adanya infeksi dalam
rahim. Dokter Andri yang merawat melakukan tindakan
mengeluarkan ari-ari (yang masih tertinggal dalam rahim) dan
memperbaiki keadaan umum dengan pemberian transfusi darah
serta anti biotika generasi terbaru dalam dosis tinggi.
Akhirnya lambat laun keadan VINA membaik dan sehat kembali.
Perbutaan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 348 ayat 1 KUHP jo. Pasal 349 KUHP jo. Pasal 55 KUHP.
SUBSIDAIR
Bahwa ia Terdakwa EVA BINTI HASAN pada hari Jumat tanggal 25
Maret 2010 sekitar pukul 11.00 WIB atau setidak-tidaknya pada
waktu-waktu lain dalam bulan Maret tahun 2010 atau setidak-
tidaknya dalam tahun 2010 bertempat di rumah Terdakwa di Jalan
kutut No. 72 Semarang atau setidak-tidaknya di suatu tempat
yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Semarang telah terjadi tindakan aborsi/menggugurkan kandungan
seorang perempuan bernama VINA (Saksi/Terdakwa pada kasus yang
sama dan diadili secara terpisah) dengan diberitahukan atau
ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatanya itu hamilnya
dapat digugurkan, dimana Terdakwa dalam hal ini bertindak
sebagai seorang ahli pengobatan alternatif (dukun) tindak
kejahatan sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 299 KUHP.
Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai
berikut :
Bahwa pada tanggal 22 Maret 2010, sekitar Jam 17.00 terdakwa
didatangi VINA dan MARIO, mereka adalah sepasang kekasaih yang
meminta tolong kepada Terdakwa untuk menggugurkan kandungan
VINA.
Tetapi pada waktu itu Terdakwa sedang sibuk sehingga tidak
dapat melayani VINA. Maka VINA dan MARIO berjanji kepada
Terdakwa untuk datang lain kali.
Bahwa pada tanggal 25 Maret 2010 sekitar jam 11.00 WIB, VINA
dan MARIO datang kembali ke tempat Terdakwa. Tetapi pada saat
itu MARIO tidak masuk kedalam rumah Terdakwa, sehingga hanya
VINA yang bertemu dengan Terdakwa pada saat itu.
VINA lalu menunggu Terdakwa menyelesaikan perkerjaannya di
ruang tamu, tidak lama kemudian, Terdakwa datang dan menyuruh
VINA masuk ke dalam kamar serta menyuruh VINA membuka celana
(dalamnya).
Kemudian Terdakwa berjalan kebelakang untuk memetik dua batang
ranting kayu damar putih yang ditanam di pagar belakang rumah
Terdakwa. Setelah itu Terdakwa menemui kembali VINA dan
menyuruh VINA masuk ke kamar belakang dan mengunci kamar
tersebut dari dalam.
Kemudian Terdakwa menyuruh VINA membuka celana panjang dan
celana dalamnya, serta meminta VINA berbaring di atas tempat
tidur sambil kakinya dibuka. Setelah itu, Terdakwa memegang-
megang perut VINA dan mengambil ranting Damar Putih, serta
memasukannya secara perlahan-lahan ke bagian rahim VINA
melalui vagina VINA, sampai Terdakwa memastikan betul bahwa
kayu tersebut sudah sampai di rahim VINA.
Bahwa Terdakwa membiarkan ranting damar putih itu tertanam
dalam rahim VINA, setelah itu Terdakwa menyuruh VINA bangun
dan memakai kembali celannya sambil berpesan kalau sampai di
rumah ada rasa sakit dan tanda mens, ranting tersebut dicabut
saja.
Setelah bangun, VINA mengambil uang sebesar Rp 250.000,- (Dua
Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), menyerahkannya pada Terdakwa
dan langsung pamit pulang. Terdakwa mengantar VINA sampai ke
ujung jalan dimana Mario menunggu.
Pada tanggal 30 Maret 2010 VINA di rawat di Rumah Sakit karena
menderita demam. Kemudian pada tanggal 31 Maret 2010, VINA
dirujuk ke bagian kebidanan (ruang khusus patologi). VINA
datang dengan keluhan ada pendarahan setelah diadakan
pemeriksaan ternyata bayi VINA sudah meninggal dan terjadi
infeksi dalam rahim VINA. Pada waktu itu VINA datang dalam
kondisi siap melakukan proses persalinan, yang kemudian
ditolong oleh bidan Marni dan Yuni.
Bahwa tanggal 1 April 2010 sekitar pukul 11.30 WIB, lahir bayi
perempuan yang telah meninggal dengan berat 11 gram, panjang
40 cm, tali pusar terputus sehingga ari-ari tertinggal di
rahim. Tali pusat bayi terputus saat proses persalinan, karena
rapuh akibat kematian bayi dalam rahim. Penyebab kematian bayi
karena kadar Hemoglobinnya rendah dan adanya infeksi dalam
rahim. Dokter Andri yang merawat melakukan tindakan
mengeluarkan ari-ari (yang masih tertinggal dalam rahim) dan
memperbaiki keadaan umum dengan pemberian transfusi darah
serta anti biotika generasi terbaru dalam dosis tinggi.
Akhirnya lambat laun keadan VINA membaik dan sehat
kembali.-------
Perbutaan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 299 KUHP jo. Pasal 55 KUHP.
Surat Dakwaan Primer Subsidier
KEJAKSAAN NEGERI BATU
“UNTUK KEADILAN”
SURAT DAKWAAN
No.Reg : PDM-50/BATU/Ep.1/10/2011
A. IDENTITAS TERSANGKA
1. Nama lengkap : Sandi Agung Firmansyah
2. Tempat lahir : Malang
3. Tanggal lahir/umur : 10 Oktober 1995
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Jalan Makam RT 02 RW 04
Desa Beji Kec.Junrejo Batu
7. Pekerjaan : Belum bekerja
8. Agama : Islam
9. Pendidikan : SD (tamat)
B. PENAHANAN
1. Penyidik : 19 September
2011 s/d 8 Oktober 2011
2. Perpanjangan Kajari : 9 Oktober 2011 s/d 18
Oktober 2011
3. Penuntutu Umum : 17 Oktober 2011 s/d 26
Oktober 2011
C. DAKWAAN
Dakwaan Primer
Terdakwa Sandi Agung Firmansyah pada hari Kamis
tanggal 15 September 2011 sekira pukul 05.00 WIB di dalam
rumah Wiji Wahyono alamat Jalan Makam RT 03 RW 04 Desa Beji
Kecamatan Junrejo Kota Batu telah melakukan tindak pidana
berupa pencurian dengan pemberatan. Adapaun peristiwa
pencurian dengan pemberatan yang dilakukan sebagaimana
diuraikan di bawah ini.
Pada waktu dan tempat yang telah diuraikan,
terdakwa melakukan perbuatan pencurian dengan pemberatan
berupa kejahatan yang dilakukan pada malam hari atau sebelum
matahari terbenam (dengan asumsi pukul 05.00 WIB belum
terjadinya matahari terbit) di sebuah rumah milik Wiji Wahyono
dengan cara masuk ke dalam rumah korban melalui pintu depan
yang dengan cara terdakwa mendorong dan menekan pintu tersebut
dimana akhirnya pintu tersebut terbuka karena pintu tersebut
tidak terkunci melainkan hanya digerendel dari dalam. Setelah
berhasil membuka pintu depan rumah Bapak Wiji Wahyono,
terdakwa Sandi Agung Firmansyah menggunakan peleg sepeda motor
yang ada di dalam rumah biasanya dipakai untuk menahan pintu
tersebut dengan tujuan untuk menahan pintu agar tidak bunyi,
selanjutnya terdakwa masuk ke dalam menuju kamar tidur untuk
mengambil 1 (satu) buah HP merk Nokia tipe X-6 beserta
chargernya, uang di dalam celengan warna merah yang jumlah
pastinya tidak diketahui oleh terdakwa, diperkirakan sekitar
Rp600.000 (enam ratus ribu rupiah) dan kotak mika warna putih
yang di dalamnya ada uang sekitar Rp150.000 (seratus lima
puluh ribu rupiah). Selanjutnya, terdakwa kembali melalui
pintu depan yang mana peleg sepeda motor yang digunakan oleh
terdakwa untuk menutup pintu diambil (diletakkan di tempat
semula) kemudian terdakwa keluar dari pintu depan tersebut dan
ditutup kembali, namun tidak digerendel.Sehingga, akibat
perbuatan terdakwa Sandi Agung Firmansyah tersebut, korban
Wiji Wahyono mengalami tafsir kerugian material Rp3.500.000
(tiga juta lima ratus rupiah). Perbuatan terdakwa tersebut
telah melanggar Pasal 363 ayat (1) butir 3 KUHP junto Pasal 98
KUHP.
Dakwaan Subsider
Terdakwa Sandi Agung Firmansyah pada hari Kamis tanggal 15
September 2011 sekira pukul 05.00 WIB di dalam rumah Wiji
Wahyono alamat Jalan Makam RT 03 RW 04 Desa Beji Kecamatan
Junrejo Kota Batu telah melakukan tindak pidana berupa
pencurian dengan pemberatan. Adapaun peristiwa pencurian
dengan pemberatan yang dilakukan sebagaimana diuraikan di
bawah ini.
Pada waktu dan tempat yang telah diuraikan,
terdakwa melakukan perbuatan pencurian di sebuah rumah milik
Wiji Wahyono dengan cara masuk ke dalam rumah korban melalui
pintu depan yang dengan cara terdakwa mendorong dan menekan
pintu tersebut dimana akhirnya pintu tersebut terbuka karena
pintu tersebut tidak terkunci melainkan hanya digerendel dari
dalam. Setelah berhasil membuka pintu depan rumah Bapak Wiji
Wahyono, terdakwa Sandi Agung Firmansyah menggunakan peleg
sepeda motor yang ada di dalam rumah biasanya dipakai untuk
menahan pintu tersebut dengan tujuan untuk menahan pintu agar
tidak bunyi, selanjutnya terdakwa masuk ke dalam menuju kamar
tidur untuk mengambil 1 (satu) buah HP merk Nokia tipe X-6
beserta chargernya, uang di dalam celengan warna merah yang
jumlah pastinya tidak diketahui oleh terdakwa, diperkirakan
sekitar Rp600.000 (enam ratus ribu rupiah) dan kotak mika
warna putih yang di dalamnya ada uang sekitar Rp150.000
(seratus lima puluh ribu rupiah). Selanjutnya, terdakwa
kembali melalui pintu depan yang mana peleg sepeda motor yang
digunakan oleh terdakwa untuk menutup pintu diambil
(diletakkan di tempat semula) kemudian terdakwa keluar dari
pintu depan tersebut dan ditutup kembali, namun tidak
digerendel.Sehingga, akibat perbuatan terdakwa Sandi Agung
Firmansyah tersebut, korban Wiji Wahyono mengalami tafsir
kerugian material Rp3.500.000 (tiga juta lima ratus rupiah).
Perbuatan terdakwa tersebut telah melanggar Pasal 362 KUHP.
Batu, 18 Oktober 2011
Jaksa Penuntut Umum
M.Supriyanto,S.H.
SURAT DAKWAAN
No.PDM-18/Bdg/06/2011
a. Identitas terdakwa
1. Nama lengkap : Andrian
2. Tempat lahir : Bandung
3. Umur/tanggal lahir : 48 tahun/ 1 Januari
1963
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Jln.Pabrik
Tekstil No.1005 Bandung
7. Agama : Islam
8. Pekerjaan : Pengusaha
Tekstil
9. Pendidikan : SLTA
b. Penahanan
a.. Terdakwa ditahan oleh Pihak Kepolisian dengan jenis
penahanan RUTAN sejak Tanggal 10 Juni 2011 sampai dengan di
limpahkannya ke Pengadilan Negeri Bandung.
Dakwaan
Kesatu :
Bahwa ia terdakwa Andrian pada hari Rabu tanggal 20
Januari 2011 sekitar jam 09.00 WIB atau setidak-tidaknya pada
waktu lain tetapi masih dalam bulan Januari 2011 di Jalan
Bukit Bunga No.200 Bandung setidak-tidaknya pada tempat lain
tetapi masih dalam hukum Pengadilan Negeri Bandung, dengan
maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, telah mendatangi rumah Budi dengan maksud untuk
meminjam uang sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta
rupiah). Dimana ia terdakwa dengan berbagai cara merayu dan
menceritakan usaha bisnisnya sedang maju pesat dan mengatakan
bahwa uang yang akan terdakwa pinjam tersebut akan
dipergunakan untuk pembelian bahan baku dan material pabrik
dalam rangka pengembangan bisnisnya. Padahal yang sebenarnya
uang tersebut akan digunakan terdakwa untuk melunasi hutangnya
kepada Ginodani dengan jumlah yang sama yang ia pergunakan
saat itu untuk renovasi rumahnya.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam
Pasal 378 KUHP.
Kedua :
Bahwa ia terdakwa Andrian pada hari Rabu tanggal 20
Januari 2011 sekitar jam 09.00 WIB atau setidak-tidaknya pada
waktu lain tetapi masih dalam bulan Januari 2011 di Jalan
Bukit Bunga No.200 Bandung setidak-tidaknya pada tempat lain
tetapi masih dalam hukum Pengadilan Negeri Bandung, bahwa Budi
telah menolak untuk meminjamkan uang sebesarRp.300.000.000,-
(tiga ratus juta rupiah) kepada terdakwa karena Budi
mengetahui tabiat terdakwa yang suka berjudi dan foya-foya.
Dimana ia terdakwa dengan emosi mengancam Budi apabila Budi
tidak mau meminjamkan uang tersebut, terdakwa akan membuka
rahasia Budi yang pernah berselingkuh dan masih mempunyai
simpanan seorang wanita. Rahasia hubungan gelap tersebut hanya
diketahui oleh mereka berdua,yang disaksikan langsung dan
diketahui persis oleh terdakwa karena terdakwa pernah beberapa
kali diajak Budi kerumah wanita tersebut. Budi yang saat itu
takut rahasianya terbongkar yang akan berdampak menghancurkan
rumah tangga dan reputasinya, dengan terpaksa dan menyerah
bersedia memberikan uang pinjaman tersebut yang akan
dituangkan dalam perjanjian tertulis dimana uang pinjaman
sebesar Rp.300.000.000,-(tiga ratus juta rupiah) tersebut akan
dilunasi terdakwa sekaligus pada tanggal 30 April 2011.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam
Pasal 369 ayat (1) KUHP.
Ketiga :
Bahwa ia terdakwa Andrian pada hari Senin tanggal 4
Februari 2011 atau setidak-tidaknya pada waktu lain tetapi
masih dalam bulan Februari 2011 di Jalan Buah Batu No 35
Bandung setidak-tidaknya pada tempat lain tetapi masih dalam
hukum Pengadilan Negeri Bandung, setelah terdakwa menerima
uang dari Budi, terdakwa tidak dapat menahan diri untuk
berjudi maka uang sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta
rupiah) tersebut telah terpakaiRp.100.000.000,- (seratus juta
rupiah) untuk berjudi dan berfoya-foya sehingga uang tersebut
tersisa Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah). Akhirnya
pada hari itu terdakwa hanya membayar hutangnya kepada
Ginodani sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).
Bahwa ia terdakwa berjanji kepada Ginodani akan melunasi sisa
hutangnya sebesarRp.100.000.000,-(seratus juta rupiah) pada
tanggal 2 Mei 2011 dengan alasan menunggu pelunasan hutang
dari rekan bisnisnya yang lain. Ginodani menjadi marah karena
hutang terdakwa sudah terlalu lama dan Ginodani kesulitan
untuk menagih hutang kepada terdakwa. Terdakwa merasa
tertekan dan sangat takut kepada Ginodani, maka terdakwa
memperkuat janjinya dengan memberikan salinan perjanjian
hutang antara terdakwa dengan Budi sebesar Rp.300.000.000,-
(tiga ratus juta rupiah) yang telah dipersiapakan terdakwa
untuk mengelabui Ginodani,karena perjanjian hutang tersebut
telah diputar balikan dan dipalsukan identitasnya sehingga
yang tertulis dalam perjanjian hutang piutang tersebut yang
mempunyai hutang adalah Budi dan bukan terdakwa.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam
Pasal 263 ayat (1) KUHP.
Keempat :
Bahwa pada hari Rabu tanggal 1 Mei 2011 sekitar jam
11.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain tetapi masih
pada bulan Mei 2011 di Jalan Pabrik Tekstil No.1005 Bandung
setidak-tidaknya pada tempat lain tetapi masih dalam hukum
Pengadilan Negeri Bandung, Budi mendatangi rumah terdakwa
untuk menagih hutang, namun terdakwa tidak mempunyai uang
untuk membayar hutangnya. Akibatnya terjadi pertengkarang
hebat antara keduanya, dimana terdakwa dengan kalap memukul
Budi dengan sebatang kayu balok. Akibatnya Budi mengalami luka
sangat serius dan memar di bagian bahu sebelah kiri, telinga
sebelah kiri dan pelipis kanan mengalami pendarahan,hal
tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam Visum et
Repertum No.10/V/RSU/2011, tertanggal 1 Mei 2011 yang ditanda
tangani oleh dr.Asep Sunandar, M.P.H dari Rumah Sakit Umum
Hasan Sadikin Bandung,yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
- Luka memar di bagian bahu sebelah kiri,dengan ukuran
panjang 10 cm dan lebar 4 cm.
- Luka memar di bagian telinga sebelah kiri,dengan
ukuran ½ × ½ cm.
- Pelipisi kanan mengalami pendarahan.
Kesimpulan :
Luka tersebut disebabkan oleh pemukulan benda tumpul.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam
Pasal 351 ayat (2) KUHP.
Bandung, 24 Juni 2011
JAKSA PENUNTUT UMUM
FEBY DANIAR MAHARRANI,SH
JAKSA MUDA/NIP.050219911
I. IDENTITAS TERDAKWA
II. PENAHANAN
Terdakwa ditahan dengan jenis penahanan Rumah Tahanan Negara
(RUTAN) oleh:
- Penyidik pada Kepolisian Sektor (POLSEK) Ngaglik sejak
tanggal 5 Mei 2011 sampai dengan tanggal 24 Mei 2011, dengan
perpanjangan penahanan oleh Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan
Negeri Yogyakarta terhitung sejak tanggal 25 Mei 2011 sampai
dengan tanggal 3 Juli 2011;
- Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Yogyakarta sejak
tanggal 4 Juli 2011 sampai dengan tanggal 23 Juli 2011, dengan
perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Yogyakarta
terhitung sejak tanggal 24 Juli 2011 sampai dengan tanggal 14
Agustus 2011.
Nama Lengkap : DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTITempat Lahir : MagelangUmur / Tanggal
Lahir
: 31 (tiga puluh satu) tahun / 12
Maret 1980Jenis Kelamin : PerempuanKebangsaan : IndonesiaTempat Tinggal : Perumahan Merapi View Blok
Plawangan V No. B-36, Kabupaten
Sleman, Propinsi D.I. YogyakartaAgama : IslamPekerjaan : Wiraswasta (Pemilik Butik)Pendidikan : Strata Satu (S-1)
III. DAKWAAN:
PERTAMA
Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada hari
Sabtu, 30 April 2011 sekitar pukul 22.40 WIB, atau setidak-
tidaknya pada waktu lain di bulan April 2011, atau setidak-
tidaknya pada waktu lain di tahun 2011; bertempat di ruang
tamu rumah Terdakwa yang berada di Perumahan Merapi View Blok
Plawangan V No.B-36, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I.
Yogyakarta, atau setidak-tidaknya di tempat lain yang
berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP masih termasuk ke dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta; telah melakukan
beberapa perbuatan pidana yang harus dipandang sebagai
perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga merupakan
beberapa kejahatan; Terdakwa telah melakukan kekerasan fisik
dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004
tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang
mengakibatkan matinya Korban ARDIYANTO Bin WIJAYANTO. Yang
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa dengan Korban memiliki hubungan perkawinan
yakni Terdakwa adalah isteri yang sah dari Korban sejak
tanggal 14 Februari 2006, sebagaimana dinyatakan oleh Kutipan
Akta Nikah No. 70/10/II/2006 tertanggal 14 Februari 2006;
- Selama perkawinan, hubungan antara Terdakwa dengan Korban
tidak harmonis dan sering terjadi pertengkaran. Kemudian
puncak dari ketidak harmonisan rumah tangga antara Terdakwa
dan Korban adalah ketika Korban meninggalkan Terdakwa selama
kurang lebih 3 (tiga) hari sejak tanggal 27 April 2011;
- Kemudian pada hari Sabtu, 30 April 2011 sekitar pukul 22.00
WIB, Korban yang sudah meninggalkan Terdakwa dan tidak pulang
ke rumah selama kurang lebih 3 (tiga) hari akhirnya pulang ke
rumah milik Terdakwa di Perumahan Merapi View Blok Plawangan V
No.B-36, Sleman dengan kondisi mabuk;
- Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung
keluar dari kamar tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang
tamu untuk menyambut kedatangan Korban. Saat Terdakwa
menyambut Korban di ruang tamu, Terdakwa diminta untuk
berhubungan intim sembari diciumi bibirnya serta diraba kedua
payudaranya oleh Korban;
- Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk
berhubungan intim langsung menolak permintaan dari Korban.
Mendengar penolakan dari Terdakwa tersebut, Korban langsung
memarah-marahi Terdakwa dan di saat Terdakwa sedang dimarah-
marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang merupakan anak
perempuan dari Terdakwa dan Korban keluar dari kamar tempat
tidur Saksi dan datang ke ruang tamu untuk menyaksikan
pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban tersebut;
- Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA MAHARANI
menghampiri Terdakwa dan Korban yang sedang bertengkar, Korban
dengan menggunakan telapak tangan sebelah kanan menampar pipi
sebelah kiri Terdakwa;
- Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh Korban,
Saksi KEYNIA MAHARANI yang menyaksikan kejadian tersebut
langsung menangis dan mendengar tangisan dari Saksi KEYNIA
MAHARANI tersebut, Korban langsung ganti memarahi-marahi Saksi
KEYNIA MAHARANI supaya berhenti menangis dan menampar pipi
sebelah kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan menggunakan
punggung tangan kanan Korban;
- Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI ditampar
pipi kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1 (satu) bilah
pisau buah sepanjang 20 (dua puluh) Centi Meter yang tertancap
pada buah-buahan yang terdapat pada keranjang buah yang ada di
atas meja ruang tamu. Kemudian dari arah belakang Korban,
Terdakwa langsung menusukan pisau tersebut ke leher sebelah
kanan Korban yang mengakibatkan Korban langsung terjatuh ke
lantai lalu kejang-kejang untuk beberapa saat kemudian
meninggal;
- Bahwa berdasarkan Surat Visum et repertum atas jenazah Korban
ARDIYANTO Bin WIJAYANTO Nomor 120/V/KM/RSUP/2011 tertanggal 1
Mei 2011 yang dibuat oleh dr. Indra Khameswara, Sp.F
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh
empat) tahun, panjang badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi
Meter, berat badan 70 (tujuh puluh) Kilogram, golongan darah
O, diperiksa di ruang otopsi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.
Sardjito tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.00 WIB sampai dengan
pukul 16.00 WIB.
2. Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam
bermata satu di leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi
Meter yang tepat mengenai syaraf vital yakni pembuluh Vena Cava
Superior.
3. Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada
jenazah diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) –
24 (dua puluh empat) jam sebelum Visum et Repertum dilaksanakan.
4. Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11
(sebelas) bagian yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO
Bin WIJAYANTO meninggal.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 44 ayat (3) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga jo. Pasal 65 ayat (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana.
ATAU
KEDUA
PRIMAIR
Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada waktu
dan tempat yang sama sebagaimana telah diuraikan pada dakwaan
Pertama di atas; telah melakukan beberapa perbuatan pidana
yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri-
sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan; Terdakwa telah
dengan sengaja merampas nyawa orang lain yakni Korban
ARDIYANTO Bin WIJAYANTO. Yang dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut:
- Bahwa Korban yang merupakan suami dari Terdakwa pada hari
Sabtu, 30 April 2011 sekitar pukul 22.00 WIB, pulang ke rumah
milik Terdakwa di Perumahan Merapi View Blok Plawangan V No.B-
36, Sleman dengan kondisi mabuk;
- Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung
keluar dari kamar tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang
tamu untuk menyambut kedatangan Korban. Saat Terdakwa
menyambut Korban di ruang tamu, Terdakwa diminta untuk
berhubungan intim sembari diciumi bibirnya serta diraba kedua
payudaranya oleh Korban;
- Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk
berhubungan intim langsung menolak permintaan dari Korban.
Mendengar penolakan dari Terdakwa tersebut, Korban langsung
memarah-marahi Terdakwa dan di saat Terdakwa sedang dimarah-
marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang merupakan anak
perempuan dari Terdakwa dan Korban keluar dari kamar tempat
tidur Saksi dan datang ke ruang tamu untuk menyaksikan
pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban tersebut;
- Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA
MAHARANI menghampiri Terdakwa dan Korban yang sedang
bertengkar, Korban dengan menggunakan telapak tangan sebelah
kanan menampar pipi sebelah kiri Terdakwa;
- Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh
Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang menyaksikan kejadian
tersebut langsung menangis dan mendengar tangisan dari Saksi
KEYNIA MAHARANI tersebut, Korban langsung ganti memarahi-
marahi Saksi KEYNIA MAHARANI supaya berhenti menangis dan
menampar pipi sebelah kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan
menggunakan punggung tangan kanan Korban;
- Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI
ditampar pipi kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1
(satu) bilah pisau buah sepanjang 20 (dua puluh) Centi Meter
yang tertancap pada buah-buahan yang terdapat pada keranjang
buah yang ada di atas meja ruang tamu. Kemudian dari arah
belakang Korban, Terdakwa langsung menusukan pisau tersebut ke
leher sebelah kanan Korban yang mengakibatkan Korban langsung
terjatuh ke lantai lalu kejang-kejang untuk beberapa saat
kemudian meninggal;
- Bahwa berdasarkan Surat Visum et repertum atas jenazah Korban
ARDIYANTO Bin WIJAYANTO Nomor 120/V/KM/RSUP/2011 tertanggal 1
Mei 2011 yang dibuat oleh dr. Indra Khameswara, Sp.F
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh
empat) tahun, panjang badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi
Meter, berat badan 70 (tujuh puluh) Kilogram, golongan darah
O, diperiksa di ruang otopsi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.
Sardjito tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.00 WIB sampai dengan
pukul 16.00 WIB.
2. Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam
bermata satu di leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi
Meter yang tepat mengenai syaraf vital yakni pembuluh Vena Cava
Superior.
3. Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada
jenazah diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) –
24 (dua puluh empat) jam sebelum Visum et Repertum dilaksanakan.
4. Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11
(sebelas) bagian yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO
Bin WIJAYANTO meninggal.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 338 jo. Pasal 65 ayat (1) Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana.
SUBSIDAIR
Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada waktu
dan tempat yang sama sebagaimana telah diuraikan pada dakwaan
Pertama maupun dakwaan Kedua Primair di atas; telah melakukan
beberapa perbuatan pidana yang harus dipandang sebagai
perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga merupakan
beberapa kejahatan; Terdakwa telah dengan sengaja melakukan
penganiayaan yang mengakibatkan matinya Korban ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO. Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
- Bahwa Korban yang merupakan suami dari Terdakwa pada hari
Sabtu, 30 April 2011 sekitar pukul 22.00 WIB, pulang ke rumah
milik Terdakwa di Perumahan Merapi View Blok Plawangan V No.B-
36, Sleman dengan kondisi mabuk;
- Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung
keluar dari kamar tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang
tamu untuk menyambut kedatangan Korban. Saat Terdakwa
menyambut Korban di ruang tamu, Terdakwa diminta untuk
berhubungan intim sembari diciumi bibirnya serta diraba kedua
payudaranya oleh Korban;
- Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk
berhubungan intim langsung menolak permintaan dari Korban.
Mendengar penolakan dari Terdakwa tersebut, Korban langsung
memarah-marahi Terdakwa dan di saat Terdakwa sedang dimarah-
marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang merupakan anak
perempuan dari Terdakwa dan Korban keluar dari kamar tempat
tidur Saksi dan datang ke ruang tamu untuk menyaksikan
pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban tersebut;
- Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA
MAHARANI menghampiri Terdakwa dan Korban yang sedang
bertengkar, Korban dengan menggunakan telapak tangan sebelah
kanan menampar pipi sebelah kiri Terdakwa;
- Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh
Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang menyaksikan kejadian
tersebut langsung menangis dan mendengar tangisan dari Saksi
KEYNIA MAHARANI tersebut, Korban langsung ganti memarahi-
marahi Saksi KEYNIA MAHARANI supaya berhenti menangis dan
menampar pipi sebelah kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan
menggunakan punggung tangan kanan Korban;
- Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI
ditampar pipi kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1
(satu) bilah pisau buah sepanjang 20 (dua puluh) Centi Meter
yang tertancap pada buah-buahan yang terdapat pada keranjang
buah yang ada di atas meja ruang tamu. Kemudian dari arah
belakang Korban, Terdakwa langsung menusukan pisau tersebut ke
leher sebelah kanan Korban yang mengakibatkan Korban langsung
terjatuh ke lantai lalu kejang-kejang untuk beberapa saat
kemudian meninggal;
- Bahwa berdasarkan Surat Visum et repertum atas jenazah Korban
ARDIYANTO Bin WIJAYANTO Nomor 120/V/KM/RSUP/2011 tertanggal 1
Mei 2011 yang dibuat oleh dr. Indra Khameswara, Sp.F
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh
empat) tahun, panjang badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi
Meter, berat badan 70 (tujuh puluh) Kilogram, golongan darah
O, diperiksa di ruang otopsi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.
Sardjito tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.00 WIB sampai dengan
pukul 16.00 WIB.
2. Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam
bermata satu di leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi
Meter yang tepat mengenai syaraf vital yakni pembuluh Vena Cava
Superior.
3. Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada
jenazah diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) –
24 (dua puluh empat) jam sebelum Visum et Repertum dilaksanakan.
4. Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11
(sebelas) bagian yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO
Bin WIJAYANTO meninggal.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 351 ayat (3) jo. Pasal 65 ayat (1) Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana.
DAN
KETIGA
Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada hari
Minggu, 1 Mei 2011 sekitar pukul 01.10 WIB, atau setidak-
tidaknya pada waktu lain di bulan Mei 2011, atau setidak-
tidaknya pada waktu lain di tahun 2011; bertempat di Sungai
yang berada di sebelah barat gerbang utama Perumahan Merapi
View, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta, atau
setidak-tidaknya di tempat lain yang berdasarkan Pasal 84 ayat
(2) KUHAP masih termasuk ke dalam daerah hukum Pengadilan
Negeri Yogyakarta; telah melakukan beberapa perbuatan pidana
yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri-
sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan; Terdakwa telah
mengubur, menyembunyikan, membawa lari, atau menghilangkan
mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO dengan maksud menyembunyikan
kematiannya. Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
- Bahwa setelah ARDIYANTO Bin WIJAYANTO meninggal akibat
perbuatan Terdakwa pada dakwaan pertama atau dakwaan kedua
primair-subsidair tersebut di atas, Terdakwa membawa Saksi
KEYNIA MAHARANI untuk masuk ke dalam kamar tempat tidur Saksi
yang terletak masih satu lantai dengan ruang tamu dan mengunci
pintu kamar tempat tidur Saksi dari luar;
- Setelah memastikan Saksi KEYNIA MAHARANI terkunci di kamar
tempat tidurnya, Terdakwa kembali ke ruang tamu dan menyeret
mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO menuju dapur;
- Sesampainya di dapur, Terdakwa mengambil 1 (satu) buah golok
sepanjang 50 (lima puluh) Centi Meter yang diambil dari lemari
dapur dan menggunakan golok tersebut untuk memotong-motong
mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO menjadi 11 (sebelas) bagian.
Setiap bagian dari 11 (sebelas) potongan mayat tersebut
kemudian dimasukan Terdakwa ke dalam 1 (satu) buah karung goni
dan 1 (satu) buah kantong plastik sampah (trash bag) berwarna
hitam yang diambil dari lemari dapur dengan rincian sebagai
berikut;
No Bagian Potongan
Mayat
Tempat Penyimpanan
1 Kepala Karung Goni2 Badan Karung Goni3 Pinggul Karung Goni4 Lengan kanan bagian
atas
Kantong plastik sampah
berwarna hitam 5 Lengan kanan bagian
bawah
Kantong plastik sampah
berwarna hitam6 Lengan kiri bagian
atas
Kantong plastik sampah
berwarna hitam7 Lengan kiri bagian
bawah
Kantong plastik sampah
berwarna hitam8 Paha kanan Kantong plastik sampah
berwarna hitam9 Paha kiri Kantong plastik sampah
berwarna hitam10 Tungkai kanan Kantong plastik sampah
berwarna hitam11 Tungkai kiri Kantong plastik sampah
berwarna hitam
- Setelah 11 (sebelas) bagian potongan dari mayat ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO tersebut dimasukan seluruhnya ke dalam karung goni
dan kantong plastik sampah berwarna hitam, Terdakwa memasukan
karung goni dan kantong plastik sampah berwarna hitam tersebut
ke bagasi bagian belakang mobil Honda Jazz i-dsi tahun 2005
berwarna abu-abu metalik dengan nomor polisi AB 8079 VJ milik
Terdakwa;
- Kemudian sekitar pukul 01.10 WIB tanggal 1 Mei 2011
setelah Terdakwa memasukan karung goni dan kantong plastik
sampah berwarna hitam berisi seluruh 11 (sebelas) bagian
potongan mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO ke dalam bagasi
belakang mobil Honda Jazz i-dsi tahun 2005 berwarna abu-abu
metalik dengan nomor polisi AB 8079 VJ milik Terdakwa, mobil
milik Terdakwa tersebut lalu dikemudikan oleh Terdakwa keluar
dari Perumahan Merapi View menuju sungai yang terletak di
sebelah barat gerbang utama Perumahan Merapi View;
- Sesampainya di sungai yang terletak di sebelah barat gerbang
utama Perumahan Merapi View, Terdakwa mengeluarkan karung goni
dan kantong plastik berisi 11 (sebelas) bagian potongan mayat
ARDIYANTO Bin WIJAYANTO dari bagasi belakang mobil Honda Jazz
i-dsi tahun 2005 warna abu-abu metalik dengan nomor polisi AB
8079 VJ milik Terdakwa kemudian Terdakwa melempar karung goni
dan plastik sampah berwarna hitam berisi 11 (sebelas) bagian
potongan mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO ke sungai tersebut.
Karung goni yang berisi bagian potongan mayat ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO berupa kepala, badan, dan pinggul tersangkut di
bagian tepi sungai sedangkan kantong plastik sampah berwarna
hitam berisi bagian potongan mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO
berupa lengan kanan bagian atas, lengan kanan bagian bawah,
lengan kiri bagian atas, lengan kiri bagian bawah, paha kanan,
paha kiri, tungkai kanan, dan tungkai kiri terbawa aliran
sungai;
- Bahwa Terdakwa melakukan perbuatan tersebut di atas supaya
dapat menyembunyikan kematian ARDIYANTO Bin WIJAYANTO yang
disebabkan oleh perbuatan Terdakwa pada dakwaan pertama atau
dakwaan kedua primair-subsidair.
Perbuatan Terdakwa tersebut
sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 181 jo. Pasal
65 ayat (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana.
Yogyakarta, 15 Agustus
2011
JAKSA PENUNTUT
UMUM
Bayu Dwi Putra, S.H.
Jaksa Pratama
NIP. 19810521 200303 1 005