surat dakwaan jadi

36
Surat Dakwaan Tunggal KEJAKSAAN NEGERI SURAKARTA “ UNTUK KEADILAN” SURAT DAKWAAN NO.REG.PERK. : PDM-01/SKA/Ft.1/IV/2009 I. TERDAKWA : Nama Lengkap : HAMIDA NADYA, S.E. Tempat Lahir : Jakarta Umur / Tgl Lahir : 37 tahun / 22 Juni 1970 Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : WNI Tempat tinggal : Jl. Kahuripan No 45 Surakarta Agama : Kristen Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : Strata 1 II. PENAHANAN : Telah dilakukan penahanan sebagaimana terlampir. III. DAKWAAN PERTAMA Bahwa TERDAKWA HAMIDA NADYA, S.E selaku dirtektur HAMIDA PROPERTY AND CO, setidak–tidaknya pada tanggal di bulan Januari tahun 2008, bertempat di Grand Ballroom Hotel Bianglala Jalan Slamet Riyanto No. 32 Surakarta atau setidak – tidaknya ditempat lain yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Surakarta, secara bersama – sama dengan

Upload: independent

Post on 12-Mar-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Surat Dakwaan Tunggal

KEJAKSAAN NEGERI SURAKARTA

“ UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN

NO.REG.PERK. : PDM-01/SKA/Ft.1/IV/2009

I. TERDAKWA :

Nama Lengkap         : HAMIDA NADYA, S.E.

Tempat Lahir            :  Jakarta

Umur / Tgl Lahir      :   37 tahun  / 22 Juni 1970

Jenis Kelamin           :   Perempuan

Kewarganegaraan    :   WNI

Tempat tinggal         :   Jl. Kahuripan No 45 Surakarta

Agama                      :   Kristen

Pekerjaan                  :  Wiraswasta

Pendidikan               :   Strata 1

II. PENAHANAN :

Telah dilakukan penahanan sebagaimana terlampir.

III. DAKWAAN

PERTAMA

Bahwa TERDAKWA HAMIDA NADYA, S.E  selaku dirtektur HAMIDA

PROPERTY AND CO, setidak–tidaknya pada tanggal di bulan

Januari tahun 2008, bertempat di Grand Ballroom Hotel

Bianglala Jalan Slamet Riyanto No. 32 Surakarta atau setidak –

tidaknya ditempat lain yang masih dalam daerah hukum

Pengadilan Negeri Surakarta, secara bersama – sama dengan

ARTALITA SURYADHARMA (dalam berkas tersendiri), sebagai orang

yang menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan

hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan

tipu muslihat ataupun rankaian kebohongan, menggerakan orang

lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya

memberi hutang maupun menghapuskan piutang, yang dilakukan

oleh TERDAKWA dengan cara sebagai berikut :

Bahwa TERDAKWA dan ARTALITA SURYADHARMA ( (rekan kerja dan

pengelola keuangan HAMIDA PROPERTY AND CO.) mengnyelenggarakan

acara seminar kewirausahaan. Di Hotel Bianglala pada tanggal

13 Januari 2008. dengan tujuan mencari investor-investor untuk

menamkan modala pada HAMIDA PROPERTY AND CO.

Bahwa TERDAKWA membujuk korban yaitu Adam, Markus, Beni, Susi,

Rudi, Tuti, dan Albertha pada Januari 2008 untuk menjadi

investor di perusahaan jual beli property/rumah milik TERDAKWA

yang bernama Dharmi Property and Co. Dan berlokasi di Hotel

Bianglala

Bahwa ternyata perusahaan jual beli property/rumah milik

TERDAKWA yang bernama Dharmi Property and Co. Dan berlokasi di

Jalan Samber Nyawa nomor 13 adalah fiktif

Bahwa TERDAKWA mengaku pada para korban bahwa ia telah

menjalankan usahanya selama empat (4) tahun.

Bahwa TERDAKWA mengiming-imingi para korban dengan keuntungan

10 % per bulan dari jumlah uang yang disetorkan.

Perbuatan terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan

diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP.

KEDUA

Bahwa ia terdakwa Hamida Nadya, S.E. selaku Direktur HAMIDA

PROPERTY AND CO, setidak–tidaknya pada tanggal di bulan

Januari 2008 bertempat di Surakarta, yang dengan sengaja

memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah

kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan

karena kejahatan, yang dilakukan oleh TERDAKWA dengan cara

sebagai berikut:

Bahwa TERDAKWA terhitung sejak  bulan Januari 2009 telah tidak

memenuhi kewajibannya membayarkan keuntungan sebesar 10% dari

jumlah investasi para investor seperti yang telah

diperjanjikan dan tertulis dalam sertifikat investasi modal.

Perbuatan terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan

diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP.

Surakarta, 15 Maret 2009

Jaksa Penuntut Umum,

                                                               

                                            

                                                               

                                        Akbar Muhammad SH.

Surat Dakwaan Alternatif

SURAT DAKWAAN

NOMOR REGISTER PERKARA-205 SEMAR/EP.1/09/2010

A.    TERDAKWA :

Nama Lengkap                              :  EVA BINTI HASAN

Umur/tempat Tgl. Lahir                :  40 Tahun/ Semarang,

21 Juli 1970

Jenis kelamin                                 :  Perempuan

Kebangsaan/Kewarganegaraan     :  Indonesia

Tempat Tinggal                             :  Jl. Kutut No.

72, Kota Semarang

Agama                                           :  Islam

Pekerjaan                                       :  Ahli

Pengobatan Altenatif (Dukun)

Pendidikan                                                :

SMA

B.     PENAHANAN :

Jenis Tahanan                                :  RUTAN

Obyek Penyidik                            :  Sejak tanggal 1

Agustus 2010 sampai dengan 20 Agustus 2010

Diperpanjang KAJARI                 :  Sejak tanggal 21

Agustus 2010 sampai dengan 10 September 2010

Oleh Penuntut Umum                   : Sejak tanggal 11

September 2010 sampai dengan  1 Oktober 2010

C.    DAKWAAN :

PRIMAIR

Bahwa ia Terdakwa EVA BINTI HASAN pada hari Jumat tanggal 25

Maret 2010 sekitar pukul 11.00 WIB atau setidak-tidaknya pada

waktu-waktu lain dalam bulan Maret tahun 2010 atau setidak-

tidaknya dalam tahun 2010 bertempat di rumah Terdakwa di Jalan

kutut  No. 72 Semarang atau setidak-tidaknya di suatu tempat

yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri

Semarang telah terjadi tindakan aborsi/menggugurkan kandungan

seorang perempuan bernama VINA (Saksi/Terdakwa pada kasus yang

sama dan diadili secara terpisah) dengan atas izin perempuan

tersebut, dimana Terdakwa dalam hal ini bertindak sebagai

seorang ahli pengobatan alternatif (dukun) untuk membantu

menggugurkan kandungan atau melakukan tindak kejahatan

sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 348 KUHP.

Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai

berikut :

Bahwa pada tanggal 22 Maret 2010, sekitar Jam 17.00 terdakwa

didatangi VINA dan MARIO, mereka adalah sepasang kekasaih yang

meminta tolong kepada Terdakwa untuk menggugurkan kandungan

VINA.

Tetapi pada waktu itu Terdakwa sedang sibuk sehingga tidak

dapat melayani VINA. Maka VINA dan MARIO berjanji kepada

Terdakwa untuk datang lain kali.

Bahwa pada tanggal 25 Maret 2010 sekitar jam 11.00 WIB, VINA

dan MARIO datang kembali ke tempat Terdakwa. Tetapi pada saat

itu MARIO tidak masuk kedalam rumah Terdakwa, sehingga hanya

VINA yang bertemu  dengan Terdakwa pada saat itu.

VINA lalu menunggu Terdakwa menyelesaikan perkerjaannya di

ruang tamu, tidak lama kemudian, Terdakwa datang dan menyuruh

VINA masuk ke dalam kamar serta menyuruh VINA membuka celana

(dalamnya).

Kemudian Terdakwa berjalan kebelakang untuk memetik dua batang

ranting kayu damar putih yang ditanam di pagar belakang rumah

Terdakwa. Setelah itu Terdakwa menemui kembali VINA dan

menyuruh VINA masuk ke kamar belakang dan mengunci kamar

tersebut dari dalam.

Kemudian Terdakwa menyuruh VINA membuka celana panjang dan

celana dalamnya, serta meminta VINA berbaring di atas tempat

tidur sambil kakinya dibuka. Setelah itu, Terdakwa memegang-

megang perut VINA dan mengambil ranting Damar Putih, serta

memasukannya secara perlahan-lahan ke bagian rahim VINA

melalui vagina VINA, sampai Terdakwa memastikan betul bahwa

kayu tersebut sudah sampai di rahim VINA.

Bahwa Terdakwa membiarkan ranting damar putih itu tertanam

dalam rahim VINA, setelah itu Terdakwa menyuruh VINA bangun

dan memakai kembali celannya sambil berpesan kalau sampai di

rumah ada rasa sakit dan tanda mens, ranting tersebut dicabut

saja.

Setelah bangun, VINA mengambil uang sebesar Rp 250.000,- (Dua

Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), menyerahkannya pada Terdakwa

dan langsung pamit pulang. Terdakwa mengantar VINA sampai ke

ujung jalan dimana Mario menunggu.

Pada tanggal 30 Maret 2010 VINA di rawat di Rumah Sakit karena

menderita demam. Kemudian pada tanggal 31 Maret 2010, VINA

dirujuk ke bagian kebidanan (ruang khusus patologi). VINA

datang dengan keluhan ada pendarahan setelah diadakan

pemeriksaan ternyata bayi VINA sudah meninggal dan terjadi

infeksi dalam rahim VINA. Pada waktu itu VINA datang dalam

kondisi siap melakukan proses persalinan, yang kemudian

ditolong oleh bidan Marni dan Yuni.

Bahwa tanggal 1 April 2010 sekitar pukul 11.30 WIB, lahir bayi

perempuan yang telah meninggal dengan berat 11 gram, panjang

40 cm, tali pusar terputus sehingga ari-ari tertinggal di

rahim. Tali pusat bayi terputus saat proses persalinan, karena

rapuh akibat kematian bayi dalam rahim. Penyebab kematian bayi

karena kadar Hemoglobinnya rendah dan adanya infeksi dalam

rahim. Dokter Andri yang merawat melakukan tindakan

mengeluarkan ari-ari (yang masih tertinggal dalam rahim) dan

memperbaiki keadaan umum dengan pemberian transfusi darah

serta anti biotika generasi terbaru dalam dosis tinggi.

Akhirnya lambat laun keadan VINA membaik dan sehat kembali.

Perbutaan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 348 ayat 1 KUHP jo. Pasal 349 KUHP jo. Pasal 55 KUHP.

      SUBSIDAIR

Bahwa ia Terdakwa EVA BINTI HASAN pada hari Jumat tanggal 25

Maret 2010 sekitar pukul 11.00 WIB atau setidak-tidaknya pada

waktu-waktu lain dalam bulan Maret tahun 2010 atau setidak-

tidaknya dalam tahun 2010 bertempat di rumah Terdakwa di Jalan

kutut  No. 72 Semarang atau setidak-tidaknya di suatu tempat

yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri

Semarang telah terjadi tindakan aborsi/menggugurkan kandungan

seorang perempuan bernama VINA (Saksi/Terdakwa pada kasus yang

sama dan diadili secara terpisah) dengan diberitahukan atau

ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatanya itu hamilnya

dapat digugurkan, dimana Terdakwa dalam hal ini bertindak

sebagai seorang ahli pengobatan alternatif (dukun) tindak

kejahatan sebagaimana dinyatakan dalam Pasal  299 KUHP.

Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai

berikut :

Bahwa pada tanggal 22 Maret 2010, sekitar Jam 17.00 terdakwa

didatangi VINA dan MARIO, mereka adalah sepasang kekasaih yang

meminta tolong kepada Terdakwa untuk menggugurkan kandungan

VINA.

Tetapi pada waktu itu Terdakwa sedang sibuk sehingga tidak

dapat melayani VINA. Maka VINA dan MARIO berjanji kepada

Terdakwa untuk datang lain kali.

Bahwa pada tanggal 25 Maret 2010 sekitar jam 11.00 WIB, VINA

dan MARIO datang kembali ke tempat Terdakwa. Tetapi pada saat

itu MARIO tidak masuk kedalam rumah Terdakwa, sehingga hanya

VINA yang bertemu dengan Terdakwa pada saat itu.

VINA lalu menunggu Terdakwa menyelesaikan perkerjaannya di

ruang tamu, tidak lama kemudian, Terdakwa datang dan menyuruh

VINA masuk ke dalam kamar serta menyuruh VINA membuka celana

(dalamnya).

Kemudian Terdakwa berjalan kebelakang untuk memetik dua batang

ranting kayu damar putih yang ditanam di pagar belakang rumah

Terdakwa. Setelah itu Terdakwa menemui kembali VINA dan

menyuruh VINA masuk ke kamar belakang dan mengunci kamar

tersebut dari dalam.

Kemudian Terdakwa menyuruh VINA membuka celana panjang dan

celana dalamnya, serta meminta VINA berbaring di atas tempat

tidur sambil kakinya dibuka. Setelah itu, Terdakwa memegang-

megang perut VINA dan mengambil ranting Damar Putih, serta

memasukannya secara perlahan-lahan ke bagian rahim VINA

melalui vagina VINA, sampai Terdakwa memastikan betul bahwa

kayu tersebut sudah sampai di rahim VINA.

Bahwa Terdakwa membiarkan ranting damar putih itu tertanam

dalam rahim VINA, setelah itu Terdakwa menyuruh VINA bangun

dan memakai kembali celannya sambil berpesan kalau sampai di

rumah ada rasa sakit dan tanda mens, ranting tersebut dicabut

saja.

Setelah bangun, VINA mengambil uang sebesar Rp 250.000,- (Dua

Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), menyerahkannya pada Terdakwa

dan langsung pamit pulang. Terdakwa mengantar VINA sampai ke

ujung jalan dimana Mario menunggu.

Pada tanggal 30 Maret 2010 VINA di rawat di Rumah Sakit karena

menderita demam. Kemudian pada tanggal 31 Maret 2010, VINA

dirujuk ke bagian kebidanan (ruang khusus patologi). VINA

datang dengan keluhan ada pendarahan setelah diadakan

pemeriksaan ternyata bayi VINA sudah meninggal dan terjadi

infeksi dalam rahim VINA. Pada waktu itu VINA datang dalam

kondisi siap melakukan proses persalinan, yang kemudian

ditolong oleh bidan Marni dan Yuni.

Bahwa tanggal 1 April 2010 sekitar pukul 11.30 WIB, lahir bayi

perempuan yang telah meninggal dengan berat 11 gram, panjang

40 cm, tali pusar terputus sehingga ari-ari tertinggal di

rahim. Tali pusat bayi terputus saat proses persalinan, karena

rapuh akibat kematian bayi dalam rahim. Penyebab kematian bayi

karena kadar Hemoglobinnya rendah dan adanya infeksi dalam

rahim. Dokter Andri yang merawat melakukan tindakan

mengeluarkan ari-ari (yang masih tertinggal dalam rahim) dan

memperbaiki keadaan umum dengan pemberian transfusi darah

serta anti biotika generasi terbaru dalam dosis tinggi.

Akhirnya lambat laun keadan VINA membaik dan sehat

kembali.-------

Perbutaan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 299 KUHP jo. Pasal 55 KUHP.

Semarang, 6 Oktober 2010.

JAKSA PENUNTUT UMUM

AGUNG YUDI PAMUNGKAS, S.H.

JAKSA MUDA/NIP. 07200006

Surat Dakwaan Primer Subsidier

KEJAKSAAN NEGERI BATU

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN

No.Reg : PDM-50/BATU/Ep.1/10/2011

A. IDENTITAS TERSANGKA

1. Nama lengkap                  : Sandi Agung Firmansyah

2. Tempat lahir                     : Malang

3. Tanggal lahir/umur            : 10 Oktober 1995

4. Jenis Kelamin                  : Laki-laki

5. Kebangsaan                    : Indonesia

6. Tempat tinggal                 : Jalan Makam RT 02 RW 04

Desa Beji Kec.Junrejo Batu

7.      Pekerjaan                   : Belum bekerja

8.      Agama                        : Islam

9.      Pendidikan                  : SD (tamat)

B.     PENAHANAN

1.      Penyidik                            : 19 September

2011 s/d 8 Oktober 2011

2.      Perpanjangan Kajari          : 9 Oktober 2011 s/d 18

Oktober 2011

3.      Penuntutu Umum              : 17 Oktober 2011 s/d 26

Oktober 2011

C.    DAKWAAN

Dakwaan Primer

            Terdakwa Sandi Agung Firmansyah pada hari Kamis

tanggal 15 September 2011 sekira pukul 05.00 WIB di dalam

rumah Wiji Wahyono alamat Jalan Makam RT 03 RW 04 Desa Beji

Kecamatan Junrejo Kota Batu telah melakukan tindak pidana

berupa pencurian dengan pemberatan. Adapaun peristiwa

pencurian dengan pemberatan yang dilakukan sebagaimana

diuraikan di bawah ini.

            Pada waktu dan tempat yang telah diuraikan,

terdakwa melakukan perbuatan pencurian dengan pemberatan

berupa kejahatan yang dilakukan pada malam hari atau sebelum

matahari terbenam (dengan asumsi pukul 05.00 WIB belum

terjadinya matahari terbit) di sebuah rumah milik Wiji Wahyono

dengan cara masuk ke dalam rumah korban melalui pintu depan

yang dengan cara terdakwa mendorong dan menekan pintu tersebut

dimana akhirnya pintu tersebut terbuka karena pintu tersebut

tidak terkunci melainkan hanya digerendel dari dalam. Setelah

berhasil membuka pintu depan rumah Bapak Wiji Wahyono,

terdakwa Sandi Agung Firmansyah menggunakan peleg sepeda motor

yang ada di dalam rumah biasanya dipakai untuk menahan pintu

tersebut dengan tujuan untuk menahan pintu agar tidak bunyi,

selanjutnya terdakwa masuk ke dalam menuju kamar tidur untuk

mengambil 1 (satu) buah HP merk Nokia tipe X-6 beserta

chargernya, uang di dalam celengan warna merah yang jumlah

pastinya tidak diketahui oleh terdakwa, diperkirakan sekitar

Rp600.000 (enam ratus ribu rupiah) dan kotak mika warna putih

yang di dalamnya ada uang sekitar Rp150.000 (seratus lima

puluh ribu rupiah). Selanjutnya, terdakwa kembali melalui

pintu depan yang mana peleg sepeda motor yang digunakan oleh

terdakwa untuk menutup pintu diambil (diletakkan di tempat

semula) kemudian terdakwa keluar dari pintu depan tersebut dan

ditutup kembali, namun tidak digerendel.Sehingga, akibat

perbuatan terdakwa Sandi Agung Firmansyah tersebut, korban

Wiji Wahyono mengalami tafsir kerugian material Rp3.500.000

(tiga juta lima ratus rupiah). Perbuatan terdakwa tersebut

telah melanggar Pasal 363 ayat (1) butir 3 KUHP junto Pasal 98

KUHP.

Dakwaan Subsider

Terdakwa Sandi Agung Firmansyah pada hari Kamis tanggal 15

September 2011 sekira pukul 05.00 WIB di dalam rumah Wiji

Wahyono alamat Jalan Makam RT 03 RW 04 Desa Beji Kecamatan

Junrejo Kota Batu telah melakukan tindak pidana berupa

pencurian dengan pemberatan. Adapaun peristiwa pencurian

dengan pemberatan yang dilakukan sebagaimana diuraikan di

bawah ini.

            Pada waktu dan tempat yang telah diuraikan,

terdakwa melakukan perbuatan pencurian di sebuah rumah milik

Wiji Wahyono dengan cara masuk ke dalam rumah korban melalui

pintu depan yang dengan cara terdakwa mendorong dan menekan

pintu tersebut dimana akhirnya pintu tersebut terbuka karena

pintu tersebut tidak terkunci melainkan hanya digerendel dari

dalam. Setelah berhasil membuka pintu depan rumah Bapak Wiji

Wahyono, terdakwa Sandi Agung Firmansyah menggunakan peleg

sepeda motor yang ada di dalam rumah biasanya dipakai untuk

menahan pintu tersebut dengan tujuan untuk menahan pintu agar

tidak bunyi, selanjutnya terdakwa masuk ke dalam menuju kamar

tidur untuk mengambil 1 (satu) buah HP merk Nokia tipe X-6

beserta chargernya, uang di dalam celengan warna merah yang

jumlah pastinya tidak diketahui oleh terdakwa, diperkirakan

sekitar Rp600.000 (enam ratus ribu rupiah) dan kotak mika

warna putih yang di dalamnya ada uang sekitar Rp150.000

(seratus lima puluh ribu rupiah). Selanjutnya, terdakwa

kembali melalui pintu depan yang mana peleg sepeda motor yang

digunakan oleh terdakwa untuk menutup pintu diambil

(diletakkan di tempat semula) kemudian terdakwa keluar dari

pintu depan tersebut dan ditutup kembali, namun tidak

digerendel.Sehingga, akibat perbuatan terdakwa Sandi Agung

Firmansyah tersebut, korban Wiji Wahyono mengalami tafsir

kerugian material Rp3.500.000 (tiga juta lima ratus rupiah).

Perbuatan terdakwa tersebut telah melanggar Pasal 362 KUHP.

                                                               

        Batu, 18 Oktober 2011

                                                               

        Jaksa Penuntut Umum

                                                               

        M.Supriyanto,S.H.

                                                               

      Ajun Jaksa Nip. 19800117 200212 1 002

Surat Dakwaan Kumulatif

SURAT DAKWAAN

No.PDM-18/Bdg/06/2011

a.   Identitas terdakwa

      1. Nama lengkap                   : Andrian

      2. Tempat lahir                     : Bandung

     3. Umur/tanggal lahir            : 48 tahun/ 1 Januari

1963

     4. Jenis kelamin                    : Laki-laki

     5. Kebangsaan                       : Indonesia

     6. Tempat tinggal                   : Jln.Pabrik

Tekstil No.1005 Bandung

     7. Agama                               : Islam

     8. Pekerjaan                           : Pengusaha

Tekstil

     9. Pendidikan                         : SLTA

b. Penahanan

a..   Terdakwa ditahan oleh Pihak Kepolisian dengan jenis

penahanan RUTAN sejak Tanggal  10 Juni 2011 sampai dengan di

limpahkannya ke Pengadilan Negeri Bandung.

Dakwaan

Kesatu :

      Bahwa ia terdakwa Andrian pada hari Rabu tanggal 20

Januari 2011 sekitar jam 09.00 WIB atau setidak-tidaknya pada

waktu lain tetapi masih dalam bulan Januari 2011 di Jalan

Bukit Bunga No.200 Bandung setidak-tidaknya pada tempat lain

tetapi masih dalam hukum Pengadilan Negeri Bandung, dengan

maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara

melawan hukum, telah mendatangi rumah Budi dengan maksud untuk

meminjam uang sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta

rupiah). Dimana ia terdakwa dengan berbagai cara merayu dan

menceritakan usaha bisnisnya sedang maju pesat dan mengatakan

bahwa uang yang akan terdakwa pinjam tersebut akan

dipergunakan untuk pembelian bahan baku dan material pabrik

dalam rangka pengembangan bisnisnya. Padahal yang sebenarnya

uang tersebut akan digunakan terdakwa untuk melunasi hutangnya

kepada Ginodani dengan jumlah yang sama yang ia pergunakan

saat itu untuk renovasi rumahnya.

 

 

Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam

Pasal 378 KUHP.

 

Kedua :

      Bahwa ia terdakwa Andrian  pada hari Rabu tanggal 20

Januari 2011 sekitar jam 09.00 WIB atau setidak-tidaknya pada

waktu lain tetapi masih dalam bulan Januari 2011 di Jalan

Bukit Bunga No.200 Bandung setidak-tidaknya pada tempat lain

tetapi masih dalam hukum Pengadilan Negeri Bandung, bahwa Budi

telah menolak untuk meminjamkan uang sebesarRp.300.000.000,-

(tiga ratus juta rupiah) kepada terdakwa karena Budi

mengetahui tabiat terdakwa yang suka  berjudi dan foya-foya.

Dimana ia terdakwa dengan emosi mengancam Budi apabila Budi

tidak mau meminjamkan uang tersebut, terdakwa akan membuka

rahasia Budi yang pernah berselingkuh dan masih mempunyai

simpanan seorang wanita. Rahasia hubungan gelap tersebut hanya

diketahui oleh mereka berdua,yang disaksikan langsung dan

diketahui persis oleh terdakwa karena terdakwa pernah beberapa

kali diajak Budi kerumah wanita tersebut. Budi yang saat itu

takut rahasianya terbongkar yang akan berdampak menghancurkan

rumah tangga dan reputasinya, dengan terpaksa dan menyerah

bersedia memberikan uang pinjaman tersebut yang akan

dituangkan dalam perjanjian tertulis dimana uang pinjaman

sebesar Rp.300.000.000,-(tiga ratus juta rupiah) tersebut akan

dilunasi terdakwa sekaligus pada tanggal 30 April 2011.

Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam

Pasal 369 ayat (1) KUHP.

 

Ketiga :

      Bahwa ia terdakwa Andrian pada hari Senin tanggal 4

Februari 2011 atau setidak-tidaknya pada waktu lain tetapi

masih dalam bulan Februari 2011 di Jalan Buah Batu No 35

Bandung setidak-tidaknya pada tempat lain tetapi masih dalam

hukum Pengadilan Negeri Bandung, setelah terdakwa menerima

uang dari Budi, terdakwa tidak dapat menahan diri untuk

berjudi maka uang sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta

rupiah) tersebut telah terpakaiRp.100.000.000,- (seratus juta

rupiah)  untuk berjudi dan berfoya-foya sehingga uang tersebut

tersisa Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah). Akhirnya

pada hari itu terdakwa hanya membayar hutangnya kepada

Ginodani sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

Bahwa ia terdakwa berjanji kepada Ginodani akan melunasi sisa

hutangnya sebesarRp.100.000.000,-(seratus juta rupiah) pada

tanggal 2 Mei 2011 dengan alasan menunggu pelunasan hutang

dari rekan bisnisnya yang lain. Ginodani menjadi marah karena

hutang terdakwa sudah terlalu lama dan Ginodani kesulitan

untuk menagih hutang kepada terdakwa. Terdakwa  merasa

tertekan dan sangat takut kepada Ginodani, maka terdakwa

memperkuat janjinya dengan memberikan salinan perjanjian

hutang antara terdakwa dengan Budi sebesar Rp.300.000.000,-

(tiga ratus juta rupiah) yang telah dipersiapakan terdakwa

untuk mengelabui Ginodani,karena perjanjian hutang tersebut

telah diputar balikan dan dipalsukan identitasnya sehingga

yang tertulis dalam perjanjian hutang piutang tersebut yang

mempunyai hutang adalah Budi dan bukan terdakwa.

Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam

Pasal 263 ayat (1) KUHP.

 

Keempat :

      Bahwa pada hari Rabu tanggal 1 Mei 2011 sekitar jam

11.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain tetapi masih

pada bulan Mei 2011 di Jalan Pabrik Tekstil No.1005 Bandung

setidak-tidaknya pada tempat lain tetapi masih dalam hukum

Pengadilan Negeri Bandung, Budi mendatangi rumah terdakwa

untuk menagih hutang, namun terdakwa tidak mempunyai uang

untuk membayar hutangnya. Akibatnya terjadi pertengkarang

hebat antara keduanya, dimana terdakwa dengan kalap memukul

Budi dengan sebatang kayu balok. Akibatnya Budi mengalami luka

sangat serius dan memar di bagian bahu sebelah kiri, telinga

sebelah kiri dan pelipis kanan mengalami pendarahan,hal

tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam Visum et

Repertum No.10/V/RSU/2011, tertanggal 1 Mei 2011 yang ditanda

tangani oleh dr.Asep Sunandar, M.P.H dari Rumah Sakit Umum

Hasan Sadikin Bandung,yang pada pokoknya menerangkan sebagai

berikut :

-        Luka memar di bagian bahu sebelah kiri,dengan ukuran

panjang 10 cm dan lebar 4 cm.

-        Luka memar di bagian telinga sebelah kiri,dengan

ukuran ½ × ½ cm.

-        Pelipisi kanan mengalami pendarahan.

Kesimpulan :

Luka tersebut disebabkan oleh pemukulan benda tumpul.

 

Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam

Pasal 351 ayat (2) KUHP.

Bandung, 24 Juni 2011

JAKSA PENUNTUT UMUM

 

FEBY DANIAR MAHARRANI,SH

JAKSA MUDA/NIP.050219911

SURAT DAKWAAN GABUNGAN

SURAT DAKWAAN

No. Reg. Perkara : PDM – 200 / YOGYA / Ep.1 / 07 / 2011

I.     IDENTITAS TERDAKWA

II.    PENAHANAN

Terdakwa ditahan dengan jenis penahanan Rumah Tahanan Negara

(RUTAN) oleh:

-        Penyidik pada Kepolisian Sektor (POLSEK) Ngaglik sejak

tanggal 5 Mei 2011 sampai dengan tanggal 24 Mei 2011, dengan

perpanjangan penahanan oleh Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan

Negeri Yogyakarta terhitung sejak tanggal 25 Mei 2011 sampai

dengan tanggal 3 Juli 2011;

-     Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Yogyakarta sejak

tanggal 4 Juli 2011 sampai dengan tanggal 23 Juli 2011, dengan

perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Yogyakarta

terhitung sejak tanggal 24 Juli 2011 sampai dengan tanggal 14

Agustus 2011.

Nama Lengkap : DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTITempat Lahir : MagelangUmur / Tanggal

Lahir

: 31 (tiga puluh satu) tahun / 12

Maret 1980Jenis Kelamin : PerempuanKebangsaan     : IndonesiaTempat Tinggal : Perumahan Merapi View Blok

Plawangan V No. B-36, Kabupaten

Sleman, Propinsi D.I. YogyakartaAgama : IslamPekerjaan : Wiraswasta (Pemilik Butik)Pendidikan      : Strata Satu (S-1)

III.   DAKWAAN:

PERTAMA

Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada hari

Sabtu, 30 April 2011 sekitar pukul 22.40 WIB, atau setidak-

tidaknya pada waktu lain di bulan April 2011, atau setidak-

tidaknya pada waktu lain di tahun 2011; bertempat di ruang

tamu rumah Terdakwa yang berada di Perumahan Merapi View Blok

Plawangan V No.B-36, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I.

Yogyakarta, atau setidak-tidaknya di tempat lain yang

berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP masih termasuk ke dalam

daerah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta; telah melakukan

beberapa perbuatan pidana yang harus dipandang sebagai

perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga merupakan

beberapa kejahatan; Terdakwa telah melakukan kekerasan fisik

dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004

tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang

mengakibatkan matinya Korban ARDIYANTO Bin WIJAYANTO. Yang

dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

-          Bahwa Terdakwa dengan Korban memiliki hubungan perkawinan

yakni Terdakwa adalah isteri yang sah dari Korban sejak

tanggal 14 Februari 2006, sebagaimana dinyatakan oleh Kutipan

Akta Nikah No. 70/10/II/2006 tertanggal 14 Februari 2006;

-      Selama perkawinan, hubungan antara Terdakwa dengan Korban

tidak harmonis dan sering terjadi pertengkaran. Kemudian

puncak dari ketidak harmonisan rumah tangga antara Terdakwa

dan Korban adalah ketika Korban meninggalkan Terdakwa selama

kurang lebih 3 (tiga) hari sejak tanggal 27 April 2011;

-   Kemudian pada hari Sabtu, 30 April 2011 sekitar pukul 22.00

WIB, Korban yang sudah meninggalkan Terdakwa dan tidak pulang

ke rumah selama kurang lebih 3 (tiga) hari akhirnya pulang ke

rumah milik Terdakwa di Perumahan Merapi View Blok Plawangan V

No.B-36, Sleman dengan kondisi mabuk;

-          Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung

keluar dari kamar tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang

tamu untuk menyambut kedatangan Korban. Saat Terdakwa

menyambut Korban di ruang tamu, Terdakwa diminta untuk

berhubungan intim sembari diciumi bibirnya serta diraba kedua

payudaranya oleh Korban;

-         Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk

berhubungan intim langsung menolak permintaan dari Korban.

Mendengar penolakan dari Terdakwa tersebut, Korban langsung

memarah-marahi Terdakwa dan di saat Terdakwa sedang dimarah-

marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang merupakan anak

perempuan dari Terdakwa dan Korban keluar dari kamar tempat

tidur Saksi dan datang ke ruang tamu untuk menyaksikan

pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban tersebut;

-        Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA MAHARANI

menghampiri Terdakwa dan Korban yang sedang bertengkar, Korban

dengan menggunakan telapak tangan sebelah kanan menampar pipi

sebelah kiri Terdakwa;

-       Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh Korban,

Saksi KEYNIA MAHARANI yang menyaksikan kejadian tersebut

langsung menangis dan mendengar tangisan dari Saksi KEYNIA

MAHARANI tersebut, Korban langsung ganti memarahi-marahi Saksi

KEYNIA MAHARANI supaya berhenti menangis dan menampar pipi

sebelah kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan menggunakan

punggung tangan kanan Korban;

-       Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI ditampar

pipi kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1 (satu) bilah

pisau buah sepanjang 20 (dua puluh) Centi Meter yang tertancap

pada buah-buahan yang terdapat pada keranjang buah yang ada di

atas meja ruang tamu. Kemudian dari arah belakang Korban,

Terdakwa langsung menusukan pisau tersebut ke leher sebelah

kanan Korban yang mengakibatkan Korban langsung terjatuh ke

lantai lalu kejang-kejang untuk beberapa saat kemudian

meninggal;

-       Bahwa berdasarkan Surat Visum et repertum atas jenazah Korban

ARDIYANTO Bin WIJAYANTO Nomor 120/V/KM/RSUP/2011 tertanggal 1

Mei 2011 yang dibuat oleh dr. Indra Khameswara, Sp.F

disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1.      Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh

empat) tahun, panjang badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi

Meter, berat badan 70 (tujuh puluh) Kilogram, golongan darah

O, diperiksa di ruang otopsi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.

Sardjito tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.00 WIB sampai dengan

pukul 16.00 WIB.

2.      Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam

bermata satu di leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi

Meter yang tepat mengenai syaraf vital yakni pembuluh Vena Cava

Superior.

3.    Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada

jenazah diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) –

24 (dua puluh empat) jam sebelum Visum et Repertum dilaksanakan.

4.  Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11

(sebelas) bagian yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO

Bin WIJAYANTO meninggal.

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam

pidana dalam Pasal 44 ayat (3) Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan

Dalam Rumah Tangga jo. Pasal 65 ayat (1) Kitab Undang-Undang

Hukum Pidana.

                                                                                   

ATAU

KEDUA

PRIMAIR

Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada waktu

dan tempat yang sama sebagaimana telah diuraikan pada dakwaan

Pertama di atas; telah melakukan beberapa perbuatan pidana

yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri-

sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan; Terdakwa telah

dengan sengaja merampas nyawa orang lain yakni Korban

ARDIYANTO Bin WIJAYANTO. Yang dilakukan dengan cara-cara

sebagai berikut:

-          Bahwa Korban yang merupakan suami dari Terdakwa pada hari

Sabtu, 30 April 2011 sekitar pukul 22.00 WIB, pulang ke rumah

milik Terdakwa di Perumahan Merapi View Blok Plawangan V No.B-

36, Sleman dengan kondisi mabuk;

-          Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung

keluar dari kamar tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang

tamu untuk menyambut kedatangan Korban. Saat Terdakwa

menyambut Korban di ruang tamu, Terdakwa diminta untuk

berhubungan intim sembari diciumi bibirnya serta diraba kedua

payudaranya oleh Korban;

-          Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk

berhubungan intim langsung menolak permintaan dari Korban.

Mendengar penolakan dari Terdakwa tersebut, Korban langsung

memarah-marahi Terdakwa dan di saat Terdakwa sedang dimarah-

marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang merupakan anak

perempuan dari Terdakwa dan Korban keluar dari kamar tempat

tidur Saksi dan datang ke ruang tamu untuk menyaksikan

pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban tersebut;

-          Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA

MAHARANI menghampiri Terdakwa dan Korban yang sedang

bertengkar, Korban dengan menggunakan telapak tangan sebelah

kanan menampar pipi sebelah kiri Terdakwa;

-          Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh

Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang menyaksikan kejadian

tersebut langsung menangis dan mendengar tangisan dari Saksi

KEYNIA MAHARANI tersebut, Korban langsung ganti memarahi-

marahi Saksi KEYNIA MAHARANI supaya berhenti menangis dan

menampar pipi sebelah kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan

menggunakan punggung tangan kanan Korban;

-          Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI

ditampar pipi kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1

(satu) bilah pisau buah sepanjang 20 (dua puluh) Centi Meter

yang tertancap pada buah-buahan yang terdapat pada keranjang

buah yang ada di atas meja ruang tamu. Kemudian dari arah

belakang Korban, Terdakwa langsung menusukan pisau tersebut ke

leher sebelah kanan Korban yang mengakibatkan Korban langsung

terjatuh ke lantai lalu kejang-kejang untuk beberapa saat

kemudian meninggal;

-       Bahwa berdasarkan Surat Visum et repertum atas jenazah Korban

ARDIYANTO Bin WIJAYANTO Nomor 120/V/KM/RSUP/2011 tertanggal 1

Mei 2011 yang dibuat oleh dr. Indra Khameswara, Sp.F

disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1.      Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh

empat) tahun, panjang badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi

Meter, berat badan 70 (tujuh puluh) Kilogram, golongan darah

O, diperiksa di ruang otopsi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.

Sardjito tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.00 WIB sampai dengan

pukul 16.00 WIB.

2.      Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam

bermata satu di leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi

Meter yang tepat mengenai syaraf vital yakni pembuluh Vena Cava

Superior.

3.      Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada

jenazah diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) –

24 (dua puluh empat) jam sebelum Visum et Repertum dilaksanakan.

4.      Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11

(sebelas) bagian yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO

Bin WIJAYANTO meninggal.

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam

pidana dalam Pasal 338 jo. Pasal 65 ayat (1) Kitab Undang-

Undang Hukum Pidana.

SUBSIDAIR

Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada waktu

dan tempat yang sama sebagaimana telah diuraikan pada dakwaan

Pertama maupun dakwaan Kedua Primair di atas; telah melakukan

beberapa perbuatan pidana yang harus dipandang sebagai

perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga merupakan

beberapa kejahatan; Terdakwa telah dengan sengaja melakukan

penganiayaan yang mengakibatkan matinya Korban ARDIYANTO Bin

WIJAYANTO. Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

-          Bahwa Korban yang merupakan suami dari Terdakwa pada hari

Sabtu, 30 April 2011 sekitar pukul 22.00 WIB, pulang ke rumah

milik Terdakwa di Perumahan Merapi View Blok Plawangan V No.B-

36, Sleman dengan kondisi mabuk;

-          Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung

keluar dari kamar tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang

tamu untuk menyambut kedatangan Korban. Saat Terdakwa

menyambut Korban di ruang tamu, Terdakwa diminta untuk

berhubungan intim sembari diciumi bibirnya serta diraba kedua

payudaranya oleh Korban;

-          Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk

berhubungan intim langsung menolak permintaan dari Korban.

Mendengar penolakan dari Terdakwa tersebut, Korban langsung

memarah-marahi Terdakwa dan di saat Terdakwa sedang dimarah-

marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang merupakan anak

perempuan dari Terdakwa dan Korban keluar dari kamar tempat

tidur Saksi dan datang ke ruang tamu untuk menyaksikan

pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban tersebut;

-          Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA

MAHARANI menghampiri Terdakwa dan Korban yang sedang

bertengkar, Korban dengan menggunakan telapak tangan sebelah

kanan menampar pipi sebelah kiri Terdakwa;

-          Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh

Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang menyaksikan kejadian

tersebut langsung menangis dan mendengar tangisan dari Saksi

KEYNIA MAHARANI tersebut, Korban langsung ganti memarahi-

marahi Saksi KEYNIA MAHARANI supaya berhenti menangis dan

menampar pipi sebelah kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan

menggunakan punggung tangan kanan Korban;

-          Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI

ditampar pipi kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1

(satu) bilah pisau buah sepanjang 20 (dua puluh) Centi Meter

yang tertancap pada buah-buahan yang terdapat pada keranjang

buah yang ada di atas meja ruang tamu. Kemudian dari arah

belakang Korban, Terdakwa langsung menusukan pisau tersebut ke

leher sebelah kanan Korban yang mengakibatkan Korban langsung

terjatuh ke lantai lalu kejang-kejang untuk beberapa saat

kemudian meninggal;

-       Bahwa berdasarkan Surat Visum et repertum atas jenazah Korban

ARDIYANTO Bin WIJAYANTO Nomor 120/V/KM/RSUP/2011 tertanggal 1

Mei 2011 yang dibuat oleh dr. Indra Khameswara, Sp.F

disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1.      Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh

empat) tahun, panjang badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi

Meter, berat badan 70 (tujuh puluh) Kilogram, golongan darah

O, diperiksa di ruang otopsi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.

Sardjito tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.00 WIB sampai dengan

pukul 16.00 WIB.

2.      Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam

bermata satu di leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi

Meter yang tepat mengenai syaraf vital yakni pembuluh Vena Cava

Superior.

3.      Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada

jenazah diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) –

24 (dua puluh empat) jam sebelum Visum et Repertum dilaksanakan.

4.      Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11

(sebelas) bagian yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO

Bin WIJAYANTO meninggal.

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam

pidana dalam Pasal 351 ayat (3) jo. Pasal 65 ayat (1) Kitab

Undang-Undang Hukum Pidana.

DAN

KETIGA

Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada hari

Minggu, 1 Mei 2011 sekitar pukul 01.10 WIB, atau setidak-

tidaknya pada waktu lain di bulan Mei 2011, atau setidak-

tidaknya pada waktu lain di tahun 2011; bertempat di Sungai

yang berada di sebelah barat gerbang utama Perumahan Merapi

View, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta, atau

setidak-tidaknya di tempat lain yang berdasarkan Pasal 84 ayat

(2) KUHAP masih termasuk ke dalam daerah hukum Pengadilan

Negeri Yogyakarta; telah melakukan beberapa perbuatan pidana

yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri-

sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan; Terdakwa telah

mengubur, menyembunyikan, membawa lari, atau menghilangkan

mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO dengan maksud menyembunyikan

kematiannya. Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

-   Bahwa setelah ARDIYANTO Bin WIJAYANTO meninggal akibat

perbuatan Terdakwa pada dakwaan pertama atau dakwaan kedua

primair-subsidair tersebut di atas, Terdakwa membawa Saksi

KEYNIA MAHARANI untuk masuk ke dalam kamar tempat tidur Saksi

yang terletak masih satu lantai dengan ruang tamu dan mengunci

pintu kamar tempat tidur Saksi dari luar;

-     Setelah memastikan Saksi KEYNIA MAHARANI terkunci di kamar

tempat tidurnya, Terdakwa kembali ke ruang tamu dan menyeret

mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO menuju dapur;

-     Sesampainya di dapur, Terdakwa mengambil 1 (satu) buah golok

sepanjang 50 (lima puluh) Centi Meter yang diambil dari lemari

dapur dan menggunakan golok tersebut untuk memotong-motong

mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO menjadi 11 (sebelas) bagian.

Setiap bagian dari 11 (sebelas) potongan mayat tersebut

kemudian dimasukan Terdakwa ke dalam 1 (satu) buah karung goni

dan 1 (satu) buah kantong plastik sampah (trash bag) berwarna

hitam yang diambil dari lemari dapur dengan rincian sebagai

berikut;

No Bagian Potongan

Mayat

Tempat Penyimpanan

1 Kepala Karung Goni2 Badan Karung Goni3 Pinggul Karung Goni4 Lengan kanan bagian

atas

Kantong plastik sampah

berwarna hitam 5 Lengan kanan bagian

bawah

Kantong plastik sampah

berwarna hitam6 Lengan kiri bagian

atas

Kantong plastik sampah

berwarna hitam7 Lengan kiri bagian

bawah

Kantong plastik sampah

berwarna hitam8 Paha kanan Kantong plastik sampah

berwarna hitam9 Paha kiri Kantong plastik sampah

berwarna hitam10 Tungkai kanan Kantong plastik sampah

berwarna hitam11 Tungkai kiri Kantong plastik sampah

berwarna hitam

-   Setelah 11 (sebelas) bagian potongan dari mayat ARDIYANTO Bin

WIJAYANTO tersebut dimasukan seluruhnya ke dalam karung goni

dan kantong plastik sampah berwarna hitam, Terdakwa memasukan

karung goni dan kantong plastik sampah berwarna hitam tersebut

ke bagasi bagian belakang mobil Honda Jazz i-dsi tahun 2005

berwarna abu-abu metalik dengan nomor polisi AB 8079 VJ milik

Terdakwa;

-          Kemudian sekitar pukul 01.10 WIB tanggal 1 Mei 2011

setelah Terdakwa memasukan karung goni dan kantong plastik

sampah berwarna hitam berisi seluruh 11 (sebelas) bagian

potongan mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO ke dalam bagasi

belakang mobil Honda Jazz i-dsi tahun 2005 berwarna abu-abu

metalik dengan nomor polisi AB 8079 VJ milik Terdakwa, mobil

milik Terdakwa tersebut  lalu dikemudikan oleh Terdakwa keluar

dari Perumahan Merapi View menuju sungai yang terletak di

sebelah barat gerbang utama Perumahan Merapi View;

-   Sesampainya di sungai yang terletak di sebelah barat gerbang

utama Perumahan Merapi View, Terdakwa mengeluarkan karung goni

dan kantong plastik berisi 11 (sebelas) bagian potongan mayat

ARDIYANTO Bin WIJAYANTO dari bagasi belakang mobil Honda Jazz

i-dsi tahun 2005 warna abu-abu metalik dengan nomor polisi AB

8079 VJ milik Terdakwa kemudian Terdakwa melempar karung goni

dan plastik sampah berwarna hitam berisi 11 (sebelas) bagian

potongan mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO ke sungai tersebut.

Karung goni yang berisi bagian potongan mayat ARDIYANTO Bin

WIJAYANTO berupa kepala, badan, dan pinggul tersangkut di

bagian tepi sungai sedangkan kantong plastik sampah berwarna

hitam berisi bagian potongan mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO

berupa lengan kanan bagian atas, lengan kanan bagian bawah,

lengan kiri bagian atas, lengan kiri bagian bawah, paha kanan,

paha kiri, tungkai kanan, dan tungkai kiri terbawa aliran

sungai;

-      Bahwa Terdakwa melakukan perbuatan tersebut di atas supaya

dapat menyembunyikan kematian ARDIYANTO Bin WIJAYANTO yang

disebabkan oleh perbuatan Terdakwa pada dakwaan pertama atau

dakwaan kedua primair-subsidair.

Perbuatan Terdakwa tersebut

sebagaimana diatur dan diancam

pidana dalam Pasal 181 jo. Pasal

65 ayat (1) Kitab Undang-Undang

Hukum Pidana.

                                 

                                 

                                 

 

Yogyakarta, 15 Agustus

2011

           JAKSA PENUNTUT

UMUM

  

           

                    

 

      Bayu Dwi Putra, S.H.

Jaksa Pratama

NIP. 19810521 200303 1 005

Disusun oleh :

1.Ayu Linda Hertya Setyowati / 120114443 / KP. E

2.Meidy Thelessy / 120114410 / KP. E