surat pernyataan
TRANSCRIPT
Laporan Survey Peneyelidikan Tanah
i
KATA PENGANTAR
Laporan Survey Peneyelidikan Tanah ini disusun sebagai salah satu bentuk
persyaratan teknis kontrak pengadaan jasa konsultan perencana antara PT
DAKSINAPATI KARSA KONSULTINDO JO PT MULTI PHI BETA dengan
Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Satuan Kerja Non
Verikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Sumatera
Utara, untuk Pekerjaan Perencanaan Teknik DED Pelebaran Jalan SP. Kuala
Tanjung – Lima Puluh.
Laporan Survey Peneyelidikan Tanah ini dimaksudkan sebagai bahan informasi
kepada pemilik pekerjaan mengenai hasil dari survey peneyelidikan Tanah..
Laporan Survey Peneyelidikan Tanah ini secara garis besar berisi tentang uraian
umum lingkup pekerjaan Survey Investigasi Tanah, uraian metodologi
pelaksanaan survai lapangan, serta data pendukung pelaksanaan pekerjaan.
Demikian laporan Survey Peneyelidikan Tanah ini disampaikan, semoga dapat
bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam tahapan perencanaan
selanjutnya.
Konsultan Perencana
Ir. Suheri. MT, Team leader
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… - i -
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. - ii -
PETA LOKASI PROYEK........................................................................................... -iii-
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian ............................................................. 1
1.3 Lokasi Penyelidikan ............................................................................... 1
1.4. Ruang Lingkup Penyelidikan ................................................................. 1
1.5. Jadwal Penyelidikan ............................................................................. 3
BAB II METODE PELAKSANAAN PENGUJIAN ............................................. 4
2.1. Penelitian Lapangan .............................................................................. 4
2.1.2. Test PIT .............................................................................................. 4
2.2. Pengujian Laboratorium (Laboratory Test) .......................................... 4
2.2.1 Pengujian Index Properties ......................................................... 4
2.2.2. Pengujian Engineering Properties ............................................... 6
BAB III HASIL PENYELIDIKAN TANAH .......................................................... 13
3.1. Hasil penelitian Dynamic Cone Penetrometer (DCP) ......................... 13
3.3. Hasil Pengujian Test PIT ....................................................................... 18
3.4. Hasil Pengujian Laboratorium .............................................................. 22
LAMPIRAN :
Laporan Survey Penyelidikan Tan ah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Untuk pembangunan sebuah jalan yang baik, maka diperlukanlah terlebih dahulu
survey penelitian tanah (Soil Investigation) agar dapat diketahui sifat fisik,
karakteristik dan daya dukung lapisan tanah untuk keperluan desain type dan
bentuk pondasi yang baik, kokoh serta ekonomis. Pondasi merupakan bagian
konstruksi bangunan bawah (sub structure) yang berfungsi untuk meneruskan
beban konstruksi bangunan atas (upper structure) yang harus kuat dan aman
untuk mendukung beban atas serta berat sendiri pondasi.
1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penelitian penyelidikan tanah ini adalah
untuk mengetahui deskripsi tanah dan identifikasi tanah serta daya dukung tanah
pada lokasi Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tanjung –
Lima Puluh.
1.3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tanah berada di ruas jalan Nasional lintas timur Sumatera
Utara, tepatnya di Sp Kuala Tanjung – Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Provinsi
Sumatera Utara. Dengan panjang jalan direncanakan 25 km.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian.
Ruang lingkup pekerjaan penelitian tanah ini adalah melaksanakan pekerjaan
:
1. Penelitian Lapangan (Field Investigation)
Penelitian tanah (soil investigation) di Lapangan (Field) terdiri dari :
a. Dynamic Cone Penetrometer dengan interval 100m zig-zag.
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
b. Pengambilan contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample) pada
interval kedalaman tertentu.
c. Penyelidikan Test Pit sebanyak 3 (tiga) titik dengan kedalaman 1.00
(satu) meter.
2. Pengujian Laboratorium.
Pengujian Laboratorium yang diadakan berupa pengujian index
properties dan engineering properties.
A. Index Properties :
1. Kadar air tanah (Moisture Content Test)
2. Berat Jenis Tanah (Specifik Gravity Test)
3. Analisa Saringan (Sieve Analysis Test)
4. Batas Konsistensi Atterberg (Atterberg Limit Test)
B. Engineering Properties :
1. Berat Satuan Isi (Unit Weight Test)
2. Pengujian Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)
3. Pengujian Direct Shear (Direct Shear Test)
4. Pengujian Konsolidasi (Consolidation Test)
C. Proctor Test :
1. Compaction Test.
3. Pembuatan dan Penyusunan Laporan.
Hasil penelitian tanah di Lapangan (Field investigation) dan Laboratorium
(Laboratory test) dianalisa serta dilakukan perhitungan daya dukung pondasi
yang selanjutnya diambil kesimpulan dan saran pondasi serta disajikan dalam
bentuk laporan.
4. Photo Dokumentasi
Dokumentasi terdiri dari pengambilan gambar pelaksanaan penelitian tanah di
lapangan. Photo dokumentasi dapat dilihat pada lampiran.
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
1.5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian.
Penelitian Lapangan (Field investigation) dilaksanakan pada bulan Agustus 2017
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
BAB II
METODE PELAKSANAAN PENGUJIAN
2.1. Penelitian Lapangan (Field Investigation)
Letak titik pengujian lapangan untuk DCP test dilakuakan pada bahu jalan,
sedangkan untuk pengujian test pit dilakukan pada tepi aspal yang bertujuan
untuk melihat lapisan aspal dan perkerasan yang telah ada.
2.1.1. Test Pit.
Prosedur pelaksanaan penelitian tanah dilakukan sebagai berikut :
Lokasi titik Test PIT di gali dengan kedalaman tertentu dan panjang tertentu,
kemudian diamati/deskripsi secara visual untuk mengetahui jenis dan sifat tanah
antara lain : jenis tanah, warna tanah, kepadatan tanah, plastisitas dan kadar
air tanah.
Hasil pengujian ini dituangkan dalam deskripsi lapisan Test Pit .
2.2. Pengujian Laboratorium (Laboratory Test)
Contoh tanah tidak terganggu (Undisturbed Sample =UDS) diuji dengan standard
ASTM dan untuk tanah loose menggunakan sistem Remoulded.
2.2.1. Pengujian Index Properties
1. Pengujian Kadar Air (Moisture Content Test)
Kadar air adalah perbandingan antara berat air dengan berat butir tanah.
Benda uji dimasukkan kedalam cawan yang telah diketahui berat dan tanda
cawannya, kemudian ditimbang dan dimasukkan kedalam oven pengering
selama 24 jam dengan suhu 1050 C.dan setelah kering ditimbang. Misalkan
: Berat cawan + tanah basah, = W1 gram, Berat cawan + tanah kering, = W2
gram, Berat cawan kosong, = W3 gram, maka kadar air :
(2-1)
Hasil pengujian kadar air dapat dilihat pada lampiran.- 4.
2. Pengujian berat jenis (Spesific Gravity Test)
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
Berat jenis adalah perbandingan berat satuan bahan dengan berat satuan air
dengan prosedur pengujian dilaksanakan sebagai berikut :
Sampel tanah tidak terganggu dikeringkan dan disaring lolos saringan no 10.
Penentuan Berat Jenis
Piknometer dalam keadan bersih ditimbang, = W1 gram, kemudian
Piknometer yang bersih diisi dengan air suling sampai batas yang
ditentukan dan ditimbang pada suhu 240 C = W4 gram,
Piknometer yang bersih diisi benda uji tanah, = W2 gram dan air suling
sampai proses vori tanah terisi air suling sampai batas, = W3 gram
)()( 2314
12
WWWW
WWGS
(2-2)
Hasil pengujian Berat Jenis dapat dilihat pada lampiran - 5.
3. Analisa Saringan (Sieve Analysis Test).
Sifat-sifat tanah banyak tergantung kepada ukuran butirannya, besar butiran
tanah juga merupakan dasar untuk mengklasifikasikan tanah. Biasanya suatu
macam tanah tertentu terdiri dari butir-butir yang termasuk beberapa golongan
ukuran butirannya dikatakan bergradiasi baik. Apabila terdapat kekurangan
atau kelebihan salah satu ukuran butir tertentu maka dikatakan bergradasi
buruk, bilamana besar butirannya hampir semua sama disebut tanah tersebut
bergradasi seragam.
Benda uji yang telah dipisahkan butirannya ditimbang dimasukkan kedalam
saringan dan dilaksanakan penggetaran 15 menit. Setelah
penyaringan/pengetaran diadakan kemudian benda uji yang tertahan untuk
setiap nomor saringan tersusun ditimbang dan dicatat. Hasil pengujian dapat
dilihat pada lampiran – 6.
4. Pengujian Batas Atterberg
Batas Atterberg yang paling penting adalah batas cair dan plastis yang dapat
menggambarkan secara garis besar sifat-sifat tanah. Tanah yang mempunyai
batas cair tinggi biasanya mempunyai sifat teknik yang buruk yaitu
kekuatannya rendah, compressibilitinya tinggi dan sulit dipadatkan.
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
A. Pengujian Batas Cair (Liquid Limit)
Batas cair adalah sebagai kadar air tanah pada keadaan batas antara cair dan
plastis.
Benda uji tanah seberat 100 gram (untuk benda uji batas cair dan batas
plastis), lolos saringan No. 40
Tanah diletakkan diatas plat kaca dan diaduk agar keadaannya homogen.
Benda uji ini disendok sebagian dimasukkan kedalam cawan alat batas cair,
permukaan benda uji dalam cawan diratakan sejajar dengan bidang horizontal,
pembuatan alur dilakukan membagi dua benda uji dalam cawan dengan
grooving tool kemudian diadakan pemukulan dengan memutar engkol alat
batas cair sampai alur yang membagi dua benda uji diatas cawan bertemu
sepanjang 1.3 cm. Jumlah ketukan dicatat dan diperiksa kadar air benda uji.
Prosedur diulang hingga terdapat minimal empat jumlah pukulan yang
berbeda dengan kadar air yang berbeda yaitu dua jenis jumlah pukulan
dibawah dua puluh lima dan dua jenis diatas dua puluh lima pukulan. Hasil ini
digambarkan dalam grafik, kadar air (ordinat) versus jumlah pukulan (absis).
Besar batas cair diambil dari jumlah n dua puluh lima pukulan.
B. Penentuan Batas Plastis (Plastis Limit)
Benda uji yang telah dipersiapkan pada saat pengujian batas cair diletakkan
diatas plat kaca dibentuk dengan cara mengulung hingga berdiameter 3.0
mm dengan panjang 7 cm sampai keadaan permukaan retak-retak. Benda
uji tanah digulung diatas plat kaca dengan telapak tangan sampai kondisi
diatas dicapai dan kadar air tanah diperiksa yang merupakan besaran batas
plastis.
Hasil pengujian Batas Cair dan Batas Plastis dapat dilihat pada lampiran – 7.
2.2.2. Pengujian Engineering Properties
1. Pengujian Berat Satuan Isi (Natural Density Weight)
Berat satuan isi adalah perbandingan antara berat tanah dengan volume tanah.
Berat satuan isi sebagai petunjuk kepadatan suatu lapisan tanah.
Prosedur untuk pengujian adalah sebagai berikut :
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
Benda uji yang digunakan adalah benda uji tanah tidak terganggu. Peralatan
yang digunakan adalah extruder, timbangan ketelitian 0.01 gram, gergaji
pemotong benda uji, cincin penguji yang telah diketahui volumenya.
Benda uji dari dalam tabung di dorong pakai Extruder dan dimasukkan ke dalam
cincin penguji tanpa mempengaruhi tingkat kepadatannya setelah cincin persis
terisi penuh dengan benda uji lalu ditimbang kemudian benda uji dikeluarkan
dari cincin, cincin dibersihkan dan ditimbang (W1 gram) kemudian diukur
diameter dalam cincin dan tingginya untuk mengetahui volume tanah yang
masuk ke dalam cincin penguji ( V cm3 ), jadi berat jenis tanah adalah :
V
WW 21 ( gram/cm3) (2-3)
Hasil pengujian dan perhitungan berat dapat dilihat pada lampiran – 8.
2. Pengujian Tekan Bebas(Unconfined Compression Test )
Pengujian ini terutama dilakukan untuk tanah lempung atau lanau bila mana
lempung tersebut mempunyai derajat kejenuhan (Sr) 100% maka kekuatan
geser dapat ditentukan langsung dari nilai Unconfined. Jika Unconfined
Compression Streght = q, maka kekuatan geser undrened Cu = qu/z.
Sedangkan qu didapat dari hasil pengujian yaitu besar beban aksial
persatuan luas pada saat benda uji mengalami keruntuhan atau pada saat
tegangan axial mencapai 20%.
Pengujian ini dikerjakan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Persiapan Benda Uji
Benda uji yang digunakan untuk pengujian ini adalah benda uji tanah yang
tidak terganggu yang telah dibawa dari hasil pengeboran dilapangan.
Benda uji dipersiapkan sepanjang dua kali diameter benda uji.
b. Persiapan Peralatan dan Pelaksanaan Pengujian
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini adalah satu set alat uji tekan
bebas yang dilengkapi dengan Proving Ring dan dial pengukur tekanan
bebas Cqu, dial pengukur regangan dan alat penggerak serta dua buah plat
penghantar tekanan.
Penentuan besaran tekanan bebas (Cqu) dilakukan dengan memasukkan
benda uji yang telah dipersiapkan ke antara plat penghantar beban,
kemudian tekanan dibiarkan dengan kecepatan konstan sampai mencapai
regangan maksimum. Besar gaya yang diberikan dibaca pada dial proving
ring dan besar qu diperoleh dari gaya axial yang diberikan dibagi luas
penampang benda uji yang ditekan.
Hasil pengujianTekan Bebas (Unconfined Compression Test) dapat dilihat
pada lampiran tabel data dan hasil pengujian pada lampiran - 9.
3. Pengujian Direct Shear Test.
Tujuan pengujian geser langsung dimaksudkan untuk menentukan parameter
perlawanan geser dari tanah. Parameter yang dapat menunjukkan kemampuan
tanah, untuk menerima gaya geser adalah kohesi c dan sudut geser tanah.
a. Persiapan Benda Uji.
Bahan uji yang digunakan untuk pengujian ini adalah benda uji tanah tidak
terganggu yang telah diambil dari titik kedalaman tertentu dilapangan, lokasi
tanah yang akan ditentukan nilai kohesi dan sudut geser tanahnya.
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
b. Persiapan Peralatan.
Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini adalah satu set alat geser
langsung terdiri dari proving ring untuk mengukur arloji pengukuran tekanan
geser, dongkrak untuk memberi tekanan, batu berpori, arloji/dial untuk
menentukan besar pergeseran beban untuk memberikan tekanan normal dan
cincin tempat benda uji yang akan ditentukan nilai kohesi dan sudut gesrenya.
c. Penentuan besaran kohesi dan sudut geser .
Benda uji dimasukkan kedalam cincin penguji dan diberi tegangan vertikal
konstan, kemudian diberikan tegangan geser sampai tercapai besaran
maksimum. Tegangan geser ini diberikan dengan kecepatan bergerak yang
konstan, secara perlahan-lahan sehingga tegangan pori diperkirakan tetap nol.
Untuk mendapatkan nilai kohesi c dan sudut geser diadakan pengujian
beberapa kali dengan memakai nilai tegangan normal yang berbeda. Hasil
pengujian Direct Shear dapat dilihat pada lampiran – 10.
4. Pemeriksaan Konsolidasi (Consolidation Test)
Pemeriksaan ini adalah untuk menentukan sifat pemanfaatan dari tanah yaitu sifat
perobahan isi dan proses keluarnya air dari dalam pori tanah yang diakibatkan
adanya perubahan tekanan vertikal yang bekerja pada tanah tersebut serta
mencari kecepatan konsolidasi dan besarnya penurunan tanah akibat adanya
perubahan untuk memperoleh penurunan dilapangan akibat struktur bangunan
diatasnya.
Prosedur Pengujian :
a. Cincin dibersihkan kemudian ditimbang, Batu pori dipasang pada bagian atas
dan bawah dari cincin, sehingga benda uji yang telah dilapisi kertas saring ter-
apit oleh kedua batu pori tersebut
b. Cincin berisi sample dimasukkan kedalam sel konsolidasi dan pasang alat
penumpu diatas batu pori kemudian letakkan sel konsolidasi yang telah berisi
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
sample pada alat konsolidasi sehingga bagian yang runcing dari pelat
penumpu menyentuh tempat pada alat penumpu
c. Atur kedudukan dial pengukur agar menunjukkan angka nol dan Pasang
beban I (1 kg), kemudian dial dibaca dan dicatat pada skala waktu detik,
menit dan jam
d. Setelah pembacaan menunjukkan angka yang tetap, dicatat penunjukan arloji
e. Pasang beban II (2x beban I) kemudian catat penunjukan dial pengukur
f. Dengan cara yang sama dilakukan untuk beban yang berbeda-beda
g. Setelah pembacaan maksimum dan pembacaan sudah tetap, beban secara
bertahap dikurangi
h. Sample beserta cincinnya dikeluarkan dari sel konsolidasi, ditimbang,
kemudian dikeringkan didalam oven untuk mengetahui kadar airnya
Perhitungan dilakukan sebagai berikut :
a. Hitung berat tanah basah, berat isi dan kadar airnya, sebelum dan sesudah
pengujian.
b. Gambar grafik hasil konsolidasi, grafik penurunan terhadap tekanan dan grafik
angka pori terhadap tekanan. Untuk grafik penurunan terhadap tekanan, maka
pembacaan terakhir pada setiap pembebanan digambarkan terhadap tekanan.
Untuk grafik angka pori terhadap tekanan, dilakukan beberapa perhitungan
c. Menghitung tinggi efektif benda uji
AxG
BH k
t (2-4)
dimana : Ht = tinggi efektif benda uji, A = luas penampang benda uji, Bk =
berat tanah kering dan G = berat jenis tanah. Dihitung besar penurunan total
(H) yang terjadi pada tiap pembebanan H= pembacaan arloji pada permulaan
pengujian dikurangi pembacaan pada akhir pembebanan
d. Menghitung angka pori mula (angka pori asli = e0)
(2-5)
dimana : H0 = tinggi contoh semula
e. Menghitung prubahan angka pori (e) pada setiap pembebanan
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
(2-6)
f. Menghitung angka pori (e) pada setiap pembebanan,
(2-7)
Harga-harga pori ini digambarkan versus tekanan
g. Menghitung derajat kejenuhan sebelum dan sesudah pengujian
e
WxGS r (2-8)
dengan, Sr = derajat kejenuhan dan W = Kadar air
h. Menghitung harga koefisien konsolidasi (Cv)
(2-9)
dimana,
Cv = koefisien konsolidasi, Hm = tinggi benda uji rata-rata pada pembebanan
yang bersangkutan, T90 = waktu untuk mencapai konsolidasi 90%
Aplikasi Data
Dari hasil pengujian diperoleh data-data Gs, Cv, e, Sr,Cc dan data ini digunakan
pada perhitungan penurunan suatu bangunan, misalnya pada pondasi langsung,
untuk menghitung
(2-10)
Dengan memperoleh Cv maka waktu penurunan dapat dicari
vC
HTt
2. (2-11)
dimana, t= waktu penurunan, T = time factor yang tergantung pada persentase
penurunan yang ditinjau, H = tebal lapisan
Adanya ruangan antara void ratio (angka pori) dengan tegangan P, maka
(2-12)
dimana, Cc = compression index dan dari harga Cc diperoleh ,
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
(2-13)
di mana : S = penurunan, H = tebal lapisan, Eo = angka pori, P1 = (P0+P)=
pembebanan akhir dan P0 = pembebanan awal.
Hasil pengujian konsolidasi dapat dilihat pada lampiran - 11.
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
BAB III HASIL PENELITIAN TANAH
.
3.1. Hasil Pengujian Dynamic Cone Penetrometer ( DCP ).
Hasil pemeriksaan tanah dengan DCP teast meliputi pengamatan secara visual
meliputi hasil tubukan adalah sebagai berikut :
REKAP DCP SP. KUALA TANJUNG - LIMA PULUH
STA 96+500 - 121+000
NO STA Posisi CBR JARAK DARI TEPI ASPAL KETERANGAN
1 96+500 R/S 5.54 3.50
2 96+600 L/S 5.23 3.50
3 96+700 R/S 6.38 3.40
4 96+800 L/S 5.40 3.70
5 96+900 R/S 5.97 4.00
6 97+000 L/S 8.89 4.00
7 97+100 R/S 8.84 3.80
8 97+200 L/S 7.92 3.70
9 97+300 R/S 7.49 3.80
10 97+400 L/S 7.72 4.00
11 97+500 R/S 7.12 3.50
12 97+600 L/S 6.48 3.80
13 97+700 R/S 5.40 3.00
14 97+800 L/S 6.57 4.00
15 97+900 R/S 5.76 3.50
16 98+000 L/S 8.29 4.00
17 98+100 R/S 6.92 4.00
18 98+200 L/S 6.08 3.70
19 98+300 R/S 6.59 3.50
20 98+400 L/S 7.34 3.70
21 98+500 R/S 7.08 4.00
22 98+600 L/S 8.15 3.50
23 98+700 R/S 2.14 3.70
24 98+800 L/S 4.33 1.50
25 98+900 R/S 5.98 3.10
26 99+000 L/S 5.73 2.10
27 99+100 R/S 8.91 3.60
28 99+200 L/S 7.30 3.90
29 99+300 R/S 3.42 3.60
30 99+400 L/S 3.81 3.00
31 99+500 R/S 12.09 4.00
32 99+600 L/S 13.70 3.50
33 99+700 R/S 8.01 2.60
34 99+800 L/S 4.98 3.90
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
35 99+900 R/S 2.93 4.00
36 100+000 L/S 2.12 4.00
37 100+100 R/S 6.87 3.50
38 100+200 L/S 3.71 4.00
39 100+300 R/S 7.32 3.20
40 100+400 L/S 5.48 2.90
41 100+500 R/S 5.24 3.00
42 100+600 L/S 6.02 2.40
43 100+700 R/S 6.16 3.00
44 100+800 L/S 5.24 4.00
45 100+900 R/S 4.04 2.80
46 101+000 L/S 3.15 3.90
47 101+100 R/S 3.59 3.00
48 101+200 L/S 2.56 4.00
49 101+300 R/S 5.65 3.80
50 101+400 L/S 6.00 4.00
51 101+500 R/S 8.39 3.50
52 101+600 L/S 4.47 2.20
53 101+700 R/S 5.56 3.00
54 101+800 L/S 5.80 4.00
55 101+900 R/S 4.78 3.60
56 102+000 L/S 6.21 3.60
57 102+100 R/S 7.11 1.70
58 102+200 L/S 10.00 3.00
59 102+300 R/S 8.11 4.00
60 102+400 L/S 6.43 3.90
61 102+500 R/S 5.96 3.50
62 102+600 L/S 6.48 3.00
63 102+700 R/S 7.09 3.20
64 102+800 L/S 6.10 3.70
65 102+900 R/S 5.82 3.10
66 103+000 L/S 5.12 3.10
67 103+100 R/S 5.21 3.00
68 103+200 L/S 6.44 4.00
69 103+300 R/S 0.00 0.00 JEMBATAN
70 103+400 L/S 8.06 3.40
71 103+500 R/S 8.14 4.00
72 103+600 L/S 2.73 3.00
73 103+700 R/S 4.92 4.00
74 103+800 L/S 3.39 4.00
75 103+900 R/S 1.98 4.00
76 104+000 L/S 4.12 4.00
77 104+100 R/S 5.19 3.00
78 104+200 L/S 2.97 3.50
79 104+300 R/S 4.42 4.00
80 104+400 L/S 2.26 3.50
81 104+500 R/S 5.30 3.20
82 104+600 L/S 5.33 3.70
83 104+700 R/S 5.79 3.90
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
84 104+800 L/S 7.10 3.20
85 104+900 R/S 7.34 3.50
86 105+000 L/S 3.16 4.00
87 105+100 R/S 7.06 3.80
88 105+200 L/S 4.42 4.00
89 105+300 R/S 5.18 3.50
90 105+400 L/S 3.99 4.00
91 105+500 R/S 6.31 3.50
92 105+600 L/S 6.90 3.70
93 105+700 R/S 5.60 4.00
94 105+800 L/S 2.59 3.80
95 105+900 R/S 5.59 4.00
96 106+000 L/S 7.48 4.00
97 106+100 R/S 6.96 3.90
98 106+200 L/S 4.52 4.00
99 106+300 R/S 6.23 3.60
100 106+400 L/S 10.32 4.00
101 106+500 R/S 6.23 3.60
102 106+600 L/S 4.31 3.80
103 106+700 R/S 6.15 3.90
104 106+800 L/S 4.15 3.80
105 106+900 R/S 3.30 3.00
106 107+000 L/S 5.15 3.50
107 107+100 R/S 5.56 4.00
108 107+200 L/S 2.67 3.80
109 107+300 R/S 7.50 3.70
110 107+400 L/S 4.29 4.00
111 107+500 R/S 3.30 3.50
112 107+600 L/S 0.00 0.00 JEMBATAN
113 107+700 R/S 0.00 0.00 JEMBATAN
114 107+800 L/S 4.43 3.70
115 107+900 R/S 8.08 4.00
116 108+000 L/S 8.33 3.80
117 108+100 R/S 6.04 4.00
118 108+200 L/S 6.77 4.00
119 108+300 R/S 6.78 3.80
120 108+400 L/S 8.14 3.90
121 108+500 R/S 4.10 3.20
122 108+600 L/S 7.08 3.70
123 108+700 R/S 11.52 3.00
124 108+800 L/S 13.02 4.00
125 108+900 R/S 7.46 3.80
126 109+000 L/S 3.09 4.00
127 109+100 R/S 2.67 3.80
128 109+200 L/S 5.03 3.50
129 109+300 R/S 2.11 3.20
130 109+400 L/S 3.11 3.10
131 109+500 R/S 6.58 4.00
132 109+600 L/S 8.29 4.00
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
133 109+700 R/S 6.92 4.00
134 109+800 L/S 8.18 4.00
135 109+900 R/S 8.38 4.00
136 110+000 L/S 7.11 3.50
137 110+100 R/S 8.30 3.00
138 110+200 L/S 8.06 3.10
139 110+300 R/S 4.43 4.00
140 110+400 L/S 7.42 3.70
141 110+500 R/S 5.52 3.80
142 110+600 L/S 7.03 3.10
143 110+700 R/S 8.65 3.40
144 110+800 L/S 8.04 3.20
145 110+900 R/S 7.37 3.50
146 111+000 L/S 6.63 3.10
147 111+100 R/S 4.54 3.10
148 111+200 L/S 7.80 4.00
149 111+300 R/S 7.98 3.00
150 111+400 L/S 6.19 4.00
151 111+500 R/S 5.32 3.00
152 111+600 L/S 4.37 3.50
153 111+700 R/S 6.74 3.80
154 111+800 L/S 7.96 3.60
155 111+900 R/S 10.21 3.50
156 112+000 L/S 6.19 3.80
157 112+100 R/S 4.41 3.80
158 112+200 L/S 5.53 3.20
159 112+300 R/S 6.14 3.00
160 112+400 L/S 6.10 3.10
161 112+500 R/S 3.32 1.80
162 112+600 L/S 6.32 3.00
163 112+700 R/S 6.24 3.00
164 112+800 L/S 6.65 3.00
165 112+900 R/S 4.31 1.50
166 113+000 L/S 4.38 3.10
167 113+100 R/S 4.58 2.00
168 113+200 L/S 4.77 3.00
169 113+300 R/S 4.94 2.00
170 113+400 L/S 4.91 3.10
171 113+500 R/S 4.36 2.30
172 113+600 L/S 4.68 2.50
173 113+700 R/S 5.03 2.00
174 113+800 L/S 5.91 3.20
175 113+900 R/S 5.18 3.50
176 114+000 L/S 6.39 3.00
177 114+100 R/S 4.31 2.00
178 114+200 L/S 6.26 1.60
179 114+300 R/S 6.06 1.70
180 114+400 L/S 7.78 1.60
181 114+500 R/S 7.74 1.70
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
182 114+600 L/S 5.20 2.40
183 114+700 R/S 5.44 2.30
184 114+800 L/S 4.34 2.50
185 114+900 R/S 4.96 2.20
186 115+000 L/S 5.72 3.00
187 115+100 R/S 3.58 3.10
188 115+200 L/S 5.14 2.50
189 115+300 R/S 7.30 2.50
190 115+400 L/S 4.74 2.90
191 115+500 R/S 3.98 3.00
192 115+600 L/S 4.29 2.50
193 115+700 R/S 4.16 1.90
194 115+800 L/S 6.82 2.60
195 115+900 R/S 3.66 2.80
196 116+000 L/S 4.52 2.50
197 116+100 R/S 2.90 3.00
198 116+200 L/S 5.01 3.00
199 116+300 R/S 4.70 3.50
200 116+400 L/S 3.28 4.00
201 116+500 R/S 3.93 3.00
202 116+600 L/S 4.32 3.00
203 116+700 R/S 4.04 3.50
204 116+800 L/S 3.00 4.00
205 116+900 R/S 3.90 3.40
206 117+000 L/S 5.82 4.00
207 117+100 R/S 4.71 2.50
208 117+200 L/S 3.38 4.00
209 117+300 R/S 5.17 1.80
210 117+400 L/S 2.94 4.00
211 117+500 R/S 5.97 1.70
212 117+600 L/S 4.42 2.40
213 117+700 R/S 6.49 2.50
214 117+800 L/S 5.72 2.50
215 117+900 R/S 5.28 2.50
216 118+000 L/S 5.45 3.50
217 118+100 R/S 4.85 3.00
218 118+200 L/S 4.07 4.00
219 118+300 R/S 4.75 2.30
220 118+400 L/S 4.65 4.00
221 118+500 R/S 4.84 3.00
222 118+600 L/S 5.03 4.00
223 118+700 R/S 5.84 1.60
224 118+800 L/S 6.15 3.50
225 118+900 R/S 5.32 3.60
226 119+000 L/S 2.59 2.80
227 119+100 R/S 4.26 3.50
228 119+200 L/S 5.66 2.50
229 119+300 R/S 6.66 0.90
230 119+400 L/S 5.68 2.90
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
231 119+500 R/S 6.02 3.00
232 119+600 L/S 7.40 3.00
233 119+700 R/S 9.60 3.00
234 119+800 L/S 7.38 1.50
235 119+900 R/S 6.30 1.30
236 120+000 L/S 4.98 3.00
237 120+100 R/S 5.88 3.00
238 120+200 L/S 5.39 1.30
239 120+300 R/S 3.88 3.00
240 120+400 L/S 4.86 2.50
241 120+500 R/S 4.40 2.50
242 120+600 L/S 5.04 2.40
243 120+700 R/S 4.96 3.00
244 120+800 L/S 5.13 3.00
245 120+900 R/S 4.68 2.50
246 121+000 L/S 5.61 3.00
3.2. Hasil Pengujian Test Pit ( TP )
Hasil pemeriksaan tanah dengan hand bore meliputi pengamatan secara visual
meliputi jenis tanah, kadar air tanah, kepadatan dan plastisitas pada pengujian
titik Test Pit (TP), diperoleh lapisan tanah sebagai berikut :
TEST PIT
PAKET-37 SP. KUALA TANJUNG - LIMA PULUH
NO STA POSISI DESKRIPSI TEBAL (CM)
1 97+000 L/S ASPAL 5
ASPAL 5
ASPAL 4
BASE 16
BASE 42
TOTAL 72
2 98+000 R/S ASPAL 4
ASPAL 4
ASPAL 5
BASE 15
BASE 38
TOTAL 66
3 99+000 L/S ASPAL 5
ASPAL 5
ASPAL 4
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
BASE 18
BASE 46
TOTAL 78
4 100+000 R/S ASPAL 4
ASPAL 4
ASPAL 5
BASE 17
BASE 42
TOTAL 72
5 101+000 L/S ASPAL 5
ASPAL 4
ASPAL 4
BASE 18
BASE 40
TOTAL 71
6 102+000 R/S ASPAL 4
ASPAL 4
ASPAL 4
BASE 20
BASE 42
TOTAL 74
7 103+000 L/S ASPAL 5
ASPAL 5
ASPAL 4
BASE 12
BASE 37
TOTAL 63
8 104+000 R/S ASPAL 4
ASPAL 5
ASPAL 4
BASE 20
BASE 60
TOTAL 93
9 105+000 L/S ASPAL 5
ASPAL 4
ASPAL 5
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
BASE 14
BASE 44
TOTAL 72
10 106+000 R/S ASPAL 5
ASPAL 4
ASPAL 4
BASE 17
BASE 35
TOTAL 65
11 107+000 L/S ASPAL 5
ASPAL 5
ASPAL 4
BASE 16
BASE 48
TOTAL 78
12 108+000 R/S ASPAL 4
ASPAL 4
ASPAL 5
BASE 20
BASE 53
TOTAL 86
13 109+000 L/S ASPAL 4
ASPAL 4
ASPAL 4
BASE 18
BASE 49
TOTAL 79
14 110+000 R/S ASPAL 5
ASPAL 4
ASPAL 4
BASE 15
BASE 35
TOTAL 63
15 111+000 L/S ASPAL 4
ASPAL 4
ASPAL 4
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
BASE 12
BASE 42
TOTAL 66
16 112+000 R/S ASPAL 5
ASPAL 5
ASPAL 5
BASE 15
BASE 40
TOTAL 70
17 113+000 L/S ASPAL 4
ASPAL 5
ASPAL 4.5
BASE 14
BASE 40
TOTAL 67.5
18 114+000 R/S ASPAL 4
ASPAL 4
ASPAL 4
BASE 18
BASE 50
TOTAL 80
19 115+000 L/S ASPAL 5
ASPAL 5
ASPAL 4
BASE 17
BASE 48
TOTAL 79
20 116+000 R/S ASPAL 4
ASPAL 4
ASPAL 4
BASE 19
BASE 41
TOTAL 72
21 117+000 L/S ASPAL 5
ASPAL 5
BASE 22
Laporan Akhir Hasil Penelitian Tanah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
BASE 42
TOTAL 74
22 118+000 R/S ASPAL 5
ASPAL 5
BASE 22
BASE 38
TOTAL 70
23 119+000 L/S ASPAL 4
ASPAL 4
ASPAL 4
BASE 18
BASE 35
TOTAL 65
24 120+000 R/S ASPAL 5
ASPAL 4
ASPAL 4
BASE 18
BASE 37
TOTAL 68
25 121+000 L/S ASPAL 4
ASPAL 4
ASPAL 4
BASE 20
BASE 41
TOTAL 73
3.4. Hasil Pengujian Laboratorium
Hasil rekab pengujian di laboratorium mekanika tanah adalah sebagai berikut :
Laporan Survey Penyelidikan Tan ah
Perencanaan Teknik (DED) Pelebaran Jalan SP Kuala Tnajung – Lima Puluh.
SUMMERY DATA RESULT MATERIAL SOIL INVESTIGATION
PERENCANAAN TEKNIK DED PELEBARAN JALAN SP. KUALA TANJUNG - LIMA PULUH ( PAKET - 37 )
No. STA/KM
Spesific Liquids Plastic Plastic Aashto Los Angeles Maximum
Dry Optimum Moisture California Bearing Swelling
Grafity Limit Limit Index Classification Abration
Test Density Content Ratio
Satuan Gr/cc % % - - - Gr/cc % 6% Min %
1 97+000 2.516 30.10 13.79 16.32 A-6 - 1.560 19.20 4.185 0.113
2 98+000 2.487 24.40 11.93 12.47 A-6 - 1.565 19.00 4.170 0.117
3 99+000 2.483 34.50 19.06 15.44 A-6 - 1.565 19.00 3.660 0.117
4 100+000 2.503 39.50 20.66 18.84 A-6 - 1.49 20.00 4.457 0.111
5 101+000 2.487 41.00 21.89 19.11 A-6 - 1.589 17.50 4.003 0.113
6 102+000 2.496 36.20 21.05 15.15 A-6 - 1.589 17.50 3.916 0.105
7 103+000 2.455 35.60 17.77 17.83 A-6 - 1.475 19.60 4.111 0.115
8 104+000 2.474 42.00 24.09 17.91 A-6 - 1.560 21.00 3.531 0.117
9 105+000 2.501 39.90 22.21 17.70 A-6 - 1.498 17.87 4.0704 0.1218
10 106+000 2.493 29.65 13.68 15.97 A-6 - 1.510 18.00 3.894 0.097
11 107+000 2.486 28.50 12.74 15.76 A-6 - 1.510 18.00 1.758 0.119
12 108+000 2.456 38.56 21.49 17.07 A-6 - 1.476 19.87 4.063 0.140
13 109+000 2.492 29.50 12.34 17.16 A-6 - 1.476 19.87 4.276 0.136
14 110+000 2.449 26.77 10.91 15.86 A-6 - 1.420 22.60 4.141 0.113
15 111+000 2.519 37.87 10.08 19.79 A-6 - 1.420 22.60 4.054 0.113
16 115+000 2.493 39.00 19.21 19.79 A-6 - 1.420 22.60 3.929 0.100
17 119+000 2.479 39.98 19.79 20.20 A-6 - 1.420 22.60 3.702 0.096
18 121+000 2.504 39.90 22.21 17.70 A-6 - 1.42 22.60 3.962 0.098