askep keluarga bpk
TRANSCRIPT
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Pengkajian
I. Data Umum Tanggal Pengkajian 06-10-2005
1. Nama Kepala Keluarga : Bapak N
2. Usia : 63 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Pensiunan PD Pasar Jaya
5. Alamat : RT 01 RW 03 Kelurahan Kemiri Muka
6. Komposisi Anggota Keluarga
No Nama Umur L/P Agm Hub dgn KK Pend Pek
1 Ibu J 47 Tahun P Islam Istri SD IRT
2 I 35 Tahun P Islam Anak SMP IRT
3 A 34 Tahun P Islam Anak SMEA IRT Sudah Berkeluarga
4 A 30 Tahun P Islam Anak SMP IRT & Rumah
terpisah
5 Y 20 Tahun P Islam Anak SMP PT Sosro
Genogram
7. Tipe/Bentuk Keluarga :
Keluarga Inti, terdiri dari Ibu, Ayah dan Anak
8. Suku Bangsa :
Keluarga Bpk N dan Ibu J berasal dari suku Betawi Depok, yang mempunyai
kebiasaan masak sayur dengan santan kental dan rasanya asin gurih.
9. Agama : keluarga menganut agama islam. Sebelum kena serangan stroke Bapak N
rajin sholat lima waktu dan sholat di mesjid atau mengikuti pengajian, tetapi setelah
terkena serangan stroke dan mengalami kesulitasn berjalan & berbicara Bapak N
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 2
sering tidak sholat dan tidak pernah lagi mengikuti pengajian atau sholat berjamaah di
mesjid karena malu.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Saat ini Bapak N sudah tidak bekerja dan uang pensiunan diambil sekaligus di awal
karena untuk biaya pengobatan dan makan sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan
makan & sehari-hari saat ini keluarga mengandalkan pemberian dari anak. Pemberian
dari anaknya satu bulan + Rp. 15.000,- hanya cukup untuk makan . Sedangkan untuk
biaya kesehatan keluarga ini tidak memilih tabungan kalau Bapak N mau berobat
biaya ditanggulangi dan anak-anaknya, itupun kalau anak-anaknya sedang punya
uang.
11. Aktivitas Keluarga :
Setelah Bapak N sakit keluarga hampir tidak pernah rekreasi ketempat hiburan atau
berkunjung kekeluarga yang jauh,rekreasi yang dilakukan saat ini adalah nonton TV.
II. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga :
12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa, tiga dari
empat orang anaknya sudah menikah dan hidup mandiri,anaknya yang bungsu sudah
tunangan dan bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan kalau ada penghasilan
tambahan diberikan pada ibunya, keluarga Bapak N sudah Menjalankan tugas
perkembangan sat ini yaitu memandirikan anak – anaknya ,emlepas anak – anaknya
untuk berkeluarga , memberikan contoh pada anak – anaknya dalam
berkeluarga,Khususnya bagaimana mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga.
13. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi :
Keluarga ( Bapak N dan Ibu J ) kadang – kadang belum dapat memberikan contoh
dalam berkomunikasi antara seporang istri dengan suami.
14. Riwayat Keluarga Inti :
Bapak N dan Ibu J menikah karena dijodohkan orang tua tetapi atas dasar saling
mencintai Ibu J dan Bapak N menikah pada usia muda Ibu J 16 tahun Bapak N 18
Tahun, pada awal pernikahan Bapak N sering sakit – sakitan, seperti Typus dan sakit
kepala namun belum tahu kalau Bapak N darah tinggi, sejak awal menikah Bapak N
mempunyai sifat pendiam.
15. Riwayat Keluarga Sebelumnya :
Bapak N adalah anak pertama dari 7 bersaudara ayah Bapak N Dan pamannya
mendrita hypertensi ,sedangkan Ibu J anak pertama dari 6 bersaudara keluarga dari
ppihak Ibu J tidak ada yang mempunyai penyakit Hypertensi / penyakit keturunan
anak – anak dan keluarga Bapak N tidak ada yang mempunyai riwayat hypertensi.
III. Lingkungan
16. Karakteristik Rumah (lengkapi dengan denah rumah) :
Rumah milik sensiri ukuran 6x8 m2, jenis rumah permanen, lantai rumah plester.
Rumah cukup bersih, Ibu J biasa membersihkan rumah 2x sehari, ventilasi : ada
jendela di Ruang tamu dan kamar tapi jarang di buka. Kamar belakang, dapur dan
kamar mandi agak pengap dan gelap. Sumber air yang digunakan dari sumur (sanyo)
kualitas air tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 3
17. Karakteristik Tetangga dan Komunitas :
Jarak rumah keluarga Bpk N berdekatan dengan tetangga. Hubungan dengan tetangga
cukup akrab/rukun, terlihat saat penulis berkunjung ada berapa tetangga yang main ke
rumahnya. Sebagian besar tetangga bekerja sebagai pedagang atau wiraswasta.
Fasilitas posyandu lansia, mesjid dekat dengan rumah Bpk N. Jarak dari Rumah ke
Puskesmas + 300 m.Alat transportasi yang digunakan ojek.
18. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Bpk N sudah lama (+ 15 Tahun) tinggal di wilayah Kemiri Muka.
19. Perkumpulan Keluarga & Interaksi dengan Masyarakat :
Saudara Bpk N kadang kadang berkunjung menengok dan memberikan support pada
Bpk N dan keluarga. Biasanya setiap Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha. Anak-anak
dan keluarganya berkumpul di rumah Bpk N. Saat ini Bapak N tidak mengikuti
kegiatan pengajian di Masyarakat.Sedangkan Ibu J hampir tidak pernah mengikuti
pengajian Ibu-ibu di wilayahnya selama Bapak N sakit.
20. Sistem pendukung keluarga :
Anaknya yang tinggal satu rumah suka membantu pekerjaan rumah, seperti menyapu,
menyetrika. Anak-anaknya yang tinggal berdekatan sekali-kali berkunjung untuk
mengetahui keadaan Bpk N. Apabila Bapak N sakit berat anak-anaknya bergantian
datang ke Rumah Bapak N untukmerawatnya.
IV. Struktur Keluarga :
21. Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi Ibu J dan anak-anaknya atau keluarga yang lain cukup baik dan terbuka
tetapi Bapak N dari dulu sampai sekarang berkomunikasi dengan anak-anaknya
seperlunya saja. Bapak N mempunyai sifat pendiam sejak Bapak N jatuh dan stroke
(Agustus 2004) Bapak N sering berteriakdan marah-marah tanpa sebab ke Ibu J
semenjak 3 bulan yl Bapak N tidak bisa berbicara kalau berkomunikasi dengan
bahasa isyarat data kalau marah sering mencubit istrinya atau membanting barang.
Menurut Ibu J Bapak N sering marah-marah mungkin karena kesal dengan sakitnya
Ibu J tidak tahu secara pasti penyebab Bapak N marah. Namun pada saat perawat
menanyakan dan meminta Bapak N menuliskan di kertas yang membuat Bapak N
marah adalah karena Ibu J sering mengatakan Bapak N mati saja. Pada saat
dikonfirmasikan pada Ibu J tentang alasan kenapa Bapak N suka marah pada Ibu J,
Ibu J tersenyum dan tertawa......menurut Ibu J kata-kata tersebut keluar tanpa disadari
apabila dia sedang kesal pada Bapak N.
Selama mengalami kesulitan berbicara, Bapak N tidak pernah menyampaikan
keinginannya pada anggota keluarga yang lain. Apabila Bapak N menulis bahwa dia
akan pergi jalan-jalan, sehingga Ibu J suka khawatir. Bapak N mengungkapkan
perasaannya pada perawat bahwa dia sulit berkomunikasi dengan keluarga selama dia
tidak mampu bicara keluarga tidak memahami apa yang di katakan Bapak N melalui
gerak bibirnya. Hasil pengamalan perawat, apabila Ibu J berkomunikasi dengan
Bapak N menggunakan suatu yang keras dan kadang-kadang dengan intenasi yang
tinggi.
21. Struktur Kekuatan :
Apabila ada permasalahan dalam keluarga, biasanya Ibu J berembuk dengan anak-
anaknya dan menariknya untuk mengambil keputusan.
23. Struktur Peran:
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 4
Bapak N sebagai kepala keluarga sudah tidak dapat mencari nafkah ke\arena sakit Ibu
J melakukan peran sebagai Ibu merwat suami yang sakit melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti membersihkan rumah, mencuci dan memasak.
An Y sebagai seorang anak yang sudah dewasa bekerja dan kalau ada waktu luang
memebantu pekerjaan ibunya.
24. Nilai – Nilai dan Norma – Norma Budaya
Niali – Nilai yang dianut keluarga sesuai dengan nilai atau masyarakat dimana
keluarga tersebut tinggal Ibu J memberi contoh dan menanamkan nilai – nilai kepada
anak menantu dan cucunya untuk hidup bermasyarakat dan beragama, Ibu J selalu
mengingatkan kepada anak – anaknya dan cucunya menghargai dan emperhatikan
kondisi Bapak N.
V. Fungsi – fungsi Keluarga :
25. Fungsi Afktif:
Semua anggota keluarga ( anak menantu dan cucu ) saling menyayangi dan
menghargai Ibu J & Bapak N sebagai oarng yang dituakan setelah Bapak N
mengalami Stroke kesulitan berjalan dan berbicara merasa minder dan tidak mau lagi
melakukan kegiatan yang ada di masyarakat dan Bapak N juga serinng marah –
marah dengan cara mencubit tau memukul Ibu J atau ekspresi wajahnya yang
memperlihatkan marah karena kesal penyakinya ngga sembuh – sembuh kalau Bapak
N sedang marah – marah Ibu J pergi kerumah anaknya meninggalkan Bapak N
sendirian.
26. Fungsi Sosialisasi :
Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan rumah
maupun di masyarakat namun setelah terkena serangan stroke Bpk N tidak pernah
lagi mengikuti kegiatan masyarakat.
27. Fungsi Perawatan Kesehatan :
Bapak N mempunyai riwayat hipertensi/darah tinggi Bapak N tidak ingat kapan mulai
terkena darah tinggi. Namun sejak bekerjapun Bapak N sering mengeluh pusing tahun
2004 Bpk N jatuh pada saat bekerja. Kemudian lumpuh pada bagian tubuh sebelah
kanan (tangan & kaki tangan tidak bisa digerakkan). Dari hasil keluarga tidak
mengetahui berapa tekanan darahnya. Selanjutnya Bpk N dianjurkan untuk dirawat,
namun keluarga tidak sanggup akhirnya Bpk N berobat jalan dan di bawa ke tabib
selain itu juga Bapak N diobati dengan pijet refreksi. Setelah 5x dilakukan pijat
refreksi, Bpk N dapat menggerakkan kai dan tangannya tapi untuk berdiri dan
berjalan harus berpegangan.
Bulan Juli 2005 jatuh lagi di kamar mandi, kemudian mulutnya agak mencong dan
bicaranya cadel.
Akhir September Bpk N jatuh di beranda rumah, pada saat berdiri tiba-tiba pingsan
bangun dari jatuhnya Bpk N mengalami kesulitasn menekan dan produksi air liurnya
banyak sekali. Selama sakit ini keluarga sudah mengupayakan dengan berobat ke
tabib/pijat refreksi. Ramuan tradisional sudah dicoba dengan menggunakan daun
alpukat dan mengkudu tetapi tidak dilakukan secara teratur. Selama sakit Bpk N
jugatidak diet mengurangi garam dan tidak melakukan olah raga secara teratur. Kalau
ada keluhan pusing atau pegal diatasi dengan keluarga Bpk N belum pernah mendapat
informasi tentang darah tinggi atau stroke begitupun cara perawatannya. Keluarga
Bapak N sebulan sekali mengajak Bpk N untuk ke Posyandu lansia untuk
memeriksakannya.
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 5
VI. Koping Keluarga :
28. Stressor keluarga jangka pendek
Ibu J mengalami stress menghadapi Bpk N yang sering marah-marah, padahal Ibu J
sudah cape merawat Bpk N yang sudah lama sakit. Bpk N juga kesal dengan kondisi
penyakitnya yang tidak sembuh sembuh dan tidak bisa bicara. Ibu J mengungkapkan
sudah bosan merawat Bapak N.
29. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Kesal dengan kondisinya Bpk N jadi sering marah-marah atau banyak tidur
sedangkan Ibu J kadang-kadang menghadapinya acuh tak acuh dan membiarkan Bpk
N sendirian (Ibu pergi ke rumah anaknya)
30. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah Bpk N saat ini cenderung marah-marah untuk mengeksprezikannya,
dulu sebelum kena stroke Bpk N cenderung diam bila menghadapi masalah. Ibu J
kalau menghadapi masalah, terutama Kesehatan Bpk N mengekspresikannya dengan
bercerita ke anak-anaknya.
31. Strategi adaptasi disfungsional
Bpk N dalam menghadapi masalah dengan cara mendiamkannya atau tidur sedangkan
Ibu J apabila jengkel/kesal menghadapi Bpk N pergi ke rumah anak-anaknya.
32. Pemeriksaan fisik (lihat halaman berikut):
VII. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga :
Keluarga berharap asuhan keperawatan keluarga di lakukan terus secara teratur,
sehingga bisa bertanya apabila mempunyai masalah kesehatan yang dihadapi dan
dibertahu tentang cara merawatnya.
Jakarta,
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 6
Pemeriksaan Fisik
No Aspek Yang Diperiksa BPN Ibu J An.Y
1
2.
3
4
5
6
Tekanan darah
Nadi
Respirasi Rate BB dan
Kepalal dan leher
Rambut & kulit
kepala
Mata
Konjungtiva
Skelera
Fungsi penglihatan
Hidung
Fungsi penciuman
Telinga+fungsi pendengaran
Mulut dan Gigi
Otot-otot muka+mulut Bpk N lemah
Bpk N tidak dapat mengucapkan huruf atau kata dgn jelas
Leher
Dada
Abdomen
Ekstermitas
-Kekuatan otot -Pergerakan sendi
-Sensori
Genetalia
BAB+BAK
200/110 mmHg
72 x / mnt
16 x / mnt
Bersih, beruban
pusing & sakit
di bag belakang
Tidak anemis
Tidak ikterik
Dapat membaca
buku
Simetris, bersih
Dapat
membedakan bau kayu putih
+ bawang
Bersih, dapat
menjawab
pertanyaan yg
diajukan dgn
suara agak
keras
Tidak simetris
Produksi air liur >>, agak sulit
menelan.
Otot-otot
rahang
atas+bawah tdk
kuat, gigi sdh
ada yg tanggal
Tidak ada
pembesaran kelenjar,JVP
tidak meninggi,
kuduk kaku
Bunyi nafas
vesikuler,s1
lebih jelas di
dengar di
daerah katup
tricus dan
Mitral, S2 lebih
100/60
mmHg
72 x / mnt 16 x / mnt
Bersih
Anemis
Tidak ikterik
Dapat
membaca
Simetris
Dapat
membedakan bau kayu
putih+bawang
Bersih, dapat
mendengar
detik jam
Simetris,
tidak ada
caries gigi,
gigi sdh ada yg tanggal
Tidak ada
pembesaran
kelenjar
Bunyi nafas
vesiculer, S1
&S2 terdengar
jelas, tdk ada
suara nafas
tambahan
Tidak ada
distensi BU
110/70
mmHg
76 x / mnt 16 x / mnt
Bersih
Tidak
anemis
Tidak ikterik
Dapat
membaca
Simetris
Dapat membedakan
bau
Bersih, dapat
mendengar
detik jam
Simetris,
tidak ada
caries gigi
Tidak ada
pembesaran
kelenjar
Bunyi nafas
vesiculer, S1 &S2
terdengar
jelas, tak ada
suara nafas
tambahan
Tidak ada
distensi BU
12x /mnt
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 7
jelas terdengar
pd katup aorta pulmonal
Tidak ada
distensi BU
16x/mnt
5 5
5 5
Gerakan batas
pd ekst Ka
ujung jari kaki
& tangan kesemutan/berat
BAB 1-2x/hr
BAK Lancar
12x / mnt
5 5
5 5
Bebas
BAB 1x/hari
BAK 3x/hari,
lancar
5 5
5 5
Bebas
BAB 1x/hr
BAK 3x/hari
Analisa Data
DATA SUBYEKTIF
Bpk N mengeluh pusing dan kaku pd daerah leher,
ksemutan pd ujung jari tangan dan kaki.
Sejak menikah Bpk N sudah menderita darah tinggi, tapi
tidak pernah kontrol teratur
Keluarga mengatakan sudah tahu Bapak N darah tinggi
tetapi tidak tahu batasan darah tinggi, tidak tahu tanda,
gejala, penyebab dan akibat. Keluarga tahu karena kata
dokter darah tinggi dan post stroke
Keluarga mengatakan Bpk N sudah jatuh 3x
Menurut keluarga Bpk N jarang bilang kalau merasa
pusing, kalau sudah tidak tahan diabeli obat warung.
Saat ini Bpk stiap bulan kontrol tekanan darah 1 bulan
sekali ke Posyandu lansia, tapi kadang-kadang tidak tahu
berapa hasil pengukurannya.
Keluarga mengatakan Bpk N pernah minum ramuan
tradisional seperti air rebusan daun alpulkat, mengkudu
tapi dilakukannya tidak teratur
Bpk N juga pernah dibawa ke pijat refleksi, hasilnya
tangan dan kakinya yang lumuh bisa pulih kembali
dengna 5 kali berobat namun untuk kesulitan menelan
dan berbicara masih belum bias diatasi
Gangguanperfusi
jaringan pada lansia
N di keluarga Bapak
N b/d KMK
merawat anggota
keluarga dengan
hipertensi
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 8
Bapak N tidak pernah melaku,kan olah raga
Menurut keluarga Bapak N sudah kesal denga
penyakitnya sehingga sering marah – marah selam sakit
bapak N juga jarang atau tidak pernah mengikuti
pengajian di masjid lagi karena malu air liurnya keluar
terus.
Keluarga belum pernah mendapat informasi atau
penjelasan tentang hipertensi dan cara perawatannya.
Keluarga mengatakan selam ini Bpk N tidak pernah
pantang / makanan yanga sin dan bersantan, telur.
Data obyektif
TD: 200 / 110 mmHg
Mulut tidak simestris,air liur keluar berlebihan
Dan sulit untuk menelan
Bpk N tidak dapat bicara
Bpk N sulit untuk menggerakan mulut / otot – otot pipi
rahang atas dan bawah
Data Diagnosa Keperawatan
Data Subyektif :
- Tiga bulan yang lalu Bpk. N jatuh yang ke-3
kalinya, setelah jatuh Bpk. N sulit bicara dan
menelan.
- Bpk N berkomunikasi dengan keluarga mengguna-
kan isyarat (mengangguk, menggeleng, dan
menunjuk)
- Selama mengalami kesulitan berbicara, Bpk N
tidak pernah menyampaikan keinginannya pada
anggota keluarga yang lain. Apabila Bpk N ingin
bepergian atau jalan disekitar rumahnya tidak
pernah mengungkapkan secara non verbal / tertulis
pada anggota keluarga yang lain, sehingga ibu
selalu khawatir dan mencarinya.
- Keluarga tidak dapat memahami apa yg dikatakan
bpk N melalui gerak bibir.
Disfungsi komunikasi
dalam keluarga berhu-
bung dengan anggota
keluarga, khususnya
Bapak N mengalami
kesulitan dalam
berkomunikasi verbal.
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 9
Data Diagnosa Keperawatan
- Bapak N mengungkapkan pada perawat bahwa dia
sulit berkomunikasi dengan keluarga selama tidak
mampu berbicara.
- Menurut Ibu J, Bpk N sering marah-marah
kepadanya ( mencubit, menarik tangan Ibu J). tetapi
Ibu J tidak pernah tahu apa yang menyebabkan Bpk
N marah.
- Selama ini Bpk. N tidak pernah mengungkapkan
kenapa sering marah / kesal
- Kadang-kadang Ibu J merasa kesal dan marah
terhadap perilaku Bapak N, dan tanpa disadarinya
Ibu J mengucapkan Bpk N mati saja atau pergi
meninggalkan Bpk N sendiri.
Data obyektif
- Hasi pemeriksaan fisik menunjukkan Bpk N
mengalami kelemahan otot-otot wajah dan menelan
(Bpk N mengalami kesulitan menggerakan lidah,
mengerutkan otot wajah, mengembungkan pipi,
menutup mata dengan kuat dan mengangkat alis ke
atas)
- Bpk N tidak jelas melafalkan huruf (A,I, U….) dan
satu kata dengan gerak bibir.
- Bpk N menuliskan alasan yang membuatnya marah
pada Ibu J, yaitu Ibu J sering mengatakan Bpk N
mati saja.
- Hasil pengamatan perawat, apabila Ibu J
berkomunikasi dengan Bapak N menggunakan
suara yang keras dan kadang-kadang dengan
intonasi yang tinggi.
Data Subyektif
- Bpk N 2 tahun yang lalu mengalami stroke dan
sampai saat ini kondisinya belum pulih betul (
berjalan dan melakukan kegiatan sehari-hari
dilakukan dengan gerakan lambat), sehingga
sampai saat ini Bpk N tidak dapat bekerja untuk
menafkahi kebutuhan keluarga.
- Pemenuhan kebutuhan keluarga dibantu
sepenuhnya oleh anak-anaknya dengan
memberikan uang Rp 15.000/hari (dari anak
pertama) dan Rp 200.000/ bulan dari anaknya yang
bungsu.
- Ibu J mengungkapkan sudah bosan dan cape
merawat Bpk N. Saat ini secara fisik Ibu J
mengatakan tidak cape merawat bapak N, karena
Bapak N sudah dapat melakukan aktivitas sehari-
hari secara mandiri, tetapi Ibu N sering kesal
Beban psikologis
keluarga dalam melaku
kan perawatan pada
anggota keluarga
berhubung dengan
lamanya sakit yang
dialami anggota
keluarga, khususnya
Bpk N
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 10
Data Diagnosa Keperawatan
menghadapi perilaku bapak yang suka marah dan
tidak mau mengikuti anjurannya. Untuk mengatasi
rasa kesalnya Ibu N pergi ke rumah anaknya yang
pertama (jarak rumahnya tidak jauh)
- Ibu J meminta Bpk N untuk melakukan latihan
yang dianjurkan perawat agar cepat sembuh, namun
Ibu J jarang sekali mendampingi Bpk N untuk
berlatih.
- Semenjak Bapak N mengalami stroke Ibu J tidak
pernah mengikuti kegiatan pengajian di
wilayahnya.
- Anaknya yang satu rumah jarang dilibatkan untuk
merawat Bapak N, karena menurut Ibu j sudah
capek bekerja.
Data obyektif
- Ekspresi wajah Ibu J kadang-kadang tegang
Priorotas
Gangguan Pertusi Cerebvaskular Pada Lansia Bpk N
No Kriteria Skor Pembenaran
1
2
Sifat masalah aktual
Kemungkinan masalah dapat diubah
sebagaian
3/3 x 1=1
½ x 2 = 1
Bpk N mengalami gangguan perfusi
cerebrovaskuler,ditandai dengan TD 200/110
mmHg,mulut mengeluarkan air liur
berlebihan dan sulit menelan Bpk N tidak
dapat bicra, kekuatan otot wajah , mulut
( rahang atas dan bawah lemah )
Bpk N mempunyai keinginan untuk
sembuh,setiap ada Keg posyandu lansia
datang untuk mengetahui perkembangan
kondisinya dan pengobatan untuk
mengendalikan tekanan darahnya sudah
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 11
3
4
Potensi masalah untuk dicegah :
rendah
Menonjolnya masalah
1/3 x 1 = 1/3
2/2 x 1 = 1
mencoba membuat obat tradisisonal dari
daun alpukat dan ada perawat yang memberi
informasi untuk mengatasi hipertensi
Masalah yang lebih lanjut sudah terjadi,
tetapi dengan pemantauan TD dapat
mencegah stroke ulangan latihan atau senam
pada lansia dapat memperbaiki kondisiakibat
stroke
Keluarga mengatakan penyakit darah tinggi
pada Bpk N cukup berat dan harus segera
diatas.
Total Skor 3 1/3
Diafungsional Komunikasi Dalam Keluarga
No Kriteria Skor Pembenaran
1
2
3
4
Sifat masalah
Kemungkinan masalah dapat diubah
sebagian
Potensi masalah untuk dicegah
Menonjolnya masalah
3/3 x 1 = 1
½ x 2 = 1
2/3 x 1 = 2/3
½ x 1 = ½
Dampak dari salah satu anggota keluarga
yang mengalami kesulitan komunikasi
Verbal, keluarga tidak dapat memahami apa
yang disampaikan Bpk N dan komunikasi
cenderung satu arah
Bpk N mempunyai keinginan dapat
berbicara lagi dan berkomunikasi dengan
keluarga anak – anaknya secar financial
mendukung untuk melakukan pemeriksaan –
pemeriksaan pengobatan ke dokter saraf ada
perawat yang memberikan informasi /
alternatif untuk mengatasi masalah
disfungsional komunikasi dlam keluarga
Masalah lebih lanjut belum terjadi dan dapat
dicegah dengan dukungan keluarga dalam
komunikasi dua arah dan motivasi Bpk N
untuk berlatih
Kesulitan berbicara pada Bpk N perlu diatasi
tapi tidak segera karena denga latihan dan
berjalannya waktu akan pulih kembali
3 1/6
Beban Psikilogis Pada Anggota
No Kriteria Skor Pembenaran
1
2
Sifat masalah aktual
Kemungkinan masalah dapat diubah
; sebagian
3/3 x 1 = 1
½ x 2 = 1
Anggota keluarga ( Ibu J ) yang merawat
Bapak merasakan sudah lelah dan bosan
merawat Bapak N Ibu J suka marah – marah
Ibu J mengatur waktunya untuk merawat
dan menyenangkan dirinya, anak – anaknya
mau dilibatkan untuk merawat Bapak N ada
perawt yang memberikan informasiunbtuk
mengatasi beban psikologi dari pemberi
perawatan
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 12
3
4
Potensi masalah untuk dicegah ;
sedang
Menonjolnya masalah
2/3 x 1 = 2/3
0/2 x = 0
Masalah lebih lanjut belum terjadi dan dapat
dicegah dengan sifat Ibu yang terbuka serta
dukungan keluarga lainnya
( anak – anaknya)
Keluarga tidak merasakan sebagai masalah
Total skor 2 2/3
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 13
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO
Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standart
1 Gangguan perfungsi
jaringan
cerebrovascular pada
lansia di keluarga Bpk
n kmk merawat
anggota keluarga
dengan hipertensi
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
diharapkantidak trejadi
dengan perfusi jaringan
cerebrovasculer pada
Bpk n
Setelah pertemuan 5 x
60 menit keluarga
mampu: 1. mengenal
masalah hipertensi
dengan :
a. Menjelaskan
pengarahan
hipertensi .
b. Menyebutkan
penebab hipertensi /
darah tinggi
c. Menyebutkan
/gejala hipertensi
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Hipertensi adalah
tekanan darah yang
melebihi normal, yaitu
batas atas lebih dari
140 mmHg batas
bawah melebihi 90
mmHg
Menyebutkan 4 dari 6
penyebab hipertensi :
1. Kegemukan
2. Stress
3. Penyakit diabets
millitus
4. Faktor keturunan
5. Diit tinggi garam
/ lemak
kabrohidrat
6. Pokok
menyebutkan 4
dari 8 tanda/gejal
ringan hipertensi
- Diskusikan dengan keluarga tentang
pengertian hipertensi / darah tinggi
- Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan
kembali pengertian hipertensi
- Diskusikan dengan keluarga penyebab
hipertensi
- Anjurkan keluarga agar menyebutkan
kembali penyebab hipertensi
- Diskusikan dengan keluarga tentang tanda
dan gejala hipertensi.
- Bersama – sama keluarga mengidentifikasi
tanda dan gejala yang dialami
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 14
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO
Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standart
2. Keluarga mampu
mengambil keputusan
untuk mengatasi tekanan
darah tinggi
a. Menjelaskan akibat
terjadi bila hipertensi
tidak distasi dengan
cepat
b. Mengambil keputusan
Respon verbal
1) Pusing dan sakit
kepala bagian
belakang
2) Kaku di daerah
tengkuk leher
3) Sesak
4) Mual
5) Gelisah
6) Penglihatan kabur
7) TD> 140/90 mmHg
8) Sering kesemuatan
baal pada tangan
dan kaki
Menyebutkan 3 akibat
lanjut dari hipeertensi ;
1. stroke
2. Penyakit jantung
3. cedera akibat
penglihatan
- Bpk N
- beri renforcement fositip atas
kemampuan keluarga
mengidentifikasi kondisi bpk n.
- Diskusikan bersam keluarga akibat lanjut
dari hipertensi
- Beri kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 15
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO
Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standart
Mengendalikan/mengatasi
hipertensi agar tidak
bertambah berat
3. keluarga mampu
merawat lansia yang
mengalami
hipertensi,dengan
a. menjelaskan cara
perawatanlansia
dengan hipertensi
Respon verbal
Dengan cepat agar tidak
bertambah berat.
Cara perwatan lansia
dengan hipertensi ;
1. diit rendah
garam,lemak dan
kolesterol
2. olah raga secara
teratur
3. kontrol/tekanan darah
secara teratur
4. bila mendapat
obat,minumsecara
teratur
5. turunkan berat badab
bila kegemukan
6. hindari rokok,kopi
dan minumnan keras
7. kurangi stress
8. lakukan reaksasi
gunakakn ramuan
tradisional
agar dapat memutuskan mangatasi hipertensi
dengan tepat
Beri reinforcement fositip atas keputusan
yang telah diambil oleh keluargagali adanya
pengetahuan keluarga dalam melakukan
erawatan pada lansia dengan hipertensi
Diskusikan dengn keluarga cara perawatan
lansia dengan hipertensi
Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan
kembali apa yang telah disampaikan terkait
dengan cara perawatan pada hipertensi
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 16
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO
Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standart
b. Mendemontrasikan
cara perawatan lansia
dengan hipertensi
4. Keluarga mampu
memotifasi
lingkungan dalak
perawatan hipertensi
5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
untuk mengontrol TD
& pengobatan
Keluarga
mendemontrasikan cara
perawatan lansia dengan
hipertensi:dengan
melatih relaksasi senam
pada daerah wajah
terutama
mulut,pembuatan
ramuan tradisaional dari
seledri daun salam dan
mentimun
Menciptakan suasana
rumah yang tenan, tidak
biing dan tidak
menimbulkan stress
Menggiatkan kembali
agar lansia mengikuti
kegiatan masyarakat jika
kondisi memungkinkan
seperti pengajian
Demontrasikan latihan relaksasi senam wajah
termasuk mulut untuk dapat menelan &
mengontrol air liur,dan pembuatan ramuan
tradisional dari seledri,salam,dan mentimun.
Anjurkan keluarga untuk mendemontrasikan
kembali.
motifasi keluarga untuk melakukan cara –
cara ters4ebut secara teratur
beri reinforcement atas upaya keluarga
diskusikan dengan keluarga tentang
lingkungan yang aman damn tenang bagi
lansia hipertensi
motifasi keluarga untuk menciptakan
lingkungan yang aman dan tenang bagi
anggota keluarga yang hipertensi
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 17
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO
Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standart
Menyebutkan manfaat
kesehatan
Memanfaatkan fasilitas
kesehatan
Repon verbal
Respon psikiomotor
Manfaat fasilitas
kesehatan
1. memberi pengobatan
jika hipertensi berat
2. untuki mengontrol
TD
3. memberi penyuluhan
terkait hipertensi dan
cara perawatannya
kunjungan keluarga
ke fasilitas
pelaksanaan
kesehatan secara
teratur untuk kontrol
TD / Berobat
Dikusikan dengan keluarga tentang manfaat
fasilitas pelanyanan kesehatan
Motofasi keluarga untuk memanfaatkan
fasilitas pelaksanaan kesehatan
Supervisi palaksanaan penggunaan fasilitas
pelaksanaan Kesehatan beri reinforcement
fosiip /jika keluarga telah memanfaatkan
fasilitas kesehatan .
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 18
FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA T.T/TGL
WAKTU 1 Gangguan perfusi
jaringan cerebro
vaskuler pd lansia N
di keluarga Bpk N b/d
KMK merawat anggota keluarga
dengan hipertensi
Implementasi
Tuk I
Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian,
tanda/gejala dan penyebab hipertensi
Mengidentifikasi bersama-sama keluarga kondisi
hipertensi pd Bpk N
Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali
tentang pengertian, tanda/gejala, dan penyebab
Memberi kesempatan pada keluarga untuk
menanyakan hal-hal yang kurang jelas
Tuk II
Mendiskusikan bersama keluarga tentang akibat dari
hipertensi jika tidak ditanggulangi segera
Memotivasi keluarga untuk memutuskan mengatasi
hipertensi yg dialami Bpk N
Memberikan Reinforcement positif pada keluarga
atas kemampuannya mengambil keputusan
Tuk III Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara
merawat anggota keluarga dengan hipertensi
Mengajukan pada keluarga teknik relaksasi
Menganjurkan pada keluarga untuk
mendemonstrasikan kembali teknik relaksasi
Motivasi keluarga, khususnya Bpk N untuk
melakukan relaksasi pada saat mengalami
stress/kesal, tegang atau kaku pd daerah tengkuk
Memberikan reinforcement positif atas kemampuan
keluarga dalam melakukan teknik relaksasi
Mendemonstrasikan keluarga senam otot-otot wajah,
mulut dan rahang
Meminta Bpk N untuk mendemonstrasikan ulang
Menganjurkan keluarga untuk menjaga personal
higiene khususnya daerah mulut karena produksi air
liur yg berlebih
Memotivasi Bpk N untuk melakukan senam otot-
otot wajah, mulut dan rahang serta latihan menelan dan OR teratur
Memotivasi Ibu untuk melanjutkan penggunaan
ramuan tradisional daun alpulkat (air rebusannya)
Mengontrol TD setiap kali kunjungan
18 Okt/05 190/100 6/12 180/95 15/11/05 190/100 13/12 180/95
22/11/05 180/100 20/12 160/100
29/11/05 180/100
18
Oktober
2005
15
November
2005
22
November
2005
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 19
Tuk IV
Mendiskusikan dengan keluarga tentang lingkungan
yang (aman, tidak licin, tidak bising),tenang tidak
menimbulkan stress bagi lansia yang hipertensi
Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan
yang aman dan tenang
Tuk V Menjelaskan pada keluarga tentang fasilitas
kesehatan yang dapat digunakan dan manfaatnya
Menganjurkan pada keluarga untuk menggunakan
fasilitas kesehatan jika tekanan darah Bpk N tetap
tinggi dan keluhan yang dirasakan cukup berat
29
November
2005
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 20
FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA T.T/TGL
WAKTU EVALUASI
Subyektif
Keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian
hipertensi dengan bahasa yg sederhana, 3 dari 6
penyebab, dan 3 dari 8 tanda/gejala hipertensi
Keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala
yanga da Bpk N dan menyimpulkan bahwa Bpk N sakit darah tinggi
Keluarga mengatakan akan merawat Bpk N dengan baik
agar tidak terjadi kondisi yang lebih berat lagi
Ibu J mengatakan akan mengurangi garam dalam
makanan yang dikonsumsi Bpk N dan akan mengatasi agar Bpk N tidak membeli makanan, seperti ketoprak
Keluarga akan memotivasi /menemani Bpk N OR Jalan
kaki setiap pagi 30’
Keluarga akan mengingatkan Bpk N untuk relaksasi
apabila sedang kesal
Bapak N sudah melakukan senam wajah tetapi tidak
teratur setiap hari dilakukan
Ibu J membuatkan ramuan tradisional rebusan daun
alpulkat dan Bpk N meminumnya tetapi belum
dilakukan teratur
Keluarga mengatakan akan mendampingi Bpk N untuk
kontrol ke Posyandu lansia/Pusk bila berat
BPN mengatakan kadang-kadang masih pusing
Obyektif Keluarga dan Bpk N sangat memperhatikan penjelasan
yang disampaikan dan antusias menanyakan hal-hal
yang belum jelas
Bpk N mencoba gerakan senam wajah di bantu oleh
keluarga
TD :180/95 mmHg, Nadi 76x/mnt daerah leher/tengkuk
teraba kaku, mulut belum simetris, produksi air liur berlebihan dan Bpk N sulit menelan
Analisa Masalah teratasi sebagian dan Tuk baru tercapai
sebagian
Perencanaan Lanjutkan intervensi dan motivasi keluarga untuk
mempertahankan perilaku positif
Diskusikan kembali hal-hal yang belum jelas
Jelaskan beberapa alternatif ramuan tradisional yang
dapat dibuat selain rebusan daun alpukat atau mengkudu (yaitu seledri, daunsalam dan mentimun)
Demonstrasi cara pembuatannya
06 Desember
2005
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 21
Implementasi
Mengingatkan keluarga untuk membantu
mengendalikan TD Bpk N melalui diet, olah raga
teratur, melakukan relaksasi pada saat stress, serta menciptakan lingkungan yang tidak menjadi stressor
Mendemonstrasikan cara membuat ramuan tradisional
dengan menggunakan seledri, daun salam, dan
mentimun
Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan ulang
Memantau TD Bpk N 170/95
13 Desember
2005
FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA T.T/TGL
WAKTU EVALUASI 20 Desember 2005
S Keluarga mengatakan untuk makanan Bpk N sudah
dikurangi garam tapi Bpk N suka jajan dari penjual
yang lewat (ketoprak, siomay)
Bpk N setiap pagi melakukan olah raga jalan pagi
Bpk N masih suka marah-marah dan belum
melakukan relaksasi pada saat kesal
Keluarga sudah melakukan ramuan tradisional :
seledri
O TD. 160/95 mmHg
A
Teratasi sebagian
P
Ingatkan kembali pada Bpk N untuk memilih
makanan yang tidak meningkatkan TD
Motivasi keluarga untuk tetap meyediakan makanan untuk Bpk N dan membuat makanan selingan yang
tidak meningkatkan TD
Pantau TD secara teratur
I sesuai rencana Bekerja sama dengan kader dan petugas puskesmas
untuk memantau kondisi hi
28 Desember
2005
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 22
FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA T.T/TGL
WAKTU Disfungsional komunikasi
dalam keluarga berhubung
dgn ketidak mampuan anggota keluarga
berkomunikasi dengan Bpk
N (Bpk N mengalami
kesulitan berkomunikasi verbal)
Implementasi
Tuk I
Mendiskusikan dengan keluarga tentang
komunikasi yang berfungsi baik dalam keluarga
Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan
kembali tentang komunikasi yang berfungsi baik
dalam keluarga
Mendiskusikan bersama keluarga penyebab
komunikasi tidak berfungsi (disfungsional komunikasi) dalam keluarga
Menganjurkan keluarga untuk mengidentifikasi
penyebab disfungsional komunikasi dalam keluarga
Bpk N
Memberikan Reinforcement positif atas
kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi
Tuk II
Mendiskusikan bersama keluarga akibat lanjut dari
disfungsional komunikasi dalam keluarga.
Memotivasi keluarga agar dapat memutuskan
mengatasi disfungsional komunikasi dalam
keluarga.
Tuk III
Mendiskusikan dengan keluarga cara mengatasi
disfungsional keg melalui :
1. Cara merawat anggota keluarga yang mengalami kesulitas berkomunikasi verbal
dengan latihan otot wajah dan mulut serta
latihan teknik bicara. 2. Menggunakan metode komunikasi dengan
menulis
3. Mempertahankan komunikasi fungsional
keluarga.
Mendemonstrasikan latihan otot wajah dan mulut
Menganjurkan Bpk N untuk mendemonstrasikan
ulang
Mempraktekan bersama keluarga untuk
menggunakan metode komunikasi dengan menulis
Meminta Bpk N untuk menuliskan perasaannya
pada kertas yang disediakan
Memberikan Reinforcement positif atas
kemampuan Bpk N dan kaluarga melakukan
Redemonstasi
Memotivasi keluarga untuk melakukan komunikasi
fungsional dalam keluarga ( komunikasi dua arah, berbagi perasaan …..)
20/12/05
26/12/05
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 23
Tuk IV
Mendiskusikan dengan keluarga tentang
lingkungan yang kondusif untuk berkomunikasi
dengan Bpk N
Memotivasi keluarga untuk menciptakan
lingkungan yang tenang
Tuk V
Mendiskusikan bersama keluarga tentang fasilitas
kesehatan yang dapat digunakan dan manfaatnya
Motivasi keluarga untuk memperbaiki askeskin
(ada kesalahan dalam waktu berlakunya) dan
memanfaatkan fasilitas kesehatan
26/12/05
FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA T.T/TGL
WAKTU EVALUASI
S
Keluarga mampu menjelaskan kembali tentang
komunikasi yang berfungsi baik dalam keluarga
dengan dibimbing
Keluarga mampu menyebutkan faktor penyebab
komunikasi tidak berfungsi baik
Keluarga mengatakan yang menjadi penyebab
komunikasi tidak berfungsi dengan baik dalam
keluarganya adalah karena Bpk N tidak bisa bicara
dan komunikasinya satu arah
Keluarga dapat menjelaskan akibat disfungsional
komunikasi dalam keluarga apabila tidak di atasi
Keluarga mengatakan akan memperbaiki komunikasi
dalam keluarga karena takut nanti Bpk N kena stroke
lagi dan bertambah berat
Keluarga dapat menjelaskan sebagian cara memuat
dan mengatasi disfungsional komunikasi
Keluarga mengatakan akan mencoba
mempertahankan komunikasi yang berfungsi baik
dalam keluarga
O
Bpk N mengeluarkan suara / kata namun masih
lemah dan kurang jelas
Bpk N mampu mempertahankan otot wajah dan
mulut sampai hitungan 2
Bpk N menuliskan kata/kalimat dalam memberikan
respon dlm berkomunikasi
Bpk N dapat melakukan latihan otot wajah dan mulut
26/12/05
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 24
teknik memperbaiki bicara namun belum hapal
gerakannya dan masih didampingi perawat
A Masalah teratasi sebagian dan Tuk baru tercapai
sebagian
P
Anjuran keluarga untuk lebih memahami cara
perawatan dan mengatasi disfungsional komunikasi
melalui membaca booklet
Motivasi keluarga untuk mendampingi Bpk N untuk
latihan otot wajah dan mulut serta memperbaiki teknik bicara
Motivasi keluarga dan Bpk N untuk mempertahankan
komunikasi fungsional
Anjurkan keluarga menggunakan metode komunikasi
dengan menulis apabila kesulitasn untuk komunikasi verbal bagi Bpk N
Evaluasi kembali penjelasan cara merawat anggota
keluarga yang mengalami kesulitasn komunikasi
verba dan cara mempertahankan komunikasi fungsional
Demonstrasikan kembali latihan otot wajah dan
mulut serta teknik memperbaiki bicara
I. Sesuai Rencana
EVALUASI
S
-Keluarga mengatakan Bpk N sudah berkomunikasi
dengan mengeluarkan kata-kata -Apabila mengalami kesulitan melakukan komunikasi
dengan menulis
-Bpk N berlatih otot-otot wajah dan mulut
O
-Kekuatan otot wajah pd saat mengerutkan wajah bertahan sampai hitungan 3 untuk gerakan otot wajah
yg lain bertahan sampai hitungan 2
A -Masalah teratasi sebagian dan perlu latihan
berkesinambungan secara teratur
P
-Motivasi agar Bpk N melakukan latihan sehari-hari
-Anjurkan keluarga untuk selalu memberi dukungan
-Pertahankan komunikasi 2 arah dan selalu meminta Bpk N berkomunikasi dengan gerak bibir
I. Sesuai Rencana
28/12/05
12 jan
2006
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 25
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA T.T/TGL
WAKTU I. Sesuai Rencana
EVALUASI
S
Keluarga mengatakan Bpk N sudah berkomunikasi
dengan mengeluarkan kata-kata
Apabila mengalami kesulitan melakukan
komunikasi dengan menulis
Bpk N berlatih otot-otot wajah dan mulut
O
Kekuatan otot wajah pd saat mengerutkan wajah
bertahan sampai hitungan 3 untuk gerakan otot
wajah yg lain bertahan sampai hitungan 2
A
Masalah teratasi sebagian dan perlu latihan
berkesinambungan secara teratur
P
Motivasi agar Bpk N melakukan latihan sehari-hari
Anjurkan keluarga untuk selalu memberi dukungan
Pertahankan komunikasi 2 arah dan selalu meminta
Bpk N berkomunikasi dengan gerak bibir
I. Sesuai Rencana
28 Desember
02 Januari 2006
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 27
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standart
3 Beban psikologis
keluarga dalam
melakukan perawatan pada anggota keluarga
berhubung dengan
lamanya sakit dan
perilaku emosional anggota keluarga
khususnya Bpk N
Setelah di lakukan tindakan
keperawatan diharapkan
beban psikologis keluarga dalam melakukan perawatan
pada anggota keluarga
teratasi
Setelah dilakukan 4 kali
kunjungan rumah selama 60
menit diharapkan keluarga dapat :
1. Mengenal beban Psikologis
a. Mengungkapkan tentang
beban psikologis dlm melakukan perawatan pd
anggota keluarga yang
sakit
b. Menyebutkan faktor-
faktor yg menyebabkan
beban psikologis pd pemberi keperawatan
Respon Verbal
Respon Verbal
Beban psikologis dalam
melakukan perawatan pd
anggota keluarga yg sakit adalah keadaan dimana
anggota keluarga yg
memberikan perawatan mengalami ketegangan
psikologis dan emosional
dalam proses pemberian perawatan kepada yg sakit
Penyebab beban psikologis pd pemberi perawatan a/ :
Lamanya sakit pd
anggota keluarga yg
dirawat
Perilaku emosional
dari anggota keluarga
yg sakit
Diskusikan dengan
keluarga tentang beban
psikologis pemberi
perawatan
Anjurkan keluarga untuk
mengungkapkan kembali
Diskusikan dengan
keluarga faktor
Penyebab terjadinya
beban psikologis pd pemberi perawatan
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 28
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standart
2. Keluarga mampu
mengambil keputusan untuk mengatasi beban
psikologis dalam
memberikan perawatan
a. Menjelaskan akibat
dari beban
psikologis
Respon
Verbal
Respon
Verbal
Ketidak cukupan istirahat dari
pemberi perawat
Ketidak cukupan rekreasi
Tidak tersedianya dukungan
dari anggota keluarga yang
lain
Akibat dari beban psikologis
pemberi perawatan yg tdk diatasi dengan tepat
Stress
Frustasi
Konflik dgn anggota keluarga
yg lain
Identifikasi bersama keluarga
faktor penyebab yg terdapat dlm
keluarganya
Berikan Reinforcement positif
atas kemampuan keluarga mengidentifikasi faktor penyebab
Diskusikan dengan keluarga
akibat dari beban psikologis pd
pemberi perawatan yg tdk diatasi
dengan tepat
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 29
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standart
b. Mengambil
keputusan untuk
mengatasi beban
psikologis keluarga
dalam memberikan
perawatan
3. Keluarga mampu
mengatasi beban
psikologis pemberi
perawatan (Ibu J)
a. Menjelaskan
cara-cara
mengatasi beban
psikologis
pemberi
perawatan
Respon Verbal
Respon Verbal
Keputusan keluarga untuk
mengatasi beban psikologi
pd pemberi perawatan
Cara mengatasi beban
psikologis pemberi
perawatan Jaga kesehatan pemberi
asuhan pemberi asuhan
melalui keseimbangan
istirahat, penatalaksanaan stress
yg efektif
Identifikasi kebutuhan
anggota keluarga yg sakit dan waktu-waktu yg
dibutuhkan dgn
didampingi yg sakit
Motivasi keluarga untuk
mengambil keputusan mengatasi
beban psikologi pd pemberi
perawatan
Beri Reinforcement positif atas
keputusan yang telah diambil
keluarga
Diskusikan dengan keluarga cara-
cara mengatasi beban psikologis
pemberi asuhan
Tingkatkan kesehatan pemberi
asuhan (diri dan istirahat cukup)
Anjurkan untuk menggunakan
teknik relaksasi pada saat stress
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 30
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standart
Dilakukan kegiatan untuk
menyenangkan diri bagi pemberi asuhan
Gunakan humor
Dukungan Keluarga
Bersama-sama seluruh anggota keluarga mendiskusikan dan
megelola waktu yg digunakan untuk merawat dan untuk melakukan kegiatan yg dapat menyenangkan diri (menguji,
mengunjungi saudara/teman, jalan-jalan)
Pertahankan selera humor yang baik
Anjurkan semua anggota keluarga memberi dukungan
(mengunjungi teratur dgn membuat jadwal untuk masing-masing
anaknya, anaknya menggantikan posisi Ibu J untuk merawat)
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 31
FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA T.T/TGL
WAKTU
3
Beban psikologis keluarga
dalam melakukan perawatan pada anggota
keluarga berhubung
dengan lamanya sakit dan
perilaku emosional anggota keluarga, khususnya Bpk N
Implementasi
Tuk I
Mendiskusikan dengan keluarga tentang beban
psikologis pd anggota keluarga yg memberikan
perawatan, penyebab terjadinya beban psikologis, dan akibatnya bila tak di atasi
Mengidentifikasi penyebab beban psikologis pd Ibu
J selama merawat Bpk N
Memberikan Reinforcement pd keluarga yg telah
mengidentifikasi faktor penyebab
Tuk II
Motivasi keluarga untuk memutuskan mengatasi
beban psikologis yang dialami Ibu J
Tuk III Mendiskusikan bersama-sama keluarga cara mengatasi
beban psikologis pd anggota keluarga yg merawat
Anjurkan pd Ibu J untuk meningkatkan kesehatan
melalui istirahat dan nutrisi yg tercukupi
Menganjurkan Ibu J untuk menggunakan teknik
relaksasi pada saat stress atau menghadapi perilaku emosional Bpk N dan mempertahankan selera
humor yg baik
Mengajak seluruh anggota keluarga (Ibu J, Bpk N
dan anak-anaknya) mendiskusikan waktu yg dibutuhkan Ibu J untuk mendampingi Ibu J dan
waktu untuk Ibu melakukan kegiatan yg dapat
menyenangkan dirinya (Pengajian, berkunjung ke saudara/teman)
Membicarakan dengan seluruh anggota keluarga
untuk memberikan izin kepada Ibu J untuk
melakukan kegiatan yg dapat menyenangkan &
menggantikan Ibu J selama dia bepergian
Menganjurkan keluarga untuk memberikan
dukungan dengan mengunjungi secara teratur
(Gantian dan membuat jadwal diantara anak-
anaknya)
06
Desember
2005
13
Desember 2005
20
Desember
2005
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 32
FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA T.T/TGL
WAKTU EVALUASI
S
Keluarga dpat menjelaskan kembali tentang beban
psikologis dalam merawat dan faktor penyebabnya
Keluarga mengatakan yg membuat Ibu J bosan
merawat Bpk N karena sakitnya lama dan Bpk N suka marah-marah
Keluarga mengatakan akan membantu Ibu J agar
beban psikologisnya berkurang
Keluarga dapat menjelaskan sebagian cara-cara untuk
mengatasi beban psikologis bagi anggota keluarga yang memberikan perawatan
Ibu J mengatakan akan mengikuti pengajian lagi hari
selasa dan kamis diwilayahnya dan Bpk N
mengijinkannya
O
Keluarga mengikuti diskusi dengan antusias
Ibu J tampak gembira kondisinya dipikirkan oleh
keluarga
A Masalah teratasi sebagian, Tuk tercapainya sebagian
P
Motivasi keluarga untuk selalu memberi dukungan dengan mengunjungi secara teratur
Dukungan pada Ibu untuk melakukan kegiatan
mengaji hari selasa dan kamis
I Sesuai Rencana
26
Desember
2005
02 Januari
2006
Lia Meilianingsih, MKep,Sp.Kom Page 33
FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Keperawatan
Implementasi dan Evaluasi Asuhan
Keperawatan Keluarga
T. T/Tgl Waktu