5. isi skripsi
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mempertahankan kelangsungan
bisnis, perusahaan harus berusaha keras dan sering
harus mengeluarkan biaya tinggi dalam usahanya
merebut pelanggan. Kepuasan pelanggan bersifat
dinamis. Oleh karena itu, tantangan besar bagi
setiap organisasi adalah mencari terobosan agar
dapat mewujudkan kepuasan pelanggan secara
konsisten kepada para pelangganya. Kepuasan
pelanggan yang benar adalah kepuasan yang berlanjut
menjadi customer loyalty (loyalitas pelanggan) yang
berujung pada peningkatan volume penjualan baik
produk atau jasa yang lebih besar, aset lebih
produktif, dan return on investment yang lebih tinggi.
1
Para pemasar wajib memahami keragaman perilaku
konsumen agar mampu memasarkan produknya dengan
baik. Di samping itu, para pemasar juga perlu
memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil
keputusan membeli, sehingga pemasar dapat merancang
strategi pemasaran dengan lebih baik. Pemasar yang
mengerti perilaku konsumen akan mampu memperkirakan
bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi
terhadap informasi yang diterimanya. Dengan
demikian pemasar yang memahami perilaku konsumen
akan mampu mempengaruhi konsumen dalam memilih
produk dan merk yang akan dibeli. Dengan kata lain
dapat dikatakan bahwa pemahaman terhadap perilaku
konsumen akan meningkatkan kemampuan pemasar dalam
bersaing dengan produk lain yang sejenis.
Selanjutnya pemasar harus mengevaluasi
strategi pemasaran yang dilakukan dengan melihat
respon konsumen untuk memperbaiki strategi
pemasaran di masa depan. Sementara itu konsumen
individual akan melakukan evaluasi pembelian yang
2
telah dilakukannya. Jika pembelian yang dilakukan
mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya, atau
dengan kata lain mampu memuaskan apa yang
dibutuhkan dan diinginkannya, maka di masa yang
akan datang akan terjadi pembelian berulang. Bahkan
lebih jauh dari itu konsumen yang merasa puas akan
menyampaikan kepuasannya itu kepada orang lain, dan
inilah yang disebut sebagai pengaruh dari mulut ke
mulut (word of mouth communication)
Dan sebagai perusahan jasa transportasi yang
bergerak dalam jasa pengiriman barang untuk
perusahaan industri maka perusahaan menyediakan
sistem pengiriman/delivery multidrop dan milk-run
karena cara ini sangat tepat dilakukan dari segi
efisiensi waktu, keamanan barang yang dibawa dan
biaya yang dikeluarkan. Apabila pelanggan merasa
puas maka dia akan menunjukan besarnya kemungkinan
untuk kembali memakai jasa transportasi tersebut
karena pelanggan yang puas juga cenderung
memberikan referensi yang baik terhadap pelayanan
3
jasa yang diberikan kepada perusahaan karena pada
dasarnya kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan atas
jasa akan berpengaruh pada perilaku selanjutnya.
Sistem pengiriman/delivery multidrop dan Milk-run
ini mengacu pada konsep yang sangat menguntungkan
bagi pelanggan yaitu konsep JIT (just in time/ produksi
tepat waktu) yaitu hanya memproduksi output yang
diperlukan, pada waktu yang dibutuhkan dan jumlah
yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan sehingga
membasmi pemborosan dan melakukan pengerjaanya
hanya jika memberikan nilai tambah pada produk
(remove non value added activities).
Kepuasan pelanggan yang diperoleh dari
pengalaman langsung memberi efek keyakinan yang
besar, sejalan dengan ini artinya pelanggan
memiliki keyakinan lebih besar bila didasarkan pada
pemakaian pelayanan jasa dibanding dari informasi/
janji dari iklan. Hal tersebut secara teoretis
dikonfigurasikan kedalam lima dimensi perilaku
sebagai berikut : 1. Loyalty (kesetiaan pada
4
perusahaan), 2. Switch (keinginan berganti
perusahaan jasa transportasi), 3. Willingness to pay
more (kemauan untuk membayar lebih harga), 4.
External response to problem (respons ke eksternal bila
menghadapi masalah), 5. Internal response to problem
(respons keperusahaan bila menghadapi masalah).
Setelah perusahaan mendapatkan ini semua secara
otomatis income atau pendapatan perusahaan
meningkat.
B. PERMASALAHAN
Masalah yang akan dianalisis dari penelitian
ini adalah: Apakah sistem pengiriman/delivery
multidrop dan milk-run ini berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan pada PT. Syncrum Logistics?
C. TUJUAN
5
Dengan adanya penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh sistem pengiriman/delivery
multidrop dan milk-run terhadap kepuasan pelanggan
pada PT. Syncrum Logistics.
D. HIPOTESA
Sistem pengiriman/delivery secara multidrop dan
milk-run berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
pada PT. Syncrum Logistics.
E. RUANG LINGKUP
Didalam penulisan ini penulis hanya membahas
mengenai Sistem Pengiriman/Delivery pada PT. Syncrum
Logistics serta pengaruhnya terhadap kepuasan
pelanggan dengan variabel-variabel sebagai berikut :
1. Variabel Bebas
X1 : Sistem Delivery Multidrop
X2 : Sistem Delivery Milk-run
2. Variabel Tak Bebas
Y : Kepuasan Pelanggan
6
F. ASUMSI
1. Kebijakan sistem pengiriman/delivery telah
dilakukan dengan baik
2. Faktor-faktor selain pengiriman/delivery, sistem
pengiriman/delivery dalam peneilitian dianggap
tetap.
G. MANFAAT
Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian
ini antara lain :
- Bagi penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik
untuk menerapkan teori yang didapat selama
dibangku perkuliahan ke dalam praktek yang
sesungguhnya.
- Bagi PT. Syncrum Logistcis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sedikit
informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
7
pertimbangan dalam mengelola sistem delivery yang
digunakan.
- Bagi Universitas Islam As-Syafi’iah
Sebagai literatur dalam membuat penelitian
sehingga dapat menambah wawasan keilmuan yang ada.
H. DEFINISI
1. Kepuasan adalah sebagai tingkat perasaan dimana
seseorang menyatakan hasil perbandingan atas
kinerja produk/jasa yang diterima dan yang
diharapkan.
2. Sistem pengiriman/delivery multidrop adalah
pengiriman yang pengambilan barangnya dari satu
titik/ tempat kemudian dikirimkan kebeberapa
titik/ tempat
3. Sistem pengiriman/delivery Milk-run adalah
pengiriman yang pengambilan barangnya dari
beberapa tempat kemudian dikirimkan ke satu titik/
tempat.
8
TINJAUAN PUSTAKA
A. KEPUSTAKAAN
1. PENGERTIAN DAN FUNGSI PEMASARAN
Dalam ilmu manajemen pemasaran sering
digambarkan sebagai “seni menjual produk”.
Akan tetapi, orang heran ketika mereka mendengar
bahwa bagian yang paling penting dari pemasaran
bukanlah penjualan, penjualan hanya merupakan
puncak kecil gunung es pemasaran,
Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller
(2006;06)
Berpendapat bahwa “manajemen pemasaran bisadidefinisikan sebagai seni dan ilmu memilihpasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, danmenumbuhkan pelanggan dengan menciptakanmenyerahkan dan mengkomunikasikan nilaipelanggan yang unggul”
Menurut American Marketing Association (2012;22)
10
“Manajemen pemasaran adalah prosesperencanaan dan pelaksanaan dan perwujudan,pemberian harga, promosi dan distribusi daribarang-barang, jasa dan gagasan untukmenciptakan pertukaran dengan kelompok sasaranyang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasai”.
Saat berhadapan dengan proses pertukaran,
harus ada sejumlah besar pekerjaan dan
keterampilan manajemen pemasaran terjadi bila
sekurang-kurangnya satu pihak pada pertukaran
potensial berfikir tentang makna dari mencapai
tanggapan yang diinginkan dari pihak lain.
Dengan demikian perangkat tugas yang perlu
bagi manajemen pemasaran yang sukses mencakup
pengembangan rencana dan strategi pemasaran,
berhubungan dengan pelanggan, membangun merek
yang kuat, membentuk tawaran pemasaran
menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai, merebut
pencerahan dan kinerja pemasaran, serta
menciptakan pertumbuhan jangka panjang yang
berhasil.
11
Menurut American Marketing Association (2006;06)
“menyatakan bahwa pemasaran adalah satufungsi organisasi dan seperangkat proses untukmenciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkannilai kepada pelanggan dan mengelola hubunganpelanggan dengan cara yang menguntungkanorganisasi dan para pemilik sahamnya”
Menurut William J. Stanton & Charles Futrelldalam manajemen pemasaran (2013;11)
“Pemasaran adalah sistem keseluruhan darikegiatan usaha yang ditujukan untukmerencanakan, menentukan harga, mempromosikandan mendistribusikan barang, jasa, ide kepadapasar sasaran agar dapat mencapai tujuanorganisasi”
Pemasaran merupakan fungsi yang sangat
penting didalam sudut pandang suatu perusahaan
yang bertujuan untuk mencari keuntungan yang
semaksimal mungkin. Suatu usaha pemasaran yang
berhasil harus berorientasi pada kepuasan
pelanggan dengan terlebih dahulu mengetahui
kebutuhan keinginan pelanggan, dimana pelanggan
tersebut pasti akan memilih produk/jasa yang
akan diberikan kepuasan total paling tinggi.
12
Pemasaran harus dipahami bukan dalam artian
mengetahui bagaimana caranya menciptakan nilai
jual atau pendapatan perusahaan yang tinggi,
tetapi dalam artian bahwa bagaimana memuaskan
pelanggan yang selalu berubah-ubah mengikuti
perkembangan dunia ekonomi serta menjadi nilai
yang tinggi bagi pasar sasaran pelanggan.
Pemasaran (Marketing) adalah suatu proses sosial
yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk/jasa yang
bernilai dengan pihak lain. Pemasaran terdiri
atas sekumpulan aktifitas yang dilakukan oleh
perusahaan untuk berhubungan secara
menguntungkan dengan pasarnya. Sukses akhir
perusahaan tergantung dari seberapa baik
perusahaan tersebut berkiprah dipasar.
Dengan demikian ada beberapa definisi
pemasaran dengan penekanan yang bebeda-beda
13
sesuai dengan sudut pandang masing-masing pakar
yang tersebut dibawah ini agar kita dapat
memahami sepenuhnya arti pemasaran sesungguhnya.
Menurut Peter Drucker (2006;07)
“ orang dapat mengasumsikan akan selalu adakebutuhan penjualan. Akan tetapi, tujuanpemasaran bukan untuk memperluas penjualanhingga kemana-mana. Tujuan pemasaran adalahmengetahui dan memahami pelanggan sedemikianrupa sehingga produk atau jasa itu cocok denganpelanggan dan selanjutnya menjual dirinyasendiri. Idealnya, pemasaran hendaknyamenghasilkan seorang pelanggan yang siap untukmembeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnyaadalah menyediakan produk atau jasa itu”
Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller(2006;06)
“ Pemasaran adalah proses sosial danmanajerial dimana pribadi atau organisasimemperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkanmelalui penciptaan dan pertukaran nilai denganyang lain”
Dari definisi pemasaran yang telah dikemukakan
oleh para ahli ekonomi tersebut, maka penulis
dapat menarik kesimpulan bahwa kegiatan dari
14
pemasaran yaitu adanya sifat dan perilaku
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
Definisi ini berdasarkan pada konsep inti :
kebutuhan, keinginan dan permintaan: pasar
sasaran, penentuan posisi dan segmentasi,
tawaran dan merek, nilai kepuasan dan saluran
pemasaran.
Gambar konsep inti pemasaran
Sumber Philip Kotler & Keller Kevin Lane
(2006;29)
“Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 1”
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
mengenai definisi konsep inti pemasaran adalah :
15
Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan → Pasar sasaran, Penentuan Posisi
dan Segmentasi → Tawaran dan Merek → Nilai dan Kepuasan
a. Konsep sasaran, penentuan posisi, dan
segmentasi. Jarang seorang pemasar dapat
memuaskan setiap orang dipasar, oleh karena
itu para pemasar memulai dengan segmentasi
pasar. Mereka mengidentifikasi dan membedakan
kelompok-kelompok pembeli yang mungkin lebih
menyukai atau memerlukan berbagai produk dan
bauran pemasaran. Segmen pasar dapat
diidentifikasikan dengan memeriksa perbedaan-
perbedaan demografis, psikografis dan
perilaku dikalangan pembeli. Selanjutnya
perusahaan memutuskan segmen mana yang yang
menyajikan peluang paling besar yang
merupakan pasar sasaran. Untuk masing-masing
pasar sasaran yang terpilih, perusahaan
mengembangkan suatu tawaran pasar. Tawaran
itu diposisikan dipikiran para pembeli
sasaran sebagai suatu yang memberikan
beberapa manfaat sangat penting.
16
b. Konsep Tawaran dan Merek, Perusahaan
mengajukan kebutuhan-kebutuhan dengan
mencetuskan suatu usulan/ proposisi nilai,
suatu perangkat manfaat yang mereka tawarkan
kepada pelanggan guna memuaskan kebutuhan
mereka. Proposisi nilai yang tak berwujud
(intangible) dibuat menjadi sesuatu yang bersifat
fisik melalui suatu tawaran, yang dapat
menjadi gabungan produk, jasa, informasi dan
pengalaman. Sedangkan merek adalah tawaran
dari suatu sumber yang sudah dikenal.
c. Konsep nilai dan kepuasan, tawaran akan
berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan
kepada pembeli sasaran. Pembeli memilih
diantara beraneka ragam tawaran yang dianggap
memberikan nilai yang paling banyak. Nilai
mencerminkan manfaat dan biaya berwujud dan
tak berwujud bagi pelanggan. Nilai dapat
dilihat terutama sebagai kombinasi, mutu,
jasa, dan harga atau biasa disebut tiga
17
serangkai nilai pelanggan. Nilai meningkat
mengikuti mutu dan jasa serta menurun
mengikuti harga walaupun factor-faktor lain
dapat juga memainkan peran penting. Sedangkan
nilai merupakan konsep sentral pemasaran.
Pemasaran dapat dilihat sebagai identifikasi,
kreasi, komunikasi, pengiriman dan pemantauan
nilai pelanggan. Dan kepuasan mencerminkan
penilain komparatif seseorang yang merupakan
hasil dari kinerja yang dirasakan dari produk
dalam hubungan dengan harapanya. Jika kinerja
jauh dibawah harapan pelanggan tidak puas dan
kecewa. Jika kinerja sesuai dengan harapan,
pelanggan puas. Jika kinerja melampaui
harapan, pelanggan sangat puas atau sangat
senang.
d. Konsep saluran pemasaran. Untuk mencapai
sasaran, pemasar menggunakan tiga jenis
saluran pemasaran. Saluran komunikasi
digunakan untuk menyerahkan dan menerima
18
pesan dari pembeli sasaran. Saluran
komunikasi meliputi surat kabar, radio,
televisi dan banyak media lain. Pemasar
menggunakan saluran distribusi untuk
memamerkan atau menyerahkan produk fisik atau
jasa kepada pembeli atau pengguna. Termasuk
disini distributor, grosir, pengecer dan
agen. Pemasar juga menggunakan saluran jasa
untuk melakukan transaksi dengan pembeli
potensial. Saluran jasa mencakup pergudangan,
perusahaan angkutan, bank dan perusahaan
asuransi yang memudahkan transaksi. Para
pemasar jelas menghadapi masalah perancangan
dalam rangka memilih bauran yang terbaik atas
komunikasi terbaik, distribusi dan saluran
penjualan untuk tawaran-tawaran mereka.
Maka terlihat bahwa ada beberapa aspek yang
terlibat didalam konsep pemasaran, yaitu :
Keinginan, kebutuhan dan permintaan
19
Pasar sasaran, penentuan posisi dan
segmentasi
Tawaran dan merek
Nilai dan kepuasan
Saluran pemasaran
Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai
tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan
menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan dan
perusahaan. Sesungguhnya orang-orang pemasar
melakukan pemasaran dari 10 jenis wujud yang
berbeda : barang, jasa, pengalaman, peristiwa,
orang, tempat, kepemilikan, organisasi,
informasi dan gagasan.
Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk
mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar
sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk suatu
bauran pemasaran.
20
Produk
Tempat
Harga
Promosi
Sumber : Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2006;23)
“Manajemen Pemasaran edisi 12 jilid 1”
Marketing mix merupakan tools bagi
marketer yang berupa program pemasaran yang
21
Bauran Pemasaran
Keragaman ProdukKualitasDesignCiriNama MerekKemasanUkuran Pelayanan
Daftar HargaRabat/diskonPotongan harga khususPeriode
Promosi PenjualanPeriklananTenaga PenjualanKehumasan/Public relation
Saluran PemasaranCakupan PasarPengelompokanLokasiPersedian
Bauran Pemasaran
mempertajam segmentasi, targeting, dan
positioning agar sukses. Ada perbedaan
mendasar antara marketing mix produk jasa dan
marketing mix produk barang. Marketing produk
jasa mencakup: Product, Price, Place, Promotion, People,
Process, dan Customer Services.
Product merupakan merupakan kesulurahan
konsep objek atau proses yang memberikan
sejumlah nilai manfaat bagi pelanggan.
Price adalah jumlah uang yang harus dibayar
oleh pelanggan untuk memperoleh produk
tersebut.
Place adalah gabungan antara lokasi dan
keputusan atas saluran distribusi
(berhubungan dimana lokasi yang strategis
dan bagaimana cara penyampaian jasa pada
pelanggan)
Promotion adalah aktifitas yang
mengkomunikasikan keunggulan produk dan
22
membujuk pelanggan sasaran untuk
membelinya.
People atau bisa juga disebut internal customer
sebagai service provider yang berinteraksi
langsung dengan pelanggan dalam frekuensi
yang cukup sering.
Proses merupakan gabungan semua aktivitas,
umumnya terdiri atas prosedur, jadwal
pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin
sampai jasa dihasilkan dan disampaikan
kepada pelanggan.
Customer Service meliputi aktivitas untuk
memberikan kegunaan waktu dan tempat,
termasuk pelayanan pratransaksi, saat
transaksi dan pascatransaksi.
2. PENGERTIAN PRODUK
Produk merupakan titik pusat dari kegiatan
pemasaran karena produk merupakan hasil dari
suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar23
untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan dari
perusahaannya. Suatu produk harus memiliki
keunggulan dari produk-produk yang lain baik
dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran,
kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat
menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli
produk tersebut.
Menurut G. Armstrong, Brown. L , and Adam. S.
(2006:1)
“Produk didefinisikan sebagai "sesuatu yangdiproduksi oleh tenaga kerja atau sebuah usaha atauhasil dari sebuah aksi atau sebuah proses danproduk adalah semua hal yang dapat ditawarkankepada pasar yang dapat memuaskan keinginan ataukebutuhan konsumen”
Orang memenuhi kebutuhan dan keinginannya
dengan barang dan jasa. Kita mendefinisikan
produk adalah suatu penawaran nyata, tetapi
produk bisa lebih dari itu. Secara luas, produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan
24
atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa,
pengalaman, acara, orang tempat properti,
organisasi, informasi, dan ide.
Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller dalamManajemen Pemasaran Jasa (2011;117)
“Kepuasan dinyatakan sebagi tingkatperasaan dimana seseorang menyatakan hasilperbandingan atas kinerja produk/jasa yangditerima dan yang diharapkan”
Menurut Tjiptono (1999:95) berpendapat bahwa“secara konseptual produk adalah pemahamansubyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisaditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuanorganisasi melalui pemenuhan kebutuhan dankeinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dankapasitas organisasi serta daya beli”
Dalam merencanakan penawaran pasarnya,
pemasar harus melihat lima tingkat produk,
setiap tingkat menambah nilai pelanggan yang
lebih besar, dan kelimanya merupakan bagian dari
hierarki nilai pelanggan (customer-value
hierarchy).
25
Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (core
benefit) : layanan atau manfaat yang benar-
benar dibeli oleh pelanggan. Seperti tamu
hotel membeli “istirahat dan tidur” pembeli
alat bor membeli “lubang” pemasar harus
melihat diri mereka sendiri sebagai penyedia
manfaat
Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah
manfaat inti menjadi produk dasar (basic
product) maka kamar hotel meliputi tempat
tidur kamar mandi, handuk, meja, lemari
pakaian dan toilet
Pada tingkat ketiga pemasar mempersiapkan
produk yang diharapkan (expected product),
sekelompok atribut dan kondisi yang yang
biasanya diharapkan pembeli ketika mereka
membeli produk ini. Tamu hotel mengharapkan
tempat tidur yang bersih, handuk baru, lampu
yang dapat dinyalakan dan suasana yang
relative tenang.
26
Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan
produk tambahan (augmented product) yang
melebihi harapan pelanggan. Dinegara-negara
maju, positioning merek dan persaingan
terjadi pada tingkat ini, tetapi dipasar
Negara berkembang atau dasar yang berkembang
atau pasar yang berkembang seperti india dan
brazil, sebagian persaingan terjadi ditingkat
produk yang diharapkan.
Tingkat kelima adalah produk potensial
(potential product), yang mencakup semua
kemungkinan tambahan dan transformasi yang
mungkin dialami sebuah produk atau penawaran
dimasa depan. Ini adalah tempat dimana
perusahaan mencari cara baru untuk memuaskan
pelanggan dan membedakan penawaran mereka.
Sedangkan pemasar mengklasifikasikan produk
berdasarkan ketahanan/durabilitas, keberwujudan,
dan kegunaan (konsumen atau industry). Setiap
jenis produk mempunyai strategi bauran pemasaran
27
yang sesuai. Ketahanan (durability) dan
keberwujudan (tangibility) pemasar menggolongkan
menjadi tiga kelompok yaitu :
Produk-produk yang tidak tahan lama (nondurable goods)
adalah barang-barang berwujud yang biasanya
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan, seperti bird an sabun. Karena
barang-barang ini sering dibeli, strategi
yang tepat adalah membuat barang-barang
tersebut tersedia dibanyak lokasi, hanya
mengggunakan markup yang kecil, dan beriklan
secara besar-besaran untuk mendorong
percobaan dan membangun preferensi.
Produk tahan lama (durable goods) adalah barang-
barang yang berwujud yang biasanya dapat
digunakan waktu lama: kulkas, alat-alat
mesin, dan pakaian. Produk-produk tahan lama
biasanya memerlukan penjualan personal dan
jasa, menurut margin yang lebih tinggi, dan
memerlukan garansi penjual yang lebih banyak.
28
Jasa (services) adalah produk yang tidak berwujud,
tak terpisahkan, bervariasi, dan dapat
musnah. Akibatnya jasa biasanya memerlukan
kendali kualitas, kredibilitas pemasok, dan
kemampuan adaptasi yang lebih besar.
Contohnya meliputi salon potong rambut,
nasihat hukum dan perbaikan peralatan.
Selain itu, produk dapat dibedakan atas
komposisi produk tersebut pada saat ditawarkan
kepada konsumen, yaitu:
Produk tunggal, yaitu produk yang tawarkan
tidak bergabungan dengan produk lain serta
konsumen tidak harus untuk membeli produk
lain. Misalnya ikan, buku, dan barang-barang
umum lainya.
Produk komposit, sebenarnya terdiri dari
beberapa bagian, yang suatu saat konsumen
dapat membeli bagian tersebut sebagai produk-
produk sendiri, yaitu ban, jok, tape, mesin,
dan sebagainya.
29
Produk-produk fisik itu bervariasi dalam
potensinya untuk diferensiasi berdasarkan
bentuk, ukuran, model atau struktur fisik sebuah
produk. Sebagian besar produk dapat ditawarkan
dengan berbagai keistimewaan, yakni
karakteristik yang melengkapi fungsi dasar
produk. Upaya untuk menjadi yang pertama dalam
memperkenalkan keistimewaan baru yang berharga
merupakan salah satu dari cara yang paling
efektif untuk bersaing.
Dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk
produk dan jasa, pemasar mengembangkan beberapa
klasifikasi produk. Pemasar membagi produk dan
jasa menjadi dua kelas besar berdasarkan pada
jenis konsumen yang menggunakan, yaitu produk
konsumen dan produk industri.
1. Produk konsumen adalah produk yang dibeli
oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.
30
2. Produk industri adalah barang yang dibeli
oleh individual atau organisasi untuk
diproses lebih lanjut atau untuk dipergunakan
dalam melakukan bisnis.
Bagaimana suatu perusahaan dapat
mengidentifikasikan dan memilih keistimewaan
produk baru yang tepat:
1. Perusahaan dapat menghubungi para pembeli
terbaru dan mengajukan serangkai pertanyaan.
2. Memutuskan keistimewaan mana yang patut
ditambahkan.
3. Meningkatkan mutu dari produk itu sendiri.
4. Perusahaan juga berfikiran tentang paket
keistimewaan khusus.
Sebagian besar produk ditetapkan pada salah
satu dari tempat level kinerja: rendah, rata-
rata, tinggi dan super. Suatu perusahaan juga
harus dapat memutuskan bagaimana mengelola
kualitas kinerja seiring dengan waktu. Terdapat
tiga strategi :
31
1. Perusahaan terus meningkatkan produk, sering
menghasilkan tingkat pengembalian investasi
dan pangsa pasar tertinggi.
2. Mempertahankan mutu produk pada level
tertentu. Banyak perusahaan membiarkan mutu
mereka tidak berubah setelah formulasi awal
kecuali jika terjadi kegagalan atau peluang
besar.
3. Mengurangi mutu produk seiring waktu.
Beberapa perusahaan mengurangi mutu untuk
mengimbangi kenaikan biaya. Meningkatkan laba
sekarang, walau tindakan ini sering merusak
profitabilitas jangka panjang mereka.
3. PENGERTIAN MANAJEMEN LOGISTIK
Selama ini manajemen logistik banyak
diartikan sebagai bisnis logistik. Logistics is that
part of the supply chain process that plans, implement, and
control the efficient, effective flow and storage of goods, service,
and related informationfrom the point of origin to the point of
consumption in order to meet customers requirement. The32
council of logistics management (CLM). organisasi pelopor
logistik diamerika serikat yang memiliki anggota
sekitar 15.000 orang mendefinisikan manajemen
logistik sebagai berikut :
Manajemen logistik merupakan merupakan proses
perencanaan, implementasi dan pengendalian agar
didapat suatu efisiensi aliran biaya dan
keefektifan proses penyimpanan bahan mentah,
bahan setengah jadi, barang jadi dan informasi-
informasi yang berhubungan dari asal ke titik
konsumsi dengan tujuan memenuhi kebutuhan
konsumen.
Jadi terkait dengan semua hal didalam suatu
organisasi, baik berupa aliran barang, pelayanan
pada sector produk maupun jasa. Sektor pabrik
meliputi segala jenis perusahaan yang
memproduksi barang yang sifatnya divergen
misalnya otomotif, komputer, cosmetik, dan
anggota badan pesawat terbang dan bahan makanan.
Sedangkan sector jasa meliputi organisasi
33
pemerintahan, rumah sakit bank, bank,
universitas, pedagang eceran dan pedagang
grosir.
Jaringan logistik meliputi supplier, gudang
(warehouse), pusat distribusi, ritail juga bahan
baku, barang setengah jadi (inventory work in
process/WIP) dan barang jadi yang mengalir
diantara fungsi-fungsi bisnis yang bersangkutan.
a. Input dan Output dalam proses logistic
Input proses logistik meliputi sumber daya
alam, manusia, finansial dan sumber
informasi. Perencanaan logistics
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan
input ini dalam berbagai bentuk meliputi
bahan mentah (seperti subassemblies, lokasi,
pengepakan bahan, komoditi dasar), barang
setengan jadi, barang siap pakai, (seperti
produk lengkap siap dijual pada pelanggan
baik tingkat menengah maupun pelanggan
akhir). Output proses logistik meliputi
34
keuntungan kompetitief untuk organisasi,
hasil dari orientasi pemasaran dan
keefisienan serta keefektifan operasional,
pemanfaatan waktu dan tempat dan perpindahan
yang efisien kepelanggan. Output lainya
terjadi ketika pelayanan logistik bercampur
sedemikian rupa sehingga menjadi asset milik
organisasi.
b. Aktivitas-aktivitas utama logistik
Aktivitas-aktivitas utama logistik ada 13
yaitu meliputi:
1. Customer Services (pelayanan pelanggan)
Pelayanan pelanggan merupakan suatu proses
yang berlangsung diantara penjual, pembeli
dan pihak ketiga yang menghasilkan nilai
tambah untuk pertukaran produk atau jasa
dalam jangka waktu pendek seperti transaksi
tunggal ataupun jangka panjang seperti
hubungan berdasarkan kontrak. Dengan
demikian customer services merupakan proses
35
penyediaan keuntungan nilai tambah yang
penting pada supply chain dengan cara efektif.
2. Demand Forecasting (peramalan permintaan)
Ramalan permintaan barang manajemen
logistik menentukan berapa banyak dari tiap
barang yang diproduksi perusahaan yang
harus diangkut keberbagai pasar. Selain
itu, manajemen logistik harus mengetahui di
mana asalnya permintaan sehingga dapat
menempatkan dan menyimpan produk dengan
jumlah yang tepat disetiap area pasar.
3. Inventory Management (manajemen persediaan)
Aktivitas pengendalian persediaan (inventory
control activity) bersifat kritis karena
membutuhkan finansial atas pemeliharaan
persediaan produk yang cukup untuk
mempertemukan kebutuhan pelanggan dengan
kebutuhan produksi. Bahan baku dan
komponenya WIP (work in process), dan persediaan
36
barang jadi, semuanya menghabiskan ruang
fisik, waktu kerja dan modal.
4. Logistics Comunication (komunikasi logistik)
Sukses dalam lingkungan bisnis saat ini
membutuhkan manajemen sistem ekonomi yang
kompleks. Komunikasi merupakan jaringan
vital diantara seluruh proses logistik dan
pelanggan perusahaan. Komunikasi yang
akurat dan pada saat yang tepat merupakan
dasar keberhasilan dari manajemen logistik.
5. Material Handling (penanganan material)
Penanganan material handling berhubungan
dengan setiap aspek gerakan atau aliran
bahan baku, barang setengah jadi dan barang
jadi dalam pabrik atau gudang. Tujuan
penanganan material adalah :
Menyederhanakan dan menghapus sistem
penanganan apapun yang memungkinkan.
Meminimalkan jarak tempuh.
Meminimalkan barang setengah jadi.
37
Menyediakan aliran yang bebas dan
serentak.
Meminimalkan kerugian akibat pembuangan
dan kerusakan.
6. Order Processing (proses pemesanan)
Komponen-komponen proses pemesanan terbagi
dalam 3 kelompok :
Elemen Operasional (Operational
Elements)
Meliputi pemasukan pesanan (order entry)
atau perubahan pesanan, penjadwalan
(scheduling), persiapan pengiriman
pesanan dan pemfakturan (invoicing).
Elemen Komunikasi (Communication
Elements)
Meliputi modifikasi pesanan, status
penyelidikan pesanan, peniruan dan
percepatan pesanan, koreksi kesalahan
dan permintaan.
38
Kredit dan Elemen Pengumpulan (Credit
and Collection Elements)
Meliputi pemeriksaan kredit dan proses
penerimaan atau pengumpulan rekening.
7. Packaging Style (sistem pengemasan)
Sistem pengemasan merupakan fase terakhir
dalam teknik produksi/manufaktur.
Pengemasan produk dilakukan untuk keamanan
dan keselamatan dari produk tersebut cacat,
kemudian juga untuk melindungi produk dari
kerusakan ketika akan disimpan atau
diangkut. Dari prespektif logistic, fungsi
pengemasan adalah untuk mengatur,
melindungi, dan mengidentifikasikan produk
dan material.
8. Dukungan komponen dan jasa
Salah satu aktivitas pemasaran perusahaan
adalah memberikan pelayanan pasca penjualan
kepada pelanggan, seperti penyediaan
bagian-bagian pengganti ketika produk rusak
39
atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Dealer mobil harus memiliki departemen
pelayanan yang efisien untuk menawarkan
pelayanan yang efisien untuk menawarkan
pelayanan yang sempurna dan perbaikan
secara cepat.
9. Pemilihan lokasi dan gudang
Pergudangan merupakan bagian internal dari
semua logistik yang berperan penting dalam
melayani pelanggan dengan total biaya
seminimal mungkin, juga merupakan jaringan
primer diantara prosedur dan pelanggan yang
digunakan untuk menyimpan persediaan selama
seluruh bagian proses logistik berjalan.
10. Procurement (purchasing)
Istilah purchasing pada umumnya berhubungan
dengan pembelian aktual material dan segala
aktivitas yang berhubungan dengan proses
pembelian. Aktivitas procurement dikenal
sebagai proses-oriented dan strategik.
40
11. Reverse Logistics
Penanganan barang-barang retur baik berupa
salvage dan scrap disposal, merupakan bagian
proses yang berkaitan dengan reverse
logistics, dan juga merupakan komponen
logistik yang memerlukan perhatian lebih.
12. Transportasi
Fungsi transportasi berhubungan dengan
bagian dalam dan luar departemen logistik.
Yaitu berhubungan dengan bagian finansial
(freight,bill/ biaya pengiriman), engineering
(pengemasan, transportasi peralatan),
manajemen persediaan (bahan baku, komponen,
gudang jadi), hukum (kontrak gudang dan
alat angkut), produksi (pengiriman tepat
waktu), purchasing (pemilihan supplier),
marketing/sales (standar pelayanan pelanggan),
receiving (klaim, dokumentasi), dan
pergudangan (supplay peralatan,
penjadwalan).
41
13. Gudang dan penyimpanan.
Produk harus harus disimpan dalam pabrik
atau pada suatu tempat sebelum dijual,
semakin besar waktu antara produksi dan
konsumsi, semakin besar pula tingkat atau
jumlah persediaan yang dibutuhkan.
4. PENGERTIAN SISTEM DELIVERY/ PENGIRIMAN
Pengertian pengiriman menurut Yunarto (2006:31)
“Pengertian pengiriman atau delivery adalahbagian terpenting dalam suatu rantai persediaanyang berfungsi untuk menyiapkan dan mengirimkanbarang ke customer. Transportasi berhubungandengan model transportasi apa yang dipakai agarefektif dan efisien baik dari sisi biaya,kecepatan waktu pengiriman dan ketepatan waktu.
Pengertian Pengiriman Barang adalah“Mempersiapkan pengiriman fisik barang darigudang ketempat tujuan yang disesuaikan dengandokumen pemesanan dan pengiriman serta dalamkondisi yang sesuai dengan persyaratanpenanganan barangnya”
Sumber http://logistikindonesia.blogspot.com(2010:1)
42
Pengertian pengiriman barang adalah“memindahkan/mengirimkan barang dari satu lokasiketempat tujuan yang disesuaikan dengan dokumenpemesanan dan pengiriman serta dalam kondisiyang sesuai dengan persyaratan penangananbarangnya”
Sumber http://kerockan.blogspot.com (2012:1)
Dalam suatu perusahaan yang bergerak dibidang
industri atau manufaktur pengiriman/delivery
memegang peranan penting, karena tanpa adanya
pengiriman/delivery proses produksi dan pemasaran
tidak bisa berjalan dengan lancar. Maka dari itu
perusahan yang bergerak dibidang jasa
transportasi membuat sistem pengiriman/delivery
yang mengerti kebutuhan pelangganya.
Banyak definisi dibuat orang untuk
menjelaskan pengertian sistem. Namun demikian,
pada umumnya definisi itu menggambarkan bahwa
pengertian sistem mengandung dua konotasi, yaitu
(1) benda atau entitas, dan (2) proses atau
metode.
43
Pengertian sistem menurut :
Schrode dan Voich dalam bukunya yang berjudulOrganized and management basic system concept (2008:9) “menyatakan bahwa sistem adalah whole compoundedof several parts yaitu suatu kesatuan yang tersusundari sejumlah elemen).
Pengertian sistem menurut :
Elias M. Awad (2008:10) “menyatakan bahwasistem adalah an organized functioning relationshipamong units or components yaitu hubungan fungsionalyang terorganisasi/teratur yang berlangsungdiantara bagian-bagian atau elemen. Sehinggadari dua definisi ini kita dapat menyimpulkanbahwa sistem adalah suatu himpunan dari berbagaibagian atau elemen”.
Pengiriman (delivery) mengacu pada seberapa
baik produk atau jasa dibawa kepelanggan.
Pengiriman meliputi kecepatan, akurasi, dan
perawatan sepanjang proses. Saat ini pelanggan
semakin mengharapkan pengiriman yang cepat.
Misalnya pizza dihantarkan dalam setengah jam,
film dicetak dalam satu jam, mobil dilumasi
dalam 15 menit. Levi strauss, Benetton, dan
limited menerapkan sistem respon cepat (quick
44
respons system/QRS) terkomputerisasi yang
menghubungkan sistem informasi pemasok, pabrik,
manufaktur, pusat distribusi, dan gerai eceran
mereka. Cemex, merupakan semen raksaksa yang
berpusat dimeksiko, telah mengubah bisnis semen
dengan menjanjikan pengiriman beton yang lebih
cepat dari pada pizza. Cemex melengkapi semua
truknya dengan sistem positioning glabal (global
positioning system/GPS) sehingga lokasinya pada
waktu rill diketahui dan informasi penuh
tersedia bagi sopir dan operator. Cemek mampu
berjanji bahwa jika muatan anda terlambat lebih
dari 10 menit, anda mendapatkan diskon 20%.
Pengertian delivery/pengiriman adalah proses
pemindahan bahan-bahan dan hasil-hasil produksi
dengan menggunakan alat angkut/transportasi atau
armada. Suatu barang atau komoditi mempunyai
nilai menurut tempat dan waktu jika barang
tersebut dipindahkan dari satu tempat ketempat
yang lain.
45
Sistem delivery dibagi menjadi dua yaitu sebagai
berikut:
a. Sistem Milk-run
Sejarah Sistem Milk-run berawal dari masa
lalu, petani susu dieropa menampung susu
didalam kaleng dan meletakanya dipinggir
jalan didepan rumah mereka. Kemudian tukang
pengumpul susu mengumpulkanya dan mengirimkan
kepabrik susu. Hal ini yang kemudian dikenal
dengan milk-run yang berkembang menjadi salah
satu metode atau sistem transportasi dan
distribusi yang banyak diaplikasikan didunia
industri.
Pengertian sistem milk-run. Transportasi
saat ini membutuhkan optimasi dalam hal waktu
dan harga. Cara pengangkutan atau rute
pengiriman seringkali perlu direncanakan dan
harus sistemnatis. Milk-run adalah metode yang
sudah terbukti dan teruji untuk
mengoptimalisasikan sistem pengangkutan. Milk-
46
run dapat memecahkan masalah cara dan jadwal
pengiriman berdasarkan sistem transportasi
internal produksi dan gudang dalam industri
otomotif dan elektronik. Pada kondisi
tertentu, milk-run juga dapat mengoptimalkan
sistem pengangkutan.
Definisi milk-run adalah salah satu konsep
pengiriman yang maju yang dapat memperbaiki
manajemen transportasi. Dengan sistem milk-run
pengiriman dapat terjadi beberapa kali
pengangkutan atau penurunan barang pada
lokasi yang berbeda dalam jadwal yang sama
dan teratur.
Atau sistem Delivery/Milk-run adalah
pengiriman yang pengambilan barangnya dari
beberapa tempat kemudian dikirimkan ke satu
titik/tempat. Metode pengiriman dimana cargo
dipick up dari beberapa supplier kemudian
dikirim kepada satu customer. Untuk metode
ini menggunakan sistem cycle issue, dimana
47
pengiriman dapat dilakukan lebih dari satu
kali dalam sehari.
Pengiriman secara milk-run dilakukan atau
membawa barang dari beberapa lokasi menuju
satu tempat penerimaan dengan bantuan pihak
ketiga yaitu logistics partner (LP). Penjadwalan
secara milk-run lebih rumit dari pada
penjadwalan pengiriman secara langsung.
Keputusan yang diambil harus berkaitan dengan
kuantitas pengiriman yang terdiri dari
beberapa produk, volume produk, berkaitan
dengan frekuensi pengiriman, dan paling
penting adalah penentuan rute dan urutan
pengambilan dan pengiriman. Harus ditentukan
cycle issue dan loading pattern yang tepat
agar efisiensi pengiriman dan optimal.
Milk-run menjadi sangat kompeten untuk kasus-
kasus sebagai berikut:
48
1. Terdapat permintaan pengangkutan/pengiriman
berkali-kali untuk mendesak, karena itu
perlu untuk mengoptimalisasikan pengiriman.
2. Ketika supplier menggunakan beberapa jenis
kendaraan untuk mengirim barang, maka
dibutuhkan untuk optimasi pengiriman.
3. Ketika part atau komponen
otomotif/elektronik dari supplier butuh
untuk segera dikirimkan dengan berdasar
pada just in time (JIT) kearah supply chain
berikutnya.
Berikut ini adalah kasus-kasus umum yang
menggunakan metode milk-run :
1. Pada awal distribusi secara milk-run
dipergunakan mungkin hanya
pengiriman/pengangkutan barang secara
kolektif.
2. Kemudian penentuan yang menjadi masalah
pada supplier, seperti jarak, biaya,
49
prioritas pengiriman atau pengangkutan,
cycle time dari produk. Dalam setiap poin
dalam jaringan distribusi, milk-run bertugas
untuk mengoptimalkanya. Artinya jika
masalah yang dialami supplier adalah jarak,
prioritas pengiriman/pengangkutan, maka
ditentukan dengan melihat condong kearah
yang mana dan ditakar untuk memutuskanya.
3. Proses akan terjadi secara terus-menerus
sampai syarat semua terpenuhi. Dengan
pertimbangan truk yang sama tidak hanya
untuk mengirim tetapi juga untuk mengangkut
barang, maka terdapat penambahan variabel
pada daftar yang sudah ada. Ketika variabel
tersedia. Maka milk-run adalah salah satu
dari beberapa metode optimasi yang telah
teruji.
Keuntungan sistem pengiriman milk-run ini
adalah fakta bahwa efisiensi akan terjadi
pada cara pengankutan dan biaya penerimaan
50
produk dari supplier akan berkurang karena
tidak akan menghadapi banyaknya supplier yang
datang dan juga tidak membutuhkan lahan yang
luas. Jika Economic Order Quantities (EOQ)
dibutuhkan untuk beberapa produk berbeda oleh
lokasi penerimaan lebih kecil dari besarnya
muatan truk, milk-run memberikan keleluasaan
adanya kombinasi dari beberapa produk sampai
ditemukan cara agar sama dengan besar muatan
truk. Jika terdapat banyak lokasi penerimaan
yang membutuhkan jumlah produk yang sedikit,
mereka bisa dilayani hanya dengan satu truk
saja.
b. Sistem pengiriman/delivery Multidrop adalah
kebalikan dari sistem pengiriman/delivery milk-run
dengan arti lain adalah pengiriman yang
pengambilan barangnya dari satu titik/ tempat
kemudian dikirimkan kebeberapa titik/
tempat. Atau sistem multidrop adalah untuk
membawa barang dari satu lokasi kebeberapa
51
tempat peneriman, Metode ini yaitu pengiriman
cargo dari satu supplier yang dikirim untuk
beberapa customer. Namun tujuanya adalah sama
yaitu memperkecil biaya, Cara ini sangat
menguntungkan bagi pelanggan selain
mengurangi biaya namun juga efisien.
Sistem pengiriman/delivery multidrop biasanya
hanya mengirim part-part/ komponen-komponen
yang nantinya akan dijadikan sparepart,
berbeda dengan sistem milk-run yang biasanya
mengirim sparepart-sparepart untuk assembling
(perakitan) yang nantinya dijadikan unit
motor atau mobil.
Agar kegiatan Delivery/pengiriman menjadi
lebih efektif maka haruslah didukung oleh
kegiatan yang berhubungan dengan
delivery/pengiriman yaitu menjamin barang yang
dikirim aman, tidak rusak, dan cepat sampai
tujuan dengan cara melakukan genba/uji trial
kepada driver yang akan membawa aramada
52
tersebut, melakukan pengecekan by phone atau
secara gps agar waktu delivery/pengiriman tidak
melebihi waktu yang sudah ditentukan, dan
memastikan kembali bahwa barang yang dibawa
oleh driver tidak bermasalah baik dari segi
keadaan barang maupun dari segi yang lainya:
Dalam hal ini keamanan dan ketepatan
mengirim barang sangat penting dalam proses
pengiriman/delivery, merupakan nilai tambah bagi
perusahaan jasa transportasi/ekspedisi itu
sendiri untuk menyisihkan para pesaingnya.
Karena itu dalam hal ini sangat perlu
diperhatikan prosedur-prosedur dalam proses
pengiriman antara lain sebagai berikut:
Dokumen pengiriman barang
Suatu perusahaan jasa transportasi/ekspedisi
yang melaksanakan pengiriman barang,
menggunakan shipment documents sebagai bukti
bagi sipenerima barang nantinya, bahwa
53
barang-barang tersebut telah diangkat oleh
perusahaan ekspedisi.
Perusahaan pengangkutan harus bertanggung
jawab untuk mengangkut barang-barang
tersebut, sampai ketempat tujuanya.
Surat muatan (Bill of lading)
Didalam bill of lading diadakan kontrak barang-
barang yang diangkut, dimana sipengirim
barang akan menyerahkanya kepada sipenerima
atas dasar perjanjian yang telah dibuat.
Adapun tujuan dari pada bills of lading ialah :
agar sipenerima akan menerima barang dalam
kondisi baik, pengangkutan berdasar isi
kontrak yang telah dibuat, dan semua
transaksi dalam pengangkutan dijelaskan dalam
perjanjian.
Dokumen bagi manajemen
Dalam pengangkutan barang-barang, ada
beberapa jenis manajemen dokumen yaitu:
1. Kontrak
54
Dalam kontrak dijelaskan jangka waktu, da
nasal/tujuan pengiriman barang.
2. Tarif
Untuk angkutan harus jelas tarif yang
dihitung untuk pengangkutan tersebut.
3. Polis Asuransi
Selama dalam perjalanan barang-barang yang
diangkut diasuransikan terdiri dari :
asuransi biaya pengangkutan, asuransi atas
kerugian barang dan asuransi atas
kerusakan barang-barang.
4. Biaya-biaya/Cost dan Freight
Dalama pengangkutan yang diperhitungkan
adalah biaya dan uang tambang.
5. Cif (Cost insurance and freight)
Selama dalam pengangkutan yang
diperhitungkan adalah biaya, asuransi dan
uang tambang.
6. Franco gudang
55
artinya sipengirim barang hanya
bertanggung jawab atas barang sampai masuk
kedalam gudang pelanggan.
7. Manifest
Yaitu surat muatan yang dibawa oleh
sipengirim/pengemudi memuat seluruh
barang-barang yang diangkut.
5. TUJUAN DAN MANFAAT SISTEM PENGIRIMAN/
DELIVERY MILK-RUN & MULTIDROP
Tujuan dan manfaat dari sistem milk-run dan
sistem multidrop adalah sebagai berikut:
1. Minimalisasi biaya, ketika jumlah dari
sarana pengiriman untuk permintaan yang
sama bertambah, biaya juga akan meningkat.
2. Mengoptimalkan rute pengiriman akan
diperlukan untuk meminimasi biaya.
3. Mengurangi waktu dan jumlah pengiriman.
56
4. Mudah untuk disesuaikan dan dilaksanakan
pada semua sistem pengiriman.
5. Mengoptimalkan truk tersebut yang masih ada
kekosongan.
6. FUNGSI JASA TRANSPORTASI DALAM SISTEM
PENGIRIMAN/DELIVERY
Fungsi jasa transportasi dalam sistem
pengiriman/delivery yaitu mengangkut barang
produsen dapat berupa industri, pertanian/
perkebunan dan petambangan, yang menghasilkan
barang jadi, setengah jadi maupun sebagai bahan
baku. Tidak akan ada arti produksi industri,
jika tidak tersedia jasa transportasi yang
membawa hasil produksi tersebut sampai kepada
konsumen, demikian pula bahan baku energy yang
dihasilkan pertambangan tidak ada nilainya
kalau tidak ada transportasi yang menyebabkan
bahan baku tersebut mempunyai nilai dilokasi
57
industri yang akan memproduksi menjadi barang
jadi. Dapat disimpulkan bahwa jasa transportasi
atau fungsi transportasi adalah fungsi
penunjang yang sangat menentukan bagi
perindustrian, pertanian/perkebunan,
pertambangan maupun perdagangan. Lancarnya
transportasi, tepat waktu, adanya jaminan
keselamatan barang dengan biaya relative murah,
akan mempengaruhi harga atau mutu komoditi
sampai pada produsen.
Selain itu fungsi transportasi juga sebagai
suatu rantai (chain of transportation) yang
menghubungakn produsen dengan konsumen dengan
melibatkan berbagai unsur kegiatan usaha
transport atau moda transport darat, laut, atau
udara.
Transportasi mempunyai pengaruh besar
terhadap perorangan, masyarakat pembangunan
ekonomi, dan sosial politik suatu negara.
Pengangkutan merupakan sarana dan prasarana
58
bagi pembangunan ekonomi negara yang bisa
mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi (Rate of
Growth).
a. Transportasi dan kehidupan masyarakat.
Transportasi bermanfaat bagi masyarakat,
dalam arti hasil-hasil produksi dan bahan-
bahan baku suatu daerah dapat dipasarkan
kepada perusahaan industri. Hasi-hasil barang
jadi yang diproduksi oleh pabrik dijual oleh
produsen kepada masyarakat atau perusahaan-
perusahaan yang bergerak dibidang pemasaran.
Untuk mengangkut bahan-bahan baku dan barang-
barang jadi dibutuhkan jasa-jasa transportasi
(darat, laut dan udara).
Selain itu transportasi melaksanakan
penyebaran penduduk dan pemerataan
pembangunan. Penyebaran penduduk keseluruh
pelosok tanah air diindonesia menggunkaan
berbagai jenis moda transportasi.
b. Spesialisasi secara geografis
59
Tiap-tiap daerah mempunyai kekhususan dalam
arti spesialisasi yang berbeda untuk masing-
masing daerah dan wilayah.
Contoh : hasil kerajinan tasikmalaya,
Yogyakarta, Kalimantan, Palembang berbeda
untuk tiap-tiap daerah.
Hasil-hasil suatu daerah yang dikarenakan
spesialisasi secara geografis tersebut, akan
dapat dijual atau dipasarkan, bilamana
bersedia alat pengangkutan yang cukup serta
memadai.
c. Produksi yang ekonomis
Suatu produksi akan bermanfaat dan ekonomis,
bila tersedia cukup moda transportasi, ada
kaitanya transportasi dengan produksi dalam
arti untuk pelemparan komoditi tersebut
kepasar (market)
1. Dengan tidak tersedianya transportasi
masyarakat tidak akan mengecam
keuntungan dari produksi.
60
2. Oleh karena itu, harus diusahakan
pemanfaatan alat angkut seefektif dan
seefisien mungkin.
3. Dengan efektif dan efisien pengelolaan
moda transportasi akan memberikan dampak
makro dan mikro terhadap pembangunan
ekonomi.
d. Pembangunan nasional dan hankamnas
Selain peranan transportasi tersebut diatas,
hal yang sangat penting bagi negara Indonesia
adalah :
1. Pembangunan nasional dan pembangunan
seluruh wilayah Indonesia serta pemerataan
pembangunan.
2. Pertahanan dan ketahanan nasional bangsa
Indonesia (Hankamnas).
Disamping transportasi menciptakan dan
meningkatkan standar kehidupan masyarakat
secara menyeluruh.
61
7. PENGERTIAN KEPUASAN PELANGGAN
Kata kepuasan (sartisfaction) berasal dari bahasalatin “satis” (artinya cukup baik, memadai) dan“facto” (melakukan atau membuat). Kepuasan biasadiartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu ataumembuat sesuatu memadai (Tjiptono&Chandra,2011;292)
Menurut Sunarto (2006:17) “Kepuasan pelangganadalah perasaan senang atau kecewa seseorangyang muncul setelah membandingkan antarapersepsi/kesannya terhadap kinerja suatu produkdan harapan-harapannya”.
Menurut Yazid (2005:55) “Kepuasan adalahmerupakan ketiadaan perbedaan antara harapanyang dimiliki dan unjuk kerjayang senyatanya”.
menurut Buttle (2004:29) kepuasan pelangganadalah respon berupa perasaan puas yang timbulkarena pengalaman mengonsumsi suatu produk ataulayanan, atau sebagian kecil dari pengalamanitu.
Pelanggan merupakan suatu konsep yang telah
lama dikenal dalam teori dan aplikasi pemasaran,
kepuasan pelanggan menjadi salah satu tujuan
esensial bagi aktivitas bisnis, dipandang
sebagai salah satu indikator terbaik untuk
62
meraih laba dimasa yang akan datang, menjadi
pemicu upaya untuk meningkatkan kepuasan
konsumen. Peta persaingan bisnis semakin
meningkat tajam, preferensi dan perilaku
pelanggan berubah, teknologi informasi
berkembang dengan cepat mendorong organisasi
bisnis untuk lebih fokus menanggapi dan kepuasan
pelanggan untuk menjamin pengembangan dan
berkelanjutan bisnis. Disaat persaingan semakin
ketat, produsen berusaha memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan menawarkan berbagai
jenis produknya, dampaknya konsumen memiliki
banyak pilihan, kekuatan tawar-menawar konsumen
semakin besar, yang mendorong setiap perusahaan
harus menempatkan orientasinya pada kepuasan
pelanggan sebagai tujuan utamanya. Produsen
semakin yakin bahwa (1) kunci sukses untuk
memenangkan persaingan terletak pada kemampuanya
memberikan memberikan total customer value yang dapat
memuaskan pelanggan melalui penyampaian produk
63
yang berkualitas dengan harga bersaing, (2)
kepuasan akan mengarahkan orang untuk mengulangi
lagi pembelian dan melakukan rekomendasi word of
mouth positive. Sejumlah pakar akademik
mengklarifikasikan hubungan positif antara
kepuasan pelanggan dan retensi, jika konsumen
puas dengan produk atau layanan, mereka lebih
mungkin untuk melakukan pembelian, dan lebih
bersedia untuk menyebarkan WOM positif. Disisi
lain, kepuasan pelanggan dianggap sebagai faktor
penentu utama dalam mengulangi pembelian.
Semakin besar derajat pengalaman kepuasan
semakin besar probabilitas konsumen akan
meninjau kembali penyedia produk yang sama.
Agregasi ukuran kepuasan transaksi kepuasan
transaksi spesifik sebelumnya melibatkan
komponen kognitif dan afektif menjadi prediktor
dominan pada niat pembelian ulang.
64
Definisi kepuasan pelanggan itu sangat
bervariasi, dan karenanya akan memberikan
pemahaman yang lebih luas, misalnya:
1. Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan respons
pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian
yang dipersepsikan antara harapan sebelum
pembelian dan kinerja aktual produk yang
dirasakan setelah pemakaiannya.
2. Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan
evaluasi purnabeli dimana alternatif yang
dipilih sekurang-kurangnya sama atau
melampaui harapan pelanggan, sedangkan
ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak
memenuhi harapan.
3. Kepuasan atau ketidakpuasan sebagai evaluasi
purnabeli, dimana persepsi terhadap kinerja
produk yang dipilih memenuhi atau melebihi
harapan sebelum pembelian. Apabila persepsi
terhadap kinerja tidak dapat memenuhi
harapan, maka yang terjadi adalah
65
ketidakpuasan. Ketidaksesuaian menciptakan
ketidakpuasan.
4. Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan suatu
perasaan konsumen sebagai respons terhadap
produk barang atau jasa yang telah
dikonsumsi.
5. Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan
perbandingan antara produk yang dirasakan
dengan yang diprediksi sebelum produk dibeli-
dikonsumsi. Jika yang dirasakan konsumen
melebihi dugaanya, konsumen akan merasa puas,
sebaliknya jika yang dirasakan lebih rendah
dari harapanya, konsumen akan merasa tidak
puas.
Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller
(2006;177)
“Menyatakan Kepuasan adalah perasaan senangatau kecewa seseorang yang muncul setelahmembandingkan kinerja (hasil produk yang
66
dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yangdiharapkan”
Kotler dan Keller (2007) juga menyarankan
untuk melakukan hal sebagai berikut: memperkecil
kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara
pihak manajemen dan pelanggan. Misalnya,
melakukan penelitian dengan metode customer focus,
dengan mengedarkan kuesioner dalam beberapa
periode untuk mengetahui persepsi pelayanan
menurut pelanggan. Selain itu, juga dilakukan
pengamatan dan pengawasan pegawai perusahaan
tentang pelaksanaan pelayanan.
Konsep Kepuasan Pelanggan
Formulasi untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan dan loyalitas (increased customer satisfaction
& loyalty) dapat dilakukan dengan cara melakukan
pekerjaan pertama kali dengan benar (doing the right
job on the first time), kemudian menanganai komplain
dengan efektif (effective complaint handling).
67
++ = + =
Sumber : Ali Hasan, SE., MM
Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan (2013;93)
Secara konseptual kepuasan – ketidakpuasan
pelanggan dapat dikaji dari teori experientially
affective feelings, expectancy disconfirmation theory, equity
theory, dan attribution theory.
1. Experience affective feelings
Pendekatan experience affective (pengalaman afektif
atau perasaan) berpandangan bahwa tingkat
kepuasan pelanggan dipengaruhi perasaan
positif dan negatif yang diasosiasikan
pelanggan dengan barang atau jasa tertentu
setelah pembelianya. Dengan kata lain, selain
pemahaman kognitif mengenai diskonfirmasi
harapan, perasaan yang timbul dalam proses
purnabeli mempengaruhi perasaan puas atau
tidak puas terhadap produk yang dibeli.
68
Doing theright job onthe first time
Effectivecomplainthandling
Increased customer satisfaction &
Dua dimensi respons afektif, yaitu
serangkaian perasaan positif (positive feelings) dan
serangkaian perasaan negative (negative feelings)
kedua perasaan ini independen, artinya
konsumen dapat merasa positif sekaligus
negatif terhadap pembelian tertentu, lihat
saja saat direktur tertentu setelah membeli
sebuah mobil, merasa bangga dan gembira,
tetapi dalam waktu yang yang bersamaan merasa
kesal dan jengkel terhadap staf penjualanya
diperusahaan.
2. Expectancy disconfirmation theory
Model ini mendefinisikan kepuasan pelanggan
yang menunjukan evaluasi pengalaman yang
dirasakan (kinerja) sama baiknya (sesuai)
dengan yang diharapkan. Pemakaian merek
tertentu atau merek lainya dalam keras produk
yang sama, pelanggan membentuk harapan
mengenai kinerja seharusnya dari merek
bersangkutan.
69
3. Equity theory
Sejumlah peneliti berpendapat bahwa setiap
orang menganalisis pertukaran antara dirinya
(A) dengan pihak lain (B) guna menentukan
sejauh mana pertukaran tersebut adil dan
fair. Equity theory beranggapan bahwa orang
menganalisis rasio input dan hasilnyadengan
rasio input dan hasil mitra pertukaranya.
Jika orang merasa bahwa rasionya unfaborable
dibandingkan lainya dalam pertukaran
tersebut, orang cenderung akan merasakan
adanya ketidakadilan.
4. Attribution theory
Attribution theory mengidentifikasi proses yang
dilakukan seseorang dalam menentukan penyebab
tindakanya, orang lain, dan objek tertentu.
Atribusi yang dilakukan seseorang akan
mempengaruhi kepuasan purnabelinya terhadap
produk tertentu, karena atribusi memoderasi
perasaan puas atau tidak puas.
70
Metode Pengukuran
Metode yang dapat digunakan mengukur kepuasan
pelanggan adalah sistem keluhan dan saran, ghost
shopping, lost customer analysis, dan survey kepuasan
pelanggan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sistem keluhan dan saran
Organisasi yang berorientasi pelanggan
memberikan kesempatan kepada pelanggan
untuk menyampaikan secara langsung.
Informasi-informasi yang diperoleh melalui
metode ini dapat memberikan ide-ide baru
dan masukan yang berharga untuk direspons
dengan cepat untuk mengatasi keluhan
pelanggan.
2. Ghost shopping
Metode ini efektif jika para manajer
perusahaan bersedia sebagai ghost shoppers
untuk mengetahui secara langsung bagaimana
karyawannya berinteraksi dan memperlakukan
71
pelanggan. Caranya karyawan tidak tahu
kalau atasanya sedang melakukan penelitian
atau penilaian (misalnya dengan cara
menelepon perusahaanya sendiri dan
melontarkan berbagai keluhan atau
pertanyaan). Bila karyawan tahu bahwa
dirinya sedang dinilai, tentu saja
perilakunya akan menjadi sangat manis dan
hasil penilaian akan menjadi bias.
3. Lost customer analysis
Perusahaan menghubungi para pelanggan yang
telah berhenti membeli atau beralih
pemasok, agar dapat memahami mengapa
berhenti atau pindah pemasok. Hasil ini
dapat digunakan untuk mengambil kebijakan
perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.
Pemantauan customer loss rate, karena
peningkatan customer loss rate berarti ada
kegagalan perusahaan dalam memuaskan
pelangganya.
72
4. Survei kepuasan pelanggan
Lembaga riset independen melakukan
penelitian dengan menggunakan metode survey
kepuasan pelanggan. Melalui survei,
perusahaan akan memperoleh tanggapan
langsung dari pelanggan. Survei menggunakan
skala yang cenderung dipakai dalam survei
adalah
8. FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN
PELANGGAN
Pelanggan menurut Webster dalam (manajemen
pemasaran jasa 2011;103) “one of frequents any place
of sale for the sake or purchasing goods or wares”
(pelanggan adalah seseorang yang beberapa kali
datang ketempat yang sama untuk membeli suatu
barang atau peralatan). Atau “customer is one who
frequents or visit any palce for procuring what he wants”
(pelanggan adalah seseorang yang beberapa kali
73
datang ketempat yang sama untuk memenuhi apa
yang diinginkan).
Faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan:
1. Perusahaan mampu menyediakan dan melayani
layanan logistik yang memenuhi kebutuhan
lengkap klien/pelanggan
2. Perusahaan menyediakan pelayanan 24 jam,
menjamin ketepatan keberangkatan dan waktu
pembongkaran barang di tempat yang dituju.
3. Kemampuan perusahaan untuk cepat tanggap
dalam menghadapi masalah yang timbul.
misalnya apabila terdapat kesalahan ukuran
armada yang dipesan.
4. Kemampuan perusahaan cepat tanggap terhadap
keluhan yang disampaikan pelanggan. Dalam
faktor ini diperlukan suatu kemampuan untuk
cepat tanggap dari perusahaan terhadap
keluhan yang disampaikan oleh pelanggan,
sesuatu masalah yang diantisipasi dengan baik
74
dan cepat oleh perusahaan dapat memberikan
suatu kesan yang baik kepada pelanggan.
5. Bertanggung jawab terhadap keamanan barang
sampai ketujuan.
6. Perusahaan mampu Menjamin integritas total
sementara penanganan kargo klien/pelanggan,
melalui semua tahapan siklus logistik.
7. Memastikan bahwa pengalaman klien/pelanggan
merupakan salah satu kepercayaan dan
ketenangan-of-pikiran.
8. Menyampaikan solusi, logistik lengkap, dan
unggul melalui evolusi tak berujung.
9. Menguntungkan masyarakat dalam semua
kegiatan.
B.GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
PT. Syncrum logistics mengkhususkan diri dalam
solusi transportasi dan pergudangan (warehousing)
untuk industri otomotif. Dengan menggabungkan
prinsip-prinsip logistik terbaru. Selain untuk
berpikir fleksibel, PT. Syncrum Logistics telah75
mengalami pertumbuhan yang konsisten dalam
lingkungan yang sangat kompetitif. Kemampuan tim
kami untuk mengidentifikasi peluang-peluang baru
dalam bisnis inti kami, ditambah pendekatan
inovatif dalam sektor yang berdekatan, adalah
kunci untuk pertumbuhan dan evolusi.
Baru kami satu-rentang gudang di Kawasan
Industri MM2100, Bekasi selesai pada Agustus 2011.
Dengan sistem racking terbaru dalam Syncrum tempat
akan mampu menyediakan sistem, penyimpanan
profesional ditangani modern dan unik untuk sewa
jangka panjang atau pendek, dengan layanan cross-
dock. Hal ini akan mempercepat jauh alokasi suku
cadang otomotif.
Kepala kantor berdekatan dengan gudang, lengkap
dengan ruang operasi dan galeri melihat di lantai
kedua dan ketiga. Lantai atas disisihkan khusus
untuk tujuan pelatihan. Secara total kantor
memiliki empat lantai, masing-masing 600m2.
76
Dalam pencarian kami untuk menjadi perusahaan
logistik yang paling inovatif di negeri ini,
Syncrum telah mengembangkan sendiri sistem kemasan
untuk komponen otomotif, jauh lebih unggul dengan
cara sebelumnya.
Sejarah Singkat Berdirinya PT. Syncrum
Logistics.
PT. Syncrum Logistics berdiri pada bulan Juni
2008 yang pada awalnya untuk bagian
operasionalnya beralamat di jl. Pangeran
diponegoro, KM 40/62 RT 003/05, tambun, bekasi
dan untuk head officenya beralamat
diperkantoran menara era 10TH floor room 03 jl.
raya senen kav 135 – 137, Jakarta. Kemudian
bulan agustus PT. Syncrum Logistics berpindah
ke jl. Selayar blok b2, kawasan industri MM2100
bekasi, jawa barat. Baik untuk bagian
operasional maupun head officenya.
1. Bidang Usaha PT. Syncrum Logistics.
77
Sesuai dengan misi PT. Syncrum Logistics
yaitu untuk memberikan pelayanan bagi
pelanggan, baik dalam jasa transportasi dan
penyewaan pergudangan. Karena PT. Syncrum
Logistics bergerak dibidang jasa transportasi
dan pergudangan.
2. Struktur Organisasi.
Struktur organisasi PT. Syncrum Logistics
adalah sebagai berikut :
I. Direktur
II. General Manager
A. Supervisor Combain/Personalia)
1. Koordinator Combain?Personalia
a. Staf Combain/Personalia
B. Supervisor Recruitment
1. Koordinator recruitment
a. Staf recruitment
III. Manager Operasional dan Marketing
a. Supervisor Marketing & Sales distribusi
1. Koordinator Marketing
78
a. Staf Marketing
2. Koordinator Sales Admin
a. Staf Sales Admin
b. Supervisor Planner dan Monitoring (CCR)
1. Koordinator Planner
a. Staf Planner
b. Staf adminstrasi
c. Koordinator Fieldman
1. Fieldman
2. Koordinator Monitoring (CCR)
a. Staf Monitoring (CCR)
3. Koordinator Departute Control
a. Staf Departure Control
1. Driver
4. Koordinator Fleet Control
a. Staf Fleet Control
5. Koordinator Maintenance
a. Staf Fleet Control
IV. Manager Warehousing (Pergudangan)
a. Supervisor Gudang
79
1. Staf Adminstrasi
2. Operator Forklift
b. Supervisor Planner
1. Fieldman
c. Supervisor Project
1. Staf Project
V. Manager Finance, Accounting dan Tax
a. Supervisor Finance, Accounting dan Tax
1. Koordinator Finance
a. Staf Finance
2. Koordinator Accounting dan Tax
a. Staf Accounting dan Tax
VI. Supervisor General Affair dan Purchase
a. Koordinator General Affair dan Purchase
1. Staf General Affair dan Purchase
80
A. KERANGKA PEMIKIRAN
Membantu mewujudkan harapan pelanggan dalam
menyedikan sistem pengiriman/delivery yang baik
akan meningkatkan kepuasan bagi pelanggan dan
tentunya peningkatan income bagi PT. Syncrum
Logistics. Jika sistem pengiriman/delivery multidrop
dan sistem pengiriman/delivery milk-run dapat
memberi keuntungan banyak maka pelanggan akan
menggunakan jasa transportasi itu kembali.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut.
Penulis ingin menulis pengaruh sistem
pengiriman/delivery multidrop dan sistem pengiriman/
delivery terhadap kepuasan pelanggan tersebut :
82
B. METODE PENGUMPULAN DATA
dalam skripsi ini metode pengumpulan data yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
data primer. Data primer yaitu data asli yang
dikumpulkan sendiri untuk menjawab masalah
penelitianya secara khusus. Data yang digunakan oleh
penulis berupa data kualitatif. Ada beberapa cara
yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan berdasarkan fakta dan data
yang akurat yaitu :
1. Metode wawancara
Yaitu metode pengumpulan data dalam bentuk
wawancara langsung dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara bebas baik
terstruktur maupun tidak terstruktur kepada
responden dengan tujuan untuk memperoleh
informasi yang berkaitan dengan penulisan
skripsi ini. Namun metode wawancara memerlukan
83
waktu relative lebih lama daripada metode
kuesioner namun penulis dapat lebih
menyimpulkan dan menganalis apa yang menjadi
harapan dan keinginan responden dari jawaban-
jawaban yang dilontarkan.
2. Kuesioner
Yaitu metode mpengumpulan data dengan cara
menggunkan daftar pertanyaan yang diajukan
kepada responden untuk dijawab dengan
memberikan angket. Isi materi kuesioner
meliputi identitas responden dan daftar
pertanyaan yang didasarkan atas indicator yang
mengarah pada masing-masing variabel yang
digunakan dalam penelitian ini. Kemudian
jawaban-jawaban dari kuesioner tersebut akan
diolah menjadi table data yang akan diuji
sehingga penulis bisa menyimpulkan hasil
penelitian tersebut.
C. VARIABEL PENGUKURAN84
a. Variabel
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah :
1. Variabel Bebas
Dalam variabel ini milk-run dan
multidrop diukur melalui tindakan atau
keputusan yang akan dilakukan
sehubungan dengan pekerjaan dan juga
diukur dari tingkat pendidikan dan
banyaknya pelatihan yang diikuti oleh
karyawan.
Variabel bebas (X) terdiri dari :
X₁ :
X₂ :
2. Variabel tak bebas
Variabel ini merupakan hasil dari
adanya peningkatan motifasi dan
kompetensi customer sehingga
produktifitas meningkat
Variabel tak bebas (Y) yaitu :
85
Y :
b. Pengukuran
Data primer yang diperoleh merupakan data
kualitatif (tidak berupa angka) sedangkan
statistic hanya bisa memproses data yang berupa
angka. Karena itu data kualitatif tersebut
harus dikuantifikasikan atau diubah menjadi
kualitatif. Pengubahan data dilakukan oleh
penulis dengan cara member skala atau skor pada
alternative jawaban dari kuesioner. Pemberian
skala kuesioner dapat dilakukan berdasarkan
jenis datanya. Pada penelitian ini penulis
menggunakan skala likert. Menurut danang
sunyoto (2011;51) skala likert merupakan skala
yang digunakan untuk mengukur ordinal karena
hanya dapat membuat ranking tetapi tidak dapat
diketahui berapakali satu responden lebih baik
atau lebih buruk dari responden lainnya didalam
nilai skala. Skala yang digunakan yaitu sebagai
berikut :
86
1. SS: Sangat setuju Skor 5
2. S : Setuju Skor 4
3. R : Ragu-ragu Skor 3
4. TS: Tidak setuju Skor 2
5. STS : Sangat tidak setuju Skor 1
1. Sistem pengiriman/delivery diukur melalui
indikator kecepatan pengiriman barang,
ketepatan keberangkatan, pembongkaran barang
baik lokasi dan waktu.
2. Kepuasan pelanggan diukur dengan dimensi
kecepatan pengiriman dan, cepat tanggap dalam
melayani kebutuhuhan pelanggan,
D. METODE ANALISA DATA
Guna mengetahui hasil penelitian ini diadakan
analisis terhadap data-data yang diperoleh, yaitu
dengan :
87
a. Analisis kualitatif
Penganalisaan secara kualitatif ini dilakukan
terhadap penelitian ini untuk melakukan uji
hipotesis atau untuk argumentasi dan logika. Hal
ini berdasarkan data-data yang diperoleh dari
kuesioner. Misalnya jenis kelamin, usia, status
pekerjaan dan lain-lain.
b. Analisis kuantitatif
Penganalisaan secara kuantitatif ini untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi dan
kompetensi terhadap produktifitas karyawan dengan
mempergunakan program SPSS. Untuk menyelesaikan
masalah ini analisa yang digunakan oleh penulis
ada beberapa tahapan yaitu :
1. Analisa regresi dan korelasi sederhana
Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara
2 variabel X dan Y, maka digunakan analisa regresi
88
dan korelasi sederhana yaitu Y = a + bX dengan
rumus
2. Analisa regresi dan korelasi berganda
3. Uji hipotesis (Uji t)
4. Uji F (pengujian secara serempak)
5. Metode analisa koefesien determinasi (KD)
6. Tabel interprestasi koefesien korelasi
Sistem pengukuran mutu pengiriman/delivery adalah
keseluruhan kumpulan alat dan teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
seberapa baik jasa transportasi memuaskan
pelangganya. Salah satu kunci keberhasilan survei
adalah menanyakan hal-hal yang benar-benar ingin
ditanyakan, selain itu setiap pertanyaan
menanyakan satu pemikiran atribut yang dinilai.
Pertanyaan didasarkan kepada kriteria-
kriteria kualitas pengiriman yang mencakup 5
89
(lima) dimensi yaitu keandalan, keresponsifan,
keyakinan, empati dan berwujud (seperti yang telah
dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya
marketing management, 1994 hal 476) untuk mengukur
tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan atas
unsur pengiriman/delivery dilakukan dengan skala
linkert, dimana setiap pertanyaan diberi nilai
sebagai berikut :
Tabel III. 1
Score Penilaian Terhadap Tingkat Kepentingan.
Jawaban TingkatPelaksanaan
Score Nilai
Sangat Penting 5
Penting 4
Cukup Penting 3
Kurang Penting 2
Tidak Penting 1
90