case urtikaria

16
URTIKARIA A. Definisi Urtikaria adalah reaksi vascular di kulit akibat bermacam - macam sebab, biasanya ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan - lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo. Angioedema adalah urtikaria yang mengenai lapisan kulit yang lebih dalam daripada dermis, dapat di submukosa atau subkutis, juga dapat mengenai saluran napas, saluran cerna dan organ kardiovaskuler. B. Sinonim Sinonim dari urtikaria adalah hives, nettle rash, biduran, kaligata. C. Epidemiologi Urtikaria sering dijumpai pada semua umur, orang dewasa lebih banyak terkena dibangdingkan usia muda. Urtikaria akut lebih sering terjadi pada anak-anak, sedangkan urtikaria kronik lebih sering terjadi pada usia dewasa. Umur rata - rata penderita urtikaria adalah 35 tahun, jarang pada usia kurang dari 10 tahun atau lebih dari 1

Upload: shachirina

Post on 14-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

case

TRANSCRIPT

URTIKARIA

A. Definisi

Urtikaria adalah reaksi vascular di kulit akibat bermacam - macam sebab,

biasanya ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang

perlahan - lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit,

sekitarnya dapat dikelilingi halo.

Angioedema adalah urtikaria yang mengenai lapisan kulit yang lebih dalam

daripada dermis, dapat di submukosa atau subkutis, juga dapat mengenai saluran

napas, saluran cerna dan organ kardiovaskuler.

B. Sinonim

Sinonim dari urtikaria adalah hives, nettle rash, biduran, kaligata.

C. Epidemiologi

Urtikaria sering dijumpai pada semua umur, orang dewasa lebih banyak terkena

dibangdingkan usia muda. Urtikaria akut lebih sering terjadi pada anak-anak,

sedangkan urtikaria kronik lebih sering terjadi pada usia dewasa.

Umur rata - rata penderita urtikaria adalah 35 tahun, jarang pada usia kurang dari

10 tahun atau lebih dari 60 tahun. Lama serangan bervariasi, bisa lebih dari 20

tahun. Penderita atopi lebih mudah mengalami urtikaria dibandingkan dengan

orang normal. Tidak ada perbedaan frekuensi jenis kelamin. Obat yang paling

sering menimbulkan urtikaria adalah penisilin.

D. Etiologi

Hampir 80% urtikaria tidak diketahui penyebabnya. Diduga, penyebab urtikaria

bermacam - macam, diantaranya :

a. Obat

1

Bermacam - macam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik secara imunologik

maupun non imunologik. Obat- obat yang menimbulkan urtikaria secara

imunologik diantaranya obat - obat penisilin, sulfonamide, analgesik, pencahar,

hormon, dan diuretik. Kodein, opium, dan zat kontras menimbulkan urtikaria

secara non imunologik langsung merangsang sel mast untuk melepaskan

histamin.

b. Makanan

Peranan makanan lebih penting pada urtikaria yang akut akibat reaksi imunologik.

Contoh makanan yang menimbulakan urtikaria adalah telur, ikan, kacang, udang,

coklat, tomat, arbei, babi, keju, bawang, dan semangka, bahan yang dicampurkan

seperti asam nitrat, asam benzoat, ragi, salisilat, dan penisilin.

c. Gigitan/sengatan serangga

Gigitan/sengatan serangga dapat menimbulkan urtikaria setempat. Nyamuk,

kepinding, dan serangga lainnya menimbulkan urtikaria bentuk papular di sekitar

tempat gigitan, biasanya sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari, minggu

atau bulan.

d. Bahan fotosensitizer

Bahan seperti griseofulvin, fenotiazin, sulfonamid, bahan kosmetik, dan sabun

germisid sering menimbulkan urtikaria.

e. Inhalan

Inhalan berupa serbuk sari bunga, spora jamur, debu, bulu binatang, dan aerosol,

lebih mudah menimbulkan urtikaria alergik ( tipe I ).

f. Kontaktan

Kontaktan seperti kutu binatang, serbuk tekstil, air liur binatang, tumbuh -

tumbuhan, buah - buahan, bahan kimia, dan bahan kosmetik dapat menembus

kulit dan menimbulkan urtikaria.

g. Trauma fisik

Trauma fisik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya faktor dingin

( berenang atau memegang benda dingin ), faktor panas (sinar matahari, sinar

ultraviolet, radiasi, panas pembakaran ), faktor tekanan ( goresan, pakaian ketat,

2

ikat pinggang, air yang menetes atau semprotan air, vibrasi dan tekanan berulang

- ulang seperti pijatan, keringat, pekerjaan berat, demam, dan emosi ).

h. Infeksi dan Infestasi

Urtikaria dapat disebabkan oleh infeksi, seperti infeksi bakteri ( misalnya infeksi

gigi, tonsil, sinusitis ), virus ( misalnya virus hepatitis,mononucleosis,virus

coxsackiec), jamur ( misalnya kandida, dermatofita ) dan infestasi parasit

( misalnya cacing pita, cacing tambang, cacing gelang )

i. Psikis

Tekanan jiwa dapat memacu sel mast atau langsung menyebabkan peningkatan

permeabilitas dan vasodilatasi kapiler.

j. Genetik

k. Penyakit Sistemik

Urtikaria dapat disebabkan beberapa penyakit kolagen dan keganasan, lebih

sering disebabkan oleh reaksi kompleks antigen antibodi. Selain itu, urtikaria

juga sering ditemukan pada pasien lupus eritematosus sistemik, limfoma,

hipertiroid, hepatitis, urtikaria pigmentosa, arthritis pada demam reumatik, dan

arthritis rheumatoid juvenilis.

E. Klasifikasi

Klasifikasi urtikaria didasarkan atas bermacam - macam, diantaranya :

Berdasarkan lamanya serangan :

1. Urtikaria akut bila serangan berlangsung kurang dari 6 minggu, atau

berlangsung selama 4 minggu tetapi timbul setiap hari. Urtikaria akut lebih

sering terjadi pada anak muda, laki- laki lebih sering daripada perempuan.

2. Urtikaria kronik bila serangan berlangsung melebihi waktu yang akut.

Urtikaria kronis lebih sering pada wanita usia pertengahan.

Berdasarkan morfologi klinis :

1. Urtikaria papular bila berbentuk papul

2. Urtikaria gutata bila besarnya sebesar tetesan air

3

3. Urtikaria girata bila ukurannya besar - besar.

Berdasarkan luas dan dalamnya jaringan yang terkena : urtikaria lokal,

generalisata, dan angioedema.

Berdasarkan penyebab dan mekanisme terjadinya :

I. Urtikaria atas dasar reaksi imunologik

A. Bergantung pada IgE ( reaksi alergik tipe I )

1. pada atopi

2. antigen spesifik

B. Ikut sertanya komplemen

1. pada reaksi sitotoksik ( reaksi alergi tipe II )

2. pada reaksi kompleks imun ( reaksi alergi tipe III )

3. defisiensi C1 esterase inhibitor ( genetik )

C. Reaksi alergik tipe IV ( urtikaria kontak )

II. Urtikaria atas dasar reaksi non imunologik

A. Langsung memacu sel mast, sehingga terjadi pelepasan mediator

B. Bahan yang menyebabkan perubahan metabolisme asam arakidonat

C. Trauma fisik

III. Urtikaria idiopatik : urtikaria yang tidak jelas penyebab dan mekanisme

terjadinya.

F. Patogenesis

Urtikaria terjadi karena vasodilatasi disertai pearmeabilitas kapiler yang

meningkat, sehingga terjadi transudasi cairan yang mengakibatkan pengumpulan

cairan setempat, sehingga secara klinis tampak edem setempat disertai

kemerahan. Vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler dapat terjadi

akibat pelepasan mediator misalnya histamine, kinin, serotonin, slow reacting

substance of anafilacsis (SRSA) dan prostaglandin oleh sel mast dan atau basofil.

4

G. Gejala klinis

Keluhan subyektif biasanya gatal, rasa terbakar atau tertusuk. Klinis tampak

eritema dan edema setempat berbatas tegas, kadang - kadang bagian tengah

tampak lebih pucat. Bentuknya dapat papular. Besarnya dapat lentikular, numular,

sampai plakat. Pada angioedema, jaringan yang lebih sering terkena ialah muka,

disertai sesak napas, serak, dan rhinitis.

H. Pembantu diagnosis

Beberapa pemeriksaan diperlukan untuk membuktikan penyebab urtikaria,

diantaranya :

1. Pemeriksaan darah, urin, dan feses rutin untuk menilai ada tidaknyainfeksi

yang tersembunyi atau kelainan pada alat dalam. Pada urtikaria dingin, perlu

diperiksa cryoglobulin dan cold hemolysin

2. Pemeriksaan gigi, telinga-hidung-tenggorok dan usapan vagina untuk

menyingkirkan adanya infeksi fokal

3. Pemeriksaan kadar IgE, eosinofil dan komplemen

4. Tes kulit, seperti uji gores dan uji tusuk, tes intradermal, dapat digunakan

untuk mencari allergen inhalan, makanan dermatofit dan kandida.

5. Tes eliminasi makanan dengan cara menghentikan semua makanan yang

dicurigai untuk beberapa waktu, lalu mencobanya kembali satu demi satu.

6. Pemeriksaan histopatologik. Biasanya terdapat kelaina berupa pelebaran

kapiler di papilla dermis, geligi epidermis mendatar, serat kolagen

membengkak. Pada tingkat permulaan tidak tampak infiltrasi seluler. Pada

tingkat lanjut terdapat infiltrasi leukosit, terutama di sekitar pembuluh darah.

7. Tes foto temple pda urtikaria fisik akibat sinar.

8. Suntikan mechoyil intradermal untuk membantu diagnosis urtikaria

kolinergik.

9. Tes dengan es.

10. Tes dengan air hangat.

5

I. Diagnosis

Diagnosis urtikaria dan penyebabnya dapat ditegakkan dengan anamnesis yang

teliti, pemeriksaan klinis yang cermat disertai pemeriksaan untuk membantu

diagnosis.

J. Diagnosis Banding

Diagnosis banding urtikaria adalah purpura anafilaktoid, ptiriasis rosea bentuk

popular, dermatitis atopi dan urtikaria pigmentosa

.

K. Pengobatan

1. Menghindari penyebab

2. Pengobatan local, misalnya dengan antipruritus didalam bedak atau bedak

kocok.

3. Pengobatan sistemik dengan antihistamin dan kortikosteroid.

L. Prognosis

Urtikaria akut prognosisnya lebih baik karena penyebabnya cepat diatasi, urtikaria

kronik lebih sulit diatasi karena penyebabnya sulit dicari.

6

UNIVERSITAS ANDALAS

FAKULTAS KEDOKTERAN

KEPANITERAAN KLINIK ROTASI II

STATUS PASIEN

1. Identitas Pasien

a. Nama/Kelamin/Umur : Puji//laki-laki/5,5tahun

b. Pekerjaan/pendidikan : -

c. Alamat : belimbing

2. Latar belakang sosial-ekonomi-demografi-lingkungan keluarga

a. Status Perkawinan : Belum menikah

b. Kondisi rumah

Rumah permanen, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi

Pekarangan cukup luas

Lantai rumah dari semen, ventilasi cukup, pencahayaan kurang

Kamar mandi di dalam rumah

Sumber air : PDAM

Listrik ada

Sampah diambil oleh petugas sampah

Rumah dihuni oleh orang tua pasien

c. Kondisi lingkungan keluarga:

Pasien tinggal di lingkungan yang cukup padat penduduknya

Lingkungan sekitar cukup bersih

3. Aspek psikologis keluarga

Hubungan antar anggota keluarga baik

Pasien disayangi oleh kedua orangtuanya

4. Riwayat penyakit sekarang

7

Keluhan Utama : Bercak kemerahan disertai gatal di wajah dan punggung sejak 1 hari

yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Bercak kemerahan disertai gatal di wajah dan punggung sejak 1 hari yang

lalu. Awalnya bercak kemerahan dan gatal timbul di punggung. Setelah itu

timbul juga wajah.

Bercak kemerahan dan gatal timbul setelah satu hari sebelumnya pasien

digigit oleh serangga.

Tidak ada sesak napas atau suara napas berbunyi menciut.

Pasien belum pernah berobat sebelumnya.

Riwayat alergi makanan dan alergi obat tidak ada

Riwayat kontak dengan binatang ada tapi tidak diketahui jenis binatangnya.

Riwayat bersin-bersin pagi hari ada, terutama bila cuaca dingin.

Riwayat penyakit dahulu :

Riwayat asma tidak ada

Riwayat penyakit keluarga/riwayat atopi/alergi :

Tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti ini.

8

PEMERIKSAAN FISIS

Status Generalis

Keadaan Umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : Komposmentis kooperatif

Status Gizi : Sedang

Pemeriksaan Thorak : dalam batas normal

Pemeriksaan Abdomen : dalam batas normal

Status Dermatologikus

Lokasi : wajah dan punggung.

Distribusi : terlokalisir

Bentuk/Susunan : Bulat/tidak khas

Batas : Tegas

Ukuran : Plakat

Efloresensi : Oedem urtika

Status Venereologikus : Tidak diperiksa

9

Kelainan Selaput : Tidak ada kelainan

Kelainan Kuku : Tidak ada kelainan

Kelainan Rambut : Tidak ada kelainan

Kelainan Kelenjer Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjer limfe

5. Pemeriksaan anjuran : pemeriksaan kadar IgE

6. Diagnosa Kerja : Urtikaria e.c gigitan serangga

7. Diagnosa Banding : tidak ada

8. Manajemen

a. Promotif

Menjelaskan kepada orangtua mengenai penyakit dan faktor penyebab

timbulnya penyakit.

b. Preventif

Menghindari faktor pencetus dari timbulnya penyakit ini, dalam hal ini

gigitan serangga.

Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal

c. Kuratif

CTM

Bedak kocok

d. Rehabilitatif

Segera membawa pasien ke IGD apabila terjadi keadaan gawat darurat

seperti pasien mengeluhkan sesak, dan suara napas berbunyi menciut

10

DAFTAR PUSTAKA

11

Dinas Kesehatan Kota Padang

Puskesmas Kuranji

Dokter : Ridho

Tanggal : 10 Februari 2014

R/ CTM tab 4 mg No. V

ʃ 3 dd tab 1/2 ₰

R/ Bedak kocok No. I

ʃ aplic loc dol ₰

Pro : Puji

Umur :5,5tahun

Alamat: Belimbing

1.Aisah, Siti. Urtikaria. Jakarta: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI, 2005.

Edisi Keempat : 169 – 175

2.Urtikaria Kronik. Diakses dari http://www.webmd.com/skin-problems-and-

treatments/guide/hives-urticaria-angioedema

12