03.anilisis kebijakan publik 1

27
ANALISIS KEBIJAKAN ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK PUBLIK By : Siskamto SW By : Siskamto SW

Upload: siskamto

Post on 26-Jun-2015

3.286 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

ANALISIS KEBIJAKAN ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIKPUBLIK

By : Siskamto SWBy : Siskamto SW

Page 2: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

PendahuluanPendahuluanAnalisis kebijakan merupakan aktivitas Analisis kebijakan merupakan aktivitas penciptaan pengetahuanpenciptaan pengetahuan tentangtentang (of) dan (of) dan dalamdalam (in) atau (in) atau untukuntuk (for) proses (for) proses pembuatan kebijakanpembuatan kebijakan

Dalam Dalam menciptakan pengetahuanmenciptakan pengetahuan tsbt, tsbt, para analis melakukan para analis melakukan investigasiinvestigasi sebab- sebab-sebab, konsekuensi-konsekuensi, dan sebab, konsekuensi-konsekuensi, dan kinerja kebijakan publik beserta program-kinerja kebijakan publik beserta program-program yang telah dilaksanakannyaprogram yang telah dilaksanakannya

Page 3: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Ciri Policy AnalysisCiri Policy Analysis

1.1. Aktivitas kognitifAktivitas kognitif: Melalui aspek : Melalui aspek learninglearning dan dan thinkingthinking; ;

Elemen kognitifElemen kognitif unsur esensial unsur esensial (walaupun (walaupun tidak dominan) tidak dominan)

merupakan tahapan dimana orang merupakan tahapan dimana orang mendiskusikan dan memperdebatkan ide-mendiskusikan dan memperdebatkan ide-ide mereka tentang prioritas, masalah-ide mereka tentang prioritas, masalah-masalah dan solusi-solusi.masalah dan solusi-solusi.

Aspek kognitifAspek kognitif, Melalui aspek , Melalui aspek thinkingthinking

dilakukan oleh para partisipan dalam proses dilakukan oleh para partisipan dalam proses politik merasionalkan pendapatnya yang politik merasionalkan pendapatnya yang berpijak pada “berpijak pada “PowerPower (kekuatan-Kekasaan) (kekuatan-Kekasaan) dan dan Interests Interests (kepentingan-kepentingan)”.(kepentingan-kepentingan)”.

Page 4: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

2.2. Aktivitas KolektifAktivitas Kolektif: : kontribusi dari para individu kontribusi dari para individu yang membetuk kolektivitas pengetahuan atau yang membetuk kolektivitas pengetahuan atau pengetahuan yang terorganisir mengenai pengetahuan yang terorganisir mengenai masalah-masalah kebijakan.masalah-masalah kebijakan.

3.3. Aplikasi disiplin intelektualAplikasi disiplin intelektual: : reflektif, reflektif, creative, imajinatif, dan creative, imajinatif, dan self-criticalself-critical dan dan eksploratoryeksploratory..

4.4. Berkenaan dengan Masalah publikBerkenaan dengan Masalah publik: : problem problem memiliki dampak pada komunitas, berbagi memiliki dampak pada komunitas, berbagi kepentingan dimana individu merupakan bagian kepentingan dimana individu merupakan bagian dari masyarakat.dari masyarakat.

Page 5: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

@design created by:Siskamto.sw.Uninus.2010@design created by:Siskamto.sw.Uninus.2010

Buatlah Analisis Kebijakan Buatlah Analisis Kebijakan lebih awal lebih awal

sebelum dipaksakan sebelum dipaksakan kepadamukepadamu

* * Prof. Kholb Prof. Kholb : :

Critical Point To Better & Critical Point To Better & Differently Differently

Operasional AreaOperasional Area

Thingking Area Thingking Area

DO

EXPERIENTLEAR

N

REFLECT

DO

XX

X

Critical Point

Page 6: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

2 aliran besar Polecy Analisis 2 aliran besar Polecy Analisis (yang umum diketahui)(yang umum diketahui)

Analisis kebijakan dari perspektif Analisis kebijakan dari perspektif akademikakademik

Analisis kebijakan dari perspektif Analisis kebijakan dari perspektif terapanterapan

SWOT

BSC SNOW BALL

SPIRAL DINA=MIC

BLUE OCEAN

Page 7: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

sedikit demi sedikit Habis meleleh.

A da 4 lilin yang menyala,

Page 8: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Yang pertama berkata:

“Aku adalah Perubahan”

Namun manusia tak mampu berubah, maka lebih baik

aku mematikan diriku saja!”

Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Page 9: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Lilin Kedua berkata:

“Aku adalah Iman”

Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku, Utnuk itulah tak ada gunanya

aku tetap menyala.”

Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Page 10: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:

“ Aku adalah Cinta

Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.

Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.

Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya,

membenci keluarganya.”

Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Page 11: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:

“Jangan takut, janganlah menangis,

selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

Akulah

HARAPAN”

Page 12: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Apa yang tidak pernah mati

hanyalah HARAPAN yang ada dalam

hati kita....

Page 13: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada

dalam hati kita....

semoga dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Cinta, dan Perubahan

dengan HARAPAN-nya!!!

Page 14: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

1.1. Determinants of policyDeterminants of policy::

Faktor penyebab yang dipandang bertanggung Faktor penyebab yang dipandang bertanggung jawab terhdap munculnya kebijakan. jawab terhdap munculnya kebijakan.

Meliputi kekuatan lingkungan (faktor makro) Meliputi kekuatan lingkungan (faktor makro) seperti tingkat perkembangan ekonomi dan seperti tingkat perkembangan ekonomi dan

budaya politik budaya politik

faktor yang lebih jelas/kecil/mikro seperti opini faktor yang lebih jelas/kecil/mikro seperti opini publik, konflik partai, pemilihan umum, publik, konflik partai, pemilihan umum,

tekanan kelompok kepentingan, pemberitaan tekanan kelompok kepentingan, pemberitaan mediamedia

Komponen dalam proses kebijakan

Page 15: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

2.2. Policy contentsPolicy contents: isi kebijakan : isi kebijakan mencakup tujuan dan keinginan-mencakup tujuan dan keinginan-keinginan, definisi masalah, dan keinginan, definisi masalah, dan instrumen yang digunakan untuk instrumen yang digunakan untuk melaksanakan kebijakanmelaksanakan kebijakan

3.3. Policy Impact:Policy Impact: konsekuensi yang konsekuensi yang diinginkan dan yang tidak diinginkan dan yang tidak diinginkandiinginkan dari suatu kebijakan dari suatu kebijakan

Page 16: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Analisis kebijakan Analisis kebijakan dari perspektif akademikdari perspektif akademik

** Memfokuskan pada hubungan antara Memfokuskan pada hubungan antara policy policy determinantdeterminant dan dan policy content/ policy content/

menjelaskan/menerangkan hakekat, menjelaskan/menerangkan hakekat, karakteristik dan profil kebijakan; karakteristik dan profil kebijakan;

berusaha menjelaskan kebijakan publik yang berusaha menjelaskan kebijakan publik yang bisa diterapkan dalam waktu dan ruang yang bisa diterapkan dalam waktu dan ruang yang berbeda (comparative); berbeda (comparative);

berusaha menjelaskan hal-hal yang spesifik berusaha menjelaskan hal-hal yang spesifik yang diidentifikasikan melalui ‘general yang diidentifikasikan melalui ‘general theories”; theories”;

tidak berusaha merubah kebijakan tetapi lebih tidak berusaha merubah kebijakan tetapi lebih menekankan pada usaha menjelaskan untuk menekankan pada usaha menjelaskan untuk memahami suatu kebijakan; memahami suatu kebijakan;

Page 17: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

LanjutanLanjutan analis melakukan analisis dan penelitiannya secara analis melakukan analisis dan penelitiannya secara

independent (tidak dikontrak/dipesan, kalaupun ia independent (tidak dikontrak/dipesan, kalaupun ia dikontrak maka jarang kejadiannya);dikontrak maka jarang kejadiannya);

riset yang dilakukan mencakup ukuran waktu yang riset yang dilakukan mencakup ukuran waktu yang panjang dan komprehensif; panjang dan komprehensif;

analis (sebagai ilmuwan sosial) melihat dirinya sebagai analis (sebagai ilmuwan sosial) melihat dirinya sebagai non-partian (independent).non-partian (independent).atau atau clientsclients

Karena proses analisis tersebut seringkali dilakukan Karena proses analisis tersebut seringkali dilakukan dalam situasi yang tidak stabil, maka biasanya perlu dalam situasi yang tidak stabil, maka biasanya perlu dilakukan dengan waktu cepat.dilakukan dengan waktu cepat.

Cenderung tidak obyektif karena dilakukan untuk Cenderung tidak obyektif karena dilakukan untuk kemudian hasilnya diberikan kepada kemudian hasilnya diberikan kepada clientsclients sesuai sesuai dengan kepentingan dan nilai-nilai dengan kepentingan dan nilai-nilai clientsclients tersebut tersebut

Page 18: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Analisis Kebijakan Analisis Kebijakan Dari perspektif Terapan:Dari perspektif Terapan:

memfokuskan pada hubusssngan antara memfokuskan pada hubusssngan antara policy contentpolicy content dan dan policy impact.policy impact.

Mencoba menjawab sejumlah pertanyaanMencoba menjawab sejumlah pertanyaan: (1) : (1) apakah kebijkan apakah kebijkan tersebut berjalan sebagaimana mestinya? Apakah kebijakan tersebut berjalan sebagaimana mestinya? Apakah kebijakan berjalan secara efisien? Apakah ada alternatif lain yang lebih berjalan secara efisien? Apakah ada alternatif lain yang lebih baik.baik.

Memfokuskan pada isi kebijakan tertentu dan masalah kebijakan Memfokuskan pada isi kebijakan tertentu dan masalah kebijakan dengan tujuan mengevaluasi dampak kebijakan.dengan tujuan mengevaluasi dampak kebijakan.

Pendekatan yang dilakukan sifatnya kontekstual, berkenaan Pendekatan yang dilakukan sifatnya kontekstual, berkenaan dengan kebijakan tertentu dqlam suatu kondisi tertentu (tidak dengan kebijakan tertentu dqlam suatu kondisi tertentu (tidak terlalu berkutat pada’wilayah’ teori.terlalu berkutat pada’wilayah’ teori.

Tujuan dilakukan evaluasi adalah untuk memperbaiki dan Tujuan dilakukan evaluasi adalah untuk memperbaiki dan merubah sehingga melibatkan aspek politik (yang biasanya tidak merubah sehingga melibatkan aspek politik (yang biasanya tidak dilakukan dalam analisis kebijakan akademik).dilakukan dalam analisis kebijakan akademik).

Biasanya diklakukan berdasarkan kontrak dengan Biasanya diklakukan berdasarkan kontrak dengan policy makerspolicy makers

Page 19: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Ketertarikan Para Analis Kebijakan Ketertarikan Para Analis Kebijakan

Ketertarikan untuk memahami Ketertarikan untuk memahami kebijakan (analysis kebijakan (analysis ofof policy) policy)

Ketertarikan untuk memperbaiki Ketertarikan untuk memperbaiki kualitas policy (analysis for policy)kualitas policy (analysis for policy)

Ketertarikan untuk kedua aktivitas Ketertarikan untuk kedua aktivitas tersebuttersebut

Page 20: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Adakah Perbedaan antara “Adakah Perbedaan antara “Analysis ofAnalysis of” dan ” dan ““Analysis forAnalysis for” Policy ?” Policy ?

Merupakan persoalan “keinginan untuk Merupakan persoalan “keinginan untuk memahami policy lebih jauh (memahami policy lebih jauh (analysis ofanalysis of), dan ), dan Ketertarikan untuk memperbaiki kualitas Ketertarikan untuk memperbaiki kualitas kebijakan (kebijakan (analysis foranalysis for ) )

PolicyPolicy berkenaan dengan “ends” (hasil atau berkenaan dengan “ends” (hasil atau akibat suatu tindakan) dan “means” (cara akibat suatu tindakan) dan “means” (cara memnghasilkan suatu hasil atau akibat)memnghasilkan suatu hasil atau akibat)

Bagi sebagian penulis, tidak tertarik pada Bagi sebagian penulis, tidak tertarik pada perbedaan keduanya (“analysis of” dan perbedaan keduanya (“analysis of” dan “analysis for” policy).“analysis for” policy).

Page 21: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Analysis of policyAnalysis of policy Studies of policy contentStudies of policy content: : (1) para analis berusaha menggambarkan dan menjelaskan asal (1) para analis berusaha menggambarkan dan menjelaskan asal

muasal (genesis) dan perkembangan suatu kebijakan, muasal (genesis) dan perkembangan suatu kebijakan, (2) melakukan investigasi terhadap sebuah kasus atau lebih (2) melakukan investigasi terhadap sebuah kasus atau lebih

dengan maksud untuk melacak bagaimana sebuah policy dengan maksud untuk melacak bagaimana sebuah policy dimunculkan, bagaimana policy tersebut diimplementasikan dan dimunculkan, bagaimana policy tersebut diimplementasikan dan apa akibat/hasil/dampak dari kebijakan tersebut. Pada umumnya apa akibat/hasil/dampak dari kebijakan tersebut. Pada umumnya karya akademik dari karya akademik dari studi policy contentstudi policy content mengkonsentrasikan mengkonsentrasikan pada single policies atau single policy areas seperti kebijakan pada single policies atau single policy areas seperti kebijakan sosial, kebijakan lingkungan, kebijakan luar negerisosial, kebijakan lingkungan, kebijakan luar negeri

Studies of policy output (pada umumnya sama dengan Studies of policy output (pada umumnya sama dengan studies of studies of policy contentpolicy content) tetapi berusaha untuk menjelaskan mengapa ) tetapi berusaha untuk menjelaskan mengapa tingkat belanja atau penyediaan pelayanan berbeda-beda dari tingkat belanja atau penyediaan pelayanan berbeda-beda dari waktu ke waktu, antara negara yang satu dengan negara lainnya, waktu ke waktu, antara negara yang satu dengan negara lainnya, atau antara pemerintah yang satu dengan pemerintah lainnyaatau antara pemerintah yang satu dengan pemerintah lainnya

Studies of the policy process (studi proses kebijakan), Studies of the policy process (studi proses kebijakan), memfokuskan pada bagaimana keputusan-keputusan kebijakan memfokuskan pada bagaimana keputusan-keputusan kebijakan dibuat dan bagaimana kebijakan dibentuk dalam suatu tindakan.dibuat dan bagaimana kebijakan dibentuk dalam suatu tindakan.

Page 22: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Analysis for PolicyAnalysis for Policy EvaluationEvaluation: menandai garis batas antara : menandai garis batas antara analysis of policyanalysis of policy dan dan

analysis for policy. analysis for policy. Studi evaluasi mengacu pada studi dampak Studi evaluasi mengacu pada studi dampak karena is berkenaan dengan dampak kebijakan (bersifat deskriptif karena is berkenaan dengan dampak kebijakan (bersifat deskriptif atau preskriptif).atau preskriptif).

Information for policy making:Information for policy making: data dikumpulkan untuk membantu data dikumpulkan untuk membantu policy makerpolicy maker mengambil keputusan (sering bersifat pragmatis mengambil keputusan (sering bersifat pragmatis berkenaan dengan “apa yang telahd dan tengah terjadi” yang berkenaan dengan “apa yang telahd dan tengah terjadi” yang berusaha untuk meyakinkan bahwa kebijakan dan pelaksanaanya berusaha untuk meyakinkan bahwa kebijakan dan pelaksanaanya “didasarkan pada “didasarkan pada bukti-bukti nyatabukti-bukti nyata””

Process advocacy: Process advocacy: para analist berusaha memperbaiki sifat sistem para analist berusaha memperbaiki sifat sistem pembuatan keputusan melalui realokasi fungsi-fungsi dan tugas, pembuatan keputusan melalui realokasi fungsi-fungsi dan tugas, dan melalui usaha untuk memperbaiki basis untuk membuat pilihan dan melalui usaha untuk memperbaiki basis untuk membuat pilihan kebijakan melalui pengembangan sistem perencanaan dan kebijakan melalui pengembangan sistem perencanaan dan pendekatan-pendekatan baru untuk menentukan pilihan—sub pendekatan-pendekatan baru untuk menentukan pilihan—sub bidang administrasi negera/publik.bidang administrasi negera/publik.

Policy advocacy: Policy advocacy: para analis mengajukan pilihan-pilihan dan para analis mengajukan pilihan-pilihan dan gagasan-ggasan tertentu dalam proses kebijakan, baik secara gagasan-ggasan tertentu dalam proses kebijakan, baik secara individu maupun bersama-sama dengan kelompok lain melaui individu maupun bersama-sama dengan kelompok lain melaui kelompok penekan.kelompok penekan.

Page 23: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Pentingnya Komprehensivitas Pentingnya Komprehensivitas PengetahuanPengetahuan

dalam analisis dalam analisis Mungkinkah pengetahuan yang diciptakan para analists Mungkinkah pengetahuan yang diciptakan para analists

sempurna? Lengkap? Komprehensif dan selalu tepat? sempurna? Lengkap? Komprehensif dan selalu tepat?

Komprehensivitas pengetahuan dalam analisis penting Komprehensivitas pengetahuan dalam analisis penting karena akan menentukan tingkat keakuratan analisis karena akan menentukan tingkat keakuratan analisis guna menyediakan pengetahuanguna menyediakan pengetahuan

Ketersediaan pengetahuan akan mempengaruhi Ketersediaan pengetahuan akan mempengaruhi efektivitas pembuatan kebijakanefektivitas pembuatan kebijakan

Page 24: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Metodologi Analisis kebijakanMetodologi Analisis kebijakan Mencakup sistem standar, aturan dan prosedur Mencakup sistem standar, aturan dan prosedur

untuk menciptakan, menilai secara kritis, dan untuk menciptakan, menilai secara kritis, dan mengkomunikasikan pengetahuan yang relevan mengkomunikasikan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan.dengan kebijakan.

Merupakan aktivitas intelektual dan praktis Merupakan aktivitas intelektual dan praktis ((logic of inquirylogic of inquiry) yakni pengetahuan untuk ) yakni pengetahuan untuk memecahkan masalah (memecahkan masalah (problem solvingproblem solving).).

Dengan demikian, Metodologi analisis kebijakan Dengan demikian, Metodologi analisis kebijakan merupakan merupakan unsur utama unsur utama yang digunakan untuk yang digunakan untuk memecahkan masalah publik. memecahkan masalah publik.

Page 25: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Basis ilmu pengetahuan Basis ilmu pengetahuan untuk Metodologi analisis kebijakanuntuk Metodologi analisis kebijakan

Metodologi analisis kebijakan di Metodologi analisis kebijakan di ambil dari berbagai disiplin dan ambil dari berbagai disiplin dan terintegrasi termasuk ilmu politik, terintegrasi termasuk ilmu politik, sosiologi, psikologi, ekonomi, sosiologi, psikologi, ekonomi, filsafat dan lain-lain.filsafat dan lain-lain.

Page 26: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

Sifat dan manfaat analisisSifat dan manfaat analisis

Deskriptif: mencari pengetahuan tentang sebab dan Deskriptif: mencari pengetahuan tentang sebab dan akibat kebijakan publikakibat kebijakan publik

Normatif: value-critical untuk (a) masa lalu, Normatif: value-critical untuk (a) masa lalu, (b) sekarang dan (c) yang akan datang; (b) sekarang dan (c) yang akan datang;

mencakup analisis terhadap nilai-nilai yang saling mencakup analisis terhadap nilai-nilai yang saling berbenturan (kebebasan) menuntut pertimbangan berbenturan (kebebasan) menuntut pertimbangan

moral/penerapan etika.moral/penerapan etika.

Analisis kebijakan berusaha menciptakan pengetahuan Analisis kebijakan berusaha menciptakan pengetahuan yang memperbaiki efisiensi pilihan dari berbagai yang memperbaiki efisiensi pilihan dari berbagai alternatif kebijakan (misal, dengan cara cost benefit alternatif kebijakan (misal, dengan cara cost benefit analysis dan pertimbangan etika lainnya)analysis dan pertimbangan etika lainnya)

Page 27: 03.Anilisis Kebijakan Publik 1

tujuan analisis, plausibly true beliefs & beliefs that tujuan analisis, plausibly true beliefs & beliefs that are certainly trueare certainly true

Tujuan metodologi analisis kebijakan adalah untuk Tujuan metodologi analisis kebijakan adalah untuk menciptkan, menilai secara kritis dan menciptkan, menilai secara kritis dan mengkomunikasikan pengetahuan yang relevan mengkomunikasikan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan. Implikasinya adalah:dengan kebijakan. Implikasinya adalah:

Pengetahuan mengacu pada Pengetahuan mengacu pada plausibly true beliefsplausibly true beliefs yang yang berbeda dari berbeda dari beliefs that are certainly truebeliefs that are certainly true, atau , atau kebenaran dengan probabilitas statistik.kebenaran dengan probabilitas statistik.

Plausibly true beliefs : terdapat probabilitas kebenaran Plausibly true beliefs : terdapat probabilitas kebenaran yang secara logika bisa diterima.yang secara logika bisa diterima.

Contoh: peningkatan upah minimum regional bisa Contoh: peningkatan upah minimum regional bisa meningkatkan angka pengangguran. (tapi penganguran meningkatkan angka pengangguran. (tapi penganguran tidak dipengaruhi satusatunya oleg ‘peninkatan upah tidak dipengaruhi satusatunya oleg ‘peninkatan upah minimum’)minimum’)