referat selulitis andrean
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Referat Selulitis Andrean
1/12
BAB I. PENDAHULUAN
Penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus, Streptococcus,
atau oleh keduanya disebut pioderma. Penyebab utamanya ialah
Staphylococcus aureus dan Streptococcus B hemolyticus, sedangkan
Staphylococcus epidermidismerupakan penghuni normal di kulit dan jarang
menyerang infeksi. Faktor predisposisi pioderma adalah higiene yang kurang,
menurunnya daya tahan tubuh, dan telah ada penyakit lain di kulit. Salah
satu bentuk pioderma adalah selulitis yang akan dibahas pada referat ini.1
Selulitis adalah peradangan akut terutama menyerang jaringan dermis
dan subkutis. Faktor risiko untuk terjadinya infeksi ini adalah trauma lokal
(robekan kulit), luka terbuka di kulit atau gangguan pembuluh vena maupun
pembuluh getah bening.2ebih dari !"# penderita selulitis memiliki penyakit
sistemik. Penyakit ini biasanya didahului trauma, karena itu tempat
predileksinya di tungkai ba$ah.1%ejala prodormal selulitis adalah demam
dan malaise, kemudian diikuti tanda&tanda peradangan yaitu bengkak
(tumor), nyeri (dolor), kemerahan (rubor), dan teraba hangat (kalor) pada
area tersebut.1
Prevalensi selulitis di seluruh dunia tidak diketahui se'ara pasti. Sebuah
studi tahun 2"" melaporkan insidensi selulitis di tah, *S, sebesar 2!,
kasus per 1""" penduduk per tahun dengan insidensi terbesar pada pasien
laki&laki dan usia !+&! tahun. Se'ara garis besar, terjadi peningkatan
kunjungan ke pusat kesehatan di *merika Serikat akibat penyakit infeksi kulit
dan jaringan lunak kulit yaitu dari 2,1 menjadi !-,1 kasus per 1""" populasi
dari 1/&2""+ dan pada tahun 2""+ men'apai 1!,2 juta kasus (+). 0ata
rumah sakit di nggris melaporkan kejadian selulitis sebanyak .+/ kasus
pada tahun 2""!&2""+, selulitis di tungkai menduduki peringkat pertama
dengan jumlah +-.-2! kasus (). 0ata rumah sakit di *ustralia melaporkan
insidensi selulitis sebanyak 11,+ per 1".""" populasi pada tahun 2""1&2""2.
0i Spanyol dilaporkan -,# (122 pasien) dalam periode + tahun menderita
erysepelas dan selulitis (a). anyak penelitian yang melaporkan kasus
terbanyak terjadi pada laki&laki, usia dekade keempat hingga dekade kelima,
dan lokasi tersering di ekstremitas ba$ah.
1
-
7/25/2019 Referat Selulitis Andrean
2/12
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Selulitis merupakan infeksi bakterial akut pada kulit. nfeksi yang terjadi
menyebar ke dalam hingga ke lapisan dermis dan sub kutis.1 nfeksi ini
biasanya didahului luka atau trauma dengan penyebab tersering
Streptococcus beta hemolitikusdan Staphylococcus aureus. Pada anak usia diba$ah 2 tahun dapat disebabkan oleh Haemophilus infuenza, keadaan anak
akan tampak sakit berat, sering disertai gangguan pernapasan bagian atas,
dapat pula diikuti bakterimia dan septikemia. 3erdapat tanda&tanda
peradangan lokal pada lokasi infeksi seperti eritema, teraba hangat, dan
nyeri serta terjadi limfangitis dan sering bergejala sistemik seperti demam
dan peningkatan hitungan sel darah putih.!Selulitis yang mengalami supurasi
disebut 4egmon, sedangkan bentuk selulitis super5sial yang mengenai
pembuluh limfe yang disebabkan oleh Streptokokus beta hemolitikusgrup A
disebut erisepelas. 3idak ada perbedaan yang bersifat absolut antara selulitis
dan erisepelas yang disebabkan oleh Streptokokus.1
Sebagian besar kasus selulitis dapat sembuh dengan pengobatan
antibiotik. nfeksi dapat menjadi berat dan menyebabkan infeksi seluruh
tubuh jika terlambat dalam memberikan pengobatan.+
2
-
7/25/2019 Referat Selulitis Andrean
3/12
%ambar 16Anatomy o Skin and Sot Tissues and Dierent Types o Skin andSot-Tissue nection !B"
2.2 ETIOLOGI
Penyebab selulitis paling sering pada orang de$asa adalah
Staphylococcus aureusdan Streptokokus beta hemolitikusgrup Asedangkan
penyebab selulitis pada anak adalah Haemophilus infuenza tipe b (7ib),
Streptokokus beta hemolitikus grup A, dan Staphylococcus aureus.
Streptococcuss beta hemolitikusgroup Badalah penyebab yang jarang pada
selulitis.Selulitis pada orang de$asa imunokompeten banyak disebabkan
oleh Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus sedangkan pada
ulkus diabetikum dan ulkus dekubitus biasanya disebabkan oleh organisme
'ampuran antara kokus gram positif dan gram negatif aerob maupun
anaerob. akteri men'apai dermis melalui jalur eksternal maupun
hematogen. Pada imunokompeten perlu ada kerusakan barrier kulit,
sedangkan pada imunokopromais lebih sering melalui aliran darah. 8nset
timbulnya penyakit ini pada semua usia.
3abel 16 9tiologi Sot Tissue nection !STs"
-
7/25/2019 Referat Selulitis Andrean
4/12
!
-
7/25/2019 Referat Selulitis Andrean
5/12
%ambar 26 Speci#c Anatomical $ariants o %ellulitis and %auses o&redisposition to the %ondition '
2.3 EPIDEMIOLOGI
Selulitis dapat terjadi di semua usia, tersering pada usia di ba$ah
tahun dan usia dekade keempat dan kelima. nsidensi pada laki&laki lebih
besar daripada perempuan dalam beberapa studi epidemiologi. nsidensi
selulitis ekstremitas masih menduduki peringkat pertama. 3erjadi
peningkatan resiko selulitis seiring meningkatnya usia, tetapi tidak ada
hubungan dengan jenis kelamin.
2.4 FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor predisposisi erisepelas dan selulitis adalah6 kaheksia, diabetes
melitus, malnutrisi, disgamaglobulinemia, alkoholisme, dan keadaan yang
dapat menurunkan daya tahan tubuh terutama bila diseratai higiene yang
jelek. Selulitis umumnya terjadi akibat komplikasi suatu luka atau ulkus atau
lesi kulit yang lain, namun dapat terjadi se'ara mendadak pada kulit yang
normal terutama pada pasien dengan kondisi edema limfatik, penyakit ginjalkronik atau hipostatik .
2.5 GEJALA KLINIS
%ambaran klinis tergantung akut atau tidaknya infeksi. mumnya
semua bentuk ditandai dengan kemerahan dengan batas jelas, nyeri tekan
dan bengkak. Penyebaran perluasan kemerahan dapat timbul se'ara 'epat di
sekitar luka atau ulkus disertai dengan demam dan lesu. Pada keadaan akut,
kadang&kadang timbul bula. 0apat dijumpai limfadenopati limfangitis. 3anpa
pengobatan yang efektif dapat terjadi supurasi lokal (4egmon, nekrosis atau
gangren).
+
-
7/25/2019 Referat Selulitis Andrean
6/12
Selulitis biasanya didahului oleh gejala sistemik seperti demam,
menggigil, dan malaise. 0aerah yang terkena terdapat ! kardinal peradangan
yaitu rubor (eritema), 'olor (hangat), dolor (nyeri) dan tumor
(pembengkakan). esi tampak merah gelap, tidak berbatas tegas pada tepi
lesi tidak dapat diraba atau tidak meninggi. Pada infeksi yang berat dapat
ditemukan pula vesikel, bula, pustul, atau jaringan neurotik. 0itemukan
pembesaran kelenjar getah bening regional dan limfangitis as'enden. Pada
pemeriksaan darah tepi biasanya ditemukan leukositosis.
Periode inkubasi sekitar beberapa hari, tidak terlalu lama. %ejala
prodormal berupa6 malaise anoreksia: demam, menggigil dan berkembang
dengan 'epat, sebelum menimbulkan gejala&gejala khasnya. Pasien
imunokompromais rentan mengalami infeksi $alau dengan patogen yang
patogenisitas rendah. 3erdapat gejala berupa nyeri yang terlokalisasi dan
nyeri tekan. ;ika tidak diobati, gejala akan menjalar ke sekitar lesi terutama
ke proksimal.
-
7/25/2019 Referat Selulitis Andrean
7/12
2.6 PATOGENESIS
akteri patogen yang menembus lapisan luar menimbulkan infeksi pada
permukaan kulit atau menimbulkan peradangan. Penyakit infeksi sering
berjangkit pada orang gemuk, rendah gi=i, kejemuan atau orang tua pikun
dan pada orang yang menderita diabetes mellitus yang pengobatannya tidak
adekuat.
Setelah menembus lapisan luar kulit, infeksi akan menyebar ke jaringan&
jaringan dan menghan'urkannya, hyaluronidase meme'ah substansi
polisakarida, 5brinolysin men'erna barrier 5brin, dan le'ithinase
menghan'urkan membran sel.2
/
-
7/25/2019 Referat Selulitis Andrean
8/12
Bakteri patogen (streptokokus piogenes, streptokokus grup A,
stapilokokus aureus)
Menyerang kulit dan jaringan subkutan
Meluas ke jaringan yang lebih dalam
Menyebar secara sistemik
Terjadi peradangan akut
Eritema lokal pada kulit
Edema kemerahan
Lesi
Nyeri tekan
erusakan integritas kulit
!angguan rasa nyaman dan
nyeri
%ambar .Skema patogenesis
2.7 DIAGNOSIS BANDING
Deep thrombophlebitis, dermatitits statis, dermatitis kontak, giant
urticaria, insect bite (respons hipersensiti5tas), erupsi obat, eritema
nodosum, eritema migran ((yme borreliosis), perivas'ular herpes =ooster,
acute )out, *ells syndrome (selulitis eosino5lik), +amilial ,editerranean
eer-associated cellulitis like erythema, cutaneous anthra., pyoderma
gangrenosum, s/eet syndrome (acute ebrile neutrophilic dermatosis),
0a/asaki disease, 'ar'inoma erysipeloides.
-
-
7/25/2019 Referat Selulitis Andrean
9/12
2.8 DIAGNOSIS
0iagnosis selulitis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
klinis. Pada pemeriksaan klinis selulitis ditemukan makula eritematous, tepi
tidak meninggi, batas tidak jelas, edema, in5ltrat dan teraba panas, dapat
disertai limfangitis dan limfadenitis. Penderita biasanya demam dan dapat
menjadi septikemia./
Selulitis yang disebabkan oleh 7. n4uen=a tampak sakit berat, toksik
dan sering disertai gejala infeksi traktus respiratorius bagian atas,
bakteriemia dan septikemia. esi kulit ber$arna merah keabu&abuan, merah
kebiru&biruan atau merah keunguan. esi kebiru&biruan dapat juga ditemukan
pada selulitis yang disebabkan oleh Streptokokus pneumonia Padapemeriksaan darah tepi selulitis terdapat leukositosis (1+."""&!"".""")
dengan hitung jenis bergeser ke kiri./
3abel 1. %ejala dan tanda selulitis
Gejala dantanda
Selulitis
%ejala prodormal 6 0emam, malaise, nyeri sendi dan menggigil0aerah predileksi 6 9kstremitas atas dan ba$ah, $ajah, badan
dan genitalia>akulaeritematous
6 9ritema 'erah
3epi 6 atas tidak tegasPenonjolan 6 3idak terlalu menonjol?esikel atau bula 6 iasanya disertai dengan vesikel atau bula9dema 6 9dema7angat 6 3idak terlalu hangatFluktuasi 6 Fluktuasi
Pemeriksaan laboratorium sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan pada
sebagian besar pasien dengan selulitis. Seperti halnya pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan pen'itraan juga tidak terlalu dibutuhkan. Pada
pemeriksaan darah lengkap, ditemukan leukositosis pada selulitis penyerta
penyakit berat, leukopenia juga bisa ditemukan pada to.in-mediated
cellulitis19S@ dan A&rea'tive protein (A@P) juga sering meningkat terutama
-
7/25/2019 Referat Selulitis Andrean
10/12
penyakit yang membutuhkan pera$atan rumah sakit dalam $aktu lama.
Pada banyak kasus, pemeriksaan %ram dan kultur darah tidak terlalu penting
dan efektif.
2.9 PENGOBATAN
Selulitis karena streptokokus diberi penisilin prokain % ""."""&
2.""".""" > selama hari atau dengan pengobatan se'ara oral dengan
penisilin ? +"" mg setiap jam, selama 1"&1! hari. Pada selulitis karena 7.
n4uen=a diberikan *mpi'ilin untuk anak ( bulan sampai 12 tahun) 1""&2""
mgBkgBd (1+"&"" mg), C12 tahun seperti dosis de$asa.
Pada selulitis yang ternyata penyebabnya bukan staphylo'o''us aureus
penghasil penisilinase (non S*PP) dapat diberi penisilin. Pada yang alergi
terhadap penisilin, sebagai alternatif digunakan eritromisin (de$asa6 2+"&+""
gram peroral: anak&anak6 "&+" mgBkgbbBhari) tiap jam selama 1" hari.
0apat juga digunakan klindamisin (de$asa ""&!+" mgBhari P8: anak&anak
1&2" mgBkgbbBhari). Pada yang penyebabnya S*PP selain eritromisin dan
klindamisin, juga dapat diberikan dikloksasilin +"" mgBhari se'ara oral
selama /&1" hari.
2.10 KOMPLIKASI
Pada anak dan orang de$asa yang immuno'ompromised, penyulit pada
selulitis dapat berupa gangren, metastasis, abses dan sepsis yang berat.
Selulitis pada $ajah merupakan indikator dini terjadinya bakteriemia
sta5lokokus beta hemollitikus grup *, dapat berakibat fatal karena
mengakibatkan trombosis sinus 'avernosum yang septik. Selulitis pada $ajah
dapat menyebabkan penyulit intrakranial berupa meningitis.
BAB III. KESIMPULAN
1"
-
7/25/2019 Referat Selulitis Andrean
11/12
Selulitis merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri
Streptoccocusdan S1 aureus, yang menyerang jaringan subkutis dan daerah
super5sial. Faktor resiko untuk terjadinya infeksi ini adalah trauma lokal
(robekan kulit), luka terbuka di kulit atau gangguan pada pembuluh balik
(vena) maupun pembuluh getah bening. 0aerah predileksi yang sering
terkena yaitu $ajah, badan, genitalia, dan ekstremitas atas dan ekstremitas
ba$ah. Pada pemeriksaan klinis selulitis6 adanya makula erimatous, tepi tidak
meninggi, batas tidak jelas, edema, in5ltrat dan teraba panas. 0iagnosis
penyakit ini dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis.
Penanganan perlu memperhatikan faktor predisposisi dan komplikasi yang
ada.
DAFTAR PUSTAKA
11
-
7/25/2019 Referat Selulitis Andrean
12/12
1. 0juanda, *dhi. lmu &enyakit 0ulit dan 0elamin. 9disi ketujuh. ;akarta6
Fakultas anado. Aermin 0unia orris, *0. 2""-. %ellulitis and erysipelas. niversity 7ospital of ales,
AardiG, 'Damara 0@,3leyjeh >, erbari 9F, et al. 2""/. ncidence o lo/er
e.tremity cellulitis3 a population based stud in 7lmsted county8
,innesota. -2(/)6-1/&21
12.*rnold 7, 8dom @, ;ames 0. Andre/9s Disieases o the Skin8
%linical Dermatology :th. Philadelphia, ondon, 3oronto6 saunders
Ao, 1"& 2///-
1.sselba'her, araund$ald, ilson. 1!1 Harrison9s &rinciples o
nternal ,edicine8 nternasional edition. >'gra$ 7ill ook Ao,
Singapore
12
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Concheiro%20J%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Loureiro%20M%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Gonz%C3%A1lez-Vilas%20D%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22McNamara%20DR%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Tleyjeh%20IM%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Berbari%20EF%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Loureiro%20M%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Gonz%C3%A1lez-Vilas%20D%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22McNamara%20DR%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Tleyjeh%20IM%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Berbari%20EF%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Concheiro%20J%22%5BAuthor%5D