product knowledge sirsak fix
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas mengenai product knowledge dari komoditi sirsakTRANSCRIPT

TUGAS MATAKULIAH
ANALISIS SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TUGAS PRODUCT KNOWLEDGE
SIRSAK (Annona muricata Linn)
OLEH :
KIKI AMELIA LUBIS
F34100071
2013
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia termasuk negara yang kaya akan buah-buahan. Berbagai ragam tanaman
buah dapat tumbuh subur di berbagai wilayah di kawasan kita, sehingga kita banyak
menjumpai tanaman buah-buahan, di pekarangan-pekarangan rumah penduduk maupun di
perkebunan. Salah satu dari tanaman buah tersebut adalah sirsak.
Sirsak (Annona muriata) merupakan tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika
Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging
buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat, paling banyak ditanam di daerah
yang cukup berair. Di Indonesia, sirsak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000
meter di atas permukaan laut.
Buah sirsak biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar atau langsung dibuat minuman
segar. Padahal, buah sirsak matang dapat diolah menjadi produk yang punya nilai lebih tinggi
daripada bentuk segar. Sebagai produk olahan, rasa khas sirsak dapat dinikmati setiap waktu
karena sudah menjadi produk yang awet. Selain buahnya, bagian lain dari tanaman sirsak
yang lain, seperti daun, bunga, batang, dan akarnya juga dapat diolah menjadi produk olahan
yang mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.
B. Tujuan
Adapun tujuan tugas ini adalah untuk mengenal dan mengetahui produk olahan dari
komoditi sirsak dan business plan dari produk olahan komoditi sirsak tersebut.

II. PEMBAHASAN
A. Profil Komoditi
1. Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata L.
(Anonim4 2012)
2. Deskripsi Umum
Nama sirsak berasal dari bahasa Belanda, Zuurzak, yang berarti kantung yang asam.
Pohon sirsak bisa mencapai tinggi hingga 9 meter. Di Indonesia sirsak dapat tumbuh
dengan baik pada ketinggian 1000 meter dia atas permukaan laut (Luqman 2011).
Daun sirsak berbentuk bulat telur agak tebal dan permukaan pada bagian atas yang
halus berwarna hijau tua sedangkan pada bagian bawahnya mempunyai warna yang lebih
muda. Akar pohon sirsak berupa akar tunggang. Pohon sirsak mempunyai batang berkayu
dan dapat hidup menahun. Bunga tunggal dalam berkas 1-2 berhadapan atau disamping
daun (Luqman 2011).
Buah berbentuk majemuk agregat, bertekstur empuk, daging buahnya berwarna
putih berbiji banyak, dan mempunyai duri yang pendek serta mempunyai cita rasa yang
manis. Biji dalam satu buah agregat berjumlah banyak dan berwarna hitam mengkilat. Buah
sirsak yang normal dan sudah cukup tua atau matang mempunyai berat ± 500 gram, warna
kulit agak terang, hijau agak kekuningan dan mengkilap. Bentuk buah bagian ujung agak
membulat dengan diameter ± 5 cm, diameter bagian tengah ± 7 cm, serta panjang buah ± 17
cm. Kerapatan duri maksimal 2-3 buah per 4 cm (diukur pada bagian buah yang durinya
paling jarang). Kekerasan daging buah empuk merata. Rasa manis atau manis asam segar
dan beraroma khas (Luqman 2011).
Mutu buah sirsak terutama ditentukan oleh derajat ketuaan dan kematangan serta
kemulusannya. Buah sirsak dinyatakan tua apabila telah mencapai tingkat perkembangan
maksimum, yaitu menjamin dapat tercapainya proses pematangan yang sempurna. Ketuaan
dapat ditandai dari bentuk buah, warna kulit, ukuran buah (panjang, lebar, dan berat), serta
kerapatan duri (Sjaifullah 1990). Buah sirsak dianggap tua setelah duri-durinya semakin
jarang dan warna kulitnya yang tadinya hijau mengkilat menjadi hijau kusam atau hijau
kekuningan (Samson 1975).
3. Komposisi Kimia Buah Sirsak
Buah sirsak mengandung banyak serat dan vitamin. Tiap butir sirsak mengandung
komposisi rata-rata 67,5% daging buah yang dapat dimakan, 20% kulit buah, 8,5% biji, dan
4% hati atau empulur. Selain itu, buah sirsak juga mengandung vitamin A,B, dan C.

Kandungan lainnya adalah sukrosa 2,54%, dextrosa 5,05%, dan levulosa 0,04% (Radi
1997).
Tabel 1. Komposisi kimia buah sirsak setiap 100 gram bahan
Komposisi Kimia Jumlah
Air (gram) 81,70
Protein (gram) 1,00
Lemak (gram) 0,30
Karbohidrat (gram) 16,30
Energi (kalori) 65,00
Kalsium (miligram) 14,00
Pospor (miligram) 27,00
Besi (miligram) 0,60
Vitamin A (SI) 10,00
Vitamin C
(miligram)20,00
Vitamin B1 0,07
Sumber : Departemen Kesehatan RI (1992)
Buah sirsak kaya akan vitamin C, yaitu 20 mg/100 gram daging buah, dan vitamin
B. Sirsak juga mengandung senyawa caffeine hydrocianic acid, myricyl alkohol, dan sterol
sedangkan bagian batang dan pohonnya mengandung senyawa tannin, fitosterol, Ca-
oksalat, dan alkaloid murisine (Paimin 2001).

B. Pohon Industri

SirsakDaun
Obat nyamuk
Teh daun sirsak
Pestisida nabati
Obat kanker
BungaObat Sinusitis
BuahDaging buah matang
Kosmetik / Biofarmaka
Buah kaleng
Fruit leather
Sale
Wine sirsak
PureeSelai
Juice
Jelly
Sirup
Daging buah mentahPickle
Keripik
Manisan
Chutney
Tepung buahMakanan bayi
Kulit BuahPektin
Makanan
Farmasi
Pupuk
Makanan Ternak
BijiPati
Makanan
Makanan ringan
BatangObat asma
Obat hipertensi
Obat diabetes
AkarObat diabetes

1. Obat Nyamuk
Obat nyamuk dari tanaman sirsak ini merupakan hasil penelitian Dr. Sugeng Juwono
Purwohusodo dari Yogyakarta. Daun dan biji dari tanaman sirsak disuling. Hasilnya berupa
infus (cairan)yang kadar ekstrak racunnya adalah 10%. Ekstrak tersebut diberikan pada
larva instar III dari nyamuk Aides dan Cules yang direndam dalam 100 ml air. Dari 25 ekor
nyamuk ternyata mati separuhnya.
a. Dari ekstrak daun sirsak :
Dengan 6,48 ml infus dalam 100 ml air, 50% larva mati dalam 24 jam sedangkan jika
5,5 ml sebanyak 50% mati dalam waktu 48 jam.
b. Dari biji sirsak :
Nyanuk Aides aegypti yang diberi 6,50 ml infus ekstrak dalam 100 ml air, 50% larva
mati dalam 24 jam sedangkan 4,76 ml dalam 100 ml air sebanyak 50% larva mati
dalam waktu 48jam.
(Radi 1997).
2. Wine Sirsak
Tahapan pembuatan wine sirsak adalah pembuatan starter, pengukusan, pemerasan,
pencampuran, pasteurisasi I, fermentasi, pasteurisasi II, penjernihan, dan pemeraman.
a. Pembuatan starter
Starter diperlukan untuk proses fermentasi. Starter dibuat dengan memperbanyak sel
khamir (Saccharomyces cereviceae) yang ditumbuhkan dalam media starter. Cara
pembuatan starternya adalah satu ons kultur murni diinokulasikan ke dalam 10 ml sari
buah sirsak steril pada suhu 25-30 C selama 24 jam. Hasilnya bisa digunakan untuk⁰
menginokulasi 200 ml sari buah.
b. Pengukusan
Buah sirsak dikukus untuk mengurangi rasa sepat pada suhu 90-100 C selama 5-10⁰
menit, kemudian diblender hingga hancur.
c. Pemerasan
Setelah diblender kemudian diperas hingga sari buahnya keluar dan disaring.
d. Pencampuran
Sari buah dicampur dengan starter sebanyak 2-5%, gula 20%, natrium metabisulfit 150
ppm.
e. Pasteurisasi I
Bahan tercampur tersebut dipasteurisasi dalam suhu 70 C selama 10-15 hari.⁰f. Fermentasi
Proses fermentasi hasil pasteurisasi dilakukan pada suhu 22-30 C selama 10 hari⁰
penuh.
g. Pasteurisasi II
Setelah hari ke-11, dilakukan pasteurisasi ulang pada suhu 70 C selama 1 jam.⁰
Pasteurisasi ini bertujuan untuk mematikan bakteri perusak.
h. Penjernihan
Penjernihan dilakukan dengan sentrifugasi atau menggunakan bahan kimia betonit dan
gelatin.
i. Pemeraman
Pemeraman dilakukan selama 3 bulan pada tempat gelap dalam wadah botol, keramik,
atau tong kayu (Radi 1997).

3. Teh Daun Sirsak
Daun sirsak merupakan komoditi pertanian yang kurang dimanfaatkan, padahal
memiliki kandungan manfaat yang sangat besar bagi kesehatan. Efek yang ditimbulkan dari
air rebusan daun sirsak adalah rasa hangat di perut dan memicu pengeluaran keringat. Daun
sirsak bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Keistimewaan ekstrak daun
sirsak adalah efeknya yang bekerja hanya pada sel-sel yang tumbuh abnormal dalam tubuh.
Namun, ekstrak daun sirsak tidak mengganggu pertumbuhan sel-sel normal dalam tubuh.
Kemampuan ini disebabkan oleh senyawa aktif Acetogenins yang terdapat dalam ekstrak
daun sirsak. Senyawa ini berfungsi mengontrol pembelahan sel kanker dengan menghambat
aliran energi pada proses pembelahan sel tersebut. Pembelahan sel kanker yang berjalan
beberapa puluh kali lebih cepat dari sel normal membutuhkan energi yang besar. Dengan
hambatan pada aliran energi yang dilakukan oleh Acetogenins, proses pembelahan sel
kanker dapat dihambat secara berkala. Jika dibandingkan dengan kemoterapi, efek ini jauh
lebih menguntungkan, sebab kemoterapi membunuh baik sel abnormal maupun normal
dalam tubuh. Efek samping yang ditunjukkan oleh ekstrak daun sirsak pun minimal, dan
tidak menunjukkan efek yang ditimbulkan kemoterapi seperti rasa mual dan rambut rontok.
Daun sirsak juga memiliki fungsi menjaga sistem imun dan mencegah infeksi. Beberapa
pengalaman pasien menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak bermanfaat untuk
menyembuhkan kanker serviks, payudara, pankreas, prostat, kolon, dan paru-paru. Sebagai
tindak lanjut penemuan khasiat daun sirsak untuk kesehatan, beberapa perusahaan
memproduksi ekstrak daun sirsak dalam bentuk kapsul ataupun teh (Anonim1 2012).
4. Puree
Puree adalah sebuah metode memasak makanan dengan cara menghaluskan
makanan tersebut menjadi bentuk yang halus, lembut dan creamy. Puree merupakan produk
antara dari pengolahan buah-buahan, dan merupakan bahan baku industri jus, sirup serta
industri pangan lainnya. Produk berbentuk puree akan memudahkan dalam transportasi,
mutu produk lebih konsisten, dan daya simpan lebih lama, sehingga kontinuitas bahan baku
untuk industri lanjutan dapat terjamin.
Salah satu jenis puree dari buah-buahan adalah puree sirsak. Sirsak atau juga
dikenal dengan srikaya jawa ini memiliki karakteristik fisik dan kimia yang menunjang
untuk bahan pembuatan sirup atau sari buah. Dalam 100 gram buah sirsak mengandung
karbohidrat cukup tinggi yaitu 15,1 g sedangkan kandungan vitamin C buah sirsak sebesar
24 mg. Aroma sirsak sangat harum dan enak untuk dibuat puree.
Pengolahan puree, diawali dengan pemeraman buah. Kemudian dilakukan
pencucian, pemilihan buah, pengecilan ukuran, dan pembuangan biji, pembuburan,
penyaringan, pencampuran dengan bahan tambahan, dilanjutkan parteurisasi dan
pengemasan. Namun dalam agroindustri, pembuatan puree sirsak tidak semudah pembuatan
puree secara manual. Yaitu menggunakan mesin dan teknologi yang cenderung otomatis.
Rendemen puree sirsak dengan menggunakan mesin rata-rata sebesar 42%. Rendemen ini
adalah lebih rendah dibanding kinerja manual namun demikian pengolahan dengan mesin
akan lebih cepat dibanding dengan pengolahan manual (Arief 2011).
5. Pestisida Nabati
Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, antara lain asimisin, bulatacin dan
squamosin. Pada konsentrasi tinggi, senyawa acetogenin memiliki keistimewaan sebagai

anti feedent. Dalam hal ini, serangga hama tidak lagi bergairah untuk melahap bagian
tanaman yang disukainya. Sedangkan pada konsentrasi rendah, bersifat racun perut yang
bisa mengakibatkan serangga hama mati. Ekstrak daun sirsak dapat dimanfaatkan untuk
menanggulangi hama belalang dan hama-hama lainnya. Adapun cara pembuatan pestisida
dari daun sirsak adalah sebagai berikut.
a. Tumbuk 100 lembar daun sirsak.
b. Rendam dalam 5 liter air dan tambahkan 15 gram deterjen.
c. Diamkan sehari semalam.
d. Saring larutan tersebut dengan kain.
e. Encerkan setiap liter larutan dalam 10 liter air.
(Anonim2 2012).
6. Sirup Sirsak
Sirup sirsak merupakan pemanfaatan buah sirsak yang telah masak sebagai bahan
minuman. Dengan cara ini dapat disajikan minuman segar dengan aroma khas buah sirsak
asli setiap waktu tanpa harus menunggu musim berbuah. Meskipun dipasaran tersedia inti
rasa buah buatan, namun aromanya tetap tidak dapat menandingi rasa sirup buah sirsak asli.
Selain itu, sirup buah asli lebih bergizi dibandingkan dengan sirup sirsak buatan.
Sirup sirsak merupakan larutan inti untuk minuman, maka penyajiannya harus
diencerkan terlebih dahulu dengan air atau es. Karena sirup merupakan bahan minuman dari
hasil olahan, maka untuk melindungi konsumen Departemen Perindustrian menetapkan
standar mutu untuk sirup.
Adapun proses pembuatan sirup sirsak adalah sebagai berikut.
a. Pemilihan Bahan
Sirsak dipilih yang besar dan tidak cacat, umurnya harus sudah benar-benar tua dan
masak. Direcancakan mengolah daging buah sirsak bersih sebanyak 10 kg, maka perlu
disiapkan sekitar 15 kg buah utuh yang masih kulitan.
b. Pencucian
Buah sirsak dicuci dengan air bersih agar terbebas dari segala kotoran yang melekat pada
kulit buah sirsa.
c. Pengambilan Daging Buah
Buah sirsak yang telah bersih dipotong dengan pisau untuk diambil dagingnya. Kulit,
biji, dan hati buah (empulur) dibuang sehingga diperoleh daging buah yang bersih.
Daging buah yang kurang baik harus dipotong dan dibuang.
d. Penimbangan
Daging buah yang baik ditimbang seberat 10 kg. Penimbangan ini harus dilakukan agar
diperoleh rasa sirup sirsak yang baik.
e. Penghancuran
Daging buah sirsak yang telah disiapkan sebanyak 10 kg dihancurkan agar mudah
diambil sarinya. Selain daging buah, perlu juga disiapkan air masak sebanyak 9 liter.
Letakkan buah di atas wadah yang dialasi panci atau baskom. Remas-remaslah daging
buah sambil diberi air secukupnya agar sari buah dan ampas halusnya mengucur
tertampung di panci.
Selain menggunakan tangan, pelumatan daging buah dapat juga dilakukan menggunakan
alat bantu penggilingan (blender), dengan alat ini pelumatan bisa berjalan lebih mudah
dan cepat. Setelah digiling halus, bubur sirsak ditampung dalam panci.

f. Penyaringan Tahap I
Setelah daging buah sirsak menjadi lumat, larutan air buah tersebut disaring dengan
kain. Penyaringan ini sekaligus sebagai pemerasan atau pemisahan akhir antara air sari
buah dan ampasnya. Jika masih ada sisa sari buah yang tertinggal pada ampas, maka
perlu diperas lagi dengan tangan. Air sari buah yang bening ditampung di dalam panci.
g. Pencampuran Putih Telur
Siapkan 5 butir telur ayam, pecah dan ambil putih telurnya. Kocoklah putih telur tersebut
dan dicampurkan dengan sekitar ½ liter air sari buah sirsak. Kocoklah campuran tersebut
hingga merata. Selanjutnya, campurkan kocokan tadi dengan sari buah lainnya dan aduk
sampai tercampur merata.
h. Pencampuran Sari Buah Sirsak dan Gula
Tumpangkan panci berisi air sari sirsak diatas kompor. Tuangkan gula pasir di
dalamnya. Rebuslah adonan tersebut sambil diaduk-aduk agar gula tak lengket pada
dasar panci. Didihkan larutan sampai gulanya larut semuanya.
Karena pemanasan, putih telur dalam larutan itu akan menggumpal dan mengikat
butiran-butiran halus dari sari buah serta kotoran gula. Oleh karena itu, selama
pendidihan akan terjadi buih putih di permukaan larutan. Buih tersebut harus dibuang.
i. Pendinginan
Turunkanlah panci berisi sirup sirsak dari kompor dan biarkan hingga menjadi dingin.
Meskipun sirup tidak dipanaskan lagi, namun proses penggumpalan kotoran akan terus
berlangsung. Gumpalan kotoran akan tampak melayang-layang di dalam sirup.
Penggumpalan akan optimal bila sirup didiamkan selama 24 jam.
j. Penyaringan Tahap II
Sirup yang telah dingin disaring dengan menggunakan kain. Caranya, saringan dipasang
dimulut panci, lalu sirup dituangkan. Karena butiran lembut telah diikat oleh putih telur,
maka akan menjadi gumpalan yang lebih besar sehingga tidak dapat lolos lagi dari
saringan kain.
Sirup yang masih kental kadangkala agak sulit menembus kain penyaring, maka perlu
ditekan dengan tangan agar dapat mengalir dengan lancar. Caranya, kain yang telah
dituangi sirup ditangkupkan, kemudian diremas sambil diurut dari atas ke bawah.
Dengan cara demikian, sirup akan mengucur keluar saringan dan ampasnya tertinggal di
dalamnya. Sirup ditampung dalam panci dan siap dikemas.
(Anonim3 2012)
7. Tepung Buah Sirsak
` Pemanfaatan tepung buah cukup luas dalam industri pangan, sebagai bahan
makanan (bubur) balita juga sebagai bahan baku produk roti (bakery). Tahap pengolahan
tepung buah sirsak adalah pengukusan atau perebusan buah sirsak, pengupasan, pengirisan
dan pengeringan. Selanjutnya dilakukan penepungan atau penggilingan dan pengayakan.
8. Selai sirsak
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat selai sirsak sebanyak 500 ml adalah 1
kg sirsak, pilih yang tua dan matang, 50 ml air, 250 gram gula pasir, 3 tetes pewarna
makanan berwarna hijau, dan 1/4 sdt natrium benzoat. Adapun tahapan pembuatan selai
sirsak adalah sebagai berikut.

a. Belah sirsak menjadi 2 bagian. Keruk daging buahnya dengan bantuan sendok makan.
Buang bijinya.
b. Saring sambil tekan-tekan 3/4 bagian daging buah sirsak hingga keluar sari buahnya.
Sisihkan sari buah sirsak.
c. Proses ampas sirsak dan air dalam blender hingga halus.
d. Masak sirsak halus,sari buah sirsak, dan sisa daging buah sirsak diatas api sedang
sambil aduk-aduk hingga kental. Masukkan gula pasir, masak kembali hingga selai
kental dan gula larut.
e. Tambahkan pewarna hijau dan natrium benzoat, aduk rata. Angkat, biarkan dingin.
Selai sirsak kemudian dikemas.
9. Sari Buah Sirsak
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sari buah sirsak adalah buah sirsak,
air masak, gula pasir, asam sitrat, dan pewarna makanan. Adapun proses pembuatan sari
buah sirsak adalah sebagai berikut. Buah sirsak dipilih yang telah matang (empuk).
Sebaiknya jangan dipilih buah sirsak yang matangnya karena diperam dengan karbit, sebab
buah sirsak yang telah diperam dengan karbit rasanya sedikit kurang enak dan kadang-
kadang dapat mengakibatkan botol pecah pada waktu pasteurisasi. Kemudian buah dikupas
kemudian dibuang biji dan empelurnya, lalu diambil dagingnya saja dan kemudian
dihaluskan, dengan cara digerus di atas ayakan bambu atau dihancurkan dengan alat waring
blendor. Sari buah yang telah diperoleh kemudian ditakar. Setiap liter sari buah yang
diperoleh dicampur dengan 4 liter air masak yang telah dingin. Dari satu liter sari buah
sirsak akan diperoleh 5 liter larutan sari buah. Setiap larutan sari buah ditambah dengan 150
gram gula pasir dan 1 gram asam sitrat. Larutan diaduk-aduk terus hingga gula pasir yang
ditambahkan menjadi larut semuanya. Selanjutnya disaring dengan menggunakan saringan
kain yang bersih atau dengan saringan nylon yang halus. Sari buah dapat diberi pewarna
makanan yang berwarna hijau hingga warna sari buah tampak seperti warna asli buah
tersebut. Sari buah siap untuk dikemas (Wahyu 2011).
10. Chutney
Chutney adalah buah-buahan yang diolah dengan bumbu-bumbu (bawang bombay,
bawang putih dan jahe) dan rempah (kayu manis dan cengkeh), sehingga chutney akan
mempunyai rasa asam dan beraroma rempah. Produk chutney dapat di buat dari berbagai
macam buah yang mempunyai rasa asam. Buah sirsak merupakan buah yang mempunyai
rasa asam yang sesuai dengan rasa yang diharapkan pada pembuatan chutney.
C. Analisis Finansial (Business Plan) untuk Teh Daun Sirsak
Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu usaha dari segi
keuangan melalui keputusan pengalokasian sumber daya yang terbatas ke dalam suatu peluang
investasi yang ada, sehingga dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Usaha pendirian
produksi teh dengan bahan baku daun sirsak dan bunga rosella merupakan salah satu usaha kecil
menengah yang melakukan aktivitas ekonomi yang menggunakan sumber daya modal dalam
menjalankan usahanya, sehingga memerlukan perhitungan yang tepat untuk mengetahui
besarnya maanfaat yang diterima.

1. Biaya Pengeluaran
a. Daun Sirsak segar (5 kg) @500 Rp 2.500
b. Bungkus teh celup Rp 5.000
c. Kemasan Rp 7.000
d. Tali Rp 5.000
e. Keranjang Rp 5.000
f. Pisau (2 bh) @5.000 Rp 10.000
g. Tenaga Kerja
Perajangan (2 org) @18.000/hari Rp 36.000
Penjemuran (1 org) @ 18.000/hari Rp 18.000
Pengemasan (2 org) @ 18.000/hari Rp 36.000
Pemasaran (2 org) @ 18.000/hari Rp 36.000
h. Sewa rumah pengeringan (perhari) Rp 5.000
i. Staples Rp 5.000
j. Label Rp 3.000
k. Bahan bakar (bensin untuk pemasaran) Rp 10.000
Rp 193.500
2. Penetapan Harga Jual
BEP = TCQ
= 193.500
500 = Rp. 387
Harga Jual = Rp.450
Teh daun sirsak dijual dalam kemasan bungkus dan 1 bungkusnya berisi 5 teh celup
sehingga harga jual 1 bungkus = Rp 450 x 5 = Rp 2.250.
3. Pendapatan dan Keuntungan
Teh daun sirsak dijual sebanyak 100 bungkus teh celup sehingga diperoleh
pendapatan sebesar = Rp 2250 x 100 = Rp 225.000.
Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini = Rp 225.000 – Rp 193.500
= Rp 31.500.
4. Kelayakan Usaha
Kelayakan usaha dapat dilihat dari :
a. Net Present Value (NPV)
Net Present Value atau biasa disingkat dengan NPV adalah merupakan kombinasi
pengertian present value penerimaan dengan present value pengeluaran.
NPV=∑ Bt−Ct
(1+i )t
Dimana:
Bt : Keuntungan kotor yang diperoleh selama proses produksi pada tahun ke-t.
Ct : Biaya yang dikeluarkan selama proses produksi tahun ke-t.
I : Besarnya keuntungan yang dihasilkan.
Pada jangka waktu 6 bulan, perhitungan NPV belum dapat dilakukan karena belum
memasuki bilangan 1 tahun sebagai syarat perhitungan NPV.


b. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) adalah menghitung tingkat bunga yang menyamakan
nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan
datang. IRR adalah salah satu metode untuk mengukur tingkat investasi. Tingkat
investasi adalah suatu tingkat bunga di mana seluruh net cash flow setelah dikalikan
discount factor atau telah di-present value-kan, nilainya sama dengan initial investment
(biaya invetasi).
IRR=r1+NPV 1 x (r1−r2 )
TVP1−TVP2
IRR dalam usaha teh celup daun sirsak ini juga belum dapat dilakukan dengan
alasan yang telah dikemukakan pada bagian NPV.
c. R/C Ratio
R/C Ratio dalam usaha teh celup daun sirsak yaitu :
RC
Ratio=TRTC
=225.000193.500
=1,16
R/C Ratio pada usaha teh celup daun sirsak menunjukkan angka 1,16. Hal ini berarti
R/C Ratio > 1 dan menunjukkan bahwa usaha teh celup daun sirsak mengalami
keuntungan dan layak untuk dikembangan.
d. Payback Period (PBP)
Payback period adalah suatu periode yang menunjukkan berapa lama modal yang
ditanamkan dalam proyek tersebut dapat kembali. Semakin pendek waktu yang
diperlukan untuk pengembalian biaya investasi, rencana investasi tersebut semakin
menguntungkan. Atau dengan kata lain semakin kecil waktu payback period, projek
tersebut semakin baik.
PBP= InvestasiCashflow
x1 tahun
Payback Period pada usaha pengolahan teh celup daun sirsak ini dapat dihitung
dengan cara :
Investasi
Cashflow tahun I
40.000
31.500
Sisa
Cashflow tahun II
8.500
31.500
PBP pada usaha teh celup daun sirsak yaitu :
PBP = 1 tahun + 8500
31.500 x 12
= 1 + 3,2
= 1 tahun 3 bulan
Diasumsikan setelah usaha teh celup daun sirsak ini berjalan 6 bulan, usaha ini
berkembang dengan pesat dan sangat baik. Hal ini dikarenakan konsumen suka dengan rasa
teh celup daun sirsak dan juga menginginkan khasiat dari teh celup daun sirsak yang sangat
banyak. Harga jual teh celup daun sirsak tidak mengalami perubahan dalam periode 6 bulan

ini. Hal ini disebabkan harga daun sirsak segar dan bahan baku lain yang stabil. Berikut ini
tabel pendapatan dan kentungan yang diperoleh dari usaha teh celup daun sirsak setelah 6
bulan.
Tabel 3. Pendapatan dan keuntungan usaha teh celup daun sirsak setelah 6 bulan
Bulan Ke- Pendapatan Keuntungan
1 Rp 225.000 Rp 31.500
2 Rp 281.250 Rp 56.400
3 Rp 375.000 Rp 82.500
4 Rp 428.000 Rp 112.000
5 Rp 512.500 Rp 150.300
6 Rp 637.800 Rp 190.800
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa selama 6 bulan usaha teh celup daun
sirsak selalu terjadi kenaikan pendapatan dan keuntungan. Hal ini menandakan bahwa usaha
teh celup daun sirsak ini akan terus berkembang selama masih bisa menjaga kualitas, rasa
serta khasiat yang ada dalam teh celup daun sirsak ini.

III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Sirsak adalah salah satu produk pertanian yang banyak dihasilkan di negara
Indonesia. Sirsak memiliki banyak manfaat. Hampir seluruh bagian sirsak dapat
dimanfaatkan, mulai dari daun hingga akar. Produk potensial yang dapat dikembangkan dari
sirsak adalah obat nyamuk, wine, teh dari daun sirsak, puree, pestisida nabati, sirup, tepung
buah, selai, sari buah, serta chutney. Salah satu produk yang potensial untuk dikembangkan
menjadi suatu usaha adalah teh celup dari daun sirsak. Teh dari daun sirsak mempunyai
banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya adalah sebagai obat kanker. Berdasarkan
analisis usaha yang dilakukan, usaha teh celup dari daun sirsak ini layak untuk dilakukan.
B. Saran
Perlu dilakukan usaha pengembangan lebih lanjut produk-produk dari komoditas
sirsak ini, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar pada produk sirsak
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2012. Manfaat daun sirsak [terhubung berkala] http://infojambi.com/ij/kesehatan/619-daun
[10 Maret 2013].
Anonim2. 2012. Manfaat daun sirsak sebagai pestisida [terhubung berkala]
http://karyatulisagribisnisku.blogspot.com/2012/11/manfaat-daun-sirsak-sebagai-
pestisida.html [10 Maret 2013].
Anonim3. 2010. Mendulang rupiah dengan sirup sirsak [terhubung berkala]
http://ladangmakmur.blogspot.com/2010/02/mendulang-rupiah-dengan-sirup-sirsak.html
[10 Maret 2013].
Anonim4. 2012. Sirsak (Annona muricata) [terhubung berkala] http://www.plantamor.com/index.php?
plant=106 [24 Februari 2013].
Arief, M. 2011. Puree sirsak [terhubung berkala] http://ariefm.lecture.ub.ac.id/2011/11/18/ [10 Maret
2013]
Luqman. 2011. Deskripsi sirsak [terhubung berkala]
http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2011/10/deskripsi-sirsak.html [24 Februari 2013].
Paimin, F. R. 2001. Zuurzak Si Kantong Asam. Trubus 397 Juni 2001/XXII. Jakarta.
Radi, J. 1997. Sirsak : Budidaya dan Pemanfaatannya. Yogyakarta : Kanisius.
Samson, J. A. 1975. Tropical Fruit Edition. New York : Longman Scientific and Technology.
Sjaifullah. 1990. Petunjuk Memilih Buah Segar. Jakarta : Penebar Swadaya.
Wahyu. 2011. Pembuatan sari buah sirsak [terhubung berkala]
http://wawanwahyu.wordpress.com/2011/04/29/pembuatan-sari-buah-sirsak/ [10 Maret
2013].