homeophaty sirsak

30
LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOPHATY PEMBUATAN KAPSUL DENGAN BAHAN AKTIF DAUN SIRSAK Nama Kelopok Praktikum Homeopathy Farmasi VI A Qaffah Silma Azas 109102000021 Widya Larasaty 1091020000216 Istiqomah 1091020000217 Nur Fitriyani 109102000020 Muchammad Irsyad 1091020000219 Chairunisa 1091020000218 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH

Upload: chairun-nisa

Post on 24-Nov-2015

64 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Sirsak merupakan tanaman tropis yang buahnya memiliki aroma dan rasa yang khas. Buahnya berduri halus, daging buahnya berwarna putih susu rasanya manis asam dan berbiji kecil berwarna hitam.

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOPHATYPEMBUATAN KAPSUL DENGAN BAHAN AKTIF DAUN SIRSAK

Nama Kelopok Praktikum Homeopathy Farmasi VI AQaffah Silma Azas109102000021Widya Larasaty1091020000216Istiqomah1091020000217Nur Fitriyani109102000020Muchammad Irsyad1091020000219Chairunisa1091020000218

PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA2012BAB IPENDAHULUAN

Simplisia Daun SirsakA. TaksonomiKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: MagnoliidaeOrdo: MagnolialesFamili: Annonaceae Genus: AnnonaSpesies: Annona muricata L.B. Sinonim

Sinonim: Annona crassiflora Mart, Annona sericea Lam., A.macrocarpa Werckl, A. bonplandiana H.B. & K., A. cearensis Barb.Rodr. , A. Coriacea , Guanabanus muricatus (L.) M.Gmez (wikipedia, 2011).

Nama Daerah Sumatera : Deureuyan belanda (aceh); tarutung olanda (batak); durio ulondra (nias); durian belanda, nangka belanda, nangka walanda (melayu); durian batawi, duian batawi (minangkabau); jambu landa(lampung). Jawa : Nangkawalanda (sunda); angka londa, nangkamanila, nangka sabrang, mulwa londa, surikaya welonda, srikaya welandi(jawa); nangka buris, nangka englan, nangka moris (madura). Bali : Srikaya jawa. Nusatenggara : naka, nakat, annona (flores) . Sulawesi : Atis, mangka walanda (sulawesi utara) ; lange lo walanda (gorontalo); sirikaya belanda (makasar) sirikaya balanda(bugis) Maluku : Anad walanda, tafena warata (seram); anaal wakano (nusa laut); naka loanda (buru); durian, naka wolanda (halmahera); naka walanda(ternate); naka lada(tidore) (Ditjen POM, 1989 ).

C. HabitatSirsak dapat tumbuh pada semua jenis tanah dengan derajat keasaman (pH) antara 5-7. Jadi, tanah yang sesuai adalah tanah yang agak asam sampai agak alkalis. Ketinggian tempat antara 100- 1000 m di atas permukaan laut lebih cocok untuk tamanan sirsak. Pada daerah dengan ketinggian 1000 di atas permukaan laut tanaman sirsak enggan tumbuh dan berbuah. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman sirsak adalah 22-320C. Curah hujan yang dibutuhkan tanaman sirsak antara 1500- 3000 mm/tahun (Sunarjono, 2005).

D. Jenis- jenis Sirsak menurut Ersi Herliana (Khasiat dan Manfaat Daun Sirsak Menumpas Kanker, hal. 8-9)1. Sirsak ratuSirsak ratu disebut juga sirsak manis karena buahnya terasa manis dan lengket ketika nempel di lidah dan memiliki biji yang berukuran kecil. Sirsak ratu berasal dari pelabuhan ratu, Sukabumi, sehingga diberi nama sirsak ratu. Buah sirsak jenis ini antara 200- 1200 gram2. Sirsak IrianSirsak irian merupakan sirsak hutan. Dinamakan sirsak irian karena identik dengan pulau irian yang masih banyak hutan.3. Sirsak asamSirsak jenis ini memiliki biji yang banyak dan daging buahnya terasa manis dan asam.4. Sirsak BaliCiri ciri sirsak bali yaitu memiliki kulit buah yang licin dan tidak berduri sehingga disebut juga dengan sirsak gundul. Ukkuran buah sirsak ini kecil yaitu memiliki berat berkisar 200- 300 gram. Bila sudah masak, sirsak bali berwarna cokelat kekuningan.5. Sirsak mandalikaSirsak jenis ini bulat seperti buah nona, tetapi memiliki duri dan berwarna hitam.6. Sirsak SabunDaging buah sirsak sabun berwarna kuning seperti mentega. Buahnya berbentuk sebesar buah sukun. Kulit buah sirsak sabun berduri pendek dan lunak.7. Sirsak idoUkuran buahnya hampir 500mg dengan panjang 20 cm dan diameter 12 cm. Daging buahnya berwarna putih seperti kapas,bertekstur halus dan empuk. Bijinya berukuran kecil dan sedikit. E. MorfologiSirsak merupakan tanaman tropis yang buahnya memiliki aroma dan rasa yang khas. Buahnya berduri halus, daging buahnya berwarna putih susu rasanya manis asam dan berbiji kecil berwarna hitam.a. DaunDaun berbentuk bulat telur terbalik, berwarna hijau muda sampai hijau tua, ujung daun meruncing, pinggiran rata dan permukaan daun mengkilap (Radi, 1998).

b. Bunga Bunga tunggal (flos simplex) dalam satu bunga terdapat banyak putik sehingga dinamakan bunga berpistil majemuk. bagian bunga tersusun secara hemicylis, yaitu sebagian terdapat dalam lingkaran yang lain spiral atau terpencar. mahkota bunga berjumlah 6 sepalum yang terdiri atas 2 lingkaran, bentuknya hampir segi tiga, tebal dan kaku, berwarna kuning keputih-putihan, dan setelah tua mekar, kemudian lepas dari dasar bunganya. putik dan benang sari lebar dengan banyak karpel (bakal buah). bunga keluar dari ketiak daun, cabang, ranting, atau pohon. bunga umumnya sempurna, tetapi terkadang hanya bunga jantan dan bunga betina saja dalam satu pohon. bunga melakukan penyerbukan silang, karena umumnya tepung sari matang lebih dahulu sebelum putiknya (Radi, 1998). c. BuahBuah sejati berganda (agregat fruit) yakni buah yang berasal dari satu bunga dengan banyak bakal buah tetapi membentuk satu buah. buah memiliki duri sisik halus. apabila sudah tua daging buah berwarna putih, lembek, dan berserat dengan banyak biji berwarna coklat kehitaman (Radi, 1998).d. Biji Berwarna coklat agak kehitaman dan keras, berujung tumpul, permukaan halus mengkilat dengan ukuran panjang kira-kira 16,8 mm dan lebar 9,6 mm. jumlah biji dalam satu buah bervariasi, berkisar antara 20-70 butir biji normal, sedangkan yang tidak normal berwarna putih kecoklatan dan tidak berisi (Radi, 1998). e. Pohon Memiliki model Troll, ketinggian mencapai 8-10 meter, dan diameter batang 10-30 cm (Radi, 1998).F. Kandungan Kimia Daun sirsak mengandung alkaloid, tanin, dan beberapa kandungan kimia lainnya termasuk annonaceous acetogenins. Annonaceous acetogenins merupakan senyawa yang memiliki potensi sitotoksik. Senyawa sitotoksik adalah senyawa yang dapat bersifat toksik untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker (Mardiana, 2011).

G. Kegunaan secara riset

Pakar riset dari Healthty Science Institute setelah mendengar berita keajaiban sirsak,mereka pun melakukan penelitian untuk membuktikannya. Hasilnya memang sangat mengembirakan, sirsak terbukti sebagai pohon pembunuh sel- sel kanker yang efektif. The National Cancer Institute juga melakukan penelitian yang serupa. Hasilnya bahwa daun dan batang kayu sirsak mampu menyerang atau menghancurkan sel jahat kanker. Dan sejak itu sirsak telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 laboratorium independent yang berbeda.Di Asia, sebuah penelitian yang sama telah dilakukan Catholic University di Korea Selatan. Study yang kemudian dipublikasi oleh the Journal of Natural Product itu menyatakan bahwa salah satu unsur kimia yang bernama annonaceous acetogenin yang terkandung didalam sirsak menjadi pemburu alami sel kanker. annonaceous acetogenin juga memiliki kemampuan dalam memilih, membedakan dan menbunuh sel kanker.Selain dari tiga jenis kanker seperti serviks, payudara , dan prostat, annonaceus dalam daun sirsak juga terbukti secara ilmiah mengatasi antara lain kanker paru- paru, ginjal, pankreas, dan usus besar. Juga dapat menyembuhkan penyakit kanker otak dan pita suara.Cara kerja dari daun Sirsak- accetogennis dalam membasmi sel kanker, yaitu dengan menghambat adenosina tripospat, (ATP). Acetogenis masuk dan menempel di reseptor dinding sel dan merusak ATP di dinding mitokondria, yang mengakibatkan produksi energi ATP sel kanker berhenti dan akhirnya sel kanker pun mati.Keunggulan acetogenins bekerja sangat efektif dan selektif hanya menyerang sel kanker yang memilki kelebihan ATP. Senyawa itu tidak menyerang sel- sel lain di dalam tubuh. Acetogenin yang terkandung dalam daun sirsak membunuh sel- sel kanker usus besar hingga 10.000 kali lebih kuat dibanding adriamycin dan kemoterapi. Senyawa acetogenin yaitu senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai sitotoksik dalam tubuh manusia.Menurut hasil penelitian Dr. Sugeng Juwono Purwohusodo dari Yogyakarta, tanaman sirsak ini dapat digunakan untuk obat nyamuk, dalam bentuk infusa, hasilnya infus (cairan) yang kadar ekstrak racunnya adalah 10%. Ekstrak tersebut diberikan kepada larva instar III dari nyamuk Aides dan Cules yang direndam dalam 100 ml air. Dari 25 ekor nyamuk ternyata mati semua. Dari ekstrak daun sirsak : dengan 6,48 ml ekstrak dalam 100 ml air, 50% larva mati dalam 24 jam, sedangkan jika 5,5 ml sebanyak 50% mati dalam waktu 48 jam (Radi, 1998).

H. Kegunaan Secara EmpirisNo.PenyakitBahanCara MembuatCara Menggunakan

1Kanker 10 lb daun sirsak sudah tua (hijau tua) 3 gelas air Daun dicuci bersih lalu dimasukkan ke dalam gelas berisi air Direbus hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelasDiminum 2 kali sehari dan setiap minum 1 gelas

2Bisul 3 lb daun sirsak muda sendok air Daun ditumbuk halus dan ditambahkan air Diaduk sampai merataDitempelkan pada bagian bisul

3Sakit Pinggang 20 lb daun sirsak 5 gelas air Daun cuci bersih lalu dimasukkan ke dalam gelas berisi air Direbus sampai mendidih hingga airnya tinggal 3 gelasDiminum 1 kali sehari dan setiap minum gelas

4Ambeien Buah sirsak masak Diperas untuk diambil airnya sebanyak 1 gelasDiminum 2 kali sehari, pagi dan sore

5Sakit Kandung Air Seni Buah sirsak setengah masak Gula secukupnya Garam secukupnya Semua bahan tersebut dimasak untuk dibuat kolakDimakan setiap hari berturut-turut selama 1 minggu

6Anyang-anyangen Buah sirsak setengah masak 2 gelas air Gula secukupnya Garam secukupnya Buah sirsak dikupas dan diberi gula Tambahkan air lalu direbusDisaring dan diminum

7Mencret Buah sirsak masak Diperas untuk diambil airnya sebanyak 1 gelasDiminumkan pada bayi sebanyak 2-3 sendok makan

I. Kandungan Kimia dari Daun Sirsak

1. Daun sirsak mengandung acetogenins, annocatacin,annocatalin, annohexocin, annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, caclourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid, muricapentocin. Secara tradisiional daun sirsak dapat dimanfaatkan untuk digunakan mencegah dan mengobati abses, arthritis, asma, asthenia, batuk, birik, bronkitis, cacingan, demam, diabetes, disentri, diuretik, gangguan empedu, gangguan hati, gangguan pencernaan, hipertensi, infeksi, influensa, jantung berdebar, jantung, kejang, kolik, kurap, lactogogue, malaria, obat penahan darah, obat penenang, reumatik, tonik, tumor.2. Bunga sirsak dibeberapa negara digunakan sebagai obat bronkitis dan batuk.3. Buah sirsak mengandung gizi yang tinggi, annonaine dan asimilobine. Buah sirsak bekhasiat mencegah dan mengobati diare, maag, disentri, demam, flu, menjaga stamina, pelancar asi.4. Biji sirsak mengandung anomuricin, annonacin, anomurine, atherospermine, caclourine, cohibin, panatellin, xylomaticin, reticuline, sabadelin, solamin. Biji Sirsak biasa digunakan untuk mencegah dan mengobati astrigent, karminatif, penyebab muntah, mengobati kepala berkutu, dan parasit kulit, obat cacing.5. Kulit batang sirsak mengandung atherospermine, murin, muricine, solamine, reticuline. Kulit batang sirsak bisa digunakan untuk pengobatan asma, batuk, hipertensi, obat parasit, obat penenang dan kejang.6. Akar sirsak mengandung annocatacin, annomonicin, annomontacin, annonacin, annomuricatin, cohibin, muracin, muricetanol, muricatin. Akar sirsak bisa digunakan untuk obat diabetes ( khusus kulit akarnya) , kejang dan obat penenang.

BAB IITEKNIK EKSTRAKSI

A. Pengertiaan Ekstraksi adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman obat. Adapun tujuan dari ekstraksi yaitu untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. B. Tujuan EkstraksiTujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut.C. Teknik Ekstraksi Daun SirsakEkstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair (Depkes RI, 2000) Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel. Ekstraksi dengan menggunakan pelarut dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu : Cara Dingin a. Maserasi Maserasi adalah proses pengekstraksi simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada temperatur ruangan (Depkes RI, 2000). Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar terlindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah ( proses difusi ). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.

b. Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut sampai sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses ini terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetasan/penampungan ekstrak) (Depkes RI, 2000). Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia dimaserasi selama 3 jam, kemudian simplisia dipindahkan ke dalam bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui simplisia tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia yang dilalui sampai keadan jenuh. Gerakan ke bawah disebabkan oleh karena gravitasi, kohesi, dan berat cairan di atas dikurangi gaya kapiler yang menahan gerakan ke bawah. Perkolat yang diperoleh dikumpulkan, lalu dipekatkan.Cara Panas a. Refluks

Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna (Depkes RI, 2000). Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, akan menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna, penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.b. Soxhlet

Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik (Depkes RI, 2000). Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai bila cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau sirkulasi telah mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.

c. Destilasi Uap air

Penyarian minyak menguap dengan cara simplisia dan air ditempatkan dalam labu berbeda. Air dipanaskan dan akan menguap, uap air akan masuk ke dalam labu sampel sambil mengekstraksi minyak menguap yang terdapat dalam simplisia, uap air dan minyak menguap yang telah terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi, lalu akan melewati pipa alonga, campuran air dan minyak menguap akan masuk ke dalam corong pisah, dan akan memisah antara air dan minyak atsiri.d. Digesti Digesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-500C (Depkes RI, 2000). e. Infusa Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu 900C selama 15 menit (Depkes RI, 1979). Pembuatan. Campur simplisia dengan derajat halus yang cocok dalam panci dengan air sambil sekali-sekali diaduk. Selagi panas melalui kain flannel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infuse yang dikehendaki, Kecuali dinyataka lain, dan kecuali untuk simplisia yang tertera dibawah, infuse yang mengandung bukan bahan khasiat keras, dibuat dengan menggunakan 10% simplisia. Untuk penggunaan infuse berikut, digunakan sejumlah yang tertera.Kulit kina 6 bagianDaun digitalis 0,5 bagianAkar Ipeka 0,5 bagianDaun Kumis kucing 0,5 bagianSekale Kornutum 3 bagianDaun Sena 4 bagianTemulawak 4 bagianDerajat halus simplisia yang digunakan untuk infuse harus mempunyai derajat halus sebagai berikut; ( Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III hal 12)Serbuk (5/8) : Akarmanis, Daun Kumiskucing, Daun Sirih, Daun Sena Serbuk(5/10) : Dringo, kelembak Serbuk (10/22) : Laos, Akar Valerian, Temulawak, Jahe Serbuk (22/60) : Kulit Kina, Akar Ipeka, Sekale Kornutum Serbuk (85/120) : Daun Digitalis Derajat halus perlu diketahui untuk menentukan simplisia tersebut dipotong-potong dengan ukuran sesuai derajat halusnya (.mm) selain itu dapat juga untuk menentukan alat penyaringnya, dengan kain flannel atau kapas

Banyaknya air yang dibutuhkan 1. Untuk simplisia segar : sejumlah infuse yang dibuat 2. Untuk simplisia kering : sejumlah infuse yang dibuat + ( 1 x berat simplisia)3. Untuk simplisia kering ; sejumlah infuse yang dibuat + ( 2 x berat simplisia)( Anonim, 1997, Farmakope Indonesia Edisi IV )

f. Dekok Dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada waktu yang lebih lama 30 menit dan temperatur sampai titik didih air (Depkes RI, 2000).

D. Rancangan Formula

R/ekstrak daun sirsakAvicel pH 102

Dosis 1x minum (1 kapsul mengandung 7 lembar daun sirsak ) = 1,68 gramDibuat 40 kapsul, dalam sehari konsumsi 2 kapsul, perhitungan:40x 2 = 80 kapsulBearat 1 kapsul= 500mgBerat total semua kapsul:80 kapsul x 500mg = 40 gramBerat avicel= Berat total- ekstrak kering = 40 gram 24,227 gram = 25,773 gram

E. Cara KerjaProses ekstraksi berdasarkan pelarutnyaPembuatan ekstrak bahan nabati dengan pelarut metanol dan air serta aplikasinya dilakukan dengan cara sebagai berikut: Pembuatan ekstrak bahan nabati dengan pelarut metanol.Bahan nabati segar sebanyak 25 g dicincang kemudian diekstrak dengan pelarut metanol p.a sebanyak 100 ml selama 15 menit. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan blender. Hasil ekstraksi disentrifusi selama 20 menit dengan kecepatan 3.000 rpm, kemudian diuapkan menggunakan freezer dryer hingga volume 1 ml. Larutantersebut kemudian diencerkan menggunakan akuadesmenjadi konsentrasi 5% dan selanjutnya larutan siap digunakan untuk perlakuan. Pembuatan ekstrak bahan nabati dengan pelarut air.Bahan nabati segar sebanyak 100 g dicincang kemudian diekstrak dengan pelarut air dengan perbandingan 1:3. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan homogenizer/ blender selama 15 menit. Hasil ekstraksi dibiarkan selama 24 jam kemudian disaring menggunakan kain halus dan selanjutnya larutan siap digunakan sebagai perlakuan.

Proses pengerjaan infusa adalah sebagai berikut: 1. Penyiapan simplisiaDaun sirsak dikumpulkan lalu dicuci bersih dan ditiriskan, lalu di rajang kemudian dikeringkan dengan diangin-anginkan ditempat terbuka yang terlindung dari cahaya matahari langsung. 2. Pemeriksan simplisia dilakukan dengan menghitung berat sampel yang ditimbang setelah perajangan, lalu dihitung pula berat sampel setelah perlakuan dengan pengeringan ditempat terbuka yang terlindung dari cahaya matahari. 3. Daun sirsak yang telah kering diblender kemudian diayak. Hasil ayakan ditimbang, lalu dilakukan ekstraksi dengan metode infusa yaitu:Simplisia halus ditambahkan aqua destilata (1:20) di panaskan selama 15 menit terhitung mulai pada suhu 900C. Hasil ekstraksi disaring menggunakan corong yang dilapisi dengan kapas.Dilakukan pemekatan ekstraksi dengan menambahkan ethanol 96 % dengan rotary evaporator, lalu di keringkan menjadi serbuk menggunkan fries dry.

BAB IIIHASIL PENGAMATAN1. Bobot sampelBobot daun sirsak yang akan dikeringkan : 2,94 gram (10 lembar)Bobot daun sirsak setelah pengeringan (simplisisa) : 1,218 gram Bobot simplisia yang telah di haluskan : 1,2 gram(6 lembar)Ekstrak kental : 24,227 gram2. Skrining fitokimia yang dilakukan pada serbuk daun sirsakNo.KandunganPerlakuanHasilKeterangan

1.Alkaloid 2g simplisia + 5ml ammonia 30% + 20ml CHCl3 bahan A + 10ml HCl kocok bahan B Bahan A+ Dragendroff Bahan B + meyer

(-)

(-) alkaloid

2.Flavonoid 2g simplisia + 100ml air panas saring 5ml larutan + 1ml HCl p + 3-4 mg + 5ml alkohol kocok(+)Terbentuk warna merah dan terpisah.(+) flavonoid

3.Saponin 10ml sampel kocok + 1 gtt HCl 1%(+)Terbentuk busa stabil(+) saponin

4.Kuinon5ml sampel + NaOH 1N(+)Terbentuk warna merah(+) kuinon

5.Atsiri 2gr serbuk + 10 ml petroleum eter Dipanaskan (15menit) lalu dinginkan dan saring Filtrat diuapkan residu larutkan pelarut alkohol 5ml (-)Tidak ada berbau aromatik

6.Tanin 2gr + 100ml air dipanaskan (15 menit)Dinginkan lalu saring + ferri (II) klorida 1% + pereaksi stiasny panaskan (tanin katekuat) Berwarna merah muda(-)- tidak terbentuk warna biru tua/ hijau kehitaman- tidak terbentuk warna merah muda

7.Kumarin 2g simplisia + 10ml kloroform panaskan selama 20 menit Filtrat diuapkan sampai kering + air panas 10 ml ( lalu dinginkan) (+)Berfluoresensi(+) kumarin

Dapat disimpulkan bahwa daun sirsak mengandung flavonoid, saponin, kuinon, dan kumarin.

3. Hasil ekstrak dari evaporatory4. Foto

Gambar Keterangan

Bahan ekstraksi yang telah di campurkan dengan ethanol 96% dengan perbandingan 1:1.

Evaporasi ekstrasi dengan mengguanakan alat evaporator.

Bahan ekstraksi di keringkan ke dalam oven dengan suhu.

Dilakukan penggerusan di lumpang dengan menggunakan alu.

Pengisian bahan ekstrak daun sirsak ke dalam kapsul

Evaluasi keseragaman bobot

Hasil kapsul yang telah di kemas

EVALUASI1. Keseragaman bobotBobot kapsul (gram )Bobot kapsul (gram )

0,55460,5000

0,54790,5598

0,58260,5929

0,55930,5548

0,50330,6028

0,60270,5398

0,49070,6002

0,52330,5744

0,57390,5737

0,57090,5779

= 11,1849 gram X= 0,5592 gram

Uji ini dilakukan terhadap 20 kapsul dengan cara menimbang satu persatu. Persyaratan FarmakopeIndonesia :Bobot rata-rata (mg) Deviasi maksimum (%)2 tablet (A) 1 tablet (B)2 mg atau kurang 15 3025-150 mg 10 20151-300 mg 7,5 15> 300 mg 5 10Persyaratan : tidak boleh 2 kapsul yang bobot rata-ratanya menyimpang dari bobot rata-rata kapsul lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satupun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata kolom B.

2. Uji Waktu hancur

3. Kadar airBobot awal:2,818 (dalam..........kapsul)Bobot akhir: 2,682Kadar air: 4,72%Setelah di konversikan untuk...........kapsul diperoleh nilai kadar air kapsul ekstrak dau n sirsak ini adalah 8,35%

PembahasanPada praktikum kali ini kita melakukan pembuatan kapsul dengan bahan aktif dari ekstrak daun sirsak. Morfologi dari daun sirsak yakni berbentuk bulat telur terbalik, berwarna hijau muda sampai hijau tua, ujung daun meruncing, pinggiran rata dan permukaan daun mengkilap (Radi, 1998). Kegunaan daun sirsak yakni mengandung alkaloid, tanin, dan beberapa kandungan kimia lainnya termasuk annonaceous acetogenins. Annonaceous acetogenins merupakan senyawa yang memiliki potensi sitotoksik. Senyawa sitotoksik adalah senyawa yang dapat bersifat toksik untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker (Mardiana, 2011). Sebelum kita melakukan teknik ekstraksi kita menyiapkan daun sirsak yang akan dikeringkan sebanyak 2,94 gram (10 lembar) setelah pengeringan ternyata bahan yang kita gunakan sangat sedikit untuk membuat kapsul ekstrak daun sirsak yakni 1,218 gram sehingga di perlukan penambahan daun sirsak kering sebanyak 25gram lagi untuk mendapatkan 80 kapsul berikut perhitungannya :Berat 1 kapsul= 500mgBerat total semua kapsul:80 kapsul x 500mg = 40 gramEkstrak simplisia yang telah di keringkan diambil untuk digunakan skrining fitokimia didapat bahwasannya daun sirsak yang kita amati memiliki senyawa fitokimia falavonoid yang di tandai dengan adanya terbentuk warna merah dan terpisah pada saat pencampuran 2g simplisia + 100ml air panas saring, 5ml larutan + 1ml HCl p + 3-4 mg + 5ml alkohol kocok, dan didapat juga hasil positif adanya kandungan saponin yang ditandai dengan terbentuknya busa stabil dengan penambahan 1gtt HCl 1% pada sampel hasil flavonoid yang terpisah, selanjutnya pengujian senyawa kuinon dan di dapat bahwa serbuk daun sirsak mengandung senyawa kuinon yang ditandai dengan adanya senyawa berwarna merah setelah penambahan 1gtt NaCl. Selanjutnta pengujian senyawa kumarin dan ternyata serbuk daun sirsak yang telah di tambahkan 10ml kloroform panaskan selama 20 menit , Filtrat diuapkan sampai kering + air panas 10 ml ( lalu dinginkan) terjadi flurosensi senyawa kumarin. Dapat disimpulkan bahwa daun sirsak mengandung flavonoid, saponin, kuinon, dan kumarin.Selanjutnya kita melakukan ekstraksi yang bertujuan untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut. Ekstraksi yang kita gunakan pada prkatikum ini yaitu dengan metode infusa Simplisia halus ditambahkan aqua destilata (1:20) di panaskan selama 15 menit terhitung mulai pada suhu 900C. Hasil ekstraksi disaring menggunakan corong yang dilapisi dengan kapas. Dilakukan pemekatan ekstraksi dengan menambahkan ethanol 96 % dengan perbandingan 1:1. dengan rotary evaporator Selanjutnya hasil ekstraksi di keringkan di bawah oven bersuhu 650C selama satu hari , keesokan harinya ternyata hasil ekstraksi tidak kering sehingga di perlukan 2jam lagi untuk mengeringkan hasil ekstraksi di bawah oven pada suhu 1100C kegunaaan pengeringan ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air yang tinggi pada ekstrak dan untuk menghindari umbuhnya jamur dan bakteri , sehingga mudah untuk di jadikan kapsul pada saat penambahan dengan avicel pH 102. Zat aktif yang kita ambil dari daun sirsak yakni mengandung zat annonaceous acetogenins yang mampu 10.000 kali lebih kuat membunuh sel-sel kanker dari pada zat adrimycin, yang biasa dipakai dalam pengobatan kemoterapi. Zat acetogenins dapat membunuh jenis kanker tanpa merusak atau mengganggu sel-sel tubuh yang sehat. Hal ini telah diteliti di laboratorium Health Sciences Institute, Amerika Serikat di bawah pengawasan the National Cancer Institute , Amerika serikat.Setelah ekstrak kering dilakukan pencampuran dengan bahan penghancur yang digunakan adalah Avicel PH 102, bahan ini tidak perlu penambahan air, cukup dicampurkan begitu saja dengan zat aktif dari kapsul yang akan dibuat. akan tetapi pada saat pencampuran dengan avicel pH 102 ekstrak daun sirsak kembali mengalami higroskopis sehingga kita menambahkan avicel pH 102. Setelah didapat serbuk daun sirsak kita menimbang serbuk untuk di masukkan kedalam cangkang masing-masing seberat 500mg. didapat kapsul sebanyak ..???seharusnya kapsul yang dihasilkan sebanyak 80kapsul ini di karenakan ekstrak yang telah dicampurkan dengann avicel pH 102 mengalami higroskopis sehingga dalam pemasukan bahan ekstrak ke dalam cangkang kapsul mengalami kesulitan.

Selanjutnya kita melakukan evaluasi terhadap kapsul yang telah di peroleha. Keseragaman bobot : dari 20 kapsul yang di peroleh kita timbang satu per satu dan di peroleh datanya sebagai berikut :

Bobot kapsul (gram )Bobot kapsul (gram )

0,55460,5000

0,54790,5598

0,58260,5929

0,55930,5548

0,50330,6028

0,60270,5398

0,49070,6002

0,52330,5744

0,57390,5737

0,57090,5779

Didapat hasil keseluruhan dari 20 tablet yaitu seberat11,1849 gram hasil rata rata yang di peroleh yaitu 0,5592 gram ini menunjukkan bahwa keseragaman bobot dari 20 kapsul hasil ekstrak daun sirsak memenuhi persyaratan.

b. Kandungan kadar air di peroleh bobot awal 2,818 (dalam..........kapsul), Bobot akhir seberat 2,682 dengan kandungan kadar air 4,72%,setelah di konversikan untuk...........kapsul diperoleh nilai kadar air kapsul ekstrak daun sirsak ini adalah 8,35% ini menunjukkan bahwa kadar air pada kapsul ekstrak daunn sirsak

Daftar pustaka1) Herliana, Ersi.dkk. 2011. Khasiat dan Manfaat Daun Sirsak Menumpas Kanker. Jakarta: Mata Elang Media.2) Santoso, Hieronymus Budi. 2011. 3 Rahasia Sirsak Terkuak. Yogyakarta: Pohon Cahaya.3) Widyaningrum, Herlina. 2011. Sirsak Si Buah Ajaib 10.000X Lebih hebat dari Kemoterapi. Yogyakarta: Media Pressindo.4) http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/Uji%20Pendahuluan%20Efek_Atiek%20S.%20Berna.PDF5) http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/bt15110j.pdf6) Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, ed 4, Universitas Indonesia, Jakarta.7)