PERANAN ANTIOKSIDAN PADA TORSIO TESTIS

OLEHRIZKI WAHYUNI

CAESAR NURHADIONO R

Pembimbing

Dr. Jufriady Ismi. Sp.U

Torsio testis adalah keadaan darurat urologi yang sering terjadi pada periode neonatal dan remaja. (Journal of Lower Genital TractDisease, 2001).

Hal itu ditandai dengan kegagalan sirkulasi oleh karena korda spermatikus yang terpuntir yang mengakibatkan oklusi dan strangulasi dari vaskularisasi vena atau arteri ke testis dan epididimis. (British Journal of Urology International, 2000).

Kejadian torsio pada pria <25 tahun adalah sekitar 1 dari 4000. Insiden Puncak terjadi pada usia 13-18 tahun. Frekuensi torsio testis di Nigeria sebesar 65% pada usia 12-18 tahun. (Gabriel, 2011).

ETIOLOGIPergerakan yang bebas tersebut ditemukan pada keadaan sebagai berikut: (Torsion of the testis,” British Journal of Urology International: 2000).

Mesorchium yang panjang Kecendrungan testis untuk berada pada

posisi horizontal Epididimis yang terletak pada salah satu

kutub testis.Keadaan : perubahan suhu yang mendadak (seperti saat renang), latihan yang berlebihan, batuk, celana yang terlalu ketat, defekasi atau trauma yang dapat mengenai skrotum.

MANIFESTASI KLINIS

Nyeri hebat yang mendadak pada salah satu testis, dengan atau tanpa faktor predisposisi

Skrotum yang membengkak pada salah satu sisi

Mual atau muntah Sakit kepala ringan

Selain nyeri pada sisi testis yang mengalami torsio, dapat juga ditemukan nyeri alih di daerah inguinal atau abdominal.

Patofisiologi pada torsio testis adalah iskemia yang terjadi sebagai akibat dari torsio, dan kerusakan jaringan yang disebabkan oleh reaktive oksigen spesies (ROS) yang merupakan hasil dari reperfusi. (BritishJournal of Urology International, 2000)

Reperfusi dinyatakan sebagai kondisi yang dapat mengganggu progresi dari cedera seluler dengan menurunnya transportasi oksigen dan nutrisi, juga dapat menghasilkan peristiwa negatif seperti infiltrasi leukosit, mediator inflamasi dan produksi radikal bebas yang bertanggung jawab terhadap proses peroksidasi lipid.

(Etensel B, at al. 2007).

Torsio testis

Ketidakseimbangan ROS &

antioksidan

Pembentukan ROS

Stress oksidatif

Kerusakan sel sperma

IR injury

Antioksidan

Raxofelast (20 mg/kg i.p.)15 menit sebelum detorsi dan 15 menit sesudah detorsi. Dapat mengurangi kerusakan sel sperma. Sudah dibuktikan secara histologis (Romeo et al, 2004)

Stres oksidatif pada spermatozoa menyebabkan disfungsi spermatozoa yang disebabkan kadar ROS yang tinggi dalam sel dapat mengoksidasi lipid, protein, dan DNA.(Hekimoglu, 2009)

Lipid membran plasma spermatozoa memiliki fosfolipid dengan kadar yang tinggi sehingga menyebabkan spermatozoa sangat rentan terhadap ROS. Hal ini menunjukkan bahwa membran spermatozoa adalah target utama ROS dan lipid merupakan sasaran yang potensial.(Ozbal, 2012)

Oksidasi lipid (lipid peroksidase) pada membran spermatozoa menghasilkan senyawa malondialdehyde (MDA), yang bersifat toksik pada sel sehingga menyebabkan kerusakan membran spermatozoa. Membran spermatozoa yang rusak akan menyebabkan penurunan integritas membran spermatozoa, sehingga pada akhirnya menyebabkan penurunan kualitas sperma.(Ozbal, 2012)

Antioksidan memiliki efek dalam menurunkan radikal bebas yang berlebihan dikarenakan oleh peroksidasi lipid dalam sel dan membran mitokondria. Peroxidasi pada lipid dalam membran dapat mengubah permeabilitas membran atau kerusakan integritas membran dan integritas sel. (Orozco, 2003)

Vitamin E berfungsi untuk memutus rantai peroksida lemak dengan menyumbangkan ion hidrogen ke dalam reaksi, sehingga dapat menurunkan kadar lemak peroksida darah. Mekanisme kerja vitamin E adalah dengan mendonorkan ion hidrogen untuk menetralkan atau mengurangi kadar lemak peroksida darah. (Romeo, 2004)

Menurut penelitian yang dilakukan Romeo et al (2004) pada hewan coba, pemberian raxofelast (20 mg/kg i.p.), merupakan hidrofilik vitamin-E like antioksidan, 15 menit sebelum detorsi dan 15 menit sesudah detorsi. Dapat mengurangi kerusakan sel sperma.

Interaksi antioksidan endogen terhadap radikal bebas

DIAGNOSIS1. Pemeriksaan Fisik

Testis yang mengalami torsio terlihat letak testis yang horizontal. Kadang-kadang pada torsio testis yang baru terjadi, dapat diraba adanya lilitan atau penebalan funikulus spermatikus. Keadaan ini bisanya tidak disertai dengan demam. (Ogunyemi, 2011)

Testis juga tampak lebih tinggi di dalam scotum disebabkan karena pemendekan dari korda sprermatika. Hal tersebut merupakan pemeriksaan yang spesifik dalam menegakkan diagnosis. Biasanya nyeri juga tidak berkurang bila dilakukan elevasi testis (Prehn sign).(Ogunyemi, 2011)

2. Pemeriksaan Penunjanga. Pemeriksaan laboratorium

b. Pemeriksaan Radiologi

1. Color Doppler Ultrasonografi

2. Nuclear Scientigrafi

PENATALAKSANAAN Reduksi manual Operatif

KESIMPULAN Torsio testis adalah keadaan darurat urologi oleh karena

korda spermatikus yang terpuntir yang mengakibatkan oklusi dan strangulasi dari vaskularisasi vena atau arteri ke testis dan epididimis.

Penyebab utama testicular injury adalah reactive oxygen species (ROS) yang dihasilkan selama reperfusi. ROS mengoksidasi membran lipid, protein, dan DNA.

Pemberian antioksidan, seperti vitamin C dan E dan karotenoid, termasuk beta-karoten, likopen, dan lutein, membantu melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

TERIMA KASIH