uts komnet nurlaelah

17
“TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER” KOMNET Diajukan untuk memenuhi tugas UTS Mata Kuliah: Pembelajaran Biologi berbasis Komputer dan Internet Dosen Pengampu : Ipin Arifin, M.Pd Disusun oleh: Nama : Nurlaelah NIM : 14121610716 Kelas/Semester : Biologi-B/VII KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015

Upload: independent

Post on 12-Nov-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

“TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER”

KOMNET

Diajukan untuk memenuhi tugas UTS

Mata Kuliah: Pembelajaran Biologi berbasis Komputer dan Internet

Dosen Pengampu : Ipin Arifin, M.Pd

Disusun oleh:

Nama : Nurlaelah

NIM : 14121610716

Kelas/Semester : Biologi-B/VII

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON

2015

SOAL

1. Jelaskan bagaimana tahapan desain bahan ajar multimedia menurut model :

a. ADDIE

b. ASSURE

2. Buat Storyboard untuk materi biologi pilihan Anda !

3. Jika Anda ingin mengajarkan materi biologi pada siswa dengan menggunakan multimedia,

bagaimana pelaksanaannya. Buat langkah-langkahnya dalam bentuk RPP !

4. Buatlah bahan ajar berbasis web exe untuk materi biologi SMA.

5. Buatlah CMS / blog lengkapi dengan 3 artikel tentang materi biologi dan 3 materi

pendidikan biologi.

JAWABAN SOAL NOMOR 1

1. Desain Pembelajaran menurut model :

a. ADDIE

ADDIE (Analysis, Design, Development or Production, Implementation or

Delivery and Evaluations) merupakan Salah satu model desain pembelajaran yang

sifatnya lebih generik. Model ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan

oleh Reiser dan Mollenda. Model ADIDE berfungsi sebagai pedoman dalam

membangun perangkat dan infrastruktur program  pelatihan yang efektif, dinamis dan

mendukung kinerja pelatihan itu sendiri, (Mulyatiningsih).

Gambar 1. Tahapan Model Pengembangan ADDIE

Berikut merupakan skema mengenai tahapan-tahapan pelaksanaan evaluasi model

ADDIE.

1) Analysis

Pada tahap ini, kegiatan utama adalah menganalisis perlunya pengembangan

model/metode pembelajaran baru dan menganalisis kelayakan dan syarat-syarat

pengembangan model/metode pembelajaran baru. Pengembangan metode

pembelajaran baru diawali oleh adanya masalah dalam model/metode pembelajaran

yang sudah diterapkan. Masalah dapat terjadi karena model/metode pembelajaran

yang ada sekarang sudah tidak relevan dengan kebutuhan sasaran, lingkungan belajar,

teknologi, karakteristik peserta didik, dsb.

Setelah analisis masalah perlunya pengembangan model/metode pembelajaran

baru, peneliti juga perlu menganalisis kelayakan dan syarat-syarat pengembangan

model/metode pembelajaran baru tersebut. Proses analisis misalnya dilakukan dengan

menjawab beberapa pertanyaan berikut ini: (1) apakah model/metode baru mampu

mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi, (2) apakah model/metode baru

mendapat dukungan fasilitas untuk diterapkan; (3) apakah dosen atau guru mampu

menerapkan model/metode pembelajaran baru tersebut Dalam analisis ini, jangan

sampai terjadi ada rancangan model/metode yang bagus tetapi tidak dapat diterapkan

karena beberapa keterbatasan misalnya saja tidak ada alat atau guru tidak mampu

untuk melaksanakannya.

2) Design

Dalam perancangan model/metode pembelajaran, tahap desain memiliki

kemiripan dengan merancang kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini merupakan

proses sistematik yang dimulai dari menetapkan tujuan belajar, merancang skenario

atau kegiatan belajar mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang

materi pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar. Rancangan model/metode

pembelajaran ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses pengembangan

berikutnya.

3) Development

Development dalam model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan

produk. Dalam tahap desain, telah disusun kerangka konseptual penerapan

model/metode pembelajaran baru. Dalam tahap pengembangan, kerangka yang masih

konseptual tersebut direalisasikan menjadi produk yang siap diimplementasikan.

Sebagai contoh, apabila pada tahap design telah dirancang penggunaan model/metode

baru yang masih konseptual, maka pada tahap pengembangan disiapkan atau dibuat

perangkat pembelajaran dengan model/metode baru tersebut seperti RPP, media dan

materi pelajaran.

4) Implementation

Pada tahap ini diimplementasikan rancangan dan metode yang telah

dikembangkanpada situasi yang nyata yaitu di kelas. Selama implementasi, rancangan

model/metode yangtelah dikembangkan diterapkan pada kondisi yang sebenarnya.

Materi disampaikan sesuaidengan model/metode baru yang dikembangkan. Setelah

penerapan metode kemudiandilakukan evaluasi awal untuk memberi umpan balik

pada penerapan model/metode berikutnya.

5) Evaluation

Evaluasi dilakukan dalam dua bentuk yaitu evaluasi formatif dan sumatif.

Evaluation formatif dilaksanakan pada setiap akhir tatap muka (mingguan) sedangkan

evaluasi sumatifdilakukan setelah kegiatan berakhir secara keseluruhan (semester).

Evaluasi sumatifmengukur kompetensi akhir dari mata pelajaran atau tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.(Dyta. 2008).

b. ASSURE

Model ASSURE merupakan model pembelajaran yang merencanakan

pembelajaran secara sistematis dengan memadukan penggunaan teknologi dan media ke

dalam ruang kelas. Pada Model ASSURE rancangan pembelajaran menggunakan tahap

demi tahap.Model ini termasuk kedalam suatu model yang berorientasi kelas.Penggunaan

model ASSURE sangat efektif dalam menciptkan suatu proses pembelajaran.Model ini

dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien,

khususnya pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan media dan teknologi.

Beberapa tahap yang digunakan dalam rancangan pembelajaran ASSURE

diantaranya yaitu :

1) Merencanakan ruang kelas adalah dengan mengindentifikasi dan menganalisis

karakteristik pebelajar yang disesuaikan dengan hasil belajar. Jawaban sementara

terhadap identifikasi dan analisis ini akan menjadi pemandu dalam mengambil

keputusan saat merancang kegiatan pembelajaran. Yang perlu diperhatikan adalah

karakteristik umum, kompetensi dasar spesifik seperti pengetahuan, kemampuan dan

sikap serta memperhatikan gaya belajar.

2) Menyatakan standard an tujuan pembelajaran yang spesifik untuk kegiatan yang

dilakukan. Tujuan yang dinyatakan dengan baik akan memperjelas tujuan, perilaku

yang diinginkan, kondisi dan kinerja yang akan diamati dan tingkat pengetahuan atau

kemampuan baru yang akan dikuasai pembelajar.

3) Membangun jembatan diantara kedua titik tersebut dengan memilih strategi

pengajaran, teknologi dan media yang disesuaikan, serta memutuskan materi yang

akan diberikan.

4) Peran pembelajaran untuk menggunakan terknologi, strategi dan materi untuk

membantu pebelajar mencapai tujuan belajar. Dan dalam melibatkan peran guru

sebagai fasilitator, langkah kelima dengan melibatkan partisipasi pebelajar. Agar

efektif, pengajaran sebaiknya mengharuskan keterlibatan aktif secara mental.

5) mengevaluasi dan merevisi, Setelah melaksanakan pembelajaran di ruang kelas,

penting untuk mengevaluasi dampak kegiatan yang telah berlangsung terhadap

pebelajar. Penilaian sebaiknya tidak memeriksa tingkat dimana pebelajar dapat

mencapai tujuan belajar, namun juga memeriksa keseluruhan proses pengajaran dan

dampak penggunaan teknologi dan media. Hal itu dapat dicocokkan antara tujuan

belajar dan hasil belajar pembelajar.

Gambar 2. Model Pengembangan ASSURE

JAWABAN SOAL NOMOR 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama sekolah :  SMA N 1 Losari

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Jurusan : XI/IPA

Semester : 2

Tema : FUNGI (Jamur)

Alokasi Waktu : 1× menit ( 45 x Pertemuan)

1. KOMPOTENSI INTI

1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1.2 Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

1.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

1.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

2. KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,

ekosistem dan lingkungan hidup.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,

dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan

pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta

damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap

tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium

maupun di luar kelas/laboratorium.

3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan

cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan

lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.

3. INDIKATOR

3.6.1 Menjelaskan ciri-ciri umum atau karateristik pada jamur

3.6.2 Menyebutkan klasifikasi pada jamur

3.6.3 Mengklasifikasikan jamur berdasarkan ciri dan reproduksinya.

3.6.4 Menyebutkan ciri khusus yang dimiliki oleh setiap jenis dari lasifikasi jamur

3.6.5 Membedakan ciri khas yang terdapat pada setiap jenis jamur

3.6.6 Menjelaskan reproduksi pada jamur

3.6.7 Mengetahui contoh-contoh atau spesies pada setiap jamur

3.6.8 Menjelaskan peranan jamur dalam kehidupan sehari-hari

4.6.1 Menyajikan data hasil pengamatan dan diskusi tentang jamur dalam bentuk laporan.

4.6.2 Menggambarkan spesies dari jenis klasifikasi jamur.

4. TUJUAN

Dari proses pembelajaran yang telah dilakukan, diharapkan peserta didik :

3.6.1 Mampu menjelaskan ciri-ciri umum atau karateristik pada jamur

3.6.2 Mampu menyebutkan klasifikasi pada jamur

3.6.3 Mampu menjelaskan klasifikasi jamur berdasarkan ciri dan reproduksinya.

3.6.4 Mampu menyebutkan ciri khusus yang dimiliki oleh setiap klasifikasi jamur

3.6.5 Mampu membedakan ciri khas yang terdapat pada setiap jamur

3.6.6 Mampu menjelaskan reproduksi pada jamur

3.6.7 Mampu mengetahui contoh-contoh atau spesies pada setiap jamur

3.6.8 Mampu menjelaskan peranan jamur dalam kehidupan sehari-hari.

4.6.1 Menyajikan data hasil pengamatan dan diskusi tentang jamur dalam bentuk laporan.

4.6.2 Menggambarkan spesies dari jenis klasifikasi jamur

5. MATERI

A. Karakteristik Fungi/Jamur

Fungi merupakan organisme eukariot, kebanyakan multiseluler, beberapa jenis uniseluler,

tidak berklorofil, dinding selnya mengandung kitin dan glukan. Jamur bersifat heterotrof

yaitu sebagai saprofit, parasit, dan hidup bersimbiosis dengan organisme lain. Jamur

multiseluler talusnya berupa benang-benang hifa yang membentuk miselium. Hifa ada

yang bersekat dan ada yang tidak bersekat dengan satu atau banyak inti. Terdapat hifa

makanan dan hifa reproduktif.

B. Reproduksi Fungi/Jamur

Jamur bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan

pembelahan sel, fragmentasi, membentuk kuncup, dan membentuk spora aseksual.

Reproduksi seksual dengan konjugasi hifa (+) dan hifa (–) membentuk zigot yang

kemudian menghasilkan spora seksual.

C. Klasifikasi Fungi/Jamur

Berdasarkan struktur alat reproduksi seksualnya, kingdom Fungi diklasifikasikan menjadi

6 filum yaitu Chytridiomycota, Zygomycota, Glomeromycota, Ascomycota,

Basidiomycota, dan Deuteromycota. Deuteromycota merupakan kelompok jamur yang

belum diketahui tingkat reproduksi seksualnya.

Mikoriza adalah simbiosis jamur dengan akar tanaman tingkat tinggi. Terdapat dua jenis

mikoriza yaitu endomikoriza dan ektomikoriza. Simbiosis itu bersifat saling

menguntungkan karena jamur memperoleh makanan sedangkan tumbuhan dibantu

penyerapan air dan unsur hara.

Lumut kerak merupakan simbiosis ganggang dengan jamur. Jamur disebut mikobion

yaitu dari golongan Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan ganggang disebut

fikobion yaitu dari golongan Cyanobacteria atau Chlorophyta. Simbiosis pada lumut

kerak bersifat saling menguntungkan.

D. Peranan Fungi/Jamur

Manfaat jamur adalah sebagai pengurai atau decomposer, sumber makanan,

membantu pengolahan makanan, memproduksi bahan organik, dan menghasilkan

antibiotik. Kerugian akibat jamur adalah menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan,

dan manusia; menghasilkan racun; dan merusak berbagai peralatan, pakaian, dan bahan

6. PENDEKATAN, MODEL, METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Sainstifik

2. Model Pembelajaran : Kontekstual (CTL)

3. Metode : Kontrutivistik

7. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Media :

1) Bahan Presentasi ( PPT)

2) infokus

3) Buku paket IPA Terpadu

b. Alat

1) White Board

2) LCD

3) Spidol

4) Laptop

c. Sumber

1) Buku IPA Terpadu

2) Proyektor

8. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Waktu      : 1 x 45 menit

Kegiatan Pendahuluan (5 menit)

Orientasi (Absensi Siswa dan Kondisi Kelas)

Apersepsi : Memberikan apersepsi kepada siswa dengan memberikan sebuah pertanyaan

“Apakah kalian pernah makan jamur, dan apakah semua jenis jamur memiliki bentuk

yang sama?” dari pertanyaan itulah guru menyampaikan bahwa itulah tujuan

pembelajaran yang akan disampaikan.

Motivasi : Menampilkan gambar spesies jamur dari berbagai jenis klasifikasi jamur

Penyampaian Kerangka Acuan : KI, KD, Indikator dan Tujuan Pembelajaran Hari ini dan

Rencana Evaluasi

Kegiatan inti (15 menit)

A. Eksplorasi

Mengamati :

1. Guru menayangkan video dan gambar tentang produk yang menggunakan jamur

serta keberagaman klasifikasi jenis jamur.

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya dari

gambar tersebut.

3. Guru meluruskan pendapat siswa mengenai gambar tersebut.

Menanya :

Dari hasil penagamatan tersebut, siswa mampu memberikan pertanyaan:

1. Apa saja karakteristik dari jamur?

2. Berbagai jenis jamur, bagiamana cara mengelompokkannya?

3. Apa peranan jamur dalam kehidupan sehari-hari?

B. Elaborasi

Mengeksplore:

1. Guru Mengorganisasikan siswa dalam 4 kelompok.

2. Guru menginstruksikan untuk mencari materi di internet terkait dengan tugas yang

telah diberikan

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi mengenai materi ang

telah di cari d internet

4. Guru mengawasi jalannya diskusi dan membimbing serta mengoreksi pendapat

siswa tentang jamur.

Mengkomunikasikan :

1. Masing-masing kelompok diminta untuk menjelaskan hasil diskusinya didepan kelas

kepada kelompok-kelompok yang lain.

2. Kelompok yang lain diberikan kesempatan untuk bertanya kepada kelompok yang

telah mempresentasikan hasil diskusinya.

3. Siswa yang presentasi diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari

kelompok lain dengan bantuan teman kelompoknya.

Menyimpulkan dan mengumpulkan data:

1. Masing-masing kelompok mengumpulkan lembar kerja dari hasil diskusi.

2. Guru meluruskan hasil dari diskusi siswa dengan memberikan materi tentang jamur.

C. Konfirmasi

1. Guru memberikan penjelasan ulang tentang materi yang telah didiskusikan yaitu

jamur

2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai materi

yang kurang dipahami.

3. Guru memberikan jawaban kepada peserta didik yang kurang memahami materi

jamur.

Penutup (5 menit)

1. Guru melakukan penegasan /kesimpulan materi bersamaan dengan peserta didik.

2. Memberikan pertanyaan atau kuis mengenai materi yang telah diajarkan yaitu jamur

(fungi)

3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

4. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik

5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dengan

disertai senyuman.

9. Penilaian

1. Teknik penilaian pada saat proses pembelajaran, yaitu dengan mengikuti poin-poin yang

mencakup nilai kognitif, afektif, serta psikomotor.

2. Mengerjakan latihan uji penguasaan materi.

3. Test uraian dalam buku.

No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Sikap

Menunjukkan keaktifan dalam proses pembelajaran dan interaksi sosial.

Pengamatan Selama proses

pembelajaran

2. Pengetahuan

Menemukan konsep tindakan dan interaksi.

Pengamatan dan

Tes

Penyelesaian tugas

individu

3. Keterampilan

Terampil dalam menyelesaikan masalah mengenai pertumbuhan dan perkembangan.

Pengamatan Penyelesaian tugas

individu

a. Penilaian Kognitif

No. Nama SiswaAspek yang Dinilai

Jumlah Skor Nilai Keterangan1 2 3 4 5 6

1. 1. Pengetahuan

2. 2. Pemahaman

3. 3. Aplikasi

4. 4. Analisis

5. 5. Sintesis

dst 6. Evaluasi

Kriteria Skor :

1 = Sangat kurang

2 = Kurang

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat baik

b. Penilaian Afektif

No. Nama SiswaAspek yang dinilai

Jumlah Skor Predikat1 2 3 4 5

1.

2.

3.

Keterangan (disesuaikan dengan metode)

1. Tidak terlambat mengikuti pelajaran.

2. Santun dalam bertanya dan/atau mengemukakan pendapat.

3. Terbuka menerima kritik dan saran dari orang lain.

Kriteria Skor :

1 = Sangat kurang

2 = Kurang

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat baik

Penilaian Psikomotor

No

.Nama Siswa

Aspek yang dinilaiJumlah Skor Nilai

1 2 3 4 5

1.

2.

3.

Keterangan (disesuaikan dengan metode)

1. Aktivitas bertanya, mengemukakan pendapat atau menanggapi.

2. Kreativitas dalam pengolahan makanan dari jamur

3. Kerjasama antar teman.

Kriteria Skor :

1 = Sangat kurang

2 = Kurang

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat baik

Tindak Lanjut :

1. Remedial bagi siswa yang belum memenuhi KKM atau belum tuntas.

2. Pengayaan bagi siswa yang sudah memenuhi KKM atau sudah tuntas.

3. Mengulang proses pembelajaran apabila ketuntasan belajar dari seluruh peserta didik

pada kelompok yang bersangkutan kurang dari 80%.