bk karir dalam uts
TRANSCRIPT
UJIAN TENGAH SEMESTER
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR
Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd
Prof. Dr. Mega Iswari, M.Pd
Dr. Daharnis, M.Pd, Kons
Dr. Syahniar, M.Pd, Kons
OLEH :
RAMTIA DARMA PUTRI
1308923
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER
Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling Karir
Semester : Januari-Juni 2014
Program Studi : BK (S2)
Dosen Pembina : A. Muri Yusuf/Mega
Iswari/Daharnis/Syahniar
PETUNJUK:
1. Tulislah identitas Saudara secara lengkap!
2. Kumpulkan jawaban ujian Saudara berupa hard copy (sebaiknya
secara kolektif) ke Jurusan BK FIP UNP, dan soft copy ke email
[email protected] paling lambat pada hari Jumat tanggal
11 April 2014 pukul 11.30 WIB.
3. Jawaban yang sama, apalagi copy-paste tidak akan dinilai!
4. Dalam menjawab soal-soal ujian ini, Saudara menggunakan
“bahasa sendiri” yang didukung oleh referensi relevan dan
mencantumkan daftar referensi tersebut pada kepustakaan!
5. Dalam menjawab soal-soal ujian ini Saudara diharapkan
mengikuti aturan dan tata cara penulisan ilmiah!
--------------------------------------------------------------
----------------------------------------------
SOAL-SOAL
1. Pilih lima teori perkembangan karir yang Saudara ketahui,
dan jelaskan!
a. Hakekat kelima teori tersebut, sehingga jelas persamaan
dan perbedaannya!
1) Teori Trait and Factor
Menurut teori ini, kepribadian merupakan suatu
sistem atau faktor yang saling berkaitan satu dengan
lainnya seperti kecakapan, minat, sikap, dan
temperamen. Hal yang mendasar bagi konseling sifat dan
faktor (triait and faktor) adalah asumsi bahwa
individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan
pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi
pengembangan potensinya. Pencapaian penemuan diri
menghasilkan kepuasan intrinsik dan memperkuat usaha
untuk mewujudkan diri. (Surya, Mohamad dalam
bkpemula.wordpress.com)
2) Teori Anne Roe
Teori Anne Roe menekankan unsur perkembangan
dalam pilihan karir yang di pengaruhi pola asuh orang
tua terhadap anaknya serta penerapan hierarki
kebutuhan Maslow dalam perencanaan karir.
Roe (1956) mengklasifikasikan okupasi ke dalam
dua kategori utama: person oriented dan nonperson
oriented. Contoh okupasi yang person-oriented adalah:
(1) jasa; (2) kontak bisnis (kontak dari orang ke
orang, terutama dalam penjualan); (3) managerial; (4)
kebudayaan umum; dan (5) seni dan hiburan.
Contoh okupasi yang nonperson-oriented adalah dalam
bidang: (1) teknologi; (2) pekerjaan di luar ruangan
(pertanian, kehutanan, pertambangan, dsb.); dan (3)
ilmu pengetahuan.
3) Teori Holland
Teori Holland mengungkapkan bahwa kepribadian
seseorang merupakan hasil dari keturunan dan pengaruh
lingkungannya. Winkel & Hastuti (2005 ; 634-635 dalam
konselingindonesia.com) menjelaskan pandangan Holland
mencakup tiga hal dasar, yaitu :
a) Semua orang dapat digolongkan menurut patokan
sampai berapa jauh mereka mendekati salah satu di
antara enam tipe kepribadian, yaitu : Tipe
Realistik (The Realistic Type), Tipe
Peneliti/Pengusut (The Investigative Type), Tipe
Seniman (The Artistic Type), Tipe Sosial (The
Social Type), Tipe Pengusaha (The Enterprising
Type), dan Tipe Orang Rutin (Conventional Type).
b) Berbagai lingkungan yang di dalamnya orang hidup
dan bekerja, dapat digolongkan menurut patokan
sampai berapa jauh suatu lingkungan tertentu
mendekati salah satu model lingkungan (a model
environment), yaitu : Lingkungan Realistik (The
Realistic Environment), Lingkungan
Penelitian/Pengusutan (The Investigative
Environment), Lingkungan Kesenian (The Artistic
Environment), Lingkungan Pengusaha (The
Enterprising Environment), Lingkungan Pelayanan
Sosial (The Social Environment), Lingkungan
Bersuasana Kegiatan Rutin (The Conventional
Environment).
4) Teori Super
Unsur yang mendasar dalam pandangan Donald Super
adalah konsep diri atau gambaran diri sehubungan
dengan pekerjaan yang akan dilakukan dan jabatan yang
akan dipegang. Sedagkan proses perkembangan karier
dibagi atas lima tahap, yaitu :
a) Tahap Pengembangan (Growth)
b) Tahap Eksplorasi (Exploration
c) Tahap Pemantapan (Establishment)
d) Tahap Pembinaan (Maintenance)
e) Tahap Kemunduran (Decline)
5) Teori Krumboltz
Teori ini berasumsi bahwa kepribadian individu
dan perilaku yang dimiliki seseorang timbul dari
pengalaman belajar yang unik. Dasar dari teori
pemilihan karir dari Krumboltz ini memandang bahwa
manusia memilih karirnya sebagai hasil dari pengalaman
dan pengaruh yang di miliki dalam hidupnya. Pengalaman
dan pengaruh ini termasuk orang tua, guru, hobi atau
ketertarikkan yang menggerakkan individu untuk
mengenal serta mengeksplorasi pekerjaan yang
diasosiasikan dengan elemen dalam hidupnya.
b. Kekuatan dan kelemahan masing-masing teori tersebut!
Komponen Kekuatan Kelemahan
Teori Trait
And Factor
1. Pemusatan padaklien dan bukanpada konselor
2. Identifikasi danhubungan konselisebagai wahanautama dalammengubahkepribadian
3. Lebih menekankanpada sikapkonselor daripadateknik
4. Memberikankemungkinan untukmelakukanpenelitian danpenemuankuanitatif
5. Penekanan emosi,perasaan danafektif dalamkonseling(Gudnanto. 2012.FKIP UMK dalambinham.wordpress.com)
1. Konselingterpusat padapribadi dandianggapsederhana
2. Terlalumenekankan aspekafektifemosional,perasaan sebagaipenentu perilakutetapi melupakanfactorintelektual,kognitif danrasional
3. Penggunaaninformasi untukmembantu klientidak sesuaidengan teori
4. Tujuan untuksikap klien yaitumemaksimalkandiri dirasaterlalu luas danumum sehinggasulit menilaiindividu
6. Sulit bagikonselor untukbersikap netraldalam situasihubunganinterpersonal.(Gudnanto. 2012.FKIP UMK dalambinham.wordpress.com)
Teori Anne 1. Memudahkan 1. Dalam menentukan
Roe mengklasifikasikan
jabatan apa yang
sesuai dengan
potensi individu
tersebut
berdasarkan pola
asuh orang tua,
interaksi, serta
pemenuhan
kebutuhan.
2. Dengan melihat
cultural
seseorang maka
dalam penyesuaian
diri di lingkungan
pekerjaan akan
lebih mudah untuk
mempertahankan
jabatannya.
3. Memudahkan
konselor dalam
memberikan layanan
karir kepada
klien dengan
melihat latar
belakang klien di
masa kecil.
4. Memudahkan
jabatan karir
tidak menggunakan
nilai studi
sebagai acuannya
sehingga
pendidikan kurang
di minati.
2. Karena hanya
faktor kemampuan
dan cultural saja
yang ditekankan
di dalam
pencapaian suatu
karir maka
individu hanya
menggunakan
tenaga untuk
mencapai
aktualisasi diri.
3. Teori Anne Roe
tidak memandang
bakat , minat,
dan motivasi yang
dimiliki anak.
4. Menjadi beban
psikis pada diri
anak, apabila
anak tidak
konselor dalam
memberikan layanan
karir pada
kliennya, karena
menurut Roe karir
anak di pengaruhi
oleh pola asuh
orang tua.
(daribkuntukbk.blo
gspot.com
mencapai
kebutuhan yang
diinginkan orang
tua secara
maksimal.
(daribkuntukbk.bl
ogspot.com)
Teori Holland Dinilai sebagai
teori yang
komprehensif karena
meninjau pilihan
okupasi sebagai
bagian dari
keseluruhan pola
hidup seseorang dan
sebagai teori yang
mendapat banyak
dukungan dari hasil
penelitian sejauh
menyangkut model-
model lingkungan
serta tipe-tipe
kepribadian (Winkel
& Hastuti, 2005: 639
dalam
Kurang ditinjau
proses perkembangan
yang melandasi
keenam tipe
kepribadian dan
tidak menunjukan
fase-fase tertentu
dalam proses
perkembangan itu
serta akumulasi
rentang umur (Winkel
& Hastuti, 2005: 639
dalam
bkpemula.wordpress.c
om)
bkpemula.wordpress.c
om)Teori Super Terletak pada
kemampuan individu
untuk mewujudkan
konsep diri dalam
suatu bidang jabatan
yang paling
diinginkan untuk
mengekspresikan diri
sendiri dan juga
berkaitan dengan
pilihan terhadap
peran yang dimiliki.
Tersedianya
kesempatan untuk
mengambil keputusan
sepanjang hidup.
(konselingindonesia.
com)
Seseorang yang tidak
mempunyai konsep
diri yang positif
akan sulit untuk
mewujudkan dirinya
pada suatu bidang
pekerjaan dan bila
perkembangan melalui
tahap kehidupan
tidak mendapat
bimbingan dan arahan
akan mendapat
kesulitan bagi
individu
mengembangkan konsep
diri dan potensi
yang dimiliki.
(konselingindonesia.
com)Teori
Krumboltz
Mengkolaborasikan
teori belajar dalam
pemilihan karir.
(adi061193.wordpress
.com)
Meskipun sudah
memikirkan aspek
genetik serta
kondisi lingkungan,
aspek perkembangan
serta tahapan-
tahapan yang ada di
dalamnya belum
diperhatikan.
(adi061193.wordpress
.com)
c. Bagaimana kemungkinan penerapan masing-masing teori
tersebut di Indonesia?
Komponen Penerapan di IndonesiaTeori Trait And
Factor
Konseling Trait-Factor berpedoman pada
pandangan yang sama dan menggunakan tes-
tes psikologis untuk menanalisis atau
mendiagnosis seseorang mengenai ciri-
ciri dimensi/aspek kepribadian tertentu,
yang diketahui mempunyai relevansi
terhadap keberhasilan atau kegagalan
seseorang dalam jabatan dan mengikuti
suatu program studi. Hal yang mendasari
bagi konseling Trait and Factor adalah
asumsi bahwa individu berusaha untuk
menggunakan pemahaman diri dan
pengetahuan kecakapan dirinya sebagai
dasar bagi pengembangan potensinya.
Tugas konseling Trait and Factor adalah
membantu individu dalam memperoleh
kemajuan memahami dan mengelola diri
dengan cara membantunya menilai kekuatan
dan kelemahan diri dalam kegitan dengan
perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup
dan karir melalui tahap-tahap konseling,
yaitu : analisis, sintesis, doagnosis,
prognosis, treatment, dan follow up. Teori Anne Roe Pengaplikasian teori Roe dalam bimbingan
karir di sekolah salah satunya dengan
melibatkan peranan orang tua dalam
pelaksanaan bimbingan karir. Peran orang
tua dalam bimbingan karir itu sendiri
dengan menyelenggarakan seminar atau
diskusi yang melibatkan orang tua,
konselor dan individu itu sendiri untuk
membicarakan cara-cara yang memunginkan
mereka membantu putera puterinya
merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan
dan kehidupan sesudah tamat sekolah.
Orangtua dapat menggunakan informasi
dari sekolah tentang bakat, minat,
intelegensi, kepribadian, prestasi
belajar, kegagalan-kegagalan,
kesuksesan, dan sebagainya.Teori Holland Pandangan Holland sangat relevan bagi
bimbingan karier dan konseling karier di
institusi pendidikan untuk jenjang
pendidikan menengah dan masa awal
pendidikan tinggi. Tekanan yang
diberikan pada pemahaman diri sehubungan
dengan beberapa kualitas vokasional yang
dimiliki seseorang dan pada informasi
yang akurat mengenai berbagai lingkungan
okupasi, menyadarkan lembaga bimbingan
akan tugasnya untuk membantu orang muda
mengenal diri sendiri dan mengenal ciri-
ciri lingkungan, kedua hal ini sangat
diperlukan sebagai masukan dalam
memikirkan pilihan okupasi secara
matang. Alat-alat yang dikembangkan oleh
Holland, yaitu The Occupations Finder
dan The Self-directed Search, yang
menanyakan kegiatan/aktivitas yang
disukai, berbagai kompetensi yang
dimiliki, bidang-bidang pekerjaan yang
diminati, dan evaluasi diri dalam
beberapa keterampilan, harus dicocokkan
dengan sistem klasifikasi okupasi yang
berlandaskan pada teori yang sama,
dengan demikian. orang muda dapat
menemukan sejumlah alternatif pilihan
okupasi untuk dipertimbangkan lebih
lanjut Teori Super Konsep kematangan karir yang
dikembangkan oleh Super itu mempunyai
implikasi yang besar bagi program
pendidikan karir dan konseling karir.
Fase-fase perkembangan kematangan karir
merupakan titik di mana kita dapat
mengidentifikasi dan mengases sikap dan
kompetensi yang terkait dengan
pertumbuhan karir yang efektif. Lebih
jauh, gambaran tentang sikap dan
kompetensi yang diharapkan dicapai dalam
setiap tahap itu memungkinkan kita
menentukan tujuan instruksional dan
konseling yang dirancang untuk membantu
perkembangan kematangan karir. Dalam
teori super ini juga dapat digunakan
sebagai dasar konseling karier yang bisa
digunakan oleh seorang konselor sebagai
salah satu teknik dalam memberikan
bimbingan karier. Keobyektifan dalam
konseling karier dapat membantu
perkembangan karier individu dalam
mencapai kematangan dalam berkarier.
Teori Krumboltz Krumboltz dan Baker (1973)
mengidentifikasi beberapa langkah yang
terlibat dalam konseling karir yaitu
1. Menjelaskan masalah dan tujuan
2. Mengidentifikasi bermacam solusi
3. Mengumpulkan informasi tentang masalah
yang telah dikenali
4. Menguji kemungkinan hasil dari pilihan
yang beragam
5. Mengevaluasi ulang tujuan, menentukan
6. Menyamaratakan semua proses kepada
masalah yang baru
Masalah karir klien sering berhubungan
kepada ketidakmampuan individu untuk
membuat pemilihan yang berhubungan
dengan apa yang dibutuhkan dalam
karirnya (Krumboltz and Thoresen,
1969). Crites (1981) memberikan
beberapa point mengenai masalah klien
yang berhubungan dalam konseling karir
yang termasuk dalamnya beberapa
kombinasi yaitu:
1. Ketidakjelasan tujuan
2. Adanya penghalang dalam aktifitas
3. Adanya ketakutan akan kemungkinan
kegagalan
4. Konflik dalam pilihan
2. Temukan tiga penelitian (di Indonesia) yang terkait dengan
bimbingan/ perkembangan karir; bagaimana kegunaan dan
penggunaan hasil penelitian tersebut?
Jawab :
a. Jurnal BK oleh Dinar Mahdalena Leksana, dkk (2013)
“ Pengembangan Modul Bimbingan Karir Berbasis Multimedia
Interaktif untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa”
Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan modul bimbingan karir dengan menggunakan
media yang interaktif. Modul dalam hal ini berbentuk
buku telah dimodifikasioleh peneliti dalam bentuk CD
sehingga penggunaannya menjadi lebih efisien. Modul ini
dapat untuk meningkatkan kematangan arir siswa. Ini
dibuktikan dengan adanya kegiatan wawancara,
dokumentasi, serta pemberian skala kematangan karir pada
siswa SMKN 2 Lamongan.
Mengapa modul ini perlu dikembangkan untuk
meningkatkan kematangan karir siswa? Menurut Nursalim
(2010 : 14) modul sering digunakan dalam bimbingan
karir, bimbingan belajar, dan lain-lain. Modul berbasis
multimedia dirasakan penting karena menurut Daryanto
(2010 : 49) dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga
dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa modul
bimbingan karir berbasis multimedia interaktif ternyata
efektif untuk meningkatkan kematangan karir. Hal ini
dibuktikan berdasarkan hasil analisa data serta temuan
yang peneliti lihat di lapangan. Tingkat kematangan
karir yang dilihat meliputi :
1) Perencanaan karir
2) Eksplorasi karir
3) Pengambilan keputusan karir
4) Informasi tentang dunia karir
Karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan modul berbasis multimedia interaktif dapat
meningkatkan kematangan karir siswa, maka modul bimbingan
ini dapat dibuat berdasarkan analisis tugas perkembangan
dan kebutuhan sekolah itu sendiri.
b. Jurnal BK oleh Febry Yani Falentini, dkk (2013)
“ Usaha yang dilakukan Siswa dalam menentukan Arah
Pilihan Karir dan Hambatan-Hambatan yang ditemui”
Salah satu tugas perkembangan yang harus dilalui
oleh remaja SMA adalah mencapai kematangan dan pilihan
karir di masa depan. Penelitian yang telah dilaksanakan
oleh Febry dkk ini menjelaskan bagaimana usaha siswa
dalam menentukan arah pilihan karir serta hambatan yang
mereka temui. Dai hasil penelitian didapat bahwa usaha
yang paling mendominasi siswa SMA dalam menentukan arah
pilihan karir adalah penggunaan intenet untuk mencari
tahu informasi pekerjaan. Selain itu, siswa SMA juga
menginginkan kebebasan memilih dalam arah karirnya
setelah mereka tamat. Namun terdapat hal yang meresahkan
siswa dalam menentukan arah karirnya yaitu mereka
terpengaruh dengan masukan serta pendapat dari teman-
temannya.
Untuk itu sebagai guru pembimbing maupun konselor
sekolah dan semua personil sekolah lainnya agar dapat
meningkatkan pelayanan dalam memberikan bantuan kepada
siswa baik itu berupa informasi yang diperlukan oleh
siswa maupun tes yang dapat mendukung demi kelancaran
siswa untuk menentukan pilihan karir mereka Bagi siswa
yang mengalami hambatan dalam menetukan pilihan karirnya,
agar dapat proaktif menemui guru BK untuk berkonsultasi
maupun untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam
menentukan pilihan karir.
c. Jurnal BK oleh Nikmah Ranti Maulidah (2012)
“Upaya Memantapkan Rencana Karier Menggunakan Genogram
Pada Siswa SMA Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011-
2012”
Banyak siswa yag masih belum mantap dalam
merencanakan karirnya. Salah satu bentuk usaha yang dapat
digunakan memantapkan piliha karirnya adalah dengan
menggunakan genogram. Genogram adalah diagram sistem
hubungan keluarga tiga generasi, di mana simbol digunakan
untuk mengidentifikasikan sistem, subsistem, dan
karakteristik mereka, kemudian memberikan bentuk tentang
karakter keluarga (McGoldrick, 1999).
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa teknik
dengan menggunakan genogram ini dapat membantu siswa
dalam memantapkan pilihan karirnya. Sehingga jelas,
kemantapan pilihan karir siswa dapat dipengaruhi oleh
susunan keluarga atau lebih tepatnya menyadari pada diri
siswa bahwa mereka telah memiliki bakat, minat yang
dialiri oleh orangtuanya.
Kepada siswa, Hendaknya siswa dapat memanfaatkan
layanan genogram yang ada di Bimbingan dan Konseling di
sekolah untuk lebih memantapkan rencana kariernya. Kepada
guru, hendaknya mengarahkan siswa yang menjadi subjek
penelitian ini menuju karier yang telah dipilihnya.
Pengarahan tersebut dapat berupa informasi perguruan
tinggi atau lapangan pekerjaan yang disesuaikan dengan
rencana kariernya,
3. Bagaimana hubungan antara bimbingan karir dengan kesuksesan
karir/pekerjaan?
Jawab :
Sukses karir dapat dicapai melalui pendidikan, hobby,
profesi, sosial-pribadi dan religi. Karir mencakup seluruh
aspek kehidupan individu ( Tohari, 1986:) yaitu meliputi :
(1) peran hidup (life-roles), seperti sebagai pekerja,
anggota keluarga dan warga masyarakat; (2) lingkungan
kehidupan (life-settings), seperti dalam keluarga, lembaga-
lembaga masyarakat, sekolah atau dalam pekerjaan; dan (3)
peristiwa kehidupan (life-event), seperti dalam memasuki
pekerjaan, perkawinan, pindah tugas, kehilangan pekerjaan
atau mengundurkan diri dari suatu pekerjaan. (Dalam Mamat
Supriatna, 2006).
Oleh karena sukses karir dapat dicapai seseorang dalam
pendidikan, sudah tentu bimbingan karir sangat berhubungan
dengannya. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa bidang
bimbingan dengan setting sekolah meliputi bidang bimbingan
pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang
untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya
dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya,
mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu
untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan,
memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.
(Rochman Natawidjaja, dalam Mamat Supriatna, 2006)
Melalui bimbingan karir yang diperoleh di satuan
pendidikan, maka diharapkan peserta didik dapat menentukan
arah karir serta pilihan karirnya secara tepat. Menurut Muri
Yusuf (2002 : 34) profil keberhasilan seseorang “menampakkan
diri” pada rangkaian pekerjaan yang makin lama makin mantap,
mengagumkan, positif; yang ditopang oleh kepribadian yang
mantap, kemampuan, kecerdasan, kecakapan atau keahlian
khusus yang sesuai dengan pekerjaannya serta menimbulkan
kepuasan dan manfaat pada dirinya dan lingkungan.
-----
DAFTAR PUSTAKA
Dinar Mahdalena Leksana, dkk. 2013. Pengembangan Modul BimbinganKarir Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Kematangan KarirSiswa. (Jurnal)
Febry Yani Falentini, dkk. 2013. Usaha yang dilakukan Siswa dalammenentukan Arah Pilihan Karir dan Hambatan-Hambatan yang ditemui(Jurnal)
Nikmah Ranti Maulidah. 2012. Upaya Memantapkan Rencana KarierMenggunakan Genogram Pada Siswa SMA Negeri 2 BandarLampung Tahun Ajaran 2011-2012 (Jurnal)
http://adi061193.wordpress.com/2013/07/07/perbandingan-teori-bimbingan-konseling-karir/
http://binham.wordpress.com/2012/06/18/pendekatan-konseling-trait-and-factor/
http://bkpemula.wordpress.com/2011/12/10/221/
http://bkpemula.wordpress.com/2012/03/06/teori-perkembangan-karir-theory-dari-krumboltz/
http://daribkuntukbk.blogspot.com/2012/04/bimbingan-karir-anne-roe.html
http://konselingindonesia.com
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=221&Itemid=148
http://nopinaahpharahap.blogspot.com/2013/04/teori-perkembangan-karir-anak-teori.html
http://stmaez.wordpress.com/2013/11/12/teori-karir-anne-roe/
Yusuf, A.Muri. 2002. Kiat Sukses dalam Karir. Padang : Ghalia Indonesia