bk karir dalam uts

22
UJIAN TENGAH SEMESTER BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR Dosen Pembimbing : Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd Prof. Dr. Mega Iswari, M.Pd Dr. Daharnis, M.Pd, Kons Dr. Syahniar, M.Pd, Kons OLEH : RAMTIA DARMA PUTRI 1308923

Upload: univpgri-palembang

Post on 03-Feb-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

UJIAN TENGAH SEMESTER

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

Dosen Pembimbing :

Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd

Prof. Dr. Mega Iswari, M.Pd

Dr. Daharnis, M.Pd, Kons

Dr. Syahniar, M.Pd, Kons

OLEH :

RAMTIA DARMA PUTRI

1308923

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling Karir

Semester : Januari-Juni 2014

Program Studi : BK (S2)

Dosen Pembina : A. Muri Yusuf/Mega

Iswari/Daharnis/Syahniar

PETUNJUK:

1. Tulislah identitas Saudara secara lengkap!

2. Kumpulkan jawaban ujian Saudara berupa hard copy (sebaiknya

secara kolektif) ke Jurusan BK FIP UNP, dan soft copy ke email

[email protected] paling lambat pada hari Jumat tanggal

11 April 2014 pukul 11.30 WIB.

3. Jawaban yang sama, apalagi copy-paste tidak akan dinilai!

4. Dalam menjawab soal-soal ujian ini, Saudara menggunakan

“bahasa sendiri” yang didukung oleh referensi relevan dan

mencantumkan daftar referensi tersebut pada kepustakaan!

5. Dalam menjawab soal-soal ujian ini Saudara diharapkan

mengikuti aturan dan tata cara penulisan ilmiah!

--------------------------------------------------------------

----------------------------------------------

SOAL-SOAL

1. Pilih lima teori perkembangan karir yang Saudara ketahui,

dan jelaskan!

a. Hakekat kelima teori tersebut, sehingga jelas persamaan

dan perbedaannya!

1) Teori Trait and Factor

Menurut teori ini, kepribadian merupakan suatu

sistem atau faktor yang saling berkaitan satu dengan

lainnya seperti kecakapan, minat, sikap, dan

temperamen. Hal yang mendasar bagi konseling sifat dan

faktor (triait and faktor) adalah asumsi bahwa

individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan

pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi

pengembangan potensinya. Pencapaian penemuan diri

menghasilkan kepuasan intrinsik dan memperkuat usaha

untuk mewujudkan diri. (Surya, Mohamad dalam

bkpemula.wordpress.com)

2) Teori Anne Roe

Teori Anne Roe menekankan unsur perkembangan

dalam pilihan karir yang di pengaruhi pola asuh orang

tua terhadap anaknya serta penerapan hierarki

kebutuhan Maslow dalam perencanaan karir.

Roe (1956) mengklasifikasikan okupasi ke dalam

dua kategori utama: person oriented dan nonperson

oriented. Contoh okupasi yang person-oriented adalah:

(1) jasa; (2) kontak bisnis (kontak dari orang ke

orang, terutama dalam penjualan); (3) managerial; (4)

kebudayaan umum; dan (5) seni dan hiburan.

Contoh okupasi yang nonperson-oriented adalah dalam

bidang: (1) teknologi; (2) pekerjaan di luar ruangan

(pertanian, kehutanan, pertambangan, dsb.); dan (3)

ilmu pengetahuan.

3) Teori Holland

Teori Holland mengungkapkan bahwa kepribadian

seseorang merupakan hasil dari keturunan dan pengaruh

lingkungannya. Winkel & Hastuti (2005 ; 634-635 dalam

konselingindonesia.com) menjelaskan pandangan Holland

mencakup tiga hal dasar, yaitu :

a) Semua orang dapat digolongkan menurut patokan

sampai berapa jauh mereka mendekati salah satu di

antara enam tipe kepribadian, yaitu : Tipe

Realistik (The Realistic Type), Tipe

Peneliti/Pengusut (The Investigative Type), Tipe

Seniman (The Artistic Type), Tipe Sosial (The

Social Type), Tipe Pengusaha (The Enterprising

Type), dan Tipe Orang Rutin (Conventional Type).

b) Berbagai lingkungan yang di dalamnya orang hidup

dan bekerja, dapat digolongkan menurut patokan

sampai berapa jauh suatu lingkungan tertentu

mendekati salah satu model lingkungan (a model

environment), yaitu : Lingkungan Realistik (The

Realistic Environment), Lingkungan

Penelitian/Pengusutan (The Investigative

Environment), Lingkungan Kesenian (The Artistic

Environment), Lingkungan Pengusaha (The

Enterprising Environment), Lingkungan Pelayanan

Sosial (The Social Environment), Lingkungan

Bersuasana Kegiatan Rutin (The Conventional

Environment).

4) Teori Super

Unsur yang mendasar dalam pandangan Donald Super

adalah konsep diri atau gambaran diri sehubungan

dengan pekerjaan yang akan dilakukan dan jabatan yang

akan dipegang. Sedagkan proses perkembangan karier

dibagi atas lima tahap, yaitu :

a) Tahap Pengembangan (Growth)

b) Tahap Eksplorasi (Exploration

c) Tahap Pemantapan (Establishment)

d) Tahap Pembinaan (Maintenance)

e) Tahap Kemunduran (Decline)

5) Teori Krumboltz

Teori ini berasumsi bahwa kepribadian individu

dan perilaku yang dimiliki seseorang timbul dari

pengalaman belajar yang unik. Dasar dari teori

pemilihan karir dari Krumboltz ini memandang bahwa

manusia memilih karirnya sebagai hasil dari pengalaman

dan pengaruh yang di miliki dalam hidupnya. Pengalaman

dan pengaruh ini termasuk orang tua, guru, hobi atau

ketertarikkan yang menggerakkan individu untuk

mengenal serta mengeksplorasi pekerjaan yang

diasosiasikan dengan elemen dalam hidupnya.

b. Kekuatan dan kelemahan masing-masing teori tersebut!

Komponen Kekuatan Kelemahan

Teori Trait

And Factor

1. Pemusatan padaklien dan bukanpada konselor

2. Identifikasi danhubungan konselisebagai wahanautama dalammengubahkepribadian

3. Lebih menekankanpada sikapkonselor daripadateknik

4. Memberikankemungkinan untukmelakukanpenelitian danpenemuankuanitatif

5. Penekanan emosi,perasaan danafektif dalamkonseling(Gudnanto. 2012.FKIP UMK dalambinham.wordpress.com)

1. Konselingterpusat padapribadi dandianggapsederhana

2. Terlalumenekankan aspekafektifemosional,perasaan sebagaipenentu perilakutetapi melupakanfactorintelektual,kognitif danrasional

3. Penggunaaninformasi untukmembantu klientidak sesuaidengan teori

4. Tujuan untuksikap klien yaitumemaksimalkandiri dirasaterlalu luas danumum sehinggasulit menilaiindividu

6. Sulit bagikonselor untukbersikap netraldalam situasihubunganinterpersonal.(Gudnanto. 2012.FKIP UMK dalambinham.wordpress.com)

Teori Anne 1. Memudahkan 1. Dalam menentukan

Roe mengklasifikasikan

jabatan apa yang

sesuai dengan

potensi individu

tersebut

berdasarkan pola

asuh orang tua,

interaksi, serta

pemenuhan

kebutuhan.

2. Dengan melihat

cultural

seseorang  maka

dalam penyesuaian

diri di lingkungan

pekerjaan akan

lebih mudah untuk

mempertahankan

jabatannya.

3. Memudahkan

konselor dalam

memberikan layanan

karir kepada

klien dengan

melihat latar

belakang klien di

masa kecil.

4. Memudahkan

jabatan karir

tidak menggunakan

nilai studi

sebagai acuannya

sehingga

pendidikan kurang

di minati.

2. Karena hanya

faktor kemampuan

dan cultural saja

yang ditekankan

di dalam

pencapaian suatu

karir maka

individu hanya

menggunakan

tenaga untuk

mencapai

aktualisasi diri.

3. Teori Anne Roe

tidak memandang

bakat , minat,

dan motivasi yang

dimiliki anak.

4. Menjadi beban

psikis pada diri

anak, apabila

anak tidak

konselor dalam

memberikan layanan

karir pada

kliennya, karena

menurut Roe karir

anak di pengaruhi

oleh pola asuh

orang tua.

(daribkuntukbk.blo

gspot.com

mencapai

kebutuhan yang

diinginkan orang

tua secara

maksimal.

(daribkuntukbk.bl

ogspot.com)

Teori Holland Dinilai sebagai

teori yang

komprehensif karena

meninjau pilihan

okupasi sebagai

bagian dari

keseluruhan pola

hidup seseorang dan

sebagai teori yang

mendapat banyak

dukungan dari hasil

penelitian sejauh

menyangkut model-

model lingkungan

serta tipe-tipe

kepribadian (Winkel

& Hastuti, 2005: 639

dalam

Kurang ditinjau

proses perkembangan

yang melandasi

keenam tipe

kepribadian dan

tidak menunjukan

fase-fase tertentu

dalam proses

perkembangan itu

serta akumulasi

rentang umur (Winkel

& Hastuti, 2005: 639

dalam

bkpemula.wordpress.c

om)

bkpemula.wordpress.c

om)Teori Super Terletak pada

kemampuan individu

untuk mewujudkan

konsep diri dalam

suatu bidang jabatan

yang paling

diinginkan untuk

mengekspresikan diri

sendiri dan juga

berkaitan dengan

pilihan terhadap

peran yang dimiliki.

Tersedianya

kesempatan untuk

mengambil keputusan

sepanjang hidup.

(konselingindonesia.

com)

Seseorang yang tidak

mempunyai konsep

diri yang positif

akan sulit untuk

mewujudkan dirinya

pada suatu bidang

pekerjaan dan bila

perkembangan melalui

tahap kehidupan

tidak mendapat

bimbingan dan arahan

akan mendapat

kesulitan bagi

individu

mengembangkan konsep

diri dan potensi

yang dimiliki.

(konselingindonesia.

com)Teori

Krumboltz

Mengkolaborasikan

teori belajar dalam

pemilihan karir.

(adi061193.wordpress

.com)

Meskipun sudah

memikirkan aspek

genetik serta

kondisi lingkungan,

aspek perkembangan

serta tahapan-

tahapan yang ada di

dalamnya belum

diperhatikan.

(adi061193.wordpress

.com)

c. Bagaimana kemungkinan penerapan masing-masing teori

tersebut di Indonesia?

Komponen Penerapan di IndonesiaTeori Trait And

Factor

Konseling Trait-Factor berpedoman pada

pandangan yang sama dan menggunakan tes-

tes psikologis untuk menanalisis atau

mendiagnosis seseorang mengenai ciri-

ciri dimensi/aspek kepribadian tertentu,

yang diketahui mempunyai relevansi

terhadap keberhasilan atau kegagalan

seseorang dalam jabatan dan mengikuti

suatu program studi. Hal yang mendasari

bagi konseling Trait and Factor adalah

asumsi bahwa individu berusaha untuk

menggunakan pemahaman diri dan

pengetahuan kecakapan dirinya sebagai

dasar bagi pengembangan potensinya.

Tugas konseling Trait and Factor adalah

membantu individu dalam memperoleh

kemajuan memahami dan mengelola diri

dengan cara membantunya menilai kekuatan

dan kelemahan diri dalam kegitan dengan

perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup

dan karir melalui tahap-tahap konseling,

yaitu : analisis, sintesis, doagnosis,

prognosis, treatment, dan follow up. Teori Anne Roe Pengaplikasian teori Roe dalam bimbingan

karir di sekolah salah satunya dengan

melibatkan peranan orang tua  dalam

pelaksanaan bimbingan karir. Peran orang

tua dalam bimbingan karir itu sendiri

dengan menyelenggarakan seminar atau

diskusi yang melibatkan orang tua,

konselor dan individu itu sendiri untuk

membicarakan cara-cara yang memunginkan

mereka membantu putera puterinya

merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan

dan kehidupan sesudah tamat sekolah.

Orangtua dapat menggunakan informasi

dari sekolah tentang bakat, minat,

intelegensi, kepribadian, prestasi

belajar, kegagalan-kegagalan,

kesuksesan, dan sebagainya.Teori Holland Pandangan Holland sangat relevan bagi

bimbingan karier dan konseling karier di

institusi pendidikan untuk jenjang

pendidikan menengah dan masa awal

pendidikan tinggi. Tekanan yang

diberikan pada pemahaman diri sehubungan

dengan beberapa kualitas vokasional yang

dimiliki seseorang dan pada informasi

yang akurat mengenai berbagai lingkungan

okupasi, menyadarkan lembaga bimbingan

akan tugasnya untuk membantu orang muda

mengenal diri sendiri dan mengenal ciri-

ciri lingkungan, kedua hal ini sangat

diperlukan sebagai masukan dalam

memikirkan pilihan okupasi secara

matang. Alat-alat yang dikembangkan oleh

Holland, yaitu The Occupations Finder

dan The Self-directed Search, yang

menanyakan kegiatan/aktivitas yang

disukai, berbagai kompetensi yang

dimiliki, bidang-bidang pekerjaan yang

diminati, dan evaluasi diri dalam

beberapa keterampilan, harus dicocokkan

dengan sistem klasifikasi okupasi yang

berlandaskan pada teori yang sama,

dengan demikian. orang muda dapat

menemukan sejumlah alternatif pilihan

okupasi untuk dipertimbangkan lebih

lanjut Teori Super Konsep kematangan karir yang

dikembangkan oleh Super itu mempunyai

implikasi yang besar bagi program

pendidikan karir dan konseling karir.

Fase-fase perkembangan kematangan karir

merupakan titik di mana kita dapat

mengidentifikasi dan mengases sikap dan

kompetensi yang terkait dengan

pertumbuhan karir yang efektif. Lebih

jauh, gambaran tentang sikap dan

kompetensi yang diharapkan dicapai dalam

setiap tahap itu memungkinkan kita

menentukan tujuan instruksional dan

konseling yang dirancang untuk membantu

perkembangan kematangan karir. Dalam

teori super ini juga dapat digunakan

sebagai dasar konseling karier yang bisa

digunakan oleh seorang konselor sebagai

salah satu teknik dalam memberikan

bimbingan karier. Keobyektifan dalam

konseling karier dapat membantu

perkembangan karier individu dalam

mencapai kematangan dalam berkarier.

Teori Krumboltz Krumboltz dan Baker (1973)

mengidentifikasi beberapa langkah yang

terlibat dalam konseling karir yaitu

1. Menjelaskan masalah dan tujuan

2. Mengidentifikasi bermacam solusi

3. Mengumpulkan informasi tentang masalah

yang telah dikenali

4. Menguji kemungkinan hasil dari pilihan

yang beragam

5. Mengevaluasi ulang tujuan, menentukan

6. Menyamaratakan semua proses kepada

masalah yang baru

Masalah karir klien sering berhubungan

kepada ketidakmampuan individu untuk

membuat pemilihan yang berhubungan

dengan apa yang dibutuhkan dalam

karirnya (Krumboltz and Thoresen,

1969). Crites (1981) memberikan

beberapa point mengenai masalah klien

yang berhubungan dalam konseling karir

yang termasuk dalamnya beberapa

kombinasi yaitu:

1. Ketidakjelasan tujuan

2. Adanya penghalang dalam aktifitas

3. Adanya ketakutan akan kemungkinan

kegagalan

4. Konflik dalam pilihan

2. Temukan tiga penelitian (di Indonesia) yang terkait dengan

bimbingan/ perkembangan karir; bagaimana kegunaan dan

penggunaan hasil penelitian tersebut?

Jawab :

a. Jurnal BK oleh Dinar Mahdalena Leksana, dkk (2013)

“ Pengembangan Modul Bimbingan Karir Berbasis Multimedia

Interaktif untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa”

Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk

mengembangkan modul bimbingan karir dengan menggunakan

media yang interaktif. Modul dalam hal ini berbentuk

buku telah dimodifikasioleh peneliti dalam bentuk CD

sehingga penggunaannya menjadi lebih efisien. Modul ini

dapat untuk meningkatkan kematangan arir siswa. Ini

dibuktikan dengan adanya kegiatan wawancara,

dokumentasi, serta pemberian skala kematangan karir pada

siswa SMKN 2 Lamongan.

Mengapa modul ini perlu dikembangkan untuk

meningkatkan kematangan karir siswa? Menurut Nursalim

(2010 : 14) modul sering digunakan dalam bimbingan

karir, bimbingan belajar, dan lain-lain. Modul berbasis

multimedia dirasakan penting karena menurut Daryanto

(2010 : 49) dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga

dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses

selanjutnya.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa modul

bimbingan karir berbasis multimedia interaktif ternyata

efektif untuk meningkatkan kematangan karir. Hal ini

dibuktikan berdasarkan hasil analisa data serta temuan

yang peneliti lihat di lapangan. Tingkat kematangan

karir yang dilihat meliputi :

1) Perencanaan karir

2) Eksplorasi karir

3) Pengambilan keputusan karir

4) Informasi tentang dunia karir

Karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

penggunaan modul berbasis multimedia interaktif dapat

meningkatkan kematangan karir siswa, maka modul bimbingan

ini dapat dibuat berdasarkan analisis tugas perkembangan

dan kebutuhan sekolah itu sendiri.

b. Jurnal BK oleh Febry Yani Falentini, dkk (2013)

“ Usaha yang dilakukan Siswa dalam menentukan Arah

Pilihan Karir dan Hambatan-Hambatan yang ditemui”

Salah satu tugas perkembangan yang harus dilalui

oleh remaja SMA adalah mencapai kematangan dan pilihan

karir di masa depan. Penelitian yang telah dilaksanakan

oleh Febry dkk ini menjelaskan bagaimana usaha siswa

dalam menentukan arah pilihan karir serta hambatan yang

mereka temui. Dai hasil penelitian didapat bahwa usaha

yang paling mendominasi siswa SMA dalam menentukan arah

pilihan karir adalah penggunaan intenet untuk mencari

tahu informasi pekerjaan. Selain itu, siswa SMA juga

menginginkan kebebasan memilih dalam arah karirnya

setelah mereka tamat. Namun terdapat hal yang meresahkan

siswa dalam menentukan arah karirnya yaitu mereka

terpengaruh dengan masukan serta pendapat dari teman-

temannya.

Untuk itu sebagai guru pembimbing maupun konselor

sekolah dan semua personil sekolah lainnya agar dapat

meningkatkan pelayanan dalam memberikan bantuan kepada

siswa baik itu berupa informasi yang diperlukan oleh

siswa maupun tes yang dapat mendukung demi kelancaran

siswa untuk menentukan pilihan karir mereka Bagi siswa

yang mengalami hambatan dalam menetukan pilihan karirnya,

agar dapat proaktif menemui guru BK untuk berkonsultasi

maupun untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam

menentukan pilihan karir.

c. Jurnal BK oleh Nikmah Ranti Maulidah (2012)

“Upaya Memantapkan Rencana Karier Menggunakan Genogram

Pada Siswa SMA Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011-

2012”

Banyak siswa yag masih belum mantap dalam

merencanakan karirnya. Salah satu bentuk usaha yang dapat

digunakan memantapkan piliha karirnya adalah dengan

menggunakan genogram. Genogram adalah diagram sistem

hubungan keluarga tiga generasi, di mana simbol digunakan

untuk mengidentifikasikan sistem, subsistem, dan

karakteristik mereka, kemudian memberikan bentuk tentang

karakter keluarga (McGoldrick, 1999).

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa teknik

dengan menggunakan genogram ini dapat membantu siswa

dalam memantapkan pilihan karirnya. Sehingga jelas,

kemantapan pilihan karir siswa dapat dipengaruhi oleh

susunan keluarga atau lebih tepatnya menyadari pada diri

siswa bahwa mereka telah memiliki bakat, minat yang

dialiri oleh orangtuanya.

Kepada siswa, Hendaknya siswa dapat memanfaatkan

layanan genogram yang ada di Bimbingan dan Konseling di

sekolah untuk lebih memantapkan rencana kariernya. Kepada

guru, hendaknya mengarahkan siswa yang menjadi subjek

penelitian ini menuju karier yang telah dipilihnya.

Pengarahan tersebut dapat berupa informasi perguruan

tinggi atau lapangan pekerjaan yang disesuaikan dengan

rencana kariernya,

3. Bagaimana hubungan antara bimbingan karir dengan kesuksesan

karir/pekerjaan?

Jawab :

Sukses karir dapat dicapai melalui pendidikan, hobby,

profesi, sosial-pribadi dan religi. Karir mencakup seluruh

aspek kehidupan individu ( Tohari, 1986:) yaitu meliputi :

(1) peran hidup (life-roles), seperti sebagai pekerja,

anggota keluarga dan warga masyarakat; (2) lingkungan

kehidupan (life-settings), seperti dalam keluarga, lembaga-

lembaga masyarakat, sekolah atau dalam pekerjaan; dan (3)

peristiwa kehidupan (life-event), seperti dalam memasuki

pekerjaan, perkawinan, pindah tugas, kehilangan pekerjaan

atau mengundurkan diri dari suatu pekerjaan. (Dalam Mamat

Supriatna, 2006).

Oleh karena sukses karir dapat dicapai seseorang dalam

pendidikan, sudah tentu bimbingan karir sangat berhubungan

dengannya. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa bidang

bimbingan dengan setting sekolah meliputi bidang bimbingan

pribadi, sosial, belajar, dan karir.

Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang

untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya

dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya,

mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu

untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan,

memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.

(Rochman Natawidjaja, dalam Mamat Supriatna, 2006)

Melalui bimbingan karir yang diperoleh di satuan

pendidikan, maka diharapkan peserta didik dapat menentukan

arah karir serta pilihan karirnya secara tepat. Menurut Muri

Yusuf (2002 : 34) profil keberhasilan seseorang “menampakkan

diri” pada rangkaian pekerjaan yang makin lama makin mantap,

mengagumkan, positif; yang ditopang oleh kepribadian yang

mantap, kemampuan, kecerdasan, kecakapan atau keahlian

khusus yang sesuai dengan pekerjaannya serta menimbulkan

kepuasan dan manfaat pada dirinya dan lingkungan.

-----

DAFTAR PUSTAKA

Dinar Mahdalena Leksana, dkk. 2013. Pengembangan Modul BimbinganKarir Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Kematangan KarirSiswa. (Jurnal)

Febry Yani Falentini, dkk. 2013. Usaha yang dilakukan Siswa dalammenentukan Arah Pilihan Karir dan Hambatan-Hambatan yang ditemui(Jurnal)

Nikmah Ranti Maulidah. 2012. Upaya Memantapkan Rencana KarierMenggunakan Genogram Pada Siswa SMA Negeri 2 BandarLampung Tahun Ajaran 2011-2012 (Jurnal)

http://adi061193.wordpress.com/2013/07/07/perbandingan-teori-bimbingan-konseling-karir/

http://binham.wordpress.com/2012/06/18/pendekatan-konseling-trait-and-factor/

http://bkpemula.wordpress.com/2011/12/10/221/

http://bkpemula.wordpress.com/2012/03/06/teori-perkembangan-karir-theory-dari-krumboltz/

http://daribkuntukbk.blogspot.com/2012/04/bimbingan-karir-anne-roe.html

http://konselingindonesia.com

http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=221&Itemid=148

http://nopinaahpharahap.blogspot.com/2013/04/teori-perkembangan-karir-anak-teori.html

http://stmaez.wordpress.com/2013/11/12/teori-karir-anne-roe/

Yusuf, A.Muri. 2002. Kiat Sukses dalam Karir. Padang : Ghalia Indonesia

Supriatna, Mamat dan Ilfiandra. 2006. Apa dan Bagaimana Bimbingan Karir. (Modul)