definisi pielonefritis 1

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Traktus Urinarius (UTI) sering terjadi dan menyerang manusia tanpa memandang usia, terutama perempuan. Secara mikro biologi UTI dinyatakan ada jika terdapat bakteriuria bermakna (ditemukan mikroorganisme patogen 10 5 ml pada urin pancaran tengah yang dikumpulkan pada cara yang benar). Abnormalitas dapat hanya berkolonisasi bakteri dari urine (bakteriuria asimtomatik) atau bakteriuria dapat disertai infeksi simtomatikn dari struktur-struktur traktus urinarius/ UTI umumnya dibagi dalam dua sub kategori besar: UTI bagian bawah (uretritis,sistitis, prostatitis) dan UTI bagian atas (pielonefritis akut). Sistitis akut (infeksi vesika urinaria) dan pielonefritis akut ( infeksi pelvis dan interstisium ginjal) adalah infeksi yang paling berperan dalam menimbulkan morbilitas tetapi jarang berakhir sebagai gagal ginjal progresif. Pielonefritis merupakan infeksi piala pada ginjal, tubulus dan jaringan interstisial dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik ke ginjal. Meskipun ginjal menerima 20% sampai 25% curah jantung, bakteri jarang yang mencapai ginjal melalui aliran darah; kasus penyebaran secara hematogen kurang dari 3%. 1

Upload: jijin-kuwi-kuprit

Post on 28-Nov-2015

46 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi pielonefritis 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi Traktus Urinarius (UTI) sering terjadi dan menyerang manusia tanpa

memandang usia, terutama perempuan. Secara mikro biologi UTI dinyatakan ada jika

terdapat bakteriuria bermakna (ditemukan mikroorganisme patogen 105 ml pada urin

pancaran tengah yang dikumpulkan pada cara yang benar). Abnormalitas dapat hanya

berkolonisasi bakteri dari urine (bakteriuria asimtomatik) atau bakteriuria dapat disertai

infeksi simtomatikn dari struktur-struktur traktus urinarius/ UTI umumnya dibagi dalam

dua sub kategori besar: UTI bagian bawah (uretritis,sistitis, prostatitis) dan UTI bagian atas

(pielonefritis akut). Sistitis akut (infeksi vesika urinaria) dan pielonefritis akut ( infeksi

pelvis dan interstisium ginjal) adalah infeksi yang paling berperan dalam menimbulkan

morbilitas tetapi jarang berakhir sebagai gagal ginjal progresif.

Pielonefritis merupakan infeksi piala pada ginjal, tubulus dan jaringan interstisial

dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik

ke ginjal. Meskipun ginjal menerima 20% sampai 25% curah jantung, bakteri jarang yang

mencapai ginjal melalui aliran darah; kasus penyebaran secara hematogen kurang dari 3%.

Pielonefritis sering sebagai akibat dari refluks ureterivesikal, dimana katup

uretevesikal yang tidak kompeten meynyebabkan urine mengalir balik (refluks) ke dalam

ureter. Obstruksi traktus urinarius ( yang meningkatkan kerentanan ginjal terhadap infeksi),

tumor kandung kemih, striktur, hiperplasia prostatik benigna, dan batu urinarius merupakan

penyebab yang lain. Pielonefritis dapat akut dan kronis.

1.2       Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah Pengertian pielonefritis

1.2.2 Bagaimana patofisiologi pielonefritis akut?

1.2.3 Apakah penyebab pielonefritis akut?

1.2.4 Bagaimana tanda dan gejala pielonefritis akut?

1.2.5 Apakah komplikasi pielonefritis akut?

1.2.6 Bagaimana penatalaksanaan pielonefritis akut?

1

Page 2: Definisi pielonefritis 1

1.3       Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui dasar tentang pielonefritis.

1.3.2 Untuk mengetahui patofisiologi pielonefritis akut

1.3.3 Untuk mengetahui penyebab pielonefritis akut

1.3.4 Untuk mengetahui tanda dan gejala pielonefritis akut

1.3.5 Untuk mengetahui komplikasi pielonefritis akut

1.3.6 Untuk mengetahui penatalaksanaan pielonefritis akut

1.3.7 Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien  pielonefritis.

2

Page 3: Definisi pielonefritis 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1          Definisi Pielonefritis

Pielonefritis merupakan infeksi bakteri yang menyerang ginjal, yang sifatnya akut

maupun kronis. Pielonefritis akut biasanya akan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu.

Bila pengobatan pada pielonefritis akut tidak sukses maka dapat menimbulkan gejala lanjut

yang disebut dengan pielonefritis kronis.

Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal, tunulus, dan jaringan

interstinal dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner & Suddarth, 2002: 1436).

Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen

atau retrograd aliran ureterik (J. C. E. Underwood, 2002: 668)

Ginjal merupakan bagian utama dari sistem saluran kemih yang terdiri atas organ-

organ tubuh yang berfungsi memproduksi maupun menyalurkan air kemih (urine) ke luar

tubuh. Berbagai penyakit dapat menyerang komponen-komponen ginjal, antara lain yaitu

infeksi ginjal.

GAMBAR ANATOMI GINJAL NORMAL

3

Page 4: Definisi pielonefritis 1

2.2 .klasifikasi Pielonefritis yaitu :

a. Pielonefritis akut

Pielonefritis akut biasanya singkat dan sering terjadi infeksi berulang karena terapi

tidak sempurna atau infeksi baru. 20% dari infeksi yang berulang terjadi setelah dua

minggu setelah terapi selesai.Infeksi bakteri dari saluran kemih bagian bawah ke arah

ginjal, hal ini akan mempengaruhi fungsi ginjal. Infeksi saluran urinarius atas dikaitkan

dengan selimut antibodi bakteri dalam urin. Ginjal biasanya membesar disertai infiltrasi

interstisial sel-sel inflamasi. Abses dapat dijumpai pada kapsul ginjal dan pada taut

kortikomedularis. Pada akhirnya, atrofi dan kerusakan tubulus serta glomerulus terjadi. 

Pielonefritis akut merupakan salah satu penyakit ginjal yang sering ditemui.

Gangguan ini tidak dapat dilepaskan dari infeksi saluran kemih. Infeksi ginjal lebih sering

terjadi pada wanita, hal ini karena saluran kemih bagian bawahnya (uretra) lebih pendek

dibandingkan laki-laki, dan saluran kemihnya terletak berdekatan dengan vagina dan anus,

sehingga lebih cepat mencapai kandung kemih dan menyebar ke ginjal. Insiden penyakit

ini juga akan bertambah pada wanita hamil dan pada usia di atas 40 tahun. Demikian pula,

penderita kencing manis/diabetes mellitus dan penyakit ginjal lainnya lebih mudah terkena

infeksi ginjal dan saluran kemih.

b. Pielonefritis kronis

Pielonefritis kronis  juga berasal dari adanya bakteri, tetapi dapat juga karena faktor

lain seperti obstruksi saluran kemih dan refluk urin.Pielonefritis kronis dapat merusak

jaringan ginjal secara permanen akibat inflamasi yang berulangkali dan timbulnya parut

dan dapat menyebabkan terjadinya renal failure (gagal ginjal) yang kronis. Ginjal pun

membentuk jaringan parut progresif, berkontraksi dan tidak berfungsi. Proses

perkembangan kegagalan ginjal kronis dari infeksi ginjal yang berulang-ulang berlangsung

beberapa tahun atau setelah infeksi yang gawat.Pembagian PielonefritisPielonefritis

akutSering ditemukan pada wanita hamil, biasanya diawali dengan hidro ureter dan

hidronefrosis akibat obstruksi ureter karena uterus yang membesar.

4

Page 5: Definisi pielonefritis 1

2.3 Etiologi

Bakteri (Escherichia coli, Klebsielle pneumoniac, Streptococus fecalis, dll).

Escherichia coli merupakan penyebab 85% dari infeksi.

  Obstruksi urinari track. Misal batu ginjal atau pembesaran prostat.

Refluks, yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali

ke dalam ureter.

Kehamilan

Kencing Manis

 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk melawan infeksi.

2.4  Patofisiologi

Umumnya bakteri seperti Eschericia coli, Streptococus fecalis, Pseudomonas

aeruginosa, dan Staphilococus aureus yang menginfeksi ginjal berasal dari luar tubuh yang

masuk melalui saluran kemih bagian bawah (uretra), merambat ke kandung kemih, lalu ke

ureter (saluran kemih bagian atas yang menghubungkan kandung kemih dan ginjal) dan

tibalah ke ginjal, yang kemudian menyebar dan dapat membentuk koloni infeksi dalam

waktu 24-48 jam. Infeksi bakteri pada ginjal juga dapat disebarkan melalui alat-alat seperti

kateter dan bedah urologis. Bakteri lebih mudah menyerang ginjal bila terdapat hambatan

atau obstruksi saluran kemih yang mempersulit pengeluaran urin, seperti adanya batu atau

tumor.

Pada pielonefritis akut, inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak

lazim. Korteks dan medula mengembang dan multipel abses. Kalik dan pelvis ginjal juga

akan berinvolusi. Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring. Pielonefritis

kronis muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut. Ginjal mengalami perubahan

degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic. Jika destruksi nefron meluas, dapat

berkembang menjadi gagal ginjal.

Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra.

Flora normal fekal seperti Eschericia coli, Streptococus fecalis, Pseudomonas aeruginosa,

dan Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis

akut. E. coli menyebabkan sekitar 85% infeksi.

5

Page 6: Definisi pielonefritis 1

Pielonefritis akut biasanya singkat dan sering terjadi infeksi berulang karena tetapi

tidak sempurna atau infeksi baru. 20 % dari infeksi yang berulang terjadi setelah dua

minggu setelah terapi selesai. Infeksi bakteri dari saluran kemih bagian bawah ke arah

ginjal, hal ini akan mempengaruhi fungsi ginjal. Infeksi saluran urinarius atau dikaitkan

dengan selimut.abses dapat di jumpai pada kapsul ginjal dan pada taut kortikomedularis.

Pada akhirnya, atrofi dan kerusakan tubulus serta glomerulus terjadi.

Penyebab ( Bakteri )

6

Adanya obstruksi

Peradangan/infeksi ginjal

Masuk saluran kemih Masuk aliran darah

Hipertermi

Nyeri akut

Aliran balik ginjal oleh bakteri

Perubahan kenyamanan Kurang pengetahuan

AnsietasGg. Pola tidur

Penguapan berlebih Mukosa kering

Nafsu makan Resiko kekurangan vol. cairan

NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH

KelemahanIntoleransi aktifitas

Ginjal

HematuriDemam

Page 7: Definisi pielonefritis 1

2.5          Tanda dan Gejala

Gejala yang paling umum dapat berupa demam tiba-tiba. Kemudian dapat disertai

menggigil, nyeri punggung bagian bawah, mual, dan muntah. Pada beberapa kasus juga

menunjukkan gejala ISK bagian bawah yang dapat berupa nyeri berkemih dan frekuensi

berkemih yang meningkat.

Dapat terjadi kolik renalis, di mana penderita merasakan nyeri hebat yang

desebabkan oleh kejang ureter. Kejang dapat terjadi karena adanya iritasi akibat

infeksi atau karena lewatnya batu ginjal. Bisa terjadi pembesaran pada salah satu atau

kedua ginjal. Kadang juga disertai otot perut berkontraksi kuat.

Pada anak-anak, gejala infeksi ginjal seringkali sangat ringan dan lebih sulit untuk dikenali.

a.          Pyelonefritis akut ditandai dengan :

pembengkakan ginjal atau pelebaran penampang ginjal

Pada pengkajian didapatkan adanya demam yang tinggi, menggigil, nausea,

nyeri pada pinggang, sakit kepala, nyeri otot dan adanya kelemahan fisik.

 Pada perkusi di daerah CVA ditandai adanya tenderness.

Klien biasanya disertai disuria, frequency, urgency dalam beberapa hari.

Pada pemeriksaan urin didapat urin berwarna keruh atau hematuria dengan bau

yang tajam, selain itu juga adanya peningkatan sel darah putih.

b.         Pielonefritis kronis

Pielonefritis kronis Terjadi akibat infeksi yang berulang-ulang, sehingga kedua ginjal

perlahan-lahan menjadi rusak. Tanda dan gejala:

Adanya serangan pielonefritis akut yang berulang-ulang biasanya tidak mempunyai

gejala yang spesifik.

Adanya keletihan.

 Sakit kepala, nafsu makan rendah dan BB menurun.

Adanya poliuria, haus yang berlebihan, azotemia, anemia, asidosis, proteinuria,

pyuria dan kepekatan urin menurun.

Kesehatan pasien semakin menurun, pada akhirnya pasien mengalami gagal ginjal.

Ketidaknormalan kalik dan adanya luka pada daerah korteks.

Ginjal mengecil dan kemampuan nefron menurun dikarenakan luka pada jaringan.

Tiba-tiba ketika ditemukan adanya hipertensi.

7

Page 8: Definisi pielonefritis 1

2.6     Pemeriksaan Penunjang (DILENGKAPI)

Pemeriksaan yang dilakukan untuk memperkuat diagnosis pielonefritis adalah:

Whole blood (,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)DARAH LENGKAP….YG ABNORMAL YG

MANA?

Urinalisis,URINNYA

USG dan Radiologi : USG dan rontgen bisa membantu menemukan adanya batu

ginjal, kelainan struktural atau penyebab penyumbatan air kemih lainnya

BUN:…..

Creatinin/……

Serum Electrolytes

Biopsi ginjal

Pemeriksaan IVP : Pielogram intravena (IVP) mengidentifikasi perubahan atau

abnormalitas struktur

2.7         Komplikasi

Ada tiga komplikasi penting dapat ditemukan pada pielonefritis akut (Patologi Umum &

Sistematik J. C. E. Underwood, 2002: 669)

Nekrosis papila ginjal. Sebagai hasil dari proses radang, pasokan darah pada area

medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal, terutama pada

penderita diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi.

Fionefrosis. Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali

dengan ginjal. Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami

supurasi, sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus.

Abses perinefrik. Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal, dan meluas ke dalam

jaringan perirenal, terjadi abses perinefrik.

Komplikasi pielonefritis kronis mencakup penyakit ginjal stadium akhir (mulai dari

hilangnya progresifitas nefron akibat inflamasi kronik dan jaringan parut),

hipertensi, dan pembentukan batu ginjal (akibat infeksi kronik disertai organisme

pengurai urea, yang mangakibatkan terbentuknya batu) (Brunner&Suddarth, 2002:

1437).

8

Page 9: Definisi pielonefritis 1

2.8     Penatalaksanaan Medik

Infeksi ginjal akut setelah diobati beberapa minggu biasanya akan sembuh tuntas. Namun

residu infeksi bakteri dapat menyebabkan penyakit kambuh kembali terutama pada

penderita yang kekebalan tubuhnya lemah seperti penderita diabetes atau adanya

sumbatan/hambatan aliran urin misalnya oleh batu, tumor dan sebagainya.

Penatalaksanaan medis menurut Barbara K. Timby dan Nancy E. Smith tahun 2007:

Mengurangi demam dan nyeri dan menentukan obat-obat antimikrobial seperti

trimethroprim-sulfamethoxazole (TMF-SMZ, Septra), gentamycin dengan atau

tanpa ampicilin, cephelosporin, atau ciprofloksasin (cipro) selama 14 hari

Merilekskan otot halus pada ureter dan kandung kemih, meningkatkan rasa nyaman,

dan meningkatkan kapasitas kandung kemih menggunakan obat farmakologi

tambahan antispasmodic dan anticholinergic seperti oxybutinin (Ditropan) dan

propantheline (Pro-Banthine)

Pada kasus kronis, pengobatan difokuskan pada pencegahan kerusakan ginjal secara

progresif.

Mengkaji riwayat medis, obat-obatan, dan alergi.

Monitor Vital Sign

Melakukan pemeriksaan fisik

Mengobservasi dan mendokumentasi karakteristik urine klien.

Mengumpulkan spesimen urin segar untuk urinalisis.

Memantau input dan output cairan.

Mengevaluasi hasil tes laboratorium (BUN, creatinin, serum electrolytes)

Memberikan dorongan semangat pada klien untuk mengikuti prosedur pengobatan.

Karena pada kasus kronis, pengobatan bertambah lama dan memakan banyak biaya

yang dapat membuat pasien berkecil hati.

9

Page 10: Definisi pielonefritis 1

2.9          Pencegahan

Untuk membantu perawatan infeksi ginjal, berikut beberapa hal yang harus dilakukan:

minumlah banyak air (sekitar 2,5 liter ) untuk membantu pengosongan kandung

kemih serta kontaminasi urin.

Perhatikan makanan (diet) supaya tidak terbentuk batu ginjal

banyak istirahat di tempat tidur

terapi antibiotika

Untuk mencegah terkena infeksi ginjal adalah dengan memastikan tidak pernah

mengalami infeksi saluran kemih, antara lain dengan memperhatikan cara membersihkan

setelah buang air besar, terutama pada wanita. Senantiasa membersihkan dari depan ke

belakang, jangan dari belakang ke depan. Hal tersebut untuk mencegah kontaminasi bakteri

dari feses sewaktu buang air besar agar tidak masuk melalui vagina dan menyerang uretra.

Pada waktu pemasangan kateter harus diperhatikan kebersihan dan kesterilan alat agar

tidak terjadi infeksi.

Tumbuhan obat atau herbal yang dapat digunakan untuk pengobatan infeksi ginjal

mempunyai khasiat sebagai antiradang, antiinfeksi, menurunkan panas, dan diuretik

(peluruh kemih). Tumbuhan obat yang dapat digunakan, antara lain :

Kumis kucing (Ortthosiphon aristatus)

Meniran (Phyllanthus urinaria)

Sambiloto (Andrographis paniculata)

Pegagan (Centella asiatica)

10

Page 11: Definisi pielonefritis 1

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PIELONEFRITIS

3.1       PENGKAJIAN

a. Identitas Klien

Anak wanita dan wanita dewasa mempunyai insidens infeksi saluran kemih yang

lebih tinggi dibandingkan dengan pria

b. Riwayat penyakit

Keluhan utama : Nyeri punggung bawah dan disuria

Riwayat penyakit sekarang : Masuknya bakteri kekandung kemih sehingga

menyebabkan infeksi

Riwayat penyakit dahulu : Mungkin px pernah mengalami penyakit seperti ini

sebelumnya

Riwayat penyakit keluarga : ISK bukanlah penyakit keturunan

c. Pola fungsi kesehatan

Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan : Kurangnya pengetahuan kx tentang

pencegahan

Pola instirahat dan tidur : Istirahat dan tidur kx mengalami gangguan karena

gelisah dan nyeri.

Pola eminasi : Kx cenderung mengalami disuria dan sering kencing

Pola aktivitas : Akativitas kx mengalami gangguan karena rasa nyeri yang

kadang datang

d. Pemeriksaan fisik

1. Tanda -tanda vital

TD : normal / meningkat

Nadi : normal / meningkat

Respirasi : normal / meningkat

Temperatur : meningkat

2. Data focus

Inpeksi : Rrekuensi miksi b (+), lemah dan lesu, urin keruh

11

Page 12: Definisi pielonefritis 1

Palpasi : Suhu tubuh meningkat

3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Hipertermi berhubungan dengan respon imunologi terhadap infeksi.

b. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia)

yang berhubungan dengan infeksi pada ginjal.

c. Nyeri AKUT yang berhubungan dengan infeksi pada ginjal.

d. Kecemasan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses

penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.

e. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan

berhubungan dengan kurangnya sumber informasi.

3.3 INTERVENSI

Diagnosa Keperawatan : Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada

ginjal

Tujuan : tidak terjadi infeksi pada ginjal PAKAI KRITERIA SMART

Kreteria hasil : klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi, tanda-tanda vital

normal.

Intervensi Rasional BUKAN TUJUAN, TAPI

ALASAN

Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan

lapor jika suhu diatas 38,50 C

Tanda vital menandakan adanya

perubahan di dalam tubuh

Catat karakteristik urine Untuk mengetahui/mengidentifikasi

indikasi kemajuan atau penyimpangan

dari hasil yang diharapkan.

Anjurkan pasien untuk minum 2 – 3 liter

jika tidak ada kontra indikasi

Untuk mencegah stasis urine

Monitor pemeriksaan ulang urine kultur

dan sensivitas untuk menentukan respon

terapi

Mengetahui seberapa jauh efek

pengobatan terhadap keadaan penderita.

Anjurkan pasien untuk mengosongkan

kandung kemih secara komplit setiap

Untuk mencegah adanya distensi

kandung kemih

12

Page 13: Definisi pielonefritis 1

kali kemih.

Berikan perawatan perineal, pertahankan

agar tetap bersih dan kering.

Untuk menjaga kebersihan dan

menghindari bakteri yang membuat

infeksi uretra

Diagnosa Keperawatan : Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan,

frekuensi, dan atau nokturia) yang berhubungan dengan infeksi pada ginjal.

Tujuan : Pola eliminasi baik

Kreteria Hasil : Pola eliminasi klien membaik, tidak terjadi tanda-tanda gangguan

berkemih (urgensi, oliguri, disuria)

Intervensi Rasional

Ukur dan catat urine setiap kali berkemih Untuk mengetahui adanya perubahan

warna dan untuk mengetahui input/out

put

Anjurkan untuk berkemih setiap 2 – 3

jam

Untuk mencegah terjadinya

penumpukan urine dalam vesika

urinaria.

Palpasi kandung kemih tiap 4 jam Untuk mengetahui adanya distensi

kandung kemih.

Bantu klien ke kamar kecil, memakai

pispot/urinal

Untuk memudahkan klien di dalam

berkemih.

Bantu klien mendapatkan posisi

berkemih yang nyaman

Supaya klien tidak sukar untuk

berkemih.

Dorong meningkatkan pemasukan cairan peningkatan hidrasi membilas bakteri.

Observasi perubahan status mental:,

perilaku atau tingkat kesadaran

akumulasi sisa uremik dan

ketidakseimbangan elektrolit dapat

menjadi toksik pada susunan saraf pusat

Kolaborasi: Awasi- pemeriksaan

laboratorium; elektrolit, BUN,

kreatininRasional: pengawasan terhadap

disfungsi ginjal Lakukan tindakan untuk

memelihara asam urin:- tingkatkan

Asam urin menghalangi tumbuhnya

kuman. Peningkatan masukan sari buah

dapt berpengaruh dalm pengobatan

infeksi saluran kemih.

13

Page 14: Definisi pielonefritis 1

masukan sari buah berri dan berikan

obat-obat untuk meningkatkan asam urin

Diagnosa Keperawatan : Nyeri yang berhubungan dengan infeksi pada ginjal

Tujuan : nyeri pada ginjal berkurang

Kreteria hasil : Tidak nyeri waktu berkemih, tidak nyeri pada perkusi panggul

Intervensi Rasional

Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang

memperberat atau meringankan nyeri

Rasa sakit yang hebat menandakan

adanya infeksi

Berikan waktu istirahat yang cukup dan

tingkat aktivitas yang dapat di toleran.

Klien dapat istirahat dengan tenang dan

dapat merilekskan otot-otot

Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika

tidak ada kontra indikasi

Untuk membantu klien dalam berkemih

Berikan obat analgetik sesuai dengan

program terapi

Analgetik memblok lintasan nyeri

Pantau haluaran urine terhadap

perubahan warna, baud an pola

berkemih, masukan dan haluaran setiap

8 jam dan pantau hasil urinalisis ulang

untuk mengidentifikasi indikasi

kemajuan atau penyimpangan dari hasil

yang diharapkan

Catat lokasi, lamanya intensitas skala (1-

10) penyebaran nyeri

membantu mengevaluasi tempat

obstruksi dan penyebab nyeri

Berikan tindakan nyaman, seprti pijatan

punggung, lingkungan istirahat

meningkatkan relaksasi, menurunkan

tegangan otot.

Bantu atau dorong penggunaan nafas

berfokus relaksasi

membantu mengarahkan kembali

perhatian dan untuk relaksasi otot.

Berikan perawatan perineal untuk mencegah kontaminasi uretra

Kolaborasi: Konsul dokter bila

sebelumnya kuning gading-urine kuning,

jingga gelap, berkabut atau keruh. Pla

berkemih berubah, sring berkemih

dengan jumlah sedikit, perasaan ingin

kencing, menetes setelah berkemih.

Temuan- temuan ini dapat memeberi

tanda kerusakan jaringan lanjut dan

perlu pemeriksaan luas

14

Page 15: Definisi pielonefritis 1

Nyeri menetap atau bertambah sakit

Diagnosa Keperawatan : Hipertermi berhubungan dengan respon imunologi

terhadap infek

Tujuan : tidak terjadi hipertermi

Kreteria hasil : suhu tubuh klien normal.

Intervensi Rasional

Pantau suhu tubuh klien Tanda vital dapat menandakan adanya

perubahan di dalam tubuh.

Pantau suhu lingkungan Suhu ruangan dan jumlah selimut harus

diubah untuk mempertahankan suhu

mendekati normal

Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk

pemberian antipiretik

Mengurangi demam dengan aksi

sentralnya pada hipotalamus

Diagnosa Keperawatan : Kecemasan yang berhubungan dengan kurangnya informasi

tentang proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.

tujuan : Kecemasan berkurang

Kreteria Hasil : Klien mengatakan rasa cemasnya berkurang

Intervensi Rasional

Kaji tingkat kecemasan Untuk mengetahui berat ringannya

kecemasan klien

Beri kesempatan klien untuk

mengungkapkan perasaannya

Agar klien mempunyai semangat dan

mau empati terhadap perawatan dan

pengobatan

Beri support pada klien

Beri dorongan spiritual Agar klien kembali menyerahkan

sepenuhnya kepada Tuhan YME

Beri penjelasan tentang penyakitnya Agar klien mengerti sepenuhnya

tentang penyakit yang dialaminya

Diagnosa Keperawatan : Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan

kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi.

15

Page 16: Definisi pielonefritis 1

Tujuan : klien mengerti mengerti mengenai pemyakitnya

Krteteria hasil : klien menyatakan mengerti tentang kondisi, pemeriksaan

diagnostic, rencana pengobatan, dan tindakan perawatan diri preventif.

Intervensi Rasional

Kaji ulang prose pemyakit dan

harapan yang akan dating

memberikan pengetahuan dasar dimana

pasien dapat membuat pilihan beradasarkan

informasi.

Berikan informasi tentang: sumber

infeksi, tindakan untuk mencegah

penyebaran, jelaskna pemberian

antibiotic, pemeriksaan diagnostic:

tujuan, gambaran singkat,

persiapan ynag dibutuhkan sebelum

pemeriksaan, perawatan sesudah

pemeriksaan

pengetahuan apa yang diharapkan dapat

mengurangi ansietas dan m,embantu

mengembankan kepatuhan klien terhadap

rencan terapetik.

Pastikan pasien atau orang terdekat

telah menulis perjanjian untuk

perawatan lanjut dan instruksi

tertulis untuk perawatn sesudah

pemeriksaan

instruksi verbal dapat dengan mudah

dilupakan

Instruksikan pasien untuk

menggunakan obat yang diberikan,

inum sebanyak kurang lebih

delapan gelas per hari khususnya

sari buah berri.

Pasien sering menghentikan obat mereka,

jika tanda-tanda penyakit mereda. Cairan

menolong membilas ginjal. Asam piruvat

dari sari buah berri membantu

mempertahankan keadaan asam urin dan

mencegah pertumbuhan bakteri

Berikan kesempatan kepada pasien

untuk mengekspresikan perasaan

dan masalah tentang rencana

pengobatan

Untuk mendeteksi isyarat indikatif

kemungkinan ketidakpatuhan dan

membantu mengembangkan penerimaan

rencana terapeutik.

16

Page 17: Definisi pielonefritis 1

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

17

Page 18: Definisi pielonefritis 1

Pielonefritis merupakan infeksi bakteri yang menyerang ginjal, yang sifatnya akut

maupun kronis. Pielonefritis akut biasanya akan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu.

Bila pengobatan pada pielonefritis akut tidak sukses maka dapat menimbulkan gejala lanjut

yang disebut dengan pielonefritis kronis.

Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal, tunulus, dan jaringan

interstinal dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner & Suddarth, 2002: 1436).

Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen

atau retrograd aliran ureterik (J. C. E. Underwood, 2002: 668)

Penyebab pielonefritis;

Bakteri (Escherichia coli, Klebsielle pneumoniac, Streptococus fecalis, dll).

Escherichia coli merupakan penyebab 85% dari infeksi.

 Obstruksi urinari track. Misal batu ginjal atau pembesaran prostat.

Refluks, yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali

ke dalam ureter.

Kehamilan

Kencing Manis

 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk melawan infeksi.

4.2 Saran

Pembuatan makalah ini ditujukan untuk menambah nilai-nilai khususnya seorang

perawat untuk menjalankan tugasnya secara lebih profesional.

DAFTAR PUSTAKA

Baughman, Diane C. 2000. Buku Saku Keperawatan Medikal Bedah. EGC: JakartaPrice, Sylvia A. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2. EGC: Jakarta

18

Page 19: Definisi pielonefritis 1

Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal  Edisi 8 Bedah Volume 2. EGC: Jakartahttp://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/28/askep-infeksi-saluran-kemih/http://medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=89

19