de quarvain sindrom

26
BAB I PENDAHULUAN De Quervain syndrome juga dikenal sebagai washerwoman's sprain, radial styloid tenosynovitis, De Quervain sindrom, de Quervain's stenosing tenosynovitis or mother's wrist and mommy thumb. Sejarah dari tennosynovitis De Quervain pertama kali ditemukan oleh seorang ahli bedah Swiss, Fritz de Quervain (1868- 1940). 1 Penyakit ini dideskripsikan untuk yang pertama kalinya oleh Fritz de Quervain pada tahun 1895. Awalnya, Fritz de Quervain mendeskripsikan penyakit ini dengan apa yang kita kenal sebagai tenovaginitis yaitu proliferasi jaringan fibrosa retinakulum otot-otot ekstensor dan tendon sheath dari otot ekstensor polisis brevis dan otot abduktor polisis longus. Beberapa tahun kemudian, terjadi stenosis tenosynovitis dari kedua tendon tersebut (kompartemen dorsal pertama) hingga kemudian penyakit ini dikenal dengan nama de Quervain’s tenosynovitis. 2,3 De Quervain syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah prosesus stiloideus akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot abduktor polisis longus dan ekstensor polisis brevis setinggi radius distal dan jepitan pada kedua tendon tersebut.De Quervain syndrome atau tenosinovitis stenosans ini merupakan tendovaginitis kronik yang disertai penyempitan sarung tendon. Sering juga ditemukan penebalan tendon. Lokasi de Quervain syndrome ini adalah pada kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan. Kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan termasuk di dalamnya adalah tendon otot abduktor polisis longus (APL) dan tendon otot ekstensor polisis brevis (EPB). Penderita dengan kondisi yang seperti 1

Upload: lazzluvly

Post on 18-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

buv

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

De Quervain syndrome juga dikenal sebagai washerwoman's sprain, radial styloid tenosynovitis, De Quervain sindrom, de Quervain's stenosing tenosynovitis or mother's wrist and mommy thumb. Sejarah dari tennosynovitis De Quervain pertama kali ditemukan oleh seorang ahli bedah Swiss,Fritz de Quervain(1868-1940).1 Penyakit ini dideskripsikan untuk yang pertama kalinya oleh Fritz de Quervain pada tahun 1895. Awalnya, Fritz de Quervain mendeskripsikan penyakit ini dengan apa yang kita kenal sebagaitenovaginitisyaitu proliferasi jaringan fibrosa retinakulum otot-otot ekstensor dantendon sheathdari otot ekstensor polisis brevis dan otot abduktor polisis longus.Beberapa tahun kemudian, terjadi stenosis tenosynovitis dari kedua tendon tersebut (kompartemen dorsal pertama) hingga kemudian penyakit ini dikenal dengan namade Quervains tenosynovitis. 2,3De Quervain syndromemerupakan penyakit dengan nyeri pada daerah prosesus stiloideus akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot abduktor polisis longus dan ekstensor polisis brevis setinggi radius distal dan jepitan pada kedua tendon tersebut.De Quervain syndromeatau tenosinovitis stenosans ini merupakan tendovaginitis kronik yang disertai penyempitan sarung tendon. Sering juga ditemukan penebalan tendon. Lokaside Quervain syndromeini adalah pada kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan. Kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan termasuk di dalamnya adalah tendon otot abduktor polisis longus (APL) dan tendon otot ekstensor polisis brevis (EPB). Penderita dengan kondisi yang seperti ini biasanya datang dengan nyeri pada aspek dorsolateral dari pergelangan tangannya dengan nyeri yang berasal dari arah ibu jari dan/atau lengan bawah bagian lateral. 4,5Penyebab utama dari de Quervain syndrome adalah overuse oleh karena gerakan yg berulang-ulang dalam waktu yg lama pada tangan terutama yg menggunakan ibu jari seperti mencubit, memeras, memelintir, menekan dan menggenggam. Uniknya sebagian besar kasus ini terjadi pada wanita. Selain itu tak menutup kemungkinan reumatoid artritis dan cidera langsung pada tangan juga menyebabkan de Quervain syndrome. 3Penatalaksanaan de Quervain syndrome biasanya dengan istirahat, berendam air hangat dan obat- obat anti peradangan non steroid (NSAID), kadang suntikan kortikosterid membantu pada 80 % - 90 % kasus. Operasi kadang kala dibutuhkan. 6

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. AnatomiTendon adalah penghubung antara tulang dan otot. Tendon ada yang dibungkus dengan pembungkus tendon (tendon sheath), ada pula yang tidak dan langsung melekat pada tulang. Pergelangan tangan bagian dorsal yang terdiri dari otot-otot ekstensor dibungkus oleh sebuah retinakulum ekstensor yang berjalan melalui tulang-tulang karpal. Retinakulum ini terdiri dari jaringan fibrosa. Bagian medial dari retinakulum ini melekat pada os pisiform dan os hamate sementara bagian lateralnya melekat pada bagian distal dari os radius. Ada enam kompartemen jaringan fibrosa yang melalui otot-otot ekstensor ini. Kompartemen ini dipisahkan satu sama lain oleh jaringan fibrosa. Setiap kompartemen dibungkus oleh tendon sheath yang berisi cairan sinovial dan semuanya dibungkus oleh retinakulum tadi. 7,8

Gambar 1. Anatomi

Struktur kompartemen dari radial ke ulnar adalah kompartemen pertama yang terdiri dari tendon otot ekstensor polisis brevis dan tendon otot abduktor polisis longus, kompartemen kedua yang terdiri dari tendon otot ekstensor karpi radialis brevis dan tendon otot ekstensor karpi radialis longus, kompartemen ketiga yaitu tendon otot ekstensor polisis longus, kompartemen keempat yaitu tendon otot ekstensor digitorum dan otot ekstensor indicis, kompartemen kelima adalah tendon otot ekstensor digiti minimi, dan kompartemen keenam adalah tendon otot ekstensor karpi ulnaris.7,8,9De Quervain syndrome adalah stenosis pada tendon sheath kompartemen dorsal pertama pergelangan tangan. Kompartemen ini terdiri dari tendon otot abduktor polisis longus dan otot ekstensor polisis brevis. Tendon pada otot ekstensor polisis brevis berfungsi pada pergerakan ekstensi polluks, sedangkan tendon pada otot abduktor polisis longus berfungsi sebagai pergerakan abduksi pada polluks. Di antara kedua tendon ini berjalan cabang dari nervus radialis sebagai sensoriknya sehingga jika terjadi stenosis pada kompartemen ini akan merangsang terjadinya nyeri oleh iritasi pada nervus radialis.7,8

B. EtiologiPenyebab utama dari de Quervain syndrome masih belum diketahui dengan jelas. Tetapi dari evaluasi histologik diperlihatkan adanya penebalan dan degenerasi mixoid yang identik dengan proses degenerasi kronik. Ada juga sebagian pendapat yang menyatakan terjadinya de Quervain syndrome adalah karena cidera akibat penggunaan terus menerus dan berlebih serta gerakan berulang dari ibu jari tangan, tetapi belum ada data yang mendukung adanya keterkaitan antara penggunaan ibu jari tangan dengan angka kejadian de Quervain syndrome.6

C. PatofisiologiKompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan termasuk pembungkus tendon yang menutupi tendon otot abduktor polisis longus dan tendon otot ekstensor polisis brevis pada tepi lateral. Inflamasi pada daerah ini umumnya terlihat pada penderita yang menggunakan tangan dan ibu jarinya untuk kegiatan-kegiatan yang repetitif. Karena itu, de Quervain syndrome dapat terjadi sebagai hasil dari mikrotrauma kumulatif (repetitif). 3Pada trauma minor yang bersifat repetitif atau penggunaan berlebih pada jari-jari tangan (overuse) menyebabkan malfungsi dari tendon sheath. Tendon sheath yang memproduksi cairan sinovial mulai menurun produksi dan kualitas cairannya. Akibatnya, pada penggunaan jari-jari selanjutnya terjadi pergesekan otot dengan tendon sheath karena cairan sinovial yang berkurang tadi berfungsi sebagai lubrikasi. Sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat fibrosa yang tampak sebagai inflamasi dari tendon sheath. Proliferasi ini menyebabkan pergerakan tendon menjadi terbatas karena jaringan ikat ini memenuhi hampir seluruh tendon sheath. Terjadilah stenosis atau penyempitan pada tendon sheath tersebut dan hal ini akan mempengaruhi pergerakan dari kedua otot tadi. Pada kasus-kasus lanjut akan terjadi perlengketan tendon dengan tendon sheath. Pergesekan otot-otot ini merangsang nervus yang ada pada kedua otot tadi sehingga terjadi perangsangan nyeri pada ibu jari bila digerakkan yang sering merupakan keluhan utama pada penderita penyakit ini. 3,4,10 Pembungkus fibrosa dari tendon abduktor polisis longus dan ekstensor polisis brevis menebal dan melewati puncak dari prosesus stiloideus radius. 4

D. DiagnosisKelainan ini sering ditemukan pada wanita umur pertengahan. Gejala yang timbul berupa nyeri bila menggunakan tangan dan menggerakkan kedua otot tersebut yaitu bila menggerakkan ibu jari, khususnya tendon otot abduktor polisis longus dan otot ekstensor polisis brevis. Perlu ditanyakan juga kepada penderita riwayat terjadinya nyeri. Sebagian penderita akan mengungkapkan riwayat terjadinya nyeri dengan trauma akut pada ibu jari mereka dan sebagian lainnya tidak menyadari keluhan ini sampai terjadi nyeri yang lambat laun makin menghebat. Untuk itu perlu ditanyakan kepada penderita apa pekerjaan mereka karena hal tersebut akan memberikan kontribusi sebagai onset dari gejala tersebut khususnya pada pekerjaan yang menggunakan jari-jari tangan. Riwayat penyakit lain seperti pada rheumatoid arthritis dapat menyebabkan pula deformitas dan kesulitan menggerakkan ibu jari. Pada kasus-kasus dini, nyeri ini belum disertai edema yang tampak secara nyata (inspeksi), tapi pada kasus-kasus lanjut tampak edema terutama pada sisi radial dari polluks. 3,9,10,11Pada pemeriksaan fisik, terdapat nyeri tekan pada daerah prosesus stiloideus radius, kadang-kadang dapat dilihat atau dapat teraba nodul akibat penebalan pembungkus fibrosa pada sedikit proksimal prosesus stiloideus radius, serta rasa nyeri pada adduksi pasif dari pergelangan tangan dan ibu jari. Bila tangan dan seluruh jari-jari dilakukan deviasi ulnar, penderita merasa nyeri oleh karena jepitan kedua tendo di atas dan disebut uji Finkelstein positif. 4,5,12Tanda-tanda klasik yang ditemukan pada de Quervain syndrome adalah tes Finkelstein positif. Cara melakukannya adalah dengan menyuruh penderita untuk mengepalkan tanganya di mana ibu jari diletakkan di bagian dalam dari jari-jari lainnya. Si pemeriksa kemudian melakukan deviasi ulnar pasif pada pergelangan tangan si penderita yang dicurigai di mana dapat menimbulkan keluhan utama berupa nyeri pergelangan tangan daerah dorsolateral. 3,12,13,15

Gambar 2. Finkelstein Test

Pemeriksaan laboratorium tidak ada yang spesifik untuk menunjang diagnosis penyakit ini. Kadang dilakukan pemeriksaan serum untuk melihat adanya faktor rheumatoid untuk mengetahui penyebab penyakit ini, tetapi hal ini juga tidak spesifik karena beberapa penyakit lain juga menghasilkan faktor rheumatoid di dalam darahnya.3,9Pemeriksaan radiologik secara umum juga tidak ada yang secara spesifik menunjang untuk mendiagnosis penyakit ini. Akan tetapi, penemuan terbaru dalam delapan orang penderita yang dilakukan ultrasonografi dengan transduser 13 MHz resolusi tinggi diambil potongan aksial dan koronal didapatkan adanya penebalan dan edema pada tendon sheath. Pada pemeriksaan dengan MRI terlihat adanya penebalan pada tendon sheath tendon otot ekstensor polisis brevis dan otot abduktor polisis longus. Pemeriksaan radiologis lainnya hanya dipakai untuk kasus-kasus trauma akut atau diduga nyeri oleh karena fraktur atau osteonekrosis. 3,9

E. Diagnosis BandingYang merupakan diagnosis banding de Quervain syndrome adalah sebagai berikut : 3,9,14,151. Carpal Tunnel Syndrome, di mana pada penyakit ini dirasakan nyeri pada ibu jari tangan. Nyeri ini tidak hanya dirasakan pada ibu jari tangan, akan tetapi dapat ke seluruh pergelangan tangan bahkan dapat sampai ke lengan. Carpal Tunnel Syndrome adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh kompresi pada nervus medianus akibat inflamasi pada pergelangan tangan. Penyebab inflamasi dapat karena suatu infeksi, trauma, atau penggunaan berlebihan pada pergelangan tangan (overuse). Gejala lain pada penyakit ini adalah adanya rasa panas dan kelemahan pada otot-otot pergelangan tangan.2. Osteoarthritis pada persendian di pergelangan tangan.3. Kienbock disease yaitu osteonekrosis pada os lunate.4. Intersection syndrome di mana tenosynovitis terjadi pada tendon dari kompartemen dorsal pertama (tendon otot ekstensor polisis brevis dan otot abduktor polisis longus) sampai ke tendon dari kompartemen dorsal kedua (otot ekstensor karpi radialis longus dan otot ekstensor karpi radialis brevis) dengan gejala nyeri dan inflamasi pada bagian distal pada daerah dorsolateral dari lengan bawah. Nyeri pada penyakit ini lebih kurang di daerah lateral dibandingkan pada de Quervains syndrom.

F. PengobatanTerapi de Quervain syndrome pada prisipnya adalah untuk mengurangi nyeri yang diakibatkan oleh adanya inflamasi. Terapinya sendiri dibagi menjadi dua yakni penatalaksanaan konservatif dan tindakan pembedahan. Tindakan pembedahan sangat jarang dilakukan.11 Sedangkan untuk penatalaksanaan konservatif diuraikan sebagai berikut:1. MedikamentosaPemberian obat anti-inflamasi non-steroid sering diberikan kepada penderita untuk mengurangi nyeri. Kadang juga diberikan injeksi kortikosteroid untuk mengatasi inflamasi yang terjadi.3,5,152. Rehabilitasi MedikFisioterapi : Dengan memberikan modalitas terapi berupa terapi dingin pada fase akut dan dapat pula dimodifikasi dengan stimulasi listrik TENS untuk mengurangi nyeri dan terapi panas SWD yang juga digunakan untuk mengurangi nyeri serta mengurangi inflamasi yang terjadi pada fase kronikOrtotik-Prostetik : Dengan memberikan splint untuk mengistirahatkan ibu jari dan pergelangan tangan. Gambar 3. Penggunaan Slint pada penderita de Quervain syndromeSplint tidak diperkenankan dipakai sepanjang hari secara terus menerus, penderita perlu membuka splint minimal 2 kali dalam sehari. Saat splint dilepas, penderita dapat melakukan latihan-latihan sebagai berikut :a) Opposition stretch: letakkan tangan anda di atas meja, angkat pergelangan tangan. Kemudian ujung ibu jari menyentuh ujung jari kelingking. Tahan posisi tersebut selama kurang lebih 6 detik. Ulangi 10 kali.b) Wrist stretch: dengan tangan yang lain, Bantu tangan sisi yang lain untuk menahan dalam posisi fleksi selama 15-30 detik. Kemudia dengan cara yang sama, tahan dalam posisi ekstensi dalam rentang waktu yang sama. Lakukakan masing-masing 3 kali untuk tiap tangan. Sendi siku tetap dalam kondisi lurus.c) Wrist flexion: genggam sebuah sabun dalam posisi tangan supinasi. Lakukan gerakan fleksi pada sendi pergelangan tangan secara perlahan. Lakukan 10 kali. Beban dapat secara perlahan ditingkatkan. 15

BAB IIILAPORAN KASUS

1. IDENTITAS PENDERITANama: Ny. EFBUmur: 49 tahunJenis Kelamin: PerempuanPekerjaan: Guru Sekolah Dasar (SD)Alamat: MalalayangTanggal Periksa: 6 Mei 2013

2. ANAMNESISA. Keluhan UtamaBengkak dan nyeri pada pergelangan tangan kanan di bawah ibu jariB. Riwayat Penyakit SekarangBengkak dan nyeri pada pergelangan tangan di bawah ibu jari dirasakan sejak 2 minggu sebelum masuk Rumah Sakit. Nyeri muncul tiba-tiba pada saat penderita bangun pagi disertai dengan bengkak. Nyeri dirasakan terus menerus dan bertambah berat jika penderita melakukan gerakan seperti menulis, mencuci, menggenggam sesuatu. Nyeri bersifat lokal hanya pada bagian pergelangan tangan di bawah ibu jari, 1 hari sebelumnya penderita melakukan aktivitas yang berlebihan yaitu mencuci pakaian yang banyak menggunakan tangan dengan gerakan memeras. Riwayat kelemahan, kesemutan, dan rasa baal tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat pengobatan sebelumnya tidak ada.

C. Riwayat Penyakit DahuluRiwayat diabetes melitus, asam urat, kolesterol disangkal.D. Riwayat Penyakit KeluargaHanya Penderita yang mengalami keluhan seperti ini dalam keluargaE. Riwayat AktifitasPenderita adalah seorang guru SD dan ibu rumah tangga. Penderita memiliki kebiasaan aktivitas sehari-hari menulis di papan tulis dan mencuci, serta membersihkan rumah. Penderita melakukan aktivitas berat 1 hari sebelum keluhan timbul yaitu mencuci pakaian yang sangat banyak menggunakan tangan dengan gerakan memeras. Penderita belum pernah mencuci dengan jumlah pakaian yang banyak sebelumnya. Penderita menggunakan tangan kanan dalam beraktivitas. Merokok dan alkohol disangkal.F. Riwayat Sosial MedikPenderita tinggal di rumah permanen 1 lantai dengan WC dan kamar mandi tidak terpisah. WC yang digunakan adalah WC jongkok. Anak 2 orang, Anak I, 26 Tahun sudah bekerja, namun belum menikah, Anak II, 19 Tahun masih berkuliah. Pekerjaan penderita yaitu guru SD sejak 23 tahun yang lalu. Penderita berobat menggunakan Jaminan ASKES.

3. PEMERIKSAAN FISIKA. Keadaan UmumKeadaan umum: BaikDerajat kesadaran: Compos Mentis / GCS E4M6V5B. Tanda VitalTekanan darah: 120/70 mmHgNadi: 64 x/menit, reguler, isi cukupRespirasi: 18 x/menitSuhu: 36,0 0cC. Status GeneralisKepala :Bentuk bulat, Deformitas (-)Mata:Pupil bulat isokor, diameter 3 mm/ 3 mm, Refleks Cahaya Langsung +/+ , Refleks Cahaya tidak Langsung +/+ , Conjuctiva Anemis (-), Sklera Ikterik (-)Hidung: Septum Deviasi (-), Sekret (-)Mulut:Mencong (-), Bibir sianosis (-), Deviasi lidah dan uvula (-)Telinga: Sekret (-)Leher:Trakea letak tengah, Pembesaran KGB (-)Thoraks:Jantung Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampakPalpasi : Ictus Cordis tidak kuat angkatPerkusi : Batas jantung kesan tidak melebar Auskultasi: Bunyi jantung I dan II intensitas normal, reguler, bising (-). Paru Inspeksi : Simetris kiri = kananPalpasi : Stem Fremitus kiri = kananPerkusi : Sonor seluruh lapang paru kiri = kananAuskultasi : Suara Pernapasan vesikuler, rhonki -/-, whezzing -/- Abdomen : Inspeksi : CembungPalpasi : Lemas, Hepar/Lien tidak teraba besarPerkusi : TimpaniAuskultasi: Bising usus (+) NormalEkstremitas:Edema (-), Akral Hangat (-)D. Status Lokalis Regio wrist dekstra bagian lateral :Look:Deformitas (-), Pembengkakan (+) dan Kemerahan (+) pada bagian lateral.Feel:Nyeri tekan (+) pada bagian lateral, Hangat (+), Krepitasi (-)Movement: Nyeri Gerak Aktif (+), Nyeri Gerak Pasif (+)Lingkup Gerak Sendi : Ekstremitas ROM AKTIF ROM PASIF

Dekstra SinistraDekstra Sinistra

Wrist

Fleksi0-450-900-450-90

Ekstensi0-200-700-700-70

Ulnar deviasi0-100-300-300-30

Radius deviasi0-300-300-300-30

Finger

MCP I fleksi0-450-900-900-90

MCP II-IVfleksi0-450-900-900-90

DIP II-V fleksi0-450-900-900-90

PIP II-V fleksi0-450-1000-1000-100

MCP I ekstensi0-100-300-300-30

Visual Analog Score (6 Mei 2013) : 0 6 10

Tes Provokasi Dekstra/Sinistra:a) Finkelstein Test (+)/(-)b) Tinel Sign (-)/(-)c) Phalen Test (-)/(-)d) Prayer Test (-)/(-) (pada saat melakukan tes ini, penderita mengeluh bagian pergelangan tangan kanan sangat nyeri)

4. RESUMESeorang perempuan, umur 49 Tahun, pekerjaan guru SD, datang dengan keluhan Bengkak dan nyeri pada pergelangan tangan dirasakan sejak 2 minggu SMRS. Nyeri muncul tiba-tiba pada saat penderita bangun pagi disertai dengan bengkak. Nyeri dirasakan terus menerus dan bertambah berat jika penderita melakukan gerakan pada pergelangan tangan kanannya. Nyeri bersifat lokal hanya pada bagian pergelangan tangan di bawah ibu jari, 1 hari sebelumnya penderita melakukan aktivitas yang berlebihan yaitu mencuci pakaian yang banyak menggunakan tangan dengan gerakan memeras. Penderita memiliki kebiasaan aktivitas sehari-hari menulis di papan tulis dan mencuci, serta membersihkan rumah.Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum penderita baik, kesadaran compos mentis, GCS : E4M6V5, Tekanan Darah : 120/70 mmHg, N : 64 x/m, R : 18 x/m, S : 36,0C. Pada regio wrist dekstra bagian lateral, pembengkakan (+), kemerahan (+), Nyeri tekan (+), Hangat (+), Nyeri Gerak Aktif (+), Nyeri Gerak Pasif (+), VAS 6, Finkelstein test (+).

5. DIAGNOSIS KERJADiagnosis Klinis : Nyeri dan Pembengkakan regio wrist dekstra bagian lateralDiagnosis Topis: Tendon Sheath otot abduktor policis longus dan ekstensor policis brevis setinggi radius distal

Diagnosa Etiologi : De Quervain SyndromeDiagnosa Fungsional : Keterbatasan LGS wrist dekstra dan Gangguan AKS (mencuci, menulis, memegang sesuatu, dll)

6. PROBLEM REHABILITASI MEDIKa) Nyeri dan pembengkakan pada pergelangan tangan kananb) Keterbatasan LGS wrist dekstrac) Gangguan Aktivitas Sehari-hari seperti mencuci, menulis, memegang sesuatu, dll

7. PENATALAKSANAANA. Medikamentosa Asam Mefenamat 3 x 500 mgB. FisioterapiCryoterapi et Regio wrist dekstra bagian lateral, 3 kali (tiap hari berturut-turut).8. DAFTAR MASALAHProgram Rehabilitasi Medik1. Fisioterapia) Evaluasii. Nyeri dan pembengkakan pada pergelangan tangan kananii. Keterbatasan LGS wrist dekstrab) ProgramCryoterapi et regio wrist dekstra bagian lateral, 3 kali (setiap hari). Dapat pula direncanakan untuk dilakukan setelah nyeri dan pembengkakan (-) :i. Stretching exercise sendi yang kaku untuk mencegah kontrakturii. ROM exercise aktif dan pasifiii. Terapi Panas yaitu Infra Red dan Ultrasound Diathermy2. Terapi wicara : Tidak ada

3. Okupasi Terapi a) Evaluasi Gangguan dalam melakukan aktivitas fisik sehari-hari yang melibatkan tangan kanan seperti menulis, memegang sesuatu, mencuci, dll (Aktivitas Kehidupan Sehari-hari).b) ProgramMelatih keterampilan dalam melakukan aktivitas sehari-hari (AKS) serta melatih penderita untuk menghindari aktivitas yang menggunakan pergelangan tangan.4. Sosiomedik : a) Evaluasi Penderita tinggal di rumah permanen 1 lantai dengan WC dan kamar mandi tidak terpisah. Anak 2 orang, Anak I, 26 Tahun sudah bekerja, namun belum menikah, Anak II, 19 Tahun masih berkuliah. Pekerjaan penderita yaitu guru SD sejak 23 tahun yang lalu. Penderita berobat menggunakan Jaminan ASKES.b) Programi. Menilai situasi kehidupan penderitaii. Mengembalikan peran sosial penderita dalam keluarga dan lingkungan iii. Memberikan surat tertulis atau keterangan kepada pimpinan tempat penderita bekerja dalam hal ini kepada kepala sekolah, untuk dapat memberikan izin agar penderita dapat diberikan izin dalam mengikuti program terapi di RS dan kemudahan dalam melakukan pekerjaan di sekolah.iv. Motivasi dan edukasi penderita dan keluarga untuk membantu dan merawat penderita dengan selalu berusaha menjalankan program di RS dan home program5. Ortotik Prostetik:a) EvaluasiMemerlukan alat yang dapat membatasi gerak sendi pergelangan tangan kananb) ProgramDapat digunakan splint de quervain

6. Psikologi :a) EvaluasiBeban pikiran penderita karena keterbatasannya melakukan pekerjaan rumah tangga dan juga melakukan pekerjaan sebagai seorang Guru SD.b) ProgramPsikoterapi suportif untuk mengurangi kecemasan penderita dan keluarga dalam menghadapi penyakit penderita.

9. EDUKASI1) Sebaiknya pergelangan tangan diistirahatkan untuk sementara waktu dan penderita menghindari kegiatan seperi mencuci, menulis, dll yang dapat memperberat kerja otot pergelangan tangan. 2) Penderita diedukasi untuk sering melakukan kompres dingin pada bagian pergelangan tangan kanannya di rumah. 10. PROGNOSISAd vitam : bonam Ad sanationam: bonamAd fungsionam : bonam

DAFTAR PUSTAKA

1. George D. 2011. De Quarvains Tenosynovitis. [cited 2013 May 6], available at http://www.goudelis.gr/topic.htm 2. NN. Biography of Fritz de Quervain. [cited 2013 May 6], available at http://www.whonamedit.com/doctor.cfm 1994-2001.3. Foye, PM. de Quervains Tenosynovitis. [cited 2013 May 6], available at http://www.emedicine.com/pmr/topic36.htm . Last updated October 13, 20054. Rasjad, C. Penyakit de Quervain (Tenovaginitis Stenosans) in Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Ujung Pandang : Penerbit Bintang Lamumpatue. 1998. page : 228-95. Sjamsuhidajat R. Tenosinovitis Stenosans in Buku-Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1998. page : 12466. Medica Store. De Quervain Syndrome. [cited 2013 May 6], available at http://www.medicastore.com/Informasi-Sindrom-De-Quervain(washerwomansprain).htm 7. Chase, RA. Anatomy in Atlas of Hand Surgery, Stanford University School of Medicine. California : W.B. Saunders Company. 1973. page : 3-20.8. Weinsten, SL et all. The Wrist and Hand in Tureks Orthopaedics. Fifth Edition. Philadelphia : JB Lippincott Company. 1992. page : 428-30.9. Gulf, MD. De Quervains Disease. [cited 2013 May 6], available at http://www.gulfmd.com/deQuervainsdisease.grd.drt.10. Lech, O, et all. Stenosing Tenosinovitis of The First Compartment De Quervains Disease. [cited 2013 May 6], available at http://www.healthinformation.com/orthoped/topic482.htm.11. Apley AG, Solomon L. Penyakit De Quervain in Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley. Seventh Edition. Jakarta : Widya Medika. 2005. page : 43 4.12. Schwartz SI, et all. Tendon Entrapment Syndrome of First Extensor Compartment (deQuervains Disorder) in Principles of Surgery. Fifth Edition. USA : McGraw-Hill Information Services Company; 1989. page : 2066-7.13. Wesley Hand Center. De Quervains Tenosynovitis. [cited 2013 May 6], available at http://www.wesleyhandcenter.com.au. 14. Chien, JA, et all. Focal Radial Styloid Abnormality as Manifestation of De Quervain Tenosynovitis. [cited 2013 May 6], available at http://www.americanjournal.com/org.15. Finnoff JT. De Quervains Syndrome, Musculoskeletal Disorders of the Upper Lim. In: Braddom LR. Physical Medicine and Rehabilitation. Second Volume. New York : Elsevier Saunders; 2010. page : 832.

LAMPIRAN

Bengkak

Gambar 1. De Quervain Syndrome

Nyeri (+)

Gambar 2. Finklestein Test

16