bismillah laporan ta oke
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan keanekaragaman serangga di kawasan taman ronggolaweTRANSCRIPT

EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN SPESIES SERANGGA DI KAWASAN TAMAN
RONGGOLAWE, SURABAYA
Iskhawatun Amanah, Eka A. Astrini, Hendi T. Mawardi, dan Rizky ApriliantiJurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya
ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman spesies serangga dan
kaitannya dengan faktor lingkungan di taman Ronggolawe Surabaya.Taman Ronggolawe Surabaya adalah salah satu contoh yang dapat mewakili ekosistem buatan. Metode yang digunakan adalah metode pengamatan langsung, yaitu dengan mengkoleksi serangga langsung di lokasi dan diidentifikasi di Laboratorium Taksonomi FMIPA Unesa. Hasil yang didapat adalah sebanyak 12 spesies serangga dari 3 ordo yang berbeda, yaitu ordo Lepidoptera, Hymenoptera, dan Diptera. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman serangga tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan seperti vegetasi dan suhu serta kondisi lingkungan yang tercemar di taman Ronggolawe sehingga kurang mendukung pertumbuhan serangga dan menyebabkan kurang beranekaragamnya serangga di taman tersebut.
Kata Kunci : Keanekaragaman, Spesies, Serangga, faktor lingkungan, Taman Ronggolawe
PENGANTAR
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan jenis tumbuhan dan
hewan yang sangat tinggi. Indonesia terletak di kawasan tropik yang mempunyai iklim yang
stabil dan secara geografi adalah negara kepulauan yang terletak di antara dua benua yaitu Asia
dan Australia (Primack dkk, 1998). Keanekaragaman hayati yang dapat dibanggakan Indonesia
salah satunya adalah serangga. Serangga merupakan hewan yang banyak sekali dijumpai pada
daerah beriklim tropis sampai hangat.
Serangga adalah kelompok organisme dominan di bumi dalam hal taksonomi (>50% dari
jenis yang telah dikenal) dan fungsi ekologi. Berdasarkan nilai keanekaragaman dan dominansi
yang cukup besar di bumi, maka tidak mengherankan bahwa serangga adalah organisme yang
mempengaruhi mahluk hidup lain (termasuk manusia). Serangga mempunyai respon yang cepat
terhadap perubahan lingkungan sehingga berguna untuk indikator perubahan lingkungan
(Schowalter, 2006). Keberadaan komunitas serangga pada suatu ekosistem alami maupun buatan
diyakini dapat menggambarkan keadaan ekosistem tersebut. Semakin bervariasi jenis serangga
yang terdapat pada suatu wilayah, maka semakin stabil ekosistem pada wilayah itu. Salah satu
ekosistem buatan yang terdapat di perkotaan adalah taman.
Taman Ronggolawe merupakan taman di kota Surabaya yang bertempat di jalan
Ronggolawe yang ramai kendaraan. Taman ini didominansi oleh pohon- pohon yang tinggi
terutama pohon sono, dan terdapat beberapa pohon mahoni, kelapa, dan bambu. Tanaman
berbunga yang mendominasi di taman tersebut ialah melati cina, selain itu terdapat dadap dan

bunga tasbih. Taman ini juga dilengkapi dengan area bermain anak seperti ayunan, jungkat-
jungkit, dan juga lapangan sepak bola. Pada sisi sebelah timur dan selatan dari taman terdapat
tempat pembuangan sampah dan juga tempat parkir yang beralih fungsi menjadi tempat mencuci
kendaraan bermotor.
Berdasarkan uraian di atas, maka sangat menarik untuk dilakukan penelitian mengenai
keanekaragaman spesies serangga dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
keanekaragamnnya di Taman Ronggolawe Surabaya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksploratif. Penelitian dilakukan selama 4 bulan
dari bulan September sampai Desember 2013 meliputi pengambilan sampel serangga di lokasi
dan identifikasi serangga di laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan dari tanggal 15
September-26 Oktober 2013 sebanyak lima kali di taman Ronggolawe Surabaya. Pengambilan
sampel dilakukan pada pukul 08.00 - 10.00 WIB dan 14.30-16.00 saat serangga aktif beraktifitas.
Identifikasi serangga dilaksanakan dari bulan November- Desember 2013 di Laboratorium
Taksonomi Avertebrata Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jaring ikan, toples, dan kamera digital.
Bahan yang digunakan ialah formalin dan klorofom. Objek penelitian adalan semua jenis
serangga yang ada di Taman Ronggolawe Surabaya dan sasaran dalam penelitian ini adalah
keanekaragaman spesies serangga yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan di taman ini.
Pengamatan dilakukan dengan metode pengamatan langsung dengan cara pengambilan
sampel serangga di tempat penelitian dengan bantuan jaring serangga. Serangga yang diperoleh
dimasukkan kedalam toples untuk proses pembiusan. Setelah itu, dilakukan fiksasi dan
dimasukkan ke dalam kotak inventaris serangga. Serangga yang diperoleh diidentifikasi sampai
dengan tingkat spesies. Data yang diperoleh dimasukkan dalam tabel pengamatan kemudian di
analisis. Selain pengambilan sampel serangga, juga dilakukan pengamatan terhadap komponen
biotik (keadaan tanaman dan serangga yang ada ditanaman tersebut), dan lingkungan tersebut
sering dilewati manusia atau tidak.
HASIL
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kawasan taman Ronggolawe Surabaya dapat
ditemukan 12 spesies serangga dengan 3 ordo dan 8 famili.

Tabel 1. Spesies serangga ordo Lepidoptera di kawasan taman Ronggolawe
No Family Genus Spesies Jumlah1 Papilionidae Graphium Graphium agamemnon 112 Papilionidae Graphium Graphium sarpedon 13 Nymphalidae Phaedyma Phaedyma columella 54 Nymphalidae Junonia Junonia atlites 15 Pieridae Delias Delias periboea 14
Tabel 2. Spesies serangga ordo Hymenoptera di kawasan taman Ronggolawe
Tabel 3. Spesies serangga ordo Diptera di kawasan taman Ronggolawe
Keterangan : * = perpohon.
Gambar 1. Perbandingan jumlah individu pada setiap spesies serangga di Taman Ronggolawe.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa keanekaragaman serangga di
taman Ronggolawe rendah jika dibandingkan dengan keanekaragaman serangga di taman lain.
Dari 29 0rdo kelas insekta hanya ditemukan 3 ordo saja. Rendahnya keanekaragaman di taman
Graphium ag
amem
non
Graphium sa
rped
on
Phaedym
a columell
a
Junonia atl
ites
Delias
periboea
Apis anden
iform
is
Lasius f
uliginosu
s
Oechophyll
a smara
gdina
Lucili
a seri
cata
Musca domesti
ca
Rhynciu
m haemorrh
oidale
Delta s
p0
20406080
Perbandingan Jumlah individu pada Setiap Spesies Serangga
spesies
jum
lah
No Family Genus Spesies Jumlah1 Apidae Apis Apis andeniformis 152 Formicidae Lasius Lasius fuliginosus > 503 Formicidae Oechophylla Oechophylla smaragdina ± 30*4 Vesphidae Rhyncium Rhyncium haemorrhoidale 55 Vesphidae Delta Delta sp 1
No Family Genus Spesies Jumlah1 Calliphoriadea Lucilia Lucilia sericata > 502 Muscidea Musca Musca domestica > 50

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan baik biotik maupun abiotik. Faktor biotik
yang dapat mempengaruhi keanekaragaman serangga ialah vegetasi di taman tersebut. Menurut
Subekti (2008) dalam jurnal “Keanekaragaman Jenis Serangga di Hutan Tinkomoyo Kota
Semarang, Jawa tengah” mengemukakan bahwa keanekaragaman vegetasi sangat diperlukan
oleh serangga sebagai sumber makanan atau sebagai sarang. Oleh karena itu, suatu vegetasi
dapat menentukan jenis serangga yang akan menghuninya. Taman Ronggolawe didominasi oleh
pohon- pohon yang tinggi terutama pohon sono, dan terdapat beberapa pohon mahoni, kelapa,
dan bambu. Tanaman berbunga yang mendominasi di taman tersebut ialah melati cina, selain itu
terdapat beberapa dadap dan bunga tasbih. Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa semut
rangrang ditemukan dalam jumlah banyak. Banyaknya semut yang ditemukan berhubungan
dengan jumlah pohon yang banyak di taman tersebut. Semut ini menghuni pohon-pohon sono,
mahoni dan kelapa. Tanaman berbunga yang ada di taman tersebut kurang beranekaragam dan
tidak berbau. Beberapa jenis serangga diantaranya mempunyai ketertarikan tersendiri terhadap
suatu warna dan bau, misalnya terhadap warna-warna bunga. Akan tetapi ada juga yang tidak
menyukai bau tertentu (Bioindikator, 2013). Keadaan tanaman berbunga yang kurang
beranekaragam menyebabkan serangga khususnya kupu-kupu dan lebah ditemukan dalam
jumlah sedikit karena tanaman berbunga merupakan sumber makanan bagi mereka. Bunga dadap
yang ada di taman ini menarik lebah terutama dari spesies Apis andeniformis.
Selain faktor biotik , keadaan lingkungan abiotik dari Taman Ronggolawe Surabaya yang
dipengaruhi letak dan posisi dari taman tersebut juga mempengaruhi. Taman Ronggolawe yang
terletak di jalur hijau pada Jalan Gunungsari Surabaya, secara langsung berakibat pada suhu
yang sedikit lebih tinggi dari taman lain yang tidak berdekatan dengan jalan raya. Suhu akan
mempengaruhi aktivitas serangga, penyebaran, pertumbuhan, dan perkembangbiakan serangga.
Menurut Bioindikator (2013) setiap spesies serangga mempunyai jangkauan suhu masing-masing
dimana ia dapat hidup, dan pada umumya jangkauan suhu yang efektif adalah suhu minimum.
Serangga memiliki kisaran suhu tertentu untuk kehidupannya. Diluar kisaran suhu tersebut
serangga dapat mengalami kematian. Efek ini terlihat pada proses fisiologis serangga, dimana
pada suhu tertentu aktivitas serangga tinggi dan akan berkurang (menurun) pada suhu yang lain.
Umumnya kisaran suhu yang efektif adalah 15ºC (suhu minimum), 25ºC suhu optimum dan
45ºC (suhu maksimum). Pada suhu yang optimum kemampuan serangga untuk melahirkan
keturunan besar dan kematian (mortalitas) sebelum batas umur akan sedikit.
Selain suhu, kondisi lingkungan yang tercemar oleh asap-asap kendaraan dan adanya
tempat pembuangan sampah yang menimbulkan bau busuk serta tercemarnya air akibat adanya

tempat pencucian kendaraan juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keanekaragaman
di taman ini. Udara yang kurang bersih akibat tercemar karbondioksida dari pembakaran
kendaraan dan bau yang tidak sedap serta pencemaran air tidak mendukung perkembangan
serangga terutama yang sensitif terhadap pencemaran. Hal tersebut berdampak pada kurang
beranekargamnya serangga karena hanya beberapa jenis serangga yang mampu bertahan dengan
keadaan demikian. Serangga ordo Odonata memerlukan air untuk perkembangan larvanya,
sehingga keberadaannya dapat digunakan sebagai bioindikator. Dalam penelitian kami, tidak
ditemukan adanya serangga ordo Odonata yang menandakan bahwa lingkungan taman
Ronggolawe telah tercemar.
Grafik di atas menunjukkan bahwa lalat ditemukan melimpah karena serangga ini
mempunyai ketertarikan dengan bau-bau busuk. Menurut Suraini (2010), untuk mempertahankan
kehidupannya, lalat mempunyai daya tarik terhadap bau-bau yang busuk yang menuntunnya
untuk mencari tempat-tempat yang kotor untuk mencari sesuatu yang dapat dimakannya.
Tempat-tempat kotor yang disukai lalat diantaranya adalah tempat-tempat pembuangan sampah,
kotoran-kotoran yang berasal dari saluran air yang meluap, tumpukan feses yang dibuang
sembarangan, kakus dan tempat-tempat kotor lainnya.
SIMPULAN DAN SARAN
Keanekaragaman serangga di Taman Ronggolawe Surabaya tergolong rendah. Hal ini
dibuktikan dengan macam jenis serangga yang ditemukan sedikit, yaitu 5 jenis kupu-kupu, 2
jenis semut, 2 jenis lalat, dan 3 jenis lebah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
vegetasi, suhu, dan lingkungan yang tercemar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka
perlu diperbaikinya kondisi taman dengan penataan taman yang baik, meliputi penanaman
tumbuhan yang lebih bervariasi, pemindahan tempat pembuangan sampah dan pengembalian
fungsi lahan parkir. Selain hal tersebut, perlu adanya metode yang lebih baik dalam pengambilan
data jumlah individu sehingga data yang diperoleh lebih akurat dalam menunjukkan tingkat
keanekaragaman spesies serangga.
KEPUSTAKAAN
Primack, R.B., Supriatna, J., Indrawan, M., dan Kramadibrata, P. 1998. Biologi Konservasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Rhizali, Akhmad. 2000. Keragaman Serangga dan Peranannya Pada Daerah Persawahan di Taman Nasional Gunung Halimun, Desa Malasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Abidin, Zainal. 2010. Studi Keanekaragaman Serangga di Vegetasi Savana Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS). Skripsi. Tidak dipublikasikan. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Subekti, Niken, 2008. Keanekaragaman Jenis Serangga di Hutan Tinkomoyo Kota Semarang, Jawa tengah. Jurnal. Diakses pada tanggal 10 Desember 2013 dari http:// www.doaj.org/doaj? func=search&template=&uiLanguage=en&query=niken+subekti&filter=media%3A%22journal%22&filter=media%3A%22article%22 .
Kusuma, F. D. 2006. Keanekaragaman Serangga di Ekosistem Mangrove: Studi Kasus Hutam Mangrove di Kawasan Pesisir Angke Kapuk, Jakarta Utara. Jurnal. Diakses 10 Desember 2013 dari http:// www. repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/.../Cover.pdf .
Schowalter, T. D. 2006. Insect Ecology: an Ecosystem Approach, 2 nd Ed. Diakses 10 Desember dari http:// www.luq.lternet.edu/data/lterdb96/metadata/lterdb96.htm .
Bioindikator, 2013. Keanekaragaman Serangga ( Saduran Dari Berbagai Sumber). Diakses pada 10 Desember 2013 dari http://garudabioindikator.blogspot.com/2013/05/keanekaragaman-serangga-saduran.html.
Suraini, 2010. Jenis - Jenis Lalat (Diptera) dan Bakteri Enterobacteriaceae Yang Terdapat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Padang. Jurnal. Diakses pada 11 Desember 2013 dari http://pasca.unand.ac.id/id/wp-content/uploads/2011/09/jenis-jenis-lalat-diptera-dan-bakteri-enterobacteriaceae-yang-terdapat-di-tempat-pembuangan-akhir-sampah-tpa-kota-padang.pdf.
Lampiran 1Klasifikasi dan deskripsi serangga.

NO GAMBAR KLASIFIKASI1
Dorsal Ventral
Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : Lepidoptera Famili : Papilionidae Genus : GraphiumSpesies : Graphium agamemnon
Deskripsi :Panjang tubuh 3.5 cm,lebar tubuh 0.5 cm. Panjang sayap 4.2 cm,lebar sayap 4.5 cm Sayap depan dan belakang berwarna dasar hitam dan terdapat spot atau bintik berwarna hijau. Sayap bagian belakang memanjang seperti ekor
2.
Dorsal Ventral
Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : LepidopteraFamili : NymphalidaeGenus : PhaedymaSpesies : Phaedyma columella
Deskripsi:Memiliki panjang tubuh 3.5 cm dan lebar tubuh 0.5 cm. Warna tubuh coklat . Terdapat 2 pasang sayap dengan panjang 4.5 cm dan lebar 3.3 cm. Warna sayap coklat tua dan terdapat bintik atau spot berwarna putih. Spot terdapat pada tepi sayap dan berukuran kecil,juga terdapat spot berwarna putih pada bagian kepala dan dada . pada bagian ventral warna tubuh coklat dan terdapat spot putih.
3
Dorsal
Kingdom : Animalia Filum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : LepidopteraFamili : PapilionidaeGenus : GraphiumSpesies : Graphium sarpedon
Deskripsi: Panjang tubuh 3.5 cm dan lebar 0.5 cm dengan. Memiliki 2 pasang sayap berwarna hitam dengan corak hijau berbentuk oval,corak semakin besar saat menuju arah tubuhnya.
4.
Dorsal
Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : LepidopteraFamili : NymphalidaeGenus : JunoniaSpesies : Junonia atlites
Deskripsi :Panjang tubuh 2.5 cm dan lebar 0.3 cm ,warna tubuh hitam dan memiliki sayap dengan panjang 3 cm dan lebar 3 cm berjumlah 2 pasang. Warna sayap coklat muda dengan pola lingkaran kecil dan banyak pada ujung sayap.

5.
Dorsal Ventral
Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : LepidopteraFamili : PeridaeGenus : DeliasSpesies : Delias poriboea
Deskripsi :Panjang tubuh 3.5 cm dan lebar 0.5 cm dengan warna tubuh hitam. Memiliki sayap depan dan belakang dengan warna putih pada bagian dorsal sayap belakang berwarna putih dan kuning di bagian atas dan hitam di bagian bawah dan terdapat warna orange. Pada bagian ventral terdapat bercak hitam pada bagian tepi .
6.
Dorsal
Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : HymenopteraFamili : VespidaeGenus : DeltaSpesies : Delta sp
Deskripsi :Panjang tubuh 3 cm dan lebar 0.5 cm. Memiliki toraks dan abdomen yang dihunbungkan dengan petiolus yang ramping . panjang sayap 1.8 cm dan lebar sayap 0.7 cm. Jumlah sayap satu pasang berwarna bening dan tidak berpola.
7.
Dorsal
Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : HymenopteraFamili : VespidaeGenus : RhynciumSpesies : Rhyncium haemorrhoidale
Deskripsi :Panjang tubuh 3.5 cm dan lebar 0.5 cm. warna tubuh coklat. Memiliki sayap dengan panjang 4.5 cm dan lebar 3.3 cm. warna sayap coklat tua dan terdapat spot putih,spot terdapat pada tepi sayap dan berukuran kecil. Spot putih juga terdapat pada bagian kepala dan dada.
8.
Dorsal
Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : DipteraFamili : MuscidaeGenus : MuscaSpesies : Musca domestica
Deskripsi :Panjang tubuh 0.75 cm dan lebar 0.5 cm,berwarna hitam keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Sayap berjumlah sepasang dengan panjang 0.3 cm dan lebar 0.25 cm. sayap berwarna bening dan tidak memiliki ornamen. Mata berwarna merah .

9.
Dorsal
Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : DipteraFamili : CalliphoridaeGenus : LuciliaSpesies : Lucilia sericata
Deskripsi :Panjang tubuh 1.1 cm lebar 0.5 cm ,tubuh berwarna hijau metalik. Memiliki sepasang sayap. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk berwarna merah.
10.
Dorsal
Kingdom : AnimaliaFilum : InsectaKelas : InsectaOrdo : HymenopteraFamili : FormicidaeGenus : OechophyllaSpesies : Oechophylla smaragdina
Deskripsi:Panjang tubuh 1.2 cm dan lebar 0.2 cm,warna tubuh merah. Bagian perut kedua berhubungan ke tangkai semut,membentuk pinggang sempit di antara mesostoma.
11.
Dorsal
Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : HymenopteraFamili : FormicidaeGenus : LaciusSpesies : Lacius fuliginosus
Deskripsi :Panjang tubuh 1 cm dan lebar 0.2 cm ,tubuh berwarna hitam. Bagian perut kedua berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang di antara mesosoma.
12.
Dorsal
Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : HymenopteraFamili : ApidaeGenus : ApisSpesies : Apis andreniformis
Deskripsi :Panjang tubuh 1.3 cm dan lebar 0.5 cm. tubuh berwarna hitam dan lurik berwarna kuning.
Lampiran 2.Foto keadaan Taman Ronggolawe Surabaya.

Gambar 2. Taman Ronggolawe dekat dengan tempat pembuangan sampah.
Gambar 3. Tempat pencucian kendaraan di area parkir taman Ronggolawe.