stroke subarakhnoid fix
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan kasusTRANSCRIPT
RSUD ARIFIN ACHMAD
Fakultas Kedokteran UNRISMF/ BAGIAN SARAF
Sekretariat : SMF Saraf Irna Medikal Lantai 4Jl. Diponegoro No. 2 Telp. (0761) 7026225
P E K A N B A R U
STATUS PASIEN
Nama Koass :Riza Wardhilah
N I M / N U K :0808151257
Tanggal :12 November 2013
I. IDENTITAS PASIEN
NamaNy. R
Umur57 tahun
Jenis kelaminPerempuan
AlamatTangkerang labuai
AgamaProtestan
Status perkawinanKawin
PekerjaanIRT
Tanggal Masuk RS11 November 2013
Medical Record 83 29 79
II. ANAMNESIS (12 November 2013) : alloanamnesis dari suami pasien
Keluhan Utama :
Lemah pada anggota gerak sebelah kanan sejak 2 hari SMRSRiwayat Penyakit Sekarang
Sejak 2 hari SMRS pasien mengeluhkan tangan dan kaki kanan terasa lemah jika digerakkan. Keluhan ini muncul setelah pasien mengeluhkan adanya nyeri kepala yang hebat pada daerah belakang kepala yang muncul mendadak ketika pasien sedang beraktivitas, disertai mual (+), muntah (+) 3x. Pasien kemudian pingsan selama 30 menit. Pasien juga mengeluhkan terasa kaku pada daerah leher, demam (-), kejang (-), riwayat trauma pada kepala (-). 4 bulan terakhir pasien sering mengeluhkan tengkuknya terasa berat dan rasa kebas pada lengan kirinya.Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat stroke sebelumnya (-) Hipertensi (+) Diabetes mellitus (-) Penyakit jantung (-)Riwayat Kebiasaan Merokok (-) Alkohol (-)Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga menderita keluhan yang samaRESUME ANAMNESIS
Pasien Ny. R, 57 tahun dengan:
Keluhan utama: lemah pada tangan dan kaki kanan sejak 2 hari SMRS.
Nyeri kepala hebat (+), mendadak, saat beraktivitas, mual (+), muntah (+), penurunan kesadaran (+), terasa kaku pada leher (+). III. PEMERIKSAAN (Tanggal : 12/11/2013)A. KEADAAN UMUM
Tekanan darah:kanan : 140/90 mmHg,kiri : 140/90 mmHg
Denyut nadi:kanan : 90 x/menit, teratur kiri : 90 x/menit, teratur
Jantung
:HR : 88 x/menit, irama : reguler
Paru
:Respirasi : 20 x/menit tipe : vesikuler
Lain-lain
:Suhu : 36,8 oCB. STATUS NEUROLOGIK
1) KESADARAN: Komposmentis GCS : E4 M6 Vafasia motorik2) FUNGSI LUHUR: normal
3) KAKU KUDUK: ada4) SARAF KRANIAL :
1. N. I (Olfactorius )KananKiriKeterangan
Daya pembauSDNSDNSDN
2. N.II (Opticus)
KananKiriKeterangan
Daya penglihatan
Lapang pandang
Pengenalan warna>3/6SDNSDN>3/6SDN
SDNDBN
3. N.III (Oculomotorius)
KananKiriKeterangan
Ptosis
Pupil
Bentuk
Ukuran
Gerak bola mata
Refleks pupil
Langsung
Tidak langsung-bulat
3 mm
bebas
++-bulat
3 mm
bebas
++DBN
4. N. IV (Trokhlearis)
KananKiriKeterangan
Gerak bola mataBebasbebasDBN
5. N. V (Trigeminus)
KananKiriKeterangan
Motorik
Sensibilitas
Refleks kornea++++++DBN
6. N. VI (Abduscens)KananKiriKeterangan
Gerak bola mata
Strabismus
Deviasibebas-
-bebas-
-DBN
7. N. VII (Facialis)
KananKiriKeterangan
Tic
Motorik
Daya perasa
Tanda chvostek-NN--NN-DBN
8. N. VIII (Akustikus)
KananKiriKeterangan
Pendengaran++DBN
9. N. IX (Glossofaringeus)
KananKiriKeterangan
Arkus farings
Daya perasa
Refleks muntahSimetris
normal
+DBN
10. N. X (Vagus)
KananKiriKeterangan
Arkus farings
DysfoniaSimetris
-DBN
11. N. XI (Assesorius)KananKiriKeterangan
Motorik
TrofinormaleutrofinormaleutrofiDBN
12. N. XII (Hipoglossus)
KananKiriKeterangan
Motorik
Trofi
Tremor
DisartriNeutrofi
--N
eutrofi
--DBN
IV. SISTEM MOTORIK
KananKiriKeterangan
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter33normal
eutrofi
-44normal
eutrofi
-Hemiparesis kanan
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter00normal
eutrofi
-44normal
eutrofi
-
Badan
Trofi
Ger. involunter
Refl.dinding perut
Refl. kremastereutrofi-+-eutrofi-+-
V. SISTEM SENSORIK
KananKiriKeterangan
Raba
Nyeri
Suhu
PropioseptifSulit dinilai
VI. REFLEKS
KananKiriKeterangan
Fisiologis
Biseps
Triseps
KPR
APR+++++
+
+
+DBN
Patologis
Babinski
Chaddock
Hoffman Tromer
Reflek primitif :
Palmomental
Snout--
-
-
--
-
-
-
-Reflek patologis (-)
VII. FUNGSI KORDINASI
KananKiriKeterangan
Test telunjuk hidung
Test tumit lutut
Gait
Tandem
RombergnormalSDN
normalSDN
DBNSDN
VIII. SISTEM OTONOM
Miksi
: sulit dinilai
Defaekasi: sulit dinilaiIX. PEMERIKSAAN KHUSUS/LAIN
a. Laseque: (+)b. Kernig
: (+)c. Patrick
: tidak dilakukand. Kontrapatrick: tidak dilakukane. Valsava test: tidak dilakukanf. Brudzinski: (+)X. RESUME PEMERIKSAAN
Keadaan umum
Kesadaran
: Komposmentis GCS : E4 M6 Vafasia motorik Tekanan darah: 140/90 mmHgPernafasan
: 20x / menit
Fungsi luhur
: normal
Rangsang meningeal: (+)
Saraf kranial
: DBN
Motorik
: hemiparesis kanan
Sensorik
: sulit dinilai
Kordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: sulit dinilai
Refleks
Fisiologis
: +
Patologis
: - D. DIAGNOSA
DIAGNOSA KLINIS : Stroke
DIAGNOSA TOPIK : Sistem karotis sinistra
DIAGNOSA ETIOLOGIK : Perdarahan Subarakhnoid
DIAGNOSA BANDING : Perdarahan IntraserebralE. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium darah lengkap CT-Scan kepala Rontgen thorak
F. PENATALAKSANAAN
Perawatan Umum : Observasi tanda vital
Tirah baringPenatalaksanaan Khusus : IVFD RL 16 tpmIVFD Mannitol 4x125 cc
Nimodipin 3x2 tab 30 mgInj. Asam traneksamat 3x500 mg
Inj. Vit. K 3x1 amp
G. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap :Hb : 14 g/dLGlu : 129 mg/dLAST : 93,3 IU/LHt : 39,5%Cho : 216 mg/dLALT : 114 IU/LPlt : 237.000 mm3Ure : 6,8 mg/dLAlb : 3,42 g/dLWbc : 10.800 mm3Cre : 1,05 mg/dLBUN : 14,5 mg/dLCT-Scan Kepala : Ket : lesi hiperdens inter hemisfer
kesan perdarahan subarakhnoid
Rontgen thorak :
Ket : CTR > 50%, kesan kardiomegali
H. DIAGNOSIS AKHIR
Stroke e.c perdarahan subarakhnoidFollow UpHari / TanggalSubjektifObjektifAssesmentPlanning
Rabu
13-11-2013Nyeri kepala, tangan dan kaki kanan sulit digerakkan,Kesadaran : komposentis
TD : 160/90 mmHg
Nadi : 92 x/i
RR : 20 x/i
T : Afebris
Fungsi luhur : normal
Kaku kuduk : (+)
Motorik : hemiparese dx
Sensorik : Sulit dinilaiRefleks pupil : (+/+)Refleks fisiologis : (+)
Refleks patologis : (-)
Sistem otonom : SDNStroke ec. perdarahan subarakhnoidIVFD RL 16 tpm
Mannitol 4x125 cc
Nimodipin 3x2 tab 30 mg
Inj. Asam traneksamat 3x500 mg
Inj. Vit. K 3x1 amp
Kamis
14-11-2013Nyeri kepala, tangan dan kaki kanan masih sulit digerakkan,Kesadaran : komposentis
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 88 x/i
RR : 20 x/i
T : Afebris
Fungsi luhur : normal
Kaku kuduk : (+)
Motorik : hemiparese dx
Sensorik : Sulit dinilaiRefleks pupil : (+/+)Refleks fisiologis : (+)
Refleks patologis : (-)
Sistem otonom : SDNStroke ec. perdarahan subarakhnoidIVFD RL 16 tpm
Mannitol 4x125 cc
Nimodipin 3x2 tab 30 mg
Inj. Asam traneksamat 3x500 mg
Inj. Vit. K 3x1 amp
Jumat
15-11-2013Nyeri kepala berkurang, tangan kanan sudah lebih mudah digerakkan, kaki kanan masih sulit digerakkan,Kesadaran : komposentis
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 84 x/i
RR : 19 x/i
T : Afebris
Fungsi luhur : normal
Kaku kuduk : (+)
Motorik : hemiparese dx
Sensorik : Sulit dinilaiRefleks pupil : (+/+)Refleks fisiologis : (+)
Refleks patologis : (-)
Sistem otonom : SDNStroke ec. perdarahan subarakhnoidIVFD RL 16 tpm
Mannitol 4x125 cc
Nimodipin 3x2 tab 30 mg
Inj. Asam traneksamat 3x500 mg
Inj. Vit. K 3x1 amp
Sabtu
16-11-2013Nyeri kepala berkurang, kaki kanan masih sulit digerakkan,Kesadaran : komposentis
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 82 x/i
RR : 20 x/i
T : Afebris
Fungsi luhur : normal
Kaku kuduk : (+)
Motorik : hemiparese dx
Sensorik : Sulit dinilaiRefleks pupil : (+/+)Refleks fisiologis : (+)
Refleks patologis : (-)
Sistem otonom : SDNStroke ec. perdarahan subarakhnoidIVFD RL 16 tpm
Mannitol 4x125 cc
Nimodipin 3x2 tab 30 mg
Inj. Asam traneksamat 3x500 mg
Inj. Vit. K 3x1 amp
PEMBAHASANI. Definisi
Definisi stroke menurut WHO (2006) adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat dan lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya penyakit selain daripada gangguan vaskular.1,2
II. Faktor Resiko Stroke 1-4Secara umum faktor resiko stroke dibagi atas :
Tidak dapat dimodifikasiDapat dimodifikasi
Umur Jenis kelamin Ras/bangsa Riwayat keluarga yang pernah terkena stroke
Hipertensi Diabetes melitus Merokok Konsumsi alkohol Hiperkolesterolemia Obesitas Penyakit jantung
III. Klasifikasi 1,3,5A. Berdasarkan kelainan patologi
1. Stroke Hemoragik : Perdarahan intraserebral, perdarahan ekstraserebral
2. Stroke non hemoragik : Thrombus, emboli, hipoperfusi sistemik
B. Berdasarkan penilaian terhadap waktu kejadiannya
1. Transient Iskemik Attack (TIA) atau serangan stroke sementara, gejala defisit neurologis hanya berlangsung kurang dari 24 jam.
2. Reversible Ischemic Neurolagical Deficits (RIND), kelainan atau gejala neurologis menghilang lebih dari 24 jam sampai 3 minggu
3. Stroke progresif atau stroke in evolution yaitu stroke yang gejala klinisnya secara bertahap berkembang dari yang ringan sampai semakin berat.
4. Stroke komplit atau completed stroke, yaitu stroke dengan defisit neurologis yang menetap dan sudah tidak berkembang lagi.C. Berdasarkan lokasi lesi vaskuler
1. Sistem karotis
Motorik: hemiparese kontralateral, disartria
Sensorik: hemihipestesi kontralateral, parestesia
Gangguan visual: hemianopsia homonim kontralateral Gangguan fungsi luhur: afasia, agnosia
2. Sistem vertebrobasiler
Motorik: hemiparese alternans, disartria
Sensorik: hemihipestesia alternans, parestesia
Gangguan visual : hemianopsia homonim, cortical blindness, TIA
Gangguan lain: gangguan keseimbangan, vertigo, diplopiaIV. Gejala Stroke
Secara umum gejala stroke berupa serangan mendadak, berupa :1,31. Kesemutan dan kelemahan pada wajah, lengan atau tungkai,terutama pada satu sisi tubuh
2. Confuse, gangguan bicara atau mengerti pembicaraan
3. Gangguan penglihatan satu atau kedua mata
4. Kesulitan berjalan, pusing, gangguan keseimbangan dan koordinasi
5. Nyeri kepala hebat yang belum jelas penyebabnyaStroke Hemoragik
Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan intrakranial pada gilirannya akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak.5Etiologi dari Stroke Hemoragik :
1) Perdarahan intraserebral
Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri dari 80% di hemisfer otak dan sisanya di batang otak dan serebelum. 6Gejala klinis :
Onset perdarahan bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan aktivitas dan dapat didahului oleh gejala prodromal berupa peningkatan tekanan darah yaitu nyeri kepala, mual, muntah, gangguan memori, bingung, perdarahan retina, dan epistaksis.
Penurunan kesadaran yang berat sampai koma disertai hemiplegia/hemiparese dan dapat disertai kejang fokal / umum.
Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, refleks pergerakan bola mata menghilang dan deserebrasi
Dapat dijumpai tanda-tanda tekanan tinggi intrakranial (TTIK), misalnya papiledema dan perdarahan subhialoid.
2) Perdarahan subarakhnoid
Perdarahan subarakhnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan di ruang subarakhnoid yang timbul secara primer. 6Gejala klinis :
Onset penyakit berupa nyeri kepala mendadak seperti meledak, dramatis, berlangsung dalam 1 2 detik sampai 1 menit.
Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, mengigil, mudah terangsang, gelisah dan kejang.
Dapat ditemukan penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam beberapa menit sampai beberapa jam.
Dijumpai gejala-gejala rangsang meningen
Perdarahan retina berupa perdarahan subhialid merupakan gejala karakteristik perdarahan subarakhnoid.
Gangguan fungsi otonom berupa bradikardi atau takikardi, hipotensi atau hipertensi, banyak keringat, suhu badan meningkat, atau gangguan pernafasan. 5Skema grading yang diajukan oleh Hunt dan Hess pada tahun 1986 masih berguna pada praktek klinis, dan memberikan gambaran kasar pada prognosis pasien.
GRADEGAMBARAN KLINIS
1Asimtomatik atau sakit kepala ringan dan iritasi meningeal
2Sakit kepala sedang atau berat (sakit kepala terhebat seumur hidupnya), meningismus, defisit saraf kranial (paresis nervus abdusen sering ditemukan)
3Mengantuk, konfusi, tanda neurologis fokal ringan
4Stupor, defisit neurologis berat (misalnya hemiparesis), manifestasi otonom
5Koma, deserebrasi
Stroke Non-HemoragikPerbedaan perdarahan intraserebral, infark trombosis dan emboli7Perdarahan intraserebriInfark thrombosisEmboli
OnsetUmumnya terjadi saat
BeraktivitasSaat istirahat,
Biasanya diawali
gejala prodormal
pusing (TIA
dengan defisit
neurologisTerjadi saat beraktivitas,
gejala muncul dalam
waktu beberapa detik
atau menit
GejalaHemiplegi cepat terjadiGejala berangsur-angsur
progresif
dalam hitungan
menit atau jamGejala mungkin cepat
terjadi, pasien biasanya
sadar
Penemuan
khusus
Hipertrofi jantung,
hipertensi retinopatiPenyakit jantung
aterosklerosis
Aritmia atau infark
jantung (sumber emboli
biasany dari jantung)
Tekanan
darah
Hipertensi beratSering hipertensiNormal
Penemuan
CT-scan
Peningkatan densitas,
mungkin darah dalam
ventrikelPada fase akut
adanya area
avaskuler, edem
Pada fase akut adanya
area avaskuler, edem,
kemudian berubah
A. Dasar diagnosis kerja
a. Dasar diagnosis klinis :
Dari anamnesis diketahui bahwa pada pasien ini terdapat:
Kelemahan anggota gerak sebelah kanan, nyeri kepala hebat yang mendadak, terjadi saat beraktivitas, mual, muntah, serta penurunan kesadaran.Dari pemeriksaan fisik ditemukan:
TD : 140/90 mmHg, HR: 88 x/I, nadi : 90 x/I, RR : 20 x/I, T : Afebris, GCS : E4 M6 Vafasia motorik, dan hemiparese dx. b. Dasar diagnosis topik :
Sistem karotis sinistra, karena gejala yang timbul merupakan gejala gangguan sistem karotis sinistra, berupa hemiparese dextra. c. Dasar diagnosis etiologik :
Pada pasien ini:
Nyeri kepala hebat, mendadak Onset defisit neurologis terjadi saat beraktivitas Penurunan kesadaran Kaku kuduk Tekanan darah sedang CT-Scan menunjukkan perdarahan diruang subarakhnoid d. Dasar diagnosis banding
Stroke hemoragik et causa perdarahan intrasebral karena terdapat defisit neurologis yang bersifat mendadak, dengan tanda-tanda perdarahan, penurunan kesadaran, muncul saat beraktivitas, serta TTIK (muntah).B. Dasar Usulan Pemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap : untuk mengetahui faktor resiko terjadinya stroke dan kondisi umum pasien2. Pemeriksaan CT-scan : untuk diagnosis pasti patologi stroke (hemoragik atau infark), lokasi dan luas lesi.3. Foto rontgen torak : melihat pembesaran jantung akibat hipertensi lama.C. Dasar Penatalaksanaan1. Tirah baring karena pasien dengan peradarahan subarakhnoid perlu beristirahat dan tidak diperbolehkan melakukan kerja berat, mobilisasi dilakukan secara berangsur-angsur.
2. IVFD RL tpm untuk stabilisasi hemodinamik.
3. IVFD mannitol untuk mengurangi edema serebri
4. Nimodipin untuk mencegah kerusakan otak akibat vasospasme
5. Inj. Asam traneksamat dan vit. K untuk menghentikan perdarahan
D. Diagnosis Akhir
Stroke ec perdarahan subarakhnoidDAFTAR PUSTAKA
1. Rumantir CU. Gangguan peredaran darah otak. Pekanbaru : SMF Saraf RSUD Arifin Achmad/FK UNRI. Pekanbaru. 2007.
2. Baker DM. Stroke prevention in clinical practice. London : British Library. 2008.
3. Rialdi D. Profil leukosit pada penderita stroke akut di RSUD Arifin Achmad pekanbaru periode 1 januari 31 desember 2010. Pekanbaru : Fakultas Kedokteran UR - RSUD Arifin Achmad. Pekanbaru, 2011.
4. Barnes M. Recovery after stroke. Cambride : University Press, 2011.1-13.
5. Goetz Christopher G, William J. Cerebrovascular Diseases. In : Neurology for the non- Neurologist , 3rd ed. Philadelphia, 20106. Rumantir CU. Pola Penderita Stroke Di Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode 1984-1985. Laporan Penelitian Pengalaman Belajar Riset Dokter Spesialis Bidang Ilmu Penyakit Saraf. 1986. 7. Chusid JG, deGroot J. Correlative Neuroanatomy. 20th Edition. United States of America: Appleton & Lange, 1988 EMBED MS_ClipArt_Gallery