renstra inspektorat provinsi kalimantan timur 2013 – 2018 bab iii

21
Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Pencapaian misi disadari akan pada tugas pokok dan fungsi Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur sangat bergantung pada keberadaan faktor-faktor kunci keberhasilan dan isu-isu strategis. Faktor – faktor ini dirumuskan dari hasil analsis lingkungan internal dan eksternal baik yang menguntungkan maupun merugikan bagi Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. Analisis lingkungan tersebut dengan menggunakan teknik analisis SWOT ( Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats). Menjelaskan faktor-faktor kunci keberhasilan dan isu-isu strategis yang akan dihadapi berdasarkan evaluasi dan analisis berdasarkan RPJMD Provinsi Kalimantan Timurr tahun 2014 – 2018 telah ditetapkan agenda menciptakan Kaltim yang aman, demokratis dan damai didukung Pemerintahan yang bersih dan berwibawa, untuk itu perlu diantisipasi dengan menyikapi beberapa faktor-faktor kunci keberhasilan dan isi-isu strategis dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan berdasarkan evaluasi, analisis dan prediksi terhadap pelaksanaan tugas pengawasan, yaitu adalah sebagai berikut dengan isu-isu strategis, yaitu : a. Belum optimalnya system pengendalian intern pemerintah; b. Belum optiomalnya tingkat penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan; 27

Upload: lamkhanh

Post on 15-Jan-2017

224 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD

Pencapaian misi disadari akan pada tugas pokok dan fungsi Inspektorat

Provinsi Kalimantan Timur sangat bergantung pada keberadaan faktor-faktor kunci

keberhasilan dan isu-isu strategis. Faktor – faktor ini dirumuskan dari hasil analsis

lingkungan internal dan eksternal baik yang menguntungkan maupun merugikan bagi

Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. Analisis lingkungan tersebut dengan

menggunakan teknik analisis SWOT ( Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan

Threats). Menjelaskan faktor-faktor kunci keberhasilan dan isu-isu strategis yang

akan dihadapi berdasarkan evaluasi dan analisis berdasarkan RPJMD Provinsi

Kalimantan Timurr tahun 2014 – 2018 telah ditetapkan agenda menciptakan Kaltim

yang aman, demokratis dan damai didukung Pemerintahan yang bersih dan

berwibawa, untuk itu perlu diantisipasi dengan menyikapi beberapa faktor-faktor

kunci keberhasilan dan isi-isu strategis dalam melaksanakan tugas-tugas

pengawasan berdasarkan evaluasi, analisis dan prediksi terhadap pelaksanaan tugas

pengawasan, yaitu adalah sebagai berikut dengan isu-isu strategis, yaitu :

a. Belum optimalnya system pengendalian intern pemerintah;

b. Belum optiomalnya tingkat penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan;

c. Prioritas tahun 2009-2013 lingkup pengawasan hanya pada pemerintah Provinsi

Kaltim.

d. Masih terbatasnya tenaga profesional dibidang pengawasan terkait denga jabatan

fungsional auditor.

Tindakan yang akan dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur

dalam melakukan identifikasi lingkungan internal dan eksternal harus dapat mengenal

kondisi-kondisi elemen internal organisasi yang sifatnya dapat dikuasai (controllable)

dan berguna untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan organisasi serta kondisi-

kondisi elemen eksternal yang sifatnya relatif kurang dikuasi (uncontrollable) yang

berguna untuk mengetahui faktor peluang dan ancaman dengan menggunakan

analisis Strength ( kekuatan ), Weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan

27

Page 2: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Threat ( ancaman ) atau SWOT. Analisis SWOT ini dimaksudkan untuk menentukan

tingkat urgensi dan dampak potensial serta skala prioritasnya.

Dengan percermatan terhadap lingkungan organisasi dapat diidentifikasi

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada Inspektorat Provinsi

Kalimantan Timur seperti tabel berikut :

Tabel 7.

Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Inspektorat Prov. Kaltim

KEKUATAN KELEMAHAN

1 Tersedianya jumlah sumber daya manusia 1 Belum tertatanya menajemen penganggaran untuk pengawasan

2 Tersedianya prasarana dan sarana 2 Kurangya kompetensi Pejabat Fungsional Pengawasan

3 Tingginya motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya

3 Terbatasnya sumber daya manusia khususnya di bidang pengawasan

4 Banyaknya pengalaman dalam pelaksanaan pengawasan

4 Terbatasnya jumlah, cakupan dan kelengkapan data dan sistem informasi pengawasan

5 Komitmen pimpinan dalam rangka peningkatan peranan pengawasan

5 Lemahnya kemampuan koordinasi dan komunikasi publik

PELUANG ANCAMAN

1 Adanya peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah yang mendukung peran Inspektorat dalam pengawasan pemerintahan daerah

1 Sering terjadi perubahan kebijakan dan peraturan perundang-undangan

2 Adanya dukungan yang kuat dari Gubernur terhadap keberadaan Inspektorat

2 Meningkatnya tuntuntan masyarakat terhadap peran Inspektorat dalam pembangunan yang akuntabel, efektif, efisien dan transparan

3 Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mendukung Inspektorat

3 Rendahnya pemahaman dan animo SKPD / Auditan dalam melakukan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan

4 Tingginya animo dan apresiasi para pemangku kepentingan terhadap peran Inspektorat dalam pengawasan pemerintahan daerah

4 Belum terpadunya sistem pengawasan dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengawasan

5 Tingginya dinamika kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya daerah terhadap pengawasan

5 Lemahnya sinergitas program dan kegiatan pengawasan dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kab/Kota

Berdasarkan analisis SWOT tersebut, untuk selanjutnya ditentukan bobot

dan skor analisisi lingkungan internal dan analisisi lingkungan eksternal pada

tabel berikut :

28

Page 3: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Tabel 8

Penentuan Bobot Matrik Urgensi ALI ( Analisis Lingkungan Internal )

No. Kekuatan dan KelemahanFaktor yang paling Urgen

Jml Bobota b c d e f g h i j

a Tersedianya jumlah sumber daya manusia a c d e a g h a a 4 8,89

b Tersedianya prasarana dan sarana a c d e f g h b b 2 4,45

c Tingginya motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya c c c e c c c i c 7 15,55

d Banyaknya pengalaman dalam pelaksanaan pengawasan d d c e f g d d d 5 11,11

e Komitmen pimpinan dalam rangka peningkatan peranan pengawasan e e e e e e e e e 9 19,99

f Belum tertatanya menajemen penganggaran untuk pengawasan a f c f e g h f f 4 8,89

g Kurangnya kompetensi Pejabat Fungsional Pengawasan g g c g e g g g g 7 15,55

h Terbatasnya sumber daya manusia pengawasan h h c d e h g h j 4 8,89

i Terbatasnya jumlah, cakupan dan kelengakapan data dan sistem informasi pengawasan

a b i d e f g h i 2 4,45

j Lemahnya kemampuan koordinasi dan komunikasi publik a b c d e f g j i 1 2,23

Jumlah 45 100,00

Tabel 9

Penentuan Bobot Matrik Urgensi ALE ( Analisis Lingkungan Eksternal )

No. Peluang dan AncamanFaktor yang paling Urgen

Jml Bobota b c d e f g h i j

a Adanya peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah yang mendukung peran Inspektorat dalam pengawasan pemerintahan daerah

a a d e a g h a j 4 9,10

b Adanya dukungan yang kuat dari Gubernur terhadap keberadaan Inspektorat

a b d b b g h i b 4 9,10

c Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mendukung Inspektorat

a b d e f g h c j 1 2,28

d Tingginya animo dan apresiasi para pemangkua kepentingan terhadap peran Inspektorat dalam

d d d d d g h i j 5 11,36

29

Page 4: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

pengawasan pemerintahan daerah

e Tingginya dinamika kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya daerah terhadap pengawasan

e b e d f g h i e 3 6,82

f Sering terjadi perubahan kebijakan dan peraturan perundang-undangan

a b f d f f f f f 6 13,63

g Meningkatnya tuntuntan masyarakat terhadap peran Inspektorat dalam pembangunan yang akuntabel, efektif, efisien dan transparan

g g g g g f h i j 5 11,36

h Rendahnya pemahaman dan animo SKPD / Auditan dalam melakukan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan

h h h h h f h h h 8 18,17

No. Peluang dan AncamanFaktor yang paling Urgen

Jml Bobota b c d e f g h i j

i Belum terpadunya sistem pengawasan dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengawasan

a i c i i f i h i 5 11,36

j Lemahnya sinergitas program dan kegiatan pengawasan dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kab/Kota

j b j j e f j h i 3 6,82

Jumlah 44 100,00

Selanjutnya berdasarkan identifikasi di atas, maka ditenstukan keterkaitan

antara analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal dengan

memberikan bobot dan ratingnya, seperti yang terlihat pada tabel berikut :

Tabel 10

Penentuan skor dan rating ALI dan ALE pada Inspektorat Prov. Kaltim

No. Analisis Lingkungan Bobot Rating Score

1 2 3 4 (5=3x4)/100

Analisis Lingkungan Internal (ALI)

A. KEKUATAN

1. Tersedianya jumlah sumber daya manusia 8,89 4 0,36

2. Tersedianya prasarana dan sarana 4,45 3 0,13

3. Tingginya motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya

15,55 4 0,62

4. Banyaknya pengalaman dalam pelaksanaan 11,11 2 0,22

30

Page 5: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

pengawasan/ pemeriksaan

5. Komitmen pimpinan dalam rangka peningkatan peranan pengawasan

19,99 4 0,80

Sub Jumlah 59,99 2,13

B. KELEMAHAN

1. Belum tertatanya menajemen penganggaran untuk pengawasan

8,89 3 0,27

2. Kurangnya kompetensi Pejabat Fungsional Pengawasan

15,55 3 0,47

3. Terbatasnya Sumber daya Manusia di bidang Pengawasan

8,89 3 0,27

4. Terbatasnya jumlah, cakupan dan kelengakapan data dan system informasi pengawasan

4,45 3 0,13

5. Lemahnya kemampuan koordinasi dan komunikasi publik

2,23 2 0,04

Sub Jumlah 40,01 1,18

Jumlah 100,00 3,31

No. Analisis Lingkungan Bobot Rating Score

1 2 3 4 (5=3x4)/100

Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)

A. PELUANG

1. Adanya peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah yang mendukung peran Inspektorat dalam pengawasan pemerintahan daerah

9,10 4 0,36

2. Adanya dukungan yang kuat dari Gubernur terhadap keberadaan Inspektorat 9,10 4 0,36

3 Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mendukung Inspektorat 2,28 3 0,07

4. Tingginya animo dan apresiasi para pemangkua kepentingan terhadap peran Inspektorat dalam pengawasan pemerintahan daerah

11,36 3 0,34

5. Tingginya dinamika kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya daerah terhadap pengawasan 6,82 2 0,14

Sub Jumlah 38,66 1,27

B. ANCAMAN

1. Sering terjadi perubahan kebijakan dan peraturan perundang-undangan 13,63 3 0,41

31

Page 6: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

2. Meningkatnya tuntuntan masyarakat terhadap peran Inspektorat dalam pembangunan yang akuntabel, efektif, efisien dan transparan

11,36 3 0,34

3. Rendahnya pemahaman dan animo SKPD / Auditan dalam melakukan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan

18,17 4 0,73

4. Belum terpadunya sistem pengawasan dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengawasan 11,36 3 0,34

5. Lemahnya sinergitas program dan kegiatan pengawasan dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kab/Kota

6,82 3 0,20

Sub Jumlah 61,34 2,02

Jumlah 100,00 3,29

Keterangan :

Nilai Rating Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman adalah :

- Sangat Berpengaruh = 4- Berpengaruh = 3- Kurang Berpengaruh = 2- Tidak Berpengaruh = 1

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai-nilai sebagai berikut :

Kekuatan = 2.13

Kelemahan = 1,18

Peluang = 1,27

Ancaman = 2,02

Nilai / skor yang dihasilkan pada masing-masing faktor ALI-ALE tersebut

merepresentasikan titik-titik pada diagram ALI-ALE berikut :

32

Page 7: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Gambar 2

Nilai Skor pada Diagram ALI-ALE

Berdasarkan titik – titik tersebut dapat ditarik suatu vector strength – weakness

yang bernilai positif = 0,95 demikian pula dapat ditentukan nilai dari vector

opportunity – threat yang bernilai negative = - 0,75.

Untuk mengetahui posisi Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dengan

menggunakan hasil vector tersebut diatas, maka dapat dilihat sebagaimana pada

gambar berikut :

33

OPPORTUNITY

WEAKNESS STRENGTH

THREAT

21

1

2

-2

-2

-1

-1

Page 8: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Gambar 3

Posisi tersebut menggambarkan bahwa stretegi yang sesuai untuk Inspektorat

Provinsi Kalimantan Timur adalah strategi Competitive / Diversifikasi artinya

organisasi harus lebih pro aktif melakukan perubahan secara kompetitif, karena

kekuatan yang dimiliki tidak terlalu besar untuk menghadapai ancaman yang lebih

besar dan sebaliknya ancaman tersebut apabila dikendalikan dengan baik akan

menghasilkan peluang yang besar yang sepenuhnya karena belum tergali dan

dikelola dengan baik.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Sesuai dengan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2018

telah ditetapkan Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih adalah

Mewujudkan Kaltim Sajehtera Yang Merata dan Berkeadilan Berbasis

34

WEAKNESS STRENGTH

THREAT

21

1

2

-2

-2

-1

-1

OPPORTUNITY

AGGRESSIVECONSERVATIVE/

TURN AROUND

COMPETITIVE/

DIVERSIFIKASI

DEFENSIVE

Page 9: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Agroindustri dan Energi Ramah Linkungan, dengan misi sesuai dengan misi

nomor 4 dari RPJMD Provinsi Kalimantan Timur adalah Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Profesional, Transparan dan Berorientasi pada Pelayanan Publik.

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan tersebut telah

ditentukan tujuan dan sasaran, yaitu : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintah

Yang Baik, dengan 3 (tiga) sasaran, yaitu :

(1). Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih dan Bebas KKN,

(2). Meningkatnya kualitas pelayanan public kepada masyarakat dan

(3). Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi dengan indikator

Sasaran antara lain adalah :

(1). Opini BPK untuk Pemprov Kaltim,

(2). Persentase Kab/Kota memperoleh Opini WTP,

(3) Persentase Kab/Kota yang memperoleh predikat B dalam Penerapan

SAKIP

(4). Persentase Kab/Kota yang memperoleh status Sangat Tinggi untuk LPPD.

Untuk mencapai itu semua diperlukan antara lain program yang menjadi

prioritas, yaitu :

(1). Program Pengembangan Zona Integritas,

(2). Program Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan

(3).Program Pembinaan dan Pengawasan serta

(4). Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja.

Hal ini bila dikaitkan dengan visi,misi, tujuan san sasaran serta indikator

yang telah ditetapkan oleh Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 -

2018 seperti yang tertuang dalam Bab IV pada buku Renstra ini sangat relevan

dan berhubungan dengan RPJMD yang telah ditetapkan, yaitu dalam rangka

mewujudkan tata kelola pemerintahan profesional, transparan dan Berorientasi

pada Pelayanan Publik.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra.

Bila dikaitkan dengan Renstra Kementarian/ Lembaga yang dalam hal

terkait dengan program pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal

35

Page 10: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Kementerian Dalam Negeri, sangat relevan, hal ini sesuai dengan kewenangan

Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang telah diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) dan Kebijakan Pengawasan

3.4. Penentuan Isu – Isu Strategi.

Dalam rangka penentuan isu-isu strategis dapat ditentukan dengan melakukan

tahapan-tahapan berdasarkan Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

tersebut ditentukan strategi yang tepat untuk menjadi faktor kunci keberhasilan

kedalam 4 (empat) strategi dengan mempertimbangkan posisi Inspektorat

Provinsi Kalimantan Timur yang dalam uraian di atas berada pada posisi

competitive/diversifikasi.

Adapun strategi yang tepat untuk menjadi faktor kunci keberhasilan adalah

sebagai berikut :

a. Strategi SO ( mengoptimalkan kekuatan untuk menangkap peluang )

1. Melaksanakan pengawasan secara optimal dengan dukungan peraturan

perundangan-undangan dan kebijakan pemerintah.

2. Laksanakan kebijakan stratejik dengan dukungan Gubernur dengan

bekerjasama dengan SKPD atau pihak lain yang terkait.

3. Tingkatkan pengetahuan dan teknologi informasi dengan selalu

melakukan komunikasi untuk menjalin kerjasama.

4. Manfaatkan tingginya animo dan apresiasi para pemangku kepentingan /

stakeholders terhadap peranan Inspektorat dalam pengawasan.

5. Manfaatkan tingginya dinamika kehidupan sosial, ekonomi dan budaya

yang berkembang terhadap pengawasan.

b. Strategi ST ( memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi ancaman )

1. Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan para Pejabat Fungsional

Pengawasan. Khususnya terhadap tugas-tugas di bidang pengawasan.

36

Page 11: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

2. Lakukan koordinasi dan konsultasi dalam pelaksanaan tugas-tugas

pengawasan untuk mengatasi perubahan kebijakan dan peraturan

perundang-undangan.

3. Tingkatkan kemampuan komunikasi publik untuk meningkatkan peran

Inspektorat dalam melakukan pengawasan.

4. Tingkatkan pembinaan dan pengawasan.

c. Strategi WO ( Meminimalkan kelemahan untuk meraih peluang )

1. Memanfaatkan anggaran secara optimal dalam melaksanakan

pengawasan.

2. Tingkatkan kompetensi para Pejabat Fungsional Pengawasan melalui

pendidikan dan pelatihan.

3. Lakukan kajian terutama dalam memenuhi jumlah sumber daya manusia

pengawasan

4. Manfaatkan sistem informasi pengawasan dalam rangka meningkatkan

tugas-tugas pengawasan.

5. Lakukan koordinasi dan komunikasi dengan baik

6. Terapkan pemberian sanksi dan penghargaan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

d. Strategi WT ( Meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman )

1. Memanfaatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pengawasan

sesuai dengan skala prioritas.

2. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki dalam menunjang

tugas-tugas di bidang pengawasan.

3. Susun skala prioritas terhadap program dan kegiatan pengawasan

dengan melakukan sinergitas dengan Aparat Pengawasan Internal dan

Ekstrernal.

4. Tingkatkan penyelesaian tindak lanjut terhadap hasil – hasil pengawasan

aparat pengawasan internal dan eksternal

5. Optimalkan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengawasan.

6. Laksanakan tugas dan fungsi pengawasan sesuai dengan aturan yang

berlaku.

37

Page 12: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Berikut tabel analisis stratejik dengan faktor SWOT Inspektorat Provinsi

Kalimantan Timur :Tabel 11

Analisis Stratejik dengan Faktor SWOT

Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur

A L I

A L E

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)

1 Tersedianya jumlah sumber daya manusia

1 Belum tertatanya menajemen penganggaran untuk pengawasan

2 Tersedianya prasarana dan sarana

2 Kurangya kompetensi Pejabat Fungsional Pengawasan

3 Tingginya motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya

3 Terbatasnya sumber daya manusia di bidang pengawasan

4 Banyaknya pengalaman dalam pelaksanaan pengawasan

4 Terbatasnya jumlah, cakupan dan kelengakapan data dan system informasi pengawasan

5 Komitmen pimpinan dalam rangka peningkatan peranan pengawasan

5 Lemahnya kemampuan koordinasi dan komunikasi publik

Peluang (Opportunity) Strategi S + O Strategi W + O

1 Adanya peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah yang mendukung peran Inspektorat dalam pengawasan pemerintahan daerah

1 Melaksanakan pengawasan secara optimal dengan dukungan peraturan perundangan-undangan dan kebijakan pemerintah

1 Manfaatkan anggaran secara optimal dalam melaksanakan pengawasan

2 Adanya dukungan yang kuat dari Gubernur terhadap keberadaan Inspektorat

2. Laksanakan kebijakan stratejik dengan dukungan Gubernur dan bekerjasama dengan SKPD atau pihak lain yang terkait.

2 Tingkatkan kompetensi para Pejabat Fungsional Pengawasan melalui pendidikan dan pelatihan

3 Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mendukung Inspektorat

3. Tingkatkan pengetahuan dan teknologi informasi dengan selalu melakukan komunikasi untuk menjalin kerjasama.

3 Lakukan kajian terutama dalam memenuhi jumlah sumber daya manusia pengawasan

4 Tingginya animo dan apresiasi para pemangkua kepentingan terhadap peran Inspektorat dalam pengawasan pemerintahan daerah

4. Manfaatkan tingginya animo dan apresiasi para pemangku kepentingan/stakeholders terhadap peranan Inspektorat dalam pengawasan

4 Manfaatkan sistem informasi pengawasan dalam rangka meningkatkan tugas-tugas pengawasan

5 Tingginya dinamika kehidupan social, ekonomi, dan budaya daerah terhadap pengawasan

5. Manfaatkan tingginya dinamika kehidupan sosial, ekonomi dan budaya yang berkembang terhadap pengawasan

5 Lakukan koordinasi dan komunikasi dengan baik

6 Terapkan pemberian sanksi dan penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

38

Page 13: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Ancaman ( Threat ) Strategi S + T Strategi W + T

1 Sering terjadi perubahan kebijakan dan peraturan perundang-undangan

1 Tinggkatkan pengetahuan dan keterampilan pada Pejabat Fungsional Pengawasan, khususnya terhadap tugas-tuigas di bidang pengawasan

1 Manfaatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pengawasan sesuai dengan skala prioritas

2 Meningkatnya tuntuntan masyarakat terhadap peran Inspektorat dalam pembangunan yang akuntabel, efektif, efisien dan transparan

2. Lakukan koordinasi dan konsultasi dalam pelaksanaan tugas-tugas pengawasan untuk mengatasi perubahan kebijakan dan peraturan perundang-undangan

2 Menfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki dalam menunjang tugas-tugas dibidang pengawasan

3 Rendahnya pemahaman dan animo SKPD / Auditan dalam melakukan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan

3. Tingkatkan kemampuan komunikasi publik untuk meningkatkan peran Inspektorat dalam melakukan pengawasan

3 Susun skala prioritas terhadap program dan kegiatan pengawasan dengan melakukan sinergitas dengan Aparat Pengawasan internal dan ekstrenal

4 Belum terpadunya system pengawasan dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengawasan

4. Tingkatkan pembinaan dan pengawasan

4 Tingkatkan penyelesaian tindak lanjut terhadap hasil – hasil pengawasan aparat pengawasan internal dan eksternal

5 Lemahnya sinergitas program dan kegiatan pengawasan dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kab/Kota

5 Optimalkan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengawasan

6 Laksanakan tugas dan fungsi pengawasan sesuai dengan aturan yang berlaku

Tahap terakhir dari analisis SWOT adalah menentukan faktor – faktor kunci

keberhasilannya dengan melihat keterkaitan strategi dengan visi, misi dan arah

kebijakan. Adapun penentuan rangking tersebut didasarkan atas nilai tertinggi dan

hasil penjumlahan keterkaitannya serta mempertimbangkan posisi Inspektorat

Provinsi Kalimantan Timur yang dalam uraian diatas lebih cocok menerapkan

strategi Competitive/Diversifikasi.

Untuk menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan tersebut, Lembaga

Administrasi Negara telah menetapkan paling tidak 7 (tujuh) strategi yang nantinya

akan dijadikan faktor-faktor kunci keberhasilan. Hal ini disebabkan tidak semua

strategi merupakan faktor-faktor kunci keberhasilan, sehingga instansi lebih

terfokus pada pencapaian tujuan organisasinya.

39

Page 14: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Berdasarkan keterkaitan tersebut ditentukan faktor kunci keberhasilan sebagai

berikut :

Tabel 12

Penentuan Faktor Kunci Keberhasilan

Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur

No. STRATEGIKeterkaitan Dengan

Jumlah Urutan CSFVisi Misi Arah

STRATEGIS S + O

1 Melaksanakan pengawasan secara optimal dengan dukungan peraturan perundangan-undangan dan kebijakan pemerintah

4 4 4 12 I

2. Laksanakan kebijakan stratejik dengan dukungan Gubernur dan bekerjasama dengan SKPD atau pihak lain yang terkait.

4 4 4 12 II

3. Tingkatkan pengetahuan dan teknologi informasi dengan selalu melakukan komunikasi untuk menjalin kerjasama.

3 3 3 9

4. Manfaatkan tingginya animo dan apresiasi para pemangku kepentingan/stakeholders terhadap peranan Inspektorat dalam pengawasan

4 4 2 10 V

5. Manfaatkan tingginya dinamika kehidupan social, ekonomi dan budaya yang berkembang terhadap pengawasan

4 4 1 9

STRATEGI S + T

1 Tinggkatkan pengetahuan dan keterampilan pada Pejabat Fungsional Pengawasan, khususnya terhadap tugas-tuigas dibidang pengawasan

4 4 4 12 III

2. Lakukan koordinasi dan konsultasi dalam pelaksanaan tugas-tugas pengawasan untuk mengatasi perubahan kebijakan dan peraturan perundang-undangan

4 4 3 11 IV

3. Tingkatkan kemampuan komunikasi publik untuk meningkatkan peran Inspektorat dalam melakukan pengawasan

4 4 2 10

4. Tingkatkan pembinaan dan pengawasan 4 4 4 12

40

Page 15: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

No. STRATEGIKeterkaitan Dengan

Jumlah Urutan CSFVisi Misi Arah

STRATEGIS W + O

1 Manfaatkan anggaran secara optimal dalam melaksanakan pengawasan

2 2 4 8

2 Tingkatkan kompetensi para Pejabat Fungsional Pengawasan melalui pendidikan dan pelatihan

2 2 4 8

3 Lakukan kajian terutama dalam memenuhi jumlah sumber daya manusia pengawasan

3 3 4 10 VI

4 Manfaatkan system informasi pengawasan dalam rangka meningkatkan tugas-tugas pengawasan

3 3 4 10

5 Lakukan koordinasi dan komunikasi dengan baik

1 1 3 5

6 Terapkan pemberian sanksi dan penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

1 1 3 5

STRATEGI W + T

1 Manfaatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pengawasan sesuai dengan skala prioritas

3 3 4 10

2 Menfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki dalam menunjang tugas-tugas di bidang pengawasan

3 3 4 10

3 Susun skala prioritas terhadap program dan kegiatan pengawasan dengan melakukan sinergitas dengan Aparat Pengawasan internal dan ekstrenal

4 4 4 12 VIII

4 Tingkatkan penyelesaian tindak lanjut terhadap hasil – hasil pengawasan aparat pengawasan internal dan eksternal

4 4 4 12 VII

5 Optimalkan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengawasan

3 3 4 10

6 Laksanakan tugas dan fungsi pengawasan sesuai dengan aturan yang berlaku

4 4 4 12 IX

- Paling terkait = 4

- Terkait = 3

- Kurang terkait = 2

- Tidak terkait = 1

41

Page 16: Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018 BAB III

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh faktor- faktor kunci keberhasilan yang

merupakan strategi kunci untuk Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur sebagai

berikut :

1. Melaksanakan pengawasan secara optimal dengan dukungan peraturan

perundang-undangan dan kebijakan pemerintah.

2. Laksanakan kebijakan stratejik dengan dukungan Gubernur dan bekerjasama

dengan SKPD atau pihak lain yang terkait.

3. Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan pada Pejabat Fungsional

Pengawasan, khususnya terhadap tugas-tugas dibidang pengawasan.

4. Lakukan koordinasi dan konsultasi dalam pelaksanaan tugas-tugas pengawasan

untuk mengatasi perubahan kebijakan dan peraturan perundang-undangan.

5. Manfaatkan tingginya animo dan apresiasi para pemangku kepentingan/

stakeholders terhadap peranan Inspektorat dalam pengawasan.

6. Lakukan kajian terutama dalam memenuhi jumlah sumber daya manusia

pengawasan.

7. Tingkatkan penyelesaian tindak lanjut terhadap hasil – hasil pengawasan aparat

pengawasan internal dan eksternal.

8. Susun skala prioritas terhadap program danm kegiatan pengawasan dengan

melakukan sinergitas dengan aparat pengawasan internal dan eksternal.

9. Laksanakan tugas dan fungsi pengawasan sesuai dengan aturan yang berlaku.

42